Transcript for:
Cara Mudah Memahami Analisa Fundamental Crypto

Halo, Guys. Kembali lagi dengan saya Kalimasada dari Akademi Crypto. Di video kali ini kita akan membahas mengenai requestan, Teman-teman. Setelah sebelumnya kita bahas mengenai cara menganalisa tchnikal untuk pemula. Hari ini kita akan membahas mengenai bagaimana cara melakukan analisa fundamental di crypto. Sebelum video ini dimulai, saya ingin ungkapkan ini ke teman-teman bahwa Nighting I say is financial advice. Video ini hanyalah bentuk analisa internal yang kita lakukan. Teman-teman juga harus memahami bahwa aset cryptocurrency apapun termasuk Bitcoin itu memiliki volatilitas yang sangat tinggi. Jadi, teman-teman harus memiliki mindfulness yang tinggi ketika melakukan transaksi krypto apapun. Kenapa di sini saya mau bahas mengenai fundamental? Karena teman-teman harus paham bahwa banyak yang berpendapat bahwa crypto ini hanyalah tempat boom and bass, pump and, harga naik kemudian turun. Ya, memang secara teknikal saya setuju karena volatilitas yang tinggi itu menyebabkan harga itu cepat naik, cepat turun juga. Tapi untuk harga ini naik karena terlalu banyak cryptocurrency yang sudah ada di sana, kita harus melakukan analisa fundamental. Ibaratnya analisa fundamental ini sama seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Sangat sulit. Tapi kalau teman-teman berhasil menemukannya, teman-teman seperti finding diamonds in the rough. Jadi itu akan membuat ya teman-teman ini worth it hold aset tersebut yang mana dia memiliki kecenderungan untuk mengalami kenaikan. Jadi karena terlalu banyaknya aset yang ada ini, jadi mau enggak mau menurut saya teman-teman tuh harus melakukan analisa fundamental. Dan khusus di video ini, ini adalah materi dari member akademi Crypto yang mana enggak kita kasih semuanya ya, mungkin hanya 20% atau hanya 10% dari yang kita kasih di dalam. Supaya teman-teman ini tahu gimana sih ya cara kita running the fund untuk mencari token-token yang memiliki fundamental yang sangat baik. Dan di sini hanya ada tiga cara. Nanti juga dengan praktiknya dengan tools apa yang kita gunakan baik itu berbayar atau tidak untuk teman-teman ini melakukan analisa fundamental di kripto pertama saya ingin selalu ungkapkan ke teman-teman, saya bilang ke teman-teman bahwa nomor satu yang harus teman-teman pegang itu adalah value. Di sini kita harus melihat value-nya ketika mau melakukan analisa fundamental. Jadi tahap pertama kalau teman-teman mau melakukan analisa fundamental, teman-teman harus menimbang value. Karena tanpa adanya value, sesuatu apapun itu tidak mungkin bernilai. Memang value itu sifatnya subjektif. Dibutuhkan di tempat tertentu, saat tertentu, keadaan tertentu, atau bahkan oleh orang tertentu. Tapi kalau kita tidak bisa adjusting the value dengan tepat atau menilai value-nya dengan benar, kita mungkin bisa melihat kotoran itu sebagai emas. Tapi kalau kita melihat emas itu kita bisa mungkin melihatnya seperti kotoran. Jadi kacamata kita dalam melihat value ini harus diperbaiki. Dan pertama value yang dilihat. Apa itu maksud dari value? Jadi segala sesuatu di dunia ini bisa bekerja itu apabila kita menyelesaikan masalah. Ya, itu nomor satu. Barang dan jasa itu hadir karena itu adalah suatu bentuk penyelesaian masalah. barang. Contohnya saya butuh laptop, komputer di mana saya bisa melakukan aktivitas computing ke mana saja ya, di mana saja. Ini adalah value dari laptop itu. Misalkan teman-teman punya jasa, oke, Gojek. Apa value-nya? Yaitu adalah mengantarkan kita ke manapun, di manapun, atau ketika kita membutuhkan an paket atau kita membeli suatu barang, yaitu adalah value-nya. dia menjembatani antara orang yang membutuhkan layanan ojek secara portable, secara dinamis, secara cepat yang mana bisa dihadirkan hanya dalam