Transcript for:
Pentingnya Syahadat dan Menuntut Ilmu

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Apa kabar Ustadz? Alhamdulillah Gimana teman-teman, baik kabarnya? Alhamdulillah Atmoor kemana Ustadz? Qalirullah Ustadz, Amor sakit Ustadz Ternyata tubuh juga punya hak Ustadz Apalagi di musim pancar oba ini ya Kita harus benar-benar jaga kesehatan mungkin Ustadz Dan jaga iman tentu saja Jaga iman itu 100% true Ustadz Oke, sebelumnya Ustadz, tadi ada update dari teman-teman bahwa insya Allah akan ada seorang yang akan convert to Islam, Ustadz. Permisi dipanggilkan, Ustadz ya?

Iya, silakan. Untuk ketiga kalinya, silakan. Sudah? Oke, sudah.

Silakan Bapak. Oh Bapak yang mau masuk Islam Yang ketemu di bawah Iya Namanya siapa Pak? Riki Pak Dari mana Pak Riki? Dari Kelapa Gading Iya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam Waalaikumsalam Hadirin dan dirahmati oleh Allah SWT Sebagaimana kita ketahui kita datang berkumpul Dia rumah Allah SWT ini Untuk beribadah kepadanya Untuk menenaikan sholat 5 waktu Lalu untuk menuntut ilmu Dan pada malam hari ini kita mendapatkan bonus yang luar biasa Kita semua akan menjadi saksi dari sebuah pemandangan yang paling indah di dunia. Tidak ada pemandangan yang lebih indah daripada ketika seseorang kembali kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman, wa'ani bu'ila rabbikum wa'aslimu lah dan kembalilah kepada Allah dan menyerahlah kepada Allah SWT. Dan di hadapan kita ada Bapak Riki yang sebentar lagi insyaallah ta'ala akan menjadi saudara kita seiman dan seakidah menjadi hamba Allah yang berusaha menyerah kepadanya dan sebelum kita laksanakan prosesi masuk ke dalam agama Islam saya ingin menjelaskan ke Pak Riki dan ke kita semua bahwa syahadatein atau dua kalimat syahadat yang merupakan kunci gerbang masuk ke dalam Islam tidak akan berkhasiat kecuali dengan beberapa syarat kata para ulama Dan ini Pak Riki juga harus tahu, agar syahadatnya sah di dunia maupun di akhirat. Syarat yang pertama, ulama akidah mengatakan diucapkan. Jadi diucapkan, selama kita bisa mengucapkan kita harus mengucapkan.

Kecuali kalau mungkin kita bisu, kita gak mampu bicara. Tapi selama kita bisa ucapkan, maka kita ucapkan. Karena syahadat, kata para ulama, syahadatin, syahadat adalah persaksian. Kalau antum jadi saksi, mingkem ketika di pengadilan, sah gak persaksian antum? Enggak.

Berarti harus diucapkan. Yang kedua, dia harus mengetahui maknanya. Jadi ketika kita mengucapkan Ashadu an la ilaha ilallah wa ashadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh Kita harus tahu apa sih makna la ilaha ilallah Karena lagi-lagi syahadat itu persaksian Kita dijadikan saksi kasus pemerkosaan Lalu ketika kita ditanya bagai tolong ceritakan kronologi zinat atau pemerkosaan tersebut mohon maaf saya tidak tahu kronologinya apakah kita sah menjadi saksi? jawabannya tidak menjadi saksi kita harus tahu begitu juga ketika kita mengucapkan la ilaha illallah maka kita harus tahu makna dari la ilaha illallah terus yang kedua kita harus yakin yang ketiga kita harus yakin ada seorang saksi Pembuluhan ketika ditanya benarkah dia pelakunya Mohon maaf saya ragu-ragu karena saya rabun 4 Apa namanya Minus 4 dan pada saat itu lupa bawa kacamata Jadi saya agak ragu-ragu gesturnya sih mirip 50-50 Apakah persaksian kita diterima? Jawabannya tidak Begitu juga dengan mengucapkan la ilaha ilallah Ini ada persaksian Dan kita harus yakin seyakin-yakinnya Lalu yang terakhir Sebagian ulam mengatakan mengatakan agar sah di dunia di hadapan saksi agar sah di dunia sebenarnya kita tidak membutuhkan saksi misalnya Antum ingin masuk Islam di hutan Kalimantan yang ada hanya jerapa orang hutan harimau antum gak perlu balik ke Jakarta dulu namun ketika misalnya Antum non-muslim ke hutan Kalimantan lalu atau masuk Islam di sana kode lo meninggal di sana lalu jenazah antum dipulangkan ke Jakarta dan gak ada yang tau bahwa Antum sudah masuk Islam kira-kira Antum akan diproses secara apa?

secara non-muslim oleh karena itu untuk sebagai syarat sah di dunia maka kita harus mengucapkannya di hadapan saksi dan Antum semua saksi pada malam hari ini oleh karena itu sebelum kita memulai saya ingin menjelaskan secara singkat saja apa makna dari la ilaha ilallah wa anna muhammadan rasulullah Hadirin dan dirahmati oleh Allah SWT Khususnya Pak Riki yang kita muliakan La ilaha illallah Secara singkat bermakna Tidak ada zat yang berhak diibadahi Diasembah Kecuali Allah SWT Jadi tidak ada zat yang berhak diibadahi Diasembah Kecuali Allah SWT Mulai saat kita mengucapkan La ilaha illallah Kita tidak tidak boleh berdoa kepada selain Allah kita tidak boleh berdoa kepada pihak yang diklaim sebagai anak Allah subhanahu wa ta'ala kita tidak boleh meminta kepada atau beristighfah beristiana atau berdoa kepada lagi-lagi kepada makhluk kita hanya berdoa beribadah ruku dan sujud kepada Allah subhanahu wa ta'ala karena tidak ada zat yang berhak diibadahi kecuali Allah subhanahu wa ta'ala lalu penggalan yang kedua waanna Muhammad dan abduhu wa rasuluh aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan Allah subhanahu wa ta'ala jadi kita harus bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah subhanahu wa ta'ala dan penekanan terakhir dan kita juga harus bersaksi bona biisa alisalam adalah hamba Allah dan Rasul Allah subhanahu wa ta'ala beliau bukan Tuhan dan beliau bukan bukan anak Tuhan, namun beliau adalah seorang hamba dan rasul. Karena umat Islam sangat memuliakan Nabi Iya, sangat menghormati beliau, sangat mengagumi beliau, dan sangat respek terhadap beliau. Dan kita akan marah jika beliau dicacimaki.

Namun umat Islam menepatkan beliau sesuai dengan posisi beliau, hamba Allah dan rasul Allah subhanahu wa ta'ala. wa ta'ala, itu akidah tambahan yang harus diakini ketika kita sebelumnya berargama Nasrani Siap pak? Dan tidak ada doa khusus, tidak ada zikir khusus Tinggal diucapkan dengan hati yang mantap Dengan keyakinan dan harus yakin Karena kalau kita tidak yakin apa bedanya kita dengan orang munafik Orang munafik mengucapkan la ilaha ilallah Tapi mereka tidak yakin Perlu dipandu atau mau mengucapkan sendiri?

Oke pandu Ya bismillah Ashadu Allah Allah Allah Oke kita bandingkan Ashadu Allah Ilaha Ilaha Ilaha Ilaha Ilaha Gak usah ada penekanan Karena kalau antem penekanan maknanya beda lagi Ashadu Allah Ilaha Ilaha Ilaha Ilaha Kita ulang, Ashadu Allah Ilaha ilaha illallah illallah wa ashadu wa ashadu Anna muhammadan Anna muhammadan abduhu abduhu warasuluhu warasuluhu barakallahu fiqh barakallahu fiqh selamat ya Hai Juz Allah heran semoga jadi mu'min yang saling salam Nah, kita doakan agar Allah SWT menerima taubat beliau dan menghilangkan dosa-dosa beliau. Nabi mengatakan, Al-Islamu yajubu maqablah. Islam itu menghapuskan segala dosa yang dilakukan. dan Nabi SAW ketika ada seorang masuk Islam, Nabi langsung perintahkan dia untuk mandi. Jadi Bapak bisa mandi di sini saja, ada tempatnya dan bisa dipandu sama teman-teman.

Lalu setelah itu nanti diajarkan wudhu, habis wudhu langsung salat isya. Karena mulai detik ini Bapak seorang Muslim dan Bapak punya kewajiban untuk mengerjakan salat isya. dan memulai mendapatkan pahala-pahala dari Allah SWT.

Mungkin itu dan bagi yang bisa ketemu dengan beliau, di bawah salah satu sunnah Nabi dan para sahabat, kita bisa kasih selamat dan kita kasih support untuk beliau. Tapi mungkin jangan sekarang karena kita akan mulai kajian, di bawah nanti setelah selesai mungkin teman-teman bisa langsung mengucapkan selamat dan mendoakan. doakan beliau secara tatap muka dan langsung mungkin itu mungkin bisa bareng teman-teman dan semoga Allah SWT memberikan hidayah kepada kita semua Alhamdulillah Bapakallah Fiki Kembali lagi, Alhamdulillah. InsyaAllah kita akan membahas suatu tema yang ada korelasinya dengan minggu kemarin, Ustadz.

Mencari mata air. Mencari mata air. Temanya selalu menarik dan hanya Ustadz yang punya penjelasannya.

