E-fishery ini parah banget ya. Mereka bikin laporan keuangan palsu, dan saking hebatnya, investor-investor legendaris dan kelas kakap kayak North Star Group-nya Pak Patrick, Softbank-nya Masel Shisan, dan Sequoia Capital India, itu pada bisa jadi korban. Gue awalnya nggak punya rencana buat bikin video tentang ini, sampai gue suatu saat dihubungin sama salah satu follower overpost, dan gue dikasih unjuk dokumen hasil investigasi oleh konsultan independen.
Isinya itu, Mind blowing. Gue kira kasusnya ini parah. Ternyata parah banget.
Dan yang paling luar biasa setelah Evisceri berhasil menipu investor, mereka itu malah bagi-bagi duit atas kesuksesan fundraising sebagai bonus. Uangnya itu sampai puluhan miliar ke kantong pribadi. Jadi ini luar biasa ya. Bagi-bagi bonus bukan gara-gara perusahaannya itu bagus, tapi gara-gara perusahaannya itu berhasil menipu investor.
Dan gilanya lagi front ini itu udah. direncanain dari awal, sejak fundraising seri A. Jadi mereka bisa mempertahankan fraud triliunan rupiah selama 6 tahun dan ini butuh perencanaan yang sangat-sangat terstruktur. Padahal mereka ini udah diaudit sama auditor ternama Gili. bahkan salah satunya itu Big Four Accounting Firm.
Jadi di video ini gue bakalan bongkar dimana caranya secara detil mereka ini palsuin laporan keuangan mereka bisa mengecoh auditor kelas dunia, bahkan menipu investor-investor legendaris. Tentu tujuan gue bikin video ini untuk edukasi. Supaya jangan ada lagi case-case yang bikin malu satu Indonesia. Soalnya implikasi dari fraud ini, investor itu pada udah gak mau lagi investasi di Indonesia. pasti epatain mereka pada menurun lah.
Dan sayangnya, gue denger banyak banget rumor-rumor dan bisikan dari orang-orang kredibel bahwa sampai sekarang, sampai detik ini, masih ada perusahaan-perusahaan yang melakukan modus yang sama. Cuman masalah apakah ini kasusnya bakal diledak atau bisa ditutup-tutupin secara private. Jadi kalau misalnya lo ada di tim internal yang isi perusahaannya ini, ini kebanyakan tipu-tipunya, mendingan lo segera lapor ke visi yang investasi di perusahaan lo bekerja.
Supaya lo ini bisa nyelamatin duit investor, dan yang paling penting supaya lo ini gak kena masalah gara-gara lo ini ketahuan ternyata udah ikutan terlibat dalam kasus menipuan. Let's go! Sebelum gue mulai, full disclaimer dulu. Investigasinya ini masih berlanjut ya, jadi bisa aja ada detail-detail yang...
bakal baru-baru munculan di kemudian hari. Jadi hasil laporannya ini berdasarkan audit laporan keuangan dan interview. Dan beberapa fakta hasil interview sama ex-karyawan atau petinggi fishery ini masih dalam proses verifikasi.
Tapi intinya dari dokumen yang gue baca, investigator kasus ini udah mengipulkan beberapa hal penting yang bisa jadi pelajaran untuk kita semua. Buat pahamin apa yang sebenarnya terjadi di fishery, kita harus mulai dari awal dulu. E-Fishery itu startup yang fokus di bidang aquaculture.
Mereka bikin teknologi yang bisa ngebantu para petani ikan dan bunyong buat meningkatin produktivitas mereka. Jadi intinya mereka bikin alat makan otomatis yang pakai IoT, terus ada juga platform. buat monitoring dan manajemen tambang.
Perusahaan ini didirikan tahun 2013 sama Gibran dan Krishna, dan yang bikin mereka spesial, mereka adalah pionir di bidang aquaculture. Di tengah banyaknya startup fintech atau e-commerce, officially, malah fokus ke sektor yang jarang disentuh tapi super penting buat Indonesia. Soalnya mereka ngeberdayain petani-petani dan penambang ikan. Jumlah pendanaan yang E-Fishery berhasil fundraise itu gede banget ya guys.