genggaman, yaitu adalah value-nya. Jadi, apapun di dunia ini kalau tidak solving real life problems dan bling solution itu enggak usah dibeli. Jadi, saya melihat di sini hampir semua perusahaan altcoin perusahaan. Dia ini ngapain altcoin-nya? Kalau altcoin-nya ini enggak ngapa-ngapain ya, kenapa harus saya beli? Memang di keadaan seperti sekarang ya ada yang namanya narrative mimcoin, tapi endingnya ya naratif mim coin tersebut juga went to zero atau nilainya ini turun dengan signifikan karena apa? Dia enggak ada value-nya. Ya mungkin blockchain di mana tempat berbagai meme coin tersebut di deploy itu memiliki value. Untuk apa tempat deploying mimcoin? Tapi meme coinnya sendiri itu hanyalah sebuah produk. Jadi saya selalu melihat apa solusi yang diberikan oleh produk tersebut atau oleh koin tersebut, oleh aset tersebut, oleh altcoin tersebut sebelum saya ini melakukan yang namanya pembelian. Kalau enggak ada real life problems ya, yang mana dia bisa creating solution itu saya juga enggak akan beli ya. Dulu memang Ethereum di era 2018, it was a legendary. Karena saat itu Bitcoin itu sifatnya sangat stuck ya, tidak bisa diprogram pada saat itu. Dan Ethereum memberikan solusi a programmable money dengan teknologi smart contract yang dimiliki dan it was very brilliant. Makanya lahir berbagai narasi seperti defi, decentralized finance atau RW real world asset berkat teknologi smart contract tersebut. Jadi itu real life problem. Waktu itu Bitcoin not programmable. Sementara blockchain developer ini ingin membangun sesuatu aplikasi di atas jaringan blockchain dan boom solution-nya lahir Ethereum dan solusi akhirnya juga ditiru oleh banyak orang sehingga banyak orang juga akhirnya membangun layer one berbasis smart contract yang akhirnya ya terlalu banyak sekarang layar one yang ada di market. It was great idea. Tapi sekarang kita reevaluasi lagi fungsinya. solusinya udah basi mungkin karena udah terlalu banyak orang yang juga menyediakan platform yang sama. Nah, ini kalau kita melihat data dari Mesari, real world asset salah satu sektor yang menarik bagi investor kecil maupun investor besar. Kita tahu bahwa Black Rock juga mengincar seksi ya atau sektor tokenize ini atau tokenisasi ini. Karena Black Rock pun juga percaya bahwa teknologi tokenisasi itu adalah teknologi masa depan yang dibutuhkan ya oleh umat manusia. Bagaimana orang ini bisa bertransaksi apapun, memasukkan properti apapun dari dunia nyata ke dalam jaringan blockchain ditokenisasi supaya banyak orang yang bisa bertransaksi aset tersebut atau properti tersebut bisa dipecah-pecah menjadi banyak bagian sehingga bisa diperdagangkan atau dimiliki oleh lebih banyak orang value dari ownership-nya. Inilah alasan mengapa sektor RW ini terus mengalami perkembangan. Kalau bisa kita lihat di sini ya, market cap dari sektor tokeniz itu selalu mengalami kenaikan. Padahal kita tahu sekarang market lagi downtrend, ada perang dagang, ada kebijakan tarif yang mana diterapkan oleh Donald Trump membuat semuanya ini hancur, lebur, berantakan. Tapi kalau kita lihat chart ini up only chart ya RA sektor di mana kita bisa tokenize real life asset real world aset ke dalam dunia digital ke dalam blockchain sehingga ya dia terus berkembang karena kenapa ada value-nya even kita tahu market sekarang lagi mengalami koreksi itulah mengapa ya kalau kita lihat salah satu token yaitu adalah OM ya atau mantra di sini not a financial advice kita hanya membahas ya mantra ini terus mengalami kenaikan bahkan kalau kita tarik dari awal Awal 2024, token mantra ini naik 21.650%. Kita tahu Ondo juga salah satu investornya adalah Black Rock. Sektornya juga RW ya, tokenisasi real world aset. Namun kita lihat ini kenaikan mantra ini sangat signifikan, sangat gila. Mengapa mantra atau OM ini bisa