Korupsi adalah salah satu masalah terbesar di Indonesia. Dan setiap pilihan, kandidat berjanji mereka akan melakukan lebih banyak untuk menghentikannya. Dalam 10 tahun terakhir, kerugian negara itu terjadi. Korupsi adalah pengkhianatan terhadap bangsa. Korupsi harus diberantas sampai ke akar-akarnya.
Tapi, setelah mereka berkuasa, tidak ada perubahan. Mereka melihatnya korupsi ini merugikan rakyatnya nggak sih, Kak? Merugikan banget. Soalnya kan, apa ya, kalau korupsi itu kan jelas banget ya, makan uang rakyat lah intinya.
Udah pasti ngerugiin. Oh, jelas pasti. Merugikan ya, merugikan negara, merugikan rakyat juga.
Politik yang tidak bisa dipercayai. Dan juga tidak bisa dipercayai oleh polisi. Situasi ini telah menjadi sangat buruk.
Ini memiliki hashtag sendiri. Percuma lapor polisi. Atau, tidak berguna untuk mengundang polisi.
Assalamualaikum Apa kabarnya? Assalamualaikum Masyarakat kita jadinya yang karena gak percaya sama polisi dan gak trust akhirnya ya itu kepatuhannya gak ada Dan kemudian apa namanya akses untuk mereka mau melapor ke polisi karena kalau misalnya ada ketidakadilan yang mereka yang mereka rasakan itu jadi menurun gitu. Jadi ya itu tadi muncul lah si fenomena percuma laporan polisi itu ya.
Key takeaway-nya dari batita sendiri apa dan kemudian udah ngeliat belum sih ada perbaikan? Enggak sih belum sampai sekarang ya. Serius? Jujur. Itu udah viral banget, dan sampai segitu viralnya pun kita juga gak ada perubahan yang signifikan yang terjadi gitu ya.
Jadi emang selemah itu kondisi masyarakat kita yang gak berdaya kalau kita hadapan-hadapan sama aparat penguasa gitu ya. Karena polisi memang sekuat itu. Selama bertahun-tahun, satu institusi memimpin pertempuran terhadap korupsi di Indonesia. Komisi Keperangan atau Korupsi yang diadakan, terbuka dalam kekuatan polisi dan politik. Novel Baswedan, kakak kandidat presiden Anies Baswedan, adalah penyelidikan bintangnya.
Setelah bertahun-tahun mengejar para polisi yang korupsi, dua orang yang bertahan terhadapnya, memasukkannya ke dalam asid dan meninggalkannya. Saya tidak pernah merasa menjadi korban. Saya harus bisa memisahkan antara apa yang merupakan kepentingan saya sebagai seorang pribadi dan apa kepentingan saya untuk berkontribusi demi kepentingan kemanusiaan. Walaupun dia telah berkorban, Novel dan beberapa kolegnya telah dipecat dari KPK pada tahun 2021. Salah satu dari beberapa serangan di Korupsi Watchdogdog di bawah Presiden Joko Widodo. Saya melihat justru undang-undang KPK dilemahkan, KPK-nya dalam tanda kutub dikerjai dengan orang-orang yang bermasalah dimasukkan.
Saya melihat belum ada upaya sembuh-sembuh dari negara. Salah satu alasan mengapa korupsi tersebut sangat sukar adalah karena bahkan mereka yang terlalu bersalah dengan Graf, mereka diperlukan kembali ke kekuatan. Indonesian Corruption Watchdog lagi mau menunggu Mas Kurnia. Iya, ada titusan on air.
Mas Kurnia, ada berapa banyak sih politisi yang bekas mantan koruptor, bahkan yang pernah di penjara? Kan ada kan, catatan ICW punya kan? Ada 56. 56 orang yang sekarang sedang mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif, baik DPD, DPRD, maupun DPRRI. Harusnya mereka membuat filter ketika mencalonkan calon, calon anggota legislatif, orang-orang yang tidak pernah tersangkur kasus hukum. Itu kan sederhana tolak ukurnya.
Ternyata mereka tidak melakukan hitung. Dari tiga capres ini, mereka bersih nggak sih dari korupsi? Tantangan mereka hari ini adalah yang mengakibatkan situasi pemberantasan korupsi mengkhawatirkan saat ini adalah kerja-kerja dari partai politik. Di mana partai politik yang melemahkan agenda pemberantasan korupsi adalah partai politik yang mengusung mereka.
Sebagai Indonesia bersiap untuk memilih presiden berikutnya, panggilan untuk perubahan semakin terang. Kita yang menghadapi ini, negara, dia sebenarnya sudah dikuasai oleh segelintir orang yang sebenarnya oligarki ini sudah solid banget ya antara mereka. Jadi yang kita lihat pemilu segala macam kan ini sebenarnya cuma panggungnya mereka untuk bagi-bagi kekuasaan kan.
Menurut saya kita harus membongkar sistem yang ada sekarang. Ekspert sey greedy politicians need to be reined in. Kita harus membawa KPK kembali ke cara yang biasa, dan kita juga harus memiliki regulasi yang lebih terat dalam hal konflik keinginan. Saya pikir itu adalah masalah yang benar di Indonesia saat ini. Korupsi bukan hanya tentang mengambil uang dari pemerintah dan orang-orang, tapi juga memiliki impak langsung pada kehidupan kita.
Terasa seperti hampir semua orang telah kehilangan percaya di institusi yang diperlukan untuk melindungi mereka. Apakah Anda masih percaya dengan polisi? Dan jawaban saya hari ini tidak. Percayaan sangat kecil, ada tapi sangat-sangat kecil.
Karena kepolisian kita bermasalah di sisi akuntabilitas. Politisnya buruk, politisnya buruk. Politisnya buruk karena sudah terbiasa dengan korupsi, tidak ada akuntabilitas. Makanya bagi aku korupsi itu selalu menjadi prioritas pemerintah untuk ditentaskan. Gimana bisa Pak T, Pak T kita bebas ekosid ketika sistemnya itu memang melembagakan korupsi.