Assalamualaikum Wr Wb Halo guys Bertemu lagi dengan saya Dewi Dursani Dalam pelajaran aku tangki Sebelum memulai pelajaran hari ini Kita berdoa dulu yuk Let's open our program Beresaiting basmalah Intro Bismillahirrahmanirrahim Semoga pelajaran hari ini berjalan dengan lancar ya Simak video ini sampai akhir ya guys Terima kasih Pada pertemuan kali ini, saya akan membuat siklus akutansi perusahaan jasa mulai dari awal, yaitu jurnal umum, langsung ke buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, kertas kerja, laporan keuangan, jurnal penutup, bahkan sampai ke jurnal pembalik. Nah, kalian pahami langkah demi langkahnya, bagaimana cara mempostingnya juga setiap jurnal ini ke buku besar. Oke guys? Kita mulai dari menyusun jurnal umum. Soal pertama, pada tanggal 1 Januari, Nyonya Nadia melakukan investasi untuk usaha salon kecantikan sebesar Rp90 juta.
Salonnya diberi nama Salon Nadia. Nah ini sudah saya beri judul Salon Nadia Jurnal Umum periode Januari 2019. Karena ini merupakan setoran modal awal, maka debitnya adalah K sebesar Rp90 juta. Kreditnya adalah modal sebesar Rp90 juta. Soal kedua, pada tanggal 2 Januari dibeli peralatan salon senilai Rp30 juta dan perlengkapan salon sebesar Rp5 juta.
Jika tidak ada keterangan pembelian secara tunai ataupun kredit, maka dianggap pembelian secara tunai. Maka debitnya adalah peralatan sebesar Rp30 juta, perlengkapan sebesar Rp5 juta dan kreditnya adalah kas. Sebesar Rp35.000.000 Soal yang ketiga Pada tanggal 3 Januari dibeli perlengkapan salon seharga Rp2.000.000 Dibayar secara tunai Rp800.000 dan sisanya dibayar secara kredit Maka jurnal umumnya adalah Debitnya berupa perlengkapan sebesar Rp2.000.000 Dan kreditnya adalah kas sebesar Rp800.000.000 Dan utang usaha sebesar Rp1.200.000.000 Soal yang keempat, pada Januari tanggal 4 membayar sewa gedung bulan Januari sebesar Rp100.000.
Maka jurnal umumnya adalah debitnya beban sewa sebesar Rp100.000 dan kreditnya adalah kas sebesar Rp100.000. Soal yang kelima, pada tanggal 5 Januari Nyonya Nadia memasang iklan di koran dan membayar biayanya sebesar Rp1.000.000. Membayar biaya iklan, maka debitnya adalah beban iklan sebesar 1 juta, kreditnya adalah kas. Lanjut ke soal nomor 6. Pada tanggal 9 Januari, menerima pendapatan jasa salon sebesar 10 juta, maka debitnya adalah kas sebesar 10 juta, kreditnya adalah pendapatan jasa sebesar 10 juta.
Soal ke 7. Pada tanggal 15 Januari, dibayar gaji karyawan sebesar 4 juta. Membayar gaji karyawan maka debitnya adalah beban gaji, kreditnya adalah kas sebesar 4 juta. Soal ke delapan.
Pada tanggal 17 Januari, menerima pendapatan jasa salon sebesar 15 juta dari acara pesta pernikahan. Nah, sebesar 5 juta dibayar tunai. Dan sisanya akan dibayar pada 8 Februari 2019. Maka jurnal umumnya debitnya adalah kas hanya sebesar 5 juta, kemudian debit lagi piutang usaha sebesar 10 juta, dan kreditnya adalah pendapatan jasa sebesar 15 juta. Soal terakhir, pada tanggal 20 Januari dibayar rekening listrik dan telpon sebesar Maka debitnya adalah beban listrik dan telpon sebesar Rp2.500.000, kreditnya adalah kas.
Nah setelah itu dijumlahkan, hasil debit dan kreditnya pasti sama. Yaitu jika dijumlahkan dari atas sampai bawah, hasilnya adalah Rp159.600.000. Debit dan kredit sama.
Selanjutnya yaitu posting jurnal umum ke buku besar. Selanjutnya kita posting jurnal umum yang kita buat tadi ke buku besar yang sudah saya sediakan di sisi sebelah kanan ya Kita mulai dari yang pertama yaitu kas Kas di posisi debit sebesar 90 juta Kita cari buku besar akun kas Nah ini akun kas di posisi debit sebesar 90 juta Januari tanggal 1 setoran modal awal JU Dari JU ini ya halaman 1 Kemudian debit Rp90.000.000, maka saldonya di posisi debit Rp90.000.000. Nomor 111 kita pindahkan ke sini, ke jurnal umum kolom referensi. Jadi ada yang bertanya kepada saya, kak, kapan kolom referensi pada jurnal umum itu diisi ya?
Nah, diisi ketika sudah proses posting ke buku besar. Lanjut, modal di sisi kredit. Kita cari akun modal.
Nah, ini akun modal di sisi kredit. Sebesar 90 juta. Nomor 311 kita pindahkan ke sini.
311. Lanjut, peralatan di sisi debit 30 juta. Kita cari peralatan. Nah, ini di sisi debit 30 juta.
Kita isi debit 30 juta. Saldonya maka otomatis di posisi debit nomor 121. Kita tulis di sini 121. Jadi, postingnya harus urut ya. Biar tidak ada yang terlewat. Lanjut ke perlengkapan, kita cari akun perlengkapan, nah ini perlengkapan di posisi debit juga sebesar 5 juta, maka saldonya di posisi debit 5 juta, nomor akun 113, perhatikan pindahkan ke sini 113. Kemudian kas di posisi kredit 35 juta, kita cari buku besar kas lagi tadi, nah ini kas di posisi kredit sebesar 30 juta, maka saldonya mengurangi ya.
90 juta dikurangi 35 juta, maka hasilnya sebesar 55 juta. Jangan lupa nomornya 111 kita pindahkan ke Jurnal Umum Kolom Referensi 111. Selanjutnya perlengkapan di posisi debit 2 juta. Kita cari akun perlengkapan, nah ini perlengkapan di posisi debit 2 juta, maka saldonya ditambah.
5 juta ditambah 2 juta, 7 juta. Nomor 113 kita pindahkan ke sini. 113 kemudian kas di posisi kredit 800 ribu kita cari kas kita isi di posisi kredit tanggal 3 sesuai tanggal disini sebesar 800 ribu di posisi kredit maka saldonya dikurangi 55 juta dikurangi 800 ribu hasilnya 54 juta 200 ribu nomor 111 kita pindahkan kesini Selanjutnya utang usaha di posisi kredit sebesar Rp1.200.000.
Kita cari akun utang usaha, tanggalnya sama dengan yang ada di jurnal umum tanggal 3 di posisi kredit Rp1.200.000. Maka saldunya di sebelah kredit Rp1.200.000, nomor 211 kita pindahkan ke sini. Selanjutnya beban sewa di posisi debit Rp100.000.
Kita cari akun beban sewa, di posisi debit Rp100.000 kita isi. Maka saldonya di posisi debit nomor 511 kita pindahkan ke sini. 511. Selanjutnya kas di posisi kredit sebesar 100 ribu. Kita cari kas.
Nah ini kas di posisi kredit kita mengisinya. Sebesar 100 ribu maka saldonya dikurangkan. dikurangi 100 ribu maka saldonya sekarang menjadi Nomor 111 kita pindahkan ke sini. Selanjutnya beban iklan. Beban iklan sebesar 1 juta di posisi debit.
Kita cari beban iklan. Nah ini beban iklan kita isi di posisi debit sebesar 1 juta. Maka saldonya di posisi debit 1 juta. Nomor 512 kita pindahkan ke sini.
512. Kemudian kas di posisi kredit sebesar 1 juta. Kita cari. Akun kas tadi, nah di sini, di posisi kredit sebesar 1 juta, maka saldonya dikurangkan. dikurangi 1 juta, maka saldonya sekarang menjadi Nomor 111 kita pindahkan ke sini.
Selanjutnya, kas di posisi debit 10 juta. Ini akun kas di posisi debit 10 juta. Nah, kita isi tanggal 9 karena menerima pendapatan maka bertambah 10 juta.
