Transcript for:
Memilih Program Studi dengan Bijak

Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ketemu lagi dengan saya BK Sahabat Seru Yang akan menyapa teman-teman semua Nah, untuk materi yang kedua Untuk materi BK Bimbingan Konseling Kelas 12 Semester 1 Kita akan membahas tentang bagaimana Cara memahami program studi Dan strategi dalam memilihnya Intro Sebelum kita bicara lebih jauh, kita akan mencoba untuk memahami terlebih dahulu apa itu fakultas dan program studi Intro Fakultas adalah sebuah divisi dalam universitas yang terdiri dari sejumlah bidang studi terkait. Kata fakultas sendiri berasal dari bahasa Belanda facultate, yang berarti bagian administratif di sebuah universitas. biasanya dalam satu kampus terdiri dari beberapa fakultas sedangkan Prodi atau program studi merupakan kesatuan rencana belajar yang digunakan sebagai pedoman jalannya pendidikan akademik yang menyelenggarakannya berdasarkan suatu kurikulum. Adanya program studi bertujuan supaya mahasiswa bisa menguasai suatu pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan target kurikulum pendidikan yang digunakan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam kegiatan pendidikan. dalam satu jenis pendidikan akademik pendidikan profesi dan atau pendidikan avokasi Nah untuk tahu bedanya fakultas dan Prodi Coba kamu bayangkan sebuah rumah rumah ini adalah fakultas sedangkan kamar-kamar di dalam rumah itu adalah Prodi atau program studi jadi sudah bisa dimengerti kah Apa itu bedanya fakultas dan Prodi dengan kata lain fakultas adalah divisi besarnya sedangkan Prodi adalah bagian-bagian kecil dari divisi besar tersebut. Misalnya, Fakultas Ilmu Komunikasi dibagi lagi menjadi tiga prodi, yaitu Public Relations, Jurnalistik, dan Periklanan. Kemudian, Fakultas Ekonomi dibagi menjadi tiga prodi, yaitu Akutansi, Ilmu Ekonomi, dan Manajemen. Lalu, apakah bedanya antara program studi atau prodi dengan jurusan? Nah, kalau di sekolah, mungkin kata jurusan identik dengan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Nah, kalau di universitas? Kita mungkin banyak mendengar kata program studi dan jurusan sehingga kadang membuat kita bingung Sebenarnya apa bedanya prodi atau program studi dan jurusan itu? Nah, sebenarnya prodi dan jurusan itu sama Hanya ada dua hal yang berbeda Hanya saja, untuk di bangku perkuliahan, para akademis lebih suka menyebut pembagian divisi pendidikan ini dengan kata program studi atau prodi, bukan jurusan. Jadi, kalau nanti kita ditanya orang lain, jurusan apa di kampus? Kita tidak perlu bingung menjawabnya ya. Kita cukup menjawab apa prodi yang sedang kita jalani dan kita akan tuju. Kemudian kita akan melihat bagaimana cara memilih program studi. Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam memilih program studi ada beberapa hal. Di antaranya adalah, yang pertama dari segi akademik. Ini meliputi dua hal yaitu pemahaman tentang program studi dan kemampuan akademik. Kita akan melihat yang pertama, kepemahaman tentang program studi. Perlu mengetahui, dan memahami tentang program studi yang meliputi tujuan, ruang lingkup, dan prospek kerja program studi serta persaingan PTN atau PTS yang membuka program studi yang sama. Kemudian yang kedua, kemampuan akademik. Dalam memilih program studi harus disesuaikan dengan kemampuan akademik. Kemampuan akademik terlihat dalam menyelesaikan soal yang telah dievaluasikan maupun pendukung akademik lainnya. Kemudian yang kedua dari segi non-akademik, ini meliputi dua hal yaitu menyesuaikan cita-cita, minat, dan bakat, serta faktor dan variabel pendukung. Nah, untuk menyesuaikan cita-cita, minat, dan bakat, ini berbeda. Bagi yang telah memiliki cita-cita tertentu, maka lihatlah program studi apa yang dapat membawa menuju profesi atau pekerjaan yang diinginkan tersebut. Sesuaikan jurusan yang ingin