Transcript for:
Kemajuan Mesir di Era Muhammad Ali Pasha

Mesir merupakan negara yang termasuk dalam kategori maju di wilayah Afrika. Sebagai sebuah negeri, Mesir memiliki sejarah yang panjang, mulai dari masa Firaun, Holifah, hingga masa Republik. Kemajuan Mesir saat ini tidak terlepas dari jasa seorang pemimpin terdahulu yang karismatik, ialah Muhammad Ali Pasha.

Meski bukan berstatus sebagai orang Mesir asli, tidak ada yang meragukan kontribusinya dalam memajukan Mesir. Langsung saja kita masuk pembahasan bagaimana Muhammad Ali melakukan pembaharuannya dalam segala aspek kehidupan masyarakat Mesir. Muhammad Ali lahir di daerah Kavala Yunani pada tahun 1765 dan wafat di Mesir pada tahun 1849. Ia adalah tokoh pembaharuan Islam pertama di negeri Mesir.

Selain itu, dialah pemimpin dan pendiri dari dinasti Mesir modern. dimana keturunannya kelakakan memerintah Mesir hingga tahun 1952. Menginjak dewasa, Muhammad Ali bekerja sebagai pemungut pajak di daerahnya. Setelah berkecipung di perpajakan, Muhammad Ali masuk dalam dinas militer.

Ketika di militer, ia telah menunjukkan kecakapan dan keberaniannya dalam bidang tersebut. Sampai akhirnya, ia diangkat sebagai perwira dari perwakilan Korps Albania. Ketika Napoleon berhasil menuduki Mesir dan mengusir dinasti Mamluk, mendengar kabar tersebut, Sultan Usmania saat itu memerintahkan pasukannya untuk mengusir Napoleon dari Mesir.

Salah satu perwira yang terlibat ialah Muhammad Ali. Perlu diketahui bahwa saat itu Mesir merupakan provinsi di wilayah Kesultanan Usmania. Karena keberhasilan dalam mengusir penjajah Perancis, Muhammad Ali diangkat oleh masyarakat Mesir menjadi pemimpin Mesir sekaligus wakil Kesultanan Usmania. Karena Muhammad Ali sudah mendapat tempat di masyarakat, mereka berharap Sultan mengabulkannya. Sultan pun mengakui Muhammad Ali memimpin Mesir pada tahun 1808 secara de facto.

Pada masa kekuasaannya, langkah pertama yang ia lakukan adalah menyingkirkan lawan politiknya. Salah satunya adalah dinasti Mamluk yang mencoba merebut kembali kursi kekuasaan. Selain itu, para keturunan dinasti Mamluk ini masih menguasai daerah-daerah kecil yang ada di wilayah Mesir.

Hal paling besar yang Muhammad Ali lakukan adalah pembaharuan dalam segala bidang. Pembaharuan yang ia lakukan dilatar belakangi oleh kemajuan negara-negara Eropa dan ketertinggalan umat Islam saat itu. Untuk memodernisasi kemampuan militer, Ali menyadari dia harus memiliki pengetahuan modern. Dia pun mengutus para ahli militer dari Eropa untuk melatih para tentara baru Mesir.

Senjata-senjata juga diimpor dari Inggris dan Jerman. Ratusan perwira militer Mesir pun dikirim ke Eropa mengilmu kemiliteran. Kedua, yaitu di bidang ekonomi. Pada masanya, hubungan ekonomi Mesir dan Eropa berkembang pesat. dengan berpindahnya orang-orang Eropa ke Mesir dan berkembangnya sistem kapitalis yang mewujudkan ekonomi lebih baik.

Selain itu, wisatawan asing turut menyumbangkan devisa negara. Peralihan hak milik tanah menjadi milik negara, tujuan mengisi kas negara, dan hasilnya digunakan sebagai pembangunan infrastruktur negara. Muhammad Ali turut mengembangkan pertanian, industri, transportasi, dan sebagainya.

Pada saat itu, penghasilan terbesar perekonomian Mesir berdapat pada sektor pertanian kapas. Ketiga adalah bidang pendidikan, diantaranya yaitu mengirimkan pelajar Mesir ke Eropa dan mendatangkan tenaga pengajar ahli dari Eropa. Menurut catatan sejarah, ia mengirim 311 pelajar Mesir ke Italia, Perancis, Inggris, dan Austria dengan mengambil disiplin keilmuan yang beragam seperti administrasi, arsitek, dokteran, dan sebagainya. Turut berdiri lembaga penerjemah yang mana berkat lembaga ini, buku-buku karya ilmuwan barat dapat dipelajari. Atas semua yang ia lakukan, membuat semakin tersohor namanya.

dengan menjadikan Mesir sebagai negara modern pertama di jazirah Arab. Tidak hanya di dunia Arab saja, ia dikenal hingga seluruh dunia. Bahkan Marshall Hudson, sejarawan Amerika Serikat, menyebutnya sebagai Bapak Mesir Modern.