Saldonya ditambahkan ditambah 10 juta maka menjadi Nomor 111 kita tulis di sini. Selanjutnya pendapatan jasa di posisi kredit 10 juta, kita cari pendapatan jasa, nah ini pendapatan jasa kita isi tanggal 9 di posisi kredit 10 juta maka saldonya di posisi kredit nomor 411 kita pindahkan ke sini 411. Selanjutnya beban gaji di posisi debit 4 juta, kita cari akun beban gaji, nah ini beban gaji. Di posisi debit sebesar 4 juta maka saldonya di posisi debit 4 juta.
Nomor 513 kita pindahkan ke sini 513. Kemudian kas di posisi kredit 4 juta kita cari akun kas. Nah ini akun kas di posisi kredit 4 juta. Maka saldonya kita kurangkan dikurangi 4 juta hasilnya adalah nomor 111 kita pindahkan ke sini Selanjutnya kas lagi di posisi debit 5 juta Nah kita tulis di sini berarti kas di posisi debit pada tanggal 17 sebesar 5 juta Maka saldonya ditambahkan ditambah 5 juta Maka saldonya sekarang menjadi nomor 111 kita pindahkan ke sini Lanjut piutang usaha di posisi debit 10 juta Kita cari piutang usaha Nah disini sebesar 10 juta Maka saldonya di posisi debit nomor 112 112 Kemudian pendapatan jasa di posisi kredit 15 juta Kita cari lagi pendapatan jasa di posisi kredit Nah disini sebesar 15 juta maaf Kemudian saldonya ditambahkan ya, karena sama-sama di kredit, 10 juta ditambah 15 juta, hasilnya 25 juta, nomor 411 kita pindahkan ke jurnal umum kolom referensi. Kemudian beban listrik dan telpon, di posisi debit kita cari buku besar beban listrik dan telpon, nah di sini, di posisi debit sebesar nomor 514 kita pindahkan ke sini.
514 Selanjutnya kas di posisi kredit sebesar kita cari kas Nah disini di posisi kredit sebesar Maka saldonya dikurangkan dikurangi Sebesar nomor 111 kita pindahkan ke sini Nah, kalau untuk kolom referensi sudah penuh, semua akun sudah terisi kolom referensi berarti posting dari jurnal umum ke buku besar sudah selesai. Selanjutnya yaitu menyusun neraca saldo. Nah, sudah saya siapkan neraca saldo di posisi sebelah kiri ya. Salon Nadia neraca saldo periode Januari 2019. Caranya memindahkan kita hanya melihat saldo. Angka terakhir yang ada di saldo sesuai dengan posisinya.
Contoh ya, kas nomor 111, maka kita tulis seperti ini. Nah, nomor 111 kas di posisi debit sebesar Rp61.600.000 sesuai dengan saldo yang terakhir. Nah ini, Rp61.600.000 di posisi debit, maka kita juga menulisnya di posisi debit. Selanjutnya ada piutang usaha.
piutang usaha nomor 112 kita tulis seperti ini nah 10 juta di posisi debit ya nah ini di posisi debit selanjutnya akun perlengkapan nomor 113 sebesar 7 juta di posisi debit maka kita tulis seperti ini kita tinggal mindahkan aja ya mindahkan dari buku besar ke neraca saldo lihat angka yang terakhir setelah perlengkapan ada peralatan Nomor 121 sebesar 30 juta di posisi debit. Nah, nomor 121. Saya ganti 121, peralatan sebesar 30 juta. Selanjutnya, utang usaha di posisi kredit sebesar Kita pindahkan ke sini, utang usaha di posisi kredit.
Nomor 211. Nah sebesar Rp1.200.000 sudah kita pindahkan lanjut kita ke modal nomor 311 Modal ada di posisi kredit sebesar Rp90.000.000. Nah, seperti ini. Sudah betul. Selanjutnya ada pendapatan jasa nomor 411 di posisi kredit sebesar Rp25.000.000. Kita pindahkan saja ke sini.
Modal nomor 411, maaf, pendapatan jasa maksud saya nomor 411 di posisi kredit sebesar Rp25.000.000. Kemudian beban sewa nomor 511 di posisi debit Rp100.000.000. Kita tulis di sini, nomor 511 beban sewa posisi debit Rp100.000. Selanjutnya ada beban iklan, nomor 512 di posisi debit Rp1.000.000, kita pindahkan ke neraca saldo.
Nomor 512 beban iklan sebesar Rp1.000.000. Kemudian ada beban gaji, nomor 513 di posisi debit Rp4.000.000, kita pindahkan ke neraca saldo. Di sini. Nomor 513 beban gaji sebesar Rp4.000.000.
Dan yang terakhir adalah beban listrik dan telpon Rp514.000.000 di posisi debit Rp2.500.000. Nah di sini ada beban listrik dan telpon sebesar Rp2.500.000. Nomor 514. Nah kalau sudah selesai neraca saldo yang kita buat jangan lupa dijumlahkan.
Dan hasil dari penjumlahan ini harus sama. Kalau tidak ada sama. Kalau tidak sama, maka ada kesalahan di buku besarnya pada saat posting atau pada saat analisis transaksinya di jurnal umum. Kalau sudah sama seperti ini, kemungkinan besar cara penyusunannya dari awal sampai buku besar sudah benar.
Langkah selanjutnya yaitu menyusun jurnal penyesuaian. Ternyata dari neraca saldo yang sudah disusun tadi, ada beberapa akun yang perlu disesuaikan. Ada 5 kejadian, perhatikan sudah saya buatkan kolom jurnal penyesuaian salon Nadia periode Januari 2019. Penyesuaian yang pertama yaitu terhadap perlengkapan salon yang masih tersedia pada akhir periode itu hanya sebesar 2 juta. Kalian lihat di sini perlengkapan sebesar 7 juta, padahal di akhir periode hanya 2 juta.
Berarti perlengkapannya harus dikurangi, maka perlengkapannya harus dikreditkan. Sebesar berapa? Sebesar 5 juta. Karena ketika di sini perlengkapannya 7 juta, kemudian dikurangi 5 juta, maka nanti perlengkapannya akan bersisa sebesar 2 juta. Dan debitnya adalah beban perlengkapan.
Selanjutnya penyesuaian yang kedua yaitu ketika ada pendapatan bunga diterima di bank setiap 2 Januari dan 5 Juli sebesar 750 ribu. Berarti ada pendapatan bunga yang belum diterima. Nah karena ini periodenya Januari berarti hanya melewati satu periode bunga, yaitu periode 2 Januari saja.
Maka jurnal penyesuaiannya adalah debitnya piutang bunga, kreditnya pendapatan bunga sebesar Rp750.000. Kemudian yang ketiga yaitu peralatan salon memiliki umur ekonomi selama 10 periode tanpa nilai sisa. Kita cek di neraca saldo peralatannya nilainya berapa.
Nilainya 30 juta ternyata memiliki umur ekonomi selama 10 periode Berarti per alatan ini 30 juta penyusutannya dibagi 10 Karena tanpa nilai sisa ya Nah karena disini soalnya tanpa nilai sisa berarti tidak usah dikurangi nilai sisa Debitnya adalah beban penyusutan peralatan, kreditnya adalah akumulasi penyusutan peralatan Sebesar 3 juta, dapat dari mana 3 juta? 30 juta dibagi 10 periode. Selanjutnya, beban gaji yang belum dibayar untuk Januari sebesar Ternyata ada beban gaji yang belum dibayar, maka debitnya adalah beban gaji. Kreditnya utang gaji sebesar Dan yang kelima, ada sewa kantor yang belum dibayar pada Januari sebesar 100.000. Maka kita tulis lagi.
Debitnya adalah beban sewa, kreditnya utang sewa sebesar Rp100.000. Nah, kalau sudah, jangan lupa di jumlah hasilnya untuk debit dan kredit harus sama, Rp11.350.000 di sisi debit dan kredit. Ini adalah jurnal penyesuaian untuk salon Nadia. Langkah selanjutnya yaitu posting jurnal penyesuaian ke buku besar.
