Transcript for:
Pancasila dalam Konteks Global

BAP II, kelas 12, berpancasila dalam kehidupan global. Ada banyak tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dan dunia, seperti individualisme, radikalisme, intoleransi, peperangan, krisis lingkungan hidup, kesehatan, perubahan iklim. Bagaimana Pancasila menjawab tantangan-tantangan tersebut? Tujuan pembelajaran.

Pada bab ini, kamu diharapkan mampu menelah peluang dan tantangan penerapan Pancasila dalam kehidupan global. Oleh karena itu, Kamu akan mengkaji sejumlah tantangan, baik konteks nasional maupun global yang dihadapi oleh Indonesia. Kemudian, kamu mengkaji bagaimana Pancasila menjawab tantangan-tantangan tersebut.

Dengan cara ini, nilai-nilai Pancasila dapat kamu diterapkan dalam skala nasional dan global. Pembahasana pada bab ini diarahkan pada enam kata kunci, yaitu Pertama, individualisme. Kedua, kosmopolitanisme, ketiga, radikalisme, keempat, intoleransi, kelima, bonus demografi, dan keenam Human Capital Index. Perhatikan peta konsep berikut ini.

Pancasila telah ditetapkan sebagai ideologi, dasar negara, dan pandangan hidup bangsa dan negara. Nilai-nilai Pancasila disarikan dari nilai, budaya, dan tradisi bangsa Indonesia. Karena itu, tantangannya sekarang ialah bagaimana mempraktikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi solusi atas berbagai persoalan global, seperti peperangan, krisis lingkungan hidup, kesehatan, individualisme, dan perubahan iklim. Karena itu, bab ini akan mengulas tentang peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global melalui analisis SWOT. Asesmen awal, siap belajar!

  1. Ceritakan bagaimana solusi yang kamu berikan terhadap perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. 2. Salah satu kekuatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah kebinekaan. Ceritakan bagaimana pengalaman kamu berinteraksi dengan orang yang berbeda latar belakang suku, agama ras, antar golongan. Pelajaran apa yang dapat kamu ambil dari pengalaman tersebut? A.

Kekuatan dan peluang bangsa dan negara Indonesia. Intro Melalui subab ini, kamu akan belajar tentang peluang dan kekuatan Indonesia dalam pentas global yang dapat menjadi modal dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global. Kamu dapat menambah sejumlah peluang dan kekuatan Indonesia, selain yang tertuliskan di sini.

Pada kelas sebelumnya, kelas 10, kamu telah belajar tentang kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi negara. Masih ingatkah kamu apa maksud Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi negara? Pernahkah kamu membayangkan betapa Pancasila telah menjadi kekuatan besar bangsa dan negara Indonesia sehingga menghantarkan Indonesia sampai ke kondisi sekarang ini?

Jika mengingat kembali pelajaran pendidikan Pancasila pada kelas-kelas sebelumnya, tak ada kekuatan yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang sangat beragam ini selain Pancasila. Kamu juga telah belajar memberikan gagasan-gagasan solutif mengatasi perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Masih ingatkah solusi-solusi apa saja yang telah kamu berikan untuk mengatasi perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari? Apakah solusi-solusi yang kamu tawarkan sudah mulai berjalan? Atau Kamu punya solusi baru apa atas perilaku yang bertentangan dengan Pancasila?

Pada bagian sebelumnya, kamu juga telah belajar tentang bagaimana perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, di mana kamu sedang mengerjakan portofolio Saya berPancasila. Perlu diingat bahwa portofolio Saya berPancasila, kamu tetap harus dikerjakan. Pada subab ini, kamu akan belajar tentang peluang dan kekuatan penerapan Pancasila dalam kehidupan global. Dengan mengkaji peluang dan kekuatan, berarti kamu akan belajar tentang apa saja yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia dalam pergaulan global.

Sebagai bangsa dan negara Indonesia, kita menghadapi tantangan yang makin kompleks, baik dalam konteks nasional maupun global. Jika kita mencermati berbagai isu informasi dan peristiwa yang berkembang, Baik di sekitar kita maupun melalui dunia internet, akan kita temukan berbagai tantangan. Bahkan, jika kita hanya fokus pada tantangan tersebut, kita seringkali pesimis akan masa depan bangsa dan negara Indonesia. Betapa tidak, korupsi terus terjadi, kemiskinan masih tinggi, ketidakadilan masih bertengger, kekerasan kerap terjadi, dan lain sebagainya.

Belum lagi tantangan di skala global, mulai dari peperangan, krisis lingkungan, dan lain sebagainya. Namun, sebagai bangsa yang memiliki dan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila, kita tidak bisa hanya memfokuskan diri pada tantangan tersebut. Pasalnya, bangsa dan negara kita memiliki kekuatan yang besar untuk menjawab tantangan tersebut. Hanya saja, kekuatan-kekuatan yang kita miliki tersebut tidak selalu kita kaji dan kembangkan, malah justru seringkali diabaikan dan dilupakan.

Misalnya, bangsa. Indonesia sejak dulu sampai sekarang memiliki kepedulian yang tinggi kepada sesama melalui gotong royong. Bangsa kita sejak dulu sampai sekarang memiliki agama kepercayaan yang dapat menjadi modal kekuatan untuk menjawab tantangan tersebut. Untuk memudahkan memetakan dan mempresentasikan peluang dan tantangan penerapan Pancasila dalam kehidupan global, kita perlu menggunakan model analisi sederhana, yaitu analisi SWOT.

Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Triads. Strengths, kekuatan, adalah hal-hal yang dimiliki secara internal oleh bangsa dan negara. Weaknesses, kelemahan, adalah kelemahan internal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.

Opportunities dan Triads adalah faktor-faktor eksternal, yakni di luar diri bangsa dan negara Indonesia. Opportunities berarti peluang yang mendukung, Sementara triads berarti tantangan yang sekiranya menghambat. Analisis SWOT ini seringkali digunakan untuk menganalisis bisnis atau perusahaan sebagai upaya untuk memajukan bisnis dengan cara meningkatkan kekuatan diri dan peluang serta mengurangi kelemahan dan ancaman. Pada bagian ini, kamu akan memfokuskan pada kekuatan, strengths, dan peluang, opportunities. Sementara untuk kelemahan, weaknesses, dan ancaman, Treads akan diulas pada bagian berikutnya.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa kekuatan, strength, terkait dengan faktor internal sehingga yang dikaji ialah kekuatan-kekuatan yang kita miliki. Dalam konteks perusahaan, misalnya, pertanyaan yang perlu dijawab untuk menggali kekuatan, strengths, ini seperti berikut. 1. Apa kelebihan yang dimiliki oleh perusahaanmu?

