Hai guys, kembali lagi bersama gue di Sakahayang Review By the way, apa kabar kalian yang sudah tidak sabar menunggu kelanjutan virus rabies di kota London Setelah sebelumnya kita sudah menonton 28 Days Later Kini kita akan melihat sequel selanjutnya yang berjudul 28 Weeks Later Dimana film ini mengisahkan 28 minggu setelah menyebarnya sebuah virus yang mengguncang dunia Virus dari kota London, Inggris Oke lah daripada kelamaan, mending kita langsung saja ke pembahasannya. Dan jika kalian suka dengan channel ini seperti biasa, silahkan subscribe aja. Biar gak ketinggalan video menarik lainnya dari Sekah Hayang.
Film ini diawali dengan diperlihatkannya seorang wanita bermata odd eye bernama Alice. yang sedang bersembunyi bersama suaminya yang bernama Don. Sambil mempersiapkan makanan, tiba-tiba saja Alice merasa khawatir pada kedua anaknya yang kini sedang menjalani study tour di luar negeri. Lantas, Don berusaha menenangkannya di mana justru itu bagus karena mereka tidak akan mengalami kengerian dari wabah rabies yang kini sedang terjadi di negara ini.
Di tengah rasa thanks in, Simba meminta mereka untuk segera menyiapkan makanan. Rupanya Don dan Elis numpang hidup di rumah keluarga peternak yang jauh dari kota agar terhindar dari orang-orang yang terinfeksi. Di tengah suasana makan, seorang wanita cantik bernama Nunung terlihat sedih saat mengingat ayangnya yang dimukbang zombie.
Di saat itu pula, si bewok membacoti Nunung dan memintanya untuk menerima takdir. Hingga di tengah percekcokan, mereka pun kaget saat mendengar suara gedoran. Rupanya orang yang datang ke tempat ini adalah si bocil yang ketakutan dan kelaparan Sesaat kemudian, si bocil berkata jika dirinya berasal dari desa di dekat sini Yang kini sudah dikuasai para zombie brutal Sontak mereka pun kaget Karena ternyata wabah itu sudah mulai merebak kepedesaan Hingga di tengah perbincangan, nunung yang khawatir terlihat mengecek keadaan sekitar Oh my god! Kini persembunyian mereka pun sudah diketahui para zombie yang mulai merangsak masuk.
Saat si Abah dan si Emma di mukbang, Don berusaha mengajak Alice untuk kabur. Namun si Tolil Alice malah memilih untuk menolong si bocil terlebih dulu. Alah hasil para zombie pun keburu menerobos di antara mereka. Di tengah kepanikan, Don yang tak punya pilihan lain memutuskan untuk pergi. Akhirnya, meski menjadi satu-satunya yang selamat, Don terlihat menyesal karena ia harus meninggalkan istrinya, yang mati hanya karena menyelamatkan bocil random.
Singkat waktu 28 minggu setelah virus rabies menyebar, kondisi kota London mulai terkendali setelah pasukan NATO Amerika memberikan bantuan dan mencegah penyebaran semakin meluas. Di saat itu pula, Sang Hok Ai bernama Doi meminta rekan-rekannya untuk memulai pergantian jaga. Sementara di bandara, seorang kuad medis bernama Scarlett langsung kaget saat melihat banyaknya warga negara Inggris yang baru pulang dari luar negeri. Sesaat kemudian, Scarlett melakukan pemeriksaan pada seorang bocil bernama Andy yang memiliki keunikan dengan dua warna mata yang berbeda.
Di saat itu pula, kakak cantiknya yang bernama Tami juga menjalani pemeriksaan ketat sebelum tinggal di kota karantina. Di tengah perjalanan menuju distrik 1, mereka diperingatkan untuk jangan pernah menyeberangi sungai dan meninggalkan wilayah perlindungan. Karena di luar wilayah perlindungan, belum sepenuhnya bersih dari infeksi. Lagi pula, fasilitas di wilayah ini sudah lengkap dan menunjang segala kebutuhan mereka.
Sesaat kemudian, Don mengajak kedua anaknya menuju apartemen tempat tinggal saat ini. Lantas Don berkata jika kini ia bekerja sebagai petugas mekanik, guna memastikan kelistrikan dan pengairan tetap berfungsi. Oh!
Lihat? Lantas dengan berat hati Don pun menceritakan jika si ibu tidak selamat dari wabah rabies. Setelah mendengar cerita yang sangat memilukan itu, meski Tami dan Andi bersedih namun setidaknya si ayah masih bisa selamat. Di malam harinya, Flynn pun kesal saat diprank oleh Doi si penembak Jitu Hawkeye. Lantas, Doi yang kebagian jaga malam langsung mengecek keadaan sekitar.