naik sedemikian gilanya? yaitu adalah karena sektor RW yang mana sangat dibutuhkan keberadaannya di dalam industri ini. Di sini kita breakdown lagi yaitu adalah sektor decentralized physical infrastructure atau sektor depin. Orang bilang sektor depin ini adalah teknologi yang menawarkan cloud computing, cloud services berbasis jaringan blockchain. Apakah saat ini udah ada layanan cloud computing dan cloud services di dunia ini? jawabannya ada, tapi mereka masih di sektor web 2. Siapa yang providing the services? Yaitu adalah Amazon, yaitu adalah Google dan berbagai ya perusahaan-perusahaan besar lain. Tapi jaringan services di blockchain ini nyatanya jauh lebih murah. Kenapa? Kalau kita lihat di sini hot storage per dollar terabyte dengan store J itu hanya dibandrol 4 tapi kalau kita lihat ya centralized provider di web2 Amazon S3 ini harganya 3 ini data per 2024 ya teman-teman kemudian kedua ya layanan cold storage per dollar terabyte file coin ini hanya di 0,19 sementara Amazon S3 Glacier ini 3,6 USD kemudian cloud computing per dolar per month di sini kita lihat kalau CAS S network itu 1 kalau kita pakai AWS atau Google Cloud itu di atas 100 lebih tepatnya 138 sampai 148 transcoding per minute kalau dengan layanan live bear itu hanya 0,0045 AWS di sini 0,015 dan machine learning model per training Gensin ini harganya hanya 0,62 sementara AWS ini sampai 4,1. Di sini kita bisa melihat apa? bahwa layanan cloud computing di web 3 itu 10 sampai 20 kali lebih murah daripada layanan web 2. Mengapa? Karena web2 ini sifatnya tercentralize. Sementara kenapa bisa murah yang di jaringan web 3? Karena dia ini terdecentralize atau mereka ini menggunakan sistem yang namanya seperti marketplace di mana kalau ada orang yang bisa mem-provide layanan tersebut lebih murah maka akan diberikan ke orang tersebut. Jadi paham ya, sistemnya ini seperti marketplace. Itulah mengapa kalau kita lihat ngomongin sekarang oke Gojek kenapa bisa lebih murah daripada ojek pangkalan? Karena ojek pangkalan itu ter centralize. Hanya mereka-mereka sendiri yang bisa kontrol harganya dengan teman-temannya. Sementara di Gojek itu seba supply and demand. Oke, jarak antara titik A ke titik B 10 km harganya sekian karena bisa orang yang ngambil ya ini adalah sekian harganya. Begitu juga dengan kita lihat di sini ya, Decentralized Cloud Network ini. Jadi mana yang lebih murah itu akan lebih diutamakan karena mereka ini sistemnya marketplace di atas jaringan blockchain yang mana tidak bisa terkorupsi atau termanipulasi. Kedua, udah lihat value-nya ya. Jadi pertama saya tadi bilang ke teman-teman mau invest apapun harus lihat value-nya. Oke. Kenapa saya invest di RW? yaitu adalah karena dibutuhkan jembatan untuk mentoknisasi aset dari dunia nyata ke dalam jaringan blockchain. Sama seperti Depin ya, butuh cloud computing services yang jauh lebih murah daripada layanan web2. Jadi itu adalah value-nya. Nah, setelah teman-teman berhasil mendefinisikan value, kemudian kita akhirnya turun ke bawahnya yaitu adalah mendeskripsikan bisnis model atau model bisnis. Karena sebagus apapun value yang mereka hadirkan, real life solution, tapi kalau mereka tidak bisa merangkai model bisnis yang bagus supaya mereka ini bisa profitable, yaitu endingnya mereka juga tidak bernilai sama sekali. Jatuhnya apa? Mereka hanya pintar ngide, tapi enggak pintar eksekusi, bikin kerangka model di mana saya bisa dapatin pendapatan, apa saja beban yang harus ditekankan, dan ke mana saya menjalankan bisnis ini. Ya, untuk dari segi marketingnya itu jadinya teman-teman hanya membeli token yang ponzinomic. Apa artinya token yang ponzinomic? Idenya oke, hype-nya dapat, tapi sebenarnya enggak generating value apapun. Mereka enggak generating pendapatan apapun. Jadi saya juga harus melihat ya