Transcript for:
Pencatatan Akuntansi di Perusahaan Dagang

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirrohmanirrohim Semoga pelajaran hari ini berjalan dengan lancar ya Simak video ini sampai akhir ya guys Pada pertemuan kali ini saya akan membahas tahap pencatatan akutansi pada perusahaan dagang Dengan kompetensi dasar menganalisis penyusunan siklus akutansi pada perusahaan dagang dan membuat laporan keuangan pada perusahaan dagang. Sedangkan indikator pencapaian kompetensinya adalah menjelaskan pengertian jurnal khusus pada perusahaan dagang dan mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus. Seperti pada perusahaan jasa, pada perusahaan dagang, transaksi dapat dicatat dalam jurnal umum. Penggunaan jurnal umum dilakukan setiap kali transaksi terjadi.

Sehingga penggunaan jurnal umum menimbulkan kesulitan karena transaksi pada perusahaan dagang itu lebih kompleks. Nah, jurnal umum hanya dapat digunakan untuk perusahaan yang berskala kecil. Ada pun perusahaan yang berskala besar dan memiliki frekuensi transaksi yang lebih banyak dan kompleks dianjurkan untuk menggunakan jurnal khusus. Jadi, jurnal khusus itu adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang sering terjadi.

sesuai dengan jenis transaksinya. Penggunaan jurnal khusus akan lebih menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Selain itu memungkinkan adanya pembagian tugas atau pekerjaan dalam pencatatan yang dilakukan oleh beberapa orang, sehingga proses pencatatannya lebih efektif dan efisien.

Ada pun perbedaan dari jurnal umum dan jurnal khusus yang pertama dari sisi bentuk. Untuk bentuk jurnal umum terdiri dari 5 kolom, yaitu kolom untuk tanggal, akun, referensi, kemudian kolom untuk debit dan kredit. Sedangkan untuk jurnal khusus, jumlah kolomnya itu menyesuaikan kebutuhan pada masing-masing kelompok transaksi.

Jadi mungkin jumlah kolom untuk jurnal penjualan itu lebih sedikit daripada jumlah kolom pada jurnal pengeluaran kas. Kemudian perbedaan dari segi pencatatan. Untuk jurnal umum, pencatatan transaksinya dilakukan secara kronologis, sedangkan pada jurnal khusus, pencatatan transaksinya dikelompokkan sesuai dengan jenis transaksi.

Kemudian dari sisi posting, jurnal umum posting itu dilakukan setiap kali terjadi transaksi, sedangkan pada jurnal khusus, posting itu dilakukan secara periodik di akhir bulan. Dan perbedaan yang terakhir dari pihak yang menggunakan Jurnal umum itu digunakan untuk perusahaan yang jumlah transaksinya masih sedikit. Sedangkan kalau jurnal khusus digunakan untuk perusahaan yang jumlah transaksinya banyak dan sering terjadi.

Nah ini adalah bentuk dari jurnal penerimaan kas. Jurnal penerimaan kas ini digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan uang tunai. Menerima uang tunai itu namanya kasnya bertambah.

Kas bertambah itu di sisi debit Jadi pada kolom debit ini tersedia akun kas Kemudian pada posisi debit juga ada akun potongan penjualan Ini digunakan jika perusahaan pada saat menjual barang dagangannya itu Memberikan potongan penjualan kepada pelanggan Jadi kalian bisa menggunakan ini menulis berapa potongannya ditulis di sini Potongan penjualan itu kan dianggap beban oleh perusahaan Beban kalau bertambah di sisi debit. Kemudian di sisi kredit, menjelaskan bersumber dari mana kas itu bertambah. Kas bertambah bisa saja bersumber dari piutang dagang.

Nah, jika bersumber dari piutang dagang, maka tulis di sini. Pilih kolom piutang dagang. Tetapi ketika kas bertambah dari hasil penjualan barang dagang, maka pilihlah kolom penjualan.

Debetnya kas, kreditnya penjualan. Tetapi ketika kas bertambah bukan dari piutang dagang dan bukan dari penjualan, maka pilihlah serba-serbi. Tulis di sini nama akunnya. Contoh, misalnya nih, saya sudah tulis di sini. Setoran modal.

