La ilaha illallah, la ilaha illallah Oke, ini materinya dahsyat ya, penting sekali, saking pentingnya ini cepat abis tuh Alhamdulillah kelihatan ya baik yuk pelan-pelan jadi turunnya surah al-duha dan surah al-insyirah hikmahnya satu atau fungsinya satu memberikan petunjuk bagaimana mengatasi satu persoalan sesulit apapun tapi masih dapat menghadapinya dengan keadaan yang tenang Satu, surah ini atau dua surah dituliskan untuk membimbing setiap hamba menuju kepada ketenangan hati. Dua, membangun kekuatan mental sehingga dalam situasi apapun dia tetap kuat mengatasi berbagai persoalan kehidupan. Nanti terapannya banyak, di bisnis ada. Nanti saya turunkan contohnya. Kadang-kadang ikut tender, sudah bagus, sudah menang, tapi proyeknya diambil orang.
Ada yang begitu? Nanti ada ayatnya, nanti kita turunkan. Udah siap-siap, pengen melamar, ternyata keduluan orang.
udah siap-siap, pengen dapet ini, mau lulus ternyata nilainya gak seperti yang diharapkan muncul, ada, selalu ada demikian, nanti kompleksitasnya banyak, tapi dua surah ini kalau kita bisa kuasai artinya dengan baik, pahami dengan benar maka akan ada sesuatu yang benar Beda yang terasa dalam jiwa kita dan kesiapan mengatasi setiap persoalan dalam kehidupan. Yuk kita baca dulu ya, supaya dapat keberkahannya dari dua surah ini. Saya bacakan, anda ikuti ya.
Wal-duhaa, wal-laymi idha sajaa, ma wadda'aka rabbuka wa ma qalaah Ma wadda'aka rabbuka wa ma qalaah Walal akhirat khairul laka minal ulan Walasawfayu'atika rabbuka fatarban Walasawfayu'atika Alam yajidaka yatiman fa awa Wawajalaka dhullan fa hadaa Wawajalaka aaa Wa amma bini'mati rabbika fahadith Wa amma bini'mati rabbika fahadith Satu surah dua Alhamdulillah Izin saya bacakan tadi untuk diikuti Supaya setidaknya Kalau kita pulang Dan ditanya Bagaimana hidupmu, engkau jalani? Seperti apa engkau berinteraksi dengan Quran yang telah aku turunkan? Bagaimana kita pernah menjawab Ya Allah, kami pernah baca akan itu.
Jangan pernah kita berkehidupan sampai wafat dan tidak pernah berinteraksi. Dengan Quran walaupun sekedar membacanya Aku bersumpah Setiap huruf waw Yang berada di awal kalimat Di satu surah Itu makna utamanya Berarti sumpah Ya kosam sumpah Salingkali diartikan demi Intinya, sumpah Sebentar, pelan-pelan. Kalau Allah menyampaikan sesuatu kepada kita, yakin tidak?
Saya ulang, yakin tidak? Serius? Kalau yakin, kenapa tidak dilakukan?
Itu pertanyaan besar ya. Baik. Kalau Allah menyampaikan Tidak bersumpah pun Harusnya kita yakin Tapi kalau Allah bersumpah Dalam kaedah ilmu tafsir Berarti ada sesuatu yang sangat penting Yang saking pentingnya akan sangat dibutuhkan oleh setiap hamba sehingga diminta setiap hamba itu fokus menyimak apa yang mau disampaikan bahkan saking pentingnya menyimak itu Allah bersumpah Hai jelas iklan teman-teman menemukan di Quran ada ayat dibuka dengan sumpah berarti ada kasih Allah yang tinggi yang akan disampaikan di ayat itu sampai meminta kita fokus untuk menyimaknya abduha Hai untuk memudahkan maknanya teman-teman Kalau waktu dua itu jam berapa ya?
Sebetulnya dimulai Sejak matahari itu mulai naik Yang memantulkan Atau Menyinari cahayanya itu mulai terasa lembut Ya kalau misalnya Kita ambil satu jam sepengah sekarang subuh setengah 5 lah taruh lah setengah 5 ya 1 jam setengah berarti jam 6 kan nah itu awal duha tuh awal duha sampai ke perpengahan kurang lebih setengah 10 jam 10 akhir duha jam 11 sampai menjelang Duhur, awal duhanya disebut dengan syuruk namanya syuruk, jadi syuruk itu awal duhan kalau sudah jam 6 ada cahaya matahari ya enak gak ketubuh kita itu? nyaman gak? jam 8 enak gak kalau berjemur ya?
jam 9 enak ya? nah, ini kata kiasan dalam bahasa Arab kalau kita merasakan sesuatu yang enak, nyaman, memberikan manfaat yang banyak, itu orang Arab sering memberikan kiasan dengan waktu-waktu tertentu diantaranya duha ini Jadi kalau kita menemukan kalimat duha, jangan langsung diartikan ke waktu duhanya. Boleh jadi yang diinginkan adalah makna dibalik itu, yaitu semua kenikmatan dan kenyamanan yang didapatkan. Cara mengartikan ini, wa duha aku bersumpah kata Allah, ya Muhammad.
Demi semua kenikmatan yang kau rasakan dalam hidup, seperti engkau merasakan kenikmatan cahaya duha itu. Jelas? Dan aku bersumpah.
Sumpah al-layl, layl itu apa? Malam. Baik, layl, turunannya, layali jama'nya, lela, lili, lala, itu malam.
Jadi kalau ada ibu leli, ibu malam-malam. Layl. La itu malam, malam gelap gak?
Gelap Tapi kalau gelapnya gulita, tidak ada cahayanya, gelap betul gitu. Gelap ya. Misalnya sedang kita dapati misalnya satu momentum padam lampu, padam semua, dan pas gerhana, gelap. Nah itu bahasa Arabnya disebut dengan saja namanya.