Langkah selanjutnya yaitu mengisi kolom referensi pada jurnal penyesuaian dengan cara mempostingnya ke buku besar. Jadi selesai membuat jurnal, kita pasti selalu harus posting. Seperti itu ya.
Kita mulai dari beban perlengkapan di posisi debit sebesar 5 juta, kita cari akun beban perlengkapan. Kalau misalnya kalian tidak menemukan akun beban perlengkapan, Maka kalian membuat buku besarnya lagi Nah ini, saya membuat buku besar yang baru Karena sebelumnya tidak ada beban perlengkapan Kita posting beban perlengkapan di posisi debit sebesar 5 juta Nah seperti ini Keterangannya di referensi ini kita tulis AJP ya AJP ini dari kata ayat jurnal penyesuaian Nah diisi tanggal 31 sama dengan ini Nomor 515 didapet dari mana? Didapet dari Nomor sebelumnya, nah terakhir tadi kan beban listrik 514 kita teruskan nih karena masuk golongan beban 515. Setelah itu 515 kita pindahkan di referensi pada jurnal penyesuaian. Nah ini artinya beban perlengkapan sudah kita posting. Selanjutnya yaitu perlengkapan.
Di posisi debit sebesar 5 juta kita cari perlengkapan, maaf di posisi kredit ya. Kita cari perlengkapan, nah ini perlengkapan di posisi kredit sebesar 5 juta. Nah, tanggal 31 menyesuaikan perlengkapan AJP di posisi kredit, maka saldo perlengkapan sekarang kita kurangi. Yang semula 7 juta, dikurangi 5 juta, maka menjadi 2 juta. Nomor 113 kita pindahkan ke sini, 113. Kemudian piutang bunga, kita cari akun piutang bunga.
Jika tidak ada, maka kita membuat. akun baru lagi buku besar, nah ini piutang bunga ini adalah kolom baru nomor 114 didapat dari mana piutang itu adalah harta terakhir tadi harta itu nah perlengkapan terakhir kan 113 berarti piutang itu nomor 114 nah ini 114 kita tulis disini 31 merupakan pendapatan bunga referensi diisi AJP di posisi debit ya piutang bunga 750 maka saldonya di posisi debit 750. Nomor 114 kita pindahkan ke sini. Selanjutnya pendapatan bunga di posisi kredit sebesar 750 ribu. Apakah sama dengan pendapatan yang ada di sini? Berbeda ya pendapatan di sini itu adalah pendapatan jasa atau kegiatan utama.
Sedangkan pendapatan bunga ini merupakan pendapatan yang tidak utama, sehingga perlu dibuat buku besar yang baru. Nah, ini sudah saya buatkan pendapatan bunga nomor 412. 412 ini dapat dari mana? Karena ini golongan beban, kita cek tadi pendapatan itu nomornya 411, maka kita lanjutkan menjadi 412. Nah, di sisi sini ya, di sisi kredit kita isi Referensi AJP kredit 750, nomor 412 kita pindahkan ke sini.
412. Kemudian beban penyusutan peralatan. Kita cari akun beban penyusutan peralatan, kalau tidak ada kita buat seperti ini. Di posisi debit 3 juta. Saldunya di posisi debit 3 juta, nomor 516. 516 tadi itu terakhir 515 ya, maka beban penyusutan. Peralatan ini nomor 516. Kita pindahkan ke sini, 516. Kemudian akumulasi penyusutan peralatan, sepertinya tadi juga belum ada akun akumulasi penyusutan peralatan, maka ini saya buat akumulasi penyusutan peralatan di posisi kredit.
Referensinya kita isi AJP, ayat jurnal penyesuaian, karena datanya diambil dari sini. Di posisi kredit sebesar 3 juta. Nomor 122, dapat dari mana 122?
Kita cek harta tetap yang terakhir. Harta tetap yang terakhir itu tadi 121. Nah ini berarti ini adalah 122 peralatan. Akumulasi penyusutan peralatan 122, kita pindahkan ke sini 122. Kemudian beban gaji di posisi debit Kita cari beban gaji. Adakah beban gaji?
Nah, ini sudah ada beban gaji, kita tinggal meneruskan aja di bawahnya. Di posisi debit 30, ada beban gaji. Nah, di sini ya saya tulis, karena ini adalah dari gaji yang masih harus dibayar. Ini adalah gaji yang masih harus dibayar di posisi debit maka saldonya bertambah Tambah maka menjadi Nomor 513 kita pindahkan ke sini, 513. Kemudian ada utang gaji.
Utang gaji kita cari utang gaji, kalau tidak ada kita buat. Utang yang terakhir nomor berapa kita cek dulu. Nah utang yang terakhir nomor 211. Berarti nanti utang gaji nomor 212. Nah ini utang gaji nomor 212. Utang gaji di posisi kredit sebesar Rp2.500.000. 212 kita pindahkan ke sini.
Kemudian beban sewa Rp100.000 di posisi debit kita cari akun beban sewa. Sepertinya sudah ada tadi. Nah ini beban sewa tanggal 31. Ada kegiatan sewa yang masih harus dibayar.
YMH itu yang masih harus ya Saya singkat AJP debit sebesar 100 ribu ya Maka saldunya bertambah 100 ribu ditambah 100 ribu Hasilnya 200 ribu Nomor 511 Kita pindahkan ke sini 511 Kemudian utang sewa Di posisi kredit 100 ribu Kita cek utang sewa Kita cari utang sewa Sepertinya belum ada Kita buat saja utang sewa di bawah utang gaji nah di posisi kredit 100 ribu nomor 213 dapat dari sini utang gaji tadi 212 maka utang sewa 213 sebesar 100 ribu selanjutnya angka 213 ini kita pindahkan ke kolom referensi jurnal penyesuaian nah seperti ini jadi setiap membuat jurnal harus segera di posting Selanjutnya yaitu menyusun kertas kerja atau worksheet. Untuk membuat kertas kerja, saya sudah mempersiapkan kolom-kolomnya ya. Ini saya membuat kertas kerja yang 10 kolom, yaitu kolom neraca saldo, debit kredit, jurnal penyesuaian debit kredit, kemudian neraca saldo disesuaikan, debit kredit, laba rugi, debit kredit, kemudian neraca debit dan kredit. Kita isi satu persatu dulu mulai dari kolom neraca saldo ini, datanya saya ambilkan dari data neraca saldo tadi yang sudah kita buat tadi pada slide sebelumnya.
Kita tinggal mindahin ini apa adanya ke kolom neraca saldo yang ada di sini. Jadi seperti misalnya kas Rp61.600.000 di posisi debit, kita pindahkan apa adanya. Jadi tinggal kita pindahkan apa adanya yang ada di neraca saldo ini.
ke posisi neraca saldo disini nah seperti ini sama ini angka-angkanya sama sehingga kalau kita jumlahkan nanti juga hasilnya sama sama ya nah selanjutnya ketika neraca saldo sudah diisi kita lanjut ke kolom jurnal penyesuaian nah ini jurnal penyesuaian yang sudah saya buat tadi kita buat bareng-bareng tadi ya ini neraca saldo saya pindahin dulu nah ini kolom jurnal penyesuaian penyesuaian Kita isi mulai dari beban perlengkapan Kita cari dulu beban perlengkapan Nah disini kita cari gak ada Kalau gak ada berarti ditulis disini Nah kita tulis disini beban perlengkapan yang kita isi Di jurnal penyesuaian sisi debit ya Sebesar 5 juta Nah beban perlengkapan yang diisi di jurnal penyesuaian Sebesar 5 juta Kemudian perlengkapan di sisi kredit 5 juta Ini ada perlengkapan Kita isi jurnal penyesuaian yang sisi kredit sebesar 5 juta. Kemudian piutang bunga, kita cari piutang bunga. Kalau tidak ada, kita tulis di sini. Piutang bunga di jurnal penyesuaian sisi debit 750. Kemudian pendapatan bunga, kita cari pendapatan bunga.
Kalau tidak ada, kita tulis di sini. Pendapatan bunga 750 di sisi kredit. Selanjutnya, beban penyusutan peralatan.
