Transcript for:
Etika dan Eksperimen Manusia dalam Ilmu

Ilmu pengetahuan ada untuk majuin umat manusia. Tapi apa jadinya kalau kita bebas ngembangin apa aja, bahkan eksperimen mengerikan ketumbuh manusia? Akan segila apa sains jika kita nggak ngenal batas-batas etika? Jawabannya itu akan ngeri-ngeri sedap.

Karena nyatanya di masa lalu banyak eksperimen sains gila yang bukannya pake klinci percobaan, tapi langsung pake manusia percobaan. Contohnya kayak penelitian ini, yang dilakuin ke ratusan lelaki kulit hitam di Amerika. Di sana para pengidap sivilis diamatin untuk lebih mahamin penyakitnya.

Ya, cuma diamatin tanpa diobatin. Udah kayak nonton bola. Dan penelitian ini yang harusnya jalan cuma beberapa bulan, parahnya malah ngaret sampai 40 tahun.

Dan ini pun dilakuin tanpa adanya persetujuan dari para pesertanya. Hasilnya, selain banyak yang menderita, ratusan lainnya itu meninggal sia-sia. Dan itu baru satu. Ternyata, masih ada banyak penelitian lain yang dengernya aja tuh bisa bikin merinding. Tapi yang lebih parah dari yang tadi contohnya adalah yang berhubungan sama si om-om berkumis kotak ini.

Bukan, bukan yang kerjaan yang melawak. Karena di masa kejayaannya, Hitler dan para dokter bawahannya ngejadiin para tawanan perang sebagai objek. dari berbagai eksperimen gila. Mulai dari maksa nyuntikin bakteri penyebab tipes, ngebikin ribuan orang jadi mandul, sampai nyuruh para tawanan buat ngerasain kondisi di atas awan tanpa suplai oksigen.

Saking kejamnya perbuatan itu, dunia sains pun setelah itu nganggep penelitian di sini jadi aib. Bahkan setelah itu, lahirlah berbagai perjanjian internasional. yang tujuannya untuk nyegah para ilmuwan yang gak bermoral biar gak main ke laboratorium lagi.

Oke, eksperimen-eksperimen tadi emang bikin ngeri dan gak manusiawi. Tapi terus, apakah percobaan yang ngelibatin manusia itu emang gak dibolehin sama sekali? Jawabannya ya gak juga, karena semua tergantung dari penelitiannya.

Apakah manfaatnya gede dan setimpal sama risiko yang dihasilin? Makanya ibaratnya perlu ada penjaga gawang sains yang ngejamin kalau penelitian-penelitian yang dilakuin di seluruh dunia itu nggak kelewat batasnya. Oleh karena itu, kenalkan Komisi Ethnic.

Ternyata mereka-mereka inilah yang ngejaga apakah penelitian di sains kita itu udah memperhitungkan dampak dan manfaat yang dibawa. Dan ternyata kalau nantinya penemuan kita terbukti ngerugiin, hasilnya itu harus segera ditarik dan diuji lagi. Salah satu contohnya kayak obat ini yang dulu sempet diilangin dari pasaran dibalikin lagi karena emang ada manfaatnya juga Jadi sekarang jelas intinya gak sembarang orang itu bisa jadi scientist Kini, aku adalah kematian sang penghancur dunia Itulah kutipan yang muncul dalam hati Oppenheimer waktu nyaksiin hasil karyanya sendiri, Bom Atom. Sekarang kita jadi tahu, kalau peneliti itu nggak bisa asal-asalan bikin penemuan tanpa merhatiin, yang namanya etika.

Karena satu ide yang kelihatan cemelang di atas kertas, kalau nggak hati-hati, bisa jadi malapetaka buat umat manusia. Dan, seperti biasa, terima kasih. Terima kasih udah nonton Kok Bisa?

Punya pertanyaan lagi? Tulis aja di kolom komentar di bawah. Keep asking and stay curious!