Ya saja. Dan malam apabila telah gulita. Zaman nabi kan gak ada lampu.
Belum ada PLN. Dan seterusnya. Jadi gelapnya betul.
betul-betul gelap saya mau tanya sebentar biasanya kalau situasi gelap itu mudah nggak menemukan benda tertentu melangkah mudah atau sulit tidak mudah untuk dilakukan kan dalam bahasa Arab kalau kita ingin mengungkapkan satu kegambangan yang luar biasa sampai kita merasakan gelap dan sulit melangkah bukan hanya karena enggak ada cahaya mungkin karena ada pekerjaan tertentu yang menyulitkan masalah tertentu yang menyulitkan sehingga merasa seakan-akan kita tuh gelap makan enak Melangkah susah. Pernah gak merasakan situasi. Yang saking beratnya satu beban itu.
Seakan-akan makan gak mau. Melangkahnya berat. Ada vertigo.
Kadang-kadang pusing. Pernah merasakan itu? Itu bahasa Arabnya. Perhatikan kalimatnya.
Ya Muhammad SAW. Aku bersumpah. Demi semua kebahagiaan dan kenikmatan yang engkau pernah raih. Seperti merasakan kenikmatan cahaya Tahan.. Dan mungkin persoalan hidup yang pelik.
Yang membuat engkau merasakan. seakan kesulitan, seakan-akan merasa di suasana gelap yang gulita. Tanamkan dalam jiwamu yang paling dalam, aku tidak akan pernah meninggalkanmu.
Ada suami pulang dari pekerjaan, mendapati isti sedang termenung dan mengalir air matanya. Tiba-tiba suaminya datang mengatakan, hangat sekali pada istrinya, disampingnya membelainya dan mengatakan, Ma, demi semua suka yang pernah kita lalui bersama, dan demi duka yang mengalirkan air matamu saat ini pun. tanamkan dalam hatimu yang paling dalam papa akan selalu bersama mama dalam setiap situasi itu kira-kira para ibu merasakan itu bagaimana perasaannya masa sih tapi itu menarik loh menarik ya, ini kalau teman-teman ngaji surat Yusuf di surat Yusuf itu laki-laki diilustrasikan dengan matahari perempuan diilustrasikan dengan rembulan ya ini ra'aytu ahadah asyara kawkaba wa syamsa wal kamara ra'aytuhum Di sajidin. Ayah aku melihat bulan dan matahari. Serta sebelas gemintang sujud hormat kepadaku.
Jadi matahari diartikan itu sebagai laki-laki. Suami Ayah Kenapa disebut matahari? Diilustrasikannya. Matahari itu kan. itu kan menyengat dengan kuat kalau kita menjemur mengeringkan pakaian melindungi tipikal suami itu melindungi ada yang ganggu isti sengat dengan kuat ada air mata yang mengalir hey keringkan itu sehingga tidak larut air mata mengalir di bibinya itu matahari sebaliknya rembulan rembulan tukan enak dipandang bukan bulannya ya bukan bulannya kalau bulannya kan desainnya enggak sempurna baik terlihat tapi cahaya rembulannya tampil dengan indah tampil dengan baik enak Dipandang menenangkan. Dan tidak tertukar.
Jangan sampai ada istri jadi matahari. Suami jadi tembulan. Jelas ya. Dengan kekuatan bulan aku menghukumu. Ya kan?
Oke. Tahan sampai sini. Tahan. Lihat baik-baik.
Saya berhenti sampai sini dulu. Kalau di Quran. Ada ayat menyebutkan. Tidak spesifik orang yang disebutkan. Dan kapan kejadiannya.
Ma Peristiwa itu akan terjadi. terjadi dan dialami oleh kemungkinan generasi berbeda di setiap masa dengan tokoh berbeda tapi perasaan yang serupa Hai sebaliknya kalau disebutkan namanya jelas identitasnya kapan kejadiannya maka peristiwa itu hanya akan menimpa orang tersebut dan tidak akan dialami lagi orang lain setelah saya tanya dulu yang akhwat yang perempuan kenal Maryam kenal bagus kenal dimana Maryam anaknya Imran mengajak Mengandung, melahirkan, melahirkan Isa AS, Yusuf, Mesia, tanpa disentuh laki-laki manapun. Dan di Quran identitasnya disebutkan langsung. Maryam binti Imran. Wa Maryam binti Imran.
Ini menunjukkan kesan bahwa yang mengandung dan melahirkan tanpa disentuh laki-laki manapun. Itu hanya Maryam anaknya Imran. Ingat ya, mengandung, melahirkan, tanpa disentuh laki-laki manapun.
Bukan mengandung, melahirkan, tanpa suami. Kalau itu banyak. Mengandung, melahirkan, tanpa disentuh laki-laki manapun. Hanya Maryam binti Imran.
Tapi kalau tidak disebutkan siapa orangnya. Kapan kejadiannya. Tidak detil disebutkan.
Ini artinya situasi itu akan dialami kembali oleh orang di masa depan. Dengan generasi yang berbeda. Tapi substansi yang sama.
Pertanyaannya. Pernahkah kita mengalami situasi yang sulit. Sampai seakan merasa gelap.
Nah. Maka adab yang pertama. Jika mengalami situasi seberat apapun.
Dalam berkehidupan. Maka dekat. Dekati Allah.
Ini awalnya. Dekati Allah. Apalagi kalau ada yang mengatakan ini gak mungkin.
Ini gak akan terjadi. Ini gak bisa. Kalau sudah ada tanda seperti itu. Itu tanda langsung dari Allah.