Kalau tidak ada berarti kita tulis di sini beban penyusutan peralatan di sisi debit, kita tulis Rp3.000.000. Kemudian akumulasi penyusutan peralatan, kita cari akumulasi, kalau tidak ada berarti kita tulis di sini. Akumulasi penyusutan peralatan sebesar Rp3.000.000 di sisi kredit.
Kemudian beban gaji di sisi debit Rp2.500.000. Beban gaji di sisi debit. Nah ini beban gaji di sisi debit Rp2.500.000 kita isi.
Kemudian utang gaji di sisi kredit Rp2.500.000. Utang gaji karena tidak ada, maka kita tulis Rp2.500.000. Kemudian utang sewa, oh maaf, tadi utang gaji ya, sekarang beban sewa di sisi debit Rp100.000. Nah, ini beban sewa di sisi debit Rp100.000. Kemudian utang sewa di sisi kredit Rp100.000.
Kita cari utang sewa, kalau tidak ada kita tulis di sini. Sudah saya jumlahkan, hasilnya sama. Hasilnya harus sama dengan yang ada di jurnal penyesuaian, Rp11.350.000.
Jadi kolom neraca saldo itu sama dengan yang di neraca saldo awal tadi. Kemudian jurnal penyesuaian juga diisi dari jurnal penyesuaian. Jumlahnya harus sama.
Selanjutnya kita isi kolom neraca saldo disesuaikan ya sudah tahu caranya ya kolom yang sama dijumlahkan kolom yang berbeda dikurangkan jika hanya muncul satu kali maka tinggal ditulis ulang aja seperti kas piutang ini kan hanya muncul satu kali jadi angka ini tinggal kita pindahkan apa adanya di kolom neraca saldo disesuaikan. Nah untuk perlengkapan kita lihat. Pada neraca saldo ini di debit sebesar 7 juta, di jurnal penyesuaian di kredit 5 juta berarti dikurangkan karena beda kolom.
7 juta dikurangi 5 juta, hasilnya adalah 2 juta di posisi debit karena masih banyak posisi debitnya. Kita isi debitnya dengan angka 2 juta. Kemudian peralatan utang usaha, modal, dan pendapatan jasa ini hanya muncul 1 kali, maka kita tinggal nulis ulang saja sama datanya yang ada di neraca saldo. Kemudian beban sewa ini di posisi debit Rp100.000, kemudian di posisi debit lagi Rp100.000, maka di neraca saldo disesuaikan, dijumlahkan, yaitu sebesar Rp200.000 di posisi debit. Beban iklan hanya muncul satu kali, kita tinggal nulis apa adanya.
Beban gaji di posisi debit Rp4.000.000, di posisi debit lagi Rp2.500.000, sama-sama debit berarti dijumlahkan, Rp4.000.000 tambah Rp2.500.000, Rp6.500.000. Kemudian beban listrik dan telpon hanya muncul 1 kali Sama dengan beban perlengkapan, piutang bunga, pendapatan Nah ini semuanya muncul 1 kali ya Kalau muncul 1 kali gampang saja tinggal ditulis ulang aja Nah seperti ini Sama angkanya dengan data sebelumnya Karena memang neraca saldo disesuaikan ini adalah penjumlahan dari neraca saldo ditambah dengan jurnal penyesuaian Setelah itu kita jumlahkan dari atas sampai bawah hasilnya harus sama Nah sama yaitu sebesar Rp122.550.000 Baik di sisi debit maupun kredit sama Nah kalau sudah sekarang kita isi kolom laba rugi dan neraca secara bersamaan Datanya diambil dari data neraca saldo disesuaikan Agar kalian tidak bingung neraca saldo dan jurnal penyesuaian ini sementara saya skip dulu ya Saya sembunyikan dulu biar kalian nggak bingung data mana yang diambil. Data yang digunakan adalah neraca saldo disesuaikan. Perhatikan jika nomor akunnya 123 atau akun harta utang modal saya tulis di sini 1, 2, dan 3. Maka masukkan ke neraca.
Yang kepalanya 123 tapi selain itu 456 dan seterusnya masukkan ke laba rugi. Kita mulai dari kas, piutang usaha, perlengkapan, peralatan, utang usaha, modal Nah ini kepalanya kan 1, 2, dan 3 Berarti masuk ke kolom neraca Berarti kolom laba rugi tinggal kita strip saja Angkanya mindahin aja Kemudian pendapatan jasa, beban sewa, beban iklan, beban gaji, beban listrik, beban perlengkapan Ini angka depannya adalah 4 Dan 5, ini adalah akun untuk pendapatan dan beban, berarti dia masuk ke kolom laba rugi. Nah, kita tinggal pindahkan saja, berarti untuk neraca kita strip. Seperti itu cara mudahnya. Piutang bunga, ini kepalanya 1 ya, ini adalah harta lancar, maka piutang bunga ini masuk ke kolom neraca.
Nah, 750 ini pindah ke neraca. Pendapatan bunga, ini kepalanya 4, berarti masuk ke kolom laba rugi. Nah seperti ini kolom laba rugi sisi kredit Kemudian beban penyusutan peralatan ini masuk ke laba rugi Laba rugi di sisi debit Kemudian akumulasi penyusutan peralatan, utang gaji dan utang sewa Lihat kepalanya 1 dan 2 Berarti dia masuk ke kolom neraca Betul sekali, sesuai Kalau tadi di kredit berarti sekarang dijumlahkan di sisi kredit Nah sekarang kita jumlahkan dari atas sampai bawah Dan hasilnya pasti berbeda, jangan kaget ya.
Hasilnya pasti berbeda. Nah, bisa kalian lihat. Pada kolom laba rugi, bentar, ini saya split dulu. Pada kolom laba rugi, sisi debit Rp18.200.000 dan sisi kredit Rp25.750.000.
Masih banyak sisi kreditnya ya, berarti kita cari selisihnya. Sisi debit kita tambahkan sebesar selisihnya, Rp25.750.000. kita kurangkan dengan Nah, selisihnya adalah Ketika ini ditambah dengan perhatikan, ditambah. Hai 750000 maka hasilnya sama dengan laba rugi di sisi kredit yang sini saya strip 25 juta 750.000 ditambah strip berarti hasilnya berarti hasilnya sama masih sama dengan ini nah maka kolom laba rugi sisi debit dan kredit sekarang hasilnya sama 25 juta 750.000 sekarang Neraca, neraca sisi debit hasilnya Rp104.350.000, sedangkan sisi kredit Rp96.800.000, berarti masih banyak sisi debitnya.
Sekarang kita cari selisihnya dengan cara yang lebih besar dikurangi yang kecil. Nah, hasilnya harus sama, perhatikan selisih di laba rugi dan selisih di neraca. Harus sama, kalau tidak sama berarti salah.
Sekarang kita jumlahkan Rp96.800.000 ditambah Rp7.550.000 hasilnya Rp104.350.000. Dan untuk neraca yang di sisi debit Rp104.350.000 tidak ditambah apapun hasilnya sama. Nah sekarang kalau meneraca sisi debit maupun kredit hasilnya sama setelah ditambah dengan selisih.
Nah, seperti ini cara menyusun kertas kerja. Saya buka lagi tadi yang sempat saya hide ya. Nah, bentuknya seperti ini, kertas kerjanya. Ada di puncak siklus, sekarang kita akan menyusun laporan keuangan.
Nah, untuk menyusun laporan keuangan, pada kertas kerja kita hanya membutuhkan alat bantu pada kolom laba rugi dan neraca ya. Biar tidak membingungkan, ini kolom neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan neraca saldo disesuaikan, saya sembunyikan dulu. Nah, seperti ini. Nah, sekarang kita mulai dari laporan yang pertama.
Kita akan membuat 4 laporan, yaitu laporan... Labarugi, perubahan modal, ngeraca, dan laporan arus kas. Kita mulai dari laporan labarugi dulu.
Jelas menggunakan alat bantu ini, kolom labarugi. Kolom labarugi yang di sisi debit ini adalah beban, yang di sisi kredit ini adalah pendapatan. Kita ke pendapatan dulu, pendapatan perusahaan, ada apa saja, kita cek. Ada pendapatan jasa, ini di sisi kredit 25 juta, ada pendapatan bunga.
