Teori Evolusi dan Kompleksitas Sel

Pendahuluan

• Teori evolusi diperkenalkan oleh Charles Darwin pada pertengahan abad ke-19.
• Kondisi ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa itu sangat terbatas.
• Banyak ilmuwan terpengaruh oleh kepercayaan tahayul dari abad pertengahan.

Pemikiran Darwin

• Darwin percaya pada kompleksitas kehidupan.
• Ia berpendapat bahwa organisme hidup tidak muncul secara kebetulan.
• Teori Darwin memicu debat di kalangan ilmuwan.

Kemajuan Ilmu Pengetahuan

• Dalam 150 tahun setelah Darwin, banyak penemuan baru dalam biologi sel.
• Struktur sel jauh lebih kompleks daripada yang diperkirakan.
  • Penemuan membran sel, mitokondria, ribosom, dll.
• Ahli biologi molekuler Michael Denton mengilustrasikan sel sebagai kapal ruang angkasa.

Rancangan Sel yang Rumit

• Sel memiliki mekanisme yang rumit dan sistematis.
• Membran sel berfungsi sebagai penghalang yang cermat.
• Hormon dan molekul diperiksa sebelum masuk ke dalam sel.
• Protein dan enzim berperan penting dalam fungsi sel.

Proses dalam Sel

• Mitokondria memecah molekul energi.
• DNA berfungsi sebagai bank data untuk semua informasi genetik.
• Proses pembuatan protein melibatkan RNA messenger dan ribosom.
• Kesalahan dalam urutan asam amino dapat merusak fungsi protein, namun jarang terjadi.

Kompleksitas Proses Melihat

• Mata manusia sebagai contoh sistem kompleks.
• Terdiri dari berbagai komponen yang bekerja sama.
• Proses penglihatan melibatkan reaksi kimia yang kompleks dan cepat.
• Sinyal listrik dihasilkan oleh sel retina dan diteruskan ke otak.

Kesimpulan

• Teori evolusi mengalami tantangan dari penemuan biologi sel modern.
• Banyak ilmuwan sekarang mengakui adanya rancangan cerdas dalam kehidupan.
• Kehidupan tidak mungkin berasal dari kebetulan; ada penciptaan yang disengaja.
• Dalam Alquran, Allah mengingatkan manusia tentang penciptaan dan pentingnya bersyukur.

Penutup

• Ilmu pengetahuan modern menunjukkan bahwa makhluk hidup adalah hasil dari penciptaan yang cerdas dan terencana.