Supaya anda diminta langsung mendekat kepada Allah. Dan tinggalkan semua makhluk. Karena Allah hanya akan mengabulkan langsung kepada anda. Tanpa perantara siapapun. Itu yang terjadi pada Nabi Zakaria Ini gak mungkin, ini mustahil Maka beliau langsung memohon kepada Allah Dan langsung menyebutkan, ya Allah saya minta Darimu saja, tidak dari yang lain Maka dikabulkan seketika Jadi yang pertama, jika punya kesulitan Sebesar apapun Seberat apapun Cepat dekati Allah Maka disitu akan dijawab langsung oleh Allah Mawadda'aka rabbuka Wamaqala Hambaku sepanjang engkau mendekat kepadaku Maka yakinkan dalam dirimu Situasi apapun yang kau rasakan Aku tidak akan pernah meninggalkanmu Sudah?
Satu? Paham sampai sini? Oke Pelan-pelan ya, saya belum bicara caranya, saya baru bicara di awal motivasinya, dekati Allah dulu, nanti caranya didetilkan di surah Al-Inshirah. Teruskan, مَا وَادَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا وَلَا الْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَا Perhatikan, hey, seberat-berat bebanmu saat ini, Ingat, satu saat akan tuntas.
Dan ini pun ujian, kalau sudah meninggal, gak ada ujian lagi. Dan nanti, kehidupan yang sekarang, apapun yang kau pertentangkan, perdebatkan, perselisihan, itu semua akan ditinggalkan. Jadi ternyata, Allah mengungkap hakikat kehidupan dunia, apapun yang diperselisihkan, unik ya, orang berselisih pada yang akan ditinggalkan. Aneh gak?
Ada orang berebut makanan, rebutan sampai berkelahi dan sebagainya. Pada akhirnya, makanan yang diperebutkan itu pun akan ditinggalkan. Yang ini meninggal, itu meninggal. Jadi memperebutkan sesuatu yang pada akhirnya akan berakhir. Kata Allah, Allah sampaikan, jika Ada mengalami situasi sesuatu yang mungkin membuat berat, tanamkan pada jiwa kita, hey, yang aku kejar-kejar.
ini, boleh jadi aku akan tinggalkan juga, kenapa aku harus menangisi dan larut pada sesuatu yang tidak abadi maka Allah hibur kita dengan mengatakan, kamu tenangkan diri dulu semua yang kamu fikirkan sampai membuat kamu berat begini, pada akhirnya kamu tinggalkan, dan yang abadi itu akhirat walal akhiratul khairullah kami dalam dua pelan-pelan, sikapi setiap masalah dengan proporsional Jangan terlalu larut dalam sesuatu. Dapat job satu, pengen, udah siap, kontraknya besar, tiba-tiba hilang. Dipikirin, Ada mikirkan itu pun nggak akan balik.
Proporsional aja dulu. Nanti caranya akan turun di alin syirah. Tenangkan diri. dulu, rasangkah baik kepada Allah SWT, boleh jadi apa yang Allah ingin berikan sebagai pendahuluan sekarang, belum sampai kepada kita, karena Allah menyiapkan yang lebih baik dibalik itu kita belum tahu ada apa dibalik itu, sehingga kita tidak dapatkan itu Sehingga kemudian Allah katakan Teruskan Bukan Pelan-pelan Orang yang punya sikap seperti ini Itu cenderung lebih dekat mendapatkan ridha Allah Dibandingkan dengan orang-orang yang larut dalam kesulitan Orang yang move on dengan setiap persoalan dalam kehidupan, cepat berpikir secara proporsional, tidak menggantungkan hidupnya pada persoalan tertentu sehingga membuat dia menjadi beban, itu lebih mendekatkan dirinya kepada ridha Allah dibandingkan dengan orang yang meratapi persoalan hidup. Pelan-pelan.
Jadi spiritnya, kalau punya masalah apapun, jangan dilarutin terus. Gak usah diratapi, cepat move on. Bersikir lagi, rencanakan lagi, nanti detailnya ada di Al-Insyirah. Tapi poin besarnya, janji Allah mengatakan, kalau anda bisa move on, Proporsional, maka yang dijanjikan oleh Allah, disitu Allah percepat datangnya rida Allah SWT. Kalau rida Allah sudah datang, maka akan dua yang diberikan.
Pertama kali, ketenangan di dalam jiwa. Dan yang kedua, kemampuan untuk berikhtiar lebih baik mencapai apa yang diinginkan. Satu Kalau rida Allah sudah diberikan pada seorang hamba, yang pertama diberikan ketenangan dalam jiwa.
Bukan dunianya dulu. Bukan apa yang anda ingin harapkan dulu. Pengen sesuatu.
Ya, pengen materi. Pengen kedudukan. Pengen lulus anaknya ujian.
Tiba-tiba terjadi sesuatu. Diratapin. Ali-ali meratap. Ali-ali membuat status. Ali-ali menyulitkan diri.
Kata Allah, terima dulu proporsional. Setelah itu dekatkan diri kepada Allah, turun rida Allah, begitu turun yang pertama diberikan ketenangan kepada Allah. Tenang dulu.
Kalau sudah tenang nanti dibimbing menyelesaikan apa yang sedang dihadapi itu. Itu poin yang ketiga. Pelan-pelan. Empat.
Kita masuk ke detail sekarang. Perhatikan baik-baik, ini yang paling menarik. Alam yajidika yatiman fa'awa Muhammad SAW, bukankah dulu engkau yatim? Punya banyak masalah? Aku selesaikan juga.
Ayah meninggal sebelumnya. Belum lahir ada ibu. Ibu meninggal ada kakek. Kakek meninggal ada paman.
Ada teman yang menemani Syedah Khadijah. Teman yang setia. Semua kebutuhan tersedia.