  1. Apa yang bisa membuat perusahaanmu agar lebih baik dari perusahaan lainnya? Hal apa yang menyebabkan perusahaanmu memperoleh penjualan? 4. Apa kelebihan perusahaan yang dilihat maupun dirasakan oleh konsumenmu?

  2. Keunikan apa yang dimiliki oleh perusahaanmu? Dalam konteks pembelajaran pendidikan Pancasila, sekurang-kurangnya pertanyaan kunci yang perlu kamu kaji seperti berikut. 1. Apa yang kamu syukuri sebagai kekuatan positif bangsa dan negara Indonesia dalam berhubungan dengan bangsa dan negara lain?

  3. Apa yang membuat bangsa dan negara Indonesia disegani bangsa dan negara lain dalam hubungan internasional dengan memperhatikan peran Indonesia? Misalnya sebagai Ketua G20 Tahun 2022 dan sebagai Ketua ASEAN Tahun 2023? Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu tentunya perlu mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik melalui pencarian literatur, melalui buku atau internet, ataupun melalui diskusi dengan sejumlah pakar atau ahli.

Sementara itu, peluang, opportunities, berkaitan dengan faktor eksternal. Dalam konteks bisnis, misalnya, pertanyaan yang perlu dijawab untuk menggali peluang tersebut ialah sekurang-kurangnya seperti berikut. 1. Kesempatan apa yang bisa kamu lihat? 2. Tren apa yang saat ini sedang berlangsung yang sesuai dengan bisnismu?

Dalam konteks pembelajaran ini, kamu perlu menjawab sekurang-kurangnya pertanyaan berikut. 1. Kesempatan apa saja yang dapat dimanfaatkan oleh bangsa dan negara Indonesia untuk menerapkan Pancasila dalam kehidupan global? 2. Apa yang menjadi tren global yang memungkinkan Pancasila dapat menjawabnya atau menjadi solusi? Dengan menggunakan tabel analisis SWOT di atas, tuliskan beberapa kekuatan dan peluang penerapan Pancasila dalam kehidupan global. Pertanyaan kunci yang perlu kamu jawab ialah apa yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia dan bagaimana peluang penerapan Pancasila dalam kehidupan global?

Untuk menemukan kekuatan dan peluang tersebut, kamu perlu melakukan hal-hal berikut. Satu, mencari literatur, baik melalui buku ataupun internet, tentang apa saja yang menjadi kekuatan bangsa dan negara Indonesia, serta bagaimana peluang penerapan Pancasila dalam kehidupan global. 2. Berdiskusi dengan ahli atau rekanmu untuk menggali informasi sebanyak-banyak tentang kekuatan bangsa dan negara Indonesia dan peluang penerapan Pancasila dalam kehidupan global. Berdasarkan hasil pencarian informasi tersebut, tuliskan tiga kekuatan terbesar yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia dan tiga peluang penerapan Pancasila dalam kehidupan global. Mari!

Kita kaji bagaimana kekuatan dan peluang bangsa dan negara Indonesia. Apa saja yang dimiliki oleh bangsa dan negara sebagai kekuatan? Bagaimana menjadikan kekuatan tersebut sebagai peluang penerapan Pancasila dalam kehidupan global? Bagian ini hanya mengulas gambaran-gambaran umum kekuatan dan peluang berdasarkan fakta dan data yang dimiliki oleh Indonesia.

  1. Kekuatan Bangsa dan Negara Indonesia Kita adalah bangsa dan negara yang besar, baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Bangsa dan negara Indonesia memiliki banyak kekuatan, di mana kamu dapat menggali lebih dalam. Berikut ini beberapa kekuatan bangsa dan negara Indonesia. Tentunya, kamu dapat menambah daftar lain yang merupakan kekuatan bangsa dan negara. Indonesia.

A. Pancasila. Pancasila sebagai falsafah dasar, pandangan hidup bangsa, dasar negara. Ideologi negara, kekuatan pemersatu bangsa, sumber segala sumber hukum negara merupakan seperangkat pemikiran yang melandasi langkah untuk mewujudkan tata masyarakat adil dan makmur, yang merupakan amanat pembukaan Wude NRI tahun 1945. Pancasila dicirikan sebagai berikut. 1. Negara Indonesia ialah negara berdasar atas ketuhanan yang Maha Esa. Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Oleh karena itu, undang-undang dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. 2. Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara persatuan yang melindungi dan meliputi segenap bangsa Indonesia.

Jadi, negara mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala paham perseorangan. 3. Negara Indonesia ialah negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan. Oleh karena itu, sistem negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas permusyawaratan perwakilan. Empat negara Indonesia hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Sementara itu, ideologi dunia lain yang berkembang ialah komunisme dan kapitalisme.

Komunisme dapat dicirikan dengan, 1. Tidak meyakini keberadaan Tuhan, 2. Kepemilikan barang menjadi milik bersama, 3. Mengajarkan teori perjuangan kelas, 4. Revolusi dilakukan secara terus-menerus, 5. Mengutamakan kepentingan negara atau kelompok daripada kepentingan individu. Sementara, kapitalisme dapat dicirikan dengan, 1. Mementingkan diri sendiri. Self-interest, 2. Penjaminan atas hak milik perseorangan, 3. Kebebasan penuh kepada individu dalam melakukan aktivitas ekonomi, 4. Adanya persaingan bebas, free competition, 5. Harga sebagai penentu mekanisme pasar, price system.

Bandingkan ideologi Pancasila dengan ideologi komunisme dan kapitalisme dalam bidang politik dan hukum, ekonomi, agama, dan sosial. Isilah tabel berikut untuk menggambarkan perbedaan Pancasila dengan ideologi komunisme dan kapitalisme. B. Geografis Indonesia, negara besar.

Indonesia mempunyai wilayah negara yang luas, daratan dan lautan. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang terdiri atas 17.000 pulau. Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93.000 km2 dan panjang pantai sekitar 81.000 km persegi atau hampir 25% panjang pantai di dunia. Secara geografis, Indonesia diapit oleh dua benua, benua Asia dan benua Australia.

Indonesia juga diapit oleh dua samudera, samudera Pasifik dan samudera Hindia. Dari sini, terlihat bahwa Indonesia memiliki letak geografis silang atau strategis di dunia karena diapit oleh dua benua dan dua samudera. Keuntungan dari letak geografis ini seperti berikut.

  1. Ekonomi, posisi Indonesia dilalui oleh berbagai negara. di mana Indonesia menjadi tempat transit atau hubungan perdagangan negara-negara Asia Timur, seperti Cina, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan. Posisi Indonesia ini juga membawa keuntungan karena rute dari transportasi perdagangan negara-negara lain tersebut menuju Asia Tengah, Afrika, hingga Eropa. Dua letak Indonesia ini memungkinkan masyarakat yang ada di Indonesia berinteraksi dengan bangsa-bangsa dari negara lain. 3. Masyarakat Indonesia sejak zaman pur bakala menerima berbagai aliran kebudayaan dari timur maupun barat.

Masyarakat Indonesia mampu memilih apa yang baik dan membuang jauh apa yang buruk baginya. Berkat kemampuan itu, bangsa Indonesia memiliki sifat-sifat yang unik dalam pergaulan dunia, dalam hubungannya dengan bangsa-bangsa lain. Sifat toleransi, ramah tamah, suka menolong. Suka damai dan mendamaikan pertentangan kepentingan dan perbedaan bahkan bentrokan pendapat dari bangsa Indonesia mengesankan kepada bangsa lain bahwa bangsa Indonesia adalah asmilignation, bangsa yang suka tersenyum. Namun, di samping itu, rakyat Indonesia gigih mempertahankan diri terhadap serangan agresif dari luar yang membahayakan hidupnya dan kemerdekaannya sebagai bangsa.

C. Bonus Demografi Indonesia memiliki warga negara, penduduk, yang cukup besar. 270 juta lebih, nomor 4 di dunia setelah China, India, Amerika Serikat.

Penurunan tingkat kematian yang diikuti dengan penurunan fertilitas menyebabkan jumlah penduduk usia 15 hingga 64 tahun yang merupakan usia produktif meningkat, baik dibandingkan dengan penduduk usia anak 0 hingga 18 tahun maupun penduduk usia tua 65 tahun ke atas hingga menjelang tahun 2040. Periode ini disebut dengan demographic dividend atau bonus. Demografi. Selain itu, penduduk yang berpendapatan menengah terus mengalami peningkatan dari 20% pada tahun 2020 dan diproyeksikan pada tahun 2030 meningkat menjadi 49%. Bank Dunia tahun 2019 mencatat ada sekitar 44,5% orang yang sedang menuju ke kelas berpendapatan menengah. D.

Keragaman Bangsa Indonesia. Kekuatan lain yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ialah kebenekaan bangsa Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia.

Indonesia memiliki 1.331 suku bangsa, 719 bahasa adat, dan 200 produk hukum adat yang berlaku saat ini. Keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia menjadi modal penting untuk terus meningkatkan kompetensi-kompetensi multikulturalisme, hidup damai berdampingan dalam keragaman sehingga bangsa Indonesia memiliki kapasitas untuk bergaul dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Selain itu, keragaman bangsa Indonesia menjadi kekuatan penting karena setiap suku bangsa memiliki keunggulan masing-masing sehingga dimungkinkan dapat bekerja sama satu sama lain. E.

Sumber daya alam Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa. Indonesia ialah pengekspor terbesar kayu lapis, liwoot, yaitu sekitar 80% di pasar dunia. Indonesia mempunyai cadangan sumber energi minyak yang berlimpah.

Indonesia mempunyai cadangan sumber energi batu barat terbesar di dunia. Indonesia mempunyai hutan tropis terbesar di dunia. Hutan tropis ini memiliki luas hektare, dengan keanekaragaman hayati dan plasma nutfah terlengkap di dunia.

Letaknya di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Hutan tropis Indonesia berkontribusi menjaga keseimbangan iklim dunia di samping hutan hujan Amazon di Amerika Selatan. Indonesia juga mempunyai cadangan emas, tembaga, aspal, biji besi, dan bahan tambang lain yang luar biasa banyaknya.

Selain data-data di atas, ada banyak kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia. Kamu dapat mencarinya melalui mesin pencari seperti Google dengan bermacam-macam kata kunci, seperti, hutan Indonesia, potensi besar energi terbarukan Indonesia, dan lain sebagainya. F. Kekuatan Militer Indonesia Indonesia memiliki kekuatan militer yang cukup disegani dunia. Berdasarkan data Global Firepower 2017, peringkat militer Indonesia, yaitu 0,3347, power index, menempati posisi nomor 1 di ASEAN dan nomor 14 di dunia dari 133 negara.

Power Index Indonesia diperoleh berdasarkan 50 faktor dari 8 indikator utama, yaitu indikator potensi lokasi negara, sumber daya manusia, sumber daya logistik, sumber daya keuangan, kekuatan angkatan laut, sumber daya alam, kekuatan udara, dan kekuatan tentara. Indonesia mencapai peringkat dunia 5 terbesar untuk indikator potensi lokasi negara, peringkat 2, sumber daya manusia, peringkat 3, dan sumber daya logistik, peringkat 4. 2. Peluang bangsa dan negara Indonesia. Indonesia memiliki berbagai peluang dalam kehidupan global. Di antara berbagai peluang itu hal-hal berikut.

A. Dalam laporan berjudul The Archipelago Economy, Unleasing Indonesia's Potential, 2012, McKinsey menegaskan bahwa Indonesia berpotensi untuk menjadi kekuatan ekonomi ketujuh di dunia pada tahun 2030. Tentu saja hal tersebut dapat tercapai dengan beberapa syarat, seperti peningkatan sumber daya manusia, peningkatan produktivitas, pemerataan pertumbuhan ekonomi, dan penyelesaian masalah terkait dengan infrastruktur. D.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi informasi, akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia, yaitu terbukanya wawasan masyarakat Indonesia terhadap ilmu pengetahuan dan keterampilan penting sehingga dapat bersaing di kancah global. C. Sumber daya alam yang melimpah yang dimiliki Indonesia menjadi daya tarik bagi masuknya berbagai investasi ke Indonesia. Hal tersebut akan membantu tumbuhnya perekonomian Indonesia. D. Keberagaman budaya dan kekayaan tempat wisata yang dimiliki Indonesia akan menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia.

Hal tersebut akan turut membantu perekonomian Indonesia. Sektor pariwisata ini masuk kategori salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi negara. Berdasarkan catatan penanaman modal asing, PMA, sepanjang periode Januari-Desember 2018, Setidaknya Indonesia mendapat investasi pariwisata untuk Hotel Bintang senilai 525,18 juta dolar Amerika. Jumlah investasi pariwisata ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia.

Tercatat di tahun 2013 ada sekitar 8,8 juta wisatawan mancanegara, sementara di penghujung tahun 2018 jumlahnya meningkat hampir 50 persen menembus angka 15,8 juta orang. Eh, pusat industri halal dunia, mengingat Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Saat ini, halal telah menjadi tren gaya hidup, lifestyle, dunia.

Produk-produk halal tak lagi hanya dikonsumsi oleh umat muslim sebagai salah satu pemenuhan standar hukum syariah. Industri halal global terus mengalami perkembangan yang pesat. Tercatat dalam State of the Global Economy Report 2018-2019.

Bahwasannya pendapatan pada industri produk halal telah diproyeksikan akan mencapai 3,007 triliun dolar pada tahun 2023. Industri produk halal ini terdiri atas beberapa kategori produk dan layanan, yaitu makanan halal, keuangan islami, pariwisata halal, busana sederhana, media dan rekreasi halal, obat-obatan dan kosmetik halal reguler. Setelah kamu membaca bahan bacaan di atas serta mencari sumber-sumber lain yang mendukung, sekarang, kamu diminta untuk berdiskusi dengan rekanmu. Dari berbagai kekuatan dan potensi yang dimiliki Indonesia, menurut kamu?

Apa tiga kekuatan dan tiga peluang terbesar Indonesia? Kemudian, kajilah lebih mendalam tiga kekuatan dan tiga peluang terbesar tersebut. Untuk memandu diskusi dengan rekanmu, berikut pertanyaan penting yang perlu didiskusikan.

  1. Masalah-masalah apa saja yang terjadi pada tiga kekuatan terbesar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia? 2. Bagaimana strategi yang perlu dilakukan Indonesia untuk meningkatkan peluang? Tuliskan hasil diskusi.

dan siapkan bahan paparan untuk dipresentasikan di kelas. Dalam membuat bahan paparan di kelas, kamu dapat menggunakan laptop dengan memanfaatkan berbagai aplikasi seperti PowerPoint atau kamu membuat bahan paparan melalui kertas, buku yang tersedia. Untuk mengetahui video tutorial cara membuat presentasi PowerPoint yang menarik, kamu dapat mencari dari sumber lain melalui mesin pencarian dengan kata kunci, cara kunci membuat bahan presentasi. B.

Kelemahan dan tantangan bangsa dan negara Indonesia. Siap mengingat kembali. Pada materi sebelumnya, Kamu telah belajar dan mendiskusikan di kelas tentang kekuatan dan peluang penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan global.

Sebagaimana yang telah disinggung pada materi sebelumnya, kekuatan, strengths, itu merujuk kepada apa yang dimiliki di internal Indonesia, sementara peluang, opportunities, berarti kesempatan dari eksternal. Perhatikan kembali tabel SWOT yang telah kamu kerjakan pada bagian sebelumnya, untuk dapat dilengkapi pada bagian sekarang ini. Sekarang ini, berfokus pada kelemahan dan tantangan.

Kelemahan, weaknesses, di sini merujuk kepada kelemahan internal Indonesia, sementara tantangan berarti hal-hal yang menantang atau penghambat dari pihak luar kepada Indonesia. Pada subab ini, kamu akan belajar tentang kelemahan dan tantangan Indonesia dalam menerapkan Pancasila dalam kehidupan global. Dengan mengkaji kelemahan bangsa dan negara Indonesia, berarti kita secara jujur mengkaji titik lemah internal bangsa dan negara Indonesia.

Sementara itu, dengan mengkaji tantangan berarti mengkaji tantangan dan ancaman apa saja yang sedang dan akan dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia. Mengkaji kelemahan dan tantangan bisa saja membuat kamu jadi pesimis akan masa depan bangsa dan negara Indonesia, seakan-akan betapa lemahnya bangsa dan negara Indonesia. Mengkaji kelemahan dan tantangan ini sebenarnya bukan untuk membuat kamu pesimis. Sebaliknya, mengetahui kelemahan dan tantangan ini justru akan membuat kamu menyadari bahwa ada banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi kelemahan dan mengatasi tantangan ini. Tidak ada bangsa dan negara yang tidak memiliki kelemahan dan tantangan, bahkan negara adidaya sekalipun.

Jika diterapkan pada dirimu, kelemahan ini akan menjawab beberapa pertanyaan seperti 1. Apa sifat dan kebiasaan negatifmu? 2. Apa yang menyebabkan kamu terpuruk? bagaimana orang lain melihat kelemahanmu?

  1. Apa yang paling kamu takuti dan hindari, dan lain sebagainya? Sementara, tantangan di sini untuk menjawab beberapa pertanyaan seperti 1. Apa kelemahan kamu yang bisa menghalangi perkembangan kamu? 2. Adakah dan siapa pesaing?

  2. Apa bahaya dari luar yang dapat menghambat atau mengganggu perkembanganmu? Nah, pada subab ini, kamu akan melanjutkan melakukan analisis SWOT dengan fokus pada kelemahan dan tantangan sehingga bagian dari analisis SWOT ini dapat terisi semua. S. Strengths, Kekuatan Kekuatan-kekuatan apa yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia untuk penerapan Pancasila dalam kehidupan global?

W. Weaknesses, Kelemahan Kelemahan-kelemahan apa yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia untuk penerapan Pancasila dalam kehidupan global? O. Opportunities, peluang.

Peluang apa saja yang mendukung penerapan Pancasila dalam kehidupan global? T. Threats, ancaman tantangan.

Tantangan apa saja yang menghambat penerapan Pancasila dalam kehidupan global? Jika menggunakan tabel analisis SWOT di atas, tuliskan beberapa kelemahan dan tantangan penerapan Pancasila dalam kehidupan global. Pertanyaan kunci yang perlu kamu jawab ialah apa yang menjadi kelemahan Indonesia?

serta apa dan bagaimana tantangan yang dihadapi oleh Indonesia. Untuk menemukan kelemahan dan tantangan tersebut, kamu perlu melakukan hal-hal berikut. 1. Mencari literatur, baik melalui buku ataupun internet, tentang apa saja yang menjadi kelemahan bangsa dan negara Indonesia, serta bagaimana tantangan penerapan Pancasila dalam kehidupan global. 2. Berdiskusi dengan ahli atau rekan kamu untuk menggali.

Informasi sebanyak-banyak tentang kelemahan bangsa dan negara Indonesia, dan tantangan penerapan Pancasila dalam kehidupan global. Berdasarkan hasil pencarian informasi tersebut, kemudian kamu tuliskan tiga kelemahan terbesar yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia dan tiga tantangan penerapan Pancasila dalam kehidupan global. Bahan bacaan berikut ini merupakan panduan awal yang dapat kamu kembangkan dengan cara mencari informasi yang lebih lengkap dan detail. Pada tanggal 17 Agustus 2023, kita merayakan kemerdekaan Indonesia ke-78. Pada usia tersebut, kemajuan dan pembangunan telah banyak dicapai oleh Indonesia.

Hidup rukun, damai, penuh toleransi antar sesama bangsa juga terus mewarnai kehidupan berbangsa. Kita perlu bersyukur atas capaian dan kondisi Indonesia yang terus menuju ke arah yang lebih baik. 1. Kelemahan Indonesia Dalam rangka mewujudkan impian Indonesia maju, kita harus bergotong royong dan berkolaborasi dalam mengatasi berbagai kelemahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Beberapa kelemahan Indonesia ialah sebagai berikut. A.

Sumber daya manusia, SDM, Indonesia rendah. Indeks modal manusia atau Human Capital Index, HCI, Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain. Tak hanya dibandingkan dengan negara maju, Indonesia bahkan tertinggal jauh dari negara-negara ASEAN, seperti Vietnam dan Malaysia. Indeks modal manusia Indonesia sebesar 0,54. Berdasarkan capaian pendidikan dan status kesehatan saat ini, anak-anak Indonesia yang lahir saat ini, pada 18 tahun kemudian, diperkirakan hanya dapat mencapai 53% dari potensi produktivitas maksimumnya.

Selain itu, pasar kerja tahun 2018 masih didominasi pekerja berkeahlian rendah. Hal penting yang perlu kamu kaji ialah apakah kebijakan dan strategi pemerintah saat ini sedang menuju pada upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Bagaimana kebijakan dan strategi yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia sehingga dapat bersaing di kancah global?

B. Pembangunan tidak merata. Pembangunan Indonesia masih belum merata?

terutama disebabkan selama puluhan tahun pembangunan Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Perhatikan dan pelajari infografis di gambar pukul 2.11 yang menunjukkan bahwa Jawa masih menjadi pusat perekonomian nasional dengan kontribusi sebesar 58,48 persen dari total perekonomian nasional. Dalam konteks ini, hal penting yang perlu kamu kaji ialah apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan pemerataan ekonomi agar tidak melulu berpusat di Jawa.

C. Kesenjangan ekonomi. Pendapatan rakyat Indonesia juga belum merata, dibuktikan dengan kesenjangan ekonomi yang tinggi. Segelintir orang memiliki kekayaan yang sangat melimpah, sementara jumlah orang dengan pendapatan rendah sangat tinggi.

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, TNP2K, melaporkan, hampir separuh aset nasional dimiliki oleh 1% masyarakat saja. Hal ini tercermin dalam indeks gini. yakni indeks untuk mengukur ketimpangan dalam sebuah negara dari 0, kesetaraan sempurna, sampai 100, ketidaksetaraan sempurna.

Data yang dikeluarkan Bank Dunia tahun 2018 mengungkapkan, indeks Gini Indonesia meningkat dari 30,0 pada dekade 1990, an menjadi 39,0 pada 2017. D. Pengelolaan SDA belum maksimal. Di dalam sumber daya alam, SDA, terdapat beberapa komponen penting, yaitu komponen abiotik dan komponen biotik.

Komponen abiotik terdiri atas berbagai jenis tanah, air, logam, gas alam, dan minyak bumi. Komponen biotik terdiri atas tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Sumber daya alam laut Indonesia, misalnya, diperkirakan memiliki potensi kurang lebih Rp17.000 triliun setiap tahun jika itu dikelola dengan maksimal. Belum lagi sumber daya alam lainnya yang juga sangat melimpah.

Kamu bisa mencari secara spesifik tentang kekayaan sumber daya alam Indonesia tersebut. Eh, korupsi masih merajalela. Pada 2019, ICW, Indonesia Corruption Watch, mencatat ada 271 kasus korupsi yang ditangani oleh kejaksaan agung, kepolisian, dan Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK, dengan jumlah tersangka 580 orang, kerugian negara Rp8,4 triliun, jumlah swap Rp200 miliar, pungutan liar Rp3,7 miliar, dan jumlah pencucian uang Rp108 miliar. KPK mencatat total kerugian negara akibat kasus korupsi mencapai Rp168 triliun.

Kerugian ini merupakan akumulasi penanganan kasus korupsi selama 2004 hingga 2019. Pelajarilah infografik berikut yang menggambarkan tentang kerugian negara akibat korupsi yang terus mengalami peningkatan. Pada topik ini, kamu dapat mempelajari bagaimana kebijakan dan strategi yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi tindakan korupsi di tanah air. F. Pungutan Liar Merajalela Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar, Saber Pungli berhasil melakukan 8.424 operasi tangkap tangan, OTT, sejak periode 2016 hingga Oktober 2018. Dari data infografik berikut, kamu dapat mempelajari lebih dalam tentang instansi mana saja yang paling banyak melakukan pungutan liar dan mengapa.

Apa kebijakan dan strategi nasional yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi pungutan liar tersebut? G. Bencana Alam Sejumlah bencana alam seperti gempa bumi dan banjir terjadi di Indonesia yang merugikan bangsa dan negara Indonesia.

Kerugian bangsa dan negara tidak hanya material berupa bangunan yang rusak, tetapi juga menghambat laju perekonomian Indonesia. Tak hanya itu, bencana alam ini juga menyebabkan korban jiwa yang tidak sedikit. Konsekuensi Indonesia dikelilingi oleh banyak gunung berapi, ring of fire, bencana alam berupa letusan gunung berapi terus menghantui Indonesia.

Perhatikan dua infografik terkait dengan deretan gempa bumi dan bencana di Indonesia. Terkait dengan hal itu, apa yang dapat dilakukan oleh bangsa dan negara Indonesia? Tentu masih ada banyak kelemahan lain.

Kamu dapat mencari sejumlah sumber lain untuk mengkaji lebih mendalam, baik dilakukan secara individual maupun berkelompok. Misalnya, kamu dapat secara spesifik mengkaji kelemahan Indonesia dari sudut pandang ekonomi, budaya, sosial, pertahanan, keamanan, geografis, dan lain sebagainya. 2. Tantangan Indonesia Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan yang besar dalam kehidupan global ini.

beberapa di antaranya seperti berikut. A. Dengan masifnya teknologi informasi, berbagai ideologi luar, konsumerisme, radikalisme, dan terorisme internasional, masuk dan memengaruhi bangsa Indonesia yang berefek pada pola pikir eksklusif, pandangan intoleran, hingga perilaku destruktif. Bangsa Indonesia dengan ideologi Pancasila wajib mempertahankan sifat maupun sikap cinta damai, toleransi dalam meminimalkan dampak negatif ideologi luar dimaksud. B.

Kemajuan teknologi informasi membawa dampak negatif terhadap ancaman atas kedaulatan data pribadi warga negara Indonesia di media sosial. Data pribadi, seperti nomor induk kependudukan, identitas diri, pilihan pribadi, lokasi pribadi, dimaksud dieksploitasi untuk kepentingan tertentu dengan tidak bertanggung jawab. Negara wajib meningkatkan keamanan siber dalam mempertahankan kedaulatan data pribadi warga negaranya.

Di samping itu, warga negara hendaklah makin meningkatkan literasi digital dalam menggunakan media sosial secara etis. C. Salah satu dampak dari globalisasi ialah penyeragaman budaya. Masyarakat Indonesia yang memiliki kekayaan dan kekuatan budaya akan ditantang oleh budaya-budaya dunia. Budaya Hollywood dan K-pop, misalnya, banyak digandrungi oleh generasi muda, pada satu sisi, dan kebanggaan terhadap budaya sendiri makin berkurang, pada sisi yang lain.

Begitu juga dengan bahasa yang digunakan. Beberapa generasi muda lebih bangga menggunakan bahasa asing ketimbang bahasa Indonesia. D. Citra Indonesia dalam kehidupan global tak sepenuhnya positif. Pandangan stereotip atau stigma bahwa bangsa Indonesia terbelakang. Negara Indonesia miskin tidak menggentarkan kita sebagai satu bangsa.

Justru kita terus memperbaiki diri, berkarya, berprestasi dalam berbagai bidang dalam lingkup lokal, nasional, maupun internasional. Dengan demikian, kita berkontribusi positif dalam menciptakan negara yang stabil, minim pergesekan politik, perekonomian tumbuh, kohesi sosial dirawat baik oleh segenap masyarakat. Tentu saja.

masih ada banyak peluang dan tantangan lain yang dihadapi oleh Indonesia. Oleh karena itu, kamu perlu menggali dan mengkaji melalui sumber-sumber lain. Setelah kamu membaca bahan bacaan di atas serta mencari sumber-sumber lain yang mendukung, sekarang, kamu diminta untuk berdiskusi dengan rekanmu.

Dari berbagai kelemahan dan tantangan yang dimiliki Indonesia, menurut kalian, apa tiga kelemahan dan tiga tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia? Kemudian, kajilah lebih mendalam tiga kelemahan dan tiga tantangan terbesar tersebut. Untuk memandu diskusi dengan rekan kamu, berikut pertanyaan penting yang perlu didiskusikan.

Satu, masalah-masalah apa saja yang terjadi pada tiga kelemahan terbesar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kamu dapat memperdalam dari setiap kelemahan tersebut. Dua, bagaimana kebijakan dan strategi yang perlu dilakukan Indonesia untuk menjawab tantangan tersebut? Tuliskan hasil diskusi. dan siapkan bahan paparan untuk dipresentasikan di kelas.

Dalam membuat bahan paparan di kelas, kamu dapat menggunakan laptop dengan memanfaatkan berbagai aplikasi seperti PowerPoint atau kamu membuat bahan paparan melalui kertas, buku yang tersedia. Siap mengingat kembali. Kamu telah belajar kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi Indonesia pada bagian sebelumnya. Ingatlah dan ceklah kembali apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi Indonesia melalui analisis SWOT yang telah kamu lakukan. Pada materi kali ini, kamu akan mengkaji secara lebih mendalam dengan menjadikan Pancasila sebagai pemandu untuk menghadapi tantangan-tantangan di era global ini.

Sebagaimana yang berulang kali disebutkan bahwa Pancasila merupakan pedoman hidup bagi setiap bangsa Indonesia. Dengan demikian, Pancasila dapat menjadi pedoman, jawaban, dan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia. Untuk itu, mari kita kaji beberapa tantangan yang terjadi di era global ini, kemudian kamu mendiskusikannya secara lebih mendalam serta bagaimana seharusnya kita merespons tantangan tersebut dengan berlandaskan pada Pancasila. 3. Tantangan di era global Kita berada di dunia yang saling terhubung satu dan yang lain. Satu individu di suatu negara dapat berinteraksi dengan individu lain dari negara lain.

Inilah era yang disebut globalisasi. Selosoy Marjan mendefinisikan, globalisasi adalah terbentuknya sebuah komunikasi dan organisasi di antara masyarakat satu dengan yang lainnya yang berbeda di seluruh dunia yang memiliki tujuan untuk mengikuti kaedah-kaedah baru yang sama. Salah satu akibat dari globalisasi ini ialah terkikis dan bergesernya nilai-nilai dan norma agama, sosial. dan budaya pada suatu masyarakat. Berapa banyak nilai, norma, dan tradisi lokal yang mulai bergeser akibat pengaruh globalisasi ini.

Dampak lain globalisasi ialah negara kurang dirasakan masyarakat sebagai aktor yang cukup penting. Karena globalisasi ini, ada banyak aktor non-negara seperti perusahaan, lembaga swadaya masyarakat, komunitas yang tampil seperti halnya negara yang berperan memenuhi kepentingan masyarakat. Namun, di sisi lain, Globalisasi ini membawa berbagai peluang bagi Indonesia untuk menguatkan peran dan pengaruhnya di seluruh dunia, seperti peluang untuk melanjutkan studi di negara lain, turut serta merasakan kemajuan negara lain, peluang untuk mengembangkan usaha dan ekonomi masyarakat, dan lain sebagainya.

Dengan kata lain, globalisasi ini harus dikelola pengaruhnya agar benar-benar membawa berkah bagi Indonesia. Caranya ialah menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam pergaulan global serta menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam merespons tantangan yang dihadapi oleh Indonesia. Berikut ini beberapa tantangan yang muncul di era globalisasi.

Terima kasih. A. Menguatnya Individualisme Dalam kamus besar bahasa Indonesia, individualisme diartikan dengan empat makna, yaitu 1. Paham yang menganggap manusia secara pribadi perlu diperhatikan 2. Paham yang menghendaki kebebasan berbuat dan menganut kepercayaan bagi setiap orang 3. Paham yang mementingkan hak perseorangan dengan mengesampingkan kepentingan masyarakat atau negara dan 4. Paham yang menganggap diri sendiri, kepribadian, lebih penting daripada orang lain Individualisme ini seringkali menjadi agenda terselubung bagi isu hak asasi manusia, HAM. Nilai-nilai HAM yang datang dari negara-negara barat berasal dari pemikiran yang menempatkan manusia sebagai subjek individu yang bebas, individualisme. Pemikiran tersebut belum tentu cocok jika diterapkan di Indonesia.

Pasalnya, budaya dan norma Indonesia lebih mengutamakan kepentingan bersama ketimbang kepentingan individu, seperti yang tercermin dalam budaya gotong royong. Dengan menguatnya individu, hal-hal yang menjadi kepentingan umum seringkali terganggu. Tidak sedikit orang melakukan perbuatan-perbuatan tertentu yang mengganggu kepentingan umum dengan mengatasnamakan HAM.

Di saat bersamaan, negara tampak terlihat melemah. Negara seringkali tampak tidak berani menindak perbuatan-perbuatan individu yang mengganggu ketertiban umum karena khawatir mendapatkan protes dan tudingan sebagai pelanggaran HAM, baik di dalam maupun luar negeri. B.

Kosmopolitanisme Kosmopolitan berasal dari kata Yunani, kosmopolites yang berarti, warga dunia, citizen of the world. Kosmopolitanisme ini merupakan satu paham yang menganggap seluruh manusia adalah anggota dari satu komunitas, warga dunia global. Paham ini mendorong adanya tatanan kehidupan manusia yang seragam yang didasari oleh nilai-nilai universal yang berlaku di seluruh dunia. Paham ini cenderung mengecilkan keberadaan nasionalisme, cinta tanah air.

serta nilai-nilai lokal dan nasional yang berlaku di suatu daerah dan negara. Akibat dari menguatnya kosmopolitanisme ini ialah pelemahan dan identitas kebangsaan. Nilai, norma, dan aturan suatu negara dipaksa harus tunduk pada nilai universal tersebut.

Akibatnya, rasa kebangsaan dan cinta tanah air akan terkikis. Padahal, dalam pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945, Soekarno mengatakan, Internasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar di dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme. C. Fundamentalisme pasar Fundamentalisme adalah suatu paham yang cenderung memperjuangkan sesuatu secara mendasar tanpa kompromi.

Sementara, kata pasar dalam pengertian fundamentalisme pasar lebih cocok diarahkan pada satu gagasan atau pemahaman tentang mekanisme tukar-menukar, Jual-beli. Heri B. Priyono mendefinisikan fundamentalisme pasar sebagai satu gagasan paham yang menganggap mekanisme pasar, transaksi jual-beli, bukan hanya sebagai prinsip pengatur alokasi pemenuhan barang jasa kebutuhan, tetapi sebagai satu-satunya prinsip dasar pengatur seluruh bidang kehidupan dalam tatanan bermasyarakat. Fundamentalisme pasar menekankan kepentingan ekonomi individu.

Harus diutamakan di atas kepentingan ekonomi bersama. Tak hanya itu, fundamentalisme pasar juga menghendaki agar peran negara dalam pengaturan ekonomi harus sesedikit mungkin. Jikapun negara harus mengatur, aturan yang dikeluarkan harus memfasilitasi dan mendorong terciptanya kebebasan individu untuk dapat bertransaksi secara leluasa dalam pasar.

Negara, misalnya, tidak punya kewenangan untuk menentukan harga bahan-bahan pokok yang menjadi kebutuhan warga negara, semuanya harus diserahkan kepada mekanisme pasar. D. Radikalisme.

Kata radikalisme berasal dari bahasa Latin, radis, yang berarti akar. Secara harfiah, radikalisme bermakna satu paham atau aliran, isme, yang hendak mengubah tatanan kehidupan masyarakat secara mendasar atau mengakar dengan cara kekerasan. Pada dasarnya, Kata radikalisme tidak selalu bermakna negatif karena peristiwa revolusi 1945 dapat dikatakan sebagai gerakan radikal karena hendak mengubah tatanan masyarakat secara radikal dari penjajahan menuju kemerdekaan. Untuk mempermudah, mari kita simak pemaknaan radikalisme dari beberapa ahli sebagaimana yang dikutip dalam buku Pancasila Dialektika dan Masa Depan Bangsa, 2019, berikut ini.

Kata radikalisme ini seringkali dikaitkan dengan sikap keberagamaan menjadi radikalisme beragama. 1. Ajaran yang sangat mengutamakan ketaatan mutlak pada agamanya dan menganggap salah keyakinan yang lain sehingga harus dimusnahkan. 2. Bahwa ajaran-ajaran agama diterima dirinya secara paksa, eksklusif, dan bukan sebagai bentuk pilihan yang bebas. 3. Ada sifat militansi, ketangguhan membela.

yang berlebihan sehingga menutup ruang dialog dengan penganut agama lain dalam menjalani kehidupan sosial. 4. Sangat menyangkal keberadaan nilai-nilai kemanusiaan dan moralitas di luar agama yang dianut. Dalam konsep ini, semua tindakan bisa dibenarkan, termasuk mengorbankan manusia, demi tegaknya penafsiran sepihak atas nilai-nilai dalam agama. E.

Intoleransi. Kata intoleransi berasal dari kata toleransi yang mendapatkan imbuhan, in, yang bermakna tidak sehingga kata intoleransi berarti tidak toleran. Kata toleransi sendiri berarti bersifat atau bersikap menenggang, menghargai, membiarkan, membolehkan, pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya, yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.

Karena itu, Intoleransi dapat didefinisikan sebagai keadaan di mana seseorang atau sekelompok masyarakat selalu memaksakan keyakinannya untuk dituruti pihak lain, padahal sesungguhnya pihak lain pun mempunyai hak yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks Indonesia, praktik intoleransi terjadi di lingkungan sekitar kita, termasuk di sekolah. Penyebab maraknya intoleransi cukup beragam, beberapa di antaranya, 1. Sikap memungkiri kemajemukan, keberagaman, sebagai keniscayaan. 2. Adanya kepentingan politik pihak tertentu yang menggunakan agama untuk membangkitkan solidaritas berlebihan yang saling berlawanan. 3. Kemiskinan yang berpengaruh pada rendahnya tingkat pendidikan dan wawasan serta kemasa bodohan.

  1. Kurang adanya komunikasi atau dialog cerdas yang mendukung keberagaman dan kebangsaan sehingga memunculkan prasangka-prasangka yang berpotensi memicu kebencian. C. Pancasila sebagai pemandu.

Pancasila merupakan ideologi negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga ia dapat menjadi bintang penuntun atau late star negara dan bangsa Indonesia untuk menghadapi berbagai tantangan. Pancasila bukan petunjuk teknis, melainkan di dalam sila-sila Pancasila, terangkum nilai-nilai luhur bangsa. Dengan demikian, ia memiliki keluasan dan daya adaptasi yang tinggi terhadap perubahan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global. Tantangannya ialah apakah kita mau memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan kapasitas yang kita miliki. Sila pertama Pancasila, misalnya, dapat menuntun kita untuk menjadi bangsa yang berketuhanan melalui penguatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa di sini bukan saja berkaitan dengan ibadah dan upacara keagamaan, kepercayaan, melainkan juga akan membentuk pribadi yang luhur. Pribadi luhur tersebut dibuktikan dengan pengamalan ajaran dan nilai agama, kepercayaan seperti mengasihi dan membantu orang lain, bersikap adil, toleran, menjaga perdamaian, melestarikan lingkungan, dan lain sebagainya. Demikian juga, jika setiap diri kita mengamalkan sila kedua, ketiga, keempat, dan kelima dari Pancasila.

Memahami dan mengamalkan Pancasila bukan saja harus dilakukan oleh aparat negara ataupun satu kelompok tertentu. Lebih dari itu, semua komponen bangsa, baik aparat negara ataupun seluruh bangsa Indonesia harus memahami dan mengamalkan Pancasila dalam kapasitasnya masing-masing. Penegak keadilan seperti hakim dan kepolisian harus mengamalkan sila-sila Pancasila dalam menjalankan tugasnya. Demikian juga bagi legislatif, DPR, DPD, DPRD tingkat 1 dan 2, pemerintah, mulai dari presiden, gubernur, bupati, wali kota, kepala desa, lurah. RTGARW juga harus mengamalkan sila-sila Pancasila dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Seluruh rakyat Indonesia juga harus mengamalkan sila-sila Pancasila. Berbagai kelemahan bangsa dan negara Indonesia serta tantangan dan ancaman yang sedang dan akan dihadapi bangsa dan negara Indonesia dapat diatasi dengan pengamalan sila-sila Pancasila secara sungguh-sungguh. Dalam konteks individualisme, misalnya, Pancasila tidak menghilangkan kepentingan individu setiap warga negara melainkan menyeimbangkannya dengan kepentingan bersama.

Karena itu, kepentingan individu harus diseimbangkan dengan kepentingan nasional. Demikian juga dengan tantangan fundamentalisme pasar yang menganggap manusia semata-mata sebagai makhluk ekonomi yang memiliki motivasi mengejar keuntungan sehingga berpotensi menciptakan kesenjangan dan ketidakadilan di tengah-tengah masyarakat. Pancasila dapat menjadi jawaban atas tantangan tersebut, dimana di dalam ekonomi Pancasila, Pasar harus dikelola dan diatur sedemikian rupa oleh negara sehingga tercipta lingkungan ekonomi yang adil di dalamnya. Setelah membaca bahan bacaan di atas, serta dua materi sebelumnya melalui analisis SWOT, sekarang saatnya mendiskusikan secara lebih mendalam.

Kamu diminta untuk menentukan masing-masing tiga kelemahan, kekuatan, peluang, dan tantangan sebagaimana yang diulas dalam materi-materi sebelumnya. Kemudian, Carilah dan tentukan salah satu contoh kasus yang spesifik yang terjadi baik di sekitar kamu maupun melalui pencarian informasi di internet. Berdasarkan isu atau tantangan dan kasus yang kamu pilih. Sekarang diskusikan dengan rekanmu untuk menjawab pertanyaan, bagaimana Pancasila menjawab tantangan tersebut? Pancasila merupakan pandangan hidup yang selalu dapat digunakan bangsa Indonesia untuk menghadapi tantangan-tantangan yang muncul pada era globalisasi.

Berikut ini beberapa pertanyaan yang perlu didiskusikan oleh kalian. 1. Bagaimana kebijakan dan strategi yang dapat dilakukan untuk memperkuat kekuatan yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia? Siapa saja yang harus melakukan kebijakan dan strategi tersebut?

  1. Bagaimana kebijakan dan strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kelemahan bangsa dan negara Indonesia? Siapa saja yang harus melakukan kebijakan dan strategi tersebut? 3. Bagaimana kebijakan dan strategi yang harus dilakukan untuk meningkatkan peluang pengamalan Pancasila dalam kehidupan global?

Peran-peran apa saja yang dapat dilakukan oleh Indonesia? 4. Bagaimana kebijakan dan strategi yang harus dilakukan untuk menjawab tantangan global yang sedang dan akan dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia? Siapkan bahan paparan, baik melalui kertas maupun elektronik, untuk dipresentasikan di kelas.