Di tengah malam, Andi terus kefikiran dengan si ibu Lantas ia pun takut jika suatu saat nanti ia akan lupa dengan wajah ibunya Terlebih foto pun ia tidak punya Mendengar hal itu, Tami berkata jika besok kita akan melakukan sesuatu Dasar bocil-bocil GOMBO! Mereka malah nekan menyeberangi sungai pembatas hanya untuk melihat rumah lama mereka. Namun di saat itu pula, Sang Hok Ai melihat pergerakan mereka dan langsung melaporkannya pada rekan-rekannya. Di luar zona aman, Tami meminta adiknya untuk menunggu sementara ia akan mencari kunci motor pizza. sungguh nekan setelah mendapatkan kunci Tami langsung membonceng Andi menuju rumah lama mereka Setelah jauh ngegas pol mereka pun tiba di rumah lamanya Sementara itu Don pun heran dengan anak-anaknya yang pergi entah kemana Kembali pada Andi dan Tami Mereka langsung mengambil foto dan ngeluting barang-barang untuk dibawa Setelah cukup ngeluting dan bernostalgia, Andi pun heran dengan kakaknya yang tiba-tiba hilang.
Dirasa Tami sedang ngeprank, Andi meminta si kakak untuk udahan. Tapi ternyata... Aku tahu!
Oh my God! Antara heran dan bahagia, Andi pun tidak percaya saat mendapati ibunya masih selamat. Akan tetapi tingkah si ibu sudah tidak seperti biasanya.
Di tengah ketegangan, untungnya para tentara berhasil menemukan dua bocah Sotoy ini. Di saat itu pula, mereka yang menemukan Alice langsung mengevakuasinya. Seingkat waktu, Scarlett dan timnya langsung melakukan pemeriksaan pada Alice yang memiliki bercak aneh di mata kirinya Ia pun heran bagaimana bisa Alice bertahan begitu lama sejak wabah ini menyebar Sontak Scarlett pun heran dengan Alice yang telah mendapat gigitan, namun dirinya tidak menunjukkan gejala rabies ekstrim Di ruang karantina, Tami pun kesal dengan ayahnya yang berbohong karena sebenarnya si ibu masih hidup.
Mendengar hal itu, Don yang kaget bergegas mengecek keadaan istrinya. Di lab, Scarlett pun menyatakan jika Alice terah terimpeksi, ia pun menduga jika Alice memiliki genetik kekebalan alami. Namun meskipun begitu, dalam darah dan air liurnya sudah terdapat virus rabies yang sangat berbahaya dan bisa saja menularkannya pada siapa saja. Atau dengan kata lain, Alice adalah seorang carrier virus. Mendengar hal itu, General Stone yang tak ingin ambil resiko memerintahkan pasukannya untuk melakukan eksekusi pada Alice.
Akan tetapi, Scarlet berusaha menahannya karena siapa tahu Alice bisa menjadi subjek pembuatan vaksin. Namun Stone tidak ingin bermain api. Sementara di sisi lain, Don yang memiliki akses kemana saja malah nekad menemui istrinya. Memang sungguh keluarga beban. Di tengah rasa penyesalan, Don meminta maaf karena telah meninggalkan Alice.
Tapi kini ia pun berjanji tidak akan pernah berpisah lagi. Dan sungguh, akibat ngenyot Jigong Elis yang terinpeksi, kini Don malah terkena virus rabies ekstrim. Sungguh tragis, setelah ditinggalkan Don di peternakan, kini Alice harus modar di tangan suaminya yang terinfeksi. Tak cuman itu, Don yang kini menjadi pasien Zero, langsung menyerang siapa saja dan menyebarkan virusnya pada para penjaga.
Sesaat kemudian, Stone pun kaget saat mendapati kengerian yang terjadi. Dirasa virus kembali menyebar, Stone langsung mengeluarkan kode merah karantina darurat. Sementara di ruang karantina, dua bocil kematian pembuat masalah ini diperingatkan si petugas untuk tetap tenang.
Namun suenya, Scarlett pun datang dan berhasil menyelamatkan mereka. Andy, tetap menanggung saya Oke, ayo, tetap Tidak, tekan Semua pemerintah, kembali ke kontrol Tidak ada kebanyakan, ini adalah kode merah Saya tahu apa itu, anak-anak ini Di tengah kericuhan, Scarlet tadi perbolehkan untuk membawa warga sipil Namun dari kejadian itu, si beban Andy malah terseret arus masa yang panik dan berusaha menyelamatkan diri Di tengah kericuhan, Andy berusaha mencari cara untuk kembali pada kakaknya Di tengah situasi lockdown yang dilakukan oleh para petugas Tepuk tangan Tepuk tangan Di tengah situasi poek dan mencekam, Andi yang kebingungan tiba-tiba mendengar suara gedoran dan saat ia mengeceknya, sontak Andi pun syok parah saat melihat ayahnya sudah terinfeksi. Saat sebagian warga terinfeksi, Andi pun berhasil bersembunyi di lubang ventilasi. Namun di saat itu pula, Don dan kawanan zombie lainnya semakin luas menyebarkan virus rabies.
Menyadari outbreak sudah tak terkendali, Tentara-tentara dan sniper diperintahkan untuk beraksi Meski dengan skill yang sangat GG, para sniper ini kesulitan untuk menembak zombie di tengah kerumunan warga. Lantas apa boleh buat? Dengan terpaksa General Stone memerintahkan pasukannya untuk meratakan mereka semua. Di saat itu pula, Tami meminta Scarlett untuk mencari adiknya.
Lantas Scarlett berjanji akan menemukannya, terlebih ia yakin Andy memiliki kekebalan genetik untuk dijadikan antivirus sama seperti ibunya. Sementara di sisi lain, Andy malah tiba di tengah medan pembantaian dimana para sniper telah mendapat perintah untuk menembak tanpa memilih target.... di tengah situasi mencekam doi pun kaget saat para zombie telah sampai ke atas gedung dan menggigit rekan-rekannya musik Kembali pada Andi, kini ia pun sampai di gudang penyimpanan makanan, di mana di tempat ini pula beberapa warga yang masih selamat berusaha untuk berlindung.
Sungguh kebetulan yang di luar nurul, Andi berhasil bertemu kembali dengan Scarlett dan juga kakaknya. Kemudian Andi berkata jika tadi ia sempat melihat ayahnya telah terinfeksi. Di tengah rasa syok, para warga menanyakan alasan mereka menembaki orang-orang tak terinfeksi.
Lantas Scarlett menjelaskan jika kita berada di fase kode merah Dimana jika semua prokotol gagal menangani infeksi Perintah pemusnahan pun tak bisa dihindarkan Di tengah keputus asaan Doi pun datang dan mengajak mereka semua untuk pergi dari wilayah ini Karena di tempat ini tak ada satupun yang akan dibiarkan hidup Saat menyelinap, Doi diperingatkan Flynn untuk segera pergi dari wilayah ini karena sebentar lagi bom api akan segera dijatuhkan. Setelah saya, ayo! Tidak!
Sungguh sue! Kini musuh mereka tak hanya zombie, melainkan para penjaga yang sedang bertugas. Dirasa tak ada cara lain, Doi meminta Sam untuk mengalihkan perhatian, sementara ia akan menembak si petugas. Namun Sam yang cupu malah menolak.
Sungguh memalukan, Sam pun diperlihatkan cara menjadi seorang laki hingga akhirnya mereka berhasil lolos. Hingga sesampainya di perbatasan, Doi langsung menyeberangkan mereka saat pasukan militer bersiap untuk mengebom. Mengerikan sekali, kota karantina yang benar-benar sudah aman kini menjadi lautan api. Hanya karena dua bocil yang ingin pergi ke rumah lamanya dan juga Sidon yang tak kuat ingin mengenyot jigong istrinya yang terinfeksi. Sementara itu, General Stones akan menanggung dosa yang besar setelah ia terpaksa memusnahkan seluruh warga di wilayah ini.
Kembali pada kelompok doi, mereka pun berusaha pergi sejauh mungkin meski harus pergi ke zona merah. Di saat itu pula, para zombie yang berhasil lolos mulai menyebar ke seluruh penjuru kota. Di keesokan harinya, mereka yang kelelahan memutuskan untuk beristirahat di bekas wahana korsel. Ketika Tami dan Andi merenung meratapi nasib, di saat itu pula Doi menanyakan alasan Scarlett yang mati-matian melindungi dua bocil itu.
Lantas Scarlett berkata jika salah satu dari mereka memiliki genetik yang kebal dari virus rabies. Dan mungkin saja, darah mereka adalah secerca harapan untuk benar-benar terbebas dari virus ini. Di tengah perbincangan, tiba-tiba Doi mendapat panggilan dari Flynn, yang sebentar lagi akan tiba di lokasi untuk menjemputnya.
Namun saat mereka akan bersiap, sontak Doi pun panik saat melihat gerombolan zombie yang sudah berada di wilayah ini. Huff! Tetapi Flynn menolak untuk membawa warga sipil, dimana itu sudah menyalahi aturan. Namun belum sempat Doi menjelaskan semuanya, si beban Sam malah berusaha naik ke helikopter.
Dirasa ini kesempatan, Doi langsung mengajak ke yang lainnya untuk mencari tempat yang aman. Sesaat kemudian, Doi meminta Flynn untuk menurut saja dan menjemput mereka di area stadium. Melihat senjata biologis sudah dilancarkan, mereka yang terkepung hanya bisa bersembunyi dalam mobil.
Saat para zombie mati terkena gas beracun, Doi pun panik saat mobil ini tak bisa menyala. Di saat itu pula, para pemusnah mulai berdatangan. Dirasa tak ada cara lain, Doi langsung menitipkan para bocil dan meminta Scarlett untuk pergi ke area stadion. Sungguh tindakan yang heroik, berkat pengorbanan Doi mereka pun berhasil lolos. Akhirnya, mereka pun berhasil lolos dan memasuki stasiun bawah tanah.
Lantas apa balik buat, mereka pun harus pergi ke stadion dengan melewati jalur kereta yang poek. Jalan langsung, teman-teman. Jalan langsung. Dengan menggunakan night vision, Scarlett berusaha mengarahkan kedua bocil ini untuk berjalan. Namun disini gue heran, kenapa enggak Scarlett saja yang di depan, lalu dua bocil ini ngikut di belakang.
Bukannya malah Riweh mengarahkan para bocil ini di depan. Saat kami ditemukan Bukan ia pun panik saat Andi masih missing dalam kegelapan. Lalu tiba-tiba...
Oh my god! Sungguh tanpa diduga, zombie Don muncul dan merujak Scarlet sampai modar. Ternyata zombie Don berbeda dari yang lainnya Dimana Don masih memiliki kecerdasan setelah terinfeksi melalui virus Yang berkembang di tubuh istrinya yang unik Di tengah kepanikan Tami langsung mengambil senjata untuk mempertahankan diri Sementara di sisi lain Andi yang terpisah malah bertemu dengan zombie ayahnya Melihat adiknya tergigit, Tami pun menguatkan mental untuk menghabisi ayahnya. Akhirnya, Tami berhasil menghabisi zombie ayahnya yang sangat berbahaya.
Namun saat Tami menghampiri adiknya, Andi yang panik langsung kabur karena takut berubah menjadi zombie. Ternyata benar dugaan Scarlett Dimana Andy memiliki kekebalan tubuh sama seperti ibunya Di tengah rasa bahagia, Tami pun bersyukur saat adiknya ini tidak berubah menjadi zombie Sesampainya di Stadion Wembley, Flynn pun menanyakan keberadaan Doy. Itu hanya kita.
Di rasa Doy sudah tewas, Flynn bergegas mengajak mereka pergi dari tempat ini, di mana mereka akan pergi ke zona karantina di kota Paris. Singkat waktu 28 hari kemudian, terlihat sesuatu terjadi pada helikopter yang ditumpangi oleh mereka. Oh my God!
Rupanya virus rabies ini sudah menyebar di kota Paris. Lantas bagaimana keadaan Tami dan Andi? Namun sayangnya film pun sudah berakhir.
Bagaimana film yang seru dan menegangkan bukan? Intinya semua kekacauan yang terjadi di kota karantina tak lain disebabkan oleh keluarga pemusnah masal ini. Dimana akibat Tami dan Andi pergi ke bekas rumah lamanya, mereka pun bertemu dengan si ibu yang sudah terkontaminasi.
Tak cuman itu, saat Alice dikarantina, Don yang menyesal malah tidak kuat ingin mengenyot jigongnya Hingga Don menjadi pasien Zero Virus Rabies varian baru Yang cukup cerdas dibandingkan dengan zombie-zombie lainnya Alah hasil seluruh kota pun kembali dikuasai dikuasai oleh virus ini hingga di akhir cerita kami dan Andi yang diselamatkan film juga tidak tentu nasibnya seperti apa saat kota Paris tujuan mereka telah dikuasai zombie IMDB untuk film ini adalah 6,9 dan menurut saya yang cocok diberi nilai 7,2 mungkin sendiri saja review dan pembahasan film 28 weeks later 2007 jangan lupa like subscribe supaya kalian tidak ketinggalan jika ada video menariknya dari sekalian thanks for watching and see you next video bye bye