Artinya Pak. Perhatikan baik-baik. Kalau Ada punya masalah sekarang. Jangan sampai melupakan yang dulu-dulu. Dulu pun pernah tuntas, Allah selesaikan Jadi kalau sekarang sedang punya persoalan Jangan sampai satu masalah ini Membuat anda kehilangan harapan dan kehidupan Sementara anda sadar Dulu pun banyak masalah, kok selesai juga Kenapa dengan yang satu ini kita harus jatuh Sekarang usia berapa?
20, 30, 40, 50 Sekarang usia 50 tahun Ada masalah, baru 5 menit datang Sudah merasa jatuh Yang 50 tahun kebelakang yang banyak selesai itu Kita nilai atau tidak Maka kata Allah, seperti yang dulu pernah aku selesaikan ribuan masalah itu, yang sekarang pun mudah aku tuntaskan. Jelas? Nah, secara psikologi, orang-orang yang selalu bertindak seperti itu, itu akan selalu punya harapan lebih tinggi untuk menyelesaikan persoalannya.
Jadi kalau sedang punya masalah, pikirkan yang dulu juga selesai, masa yang sekarang gak selesai. Itu prinsipnya. Secara psikologis demikian. Jelas ya?
wa wajadaka dholna fahada Muhammad, dulu engkau pernah mengalami melihat masyarakat banyak berbuat yang tidak baik, aku berikan petunjuk kuncinya fahada, disitu orang yang punya motivasi kuat dan keyakinan untuk bisa menyelesaikan persoalannya maka dia akan lebih cepat mendapatkan petunjuk Allah untuk mendapatkan solusi terbaik fahada, sini saya agak cepat ya, mohon izin bahkan maaf bukan sekedar selesai kalau perlu saya bikin kaya kata Allah itu kalau ilmu ilmunya luas kalau harta-hartanya banyak kalau kedudukan kedudukannya tinggi Hei, engkau yang sedang mengejar kedudukan Aku tahan sebentar karena ada yang gak bagus untukmu disini Tapi kalau kamu terima Aku angkat itu Lebih daripada apa yang kamu harapkan Kamu pengennya bintang 2 Aku naikkan sampai bintang 4 Kalau perlu 5 sekalian Hei, kamu yang in kampus disini Aku tahan bahasa kamu gak lulus Kamu nangis, kamu mengadu, kamu datang pada orang tuamu Orang tua mulai protes, mulai curhat, macam-macam Terima dulu Mungkin disini ada yang tidak baik Seperti doa ibumu yang sering memohon Ya Allah, jangan sampai anakku berbuat yang salah Jangan sampai terjebak narkoba Jangan sampai terbawa tawuran Disini ada yang kurang tepat untukmu Kalau kamu riba, kamu terima, kamu proporsional Bahkan aku pindahkan ke kampus yang lebih baik Yang tidak kamu bayangkan sebelumnya di orang-orang yang selalu menerima apa yang Allah ujikan dan riba dengan itu maka Allah akan angkat derajatnya bahkan melebihi ekspektasi dirinya paham? kalau sudah seperti itu, maka lihat ujung ayatnya Lihat ujung ayatnya Maka jangan pelit Berbagi kepada orang lain Kalau sudah sukses share Bukan hanya materi Bagi ilmunya Bagi kebahagiaan waaamassa ila falat tanhar jangan sampai nunggu orang minta kalau lihat ada kawan yang butuh, sekarang anda sukses tapi boleh jadi, kesuksesan anda itu tangganya dari teman-teman anda kalau sudah terakhir ke atas, lihat lagi anak tangganya ke bawah ajak teman, jangan ditunggu minta ajak, bawa dia, berikan peluang jangan sampai dia minta, apalagi anda bentak-bentak Aku kan yang dulu bantu kamu, jangan sampai keluar kata-kata itu. Kamu bisa naik di atas karena aku kan yang dulu bantu kamu. Kamu bisa jadi pemeran utama karena aku yang rekomendasikan.
Karena aku yang dorong kamu, bisa. Jangan sampai keluar kata-kata itu. Apalagi langsung keluar tidak.
Ini karena ilmu ku saja misalnya. Kalau itu bisa dilakukan dengan baik. Lihat ujungnya.
Wa amma bini'mati rabbika ahadid. Maka semua nikmat yang dirasakan akan mudah untuk diimplementasikan dan disyukuri. Jadi semua nikmat itu bukan cuma dirasakan.
Jadi membagi semua nikmat itu adalah rasa terbaik untuk menikmatinya. Maaf ya. Ada kalau punya makanan, dimakan sendiri. Dengan dibagi sama-sama, kira-kira rasa nyamannya yang pertama atau yang kedua?
Kedua. Maka, Makan sendiri, enaknya sendiri kan? Tapi ketika ada teman berbagi, dan tahu, oh enak ya, nyaman ya, ada kebahagiaan, ada ngobrol, ada tertawa, ada kebersamaan, itulah inti nikmat yang sesungguhnya.
Ternyata, masalah yang diberikan, bukan ingin memberikan beban, tapi unjungnya, endingnya, supaya Ada bisa mendapatkan nikmat berkualitas yang bisa dibagi. Lihat surat abduhatu, jangan cuma lihat awalnya, lihat ujungnya. Ternyata ketika seseorang mendapat masalah, seberat apapun, itu bukan ingin membebani, tapi ingin meningkatkan kualitas hidupnya, supaya mendapatkan nikmat yang lebih besar, dan merasakan nikmatnya itu dengan berbagi.
Itu poinnya. Jadi kalau sampai sini kita paham, Dan kita bernama misalnya dengan fikih ujian, kalau desain ujian ini sistematikanya kita pahami, maka tidak ada alasan untuk mengeluhkan persoalan. Jadi melihat masalah itu bukan sebagai beban, pada akhirnya melihatnya sebagai tangga untuk mencapai kebahagiaan.
Jelas sampai sini? Baik, kalau sudah seperti ini ingin punya masalah atau tidak ingin punya masalah? Tidak. Ingat ya, jadi kalau anak pulang bawa masalah, dilihatnya jangan beban.
