Esports: Gaming kompetitif telah menjadi sangat populer dalam dekade terakhir, yang mengarah pada munculnya gamer profesional dan pembuat konten.
Drama Interpersonal: Ketegangan tinggi di antara pemain seringkali menghasilkan konflik; namun, dalam kasus yang jarang, konflik ini secara tragis telah menyebabkan kekerasan dan pembunuhan.
Ruang Lingkup: Kuliah ini mencakup beberapa insiden tragis yang melibatkan gamer profesional.
Pemain Madden: David Katz
Latar Belakang
Berusia 24 tahun dari Baltimore, MD.
Individu bermasalah dengan riwayat penyakit mental dan masalah keluarga.
Dikenal dalam komunitas Madden dengan berbagai gamer tag (Raven’s Champ, bread, dll).
Kemenangan clutch di Kejuaraan Madden 2017.
Dikenal dengan sikapnya yang dingin.
Insiden
26 Agustus 2018: Acara kualifikasi Madden NFL 19 di Jacksonville, FL.
Katz kalah dalam turnamen dan kembali dengan dua pistol berisi amunisi, membunuh 2 orang (Eli Clayton dan Taylor Robertson) dan melukai 11 orang sebelum bunuh diri.
Motif potensial termasuk perselisihan gaming yang mendasari dan ketidakstabilan mental Katz.
Penghancuran tempat kejadian dan tanggapan komunitas setelah tragedi.
Pemain Call of Duty Mobile: Guilherme Alves Costa
Latar Belakang
Pemain kompetitif Brasil berusia 18 tahun yang dikenal sebagai Flashlight.
Berjuang melawan depresi; sedikit teman tapi memiliki ikatan dengan Ingrid Oliveira Bueno da Silva (pemain rival yang dikenal sebagai Sol).
Insiden
22 Februari 2021: Ingrid mengunjungi Guilherme dengan dalih bermain COD bersama.
Guilherme membunuh Ingrid dengan pedang, merekam hasilnya, dan mengirimkannya ke grup WhatsApp.
Motif: Serangan delusional terhadap agama Kristen, berdasarkan manifesto setebal 52 halaman miliknya.
Guilherme menerima hukuman 14 tahun penjara.
Perampokan PlayStation 4: Daniel Zeitz
Latar Belakang
Pemain Gears of War berusia 28 tahun yang dikenal sebagai Phobos.
Berencana menjual PlayStation 4 melalui Craigslist.
Insiden
12 September 2014: Pertemuan dengan pasangan Nathaniel Vivian dan Kayla Dixon berakhir buruk saat mereka mencoba merampok Daniel.
Daniel ditembak dan dibunuh oleh Kayla. Kedua pelaku ditangkap.
Kayla menerima hukuman 40 tahun; Nathaniel mendapatkan hukuman seumur hidup.
Tanggapan komunitas dan GoFundMe.
Pemain League of Legends: Doublelift (Yiliang Peng)
Latar Belakang
Pemain profesional sejak 2011 yang dikenal karena persona bad-boy dan trash-talking-nya.
Masalah keluarga: orang tua awalnya tidak mendukung karir gaming-nya; diusir dari rumah.
Berdamai dengan keluarga seiring waktu.
Insiden
31 Maret 2018: Saudara Doublelift, Yihong, menikam dan membunuh ibu mereka, melukai ayah mereka secara kritis.
Yihong ditangkap dan didakwa; motif tidak jelas tapi terkait dengan putus cinta dan kemungkinan masalah keluarga yang mendasarinya.
Setelahnya
Doublelift terus bermain dan memenangkan turnamen meskipun mengalami peristiwa tragis.
Kasus Yihong masih berlangsung sesuai pembaruan terbaru.
Pemain DOTA Filipina: Joshua Laksamana & Julius Sebastian
Latar Belakang
Pemain DOTA kompetitif dari Tarlac City.
Menghadiri turnamen di Baguio City, menumpang balik ke rumah.
Insiden
Joshua diduga terlibat dalam baku tembak pencurian sepeda motor menurut polisi; teman dan keluarga membantah klaim ini.
Kecurigaan korupsi polisi dan penanganan kasus yang buruk.
Ibu dari korban memperjuangkan keadilan.
Kesimpulan
Refleksi: Kasus-kasus ini menyoroti hasil ekstrem dari persaingan gaming dan perjuangan individu, menekankan perlunya dukungan kesehatan mental dan penegakan hukum yang etis.