Kalau setoran modal itu kan kasnya bertambah di sisi debit, modal bertambah di sisi kredit. Berarti debitnya pilih kas, tulis di sini. Kreditnya pilih serba-serbi pada akun ditulis modal.

Bisa pula dari penerimaan pinjaman utang. Utang bank misalnya, kasnya. Debitnya pilih kas, kreditnya pilih serba-serbi, kemudian akunnya ditulis utang. Ataupun menerima pendapatan bunga bank, maka debitnya pilih kas, kreditnya pilih serba-serbi, kemudian pendapatan bank ditulis di akun ini dan jumlahnya di sini.

Kolom referensi ini nanti dikosongin aja karena digunakan untuk posting. Nah, agar lebih jelasnya. Kita latihan dulu ya.

Contoh transaksi yang berhubungan dengan jurnal penerimaan kas yang pertama adalah Tuan Raka menyetorkan uang tunai sebagai penambah modal sebesar 10 juta rupiah. Nah ini adalah kegiatan setoran modal. Maka debitnya kita pilih kas, sebagai bendahara kita pasti menerima uang. Kreditnya kita pilih modal. Nah karena tidak ada modal, maka kita tulis di serba-serbi di akun ini, kita tulis modal.

Pencatatannya seperti ini, tanggal 1 keterangan setoran modal, debitnya kita pilih kas diisi 10 juta, kreditnya kita pilih serba-serbi, akun ditulis modal sebesar 10 juta. Lanjut pada tanggal 3 misalnya, tanggal 3 itu dijual secara tunai barang dagangan seharga 1 juta dengan memberikan diskon sebesar 10%. Ini adalah kegiatan menjual barang dagang secara tunai. Maka ketika menjual barang dagang secara tunai pasti dapat uang ya. Kasnya bertambah di sisi debit.

Debitnya kita pilih kas. Kemudian karena kita menjual itu memberikan potongan, maka uang yang kita peroleh tidak 1 juta, tapi dikurangi 10%. Potongan penjualan yang kita berikan sebesar 10% x 1 juta, sebesar 100 ribu. Kita tulis seperti ini, debitnya kita pilih kas sebesar Rp.

900.000 sesuai dengan jumlah uang yang kita terima. Kemudian debitnya, potongan penjualan lagi kita isi Rp. 100.000. Kreditnya, karena ini menjual barang dagang maka kita pilih penjualan sebesar Rp. sesuai dengan harga barang yang dijual.

Contoh lagi untuk jurnal penerimaan kas. Diterima pembayaran transaksi pada tanggal 2 Januari, nomor bukti 003. Nah, misalnya ada soal seperti ini, kamu harus ngecek. Pada tanggal 2 Januari itu ada apa? Oh, ternyata pada tanggal 2 Januari itu menjual barang dagang kepada toko idola.

Pada tanggal 2 Januari, kita menjual barang ke toko idola, harganya 2 juta, dan kita memberikan syarat. Kita akan memberikan potongan 3% jika toko idola sanggup melunasi. dalam waktu 10 hari atau kurang.

Ternyata toko idola melunasi tanggal 5. Tanggal 5 dari tanggal 2 ini kurang dari 10 hari, berarti kita harus memberikan potongan sebesar 3%, sehingga uang yang kita peroleh tidak lagi 2 juta. Sebesar berapa potongan penjualan yang kita berikan? Sebesar 3% x 2 juta, yaitu sebesar 60 ribu. Sehingga... Uang kas yang kita terima hanya sebesar Rp1.940.000 Pencatatannya seperti ini Tanggal 5 keterangan diisi toko idola Debitnya kas kita isi sebesar uang yang kita terima Rp1.940.000 Dan potongan penjualan kita isi Rp60.000 Kreditnya kita pilih akun piutang dagang Karena ini bukan transaksi penjualan Tapi dari transaksi pelunasan piutang Sebesar berapa?