yang kedua itu adalah model bisnisnya bagaimana. Jangan sampai mereka ini enggak punya model bisnis yang bagus. Jadi mereka hanya mengandalkan hype dan token harga naik baru mereka jualan untuk dapat revenue-nya. Jadi revenue-nya dapat hanya dari jualan token, bukan dari protokol yang menghasilkan sesuatu. Itulah mengapa Teman-teman juga harus lihat secara seksama. Nah, pertama kita lihat bisnis model dari BNB. Kita tahu ini juga merupakan native token dari salah satu cek besar. Kalau kita lihat pertama ya ini data dari token terminal. Nanti kita akan coba lihat juga ya token terminal menganalisa oke bagaimana fundamental dari project secara onchain. Ini kita lihat BNB pertama datang dari user. Semua itu berasal dari user. Kalau enggak ada pengguna di dalam jaringan ya gimana jaringan tersebut bisa generating value, generating revenue? pertama harus ada orang yang mau bertransaksi di jaringan tersebut. Dari segi user mereka ketika mau menggunakan jaringan, mereka ini membayar yang namanya biaya atau fee. Di mana di sini fee-nya itu adalah 100$00. Ke mana dia bayarkan itu? Jawabannya adalah ke validator. Yang mana di sini dari sistem BNB atau bisnis model dari BNB, 90% dari pendapatan dari beban ini dibebankan ke validatornya atau diberikan ke validatornya. Jadi, validator menerima 90% dari biaya transaksi. Sementara 10%-nya ini adalah Fe yang dibakar atau fee yang di-share untuk protokol BNB-nya. Jadi, dari sini kita tahu bahwa oke, BNB generating value atau generating revenue-nya dari mana itu adalah 10% biaya transaksi. Jadi kita tahu bahkan ketika tanpa harga tokennya ini naik, kalau jaringannya itu dipakai ya di sini kita lihat revenue-nya pun juga meningkat meskipun ya untuk menggunakan jaringannya kita juga harus beli tokennya. Jadi itu adalah dua mekanisme yang saling mengikat ya. Kamu enggak bisa gunain jaringannya ya tanpa kamu beli tokennya. Kalau kamu beli tokennya harga tokennya naik. Kalau kamu pakai jaringannya mereka juga dapat revenue ya. adalah bisnis model yang bagus untuk BNB yang mana ya kita secara fundamental tahu ya apa fungsinya bukannya untuk di native checks-nya tapi ini juga a completely usable token ya di dalam jaringan blockchain-nya BNB. Kedua, kita lihat arbitrum solusi layer 2 yang dibangun di atas layer 1 namanya Etherium di sini. Pertama beragi juga dari user. Kalau enggak ada user yang menggunakan layanan layer 2-nya, enggak ada transaksi, enggak ada fee, enggak ada revenue ya. Di mana di sini dari 100-nya revenue-nya ini 100% untuk arbitrum. Mengapa di sini? Karena arbitro ini connecting ya, user dan juga validator L1-nya. L1 tempat di mana ia berpijak. Meskipun demikian ya dia ambil 20%-nya dari fee tersebut untuk protokol mereka. Sementara 80%-nya ini dibayarkan ke dalam validator. Kalau kita lihat pertama ya BNB itu adalah layer one. Dia ambil 10%. Layer 2 di sini dia ambil 20%. Tapi mengapa kok layer 2 ini bisa ambil sampai 20%? Jawabannya adalah karena mereka menjembatani transaksi dan membuat sistem yang memungkinkan. transaksi ini jauh lebih cepat dan juga jauh lebih murah. Jadi mereka ambil percentage yang lebih banyak supaya mereka bisa membuat suatu protokol, membuat suatu jaringan yang mana transaksinya bisa lebih cepat karena mereka proses duluan dan juga jauh lebih murah ya. Tapi persentasenya mereka ambil 20% instead of 10% seperti jaringan layer one. Jadi ini adalah bisnis model dari layer 2. Semua layer 2 yang ada sekarang ini bisnis modelnya sama persis seperti Arbitrum. Dan kalau kita ngomong arbitrum ini yang terbesar ya saat ini untuk jaringan layer 2. Jadi hampir semuanya ini juga memiliki model bisnis yang sama seperti Arbitrum ini. Tapi ya balik lagi ke popularity contest dan seberapa cepat jaringan layer 2-nya ini. Karena semakin banyak layer 2 yang