Silakan, Ustadz. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah wassalatu wassalamu ala rasulillah wa ala alihi wa sahbihi wa man wala wa ba'ad Hadirin dan dirahmati oleh Allah SWT, rekan-rekan sekalian, ikhwan dan akhwat Senior-senior juga, bapak juga dan tentu saja kita mengucapkan terima kasih kepada DKM Masjid Al-Azhar serta Asia yang telah menyelenggarakan kajian kita pada malam hari ini dan supporting dari teman-teman semua yang dari awal sampai pada malam hari ini.

Semoga kita semua dirahmati oleh Allah SWT dan diberikan keistikomahan dan bisa menutup kehidupan kita dengan khusnul khatimah. Amin. Rekan-rekan yang dirahmati oleh Allah SWT pada pertemuan yang lalu, kita telah menjelaskan bagaimana perbedaan yang sangat mencolok antara orang-orang yang berilmu atau minimal dia mau belajar ilmu agama dengan orang-orang yang tidak punya waktu untuk belajar. Orang-orang yang tidak paham tentang agamanya, orang-orang yang tidak tahu la ilaha illallah.

yang tidak tahu konsep iman yang tidak tahu bagaimana sholat bagaimana berpuasa bagaimana berzakat bagaimana berakhlak mulia Allah mengatakan Qul halistawi alladhina ya'lamun walladhina la ya'lamun apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui dan pada pertemuan yang lalu Kita sudah memahami bahwa banyak sekali keutamaan-keutamaan menuntut ilmu agama. Ada yang bisa sebutkan gak? Apa keutamaan menuntut ilmu agama? Ada yang bisa sebutkan? Tanpa dalil lho Ustadz ya?

Tanpa dalil. Cuma poin per poin ya? Oke, silahkan mas.

Yang di sana. Silahkan berdiri. Ya, berdiri.

Berdiri mas, berdiri it's okay. Satu poin saja, satu poin saja. Siapa namanya sebutkan.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Syahrul. Ketaman mengikut ilmu, Allah SWT akan membuka jalan menuju surga. Nabi SAW, man salakaturi ikon, yal tamisu fihi ilman sahalallahu la'laha. Gimana mas Birul ada tawaran mau?

Dapat hadiah Silahkan panitia kasih hadiah Yang kedua dari akhwat mungkin, sister side Baru satu nih masih ada empat keutamaannya Ada empat poin baru satu silahkan Sister side ada yang bisa menambahkan? Tunjuk tangan Nanti di asis mic-nya Siap-siap brother side setelah ini Ada hadiahnya insya Allah Walaupun bukan sepeda Assalamualaikum Wr Wb Waalaikumsalam Wr Wb Keutaman dari kita menuntut ilmu salah satunya adalah Allah meningkatkan derajat kita sebagai umat muslim dibandingkan orang yang tidak menuntut ilmu karena dia beribadah berdasarkan ilmu yang dia miliki tetap cara dan tentunannya mengikuti sunnah Rasulullah SAW terima kasih Assalamualaikum Wr Wb komplit lagi lancar lagi hadiah Terima kasih. Bro Sandi sekarang.

Sudah dua poin disebutkan, tinggal dua lagi. Silakan. Tunjuk tangan.

Boleh, silakan mas. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Poin yang kedua adalah. Ketiga. Poin ketiga adalah menuntut ilmu itu.

Bukti kecintaan kita terhadap Allah dan Rasulullah. Oke. Mas siapa namanya?

Ade. Mas Ade. Gimana Ustadz?

Benar, Yang. Benar lagi. Masya Allah. Ini bukan settingan kan ya?

Oke hadiah lagi. Satu lagi, brother side. Oke, silahkan. Kenapa brother side? Harusnya kan sister.

Antum pakai... Loh, Anda ini pembawa acaranya. Iya dong.

Silahkan. Anda pikir Antum pakai kaedah ilmu waris. Lidah karimitul hadil unsayain.

Masya Allah. Ini kaedah ilmu MC, Ustadz. Silahkan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Manfaat dari menuntut ilmu terhindar dari kebodohan Jawabannya plus senyum lah Ustadz Mas siapa namanya? Sandi Mas Sandi Belum ya?

Belum ya? Kalau kau setengah aja nanti kedinginan Terima kasih Mas Sandi Ada lagi? Sister Say Oke silahkan Ada mic ya? Silahkan Sister Say Kaedah Ilmuwaris Silahkan Ada mic ya?

Assalamualaikum Wr Wb Waalaikumsalam Wr Wb Keutamaan untuk ilmu adalah yang keempat itu pahala yang didapat ketika duduk di majelis ilmu adalah dahsyat Bisa diulangi Afwan? Pahala yang didapat ketika duduk di majelis ilmu itu sangat dahsyat Wow sedahsyat apa tuh? Apa sih kisih-kisihnya? Kedasyatannya seperti apa? Kedasyatannya seperti apa?

Kedahsyatannya itu barang siapa yang berangkat ke masjid, dia tidak menginginkan kecuali untuk belajar sesuatu kebaikan atau mengajarinya, maka baginya adalah seperti pahala orang yang beribadah haji dengan sempurna. Itu dahsyatnya Ustadz. Eksekusi Pak Eksekusi, hadiah lagi, oke. Barokulofik.

Oke, empat-empatnya sudah terjawab Masya Allah. Jadi itu... keutamaan yang kita pelajari pada pertemuan yang lalu dan itu baru sekulumit loh Al-Imam Ibnulul Qayyim sebagaimana yang mungkin sempat kita bahas itu membahas hampir 150-an keutamaan ditinggikan derajat seperti tadi surat Al-Mujadila ayat 11 Allah akan mengangkat derajat orang beriman dan berilmu diantara kalian lalu tadi kata beliau juga dimudahkan jalannya menuju surga lalu bukti cinta kita kepada Allah SWT lalu setiap datang ke majlis ta'lim dapat haji lagi, lalu haji lagi, lalu haji lagi, lalu haji jika niat kita ikhlas kepada Allah SWT belum lagi yang belum kita sebutkan pada pertemuan yang lalu dosa-dosa diampuni wa inna al-alima layastafiruman fissamawati waman filard hatta al-hitanu filma dan orang yang alim dalam riwayatnya orang yang menuntut ilmu agama maka seluruh penghuni langit dan bumi akan berdoa kepada Allah meminta ampunan terhadap kita pada saat kita menuntut ilmu agama tanpa diminta binatang-binatang itu beristighfar untuk kita Dan kita bayangkan betapa banyaknya binatang-binatang tersebut Ikan teri aja berapa Tuhan? Itu semua beristighfar untuk kita Dan ini real Ini sabda Nabi SAW Belum lagi pelangton-pelangton Hatta al-hitanu fil ma'asab Sampai ikan yang ada di laut itu semua beristighfar.

Meminta agar Allah berkenan mengampuni dosa-dosa kita. Dan kita gak pernah minta sama mereka. Kita gak berharap tapi mereka dengan perintah Allah SWT melakukan hal tersebut.

Dan teman-teman rekan-rekan dan jamaah yang dirahmati oleh Allah SWT Oleh karena itu menuntut ilmu ini kebutuhan Kebutuhan Kita yang butuh Makanya Nabi mengatakan Barang siapa yang datang Meminta Karena mengakui dia itu bodoh Karena dia meyakini dan meresapi bahwa dia itu gak ngerti apa-apa Diaa pengen baik Menuntut ilmu ini adalah kebutuhan karena sekali lagi yang paling ngerti gimana kita Bagaimana membuat kita bahagia, membuat kita nyaman dalam hidup, sukses dunia akhirat adalah Allah SWT. Allah berfirman dalam surat Al-Muluk, أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ Bukankah yang menciptakan Anda lebih ngerti tentang Anda, lebih paham dengan Anda Dan Allah setelah memberikan konsep kepada kita. Sekarang masalahnya mau belajar apa tidak? Mau berilmu apa tidak?

Benar memang. Majelis ini tidak mau menawarkan kekayaan. Majelis ini tidak menawarkan jabatan. Tapi majelis ini menawarkan kebahagiaan.

kepada kita, menawarkan ketenangan tidaklah sebuah komunitas, sekelompok orang berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah, atau majelis ta'lim mereka saling mengkaji Al-Quranul Karim mempelajari, merenungi, mentadaburi apa kata Nabi SAW kecuali ketenangan, kedamaian akan menyelimuti mereka dan rahmat Allah akan melibatkan putih mereka. Dan malaikat-malaikat Allah akan menaungi mereka. Dan Allah akan banggakan kita di hadapan para malaikatnya. Kita yang pendosa, kita yang banyak lalai.

kita yang hina, dibanggakan oleh Allah SWT di hadapan malaikat-malaikatnya, yakinlah pada hari ini, jika kita niat karena Allah SWT, detik ini Allah sedang membanggakan kita di hadapan Jibril, di hadapan Malik, dan di hadapan para malaikat-malaikat Allah SWT. Kita datang ke sini karena kita butuh, kita yang harus nyari. Hai karena kita tidak akan bisa hidup tenang hidup bahagia kecuali dengan ilmu agama Allah yang tahu bagaimana membuat kita bahagia karena Allah maha mengetahui rapita al-alim al-khabir al-basir as-sami'hadirin yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan Allah telah buktikan di dalam Alquranul Karim Allah tahu semuanya Termasuk apa yang kita butuhkan dalam hidup ini.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ankabut, ayat 41. Ini ayat luar biasa. Dan di waktu yang sama ayat ini adalah salah satu sasaran tembak orang-orang orientalis. Allah mengatakan, Kamathalil Ankabut Ittahodat Baita.