Sebesar piutangnya secara utuh. Nah ini, sebesar 2 juta. Seperti itu ya. Nah kalau sudah selesai, jangan lupa di jumlah.

Sisi debit dan kredit harus sama. ditambah 160.000. Hasilnya harus sama.

Karena di sisi kredit itu hasilnya 13 juta. Di sisi debit juga ini kalau di jumlah hasilnya 13 juta. Jadi begitu cara cross-checknya. Nah bentuk jurnal khusus yang kedua yaitu jurnal pengeluaran kas. Nah seperti ini jurnal pengeluaran kas.

Jurnal pengeluaran kas ini digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran uang tunai. Mengeluarkan uang berarti kasnya berkurang. Kas berkurang itu pasti ada di sisi kredit. Nah kreditnya ada kolom untuk kas. Dan juga pada sisi kredit disediakan kolom untuk potongan pembelian.

Jadi potongan pembelian ini digunakan jika ketika kita membayar atau membeli suatu barang kemudian kita dapat potongan. Nah potongan pembelian itu ditulis di sini berapa harganya atau berapa besarnya. Kemudian pada sisi debit, jurnal pengeluaran kas ini diisi dengan informasi dari mana atau kenapa kas ini bisa keluar.

Kas ini keluar itu karena kegiatan apa? Pertama mungkin karena melunasi utang. Nah ketika kas keluar itu melunasi utang, maka kalian pada sisi debit pilih utang dagang.

Kemudian kenapa kas ini keluar lagi? Mungkin untuk membeli barang dagang secara tunai. Maka ketika transaksi seperti itu, kalian pilih debit yang sisi pembelian. Kolom pembelian ini. Kemudian uang perusahaan itu keluar jika bukan karena utang dagang.

Dan jika bukan karena membeli barang dagang, maka gunakan serba serbi. Nah biasanya digunakan untuk apa? Uang kas itu keluar.

Misalnya saja digunakan untuk membayar beban, beban sewa, beban gaji, beban listrik, maka gunakan serba-serbi. Debitnya pilih serba-serbi, kemudian nama akunnya ditulis di sini. Bisa pula uang kas itu keluar karena pemilik mengambil uang perusahaan, namanya adalah privel.

Maka gunakan debit serba-serbi, kemudian akun di sini ditulis privel dan jumlahnya ditulis di sini. Agar lebih jelasnya kita latihan ya Contoh soal yang berhubungan dengan jurnal pengeluaran kas Yang pertama adalah kegiatan membeli barang dagang secara tunai Nah seperti pada soal tanggal 1 ini Membeli barang dagang kepada toko abadi seharga 200 ribu secara tunai Dan memperoleh diskon sebesar 10% Jadi pada sisi debit kita pilih pembelian Kita isi yang di pembelian karena ini membeli barang dagang Di sisi kredit pasti kita pilih kas karena jurnal pengeluaran kas. Tapi hati-hati tidak kita isi sebesar 200 ribu karena ada potongan sebesar 10%.

Jadi potongan pembelian pun harus kita isi 10% x 200 ribu yaitu sebesar 20 ribu. Nah seperti ini pengisiannya. Jadi uang yang dikeluarkan hanya sebesar 180 ribu. Tanggal 1, keterangan toko abadi, debitnya kita pilih pembelian.

Soal lain, pada tanggal 3, dibayar sewa gedung untuk 1 tahun sebesar Rp1.200.000. Maka beban sewanya bertambah, beban bertambah di sisi debit. Debit kita pilih beban sewa, tidak ada kolom untuk beban sewa, maka pilih serba-serbi. Kita tulis di sini beban sewa, sejumlah, jumlahnya kita tulis di sini Rp1.200.000.

Nah seperti ini, kreditnya pasti kita pilih kas sebesar Rp1.200.000. Soal lain, misalnya pada tanggal 5, dibayar uang sebesar Rp500.000 untuk membeli perlengkapan kantor. Membeli perlengkapan secara tunai, maka perlengkapannya bertambah, perlengkapan bertambah di sisi debit, debitnya kita pilih perlengkapan. Nah tidak ada perlengkapan maka kita pilih serba-serbi, di akun kita tulis perlengkapan. Sebesar 500 ribu.