Dari series A sampai series D, total fundingnya itu udah sekitar 300 juta dolar dan series D, series terakhir mereka itu udah berhasil dapetin 200 juta dolar sendiri yang bikin valuasi mereka nunggu 1 miliar dolar alias lebih dari 16 triliun. Jadi mereka ini udah berhasil menjadi unicorn pertama di bidang aquaculture secara global bukan cuma di Indonesia aja dan pencapaian ini itulah yang bikin mereka diliput di mana-mana, di Bloomberg di Nasdaq, bahkan Pak Gita Wirjawan di podcastnya itu ngomongin E-Fishery sebagai contoh inovasi Indonesia yang bisa berpotensi go global mungkin tragedi itu jalan mungkin ya, dari semesta gitu dari Tuhan untuk ngasih tau saya jalan hidup jadi saya ya bersumpah dan saya Saat itu gue pengen bahas nuklaparan. Gue gak mau nanti ada yang nuklaparan lagi. Mereka menambahkan pendanaan 200 miliar dolar.
Tahun ini, kemahiran. Dan kita sangat senang untuk melewati di tower juga. Yang paling mengagetkan kita semua, ternyata dibalik kesuksesan itu, ada fraud yang sistematis dan direncanakan dari awal. Dan berdasarkan laporan yang gue baca, Evisceri udah ngelakuin manipulasi.
Sejak tahun 2018, sejak awal-awal mereka itu lagi nyari pendanaan series up. Jadi secara konteks kalau misalnya kita fundraising itu ada angel round, ada seed funding, series A, series B, series C, dan lain-lain. Intinya series ini masih di awal-awal. Jadi bisa dibilang foundernya ini udah merencanakan untuk fraud dari awal.
Alasannya sekali lagi ini semua berdasarkan laporan yang gue baca dan juga dari orang dalam. Karena mereka punya tarif. target buat dapetin penjanaan 4 juta dolar, sedangkan mereka baru berhasil dapetin 1,5 juta dolar dari Aquasmart. Cara fraudnya Gibran itu naikin omsetnya sekitar 20-25% dan juga utak-utik supaya keuntungan perusahaannya itu naik. Dan dengan itu, mereka berhasil mendapatkan 4 juta dolar pertama alias sekitar 6 bulan miliar rupiah dengan kurs karat.
Dan menurut laporan yang gue baca, E-Fishery itu memiliki 2 buku. Satunya itu pakai E-Fishery punya ERP, di sero atau di odo. Ini buku yang beneran. Angka-angka yang real.
Gunanya buku ini itu buat internal operations. Soalnya mereka butuh tahu data yang real. Nah, mereka nyimpen buku satu lagi.
Bukunya itu pakai Excel. Dan ini yang angka-angka dari sero atau odonya itu dibayangin. Angka-angka yang dimain itu yang penting-penting lah, omsetnya, HPP-nya, margin-nya, ARAP-nya, keuntungannya. Dan yang paling gila, konsultan ini menyimpulkan bahwa dari tahun 2018 sampai tahun 2020, angka-angka yang dinaikin... ini dimaintain oleh Gibran sendiri.
Karena saat itu Gibran belum punya CFO. Dan sejak tahun 2020, Gibran itu narik orang lain buat kelolain buku kedua ini dan gue udah sempet ngecek ya orang ini siapa. Ternyata background orang yang membantuin Gibran ini adalah orang yang udah pernah kerja di Big Four Accounting Firm selama 4 tahun lebih.
Jadi bisa dibilang orang yang di-hire pun juga bukan orang sembarang lah. Orang dalam yang udah ngerti cara main itu kayak gimana supaya auditor-auditor itu bisa datang. Cara manipulasinya itu gampang, lumayan sederhanalah. Setiap bulan jurnal dari IRP itu bakalan di-download.
Lalu di Excel, mereka bakalan nge-input angka-angka hantu tambahan. Dan berdasarkan laporan yang gue dapet, Gibran sendiri yang menginstruksikan ke timnya berapa omset dan laba kotor yang dia mau dari bulan ke bulan buat dilaporin ke... ke perusahaan, dan ke pemegang saham.
Jadi di angka-angka dokumen dan presentasi, ini bukan hasil bisnis atau hasil usaha. Tapi ini angka-angka yang foundernya sendiri mau cuma ambil dari udara. Misal kalau misalnya dia bilang omsetnya itu 20 miliar, tiba-tiba omset di laporan dan di presentasi itu 20 miliar.
Kalau misalnya dia bilang omsetnya itu 100 miliar, ya tiba-tiba omset yang dilaporin itu 100 miliar. Walaupun bisnesnya itu sama sekali nggak segitu. Supaya khasnya, Kalau kalian dapetin konteks, selisih angkanya itu berapa.
Di tahun 2021, omset berdasarkan laporan internal yang real itu 958 miliar. Dan yang dilaporin ke investor itu 1,6 triliun. Jadi yang fiktif itu 40 persennya.
Di tahun 2022, yang real itu 4,26 triliun. Tapi yang dilaporin ke investor itu 5,8 triliun. Tahun 2023, yang real itu 6 triliun. Yang dilaporin ke investor itu 5,8 triliun. itu 11 triliun.
Di 2024 sampai September yang real itu 2,6 triliun. Tapi yang dilaporin ke investor itu 12,3 triliun. Artinya 80%-nya itu transaksi fiktif. Otomatis gara-gara omset mereka itu dinaikin keuntungan perusahaannya ini juga kesannya jauh lebih seksi, jauh lebih untung dari yang real. Di tahun 2021 yang internal itu minus 164 miliar.
Tapi yang dilaporin... di laporin ke investor itu plus 142 miliar. Di tahun 2022, yang internal reporting itu minus 784 miliar, tapi yang dilaporin ke investor itu plus 156 miliar.
Di tahun 2023, yang minus itu 759 miliar, tapi yang dilaporin ke investor itu plus 165 miliar. Dan di tahun 2024 sampai September, minus yang real itu 578 miliar, tapi plus... Seharusnya ini yang dilaporin ke investor itu 261 miliar.
Mereka ini sempat bikin heboh ya di dunia startup. Karena di antara unicorn-unicorn dan startup lain yang bakar duit, Efficery ini adalah perusahaan yang profitable. Tapi ternyata profitnya ini bohongan. Pada kena prank satu Indonesia, satu dunia.
Tentu yang jadi pertanyaan semua orang, kok bisa? Kok bisa penipuan segini masifnya itu gak ketahuan sama investor dan gak ketahuan sama auditor? Ini auditornya bukan ecek-ecek loh.
Jadi struktur advisory itu kayak gini. Ada holding company-nya, itu... Fisery Private Limited, dan anak perusahaannya ini PT Multidaya Teknologi Nusantara alias MTN, dan di bawah MTN ini ada TUP dan PAI. Di tahun 2020-2021, Crowe itu yang meng-audit MTN. 2022, Grant Thornton itu yang meng-audit MTN.
Dan di tahun 2023, itu PwC yang meng-audit MTN, TUP, dan PAI. Jadi menurut laporan yang gue baca, auditor ini gak pernah mendapatkan dapatkan akses ke ODO ERP sistem mereka. Sekali lagi, ERP ini data internal yang real. Yang auditor dapat akses itu cuma data internal yang disajikan manual oleh Gibran dan tim.
Jadi biasanya kalau misalnya kita lagi di audit, kita sebagai founder itu pasti harus tanda tangan dokumen yang bilang bahwa dokumen ini adalah dokumen yang benar dan kita ini nggak aneh-anehin. Dan berdasarkan laporan, Gibran sendiri yang menandatangani dokumen ini bahwa dokumen ini benar, jujur, dan nggak aneh. Maka dianeh-anehin lah intinya. Dan sebagai auditor emang ini agak tricky ya. Mereka itu dibayar sama perusahaan untuk mengaudit perusahaannya sendiri.
Dan kalau misalnya auditor ini lagi sampel testing beberapa angka, efisieri itu ada divisi khusus yang dinamakan corporate planning team. Corporate planning team ini yang akan berkomunikasi dengan auditor dan apabila ada transaksi fiktif yang lagi dicek, Gibran sendiri yang bakal bikin dokumen palsu seperti sales invoice dan juga purchase invoice. Sekarang kalian bisa tanya, gimana caranya naikin omset atau utak-utik angka accountingnya?
Nah ini nih, gue bakalan bongkar gimana caranya Evisceri menipu investor-investor legendaris triliunan rupiah. Akal-akalannya ini emang ada banyak banget. Gue mungkin gak bakalan bahas semua secara detail, tapi intinya kalian cukup tahu garis besarnya aja.
Yang pertama itu bikin KSPO dan PT-PTA. Untuk disini, cara nipunya itu ada dua fase. Ada fase satu, 2018 sampai...
2021, dan fase kedua itu 2021 sampai 2024. Yang di fase 1 ini masih relatif mudah, soalnya perusahaannya ini masih kecil dan dia cuma pakai satu KSO buat transaksi fiktif ini. KSO ini kerja sama operasional, jadi seakan-akan ada KSO partner yang kerja sama dengan E-Fishery, padahal ini nggak ada ya. Ini cuma KSO buat ngebikin transaksi fiktif, supaya seakan-akan beneran ada duit yang masuk dan ada duit yang keluar. Tapi nanti... cuma diputar-putar.
Semua transaksi ini didanai oleh uang yang berasal dari MTN alias dari venture capitalnya sendiri. Lalu di fase kedua, di tahun 2021 sampai 2024, paket satu kaeso partner itu udah gak bisa soalnya jumlah uang yang harus di otomatik itu udah terlalu besar dan bakal ketahuan lah. Gibran jadinya ngebikin lima perusahaan dengan direktur-direktur nomini alias direktur bong-bongan untuk roundtipping. Jadi kesannya E-Fishery ini punya lima perusahaan. klien yang gede, dan ada uang yang masuk ke perusahaan ini, tapi nanti duitnya bakal dibalikin lagi.
Supaya di rekod bank ada kesan transaksi beneran. Buat PT-PT ini, direktur-direktur nomini itu dibayar 10 juta supaya nama-namanya itu pada bisa dipakai di PT, dan supaya bisa diminta, mintain tanda tangan kalau misalnya diperlukan. Yang penting banknya itu dalam kontrol timnya Gibran. Itu yang penting kan, yang namanya direktur A, direktur B, direktur C, tapi kalau misalnya duitnya itu dalam kontrol satu orang, dia disenjata.
sendiri yang ngatur-ngatur duitnya ini mau diputer-puterin kayak gimana. Tentu yang terlibat dalam fraud ini gak cuma 1-2 orang ya. Gibran sendiri gak mungkin bisa ngatur-ngaturin duit semenit ini. Jadi direct reportnya Gibran itu ada 22 orang. Dan dalam kasus ini ada 2 kategori.
Kategori pertama itu yang aktif terlibat dalam pemalsuan laporan keuangan, bikin dokumen palsu, atau ngelakuin transfer bank ke perusahaan boneka. Lalu ada kategori kedua. Ini orang-orang yang tahu soal laporan palsu, tapi mereka hingga lapor kebon. Sekian.
Sekali lagi, gue gak bisa sebut nama-namanya ya. Soalnya ini masih dalam investigasi dan dalam proses interview. Tapi intinya, banyak banget petinggi-petinggi yang terlibat atau yang tau mengenai kasus ini, tapi mereka tidak laporin ke board.
Dari hitung-hitungan gue, minimal ada 16 orang. Ada yang direct report Gibran, ada yang gak direct report. Ini yang bikin gue bingung.
Kenapa gak ada yang mau ngebongkar ini dari dulu? Segitu desperate-nya kah kalian makan duit investor? Seperti yang gue bilang di awal video.
setelah mereka berhasil fundraising, mereka itu ngebagi-bagi duit sebagai fundraising bonus. Angkanya itu 21 miliar. Ngebagi-bagi bonus, duit hasil nipu investor bukan gara-gara performa bisnesnya ini bagus. Selamat ya ini kalian semua udah berhasil hebat banget.
Bener-bener pencapaian yang sangat luar biasa. Dan bonus perusahaan yang diberikan setiap tahun Ini tuh berdasarkan angka-angka yang fiktif, bukan berdasarkan yang real. Tahun 2022 bonusnya itu 4,6 miliar, tahun 2023 bonusnya itu 12 miliar, dan tahun 2024 bonusnya itu 24 miliar. Kalau gue flashback waktu di tahun 2018-an, gue inget gue ngeliat dunia startup ini sebagai dunia yang keren.
Mereka adalah masa depan kita, future local heroes. Kita bakal punya Amazon-nya Indonesia, Uber-nya Indonesia, Booking.com-nya. Indonesia, pokoknya apa yang ada di negara-negara maju, kita bakal punya versi Indonesia-nya nih.
Dan yang paling menginspirasi, kita bisa mulai punya sebuah startup yang groundbreaking, yang pertama kali ada di dunia. Soalnya Indonesia ini kan negara... Di Indonesia akhirnya kita berpotensi punya sesuatu di dunia aquaculture yang mewakili peternak ikan.
Tulang punggungnya Indonesia lah sebagai negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Gue bayangin e-fishery ini bisa jadi keren banget. Apalagi kalau misalnya kita dengerin foundernya ngomong. Dan yang bikin gue paling kesel, foundernya ini orang yang secara public image itu sangat menginspirasi.
Dia datang dari background yang biasa aja, ya ini awalnya pertenak lele. Dan dia bilang fokus utamanya itu bukan tentang duit. Dia mau membasmi kelaparan.
Jadi luar biasa ya, if fishery ini. Dan ini yang paling menyedihkan. Dengan fraud ini, dengan menipu investor-investor legendaris, if fishery telah berhasil. hasil menghancurkan image Indonesia dan bikin pebisnis-pebisnis lainnya susah dapetin funding soalnya para-para investor itu udah pada kapok.
Investor-investor gede kayak Temasek dan Softbank itu pasti bakal lebih berhati-hati invest ke startup di Indonesia. Dan yang paling parah, menurut gue, kasus E-Fishery ini berpotensi malah nutupin rejeki petani, rejeki peternak ikan. Soalnya sekarang pembicaraan di kalangan investor mereka itu udah pada kapok investasi di aquaculture. Padahal bisa aja beneran ada startup-startup lain yang beneran jujur, beneran bagus, dan beneran punya potensi buat ngebantuin petani dan peternak ikan.
Tapi semuanya itu pada nggak bisa dapat funding gara-gara kasus e-fishery. Jadi ini hebat banget ya. Gara-gara satu orang yang fraud, yang kena imbas, itu malah masyarakat luas yang setiap hari kerja keras dan berharap kehidupan mereka itu bisa tambah lama, tambah maju.
Jadi ini ironis banget ya. E-fishery ini yang harusnya jadi kebanggaan Indonesia. Mereka punya misi mulia buat ngebantuin petani kecil, peternak ikan, dan meningkatin ketahanan pangan untuk membantu ngurangin kelaperan. Tapi akhirnya efisiernya sendiri yang hancurin semua itu.
Yang perlu gue ingetin sekali lagi, laporan yang gue baca ini masih belum selesai, masih belum final lah. Mereka masih ada beberapa interview yang belum selesai, masih ada data yang masih dalam proses analisis. Jadi sekali lagi, bisa aja ada angka atau detail yang berubah. Dan semoga ini semua bisa jadi pengingat betapa pentingnya transparansi dan kejujuran dalam berbisnis.
Gue gak peduli seberapa kerennya ide lo atau seberapa gede potensi pasar lo kalau misalnya dasarnya lo ini udah membohong. Cepet atau lambang, pasti ketahuan. tauan kok. Kalo misalnya lo mulanya itu dari menipu, kecil-kecilan deh misalnya 10 juta.
Nanti ini bakal berkembang. Jadi 100 juta, jadi 1 miliar, jadi 10 miliar, jadi 100 miliar, jadi 1 triliun, jadi 10 triliun. Nutup-nutupin 100 juta itu gampang.
Nutup-nutupin 10 miliar, lo udah harus jago. Dan lo udah hebat lah gitu sebagai penipu. Tapi gak ada orang yang bisa nutupin selamanya.
Jadi kalo misalnya kalian lagi terlibat dalam lingkungan fraud seperti ini, kalian harus hati-hati. Soalnya cepat atau lambat, kapal kalian pasti bakalan meledak.