Sebesar 750 ribu Kita tulis di sini Nah, pendapatan jasa 25 juta Pendapatan bunga 750 Setelah itu kita jumlahkan pendapatan Maka akan ketemu total pendapatan Sebesar 25 juta 750 ribu Setelah itu kita hitung bebannya Beban-beban perusahaan kita cek di kolom laba rugi. Sisi debit ada apa saja? Ada beban sewa, beban iklan, beban gaji, beban listrik dan telpon, beban perlengkapan. Kemudian beban penyusutan peralatan ada 1, 2, 3, 4, 5, 6. Ada 6 beban ya.
Nah, beban penyusutan peralatan. Ada 6 beban. Kita tulis di sini semuanya. 1, 2, 3, 4, 5, 6 Nah ada 6 beban sudah saya pindahkan angkanya disini Beban saya jumlahkan maka akan ketemu total beban adalah Rp18.200.000 Untuk mencari laba rugi, laba atau rugi perusahaan dengan cara pendapatan, total pendapatan dikurangi total beban Rp25.750.000 dikurangi Rp18.200.000 maka akan ketemu hasilnya sebesar Rp7.550.000. Dan karena hasilnya positif, maka perusahaan mengalami laba.
Kalian bisa mengecek apakah penyusunan laporan laba rugi ini benar atau salah, yaitu dengan melihat selisih. Nah, ini harus sama selisih dengan yang ada di kertas kerja dengan jumlah laba yang ada di laporan laba rugi. Harus sama.
Laporan keuangan yang kedua yang dibuat adalah laporan perubahan modal. Masih ingat ya, rumusnya mencari laporan perubahan modal adalah modal awal ditambah laba dikurangi prefer. Kita cek modal awal perusahaan.
Nah ini modal, modal awalnya sebesar 90 juta, kita tulis di sini modal awal sebesar 90 juta, ditambah laba, labanya di sini ini ya dari laporan laba rugi dan karena tidak ada prive sepertinya pada Salon Nadia ini tidak ada prive berarti privenya 0. 90 juta Ditambah Rp7.550.000 dikurangi 0, modal awal ditambah laba dikurangi privo. Banyak yang tanya ke saya, kalau tidak ada privo bagaimana? Ya berarti dianggap 0. Maka akan ketemu modal akhir perusahaan sebesar Rp97.550.000. Dari penambahan modal awal ditambah laba. Nah selanjutnya laporan yang ketiga yang saya buat adalah neraca.
Nah, di sini neraca saya buat dulu judulnya Salon Nadia Neraca Periode Januari 2019. Jelas yang kita butuhkan adalah alat bantunya adalah ini, kertas kerja kolom neraca. Yang masuk ke sisi aktifa, jadi di neraca ini kita bagi jadi dua ya, ada sisi aktifa dan sisi pasifa. Di sisi aktifa ini adalah untuk akun-akun yang di neraca yang bernomor awalan 1. Seperti kas, piutang, perlengkapan, peralatan.
Nah ini awalnya kan satu. Aktifa itu adalah harta. Ada lagi enggak? Nah ini ada piutang bunga. 750 ribu.
Kita urutkan ya. Kita mulai dari kas, piutang, perlengkapan. Kita mulai dari harta lancar dulu. 111, 112, 113. Kemudian 114, 750. Kita pindahkan semuanya di sini. Ada 4. Sampai piutang bunga Rp3.000.000.
Piutang bunga Rp750.000. Kas Rp61.600.000 sama piutang usaha Rp10.000.000 perlengkapan Rp2.000.000. Piutang bunga Rp750.000.
Setelah itu, Kita masukkan peralatan ini, peralatan sebesar 30 juta, nomor 121. Kita masukkan peralatan sebesar 30 juta. Nah, ini 30 juta. Ada lagi kah? Kita cari.
Ada A lagi, yaitu ini. Akumulasi penyusutan peralatan. Ini kepalanya satu, akumulasi penyusutan peralatan.
Nah, tapi ada di posisi kredit ya. Kita tulis di sini. Akumulasi penyusutan peralatan di posisi kredit berarti kita tulis minus. Minus atau kurung buka sama aja ya. Kalian mau nulis kurung buka atau minus itu sama aja.
Saya tulis minus. Nah seperti ini. 3 juta.
Belum dikurung buka. Nah 3 juta. Rp61.600.000 ditambah Rp10.000.000 ditambah Rp2.000.000 ditambah Rp750.000 ditambah Rp30.000.000 dikurangi Rp3.000.000. Kita jumlahkan, hati-hati ada pengurangannya ya. Hasilnya adalah Rp101.350.000.
Nah sekarang kita ke sisi pasifal. Sisi pasifal lihat di neraca yang kepalanya 2 dan 3. Kepalanya 2 dan 3 itu ada utang usaha modal, utang usaha sebesar Rp1.200.000, modal sebesar Rp90.000.000. Kemudian, nah ini ada lagi utang gaji sebesar Rp2.500.000 dan utang sewa sebesar Rp100.000.000. Kita pindahkan semuanya di sini. Kita salin yang saya sebutkan tadi di bagian sini.
Nah, utang usaha Rp1.200.000, utang gaji Rp2.500.000, utang sewa Rp100.000, dan kita gunakan modal akhir ya, bukan modal yang ada di sini. Modal ini kan Rp90.000.000, ini sudah tidak kita gunakan lagi. Kita menggunakan modal akhir dari laporan perubahan modal sebesar Rp97.550.000. Kalau sudah kita jumlahkan, Rp1.200.000 ditambah Rp2.500.000 ditambah Rp100.000 ditambah Rp97.550.000, hasilnya harus sama dengan yang ada di aktifa.
Nah kalau sudah imbang seperti ini antara aktifa dan pasifa berarti sudah. Benar. Nah, laporan keuangan yang keempat yaitu laporan arus kas. Ini sudah saya buatkan kolomnya, Salon Nadia, laporan arus kas periode Januari 2019. Jadi, bisa dilihat di atas ini ya, laporan arus kas itu ada tiga aktivitas.
Aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Sumber data membuat laporan arus kas itu adalah buku besar akun kas. Nah, ini buku besar akun kas.
Kita cek satu per satu transaksi ini termasuk aktivitas mana? Operasi, investasi, atau pendanaan Setoran modal awal itu adalah aktivitas pendanaan, saya beri kode P ya Kemudian membeli peralatan dan perlengkapan Peralatan itu aktivitas investasi, sedangkan perlengkapan itu aktivitas operasi Jadi tanggal 2 ini ada 2 aktivitas Kemudian membeli perlengkapan ini adalah aktivitas operasi membayar sewa itu aktivitas operasi, kemudian membayar iklan aktivitas operasi, menerima pendapatan aktivitas operasi, membayar gaji aktivitas operasi, menerima pendapatan aktivitas operasi, kemudian membayar listrik aktivitas operasi. Nah, kalau sudah kita petakan, tinggal kita masukkan.
Kita mulai dari aktivitas operasi dulu, saya tulis di sini aktivitas operasi terdiri dari Yang pertama membeli perlengkapan ini 35 juta gabungan kita cek dulu jurnal umum tanggal 2 Nah ini jurnal umum tanggal 2 Perlengkapannya ternyata, nah ini perlengkapan pada tanggal 2 hanya 5 juta Berarti yang kita masukkan, ini membeli perlengkapan ini sebesar 5 juta saja Jadi aktivitas operasi ada 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 kita tulis semuanya disini Aktivitas operasinya, perlengkapannya tadi yang pertama sebesar 5 juta ya. Kita tulis 5 juta, nah seperti ini. Karena membeli itu sifatnya mengurangi, maka di sini saya tulis negatif, karena sifatnya mengurangi. Membeli perlengkapan 800 ribu pada tanggal 3 ini mengurangi.
Posisinya ada di kredit, membayar iklan. Ini juga mengurangi posisinya ada di kredit sedangkan menerima pendapatan pada tanggal 9 bisa dilihat posisinya ada di debit berarti ini tidak minus. Seperti juga pada tanggal 17 menerima pendapatan sebesar 5 juta.