Oh, Allah ingin menaikkan kualitas pada anak saya yang dengan itu menjadikan ia mendapatkan nikmat yang belum pernah didapati kalau rumah tangga sedang ada masalah jangan banyak dipersterukan tapi direnungkan sejenak oh Allah ingin meningkatkan kualitas rumah tangga ini sehingga kita bisa mendapatkan mendapatkan nikmat yang tidak pernah didapati sebelumnya makanya nikmat berumah tangga itu yang terbesar selalu bertambah ketika menyelesaikan masalah silakan cek kalau sedang ada masalah bersetuju kan tapi setelah selesai kan jadi lebih nikmat ya ya lebih senang lebih senang lagi lebih cair lagi lebih bahagia lagi lebih mendukung lagi ternyata ada nilai-nilai kebaikan yang tersimpan yang belum disadari sepenuhnya pertanyaannya kadang-kadang mudah diucapkan tapi tidak mudah mempraktekkan Bagaimana itu semua bisa ditempuh dengan baik sehingga ketika mengalaminya kita bisa tenang menghadapinya maka turunlah seorang al-in syi'a'ah saya cepat Teman-teman, ini apa? Kelas ya? Pelan-pelan sedikit. Kira-kira volume-nya besar kecil? Kalau saya bandingkan dengan gayung, volume-nya besar mana?
Gayung ya? Kalau ini saya perlebar, perlebar, perlebar, perbebar, sehingga bisa memasukkan apapun ke dalamnya, itu bahasa Arabnya disebut dengan insyirah namanya. Jelas?
Meluaskan sesuatu sehingga terlihat lapang, sehingga memudahkan setiap hal masuk ke dalamnya. Itu insyirah namanya. Surah ini diberi nama dengan surah al-insyirah yang berarti sesuatu yang lapang, yang tenang, yang nyaman yang diharapkan dengan keadaan hati yang lapang, nyaman, tenang itu segala persoalan yang dihadapi dalam kehidupan akan mudah diterima dan tidak berdampak besar dalam menyikapinya maka bagaimana kemudian Allah memberikan turunan-turunan petunjuk supaya apa yang diharapkan ini bisa tercapai 1. Izin mengilustrasikan, saya kasih cerita sebentar. Ada seorang anak muda, kisah ini sangat viral, hampir setiap kita bisa mendapatinya.
Datang kepada seorang kakek tua di sisi danau yang jernih sekali airnya. Dia berkeluh kesah tentang persoalannya, dia katakan saya punya masalah begini, begini, begini. Berat sekali terasanya.
Kakek itu kemudian permisi, dia hanya membawa dua genggam garam. Kemudian beliau bawa satu gelas, ilustrasinya seperti ini. Dimasukkanlah kemudian garam itu ke gelas itu. Lalu dia ambil satu gelas air yang jernih.
Dengan garam segenggam Kata beliau minum Pemuda itu mengatakan, asin minum aja dulu. Lalu ketika diminum, langsung ditumpahkan. Dia muntahkan asin. Lalu setelah itu kakek yang tadi melepaskan segenggam sisanya, dilempar ke danau tadi yang luas. Lalu diambil lagi dengan gelas yang sama.
Sekarang minum. Bagaimana rasanya? Segar, enak, nyaman.
Itulah hatimu. Kalau hatimu sempit-sesempit gelas ini, maka masih. masalah sekecil apapun akan selalu menghadirkan kesulitan seperti engkau menelan garam tadi. Tapi kalau hatimu luas, sebesar apapun masalah, tidak akan pernah berdampak pada dirimu kecuali engkau mampu menyusun rencana untuk mengatasinya.
Kelapangan hati yang membuat diri kita mampu menerima persoalan apapun, itu yang disebut dengan insyarah. Makanya dulu tahun 90-an ada sinetron hati seluas samudera. Saya pernah tahu itu.
Sama anaknya diapa-apain juga, masih aja ya. Menerima gitu. Dulu siapa ya? Jeremy Thomas dan lain-lain.
Saya kira ada gitu. Saya kira itu ya. Saya pernah lihat sejenak.
Saya jarang-jarang nonton-nonton gitu. Pernah lihat aja. Saya senang riset. Nah riset, jadi kalau riset itu ada riset dakwah, ada riset materi. Misalnya teman-teman yang music gitu ya, saya tidak terlalu dekat dengan music.
Karena saya di Quran gitu. Tapi untuk mengetahui hukum musik itu bagaimana, saya riset. Sampai ke notasi saya.
bisa tahu cdfgabcgabcd viskade viskade cisdea betis defisis efisis efisis abcdc bisnis efisis Ice B bisnis Ice B cistis Ice fish this Ice fish Ice bisnis renet tapi kalau diminta piano gitar saya nggak bisa tapi untuk menentukan hukum kita bisa paham gitu misalnya boleh nggak baca Quran pakai langgam Jawa gitu kan hukumnya apa nanti dari teori itu muncul ya paham ya oke balik sini perhatikan baik-baik satu saya cepat ini ditafsir langsung turun al-insyirah yang pertama alam nashra Laka sadarak, wa wada'na'an ka wizrak, allathee'an kada'zahrak Tahan sampai sini dulu, 3 ayat Saya mulai dari ayat kedua dan ketiga Perhatikan baik-baik Wa wada'na'an ka wizrak, allathee'an kada'zahrak Artinya apa? Artinya, satu beban yang diletakkan di pundak Yang berpengaruh kepada semua bagian itu Kita pernah melakukan atau melihat yang angkat beban ya Beban kan semakin berat diangkat, semakin terasa ke bagian-bagian tubuh ya, ke semuanya Nah itu namanya Beban yang dipikul yang berat sekali Sampai semua merasa Makanya jadi satu ungkapan Dengan mengatakan dia sedang memikul beban yang sangat berat Sampai kepalanya pusing Tidur gak nyaman Miring kanan, miring kiri Itu namanya Al-Lawiyah Koba Saya percepat akan ada Satu masa dalam hidup Setiap hamba Merasakan satu persoalan Yang seakan-akan beban berat yang dipiku Sampai merasa kesulitan dari ujung kepala Sampai ujung kaki Siapapun itu Jujur ya setiap kita tanyakan pada diri sendiri Setiap kita yang ada disini Saya yakin pasti pernah atau bahkan akan Mengalami satu peristiwa Yang merasakan beban berat Sampai seakan-akan ujung kepala sampai ujung kaki Merasakan sakitnya Ada yang sedang mengalami atau bahkan nanti akan ada yang melalui. Perhatikan baik-baik. Teruskan ayatnya.
