HOTS adalah singkatan dari Higher Order Thinking Skill.
Dikembangkan oleh psikolog pendidikan Amerika, Benjamin Bloom pada tahun 1956.
Melalui taksonomi pembelajaran yang dikenal dengan nama Taksonomi Bloom.
Taksonomi ini disempurnakan pada tahun 2006 oleh David dan Lovin.
Taksonomi Bloom
Terdapat 6 tingkatan proses pembelajaran:
Remember (Mengingat) - Tingkat penguasaan terendah.
Understand (Memahami)
Apply (Menerapkan)
Analyze (Menganalisis)
Evaluate (Mengevaluasi)
Create (Menciptakan) - Tingkat penguasaan tertinggi.
Tiga tingkat pertama termasuk kategori Lower Order Thinking Skill (LOTS).
Tiga tingkat terakhir masuk kategori HOTS.
Tujuan Soal HOTS
Untuk meningkatkan kemampuan logika dan problem solving.
Menstimulasi kemampuan analisis dan penggabungan konsep.
Bukan hanya sekedar hafalan atau pemahaman sederhana.
Contoh Soal
Soal LOTS: "Hitung keliling persegi panjang dengan panjang 20 m dan lebar 10 m."
Soal HOTS: "Sebuah taman berukuran panjang 20 m dan lebar 10 m di sekelilingnya akan dipasang lampu dengan jarak tiap lampu 3 m. Jika harga tiap lampu Rp100, berapa biaya total untuk membeli lampu?"
Soal ini memerlukan penggabungan beberapa konsep yang telah dipelajari.
Persepsi Tentang Soal HOTS
Banyak yang salah persepsi bahwa soal hot pasti susah.
Tidak semua soal HOTS selalu sulit.
Fokus pada kemampuan analisis, bukan sekadar hafalan.
Cara Melatih Kemampuan HOTS
Latihan menjawab soal-soal HOTS secara terus-menerus.
Mengakses sumber soal HOTS yang dilengkapi pembahasan yang mudah dipahami.
Saran Platform Belajar
Platform "kejar kita.id" menyediakan latihan soal HOTS dengan pembahasan.