Jadi minus 5 juta ditambah minus 800 ribu ditambah minus 100 ribu ditambah minus 1 juta ditambah 10 juta ditambah minus 4 juta ditambah 5 juta ditambah minus 2 juta 500 ribu. Maka akan ketemu angka sebesar Rp1.600.000 Jadi aktivitas operasi pada Salon Nadia itu sebesar Rp1.600.000 Kita lanjut ke aktivitas selanjutnya Yaitu aktivitas investasi Hanya ada satu, yaitu pada tanggal 2 membeli peralatan ya Membeli peralatan tanggal 2 kita cek Nah ini tanggal 2 membeli peralatan sebesar Rp30.000.000 Jadi kalau di sini tidak terbaca, kita bisa lihat jurnal umumnya, karena ini adalah gabungan, membeli peralatan dan perlengkapan. Membeli peralatan pada tanggal 2, 2 Januari 2019 sebesar 30 juta, saya tulis di sini berarti aktivitas investasi hanya satu, langsung kita jumlahkan, bersifat mengurangi sebesar 30 juta. Lanjut hanya satu saja, kita langsung ke aktivitas pendanaan.
Aktivitas pendanaan hanya ada satu juga. Pada tanggal 1, yaitu setoran modal awal, kita tulis di sini tanggal 1 sebesar Rp90.000.000, kita tulis Rp90.000.000. Maka aktivitas pendanaan karena hanya satu langsung kita jumlahkan Rp90.000.000. Sehingga total laporan arus kas pada Salonadiyah Rp1.600.000, dikurangi Rp30.000.000, dikurangi Rp90.000.000, maka menghasilkan angka sebesar Rp90.000.000.
Angka ini harus sama dengan angka akhir yang ada di buku besar kas Nah angka akhirnya Sama ya Nah karena angkanya ini merupakan menurun Semula kas itu 90 juta Dan diakhiri dengan Berarti ada penurunan Penurunan arus kas sehingga menjadi Nah demikian bentuk dari laporan arus kas pada Salon Nadia Selanjutnya yaitu menyusun jurnal penutup Nah, setelah selesai semua laporan keuangan kita buat, langkah selanjutnya yaitu membuat jurnal penutup. Nah, ini saya sudah buat kolom-kolomnya, jurnal penutup, saya beri judul dulu, Salon Nadia, Jurnal Penutup, periode Januari 2019. Untuk membuat jurnal penutup, kalian bisa lihat buku besar untuk akun-akun real atau neraca kertas kerja, kolom laba rugi, atau bisa juga melihat ini yang paling enak kalau saya... Melihat laporan keuangan yang laporan laba rugi. Nah, karena di sini sudah komplit ya, ada pendapatan, ada beban, ada laba, kemudian laporan perubahan modal nanti untuk melihat pre-full. Kita mulai dari yang pertama, masih ingat ya, jurnal penutup itu ada empat yang ditutup.
Pertama adalah pendapatan. Ada dua pendapatan yang harus kita tutup, caranya adalah pendapatan yang ada ini kita posisikan di sisi debit. Jadi kita salin seperti ini. Debitnya adalah pendapatan jasa sebesar 25 juta sama dengan ini Kemudian pendapatan bunga di posisi debit sebesar 750 ribu Kemudian yang kredit adalah ihtisarlah barugi Kita memunculkan akun baru namanya ihtisarlah barugi Sebesar berapa penjumlahan? Sebesar penjumlahan dari pendapatan jasa dan pendapatan bunga 25 juta ditambah 750 yaitu Kalau misalnya nanti pendapatannya hanya satu ya tinggal Tulis satu aja Seperti itu ya Nah seperti ini cara menutup akun pendapatan Kemudian langkah kedua jurnal penutup Yaitu menutup akun beban Nah ini beban ada disini semua Di laporan laba rugi Ada 6 beban yang kita tutup Caranya kita tulis dulu debitnya Debitnya adalah itisar laba rugi Tapi angkanya kita tunda nanti Nah sekarang Beban semua beban ini kita kreditkan Nah seperti ini Kita kreditkan, ada beban sewa sebesar Rp200.000, kita taruh di posisi kredit, ini belum saya kasih judul ya.
Beban sewa di posisi kredit Rp200.000, beban iklan di posisi kredit Rp1.000.000, beban gaji posisi kredit Rp6.500.000, jadi kita pindahkan beban semuanya di posisi kredit. Beban listrik dan telpon Rp2.500.000, beban perlengkapan Rp5.000.000, beban penyusutan peralatan Rp3.000.000. Nah, baru setelah itu kita isi itisar laba rugi, karena itisar laba rugi ini adalah penjumlahan ya. Penjumlahan dari seluruh beban setelah saya jumlahkan, hasilnya sebesar Rp18.200.000.
Jadi ini adalah total beban, sama ya di sini ya Rp18.200.000. Nah, seperti inilah cara untuk menutup beban. Kemudian langkah ke... Dua yaitu menutup laba atau rugi perusahaan. Nah kebetulan Salon Nadia ini laba.
Ketika perusahaan laba maka modal perusahaan akan bertambah. Harus kalian ingat ya modal bertambah ada di sisi kredit. Nah seperti ini modalnya di sisi kredit debitnya adalah itisar laba rugi. Jadi misalnya kalau kalian nanti menemukan suatu perusahaan yang rugi ini tinggal dibalik.
Cara untuk menutup ruginya. Berarti debitnya adalah modal, kreditnya itisar laba rugi. Angkanya sebesar hasil dari laporan laba rugi.
Nah karena perusahaan Salonadia ini laba, maka debitnya itisar laba rugi, kreditnya modal. Modalnya bertambah sebesar Rp7.550.000. Nah yang keempat yaitu menutup prive.
Nah kebetulan pada Salonadia ini tidak ada prive, sehingga tidak ada akun prive yang perlu ditutup. Kalau misalnya nanti kalian menemui ada akun privel pada perusahaan yang kalian buat laporan keuangannya bisa kalian tutup dengan cara debitnya adalah modal, kreditnya adalah privel. Karena privel itu mengurangi modal, modal berkurang di sisi debit. Nah kalau sudah dijumlahkan sisi debit dan kredit biasa harus sama.
Pada jurnal penutup, sisi debitnya Rp51.500.000, sisi kreditnya juga sama Rp51.500.000. Nah, seperti ini cara membuat jurnal penutup. Setelah itu kita isi kolom referensi dengan cara memposting ke buku besar.
Langkah selanjutnya yaitu posting jurnal penutup ke buku besar. Selanjutnya kita posting jurnal penutup yang baru saja kita buat tadi ke buku besar ya. Yang pertama yaitu akun pendapatan jasa di posisi debit 25 juta.
Kita cari ini buku besarnya di sisi sebelah kanan. Pendapatan jasa. Nah ini pendapatan jasa tanggal 31 ya. Kita tulis di sini tanggal 31. Kita bisa tulis seperti ini, tanggal 31 menutup pendapatan jasa, referensi kita isi JPTP, ini kode dari saya aja, kalian kalau menyingkat jurnal penutup dengan singkatan apa juga terserah, ini singkatan dari saya, jurnal penutup saya singkat dengan JPTP, bahwa data ini diambil dari jurnal penutup ya.
Sebesar 25 juta di sisi debit, kita tulis 25 juta sehingga saldonya sekarang menjadi 0, karena sebelumnya 25 juta dan di sisi kredit. Dan tadi 25 juta di sisi debit, berarti sekarang saldonya 0. Nomor 411 kita pindahkan ke sini, 411. Nah, sudah kita posting. Kemudian pendapatan bunga, kita cari pendapatan bunga. Nah, ini pendapatan bunga tanggal 31. Referensi JPTP debit Rp750.000 ya ini maka kita tulis disini debit Rp750.000 maka saldonya 0 lagi karena semula di sisi kredit dan tadi di sisi debit berarti saldonya sekarang 0. 412 kita tulis disini 412. Kemudian itisarlah barugi di sisi kredit Rp25.750.000.