Perhatikan. Kalau ada yang sedang merasakan itu, yakinlah kata Allah, pada saat itu sesungguhnya, Allah sedang mengangkat derajatnya dan meningkatkan kualitas hidupnya untuk mencapai sesuatu yang istimewa yang belum pernah dirainya. Dari sini kita buat persamaan.
Ujian. Radikan, berbanding lurus dengan harapan, berbanding lurus dengan solusi nanti pada akhirnya. Fokus! Lulus disini, insya Allah setiap persoalan akan lebih mudah untuk diatasi.
Ujian, seberat apapun yang sedang kita alami, tidak akan pernah diberikan kepada kita oleh Allah, kecuali ternyata hikmahnya... Untuk mengabulkan harapan-harapan besar Yang sebetulnya kita mintakan Jujur ya Setiap kita kan sering punya permohonan ya Sering berdoa ya Ya Allah minta ini, minta itu, minta ini, minta itu Gitu kan Nah cara Allah mengabulkan harapan harapan kita itu yang pertama jalurnya lewat ujian karena semua kesuksesan itu desain dasarnya adalah melewati ujian cewek anak-anak kita yang sedang sekolah itu apa mungkin diwisuda dengan penuh kebahagiaan kalau enggak mengalami ujian lewat ujian dulu kan dia belajar dulu ujian dulu ngatasin soal dulu lulus baru sudah apakah mungkin akan dapat IPK 4 yang diharapkan kalau tidak mengalami ujian belajar dulu dengan Ada waktu sempat dia bangun malam, siang, dan seterusnya. Belajar, keringat, dan sebagainya. Baru bahagia kan? Dan ternyata belajar itu untuk diwisuda.
Sebab kalau kita tidak belajar, mustahil dapat wisuda. Kalau tidak lewat ujian, mustahil dapat ijasa. Karena ternyata harapan itu, hukum dasarnya dalam berkehidupan, bisa diraih dengan melewati ujian. Ini poinnya.
Jadi mohon, kalau sedang mengalami sebuah peristiwa, dan kita harus... harus menghadapi itu coba renungkan sebetulnya pernah berdoa apa sampai kita mengalami itu sehingga dengan jalan itulah sebetulnya Allah ingin mengabulkan harapan yang dulu pernah kita minta jelas Oke satu yuk turunkan rumusnya pelan-pelan Quran surah kedua ayat 286 Hai ini kesini dulu baru nanti kita balik lagi dua al-baqarah ayat 286 La yukallifullahu nafsan illa usaha Tahan sampai sini, lihat baik-baik Hukum yang pertama Allah tidak mungkin menguji seorang hamba di luar batas kemampuannya Di kaedah yang pertama tadi, kalau kita sedang diuji, sebetulnya ada harapan dan doa yang pernah kita mohonkan Dan Allah ingin mengabulkan itu, jalan pertama adalah tujuan Tapi adilnya Allah tidak akan pernah kita diuji kecuali sesuai dengan kemampuan kita. Jadi kalau tidak mampu, tidak mungkin diberikan ujian. Ingat ya, kalau tidak mampu, tidak mungkin diberikan ujian. Artinya harapan yang kita mohonkan pun akan sesuai dengan kemampuan kita.
Jadi kalau kita minta sesuatu, tidak mungkin bisa menggunakannya. akan dikasih nah balik kesini untuk memberikan ketenangan kepada hati kita kalau sedang menerima persoalan setelah kita mengatakan oh ini mungkin ada harapan yang ingin saya dapatkan jalannya lewat sini untuk memberikan ketenangan kepada hati begitu persoalannya tiba, langsung katakan pada diri kita, saya pasti bisa menjalani. Mustahil saya diuji kalau tidak mampu menjalani.
Itu bahasa singkatnya. Kalau ingin mudah menyelesaikan persoalan, kata Quran, setiap ada ada ujian, langsung katakan pada hati kita, Insya Allah bisa. Gak mungkin saya diuji, kalau saya gak sanggup. Jelas?
Dan tanamkan itu pada hati yang paling dalam. Ini gak mudah. Kalau cuma disimpan di pikiran, jadi beban.
Tapi kalau Ada tanamkan dalam hati, semangat apapun masalahnya, pasti saya sanggup. Pasti saya bisa. Pernah lihat dulu ada acara 90-an benteng Hattori?
lagi? mau tanya Takeshi ya? takesi ah gitu kan, artinya kan bisa jawab deh tau nih jahat lho, di mendaki gunung lewati lembah ya tau ya songgoku songgohan apa? saya tahu itu songgoku kamehameha piccolo itu yang nulisnya suruh kewataan abe saya tahu benteng hatori balik lagi ya, benteng Takeshi ya puncaknya kan main pakai itu kan, pakai tank dan sebagainya, tapi pernah ingat gak satu episode nya itu begitu akan bertarung, kan selalu ada motivator di sampingnya itu mengatakan ayo kamu bisa, kamu bisa, kamu bisa gitu kan dia ngaji Quran tuh, kita punya ayatnya pernah gak?
buka lagi ya dulu ya oke, korea kenapa bisa jisul jepang? salah satunya, waktu jepang itu maju setiap di korea itu ditanamkan dari mulai anak-anak TK nya, kita lebih harus daripada jepang, harus lebih daripada jepang harus lebih daripada jepang, sejak anak-anaknya TK sejak anak-anaknya TK itu ditanamkan betul kita bisa, kita dari TK sehingga ketika Jika disana bikin Honda, sini Hyundai. Hyundai kan dibacanya Hyundai.
Dia Honda, sini Hyundai. Apapun yang dibuat Jepang, Korea harus lebih unggul. Itu ditanamkan dari awal. Bisa, bisa, bisa.
Kita itu sekarang punya ayatnya. Kalau sedang punya masalah seberat apapun, katakan pada diri kita. Insya Allah bisa.
Enggak mungkin diuji kalau enggak sama. Bisa insya Allah. Kenapa emang? Bisa Jelas? Oke, sudah disitu teruskan.
Lanjutkan. Wa rafa'na laka zikra. Teruskan. Fa'inna ma'il'usri yusra.
Ini poin terbesarnya. Fa'inna ma'il'usri yusra. Fa, huruf yang menunjukkan sesuatu berlangsung dengan cepat.
Inna Di ilmu nahunya berbunyi begini Di gramatikal bahasa Arab Paham? Tidak Inna Huruf yang digunakan untuk menguatkan informasi agar ditancapkan ke dalam hati sekuat-kuatnya dan jangan pernah ragu. Jadi kalau orang Arab itu nancapkan tongkat begini dan kuat, tidak goyah, itu nasab namanya.
Jadi kalau ada di Quran dibuka informasinya dengan inna Maksudnya begini Tancapkan informasi dalam hatimu Dengan kuat Jangan pernah ragu Yakinkan pada dirimu Apa yang harus diyakinkan Sama dengan useful Lari kesini Oke, apa artinya muslim? Sulit. Sulit itu ada dua.
Ada sa'bun, ada muslim. Kalau kesulitan yang relatif, kata si A sulit, si B mudah, itu sa'bun namanya. Contoh. Kata Sifulan, bahasa Jepang susah. Padahal kata yang lain tidak.
Saya ke Jepang, anak-anak kecil begini bisa bahasa Jepang. Bagi mereka mudah. Saking mudahnya.
Ada-anak kecil, bagi mereka mudah. Bagi kita belum tentu. Itu sahabat Relatif Tapi kalau kesulitan yang sifatnya mutlak Semua orang mengatakan sulit Maaf, bawa mobil Sulit atau mudah?
Bukan mengendarai ya, bawa mobil Sulit ya? Sulit ya? Baik, sepakat sulit semuanya. Nah itu dalam bahasa Arab dikenal dengan usrun.
Kesulitan yang semua sepakat bahwa itu susah. Sulit, semua sepakat. Dan ketika ada orang bicara, aku sedang punya masalah begini. Apa mengatakan, wah itu gak mudah, itu gak mudah, itu usrun namanya. Lawannya, lawannya, kemudahan yang relatif disebut sahdun.
Tapi kemudahan yang semua sepakat bahwa itu mudah, itu yusrun namanya. Mengangkat sepidol, semua mengatakan mudah, ringan, itu yusrun namanya. Perhatikan, Allah tidak memasangkan sa'bun dengan sahlun, tapi memasangkan usrun dengan yusrun.
Orang-orang yang punya keyakinan kuat, setiap persoalan itu akan selesai. Dan dia mengatakan pada dirinya, aku bisa melewatinya. Maka, perhatikan kalimatnya kata Quran. إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا Sesulit apapun masalah yang sedang dia alami, maka Allah akan datangkan solusi semudah-mudahnya yang bisa dia nikmati. Dengan kata lain, kalau kita bawa ke bahasa psikologi, kalau sedang menghadapi persoalan seberat apapun, selain kita mengatakan, ini pasti bisa saya lalui, saya insya Allah sanggup mengatasinya, katakan pada diri kita, ini pasti selesai.
Pasti ada solusi. pasti mudah katakan walaupun memang solusinya belum datang tapi tenangkan pada diri kita dengan mengatakan inna ma'al Asri Yusra bahasa psikologinya katakan pada diri kita ini pasti selesai nggak mungkin gak selesai pasti ada solusinya pasti mudah Itu lebih memberikan harapan pada diri kita untuk menentaskan persoalan dibandingkan dengan merata punya. Jelas? Teruskan.
فَإِنَّ نَعَلْ عُصْرِ Kalau masih ragu kata Allah, katakan lagi sekali lagi. Sampai hati kita merasanya... Jadi kalau sedang punya persoalan seberat apapun Tanamkan pada dirinya kita Pasti selesai Belum nampak Insya Allah pasti selesai Gak mungkin diuji kalau gak ada solusi Itu lebih memberikan harapan Setelah itu Fa'idah farah ta'Mitigasi masalahnya Mitigasi persoalannya.
Tuliskan. Ini masalahnya apa? Rumah tangga.
Apa saja misalnya. Ini ada suami. Ini ada istri. Ini ada anak-anak.
Masalah ada di mana? Kadang-kadang menangnya jadi kusut. Karena satu-satu gak segera diselesaikan.
Maka kata Al-Quran. Fa'idha. faragta, satu-satu mitigasi dulu satu masalah disini, lihat di suami lihat di istri kalau pekerjaan, masalahnya apa?
sebelum bercabang kemana-mana, petakan apakah rekanannya? apakah relasinya? apakah Apakah kemampuannya?
Apakah manajerialnya? Apakah marketingnya? Mitigasi, kotaki semua, selesaikan satu-satu. Setelah itu, apa yang dilakukan? Wa ila rabbika tawakal sepenuhnya kepada Allah untuk menentukan hasilnya.
Tawakal itu yang paling mahal. Ada kalau tidak punya kepasrahan, stres. Karena selalu memikirkan apa yang mau dikerjakan dan selalu orientasi pada hasil. Kita punya tawakan Kalau kita mampu menyerahkan sesuatu Gini, disini ada orang yang paling jago Misalnya, main basket Ada pertandingan basket Begitu dibuka, udah tim usahawara serahkan aja pada sipulan. Dia yang paling jago.
Bukankah dengan menyerahkan itu, bukan hanya kita berikan sebuah tugas. Tapi dengan itu ada kelapangan tersendiri. Yakinlah sukses, ini paling hebat.
Pernah ada perasaan begitu? Sekarang, siapa yang paling mampu menguasai? Siapa yang paling hebat menyelesaikan segala hal?
Siapa yang punya segalanya? Bukankah Allah? Orang-orang yang punya tingkat tawakal yang tinggi. Bapak.
Satu, dia akan lebih stabil keadaan mentalnya dan tidak akan pernah gelisah dengan kekecewaan. Gak ada kecewaan. Karena tahu akal itu, kalau sudah kepasrahan, pasti menerima hasil. Kalau sudah tawakal, terserah Allah tetapkan apa saja. Mau dapat sekarang, dapat besok, dapat nanti.
Puncak yang paling tinggi, hey tugasmu hanya berikhtiar semampu yang bisa dilakukan. Selanjutnya, biarkan Allah menetapkan apa yang menjadi bagian dari masalah kehidupan kita. Saya tutup. Cara Allah menjawab harapan kita ada tiga.
Satu, memberi langsung apa yang kita mintakan. 2. Menunda itu sampai kita siap menerimanya. 3. Mengganti apa yang kita inginkan dengan apa yang kita butuhkan. Saya ulang ya. 1. Memberi langsung apa yang kita mohonkan.
Bisa? Ya Allah saya ingin A misalnya. Ada saya pengen ke ITB.
Tapi gak mungkin tiba-tiba langsung masuk ITB kan? Pasti lewat ini dulu kan? Ada ujian dulu. Ikut tes.
Dan seterusnya diterima. Sway. Dua.
Kadang menunda sesuatu. Sampai dia sanggup menjalani. Ada punya anak usia 5 tahun, pengen diberikan motor, Ada mampu untuk memberi motor, dikasih gak?
Tidak, sampai dia sanggup mengendali motor baru Ada berikan. Terkadang ada yang kita minta sekarang, tidak didapatkan sekarang, tapi ternyata tahun depan kita dapat. Kita harus sadar bahwa anugerah yang kita dapatkan tahun depan itu sebetulnya adalah hasil doa kita di tahun ini.
Pernah dengar gak kisah viral, Nabi itu berdoa baru dikabulkan setahun setengah Setahun enam bulan Padahal itu Nabi loh Qiblat pertama kita kemana? Palestina kan? Baitul Maqdis kan? Nabi berdoa Mohon terus Nengok ke langit Al-Baqarah 144 Minta, minta, minta Jawabannya turun Setelah setahun setengah Setahun enam bulan Ada yang mengatakan di tafsir Setahun delapan bulan Baru dikabulkan setelah setahun setengah Padahal kurang soleh apa Nabi? Nabi siap Mungkin umatnya yang belum siap Nabi siap Tapi ada tantangan di masyarakat Yang tidak mudah Yang mungkin bisa meruntuhkan dakwah Baru dikabulkan setahun setengah Ketika semua umatnya Sudah bisa siap menerima itu Boleh jadi, apa yang diminta orang tua sekarang terkabulnya mungkin belasan puluhan tahun pada anaknya yang nomor sekian.
Tau Imran Syafi'i? Imran Syafi'i itu kan nama asli Muhammad. Bapaknya Idris, kakek yang ke atas. atas yang ketiga namanya syafi'i.
Kenapa disebut Imran Syafi'i, dinispatkan pada kakek yang keatasnya? Ternyata kakeknya ini seorang ulama besar, saleh, memohon kepada Allah, setiap di keturunannya ada yang bisa menggantikan, lebih soleh, lebih baik lagi. Ternyata yang didapatkan bukan... Bukan dari anaknya, tapi generasi keturunan yang kesekian.
Ada belum sekarang bisa hafal Quran. Misalnya, Ada bermohon berdoa boleh jadi yang hafal. Mungkin bukan di anak, bisa di cucu.
Bisa di bagian keluarga yang lain. Maka, terkadang tawakal itu tidak hanya memberikan hasil yang cepat. Tapi memberikan keindahan yang terasa tertunda. Tapi melengkapi kebahagiaan yang dirasakan.
Penutupnya, boleh jadi minta ke ITB. Diterimanya di UNPAD. Minta motor, dapatnya mobil.
Kalau itu senang, luar biasa. Minta mobil, dapatnya motor. Ternyata kadang-kadang disini yang terakhir, saya tutup.
Allah mengabulkan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. anak anda sakit dibawa ke dokter kata dokter jangan dulu makan jeruk maka anda pulang dia minta jeruk anda berikan apel, saya gak mau apel saya pengennya jeruk, gak apa-apa ini apel rasa jeruk ternyata apa? bukan ingin ingin menyakiti dan tidak mengabulkan keinginan anak, tapi lebih memberikan apa yang dia butuhkan.
Kadang-kadang, maaf ya, teman-teman mintanya projek A, udah capek, di situ nggak dapat. Dapatnya di yang lain. Teman-teman, itu Allah berikan. Sebetulnya hasil istiar Ada yang sebelumnya.
Cuma dikasih yang lebih baik, yang tidak Ada pernah bayangkan masalah.