diambil sesuai minat dan bakat kita. Kemudian untuk faktor dan variable pendukung, ini terdiri dari 9 faktor. Berikut ini adalah faktor dan variable pendukung. Yang pertama, menyesuaikan cita-cita, minat, dan bakat. Bagi yang telah memiliki cita-cita tertentu, maka lihatlah jurusan apa yang dapat membawa menuju profesi atau pekerjaan yang diinginkan tersebut. Janganlah memilih jurusan teknik geodesi jika kita... ingin menjadi seorang dokter ahli kandungan dan jangan pula kita memilih jurusan sastra jawa jika bercita-cita menjadi polisi sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat jika tidak menyukai hitung-hitungan janganlah mengambil jurusan jurusan matematika dan jika tidak menyukai menggambar, jangan mengambil jurusan teknik sipil kemudian lihat bakat kita saat ini mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan rasa suka dan cita-cita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang tepat Yang kedua, realistis. Selain menyesuaikan keinginan dan minat, kita harus berpikir realistis. Jangan terlalu idealis, tanpa bermaksud mendeskreditkan jurusan-jurusan tertentu ketika kita sangat menyukai seni. berpuisi atau tertarik dengan kajian-kajian Islam, kita tidak perlu serta-merta kemudian memilih jurusan sastra Indonesia atau sastra Arab. Namun, kita bisa menjalankan ketertarikan kita tersebut di luar bangku kuliah. Misalnya, mengikuti komunitas bahasa atau kajian-kajian Islam di universitas. Mengapa? Karena lapangan pekerjaan sejenis jurusan-jurusan tersebut sangat sulit diperoleh. Bukankah tujuan kita kuliah adalah untuk memperoleh pekerjaan? Yang ketiga, informasi yang sempurna. Carilah informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan kita untuk memilih jurusan. Cari dan gali informasi dari banyak sumber seperti orang tua, saudara, guru, teman, bimbel, tetangga, konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain sebagainya jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau ikut-ikutan teman atau tren Internet juga merupakan media yang tepat dan bebas untuk bertanya kepada orang-orang di dalamnya tentang apa yang ingin kita ketahui. Cari situs forum atau chatting melalui messenger dengan orang yang dapat dipercaya. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu memilih jurusan. Yang keempat, lokasi dan biaya. Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas, memilih jurusan tidak akan menjadi masalah. Biaya yang nantinya harus ditanggung dapat diselesaikan dengan mudah, baik dari pengeluaran studi, biaya hidup, lokasi tempat tinggal dan lain sebagainya bagi masyarakat golongan menengah kebawah lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat diperhitungkan jika dana yang ada terbatas maka pilihlah lokasi kuliah yang dekat dengan tempat tinggal tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki biaya hidup yang rendah pilih juga tempat kuliah yang biaya pendidikannya tidak terlalu tinggi jika dana yang ada nanti belum mencukupi maka carilah beasiswa keringanan pekerjaan paruh waktu atau freelance atau sponsor untuk mencukupi kebutuhan kita jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang sangat menghambat masa depan kita hai hai Yang kelima, daya tampung jurusan atau peluang diterima. Perhatikan daya tampung suatu jurusan di PTN atau PTS favorit. Pada umumnya memiliki kuantitas yang terbatas dan diperbutkan oleh banyak orang, jangan membebani diri sendiri. dengan target untuk berkuliah di tempat tertentu dengan jurusan tertentu yang favorit. Kita bisa stres jika kehendak kita tidak terpenuhi. Buat banyak pilihan tempat kuliah beserta jurusannya. Ukur kemampuan untuk melihat sejauh mana perlu diperhatikan. peluang menempati suatu jurusan di tempat favorit. Adanya seleksi masal yang murni seperti UMPTN, SPMB, SIPENWARU, SMPTN, dan lain sebagainya dapat menjegal masa