Sepertinya belum ada akun itisarlah barugi berarti kita buat dulu. Buku besar Itisar Labarugi, nah sudah saya buatkan seperti ini Kita tinggal tulis 31 menutup akun pendapatan ya Referensi JPTP sebesar Rp25.750.000 di sisi kredit Berarti kita ngisinya di sisi kredit Saldo Rp25.750.000 di sisi kredit Nomor 516 kita pindahkan ke sini 516 Kemudian, itisarlah berugi lagi di sisi debit Rp18.200.000 dari kegiatan menutup akun beban. Nah, kita tulis di sini di bawahnya, JPTP lagi debit ya, Rp18.200.000, sehingga saldonya semula di posisi kredit Rp25.750.000 dan tadi di sisi debit Rp18.200.000 berarti dikurangkan.
dikurangi hasilnya adalah di sisi kredit. Nomor 516 kita tulis di sini. 516 Kemudian beban sewa, ini beban sewa di sisi kredit Rp200.000, kita cari beban sewa.
Nah ini beban sewa, kita tulis di sini beban sewa menutup akun beban JPTP kredit Rp200.000, kita isi di sisi kredit. Maka sekarang saldonya menjadi 0, karena semula saldonya Rp200.000 di sisi debit. 511 kita pindahkan ke sini, 511. Kemudian beban iklan. Di posisi kredit kita cari beban iklan, nah ini beban iklan. Di posisi kredit sebesar 1 juta, maka saldonya menjadi 0. Nomor 512 kita pindahkan ke sini, 512. Beban gaji, beban gaji di posisi kredit kita cari beban gaji, nah ini beban gaji.
Di posisi kredit kita isi maka saldonya juga menjadi 0. Nomor 513. Jadi intinya jurnal penutup itu untuk menutup akun-akun real ya, maaf akun nominal maksud saya. Jadi akun nominal sekarang hasil akhirnya 0. Kemudian beban listrik dan telpon, beban listrik dan telpon, nah ini beban listrik dan telpon, di posisi kredit sebesar Rp2.500.000, hasilnya saldonya 0. Nomor 514 kita pindahkan ke sini, 514. Beban perlengkapan, kita cari beban perlengkapan, nah ini beban perlengkapan di sisi kredit juga sebesar 5 juta, maka beban perlengkapan 0, nomor 515 kita pindahkan ke sini, 515. Kemudian beban penyusutan peralatan di sisi kredit, beban penyusutan peralatan, nah ini beban penyusutan peralatan di sisi kredit 3 juta, maka saldonya 0, nomor 516 kita pindahkan ke sini. 516 kita pindahkan ke referensi pada jurnal penutup Kemudian itisar laba rugi lagi di posisi debit sebesar Kita cari itisar laba rugi nahin disini Ini adalah kegiatan menutup laba perusahaan ya Menutup laba perusahaan, debit Rp7.550.000, maka saldo itisar laba rugi menjadi 0, karena semula sisanya Rp7.550.000 di sisi kredit dan tadi baru saja diisi di posisi debit dengan angka yang sama. Nomor 516 kita pindahkan di sini, 516. Nah, kemudian yang terakhir adalah modal di sisi kredit sebesar Rp7.550.000, kita cari akun modal. Nah, di sini nih, modal.
Nah, di sini JPTP. Di sisi kredit ya, Maka ditambahkan, karena semula modal saldonya di sisi kredit. Tadi mengisi kredit 90 juta ditambah Maka sekarang saldo modal menjadi Nomor 311 kita pindahkan ke sini, 311. Nah, seperti ini.
Cara memposting jurnal penutup ke buku besar Selanjutnya yaitu menyusun raca saldo setelah penutup Untuk menyusun raca saldo setelah penutup sudah saya sediakan kolom-kolomnya di sini Data yang saya gunakan adalah buku besar Seperti biasa untuk menyusun raca saldo yaitu saldo yang paling akhir Kita mulai dari kas ya Kas Ini nomor 111 saldonya Rp61.600.000 tinggal saya tulis di sini. 111, kas, debit Rp61.600.000. Kemudian kita lanjut ke akun selanjutnya yaitu piutang usaha saldo akhirnya sebesar Rp10.000.000. Nomor 112 kita pindahkan ke sini.
Nah jadi tinggal mindahin buku besar saldo yang paling akhir. Karena setelah memposting. Jurnal penutup tadi ya, kemudian perlengkapan ini nomor 113 sebesar 2 juta, kita pindahkan ke neraca saldo setelah penutup, perlengkapan debit 2 juta.
Kemudian peralatan saldonya debit 30 juta, kita pindahkan ke sini, peralatan debit 30 juta, nomor 121. Selanjutnya utang usaha ini nomor 211, saldonya sebesar di posisi kredit. Kita pindahkan ke sini di posisi kredit Rp1.200.000 nomor 211. Selanjutnya modal saldo akhirnya sebesar Rp97.550.000 di posisi kredit nomor 311. Kita pindahkan ke sini 311 modal Rp97.550.000. Kemudian pendapatan jasa 0 tidak usah ditulis, beban sewa juga habis, beban iklan habis, beban gaji habis. Beban listrik habis, beban perlengkapan habis, yang habis kita lewatin aja.
Kemudian ada piutang bunga ini. Pihutang bunga saldonya di debit sebesar Rp750.000. Kita pindahkan ke sini.
Nomor 114, kemudian pendapatan bunga ini juga sudah habis. Beban penyusutan peralatan habis. Kemudian disakumulasi penyusutan peralatan di posisi kredit saldonya masih ada sebesar Rp3.000.000.
Nah kita pindahkan di posisi kredit nomor 122. Kemudian utang gaji, posisinya kredit saldonya sebesar Rp2.500.000 di sisi kredit nomor 212. Kemudian utang sewa, ada saldo sebesar Rp100.000 di posisi kredit, kita tulis di sini. Rp100.000 di posisi kredit, itisarlah barugi sudah 0 dan sudah habis. Nah, kalau sudah habis, semuanya sudah kita pindahkan ke neraca saldo, kita jumlahkan, hasilnya harus sama antara debit dan kredit.
Rp104.350.000 baik di posisi debit maupun kredit. Nah bentuknya seperti ini dan kalau bisa usahakan ini urut ya. Nah ini nggak urut.
Satu dulu, harta dulu dilanjutkan dengan utang. Setelah utang selesai baru modal. Nah ini bentuknya yang sudah urut ya.
Sudah saya urutkan dari kas nomor 111 piutang usaha 112. Perlengkapan 113, pihutang bunga 114, peralatan 121, akumulasi penyusutan peralatan 122. Nah, kalau sudah beralih ke utang. 211 utang usaha, 212 utang gaji, 213 utang sewa, 311 modal. Usahakan setiap membuat neraca saldo diurutkan berdasarkan likuiditasnya.
Langkah selanjutnya yaitu menyusun jurnal pembalik. Masih ingat ya, apa saja yang harus dibalik dari jurnal penyesuaian Nah ini saya catat lagi, silahkan dilihat di pojok kanan atas Yang perlu dibalik dari jurnal penyesuaian itu adalah beban dibayar di muka Dicatat menggunakan metode beban Nah kita cari dulu yang kreditnya beban Nah kebetulan tidak ada ini yang kreditnya beban, berarti tidak ada Kasus pertama ini tidak ada Kemudian pendapatan diterima di muka dicatat metode pendapatan Kita cek, pendapatan ini juga tidak ada. Kemudian tiga, beban yang masih harus dibayar.
Jadi ini harus dibalik, beban yang masih harus dibayar. Beban perlengkapan ini bukan. Ini ada beban gaji dan utang gaji. Ini beban yang masih harus dibayar.
Nah, keempat, kedua transaksi ini, dua kegiatan ini harus dibalik. Saya beri tanda merah ya. Jadi dari dua...
kegiatan ini, ada beban gaji yang belum dibayar, sama sewa kantor yang belum dibayar nah ini harus dibalik, kemudian yang keempat yang harus dibalik lagi itu adalah jurnal penyesuaian ketika ada pendapatan yang masih harus diterima kita cek adakah pendapatan oh ya ini ada nah ini berarti harus dibalik berarti fix ada jurnal ada 3 jurnal penyesuaian yang perlu dibalik pada salon Nadia cara membaliknya tinggal dibalik aja Nah karena jurnal pembalik itu dibuat pada awal periode berikutnya Ini periodenya Januari berarti periode berikutnya Februari Kita tulis disini tanggal 1 Februari Seperti itu ya 1 Februari Februari 2019 tanggal 1 tinggal kita balik pendapatan bunga yang semula di kredit kita debitkan Piutang bunga yang semula di debit kita kreditkan Angkanya masih sama Jadi tinggal dibalik saja Beban gaji, utang gaji kita balik Menjadi seperti ini, utang gaji debit, beban gaji kredit, kemudian beban sewa dan utang sewa ini kita balik, sehingga menjadi seperti ini, debitnya utang sewa, kreditnya beban sewa. Jangan lupa kalau sudah selesai, dijumlahkan. Dan hasilnya pasti sama.