ada di market saat ini, jadi saingan ya transaksinya pun juga enggak sebanyak itu. Jadi mereka ini yang menyediakan solusi layer dua ini akhirnya mereka berebut pelanggan dengan yang sudah settle seperti contohnya di sini adalah arbitrum. Ketiga ini sektor decentralized physical infrastructure yang dulu hype dan pernah kita bahas mengenai layanan special computing. Ini model bisnis dari RnDR atau render di mana di sini ada pihak yang membutuhkan GPU atau GPU requester. Orang yang membutuhkan computing services. Kalau mereka mau render video ya render animasi apapun mereka ini membayar yang namanya fee. Oke, jadi mereka ambil cloud GPU-nya dan GPU provider di sini 100% menerima ya pembayaran fee yang didapatkan. Dan render di sini sifatnya dia hanya marketplace atau jembatan. Jadi ada orang yang membutuhkan ya cloud GPU ditemukan dengan orang yang memiliki kelebihan GPU services dan boom terus render yang ada di tengahnya sini. Dia hanya menjembatani transaksi dan dia tak zero revenue. Dia tidak mendapat apapun. Tapi mereka ini bisa cuan dari mana? Ya jawabannya kalau semakin banyak orang yang membeli tokennya. Dan ketika harga tokennya ini naik digoreng mereka baru bisa cash out. Jadi mereka ini 100% ya enggak ada revenue-nya tapi mereka dapat revenue ketika orang beli rendernya dan mereka menggunakan jasanya. Jadi kalau mau ya pakai di marketplace-nya render ini mereka enggak mau enggak mau ya harus beli rendernya dan mereka juga membayarkan fee-nya. Jadi mereka berharap semakin banyak yang beli render menggunakan services ini harganya bisa naik dan ketika hype tinggi ya mereka foundernya ini bisa exit dan memperoleh keuntungan. Tapi di sini pun kita juga bisa melihat bahwa di sini mereka enggak directly take the revenue, mereka enggak ambil sama sekali revenue-nya. Berharap banyak orang yang pakai dan revenue ini naik atau revenue-ya didapatkan dari ketika mereka jual tokennya yang hype karena banyak orang yang pakai protokolnya. Selanjutnya platform one inch yang mana di sini adalah platform decentralized exchange di mana di sini basisnya usernya itu adalah trader. Trader ini apa? Orang yang bertransaksi. Orang yang bertransaksi menggunakan one inch dan mereka membayar ya yang namanya fee transaksi yang mana ini 100% diambil oleh DEAX atau decentless exchange di mana di sini one inch. Jadi once ini take 100% revenue. Ini kalau kita lihat mengapa ya centralized exchange atau decentralized exchange, anything related to exchange ini memiliki bisnis model yang cukup sempurna. Kayak mereka tak all the money dari biaya transaksi tapi ya pasti minusnya sekarang udah terlalu banyak dan satu yang paling tunggal, yang paling besar ini mengambil semua transaksi. Jadi a perfect business models. Tapi karena terlalu perfect juga terlalu banyak orang yang mau main di sana. Dan mereka juga ya butuh token one inch ya untuk mendapatkan banyak sekali reward dan juga insentif ketika kita gunakan tokennya untuk bertransaksi di dalam dex-nya atau di dalam decentralized exchange-nya. Jadi itu ya beberapa bisnis model yang bisa kita lihat dari token terminal dan teman-teman pun bisa juga ya pakai token terminal secara gratis ya. Di sini kita buka tab-nya token terminal. Sekali lagi ya kita tidak terafiliasi ya. Ini hanyalah platform yang kita gunakan di sini. Nah, di bagian search di sini teman-teman bisa nih type in. Oke, BNB Chain di sini terlihat ya teman-teman secara jelas matriknya BNB ini seperti apa ya dalam beberapa saat belakang ini ya. Token trading volume fee, oke, revenue ya. Nah, ini kita bisa lihat nih turun ya karena market ikut turun dan ya market cap, trading volume, kita bisa gunakan ya platform ini untuk melihat ya kira-kira perkembangan ini seperti apa nih BNB ini selama kurun waktu tertentu. Nah, kalau kita