Kreditnya kita pilih kas. Sebesar 500 ribu. Contoh lain lagi. Misalnya pada tanggal 7. Pemilik mengambil uang untuk kepentingan pribadinya. Sebesar 200 ribu.

Kas keluar lagi. Karena pemilik mengambil uang. Namanya privel.

Privel kalau bertambah di sisi debit. Debitnya kita pilih privel. Nah tidak ada maka pilihlah serba-serbi.

Di sini kita tulis prefer sebesar 200 ribu. Kreditnya pasti kas sebesar 200 ribu. Soal lain lagi.

Pada tanggal 9 melunasi pembelian barang dagangan pada tanggal 2 Januari. Nah kalau ada soal seperti ini kamu harus cek. Lihat soal pada tanggal 2 Januari.

Nah saya hadirkan di sini pada tanggal 2 ternyata membeli dari toko kasih. Peralatan kantor seharga Rp500.000. Jadi pada tanggal 2 perusahaan membeli peralatan kantor. Nggak bayar.

Nah sekarang baru dilunasi tanggal 9 itu. Pertanyaannya dapat potongan nggak? Perusahaan akan mendapat potongan kalau melunasinya kurang dari 10 hari. Dari tanggal 2 ke tanggal 9 itu kurang dari 10 hari. Berarti perusahaan.

Berhak mendapatkan potongan sebesar 2%. Kita hitung potongannya. 2% x 500.000, 500.000 dapat dari mana ini? Dari soal. Maka potongannya sebesar 10%.

Jadi uang kas yang keluar 500 ribu dikurangi 10 ribu. Jadi hanya bayar sebesar 490 ribu. Maka penulisan dalam jurnal khususnya, tanggal diisi tanggal 9, keterangan diisi nama tokonya, debitnya kita pilih utang. Utang dagang sebesar 500 ribu karena ini melunasi utang.

Kemudian kreditnya kita pilih kas. Tapi hanya diisi sebesar Rp490.000 sesuai dengan uang yang keluar. Potongan pembelian kita isi Rp10.000.

Nah, kalau sudah selesai, dijumlahkan. Sekalian untuk ngecek ya. Nah, ini saya jumlahkan dulu.

Sekalian untuk ngecek apakah sisi debit dan kredit itu sama. Nah, ini di sisi debit kan. Ada utang dagang Rp500.000, kemudian pembelian Rp200.000, kemudian diserba-serbi Rp1.900.000. Kalau saya jumlahkan semuanya itu di sisi debit, hasilnya Rp2.600.000. Kita cek di sisi kredit, kas hasil akhirnya adalah Rp2.570.000, potongan pembelian hasil akhirnya Rp30.000.

Kalau saya jumlahkan, sama dengan sisi debit yaitu Rp2.600.000. Jadi harus selalu dicek, sisi debit dan kredit jumlahnya harus sama. Jenis dari jurnal khusus yang ketiga yaitu jurnal penjualan. Nah bentuknya seperti ini jurnal penjualan. Ada tanggal, nomor faktur, keterangan, referensi, syarat pembelian, kemudian kolom untuk debit dan kredit dijadikan satu kolom.

Debitnya piutang dagang, kreditnya penjualan. Kenapa? Karena jurnal penjualan itu hanya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, maksudnya di sini itu adalah penjualan barang dagang yang secara kredit.

Hati-hati, ketika perusahaan menjual barang dagang secara tunai berarti tadi ya masuknya ke jurnal penerimaan kas, karena menjual tunai itu kan dapat uang, berarti masuknya ke jurnal penerimaan kas. Tapi kalau perusahaan... Menjual secara kredit barang dagangannya, maka masukkan ke jurnal penjualan. Jadi jurnal penjualan ini khusus mencatat penjualan barang dagang secara kredit. Nah, mari kita latihan untuk memasukkan transaksi ke dalam jurnal penjualan.