Nah, seperti ini cara membuat jurnal pembalik. Jadi, lihat dulu jurnal penyesuaian, ada nggak data yang perlu dibalik. Seperti beban perlengkapan dan peralatan ini.
Tidak perlu dibalik, hanya 4 kegiatan yang perlu dibalik Langkah selanjutnya yaitu posting jurnal pembalik ke buku besar Nah selanjutnya untuk memposting jurnal pembalik ke buku besar Ini jurnal pembaliknya sudah saya taruh di sebelah kanan dan saya sudah buka kembali buku besar yang tadi ya Kita pertama cari pendapatan bunga Cari akun pendapatan bunga Nah ini pendapatan bunga, kita tulis di sini ya, pendapatan bunga di posisi debit ya, kita tulis di sini di posisi debit. Februari 2019 tanggal 1, ini adalah membalik pendapatan bunga, referensi kita tulis jurnal pembalik, ini saya singkat aja, JPBLK, terserah kalian mau menyingkat dengan apa. Debit Rp750.000, ini kan debit ya, kita isi, maka tadi kan saldonya kan di posisi. Saldo pendapatan bunga kan tadi habis. Nah, karena diisi lagi 750, maka sekarang saldonya menjadi 750 di posisi debit.
Nah, seperti ini. Saldonya ada di posisi debit 412. Kita isi di sini 412. Kemudian piutang bunga. Kita cari piutang bunga. Nah, ini piutang bunga.
Kita tulis di sini ya. Pihutang bunga Februari 2019 tanggal 1 membalik pendapatan bunga JPBLK jurnal pembalik referensinya kredit 750. Semula kan saldonya di debit 750 setelah dibalik 750 ribu di posisi kredit maka saldonya habis. Pihutang bunga nomor 114 kita pindahkan ke sini 114. Kemudian utang gaji debit Rp2.500.000, kita cari utang gaji, nah ini utang gaji debit Rp2.500.000. Sebelumnya saldonya di posisi kredit Rp2.500.000 dan tadi mengisi di posisi debit berarti utang gaji habis. Saldonya sekarang habis, Rp2.100.000 kita pindahkan ke sini, Rp2.100.000.
Kemudian beban gaji di posisi kredit Rp2.500.000, kita cari beban gaji. Nah ini beban gaji di posisi kredit Rp2.500.000 Berarti sekarang saldonya muncul kembali, semula kan habis ya, semula habis dan tadi baru saja diisi di posisi kredit, maka sekarang saldonya beban gaji di posisi kredit Rp2.500.000. 513 kita pindahkan ke sini, 513. Kemudian utang sewa sebesar Rp100.000 kita cek utang sewa. Nah ini utang sewa kita tulis di sini.
debit Rp100.000 maka sekarang saldonya menjadi habis karena semula saldonya di posisi kredit Rp100.000 dan tadi baru saja diisi di posisi debit Rp100.000 maka habis saldonya nomor 213 kita tulis di sini 213 selanjutnya beban sewa di posisi kredit Rp100.000 kita cari akun beban sewa nah ini akun beban sewa kita tulis di posisi kredit ya Sebesar Rp100.000 maka sekarang saldonya ada sebesar Rp100.000. Semulakan saldonya 0. Kemudian diisi lagi di posisi kredit maka sekarang saldonya di posisi kredit sebesar Rp100.000. Nomor 511 kita tulis di sini 511. Nah seperti ini cara posting jurnal pembalik ke buku besar. Langkah terakhir yaitu menyusun neraca saldo setelah pembalik. Selanjutnya untuk membuat neraca saldo setelah pembalik seperti biasa kita membutuhkan data sumbernya dari buku besar dari saldo yang paling akhir kita mulai dari kas saldo paling akhir Rp61.600.000 di posisi debit kita pindahkan kas nomor akunnya 111. Nah seperti ini terusnya kita cari akun yang masih ada saldonya saja piutang usaha saldonya Rp10.000.000 di posisi debit kita tulis di sini piutang usaha.
saldonya di posisi debit ada yang tanya kemarin ke saya kalau saldonya 0 bagaimana dipindah gak ke neraca saldo gak usah berarti ya ini perlengkapan nomor 113 saldonya sebesar 2 juta di posisi debit kita pindahkan disini perlengkapan 2 juta di posisi debit setelah itu peralatan di posisi debit juga sebesar 30 juta kita pindahkan ke neraca saldo disini peralatan 30 juta di posisi debit nomor 121 Kemudian utang usaha di posisi kredit Rp1.200.000, kita pindahkan ke sini. Utang usaha nomor 211 sebesar Rp1.200.000. Selanjutnya modal di posisi kredit Rp97.550.000, nomor 311 kita pindahkan ke sini. Kemudian pendapatan jasa ini habis, tidak usah dipindah, ini beban sewa. Saldonya Rp100.000 di posisi kredit nomor 511, kita pindahkan ke sini.
511, Rp100.000 di posisi kredit, beban iklan habis. Beban gaji Rp2.500.000 di posisi kredit, kita pindahkan. Beban gaji di posisi kredit Rp2.500.000, beban listrik ini habis.
Beban perlengkapan habis, kita lewati. Piutang bunga juga habis. Pendapatan bunga ini ada di posisi debit 750 ribu. Kita tulis di sini pendapatan bunga di posisi debit 750 ribu.
Beban penyusutan habis. Akumulasi di posisi kredit 3 juta. Kita pindahkan ke sini, akumulasi di posisi kredit 3 juta. Kemudian utang gaji habis, utang sewa habis, ihtisarlah barugi habis.
Nah, sudah selesai. Berarti seperti inilah neraca saldo setelah pembalik. Dan jangan lupa dijumlahkan posisi debit dan kredit harus sama, dan kalau bisa usahakan membuatnya secara urut ya, ini kan acak ya.
Urutkan dulu, mulai dari yang kepalanya 1, setelah itu 2, 3, 4, dan 5 secara urut. Ini satu ini seharusnya dipindah ke atas. Nah, ini adalah neraca saldo setelah pembalik yang sudah saya urutkan. Bisa kalian lihat nomornya urut 111K112P113 perlengkapan 121 peralatan 122 akumulasi penyusutan peralatan.
Setelah 1 kemudian 2, 211 utang usaha, dilanjutkan 3, 311 modal, dilanjutkan 4, 412 pendapatan bunga, 511 beban sewa, 513 beban gaji. Mungkin ada yang bertanya, ini kenapa pendapatan kok saldonya ada di posisi debit dan beban sewa serta beban gaji saldonya ada di posisi kredit, bukannya saldo normal beban itu ada di posisi debit? Nah itulah guna dari neraca saldo setelah pembalik, karena nanti ketika di periode selanjutnya membayar beban sewa, maka otomatis debitnya beban sewa, kreditnya adalah kas, sehingga beban sewa nanti akan 0 karena beban sewa ini adalah beban di Periode Januari, bukan di periode Februari. Nah, untuk membandingkan apakah neraca saldo setelah pembalik ini benar atau tidak, saya hadirkan neraca saldo setelah penutup yang sudah dibuat sebelumnya hasilnya sama. Nah, sama ya.
Harus sama. Kalau tidak sama berarti salah. Demikian guys, siklus akutansi dari awal Jurnal Umum sampai neraca saldo setelah pembalik. Terima kasih buat kalian yang sudah menyimak video ini sampai akhir.
Saya doakan sukses dalam pembelajaran kalian. Oke, let's close our program by reciting Hamdallah together. Alhamdulillahirrohmanirrohim.
Semoga pelajaran hari ini bermanfaat ya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam Equilibrium