mau lihat di sini ya, financial statement-nya ini pun juga ada. Jadi, banyak orang yang bilang bahwa crypto ini enggak ada fundamentalnya ya. ini fundamentalnya ya, financial statement-nya ada. Karena altcoin apapun itu sama seperti perusahaan teknologi, sama seperti kita buka financial statement-nya meta atau Google ya. Ada yang namanya income ya, ada yang namanya fee. Dan di sini kita bisa melihat ya usernya siapa aja ya. Dan sekarang per April ya 2025 ya BNB ini kebakaran ya. Kenapa? Karena 83% revenue-nya yang didapatkan ya dari fee yang dibayarkan oleh user ini turun. Artinya apa? Ya, jelas transaksi yang terjadi di sini turun. Kenapa? Karena market lagi merah, orang lagi enggak mau transaksi. Tapi kalau kita lihat Februari 2025 ya, ini malah naik ya dari bulan sebelumnya transaksinya. Januari hanya 14,9 juta ya yang mereka generate in revenue tapi per Februari ya naik 29,5 juta naik 98% ya. Jadi kita bisa melihat ya teman-teman di sini bahwa ini adalah open ya. Kita pun juga sama nih, kita bisa melihat arbitrum ya, seperti apa mereka perform ya. Ini pun juga sama ya, arbitrum merah revenue minus 45% ya. Sebelumnya di Maret R,1 juta sekarang hanya Rp605.000 dan ini adalah platform yang teman-teman bisa gunakan yaitu adalah token terminal untuk melihat kira-kira performanya ini seperti apa dari masing-masing token yang ada. Kita udah belajar sebelumnya mengenai lihat value, menjustifikasi value-nya dengan melihat business modelnya, incment-nya, etc. Sekarang kita akan lihat bagian ketiga yaitu adalah theer. Apa itu maksudnya theer? Yaitu adalah orang yang ada di belakang projectnya. Di sini saya bagi dua ya, pihak yang ada di belakang projectnya. Pertama adalah developer. Kedua adalah smart money. Developer ini adalah orang yang memprogram token tersebut, yang membuat token tersebut ada. Oke, sementara smart money ini adalah orang yang berinvestasi pada project tersebut. Biasanya smart money ini adalah venture capital atau visi yang melontorkan banyak sekali dana untuk dana tersebut masuk ke dalam project tersebut supaya apa? Project tersebut bisa running dan juga operating. Dan biasanya venture capital ini masuk di harga murah atau harga sebelum project ini rilis ke publik. Itulah mengapa ya smart ini biasanya invest sangat besar ketika project ini masih di tahap-tahap awal sehingga mereka dapat harga yang paling murah dan mereka ya mau enggak mau tuh juga harus ngpush projectnya supaya project ini bisa berhasil supaya apa? Mereka bisa exit di harga yang lebih tinggi. Jadi mereka dapat sebelum launch ke publik harga 0,1. Ketika dia launch di publik satu mereka coba naikkan dari satu ini ke 10 dolar supaya apa? mereka dapat keuntungan harga dari 0,1 ke 10 ya, kenaikan 100 kali lipat. Nah, itulah bagaimana cara visi memperoleh uang ya. Jadi mereka ini juga kontrol terus ya siapa yang ngerjain, push terus ke berbagai media yang ada, push terus ke berbagai relasi yang ada, up terus ke media supaya mereka bisa exit di harga yang lebih tinggi. And that's how vis works ya. Pertama kalau kita mau lihat ya dari segi developernya ini contohnya ya dari developernya Supra Oracle ya ini Joshua Topkin. Kita enggak terafiliasi dengan project ini. Ini hanya ya cara kita ya untuk m-breakdown. Jadi kalau teman-teman lihat di bagian developer ini ada dua. Satu developer yang doc atau developer yang menunjukkan identitas mereka. Contohnya Joshua ini. Dan yang kedua adalah mereka yang anonymus atau mereka yang tidak menunjukkan siapa mereka. Sampai sekarang pun kita juga ngerti ya, siapa yang develop Bitcoin ya, siapa Satosi Nakamoto. Dan kalau kita ngomong di sini, kita bisa lihat sejarah apa aja yang pernah dikerjakan dari developer dari crypto. Ini kita bisa lihat di Linkin biasanya ya. Linkin ini menunjukkan nih, Teman-teman, dia ini pernah ngapain aja dulunya historynya. Nah, ini experience misalkan sebelum Supra Oracle ya. ini dia adalah co-founder dan juga CEO dari Unity Chain Startup ya berbasis web 3 dan juga founder social clim ya dan kita di sini tahu ya beliau ini lulus dari university mana. Mengapa ya kalau kita lebih condong ya untuk berinvestasi pada sesuatu ya ini kita harusnya lihat orangnya orang ini pernah ngapain aja bisakah dipercaya atau tidak. Nah ini pun juga kita bisa lihat ya Kevin Wood yang mana adalah founder dan juga inventor dari Polkadot co-founder Ethereum ya. Bisa kita lihat nih di sini beliau ini track record-nya apa aja, apa aja yang pernah dikerjain ya, lulus dari universitas mana, siapa yang related dengan dia dan Linkin ini cukup oke ya untuk teman-teman gunakan ya menyaring mana, siapa yang layak untuk teman-teman investasikan. Karena ketika teman-teman ini berinvestasi, teman-teman lihat orangnya meskipun di sini Elon Mas ke Indonesia dan di sini jualan bakso, saya akan tetap invest. Mengapa? Karena yang bikin Elon Mask, dia pasti bikin bakso yang paling spektakuler yang akan ya membuat semua orang membeli atau orang hanya membeli karena itu milik Lonmas. Jadi sangat penting untuk melihat ya siapa yang mengerjakan karena di situ pun kita juga bisa ya melihat apakah project ini trustworthy atau enggak. Dan kedua ya kita lihat dari bagian smart money-nya. Di sini kita bisa menggunakan platform yang namanya Chain Broker. Chain Broker adalah free platform ya, not financial advice dan juga kita enggak terafiliasi ya dengan platform ini. Tapi di sini kita bisa tengok ya, kita bisa gunakan ya untuk spion-spion dikit kira-kira berbagai project seperti Binance Labs, kemudian Coinbase Venture, Polychain, kemudian digital currency group. ini kira-kira mereka ini investnya di mana aja dan kita pun juga bisa copy paste smart money ini yang mana itu oke banget ya untuk melihat kira-kira big money, smart money orang-orang pintar dengan banyak duit ini invest ke mana aja. Nah, kita bisa type in ya di sini chain broker dan nah di sini bisa kelihatan nih ya kira-kira project apa yang baru dapat funding ya dan kita bisa lihat nih di sini ya misalkan polychain. Nah polychain capital. Nah, ini bisa kelihatan ya apa aja yang Polinvestasikan ya. Top project yaitu adalah Solana. Ada juga di sini Uniswap, Cosmos, Airlines dan lain sebagainya. Bahkan di sini kita juga bisa lihat nih ya reason investment-nya apa, apa aja yang mereka baru investasikan ya. Di sini bisa kita lihat ya, mereka baru invest ke Warlock 27 Maret 2025 dan di sini kita klik ya projectnya apa di blockchain services bisa teman-teman cek sendiri dan lain sebagainya. Nah, di sini kita bisa melihat nih kira-kira Poly ini invest ke apa saja ya atau kita bisa lihat nih Pantera Pantera Capital ini invest apa aja. Oke ya ini yang paling reason ya di Etena dan lain sebagainya. Etena ini di 2025 kemarin ya mereka reinvest lagi ya dengan jumlah yang cukup gede di sini kalau kita lihat. Dan cara menggunakan chain broker yaitu adalah kita mapping kira-kira project A ini diinvest siapa aja. Kalau ada tiga ya venture capital besar di sini kita juga bisa melihat potensi bahwa project itu akan dipush gila-gilaan oleh beernya atau orang yang ada di balik project tersebut. Meskipun demikian, enggak ada garansi juga ya project itu akan naik karena semua yang bersifat ya di cryptocurrency itu sangat tidak pasti. Itu tiga hal yang bisa saya jelaskan mengenai fundamental ini hanya 10% tentang fundamental yang kita kasih di dalam. kita kasih di dalam teman-teman Akademi Crypto itu jauh lebih luas ya, teman-teman bisa unlock 90%-nya dengan menjadi member di akademi Crypto untuk belajar lebih lanjut. Saya Kalimasada dari Akademi Crypto. Semoga video ini bermanfaat. Yeah.