Kata Allah orang-orang yang melakukan kesyirikan menjadikan makhluk selain Allah sebagai pelindung dan objek peribadatan selain Allah SWT itu seperti seekor laba-laba yang membangun rumahnya dan rumah yang paling rapuh adalah rumah laba-laba saya rasa ayat ini cukup familiar di tengah-tengah kita apalagi ahlul quran di hadapan kita insyaallah karena dari muka-mukanya ini ahlul quran semua insyaallah jadi hadirin yang dirahmati oleh Allah Kalau ayat ini pakai bahasa Indonesia, itu gak kelihatan mujizatnya. Tapi coba kita gunakan pakai bahasa Arab. Seperti laba-laba yang sebuah rumah. Saya ingin bertanya.

Siapa yang belajar bahasa Arab disini? Itta khawadat, kata kerja untuk apa? Kata kerja untuk wanita. Kenapa demikian?

Karena ada ta'ta'nif, ada ta'di akhir itu. Kalau kita lihat musaf kita ada ta'di akhir. Kalau kata kerja laki-laki, itu gak pakai ta'.

Jadi itta khawadat, bayitan. Karena kata kerja di dalam bahasa Arab itu ada kata kerja untuk laki-laki dan ada kata kerja untuk wanita. Walaupun kata bendanya atau subjeknya benda mati.

Jadi ada kata kerja untuk laki-laki, ada kata kerja untuk wanita. Makanya kalau dalam bahasa Arab, itu kalau subjeknya laki-laki, maka kata kerjanya laki-laki. Kalau subjeknya wanita, maka kata kerjanya wanita. Allah menggunakan kata kerja wanita dalam ayat ini. Saya ingin tanya, siapa pakar laba-laba di sini?

Pakar laba-laba. Ada yang suka kelabah-labah? Mungkin benerin tas atau sepatu dan seterusnya.

Itu mah di Cikini ya, itu dulu banget. Mas ada gak tuh tokoh? Mas? Oke, kita pindah ke sana.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah. Pakar pada detik ini membuktikan mengapa Allah menggunakan kata kerja itta khadad. Karena dalam dunia laba-laba, yang bisa membuat rumah hanya betina. Jantan tidak bisa membuat rumah.

Jantan mensuplai benang. Yang bisa membuat rumah laba-laba yang antum melihat itu sarang laba-laba, itu semua karya-karya si betina. Dan Allah sebutkan dalam Al-Quran, Itta khadad bayta.

laba-laba yang betina, karena kata kerjanya perempuan betina yang buat rumah Allahu Akbar, Sadakallah 15 abad yang lalu Allah sudah tunjukkan hal tersebut Kalau Allah mengerti siapa yang membuat sarang laba-laba, kita aja ngeliat, kita gak tau mana yang jantan, mana yang betina. Allah tau. Kalau begitu, apakah Allah gak ngerti bagaimana membuat kita bahagia? Apakah Allah gak paham mana yang terbaik untuk kita?

Apakah Allah gak ngerti bagaimana cara kita mendapatkan sukses di dunia dan di akhirat? Kalau laba-laba saja Allah tau, apalagi yang lain. Hadirin sekalian, Rahimahillah wa'iyakum. Kita sedang berhadapan dengan wahyu.

Ketika kita belajar ilmu agama, kita sedang mempelajari ilmu dari al-alim, Rabbul Ali. Bukan ilmu dari seorang peneliti. Bukan ilmu dari seorang manusia yang suka salah. Bukan ilmu hasil research. Ini wahyu dari Allah SWT.

Dalam ayat yang lain, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman Ini harusnya tau nih Karena mungkin sering kita baca Surat apa? Oh cepet, Yasin kan Ayat keberapa? 38 Allah berfirman dan matahari Tajari Limustakarin di orbitnya ini menarik Allah menggunakan kata-kata tajri dan tidak menggunakan kata-kata tamshi, apa bedanya tajri dan tamshi, siapa yang belajar bahasa arab tamshi berjalan tajri berlari kalau kita buka terjemahan diterjemahkan berjalan seharusnya lebih tepat, diterjemahkan berlari karena tajri itu berlari yang berjalan itu tamshi Allah mengatakan matahari berlari. Apa bedanya berjalan dan berlari?

Perbedaan berjalan dan berlari adalah sebuah kecepatan. Berlari lebih cepat daripada berjalan. Iya gak sih begitu?

Oke ya. Ada 15 abad yang lalu ketika kita melihat matahari. Cocok apa? Berjalan, karena kan lama banget.

Untuk sampai di atas kita aja dia butuh mungkin 6 jam dari terbitnya matahari. Tapi sekarang kita tahu bagaimana kecepatan matahari ketika berjalan mengelilingi galaksinya. Kecepatan matahari 782.000 km per jam.

782 km per jam kurang lebih. Kalau kita naik Boeing saja itu 900 km per jam kalau tidak salah ya. 782.000 km per jam dan Allah mengatakan tajri berlari, karena kecepatannya cepat banget dan Allah sebutkan tajri bukan tamshi, tajri sodakallah sekarang kita baru buktikan bahwa matahari memang benar-benar berlari seolah-olah karena kecepatan yang begitu sangat cepat ketika mengitari hal tersebut Hadirin adi rahmati oleh Allah SWT dalam surat al-an'am misalnya ayat 125 Allah mengatakan Faman yuridillah an yahdiyahu yashrah sadarahu lil islam ini berkaitan dengan materi kita yang paling pertama barang siapa yang Allah ingin berikan hidayah kepada dia, maka Allah akan mudahkan dia menerima konsep Islam yashrah sadarahu lil islam Allah akan mudahkan dadanya menerima Islam dan Islam artinya apa?

menyerah, bukan hanya mengucapkan la ilaha illallah orang munafik juga mengucapkan la ilaha illallah Islam itu menyerah secara total kepada Allah Jadi Allah mengatakan Maka barang siapa yang Allah inginkan Hidayah untuk dirinya Maka Allah akan bukakan dadanya Sehingga dia mau menerima Islam Diaa mau menyerah kepada Allah Diaa mau mengamalkan Inna salati wa nusuki wa mahyaya wa mati lillahi rabbil alamin Sesungguhnya salatku, sesembelihanku, ibadahku, hidupku dan matiku Aku serahkan semua kepada Allah Yassirah sadarahu lili islam Jadi ketika kita tidak mau diatur oleh Allah, maka Allah tidak inginkan hidayah untuk diri kita. Ayat ini menjelaskan, barang siapa yang Allah inginkan hidayah, dia akan dibuat mau menerima Islam, mau diatur, mau diperintah dan mau dilarang. Diaa akan menjalankan perintah-perintah Allah dan dia akan mau meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.

Walaupun itu lifestyle-nya, walaupun itu kebiasaannya. Diaa terbiasa hangout tapi ternyata dia tahu bahwa hangout itu banyak hal-hal yang haram. Diaa akan terima hal tersebut dengan lapang dada. Itu orang yang Allah inginkan hidayah.

Bukan saya mengatakan, saya tidak punya hak untuk mengatakan lebih dari itu. Al-an'am 125, barang siapa yang Allah inginkan hidayah untuk dia, Allah akan buat dirinya lapang. menerima Islam kelanjutannya apa?

waman yurid an yudhillahu yaj'al sadrahu dayiqan haraja ka'annama yas'a'adu fissama dan barang siapa yang Allah ingin sesatkan Allah akan buat hatinya gak terima diatur oleh Allah SWT Ya sadarahu dayiqan Pak gak terima Protes terus kalau Diaajak kembali kepada perintah Allah Menghindar terus Diaa tricky nanti Diaa gak terima Begitu ada seorang ustad mengkritik pekerjaannya atau lifestyle-nya dia marah Ya ja'alu qalbahu dayiqan Hatinya sempit Dan ketika itu terjadi, Allah katakan, dia gak akan mendapatkan kebahagiaan. Diaa akan sengsara. Ketika dia tidak mau menerima konsep Islam, maka dia akan sengsara kata Allah. Diaa akan galau. Diaa tidak akan nyaman.

Yang menarik analogi yang Allah buat. Allah mengatakan apa? Doyiqan harajan ka'annama yas'a'adu fissama'Seperti orang yang naik ke atas langit Hadirin ini ayat 15 abad yang lalu Dan diturunkan di Madinah Atau di Mekah, Allah mengatakan dia akan kesulitan, dadanya akan sesak seperti orang yang naik ke langit. Dan sekarang kita buktikan bahwa orang yang naik ke dataran yang semakin tinggi dia akan kesulitan untuk bernafas.

Karena suhu semakin rendah. Lalu tekanan, oksigen semakin kecil. Lalu energi. Kinetis itu semakin kecil, sehingga orang kesulitan untuk bernafas ketika dia berada di dataran tinggi. Apalagi dia keluar dari sebuah pesawat yang terbak di atas beribuan kaki, itu setengah mati untuk bernafas.

Dan itulah yang dijadikan analogi oleh Allah SWT 15 abad yang lalu, belum ada pesawat pada saat itu, belum ada helikopter pada saat itu. dan tidak ada gunung pencakar langit. Kita tahu gunung Uhud itu seperti apa sih? Itu gunung.

Level gunung di Madinahnya seperti Uhud tadi. Tapi Allah katakan, Diaa kesulitan bernafas, dia kesulitan untuk menghirup udara segar seperti orang yang sedang naik ke dataran yang sangat tinggi atau ke angkasa, vis sama angkasa, ke langit. Itulah perang batin yang dialami orang-orang yang tidak menerima konsep Islam. Tapi yang saya ingin tekankan betapa jitunya Allah menggunakan analogi. Kondisinya seperti orang yang habis nafas ketika dia berangkat pergi ke langit.

Hadirin kalau Allah tahu kondisi seseorang ketika berangkat di langit, dan Allah sebutkan dalam Al-Quran, maka Allah akan, pasti Allah tahu apa yang terbaik untuk kita. Allah tahu apa yang terbaik untuk kita. yang membuat kita sukses Allah tahu bagaimana membuat kita menderita oleh karena itu Allah berfirman dalam surah Taha ayat 124 barang siapa yang berpaling dari ilmuku dari agamaku Aku akan berikan dia kehidupan yang penuh dengan derita.

Dan ini berpemanasan. Pada hari kiamat nanti dia akan dibangkitkan dalam kondisi buta. Hadirin buta, 60 tahun saja di dunia itu gak ada enak-enaknya.

lagi buta 50.000 tahun maka orang ini shock di hadapan Allah dan bertanya kepada Allah kala Rabbani lima hasyar tani a'na waqa dukun tubasira Yalah kenapa engkau butakan mataku bukankah dulu pada saat aku di dunia aku bisa melihat Apa kata Allah? Mau tau alasannya kata Allah? Dulu, pada saat Anda hidup di dunia, begitu datang ayat-ayat Allah, begitu datang invitasi untuk datang ke pengajian, diundang di Al-Azhar, atau di masjid-masjid yang lain, untuk mempelajari ayat-ayat Allah. Anda pura-pura lupa.

Bro, kalau lo gak datang di Al-Azhar, bukannya besok, kan tadi malam. Kan gue udah kirim. Aduh, gue lupa nih bro, sorry.

Pura-pura lupa. Emang gak niat datang. Tapi gak enak ngomong langsung.

Gue lagi sibuk nih. Vanasitaha maka pada hari kiamat dia dilupakan oleh Allah Al-Jazaa Min Jinsil Amal balasan tergantung jenis perbuatan, anda melupakan ayat-ayat Allah di dunia, Allah akan lupakan anda di akhirat Hadirin yang dirahmati oleh Allah, bukti banyak sekali di dalam Al-Quranul Karim yang menunjukkan Allah yang paling tahu tentang kita Allah yang bisa membuat kita bahagia dengan apa? dengan ilmunya dengan ilmunya nah kalau kita gak mau belajar, gak punya waktu, gimana kita bisa bahagia? ingat yang tahu mengenai jenis kelamin laba-laba, pasti lebih tahu tentang kita Yang mengerti tentang bagaimana kondisi manusia di angkasa, ngap-ngapannya, sesak napasnya, susah menghirup oksigennya, itu pasti lebih tahu tentang apa yang terbaik untuk kita. Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT, yang tahu kecepatan matahari, itu pasti yang lebih tahu tentang kita.

Dan banyak sekali ayat-ayat seperti ini dalam Al-Quranul Karim Ketika kita duduk di majlis ta'lim, ini kebutuhan Bukan Allah yang butuh sama kita, kita yang butuh terhadap ilmu Allah Maka jangan jual mahal Allah as-samad, Allah as-samad, apa tafsir as-samad? Yang tidak butuh sama siapapun dan di waktu yang sama semua pihak butuh kepadanya Kita gak ngaji Allah gak rugi kok stok hamba Allah banyak Kita hangout Allah gak rugi, kita mabok Allah gak rugi Emangnya Allah sakit hati? Enggak In ahsantum ahsantum li anfusikum, wa in asatum falaha. Kalau Anda berbuat baik, itu untuk Anda Dan kalau Anda bermaksiat, Anda jauh dari Allah, Anda tidak mau belajar, Anda akan hancur kata Allah.

Bukan Allah yang rugi. Ilmu ini kebutuhan. Kita tidak dibutuhkan. Kita tidak dibutuhkan. Jangankan gak ngaji murtad malam hari ini aja, ahlan wa sahlan.

Silahkan. Jangan kan datang ke majlis, gak datang, gak ikut, gak bergabung di sebuah masjid, tidak menghidupkan sholat-sholat berjamaah, jangankan itu ya, murtad saja gak ada masalah. Allah berfirman dalam surat Al-Ma'idah ayat 54 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَجَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِ اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيْهُ إِبُونَ Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian murtad dari agama Allah, Allah sudah kasih sampel yang paling parah.

Karena dosa yang paling parah apa? Murtad, syirik besar. Barang siapa yang murtad? Allah akan ganti posisinya dengan kaum-kaum yang lain yang Allah cintai dan mereka cinta kepada Allah. Jadi kalau kita gak hadir, akan ada followers baru disini, akan ada jamaah baru disini, yang akan menempati tempat duduk kita.

Itu janji Allah SWT. Simple saja nih, yang di staff pertama nih Kalau malam ini kita gak hadir, apakah staff pertama kosong? Enggak, karena ada yang maju tutup disini Kita gak dibutuhkan Kita yang butuh terhadap agama Allah Karena kita yang ingin bahagia Kita yang gak mau sengsara Dan Allah jamin kalau kita gak mau belajar agamanya, sengsara kita Sebagaimana firman di atas tadi Kita yang ingin tenang Dan Allah berfirman salah satu kunci ketenangan Alabi zikri lahitatma indul kulub Dalam surat ar-ra'at ayat 28 Ketahuilah dengan berzikir kepada Allah hati menjadi tenang Dan salah satu makna zikir ilmu Makanya Allah mengatakan dalam surat al-anbiya ayat 7 Fas'alu ahla zikri in kuntum la ta'lamun Bertanyalah kepada ahli zikir Apa sih tafsir ahli zikir disini?

Ali ilmu Dengan ijma'para ulama Jadi ilmu ini akan membuat kita tenang, akan membuat kita bahagia. Hadirin kalau kita paham konsep takdir dalam Islam, kita gak akan jadi galau. Makanya kan gak ada pembahasan tentang galauers di dalam ilmu fikir, gak ada. Karena orang yang ngerti konsep gak akan galau.

Hanya orang-orang yang gak paham iman yang galau. Ini kebutuhan. Makanya kan dalam dakwah kita gak perlu marah-marah. Bukan kita yang butuh mereka kok. Ini untuk kebaikan mereka, jadi buat apa anda marah-marah?

Kalau anda terima, alhamdulillah kalau gak ada masalah. Yang sengsara siapa? Anda Yang diadopt siapa? Anda Kenapa kita marah-marah? Jadi santai saja.

Makanya kan Allah perintahkan Nabi kita untuk berdakwah dengan hikmah. Karena gak ada yang perlu. Bukan Nabi yang butuh dakwah, mereka yang butuh dakwah.

Jadi buat apa anda marahin orang yang gak mendengarkan anda atau yang gak menerima ayat, gak menerima hadis, mereka yang hancur. Mereka akan binasa, mereka akan diadab oleh Allah SWT. Makanya salah satu hikmahnya dakwah itu harus santun, harus bijak.

Yang membawakan gak perlu emosi, karena gak ada alasan untuk emosi. Yang butuh itu yang belajar. Karena kita ingin bahagia, karena kita ingin tenang, karena kita ingin memberikan goresan kebahagiaan dalam hidup kita yang hanya sekali ini saja. Ini harus dicamkan. Ilmu itu kebutuhan, bukan kita yang dibutuhkan, kita yang butuh kepada ilmu.

Oleh karena itu harus kita sempatkan ada waktu datang ke pengajian mempelajari ilmu-ilmu Allah SWT karena Allah tidak butuh kita Allah tidak butuh kita kalau Allah tidak butuh malaikat Jibril apalagi kita, siapa kita? kalau Allah tidak butuh matahari kalau Allah tidak butuh galaksi bima sakti lalu siapa kita? kita hanya Makhluk yang sangat amat hina dan kecil Hadirin dirahmati oleh Allah SWT Itulah alasannya mengapa para ulama all out Ketika mempelajari ilmu agama Mereka habis-habisan Mereka kerahkan semua kemampuan mereka Dan mereka berani bayar mahal untuk ilmu Al-imam Hisham Adamashki Untuk bisa duduk di majlis imam malik Itu juar rumah Jual rumah, baru safar ke Madinah duduk di majlis Imam Malik. Kenapa? Karena mereka tahu inilah kebahagiaan, inilah ketenangan, inilah kesuksesan, inilah jalan menuju taqwa.

Dan kalau kita taqwa semua balik modal. وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهُ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُكُ مِنْ حَيْثُ لَيَحْتَقِهُ kasih barang siapa yang bertakwa kepada Allah, Allah kan berikan jalan keluar. Dan Allah kan berikan rizki dari arah yang tidak ia duga-duga.

Nah gimana kita mau bertakwa kalau kita gak ngerti gimana cara bertakwa? Kalau kita gak pernah ngaji, kalau kita gak pernah baca ayat-ayat Allah, kalau kita gak pernah mempelajari hadith-hadith Nabi SAW, gimana cara bertakwa? Karena mereka sadar itu, mereka berani kerahkan semua yang mereka punya. Robi'Ah'ah bin Abdirrahman, guru besar Imam Malik, yang biasa dikenal dengan nama Robi'Ah'ah atau Ra'i, itu kalau gak punya duit, misalnya, misalnya, Soalnya nih, beliau ikut kajian pada isya Rabu malam di Al-Azhar. Pas lagi gak punya duit, semua gak ada, dompet kosong.

Kiriman belum datang, lihat deposit gak ada sama sekali. Itu beliau naik ke atap rumah beliau, lalu beliau jual genteng-genteng rumah beliau. Untuk bisa dapat ongkos berangkat ke Al-Azhar. Robi'Ah atau roi?

Siapa yang pernah jual genteng rumahnya? Sebagian para ulama mengatakan bi'ututista umi bisaba'atidana nir untuk modal datang ke pengajian kan butuh duit kalau kebasa kita kan harus naik busway, naik gojek, naik taksi itu mereka katakan aku jual bus kopi Baskom ibuku sehingga totalnya 7 dinar. 7 dinar.

1 dinar 4,25 gram emas. 1 gram berapa? Ibu-ibu, ibu-ibu yang jago nya. Emas berapa bu?

Hah ibu-ibu? Harga 1 gram emas berapa? Pasar chicken nya aja bu berapa bu? 500 ribuan.

Lalu kali 4,25 lalu kali 7. Jadi gak ada yang jual, lalu pesen taksi berangkat. Gak ada yang cari lagi di dopor, jual. Subhanallah.

Itu para ulama. Karena mereka tahu betapa pentingnya menuntut ilmu agama. Kalau kita dikit-dikit gak punya duit. Diakit-dikit ini, dikit-dikit itu.

Banyakkan dikit-dikitnya, subhanallah. Gak ada pengorbanan. Karena kita gak merasa butuh. Sedangkan para ulama benar-benar merasa butuh, gue harus ngaji nih, kalau enggak iman gue turun. Karena Allah mengatakan dalam surat al-anfal ayat 2, وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَتُهُ زَادَتْهُمْ إِمَانًا Dan orang-orang beriman, kalau dibacakan ayat-ayat Allah, itu imannya nambah.

Nah itu yang dipaham dan diresapi dengan baik oleh para ulama, maka mereka mati-matian. Mereka habis-habisan. Kan mereka juga tau hadis yang kemarin kita sebutkan Bahwa 2 ayat lebih baik daripada 2 unta komawain Ya apalah artinya baskom kalau dibanding 2 unta Itu matematikanya main tuh Jadi hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT Ini yang perlu kita resapi Ibnulul Jawzi, siapa yang pernah baca karya beliau, Talbisu Iblis.

Ibnulul Jawzi adalah penulis kitab Talbisu Iblis, tipu daya Iblis. Yang sangat terkenal, termasuk di Indonesia. Jangan berpikir, beliau gak punya modal untuk menjadi ulama.

Untuk menjadi ulama, sekali berbeliau, beliau sudah menghabiskan dua rumah, hadirin sekalian. Dua rumah dalam sejarah. Jual rumah, beli buku. buat bekal untuk belajar kesana, datangin para ulama yang ada di luar negeri pergi kesana beli lagi perbekalan, totalnya dua rumah habis dalam seumur hidup beliau dan jadi ulama, dan ilmunya berkah, dan sampai detik ini kita baca karyanya bayangin gak sih pahalan Ibnulul Jawzi, sampai detik ini setiap orang yang baca perkataan Ibnulul Jawzi buku talbis iblisnya Ibnulul Jawzi, maka Ibnulul Jawzi dapat kiriman pahala di dalam kuburnya Jadi dua rumah gak ada apa-apanya.

Ini yang perlu kita jawabkan. Oke kita gak, mungkin seperti Ibnul Jawzi sih, tapi apakah kita gak ingin anak-anak kita bisa belajar al-fatihah dari kita? Andak-anak kita bisa belajar sholat itu dari saya?

Nah kalau kita gak bisa dan gak pernah belajar sholat, gimana kita bisa ajarkan anak-anak kita? Ada musyola dekat rumah nganggur, gimana kalau kita buat TPA nih? Kita ajarkan aja ikhraq 1, ikhraq 2, ikhraq 3. Atau bagaimana cara wudhu, bagaimana cara sholat. Nah kalau kita gak pernah belajar, gimana kita bisa mendapatkan investasi?

Akhirat tersebut Bukankah Nabi mengatakan Jika anak Adam meninggal Maka amal ibadahnya terputus Kecuali tiga dan diantaranya Ilmu yang bermanfaat Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT Ini yang perlu kita renungkan Kita yang butuh Kita ingin bahagia Makanya dikejar Makanya konsep para ulama al-ilmu yu'tawala ya'ti ilmu itu didatangi bukan mendatangi Karena yang butuh itu kita Bukan Allah butuh kita Karena kita yang akan mati Dan kematian kita tidak ada yang tahu Dan pada saat kita dalam kubur hari pertama kita langsung ditanya tentang ilmu kita Sebagaimana dalam riwayat Bapak bin Azib ada pertanyaan tentang ilmu Dan kalau kita tidak bisa jawab, maka malaikat akan memukul kita dengan sebuah palu yang apabila dipukulkan ke sebuah gunung, maka gunung itu akan dulu lantak. Hadirin dirahmati oleh Allah. Agama menawarkan kebahagiaan. Maka kita harus belajar, pelajari konsep iman.

Pelajari konsep bagaimana mengenal Allah, maka kita akan tenang. Bagaimana konsep malaikat, maka kita akan lihat etosikatnya kita luar biasa. Karena kita yakin dicatat oleh Allah dan malaikat-malaikatnya. Hadirin dan dirahmati oleh Allah, ilmu itu kebutuhan, bukan kita yang dibutuhkan di majelis-majelis ilmu. Maka kita harus datang, kita harus pelajari, kita harus tuntut dan kita harus berani keluar modal sebagaimana para ulama mengeluarkan modal yang tidak sedikit.

Dan Allah akan ganti, masalah gak ganti. Allah akan ganti, karena ini visabilillah dan Allah akan memberikan ketenangan di dalam kehidupan kita. Allah ta'ala alam. Ya, ada yang menarik Ustadz yang mungkin Anda bisa tanyakan sebelum nanti masuk ke poin berikutnya. Fenomena di anak muda terutama, di teman-teman ya, bahwa seperti kita kurang terpacu gitu.

Seperti tadi sudah disebutkan bahwa poin-poinnya banyak sekali dengan keutamaan yang menuntut ilmu. Malah ada cashback juga Ustadz, Allah akan ganti itu semua. Tapi sepertinya kaum muda hari-hari ini itu kurang terpacu Ustadz untuk benar-benar datang ke masjid, untuk tolabul ilm, untuk menuntut ilmu, lalu apalagi mengamalkan yang menuntut ilmunya saja sudah malas bisa dibilang begitu. Bagaimana Ustadz menanggapi ini?

Iya terima kasih Jodoh Lohar. Mungkin kalau kita sarikan begini ya, banyak teman-teman sudah baca tentang keutamaan menuntut ilmu. Udah pernah baca tuh hadis tentang diampuni dosa Hadis tentang Mansalakatariqun yaltam yusufi ilmansah Halallahu bihi tariqun iljannah Barang siapa yang berjalan dalam menuntut ilmu Maka Allah akan mudahkan jalannya menuju surga Sudah baca Al-Mujadila ayat 11 Allah akan tinggikan mereka beberapa derajat di akhirat kelak Tapi kok gak sadar-sadar juga gitu ya Apa penyebabnya?

Simple Karena kita tidak punya iman kepada hal-hal yang gaib. Karena kita terbiasa dengan yang konkret, yang tangible, yang kelihatan. Dan itu bukan sifat orang beriman.

Tapi harus kita akui itu yang terjadi. Itu yang terjadi pada saat ini. Kalau udah dikasih ayat, dikasih hadis, gak tergugah juga, larinya udah iman. Imran kepada apa?

Hal yang gaib. Makanya ini motor. Hadirin, sifat-sifat orang yang bertakwa itu disebutkan di dalam Al-Quran, benar gak sih?

Tapi yang menariknya, apa sifat pertama yang Allah sebutkan di dalam Al-Quran kalau kita baca dari jus pertama? Jadi kalau kita baca Al-Quran dari Al-Quran, Awal dari Al-Fatihah sampai An-Nas Apa sifat orang bertakwa yang pertama kali kita temukan? Solat? Enggak Zakat?

Bukan Puasa Ramadan? Itu kita temukan di 183 Al-Baqarah Hadirin? Ali Imran Sedekah? Enggak juga Birul Walidein? Enggak Allah berfirman, alif lamim dhalikal kitabula rohibafi hudal lil muttaqin alif lamim, kitab ini gak ada keraguan sama sekali di dalamnya sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa siap?

Apa mereka? Untuk pertama kalinya, jika kita baca dari awal, Allah sebutkan sifat orang yang bertakwa. Ternyata yang pertama, Dan orang-orang yang yakin dengan Allah. Hal-hal yang gaib Dan hal yang gaib disini bukan dunia Klinik dan perdukunan Tapi yang gaib disini adalah yakin kepada kehidupan Setelah kematian Yakin terhadap adab kubur Yakin terhadap nikmat kubur Yakin terhadap malaikat yang mencatat Apa yang kita lakukan Dan apapun yang terlontak dari lisan anda Diacatat oleh rakib dan atib Yakin terhadap hari pembalasan Yakin bahwa kita akan disidang bahwa setiap kita akan disidang dihadapan Allah biduni turjuman tanpa ada pengacara dan penerjemah yakin tentang neraka dan surga itu kekuatan hadirin sekalian sekarang saya ingin tanya, apa yang membuat kita bangun di malam hari untuk tahajud, lalu sholat dua rokaat, mengerjakan sholat subuh kalau bukan kita yakin hari pembalasan. Kalau kita gak yakin, buat apa kita duduk di masjid ini?

Uang yang ke masjid yang hangout sama-sama mati selesai, mendingan kita puas-puasin, hidup ini cuma sekali. Tapi bagi orang-orang beriman, hidup itu bukan sekali. Karena ada kehidupan setelah kehidupan. Itu yang membuat kita terpacu.

Itu yang membuat kita mau untuk melangkah, mau untuk membaca, mau untuk mengelurkan tangan. Perkara yang goib ini yang hilang dan disayangkannya ini yang dirasakan di hadapan kita sekarang. Kalau gak percaya, coba aja buat eksperimen gitu loh. Misalnya kita buat kajian di sebuah masjid. Buat kajian di sebuah masjid.

Lalu kita buat brosur dan invitasi. Hadirlah kajian Ba'da Maghrib di Masjid A. Barang siapa yang datang sebelum ustadznya, maka dia akan mendapatkan beras 2 karung, cabai keriting 1 kilo, bawang 2 kilo, uang cash 500 ribu. Kira-kira masjid penuh gak?

Oh, itu mungkin kajian tersukses di Jabodabek. Yang gak diundang dateng, Van. Diaa gak diundang, dateng deh.

Semangat. Sukseslah acara tersebut. Lalu Panitia membuat acara yang sama pekan depannya. Hadirilah kajian ilmu edisi kedua di tempat dan waktu yang sama. Barang siapa yang datang sebelum ustadznya maka akan dimudahkan jalannya menuju surga.

Diaampuni dosa-dosanya dan diangkat derajatnya. Dapat pahala ibadah haji. Kira-kira sepenuh yang kemarin gak?

Enggak, itu tuh. Itu kualitas kita sekarang. Jadi gak usah teriak-teriak nyalain musuh Islam deh, ya itu kualitas kita.

Jadi pada hari ini, umat Islam lebih tertarik dengan cabai keriting daripada surga. Suka apa tidak suka? Buktinya kalau ditawarin cabai keriting, datang.

Tapi ditawarin surga, pengampunan dosa, kehidupan yang sukses di akhirat, nggak ada yang datang. Iya apa nggak sih? Waktu dulu bantuan langsung tunai, itu berapa sih? 300 ribu kan per 3 bulan, kalau gak salah. Rame gak tuh?

Oh mati orang gara-gara sesat. Iya mati kan. Untuk 100 ribu orang rela mati.

Tapi kalau dengar hadis, 2 ayat lebih baik daripada... Ada dua unta, ada yang mati? Gak ada, kecuali jantungan kan gitu Emang udah aja Gak ada Ya itu tuh Itu kondisi kita, suka apa gak suka Jadi gak usah salahin orang deh Ini gara-gara asing, gara-gara kita Kemana iman Dan memang disitu letak ujiannya, Van.

Dan teman-teman semua, disitu letak ujiannya. Memangnya Allah enggak bisa buat stand malekat di bawah sana? Bisa kan?

Allah mampu, kalau Allah mau, Allah tinggal bilang kun faya kun. Buat aja stand malekat di bawah. Yang setiap yang datang kasih beras, kasih tiket gratis untuk food truck, dan seterusnya.

Bisa. Tapi kalau Allah lakukan, itu, maka unsur ujiannya hilang. Sedangkan Allah katakan dunia itu intinya ujian.

Al-Muluk ayat 2 Al-Muluk ayat 2 dikum aksanu amala dialah yang menciptakan kematian dan kehidupan dengan seluruh dinamikanya warna-warninya untuk apa? untuk menguji anda siapa diantara anda yang paling baik amalnya kalau semuanya diturunkan sekarang gak ada unsur ujian tidak ada unsur ujian karena semua akan datang yang munafik datang yang kufur datang makanya Allah buat keutamaannya ganjarannya gaib abstrak dan kita gak bisa lihat pada saat ini Allah ingin lihat siapa yang percaya dengan diriku siapa yang lebih meyakini Atau siapa yang lebih mengutamakan imannya daripada apa yang dia lihat dengan matanya? Itu kan ujiannya. Allah minta kita lebih mempercayai iman kita daripada apa yang kita lihat, apa yang kita dengar.

Itu konsep iman. Anda gak pernah melihat Allah, Anda percaya gak ada Allah? Itu kan iman. Anda gak pernah ketemu Nabi Muhammad SAW, tapi Anda yakin gak ada Nabi? Itu konsep iman.

Allah bisa membuat semuanya real. Tapi sudah tidak ada unsur ujian di sana. Ini tuh tes doa teraja. Ini iman gak sama saya?

Percaya gak sama saya? Makanya Allah tunda. Kalau gak kasih sekarang, padahal Allah sangat mampu membuka stand-stand gratis disini.

Apa susahnya bagi Allah? Emang kan sekarang pertanyaannya, sejauh mana kita beriman kepada hal yang gaib? Ingat, karakter orang beriman yang pertama bukan sholat.

bukan puasa, bukan zakat, bukan haji, bukan infaq, bukan birul walidein, tapi aladina yu'minuna bilghayib, orang-orang yang yakin seyakin-yakinnya dengan perkara yang dia tidak lihat, tapi dia percaya karena robnya yang berfirman. dia percaya karena nabinya yang bersabda itu orang-orang yang beriman begitu kan dan yang terakhir hadirin adi rahmati oleh Allah SWT camkanlah bahwa kita tidak akan mendapatkan keutamaan menuntut ilmu agama kita tidak akan mendapatkan kebahagiaan dosa-dosa kita tidak akan diampuni derajat kita tidak akan diangkat kecuali kita mencari ilmu tersebut langsung ke mata air nubuah. Langsung ke mata air nubuahnya.

Ilmu yang ori, yang otentik, yang murni, langsung dari mata airnya. Bukan katanya dan katanya. Bukan menurut saya atau pendapat Anda Tapi mata airnya langsung Nabi SAW bersabda Taraktufikum amrain Lantadiluma intamasaktumbihima Kitabullah wa sunnati Aku tinggalkan dan aku wariskan dua perkara Apabila kalian berpegang teguh dengan dua perkara tersebut Kalian pelajari Lalu kalian amalkan dua perkara itu Kalian tidak akan tersesat selama-lamanya Apa dua perkara itu?

Kitabullah Al-Quranul Karim dan hadith-hadith Nabi SAW yang sahih Inilah mata air nubuah Semua kutaman ilmu tidak akan berfungsi kecuali kita langsung mengambil dari mata airnya Kita langsung cari tuh di mata airnya Langsung kembali kepada Al-Quran Bukan pendapat seseorang Bukan hasil hipotesa seseorang, hasil research seseorang. Manusia tidak maksud. Bukan kultur kita yang kita jadikan panduan atau adat istiadat kita hormati adat istiadat kita hormati manusia tapi ilmu itu adalah Qala Allah wa Qala Rasuluh Qala Sahabah Imam Syafi mengatakan ilmu itu adalah firman Allah dan hadith-hadith Nabi SAW dan yang menjadi jembatan adalah para sahabat radiyallahu ta'ala anhum itu ilmu Oleh karena itu, kalau kita ingin belajar, langsung kembali ke mata airnya.

Karena sebagian orang sekarang ketika bicara tentang ilmu, tapi yang jadi kiblat adalah barat. Yang jadi kiblat adalah orientalis. Yang jadi kiblat adalah orang-orang yang mengatakan seluruh agama itu sama. yang menjadi Qiblat adalah imam-imam dan pada akhirnya mencela para sahabat Nabi SAW lalu mengatakan Al-Quran yang ada disini hanya sepertiga saja kembali kepada Al-Quranul Karim kembali kepada hadith-hadith Nabi SAW dan dipahami dengan pemahaman yang benar Sheikh Abdul Hadirin Jantan, ulama besar siapa yang berani mengkritik nama yang satu ini setahu saya dengan keterbatan ilmu saya nama ini tidak pernah ada yang mengkritik di Indonesia, Sheikh Abdul Hadirin Jantan Beliau mengatakan Wajib atas kalian mengikuti Jalannya para salafus soleh Apa yang dimaksud salafus soleh?

Para sahabat Itu ilmu Dan itu fair Hadirin sekalian Kalau saya berbicara disini Membawakan pemikiran saya Itu gak fair Siapa saya? Sehingga saya menjadikan pemikiran saya Sebagai parameter kebenaran Yang fair adalah ketika kita mengajak Kembali kepada Al-Quran Kembali ke Al-Quran Kembali kepada hadis Nabi SAW yang sahih dan dipahami dengan pemahaman yang benar. Itulah ilmu yang tanpa tendensi, tanpa kepentingan, tanpa ada udang dibalik batu.

Karena semua bisa diambil dan bisa ditolak kecuali firman Allah. Dan hadis-hadis Nabi SAW yang sahih dan dipahami dengan pemahaman yang benar. Dan kalau kita bicara hadis, pastikan hadisnya valid.

Jangan hadisnya kawe. Antum beli tas saja, oh. Mas hadis KW? Ini masalah akhirat Ini masalah surga neraka Ini masalah kubur Pastikan ilmu kita Otentik, apabila kita dapat Broadcast, kita dapat artikel Pastikan ada referensinya gak Dari mata air nubuah Mata air kenabian, mana ayatnya Mana hadisnya, kalau hadis Valid apa tidak Tanyakan kepada dia, gak ada masalah sama sekali Kita diajak ilmiah di dalam Islam dan dipahami dengan pemahaman yang benar. Kalau itu bisa tercapai, maka kita akan mendapatkan kebahagiaan.

Kalau itu bisa tercapai, maka kita akan mendapatkan ampunan. Kita akan mendapatkan surga. Kita akan mendapatkan derajat yang tinggi Dia sisi Allah SWT Setiap kedatangan kita Maka kita akan mendapatkan pahala ibadah haji Lalu haji dan haji lagi Tapi kalau ilmu kita tidak sesuai Dengan tuntunan Nabi SAW maka justru kita diancam dengan neraka oleh Nabi kita SAW hal ini karena itu marilah kita mencari ilmu tersebut karena kita yang butuh dan langsung ke mata air nubuah mungkin itu yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini terima kasih atas penjelasannya masya Allah semoga kita bisa mengambil faedah dari penjelasan Ustadz tiba-tiba kita di sesi kepo, di sesi tanya jawab silahkan bertanya kepada Tunggu dulu dong. Saya akan bertanya kepada berat site dan sister site.

Dia Himbo juga, kepada sister site. yang masih single, bahwa kajian kita sampai larut malam Ustadz ya, hampir larut malam lebih baik setelah kajian pulang dan tidak berlama-lama di arena bazar agar bisa pulang cepat insya Allah silahkan diharapkan pertanyaannya sesuai dengan tema yang dibahas malam ini kita mulai dari brother side, brother side, brother side silahkan pak, masih pakai kacamata? ya, silahkan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Sebelumnya saya Sandi, terima kasih Ustadz atas materi yang sebelumnya telah disampaikan mengenai apa? mencari air pada sumber mata airnya saya memiliki kegelisahan mengenai makanan perkara halal dan haram Ustadz jadi kan air-air ini banyak orang ada makanan berbagai makanan baru, entah itu di minimarket atau Kalau di mall-mall, di food court, mengenai perkara, ada makanan yang sudah ada tanda halal, ada juga yang masih belum. Tetapi, misalnya kata si A, kata si B, oh itu kan tidak mengandung babi, tidak mengandung darah, atau dan lain sebagainya.

Oh enggak apa-apa gitu kan. Tapi, sedangkan di situ tidak ada loba halal. Apakah itu... Kita harus melihat referensi dari mana. Terus sama itu, misalnya di jalanan kan ada nasi goreng, apakah semuanya harus ada sertifikasi halal atau bagaimana?

Itu aja Ustadz. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Silakan.

Terima kasih Josson Lohar atas pertanyaannya. Kita tahu bahwa kaedah fikih dalam bab makanan al-aslufil at-imah ibahah. Hukum asal segala makanan itu boleh, sampai ada dalil yang mengharamkan.

Sampai ada dalil yang mengharamkan. Itu poin yang pertama. Poin yang kedua.

Label halal tentu saja bukan parameter dalam ilmu fikih, bukan parameter dalam ilmu fikih, fungsinya untuk membantu umat, sehingga bisa atau sehingga umat terjaga dan mengkonsumsi hal-hal yang tidak, hal-hal yang aman. dari kemaksiatan dan makanan-makanan yang diharamkan oleh Allah SWT. Jadi yang kita tangkap bahwa label-label tersebut sebagai sarana memudahkan identifikasi umat terhadap mana yang halal dan mana yang haram. Tapi bukan sumber hukum dan parameter satu-satunya. Karena sekali lagi itu tadi, tukang nasi uduk di Jakarta waktu pagi mana yang punya label halal?

Anda enggak? Tukang cilok, ada yang punya cilok? Tidak ada.

Ada yang punya hal-hal? Tukang otak-otak? Juga tidak ada.

Apakah diharamkan semua? Jawabannya tidak. Sekali lagi, ini dijadikan sebagai sarana dan sebagai media untuk memudahkan umat.

Kita dukung dan semoga pihak-pihak tersebut bisa mengerjakan tugasnya dengan penuh integritas, penuh kejujuran. sangat membantu umat dalam hasil ini, tapi lagi-lagi itu bukan parameter. Kalau ada yang bertanya, terus kalau kita, sikap kita gimana nih kalau kita masuk resto dan belum ada label halalnya? Walau talam bisawab, yang pertama kembali kepada hukum asal, hukum asal itu diperbolehkan.

Itu poin yang pertama. Poin yang kedua, kalau misalnya sudah ada Sudah ada isu atau simpang siur tentang resto tersebut. Apakah kita langsung menghukumi resto tersebut karena belum ada sertifikat halal menjadi haram untuk kita masuki?

Jawabannya tidak sesimpel itu. Karena kaedah usul fikir mengatakan sesuatu tidak boleh berpindah hukum sampai ada dalil yang jelas, tegas, atau indikator kuat. Indikator kuat, kalau tidak ada indikator kuat tidak bisa.

Apalagi kita tahu bersama bahwa salah satu strategi bisnis yang kotor adalah black campaigns untuk menjatuhkan usaha lawan atau restoran lawan. Sehingga tidak bisa kita telan mentah-mentah. Dan kita tahu banyak sekali isu di sosmed dan itu yang tidak benar.

Oleh karena itu kembali kepada hukum asal, hukum asalnya boleh. Sampai ada dalil yang tegas atau indikator yang kuat Indikator yang kuat yang mengatakan ini kemungkinan besar bermasalah Itu yang terakhir Tapi kalau kita masih ragu-ragu Untuk kita, maka terapkan hadis Nabi Da'ma yaribuka ila ma'ala yaribuk hindari yang meragukan anda dan pilihlah yang tidak meragukan tapi jangan kita haramkan karena haramkan adalah hukum Allah dan hati-hati dalam mengharamkan apa yang Allah tidak haramkan jadi jangan sampai kita mengharamkan apa yang dihalalkan tapi untuk diri saya secara personal saya lebih memilih sikap hati-hati mungkin itu ya terima kasih Ustadz alas penjelasan dan agak sulit juga ya bagi pecandu nasi uduk Ustadz ya kalau semua harus di labeli halal Oke, Sister Sandi, silakan dengan pertanyaannya. Sister Sandi. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Apa saja tahapan dalam menuntut ilmu agama Lalu dan sampai pada tahap apa kita dapat memahami Islam secara hakiki Dan bagaimana kita istiqamah dalam tahap-tahapan tersebut Terima kasih Terima kasih asal pertanyaannya Terima kasih Konsepnya kayak nama kajian kita nih Van Rabbani Surat Ali Imran Ayat 79 Walakin kunur Robbaniin. Jadilah kalian orang-orang robbani pada saat kalian ngajar atau mengajarkan Al-Quranul Karim.

Jadi Allah perintah kita jadi orang robbani. Apa arti robbani? Al-Imam Ibnul Abbas mengatakan robbani adalah orang-orang yang ketika belajar agama, mulai dari basic, sebelum bicara perkara-perkara besar. Back to basic itu Rabbani, secara perlahan-lahan, secara kontinu.

Dari sini para ulama menjelaskan, dan itu tafsir Ibnul Abbas, dan bisa dicek dalam Sahih Bukhari. Dari sini ulama menjelaskan, kalau kita ingin mengerti Islam, yang pertama kita harus kembali ke basic, pelajarilah konsep dasar. Makanya kita mulai dengan apa sih itu Islam?

Karena itu basic banget. Gimana kita mau bicara macam-macam sedangkan ketika kita ditanya agama kita saja kita gak bisa jawab. Jadi kembali kepada basic.

Apa itu Islam? Lalu rukun iman, lalu kaedah beragama, kaedah beribadah. Mulai dari basic. Jangan bicara macam-macam kalau kita tidak tahu basic.

Semua bidang studi back to basic. Kembali ke basic. Kita mau bicara olahraga, mau begini dan begitu, pelatih akan bilang perbaiki footworknya dulu.

Karena footwork itu basic. Dan semuanya, semua bidang selalu bicara dasar. Kita ingin bangun rumah, bangun fondasi. Jangan gentengnya dulu dibangun, fondasinya dulu dibangun.

Setelah menekankan masalah basic, masalah akidah, masalah iman, baru setelah itu kita bicara ibadah-ibadah keseharian, yang fardu-fardu ayin, yang fardu-fardu ayin terlebih dahulu. Baru ketika fardu-fardu ayin yang keseharian sudah kita kuasai, baru kita masuk ke fardu-fardu kifaya. Dan ulama fikir sudah menjelaskan. Makanya kan kalau kita buka buku Fikii, pembahasan pertama apa? Tentang sholat dan syarat-syaratnya.

Dan salah satu syarat yang paling sering diulas pertama kali adalah toharoh. Jadi mayoritas ulama Fikii mengkaji bab toharoh di pertama-tama. Kecuali sebagian para ulama saja, seperti Imam Malik. Imam Malik memulai kitabnya dengan bab apa?

waktu-waktu sholat. Tapi mayoritas ulama fikir memulai dengan bab tohara. Karena itu basic.

Anda mau bicara ekonomi Islam, Anda gak bisa wudhu. Gimana Anda? Jadi basic itu penting.

Basic itu penting. Lalu abis sholat, zakat. Abis zakat, puasa. Abis puasa, haji.

Baru setelah itu masuk ke bab mu'amalat. Kenapa ulama selalu memulai dengan sholat, zakat, puasa, haji? Karena terinspirasi dengan konsep nabi ketika menjelaskan rukun islam.

Nabi katakan syahadatein, sholat, zakat, puasa, haji. Siapa yang lebih pintar dari nabi dalam mengajarkan ilmu? Jadi kembali ke basic.

Terus itu poin pertama. Yang kedua, kita harus punya kajian rutin. Kajian rutin sesuai dengan kemampuan kita bisa seminggu sekali, sebagaimana yang diusahakan oleh Asia, lalu DKM Al-Azhar, dan teman-teman di sini. Atau tidak harus di sini, bisa di tempat lain.

Kan ilmu tidak harus di sini. Kita hanya sebagai sarana. Tapi penting, rutinitas itu penting.

Nabi mengatakan, Ahabbul a'mali ilallah adwa muhawain qal. Amalan yang paling disukai oleh Allah yang paling rutin. Walaupun sedikit, rutinitas itu membentuk.

Batu yang sangat keras akan bolong dengan tetesan-tetesan air yang rutin. Begitu juga. Kekerasan hati kita, kemaksiatan yang selama ini kita lakukan, itu bisa...

bocor dan bisa bolong juga dan bisa kita bersihkan dengan rutinnya kita duduk di majelis ilmu lalu pelan-pelan kita amalkan. Jadi kita harus punya kajaran. Yang ketiga kita harus punya kurikulum dan kurikulumnya tadi kembali ke basic, ini penekanan saja.

Orang ngaji gak punya kurikulum, banyak orang ngaji tematik, tematik, tematik, tematik. tematik penting, kita setuju dengan tematik tapi itu bukan membangun karakter saya kasih analogi sederhana kalau antum belajar matematika dengan konsep tematik hari pertama belajar matematika langsung ketemu Pitagoras lalu pertemuan kedua Aljabar lalu pertemuan ketiga bangun ruang baru pertemuan keempat satu tambah satu kira-kira antum pinter gak? enggak pinter Antum stres.

Nah begitu juga dengan ilmu. Harus ada kurikulum. Nggak bisa loncat sana, loncat sini.

Harus ada kurikulum. Yang jelas, kalau kita ingin pintar. Tapi kalau kita hanya menjadikan majelis ilmu sebagai refreshing, hanya sebagai momentum untuk melemparkan jog-jog segar, ya benar, kita gak punya kurikulum.

Tapi kalau kita ingin pintar, kita ingin bahagia, kita ingin sukses dunia akhirat, maka kita harus punya kurikulum. Karena tidak akan sukses di bidang ilmu manapun, mau pakai dunia, mau pakai akhirat, tanpa kurikulum. Terus yang berikutnya, kita harus belajar dengan seorang ustadz yang punya kapasitas. dan integritas. Diaa punya kemampuan dan dia punya akhlak.

Itu penting. Ustadz, tapi kalau cuma satu Ustadz bosen. Nah ini yang jadi masalah.

Niat kita apa? Niat kita apa? Sebelum saya menjawab masalah ini, saya ingin tanya.

Kalau antum belajar kimia, dulu waktu kuliah atau waktu SMA, itu setiap pelajaran kimia ganti guru. Kira-kira pintar kimia enggak? Enggak akan pintar.

Setiap pelajaran ganti guru. Antum harus adaptasi lagi, adaptasi lagi, adaptasi lagi. Dan begitu juga dengan masalah agama. Enggak akan pintar. kecuali dibimbing dengan satu guru.

Dan bukan hanya kita bertumpu dengan satu guru, seperti belajar biasa lah. Hendaknya satu kurikulum diselesaikan oleh satu guru. Jadi kalau misalnya antum belajar akidah dengan Ustadz A, antum belajar fikih dengan Ustadz B. Kita semua sepakat, para ulama mengatakan, iza aradta an ta'rif khotaa mu'allimik fajalis ghairah. Kalau anda ingin tahu kesalahan guru anda, duduk dengan guru yang lain. Maksudnya apa sih?

Maksudnya bukan ingin menjatuhkan guru kita ya, tapi maksudnya Anda tidak akan keluar dari konsep katak dalam tempurung kalau hanya belajar dengan satu guru. Tapi bukannya gonta-ganti setiap saat, selesaikanlah satu kurikulum, selesaikanlah satu kitab dengan seorang guru, nanti kita berlanjut dengan guru yang lain. Karena kalau gurunya ganti lagi, ganti lagi, ganti lagi, tidak akan pintar-pintar.

begitu lagi, nanti pengulangan kan guru yang pekan ini gak tau pembahasan guru yang sebelumnya nanti diulang lagi, diulang lagi, diulang lagi dan itu akan membingungkan apalagi kalau kita mau masuk masalah fikih ustad yang minggu lalu bilang halal, ustad yang minggu lalu bilang haram bingung akhirnya tobat-tobatan nasuh dari pengajian, gak mau ngaji lagi hadirin yang dirahmati oleh Allah karena salah konsep belajarlah dengan satu guru dalam sebuah kurikulum Mungkin ada yang bilang, tapi jamaah bosen Pak Ustadz. Perbaiki niat. Saya ingin tanya, kenapa kita bosen?

Kita bosen ketika kita menekuni sesuatu secara monoton, itu-itu lagi, itu-itu lagi. Nah, saya ingin tanya, kalau misalnya orientasi kita ilmu atau konten, Apa alasan kita untuk bosen? Karena kan materi hari ini berbeda dengan materi pekan depan. Pekan depan berbeda dengan materi dua pekan yang akan datang. Dua pekan yang akan datang berbeda dengan tiga minggu berikutnya.

Begitu seterusnya. Tapi kalau orientasi kita ustad, retorika, ya kita bosen. Karena retorika seorang ustad secara umum akan begitu-begitu saja.

Gaya humor atau selera joke seorang ustad itu begitu-begitu saja. Mungkin ada pengembangan, tapi tidak akan keluar dari pattern yang semula. Mukanya ustad ya begitu-begitu saja.

Dan tambah lama, tambah kering. beriput, tambah jelek, kita akan bosan. Tapi kalau orientasi kita konten, kita gak akan bosan. Karena materi hari ini berbeda dengan materi yang pekan depan. Maka jujur lah, kita ini nyari siapa?

Nyari ustadznya? Atau nyari retorikanya? untuk nyari kontennya.

Saya ingin tanya kepada antum semua. Kalau antum punya masalah di paru-paru, antum cari dokter yang punya keahlian di bidang paru-paru atau antum cari dokter yang lucu? Aku mau sama yang ini aja. Abisan lucu, tapi dia dokter kandungan, gak apa-apa sama yang ini aja. Kita akan cari dokter paru-paru walaupun mingkem, walaupun gak ada ekspresi, walaupun hanya kasih resep lalu kita disuruh keluar dan bayar 200 ribu.

Tapi resepnya itu akurat. Tapi kenapa kalau masalah hati, kalau masalah kubur, kalau masalah akhirat, yang jadi parameter adalah yang retorikanya enak. Retorika bagus, tapi itu bukan faktor utama.

Faktor utama kapasitas seorang ustad dalam menyampaikan kontennya benar apa enggak, itu yang jadi masalah. Kenapa kita bisa terima dalam masalah kedokteran, dalam masalah renovasi rumah, tapi kita gak bisa terima dalam masalah akhirat? Yang jadi masalah kan gini, kalau kita salah milih dokter, dokter kasih salah obat nih, maka efeknya satu minggu yang akan datang, dua minggu yang akan datang, kita tahu ini dokter gak benar.

Tapi kalau salah milih ustad bisa jadi ketawanya di dalam kubur dan itu fatal. Nggak ada lagi taubat, nggak ada lagi istighfar, nggak ada lagi sujud, nggak ada lagi ruku. Oke, Anda bisa ketawa-ketawa di majelisnya, tapi kalau konten Anda nggak benar, kan Anda pasti mati. Lalu di alam kubur yang ditanya itu konten, bukan retorika.

Apa yang anda pelajari? Dia hari kiamat, apa pertanyaan Allah? Anda waktu di dunia belajar apa? Pertanyaan tentang konten.

Dan bagaimana anda mengamalkannya. Dia hari kiamat kita gak ditanya tentang jog-jog segar si ustad. Eh ya Allah, kemarin tuh ustadnya ngomong begini, lucu deh ya Allah. Gak akan kita ngadain tanda mikir. Ustadz gaul banget, enak, humble banget sama kita.

Enggak. Anda belajar apa? Apa yang Anda pelajari?

Bagaimana konsep rukun iman? Bagaimana konsep rukun islam? Gimana cara sholat? Lalu bagaimana Anda praktek sholat tersebut dalam kehidupan?

anda sehari-hari, itu yang ditanya kan kita akan mati semua karena itu kalau kita bisa terima konsep ini dalam masalah kedokteran dalam masalah legal dalam masalah perumahan bagaimana dengan masalah akhirat kita Ini perjalanan panjang rekan-rekan yang dirahmati oleh Allah SWT. Oleh karena itu, terapkan konsep Rabbani dalam surat Ali Imran R79, maka kita akan sukses insyaAllah. Mungkin itu. Bapakallah Fikiir Ustadz. Sepertinya kita sudah sampai di...

ujung kajian ini dan kita persilahkan kepada sisi site untuk keluar duluan nanti insya Allah kita akan berlanjut di area bazar untuk tanya jawab dengan ustaznya sementara itu kita berikan kesempatan ustaz untuk kesimpulan ustaz silahkan ustaz Terima kasih Juzaloh Ker atas perhatian dan atensi sampai detik terakhir kajian kita. Hadirin dan dirahmati oleh Allah SWT. Menuntut ilmu adalah ibadah yang sangat memiliki keutamaan di sisi Allah, segudang keistimewaan di sisi Allah SWT.

Ini menunjukkan kepada kita bahwa kita yang butuh, bukan Allah yang butuh kita. Kita yang harus mencari, kita yang harus melangkah, kita harus mengejar kebahagiaan kita. Karena Allah maha mengetahui dan ilmu Allah, Allah turunkan kepada kita untuk membuat kita bahagia di dunia dan di akhirat.

Dan yang terakhir, ilmu itu tidak akan berhasil kecuali kita cari. langsung menuju mata air nubu'ah mata air kenabian kembali kepada Al-Quranul Karim hadith-hadith Nabi SAW yang sahihah dan dipahami dengan pemahaman yang benar pemahaman Rasulullah dan para sahabatnya mungkin ini yang bisa disampaikan semoga bermanfaat subhanakumullahi wabarakatuh assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh