Transcript for:
Pentingnya Website untuk Eksportir Pemula

Salah satu pertanyaan yang ditanyakan oleh eksportir pemula adalah, Mbak, perlu nggak sih punya website? Jawabannya, perlu. Terutama kalau kalian serius mau jadi eksportir besar. Kenapa? Ya, karena teman-teman harus eksis di dunia maya.

Bisnis kalian itu harus ada kalau dicari online. Kenapa? Ya, karena namanya juga ekspor.

Calon buyer kita itu kan dari luar negeri. Cara mereka untuk cek bisnis kalian beneran atau enggak, ya dengan cara cek di internet. Keberadaan online kalian ini bisa berupa website, Facebook page, link in profile, dan sebagainya Tapi dari semua yang saya sebutkan Yang paling saya sarankan kalau mau ekspor dalam skala besar adalah untuk punya website sendiri Kenapa?

Pertama adalah untuk meningkatkan kredibilitas Coba aja kalian pikir, ekspor itu nilainya bisa puluhan bahkan ratusan juta sekali kirim Calon bayarnya ya pasti was-was takut kena scam Apalagi kalau belum pernah beli dari kalian Kalau teman-teman punya website, orang akan mikir, oh oke bisnisnya beneran ada nih. Dan kalian juga akan terlihat lebih meyakinkan kalau email kebayar dengan domain kalian sendiri dan bukan menggunakan Gmail, Yahoo, dan sebagainya. Tapi kalau punya website itu kan bayar mbak.

Ya justru karena mesti bayar itulah yang membuat bisnis kalian terlihat lebih serius. Alasan lainnya adalah supaya kalian bisa memasang iklan, entah itu Google Ads atau Facebook Ads. Dengan begitu, website kalian bisa dipromosikan ke segmen pasar yang terarah Kalau kalian hanya punya gudang tapi nggak punya online presence alias tidak eksis di dunia maya Mau pasang iklan juga mau diarahkan kemana? Alasan yang ketiga adalah supaya punya etalase online Kalau kita mau beli sesuatu tapi nggak yakin, biasanya apa yang kita lakukan? Lihat-lihat dulu kan?

Ya, calon buyer ekspor juga sama Mereka akan lihat-lihat dulu foto-foto produk yang kalian posting Kalian bisa posting foto fasilitas produksi pabrik, gudang, atau juga produk itu sendiri. Bisa juga kalian sharing tentang pengalaman-pengalaman ekspor sebelumnya kalau ada. Atau kalian juga bisa memajang informasi tentang sertifikasi kalau misalnya kalian memang sudah punya sertifikat yang relevan, misalnya HACCP atau ISO dan sebagainya. Website yang profesional akan membuat buyer lebih pede kalau bisnis kalian itu kredibel. Kalau mereka tertarik, Barulah calon buyer itu akan kontak kalian.

Alasan selanjutnya untuk punya website adalah biar kalian bisa melakukan SEO atau Search Engine Optimization. Intinya sih, biar kalau ada orang yang nyari di Google, maka website bisnis kalian akan ikut dimunculkan. Syukur-syukur kalau di halaman 1 atau 2, caranya gampang.

Kalian cari aja sejumlah keyword atau kata kunci yang relevan dengan barang yang mau kalian ekspor. Kemudian, tebar kata-kata kunci itu di mana-mana. mulai dari di judul, deskripsi, di blog, di penamaan file foto yang kalian upload, dan sebagainya.

Contohnya aja, kalau kalian mau ekspor VCO alias Virgin Coconut Oil, ya kalian bisa membuat artikel-artikel tentang ciri-ciri VCO yang baik, bisa ekspor VCO dari negara mana saja, dan sebagainya. Sedikit-sedikit tambahkan juga bahwa anda adalah eksportir Vco Jadi harapannya, kalau ada orang luar yang mencari supplier untuk VCO, website Anda juga bisa ikut dimunculkan di hasil pencariannya. Sekarang pertanyaannya, website eksportir yang bagus itu yang kaya apa sih?

Biar lebih jelas, kita bahasnya pakai contoh ya. Ini adalah website salah satu eksportir yang jualan vanili. Namanya Niaga Organics. Bisa kita lihat di sini, desainnya profesional dan brandingnya jelas banget bahwa mereka menyediakan biji vanili premium dari Indonesia dan siap kirim ke luar negeri. Kalau kita scroll down, di bagian About Us, Mereka memperkenalkan diri mereka bahwa mereka terdaftar di Kementerian Perdagangan dan menjelaskan jenis-jenis vanili apa saja yang mereka jual.

Lebih ke bawah lagi, mereka juga menyebutkan sudah pengalaman ekspor ke negara mana saja dan pakai taruh screenshot chat juga. Kita bisa lihat di sini lumayan banyak ya. Mimin rasa sih mereka sengaja menyebutkan banyak negara di sini supaya terlihat sangat berpengalaman di bidangnya. Kemudian, teman-teman juga bisa lihat di sini, mereka punya menu produk apa saja dan...

apa spesifikasinya. Nama-nama jenis vanilinya disebutkan secara detail supaya bisa membantu SEO alias search engine optimizationnya juga kalau ada yang mencari biji vanili yang spesifik. Website ini harapannya bisa dimunculkan juga di hasil pencarian Google Search. Tapi yang menarik, nggak ada harganya. Kalau mau tahu lebih lanjut, buyer harus kontak customer service-nya.

Kalau calon buyer, tekan contact us atau logo WhatsApp maka akan diarahkan untuk kirim WhatsApp kepada customer service-nya niaga organik secara langsung. Kita lihat lagi contoh website yang kedua ya, namanya Agrio Spice. Ini adalah eksportir rempah-rempah. Sama juga ketika kita baru masuk, websitenya udah terlihat profesional banget dalam bahasa Inggris dan jelas positioningnya bahwa mereka adalah eksportir dari Indonesia.

Mereka juga sengaja tulis ready stock biar calon buyer tahu bahwa tidak perlu nunggu lama. Kalau kita scroll ke bawah, Kita bisa lihat mereka jualan apa saja. Kalau di klik produknya, muncul informasi yang lebih detail sampai kadar airnya berapa, purity-nya berapa, packing size-nya ukuran berapa, dan sebagainya.

Mereka juga menegaskan bahwa mereka siap untuk customize packaging dan bisa taruh label customer kalau mau jual ulang. Sama halnya dengan website yang pertama yang tadi kita lihat, yang ini juga tidak menyebutkan harga. Nah, yang menarik kalau kita scroll lebih ke bawah, Mereka juga posting banyak foto-foto yang lebih detail tentang proses pengolahannya, gudangnya, sampai waktu mereka muat barang ke truck, dan sebagainya. Dan tentunya ada juga bagian contact us, di mana calon buyer bisa menghubungi perusahaan mereka. Tapi bedanya kalau Agrio ini minta dihubungi lewat email dan bukan pakai WhatsApp.

Yaitu memang pilihan ya, tergantung maunya gimana, yang penting bisa dihubungi. Dari contoh-contoh ini, bisa kita simpulkan bahwa biar website kalian itu efektif untuk pemasaran ekspor, Berikut beberapa tipsnya. Yang pertama, pastikan website Anda sudah dalam bahasa Inggris atau bahasa lain yang digunakan oleh target pasar Anda. Yang kedua, gunakan desain yang profesional dan mudah dinavigasi. Sertakan juga foto atau video yang berkualitas tinggi.

dan berikan informasi yang jelas dan lengkap tentang produk atau layanan Anda. Sediakan juga informasi kontak dan formulir online yang memungkinkan pelanggan untuk mengajukan pertanyaan atau memesan produk, dan juga jangan lupa untuk mempromosikan website Anda melalui sosial media dan saluran pemasaran online lainnya. Sebagai catatan, karena ini untuk keperluan ekspor yang B2B atau bisnis-bisnis, saya memang menyarankan tidak memasang harga.

Kenapa? Karena harga untuk ekspor itu tergantung ke negara mana, tergantung incotermsnya, dan sebagainya. Mending priceless itu baru diberikan kalau buyer memang sudah siap untuk membeli.

Kecuali kalau kalian mau ekspornya B2C alias business to customer secara langsung ya. Kalau gitu biasanya memang orang pasang harga biar kalau ada customer mereka bisa beli online dan dikirim langsung ke alamat mereka. Tapi ya kalau B2C itu biasanya pembeli hanya beli dalam jumlah yang kecil aja ya. Mbak, kalau saya benar-benar nggak punya uang buat bikin website tetap bisa ekspor nggak?

Ya bisa-bisa aja sih, tapi akan butuh usaha yang ekstra untuk meyakinkan buyer bahwa bisnis kalian itu nggak kaleng-kaleng Ada kok cerita eksportir yang pake LinkedIn bisa dapet buyer Tapi ya nggak cuma sekedar bikin akun terus ditinggal aja Beliau rajin untuk posting produk dan juga proses pembuatannya di LinkedIn Sampai akhirnya bisa menarik perhatian calon pembeli Pakai Facebook page juga bisa sih, tapi tolong ya pisahkan antara Facebook bisnis dengan Facebook pribadi anda Kalau misalnya kalian mau jualan briket, ya jualan briket aja. Nggak usah terus dicampur-campur sama foto liburan keluarga gitu, supaya kelihatan lebih profesional aja sih. Kalau kalian mau tahu gimana caranya mencari buyer, silakan mampir ke channel saya, karena masih ada banyak video-video lain tentang ekspor-impor.

Sekian dulu episode kali ini, dan selamat belajar ekspor-impor. Bye-bye!