Transaksi yang berhubungan dengan jurnal penjualan contohnya adalah kegiatan penjualan barang dagang secara tunai. Nah misalnya pada tanggal 1 ini, dijual barang dagangan kepada toko idola seharga 2 juta dengan syarat pembayaran 3 per 10 dan per 30 faktur nomor 251. Nah tinggal tulis aja di sini, tanggal kita isi tanggal 1 sesuai dengan soal, nomor faktur 251 sesuai dengan soal, keterangan kita isi nama toko sesuai dengan soal, syarat penjualan kita isi juga sesuai dengan soal 3 per 10 dan per 30. Kemudian angkanya 2 juta ini ditulis sekali aja karena angka 2 juta ini sudah otomatis masuk ke piutang dagang sebelah debit dan penjualan di sebelah kredit. Lanjut soal nomor 2. Dijual lagi barang dagang kepada UD Lintang seharga 3 juta dengan syarat pembayaran 3 per 10 dan per 30. Tinggal ditulis aja. Mungkin jurnal khusus yang paling mudah itu jurnal penjualan ya. Karena kita tinggal mencatat aja dari soal.

Tanggal 2, nomor faktur 252, keterangan UD Lintang, carat penjualan 3 per 10 dan per 30 sama dengan soal, jumlahnya 3 juta sama dengan soal. Contoh lagi, biar lebih paham. Dijual secara kredit barang dagangan seharga 4 juta kepada toko sahara dengan syarat pembayaran 2 per 10 dan per 30, nomor fakturnya 253. Nah tinggal nyalin aja tanggal 3 nomor faktur toko sahara syarat penjualan sebesar 4 juta.

Kalau sudah selesai jangan lupa dijumlahkan. Tidak perlu dicek debit kreditnya karena pasti sama. Karena menulisnya kan hanya satu kali.

Ada pun bentuk terakhir dari jurnal khusus yaitu jurnal pembelian. Jurnal pembelian ini digunakan jika perusahaan mencatat transaksi pembelian secara kredit. Membeli secara kredit, membeli apapun itu, tidak hanya barang dagang. Jadi misalnya membeli perlengkapan, membeli peralatan, dan itu secara kredit, nggak bayar sama sekali, maka masukkan ke jurnal pembelian.

Jadi jurnal pembelian itu di sisi debit ada akun pembelian ketika perusahaan membeli barang dagang, kemudian ada pilihan serba-serbi. Ini digunakan ketika perusahaan membeli sesuatu yang bukan barang dagang. Tadi misalnya membeli perlengkapan, peralatan yang pembelian tersebut dilakukan secara kredit.

Kemudian di sisi kredit hanya ada kolom untuk utang dagang. Karena yang namanya jurnal pembelian itu membeli secara kredit. Kredit itu artinya nggak bayar. Nggak bayar itu artinya utang bertambah. Utang bertambah itu ada di sisi kredit.

Langsung ke soalnya ya. Contoh soal yang berhubungan dengan jurnal pembelian. Yang pertama misalnya ketika membeli peralatan secara kredit. Nah ini soal pada tanggal 1. Dibeli dari toko kasih peralatan kantor seharga 1 juta dengan syarat.

Jadi kalau ada pembelian kemudian ada syaratnya, pasti pembelian secara kredit. Kemudian kamu cek membeli barang dagang atau membeli selain barang dagang. Ternyata pada tanggal 1 ini membeli peralatan, maka peralatan kantornya bertambah.

Peralatan bertambah itu di sisi debit. Debitnya kita pilih peralatan, karena tidak ada peralatan di sisi debit ini. Maka kita pilih serba-serbi. Di akun ini kita tulis peralatan.

Kreditnya pasti utang dagang ya, karena tidak ada pilihan lain. Penulisannya, jurnal khususnya pada tanggal 1 seperti ini. Tanggal kita tulis tanggal 1, nomor faktur 085 dari soal. Keterangan kita isi nama tokonya. Syarat pembelian kita isi 2 per 10 dan per 30. Debit yang kita pilih adalah serba-serbi.

Pada akun kita tulis peralatan sejumlah 1 juta. Kreditnya pasti kita pilih utang dagang. Soal lain, misalnya pada tanggal 2, diterima faktur dari CV Andika untuk barang yang dipesan seharga 2 juta dengan syarat pembayaran 2 per 10 dan per 30. Jadi pada tanggal 2, barang yang dipesan oleh perusahaan itu datang dengan syarat, ada syaratnya. Berarti membeli, nggak bayar. Membeli, nggak bayar itu masuk ke jurnal pembelian.

Penulisannya seperti ini, debit yang kita pilih pembelian karena membeli barang dagang. Debitnya kita isi pembelian sebesar 2 juta kreditnya pasti utang dagang. Jangan lupa tanggalnya diisi, tanggal 2 nomor faktur diisi, keterangan diisi nama tokonya, CV Andika, syarat pembeliannya juga diisi.

Contoh lain, misalnya pada tanggal 3. Dibeli barang dagangan dari toko Rahayu seharga 3 juta dengan syarat pembayaran 3 per 10 dan per 30. Faktur nomor 365. Nah, membeli barang dagang. Berarti debitnya kita pilih pembelian lagi sebesar 3 juta. Kreditnya pasti utang dagang.

Tanggal 3, nomor faktur 365, keterangan toko Rahayu. Syarat pembelian 3 per 10 dan per 30. Debitnya kita pilih yang pembelian karena membeli barang dagang. Sebesar 3 juta, kreditnya utang dagang sebesar 3 juta karena utangnya bertambah. Kalau sudah selesai dijumlahkan. Harus dicek, sisi debit harus sama dengan sisi kredit.

Sisi kredit hasil akhirnya 6 juta, sisi debit hasil akhirnya berapa? Di pembelian ada 5 juta, di serba-serbi jumlah akhirnya ada 1 juta. 5 ditambah 1, 6. Berarti betul ya, sama imbang antara sisi debit dan kredit Ternyata guys, ada beberapa transaksi pada perusahaan dagang yang tidak bisa masuk ke dalam 4 jurnal khusus tadi Jadi perusahaan dagang juga tetap membutuhkan jurnal umum Nah bentuk jurnal umum kalian pasti sudah tidak asing lagi ya Ada kolom untuk tanggal, keterangan, referensi, debit, dan kredit Ada 5 kolom Jadi, jurnal umum pada perusahaan dagang ini digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak bisa dicatat di keempat jurnal khusus di atas.

Contohnya apa jika ada retur pembelian secara kredit dan retur penjualan secara kredit. Kemudian, jurnal umum juga digunakan untuk mencatat transaksi yang memorial. Contohnya apa? Misalnya, pemilik itu mengambil barang dagangnya, tidak mengambil uang.

Jadi misalnya, perusahaan kan menjual TV. Nah, tiba-tiba pemilik dari perusahaan itu mengambil TV untuk digunakan pribadi. Kan pemilik tidak perlu bayar. Nah, itu namanya prive barang dagang. Kegiatan semacam itu harus tetap dicatat oleh perusahaan.

Di akun mana? Karena ini bukan penjualan, bukan pula pembelian, bukan pula penerimaan uang karena perusahaan tidak memperoleh uang, juga bukan pengeluaran uang. Nah, karena bingung, maka masukkanlah ke jurnal umum. Lebih jelasnya kita latihan soalnya ya.

Contoh transaksi yang masuk ke jurnal umum dan tidak bisa dimasukkan ke jurnal khusus pada perusahaan dagang yang pertama adalah retur pembelian. Contoh soalnya seperti ini, dikirim nota debit kepada CV Andika untuk barang yang dikirim kembali karena rusak seharga Rp300.000. Harus kalian pahami bahwa nota debit itu adalah retur pembelian.

Kalau saya sih ngapalinnya kayak gini ya, debit itu kan ada huruf B-nya berarti retur pembelian. Berarti nanti kalau ada nota kredit itu pasti retur penjualan. Nah saya kembali ke soal ini. Dikirim nota debit. Jadi kita sudah membeli barang, barangnya kita kembalikan.

Secara logika barangnya berkurang kan? Barang berkurang ada di sisi kredit. Nah karena barang yang sudah dibeli itu dikembalikan, maka nama akunya retur pembelian.

Kita tulis retur pembelian di sisi kredit. Nah sekarang tinggal mikir apa debitnya? Pasangan dari retur pembelian, kalian harus hafal pasangannya. Pasangannya itu adalah utama. Karena utangnya berkurang.

Utang kalau berkurang di sisi debit. Nah sekarang tinggal ngisi angkanya. Angkanya sebesar berapa?

Ya pasti angkanya sebesar yang ada di soal. Sebesar 300 ribu. Dan jangan lupa kita tulis keterangannya. Dari toko apa ini? Dari CV Andika.

Nah kita tulis seperti ini. Tanggalnya jangan lupa diisi ya. Tanggal 1. Dari Steve Andika, kenapa harus ditulis keterangannya? Ini akan mempermudah kalian ketika posting ke buku besar pembantu.

Pembantu utang, karena ini adalah utang. Seperti itu ya. Contoh soal lain, yaitu retur penjualan. Nah, contoh soalnya seperti ini. Dikeluarkan nota kredit.

Nah, kalau kamu sudah hafal, nota debit itu retur pembelian. Pasti nota kredit itu retur penjualan. Barang yang sudah kamu jual kembali. Berarti barangnya bertambah ya.

Secara logika barang dagangmu itu bertambah. Barang bertambah itu ada di sisi debit. Dan karena barang itu dari barang yang sudah kamu jual, maka nama akunya adalah retur penjualan.

Di sisi debit ditulis retur penjualan. Sisi kreditnya nih sekarang tinggal mikir. Apa pasangan dari retur penjualan? Pasangannya adalah? piutang dagang nah seperti ini angkanya sebesar yang ada di soal ya kenapa piutang dagang?

karena piutang kita berkurang barangnya akan bertambah seperti itu dan sekali lagi jangan lupa ditulis nama tokonya untuk mempermudah posting ke buku besar pembantu piutang contoh lain misalnya pada tanggal 3 Pemilik mengambil barang dagangan untuk kepentingan pribadinya dan barang dagangan itu harganya 100 ribu. Kalau bosmu ngambil barang dagang di perusahaannya, emangnya kamu minta dia untuk bayar? Kan enggak kan? Nah makanya itu dimasukkan ke jurnal umum. Kenapa enggak dimasukkan ke jurnal penjualan kak?

Ya enggak, karena itu bukan penjualan secara kredit. Dia enggak bakalan bayar. Kemudian, Ada yang tanya lagi, kenapa nggak dimasukkan ke jurnal penerimaan kaskak?

Ya nggak lah, kan nggak dapat uang. Bosnya kan nggak bayar. Maka karena barangnya berkurang, barang dagangan berkurang, kita anggap aja barangnya itu kita jual. Maka kreditnya adalah penjualan. Nah debitnya apa karena nggak dapat uang?

Debitnya ya, privel. Pengambilan pribadi pemilik tapi berupa barang dagang. Angkanya sebesar nilai dari barang yang diambil.

Terakhir, jangan lupa di jumlah. Sisi debit dan sisi kredit jumlahnya harus sama. Bagaimana guys?

Sangat mudah ya memahami jurnal khusus dan menyusun jurnal khususnya? Nah, jika kalian sudah paham materi pada pertemuan kali ini, saya sarankan untuk berlatih lagi jurnal khusus tapi dengan transaksi yang acak. Jadi ada suatu kejadian, tanggal 1-31 pada sebuah perusahaan dan setiap harinya itu berbeda jurnal khusus yang digunakan.

Linknya bisa kalian lihat ya di kolom deskripsi, itu lebih menantang. Ataupun kalau kalian ingin lanjut ke buku besar utama ataupun buku besar pembantu, itu pun tidak masalah. Semua link-nya bisa kalian lihat di kolom deskripsi.

Terima kasih sudah menyimak video ini sampai akhir. Let's close our program by reciting Hamdallah together. Alhamdulillahirrohmanirrohim. Semoga pelajaran hari ini bermanfaat ya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam Equilibrium.