depan studi kita jika tidak dipersiapkan dan diperhitungkan matang-matang. Pelajari soal-soal seleksi dan ikuti tryout sebagai percobaan kita dalam mengukur kemampuan yang kita miliki. Namun, jangan terlalu minder dengan hasilnya. yang didapat jika pada SPMB ada dua jurusan yang dapat dipilih pilih satu jurusan dan tempat yang kita cita-citakan dan satu jurusan lain atau lokasi lain yang sesuai atau sedikit di bawah kampuan kita Yang keenam, masa depan karir dan pekerjaan. Lihatlah ke depan setelah kita lulus nanti. Apakah jurusan yang kita ambil nanti dapat mengantarkan kita untuk mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik? Banyak jurusan yang kita ambil nanti. Jurusan yang saat ini lulusannya menganggur tidak bekerja. Tidak hanya orang dari jurusan tertentu saja yang dapat bekerja pada suatu profesi. Karena saat ini rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi, jika kompetensi, keberanian, dan kemampuan kita jauh dari orang-orang normal, maka jurusan apapun yang kita ambil syah-syah saja. Yang ketujuh, kenali pesaing. Mengenali pesaing dapat kita lakukan melalui tryout yang sering diadakan oleh beberapa lembaga belajar di kota kita. Setelah itu, ukur tingkat persaingan dengan perbandingan minat terhadap fakultas di perusahaan. perguruan tinggi terkait yang bisa kita peroleh dari guru sekolah atau guru bimbingan belajar misalnya arsitektur UGM daya tampung 40 orang dengan peminat 1600 orang berarti kita harus menyingkirkan 40 orang pesaing untuk bisa diterima Yang kedelapan, pahami jejaring perguruan tinggi tujuan atau kampus networking. Carilah informasi lebih jauh tentang jejaring kampus tujuan kita. Apakah ia memiliki link khusus dengan suatu perusahaan tertentu? Apakah lulusannya punya jaringan kuat di perusahaan-perusahaan besar? Misalnya, Freeport banyak merekrut mahasiswa lulusan geologi dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. PT Astra Internasional kebanyakan merekrut mahasiswa dari Universitas Gajah Mada atau perusahaan swasta asing yang cenderung merekrut mahasiswa lulusan Institut Teknologi Bandung atau ITB. Yang terakhir yaitu tren. Yang dimaksud di sini bukan tren lapangan kerja saat ini, tapi tren lapangan kerja 5-10 tahun ke depan. Kemampuan membaca tren 5-10 tahun ke depan kita perlu miliki atau setidaknya. setidaknya minta pertimbangan orangtua atau guru kita. Trend ini dipergunakan untuk memprediksi lapangan pekerjaan apa yang akan booming atau naik down setelah kita lulus kuliah nanti, sehingga diharapkan kita akan mudah mencari pekerjaan yang menarik. kerjaan misalnya ketika tahun 1995 atau 1996 dimana bisnis properti tengah booming banyak siswa SMA memilih jurusan-jurusan sektor real seperti teknik arsitektur atau teknik sipil namun apa yang terjadi setelah lima tahun kemudian krisis moneter yang dimulai pada tahun 1998 memporak-porandakan sektor real yang berdampak pada banyaknya perusahaan properti yang gulung tikar dimana imbas yang dirasakan ketika itu adalah banyaknya mahasiswa lulusan teknik arsitektur atau teknik sipil yang sulit mencari pekerjaan walaupun saat ini kondisi sudah kembali normal jurusan yang tidak tidak mengenal tren sesaat namun sekaligus juga ketat persaingannya ketika kita mencari pekerjaan adalah jurusan-jurusan netral seperti ekonomi hukum fisik informatika dan geologi Baik teman-teman semua, itu tadi materi tentang bagaimana cara memahami program studi dan strategi untuk memilihnya. Mudah-mudahan materi ini bisa bermanfaat untuk kita semua, sehingga kita tidak mengalami kebingungan lagi dalam membedakan program studi dan jurusan kemudian kita bisa memilih program studi yang sesuai dengan minat dan bakat kita mudah-mudahan materi ini bermanfaat untuk kita semua terima kasih telah menonton video ini saya akhiri, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh