Akan datang titik dimana kita tidak bisa mengembalikan yang telah hilang. Jika setiap pohon telah ditebang dan hutan terakhir telah musnah. Jika pemandangan ini semua berubah menjadi ini. Dan kehidupan ini seluruhnya tergantikan dengan ini. Hutan Indonesia, salah satu rumah terakhir bagi kekayaan hayati dunia.
Tempat tinggal bagi 12% spesies mamalia, 7,3% spesies reptil dan amfibi, serta 17% spesies burung di seluruh dunia. Di hutan Indonesia terdapat sekitar 25.000 jenis tumbuhan. Lebih dari 10% jenis tumbuhan dunia ada di Indonesia.
Hutan tropis Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia. Memproduksi oksigen sekitar 25.000 jenis tumbuhan. hingga 30% dari perputaran oksigen dunia.
Ratusan miliar ton karbon tersimpan di dalamnya. Indonesia adalah negara ketiga yang memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia. Namun juga juara ketiga dilaju kehilangan hutan. Hutan tropis hanya satu dari empat jenis hutan utama yang tumbuh dengan subur di Indonesia. Ada hutan rawa, hutan bakau, dan hutan sabana.
Percaya atau tidak, walaupun berbeda dan terpisah oleh laut, hutan-hutan ini saling berkaitan dalam sistem yang menopang kehidupan kita. Hutan-hutan ini menjaga stabilitas iklim, beragam manfaat ekologi, keaneka ragaman hayati yang luar biasa, hingga kepentingan ekonomi. Stabilitas iklim.
Salah satu kontribusi terbesar hutan adalah efek fotosintesis. Tanaman mengambil karbon dioksida dari atmosfer dan melepaskan oksigen untuk kita, sehingga membersihkan udara dan mengendalikan peningkatan suhu. Manfaat ekologi.
Hutan membantu mencegah erosi tanah, agar tidak terkikis dan terbawa ke laut. Ia juga mengumpulkan, menyaring, dan menyimpan air di bawah tanah. Hutan juga meningkatkan kelembapan atmosfer yang mempengaruhi curah hujan dan suhu. Hanya sebagian kecil spesies yang ditemukan di hutan telah dipelajari.
Nyatanya kita masih belum tahu banyak misteri yang tersimpan dalam kerajaan tropis ini. ini. Kepentingan ekonomi. Banyak komunitas bertahan hidup di hutan. Sebagian besar obat-obatan adalah produk tumbuhan yang berasal dari hutan.
Banyak industri mendapatkan bahan bakunya dari hutan, seperti kayu dan kertas. Hasil hutan bermanfaat lainnya termasuk getah, rempah-rempah, dan pewarna. Hutan juga berperan dalam kesehatan mental manusia untuk tujuan wisata maupun terapi.
Sejak spesies kita mulai mempraktikan pertanian sekitar 12.000 tahun yang lalu, kita telah menebang hampir setengah dari sekitar 5,8 triliun pohon di dunia. Jika kita menyingkirkan semua pohon, kita akan hidup di planet yang mungkin tidak benar-benar dapat menopang kita lagi. Tanpa pepohonan, area yang sebelumnya hutan akan menjadi lebih kering, menjadi lebih rentan, mengalami kekeringan yang ekstrim.
Ketika hujan ras datang, bencana banjir akan menyusul. Erosi besar-besaran akan berdampak pada lautan. Sedimentasi yang terbawa akan menutupi terumbu karang dan habitat laut lainnya.
Pulau-pulau yang tidak memiliki pepohonan akan kehilangan penghalangnya dengan laut. Banyak yang akan tersapu. Penderitaan umat manusia akan dimulai jauh sebelum hutan terakhir musnah.
Panas yang meningkat, gangguan pada siklus air akan segera muncul. Hilangnya keteduhan akan menyebabkan kematian jutaan orang dan ternak di seluruh dunia. Kemiskinan dan kematian juga akan menimpa banyak manusia yang bergantung langsung pada hutan. Mereka akan kehilangan mata penjaharian, termasuk untuk memanen makanan dan obat-obatan. Jika hutan hilang, pertanian dan berkebunan akan terkena dampak.
Iklim yang berubah, menyebabkan banyak tanaman yang kering atau bahkan gagal panen. Tanaman seperti kopi yang memerlukan hutan sebagai naungan, tak akan tumbuh dengan baik. Demikian pula dengan tanaman rempah lainnya.
Seiring waktu, tanah dimana-mana akan menipis, membutuhkan pepuk dalam jumlah besar agar tanaman dapat bertahan hidup. Pemanasan lebih lanjut pada akhirnya akan membuat sebagian besar tempat tidak dapat diolah dan tak dapat ditinggali. Akankah bumi kita seperti ini?
Kehidupan di tanah air kita bergantung pada ekosistem alam yang kompleks. Namun semuanya saling terkait. Ketika hutan Indonesia musnah, bahkan sebelum pohon terakhir tumbang, upaya menyelamatkan diri sudah terlambat.
Terima kasih.