Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Baraya Kopi Antik Inspired Kembali berjumpa bersama saya Abah Asgun G. Sarkim Dan pula Jaya Prakasa Seperti biasa Saya ingin mengajak mengajak berdialetika berdiskusi pada Yaakob antik berkaitan dengan tema-tema yang Insyaallah sangat bermakna sangat bermanfaat terutama dalam rangka ikhtiar kita mengkonsumsi cara berpikir kita agar ke depan kita lebih baik sebagaimana yang sering dibahas di dalam pembahasan psikologi pembahasan berkaitan dengan bagaimana perkembangan kita sebagai manusia bahwa nasib kita hari ini kita menjadi siapa hari ini tentu akan tergantung dari karakter yang kita miliki sementara karakter yang Yang kita miliki hari ini Tentu saja akan tergantung dari Pola kebiasaan Yang selama bertahun-tahun kita lakukan Dan Pola kebiasaan yang kita lakukan Tentu ini akan tergantung dari Bagaimana cara bertindak kita Dan cara bertindak kita Itu juga akan bergantung Kepada cara berpikir kita Jadi begitu sangat pentingnya Yang disebut dengan cara berpikir Frame of reference Yang kita miliki Dalam menentukan siapa kita hari ini Nasib kita hari ini Berada dimana kita hari ini Cara berpikir akan menentukan bagaimana cara bertindak kita Cara bertindak kita akan menentukan bagaimana pola kebiasaan yang kita bangun Dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi Dari mulai hari ini dan seterusnya sampai kemudian bertahun-tahun Yang pada akhirnya akan membentuk karakter yang kita miliki Dan karakter ini Inilah pada hakikatnya yang akan menentukan siapa kita hari ini, berada di mana kita hari ini, dan bahkan nasib kita seperti apa hari ini. Oleh karena itu, sangat penting kita kembali terus mengkonstruksi cara berpikir kita agar cara berpikir kita itu lebih konstruktif, lebih baik, dan lebih pisioner lagi. Nah, dalam kesempatan ini dan mungkin dalam kesempatan yang akan datang juga, saya akan mencoba.
Saya akan coba membahas beberapa topik yang sangat penting dan ini topik berkaitan dengan mata kuliah yang saya pegang di Universitas Ibnu Khaldun yakni berkaitan dengan ilmu komunikasi. Kebetulan saya mengajar pengantar ilmu komunikasi, kemudian juga saya mengajar komunikasi publik, komunikasi masa, komunikasi organisasi dan juga komunikasi. antar budaya dan nanti ada juga komunikasi politik.
Nah berkaitan dengan mata kuliah yang saya ampu di Universitas Ibn Khulun ini, saya ingin berbagi dialektika dengan baraya kopi antik, terutama dalam rangka untuk membangun cara berpikir kita lebih baik lagi. Dalam kesempatan yang pertama ini, saya ingin mengawali pembahasan dengan bagaimana pentingnya kita berkomunikasi, Memperbaharui komunikasi kita, memperbaiki komunikasi kita, karena komunikasi ini adalah salah satu mekanisme kita untuk dapat mempresentasikan siapa diri kita hari ini. Sebagaimana yang banyak dibahas di dalam ilmu komunikasi. Bahwa yang namanya ilmu komunikasi itu ada beberapa tahapan yang paling penting. paling terpenting dan justru yang paling terpenting adalah ketika kita ada pada tahapan komunikasi intrapersonal komunikasi intrapribadi yang ada dalam diri kita sebelum kita masuk pada komunikasi yang bersifat antar pribadi ketika kita berdialog ketika kita ngobrol ketika kita berdiskusi berkomunikasi antara satu orang kita dengan yang lainnya bahkan yang lebih luas lagi ketika ada dalam komunikasi Nah tentu semua ini, langkah-langkah komunikasi yang tadi Dari mulai awal sampai akhir ini, pada akhirnya Akan tergantung dari bagaimana komunikasi intrapersonal kita yang kita lakukan Kegagalan kita berkomunikasi dengan diri sendiri Mau tidak mau, akan mengganggu bagaimana komunikasi kita dengan antar pribadi dengan yang lain Apalagi nanti dalam komunikasi yang bersifatnya lebih luas lagi Misalnya dalam komunikasi yang bersifat kelompok Ini satu hal yang sangat penting Untuk menjadi bahan renungan kita hari ini Sebab kadang-kadang sadar tidak sadar Ketika terjadi kegagalan komunikasi Kegagalan saling memahami dan lain-lain sebagainya Kita sering enak kemudian melemparkan bahwa Kesalahan ini adalah kesalahan orang lain Bukan kesalahan yang ada pada diri kita Padahal kalau kita coba jujur kembali, kemudian kita lihat kembali lebih dalam, bisa jadi justru terjadinya kegagalan komunikasi yang pada akhirnya memunculkan konflik, justru berakar dari kegagalan komunikasi kita dengan diri kita masing-masing.
Maka wajar kalau misalnya di dalam ayat Al-Quran, di hadis Rasulullah, Rasulullah juga sering memberikan nasihat, misalnya, Ada lagi, dalam Al-Quran coba hesab kembali coba refleksikan kembali komunikasi dengan diri kita sendiri sebelum kita melihat bagaimana kegagalan itu ketika berkomunikasi dengan yang lain, bahkan lebih jauhnya lagi Allah SWT dalam Al-Quran menyebutkan jaga diri kamu salah satunya adalah dengan mengoreksi Cara komunikasi kita Dengan diri kita masing-masing Baru kemudian keluarga kita Dari api merahkan Nah tentu ini satu hal yang sangat Luar biasa ketika Ayat Al-Quran sudah berbicara berkaitan Dengan pentingnya refleksi diri Ketika Nabi Muhammad sering mengatakan Hasibuh hisab diri sendiri Dan seterusnya Tentu ini memiliki nilai yang sangat Penting maka wajar kalau misalnya Dalam ayat Al-Quran Allah SWT misalnya Nah Apa lah Ya Tafakkarun Apa lah Tata-tata Barun dan lain sebagainya Tentu saja yang paling terpenting adalah Dalam rangka kita mengoreksi diri kita Agar salah satunya adalah Kita mengkonstruksi kembali Cara berkomunikasi kita dengan diri kita masing-masing Salah satu hal yang terpenting di dalam rangka Kita menata komunikasi diri kita dengan diri sendiri Tiada lain adalah Bagaimana cara Cara kita misalnya melihat diri kita. Yang ini di dalam bahasa psikologi komunikasi sering disebut sebagai konsep diri. Ketika kita memandang diri kita cenderung negatif, pada akhirnya kemudian ketika berkomunikasi secara antar pribadi dengan yang lain, maka sadar tidak sadar negativitas kita berkaitan dengan cara memandang diri kita ini sering terbawa kemudian ketika berdiskusi, berdialog, berkomunikasi dengan yang lain. Jadi pada akhirnya kemudian cara berpikir kita tentang diri kita pada akhirnya ini akan menentukan siapa kita hari ini. Bahkan yang lebih teknis lagi ketika misalnya komunikasi sering dimaknai sebagai salah satu cara untuk bagaimana kita menyatakan dan mendukung identitas diri.
Nah kadang-kadang kejelasan identitas diri kita ini menjadi tidak jelas. Ketika jangankan orang lain menilai diri kita Kadang-kadang kita sering juga menilai salah diri kita masing-masing Yang pada akhirnya kemudian ketika kita salah Memaknai diri kita ini siapa Diri kita ini apa Dan apa yang kita inginkan dan lain sebagainya Ini yang akan terjadi ketika dalam kontak sosial dengan yang lain Yang pada akhirnya cenderung kemudian terjadi kegagalan komunikasi Nah makanya bagaimana kita bisa mempengahri orang lain untuk dapat merasa berpikir atau berpilaku seperti apa yang kita inginkan Kadang-kadang kita sendiri sulit mempengahri diri kita untuk merasa berpikir atau berpilaku seperti apa yang kita inginkan Inilah yang sering terjadi Bahkan di dalam konteks yang lebih ekstrim lagi Kesalahan kita merasa berpikir dan berpilaku seperti apa yang kita inginkan yang kita inginkan sering menguncung Bukan apa yang disebut dengan split personality Terjadi perpecahan atau pecah kepribadian di dalam diri kita Cenderung kita tidak akan kenal diri kita, siapa kita, dan lain-lain Sehingga pada akhirnya kemudian kita sering kesulitan mengendalikan lingkungan fisik yang ada di sekitar kita, ada di lingkungan kita, dan juga bahkan psikologi kita masing-masing. Sehingga dalam konteks ini, Kalau saya sering memandang bahwa ketika ada orang yang egois Itu adalah ketika dia sering gagal dalam melakukan komunikasi dengan dirinya sendiri Sehingga kemudian kegagalan dirinya berkomunikasi ini Ini juga akan membawa pada kegagalan berkomunikasi dengan yang lain Begitu pentingnya yang namanya kita memahami diri kita Agar tahu siapa kita yang pada akhirnya kemudian kita bisa mengajak Berdialog dengan diri kita masing-masing Jadi kalau pertanyaannya siapa kita Maka sesungguhnya yang paling tahu adalah Diri kita masing-masing Ketika kita gagal mengetahui siapa kita Diri kita masing-masing Pada akhirnya Secara teoritik dan konstruktif Ini seringkali membuat kegagalan kita Berkomunikasi dengan antar pribadi Berkomunikasi dengan yang lainnya Jangankan berkomunikasi secara kelompok Yang menarik Yang melibatkan banyak orang. Jangankan berkomunikasi dengan publik.
Yang melibatkan banyak orang. Dengan heterogenitas yang luar biasa juga. Ketika kita ngobrol dengan satu orang saja. Orang yang gagal berkomunikasi dengan dirinya sendiri.
Sering juga kemudian dia gagal melakukan komunikasi dengan yang lainnya. Apakah muncul kemudian egocentrisme dalam dirinya. Apakah kemudian muncul dia sering. Apa namanya. Dia merasa.
Tersudutkan dan lain sebagainya Atau kemudian apakah dia sering merasa terhina Dan sebagainya ketika berdialektika dengan yang lain Ini salah satu diantara gambaran dari kegagalan kita berkomunikasi dengan diri kita masing-masing Maka yang paling terpenting dalam konsepsi komunikasi Sebelum kita berkomunikasi dengan yang lain Maka selesaikan dulu kita berkomunikasi dengan diri kita masing-masing Inilah Inilah yang disebut dengan refleksi. Ketika kita merefleksikan diri kita sampai kemudian kita tahu siapa diri kita, ini akan memudahkan kita berkomunikasi dengan yang lain. Inilah yang disebut dengan cara berpikir. Sehingga orang yang seperti ini biasanya dia akan begitu tepak salira.
Tepok saliro. Dia akan toleran. Dia akan cenderung menerima berbagai macam keadaan yang ada di sekeliling. Dia akan begitu mudah mengendalikan lingkungan fisiknya, begitu tidak enaknya sebetulnya lingkungan fisik itu berpengaruh kepada dirinya.
Kenapa? Karena ada ketahanan psikologi yang sangat luar biasa, dia setelah selesai berdialog dengan dirinya. Nah inilah yang kemudian membawa dia menjadi orang yang kemudian terbiasa berkomunikasi dengan yang lainnya.
Nah ketika dia terbiasa, kemudian dia menjadi orang yang ramah. Orang yang toleran Orang yang begitu terbuka cara berpikir dan lain sebagainya Ini sesungguhnya modal yang sangat berharga Ketika akan melakukan komunikasi secara lebih luas lagi Apakah antara pribadi Apakah kelompok Apakah organisasi Apakah komunikasi publik Atau yang lebih luas lagi berkaitan dengan komunikasi massa Dia tidak akan cepat tersinggung Dia akan cepat memahami dirinya Dia akan terbiasa mengalami mengendalikan fisiknya, psikologi, dan lain-lain sebagainya. Penting kita mempelajari diri kita dalam konteks komunikasi intrapribadi ini sebelum kita berdiskusi atau ngobrol berkomunikasi yang lebih luas lagi yang ada di sekitar kita.
Kalau kita coba perhatikan berkaitan dengan konflik yang hari ini sering terjadi, biasanya kalau kita coba urai secara teoritik, konseptual, sesungguhnya semuanya akan berawal dari kegagalan. Kita melakukan komunikasi dengan diri kita masing-masing Orang kadang-kadang hanya karena urusan yang kecil Kemudian muncul ketersinggungan Padahal ketersinggungan itu kan hanya persoalan persepsi Akibat sensasi yang salah Kemudian dia komunikasikan dengan dirinya salah Akhirnya muncul ketersinggungan Muncul emosi dan lain sebagainya Dua-duanya kemudian emosi Yang pada akhirnya muncul yang namanya konflik Ini juga yang sering terjadi dalam Dalam lingkungan misalnya rumah. rumah tangga kalau misalnya seorang suami selesai berkomunikasi dengan dirinya istrinya pun kemudian berkomunikasi dengan dirinya sudah selesai inilah yang pada akhirnya memunculkan apa yang disebut dengan syakinah ketenangan berbagai macam apapun persoalan yang muncul dalam rumah tangganya dianggap semuanya adalah persoalan kecil ketika masing-masing sudah selesai berkomunikasi dengan dirinya, inilah luar biasanya jadi yang namanya Shakina tentu Tentu hanya akan dapat dilaksanakan ketika suami dengan istri mampu berkomunikasi dengan dirinya atau paling tidak ada salah satu di antara keduanya itu selesai.
Sebab ketika ada konflik apapun, kemudian seseorang kemudian emosional, misalnya taruhlah istrinya emosional, kemudian diterima oleh suaminya dengan lapang dada, sabar, tawakal, bagaimanapun dia adalah istrinya, dialog itu tidak akan terjadi deadlock. Nah ketika deadlock inilah kemudian muncul persepsi. Persepsi yang macam-macam yang pada akhirnya sering membuat rumah tangga menjadi luar biasa, ancur, dan lain sebagainya.
Ini yang sering terjadi, saya temukan ketika terjadi persidangan-persidangan di dalam sidang perceraian misalnya di pengadilan agama. Hanya gara-gara kopi, hanya gara-gara tali sepatu, hanya karena saus dan lain sebagainya, karena masing-masing belum selesai berdialog dengan dirinya masing-masing ketika terjadi dialog di antara mereka. Mereka cenderung tidak ada komunikasi yang baik luar biasa. Jangankan mawadah waramah.
Sakinah menjadi tidak ada di dalam rumah tangganya. Ini salah satu di antara nilai penting ketika kita mempelajari komunikasi. Hari ini kita mempelajari pentingnya komunikasi intrapribadi.
Berkomunikasi dalam diri kita sendiri masing-masing. Bukan hanya karena memang ada ayat atau hadis yang memerintahkan itu. Kau angpusakumu ahlikum. Tapi yang paling tidak komunikasi interak pribadi ini sangat penting menentukan siapa diri kita hari ini Karena kalau seandainya kita sudah tahu siapa diri kita hari ini Cara berpikir kita akan lebih baik lagi Yang pada akhirnya cara bertindak kita akan lebih baik lagi Pola kebiasaan kita akan lebih baik lagi Karakter kita akan lebih terbangun lebih baik lagi Yang pada akhirnya Akhirnya inilah yang menjadi modal dasar luar biasa dalam komunikasi yang lebih lurus.
Ini barangkali yang ingin saya sampaikan, kita dialogikan, dialektikakan pada kesempatan kali ini. Tentu saja dengan sebuah harapan mudah-mudahan ini menjadi bahan pemikiran kita bersama. Begitu pentingnya yang namanya berkomunikasi dengan diri kita sendiri yang dalam bahasa lain disebut sebagai refleksi.
Ini barangkali mudah-mudahan bermakna. makna, bermanfaat, dan inspirasi Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh menahan diri agar sehenti