Sistem Reproduksi Laki-laki: Struktur dan Fungsi

Sep 2, 2024

Sistem Reproduksi Laki-laki

Pengantar

  • Materi ini membahas sistem reproduksi laki-laki dalam konteks sistem koordinasi reproduksi dan homeostatis manusia.
  • Fokus pada produksi gamet jantan yaitu sperma.

Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Laki-laki

  • Testis: Tempat pembentukan sperma dan hormon kelamin. Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus.
    • Tubulus Seminiferus: Jutaan sperma terbentuk di sini setelah pubertas dan terus diproduksi seumur hidup, meskipun jumlahnya berkurang seiring bertambahnya usia.
  • Epididimis: Tempat pematangan dan penyimpanan sperma selama beberapa minggu.
  • Saluran Vas Deferens: Mengangkut sperma dari epididimis ke kantung semen atau vesikula seminalis.
  • Uretra: Saluran untuk ekskresi urin dari kantung kemih dan juga mengeluarkan sperma.
  • Kantung Kemi: Menyimpan urin sementara sebelum dibuang.
  • Vesikula Seminalis: Menghasilkan cairan untuk nutrisi sperma.
  • Kelenjar Prostat: Menghasilkan getah kelamin yang membantu jalannya sperma.
  • Kelenjar Bulbourethral (Kelenjar Cowper): Menghasilkan cairan menetralkan urin asam pada uretra.
  • Skrotum: Menjaga testis di luar tubuh untuk menjaga suhu yang lebih rendah, diperlukan untuk pembentukan sperma.

Proses Ejakulasi

  • Proses ejakulasi dimulai ketika penis terangsang.
  • Sperma dikeluarkan dari epididimis melalui vas deferens dan uretra, melewati kelenjar prostat dan vesikula seminalis yang menambahkan cairan.

Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)

  1. Spermatogonium: Sel germinal diploid (2N) dalam tubulus seminiferus.
  2. Pembelahan Mitotik: Spermatogonium membelah diri.
  3. Spermatosit Primer: Mengalami meiosis 1 menjadi spermatosit sekunder.
  4. Spermatosit Sekunder: Bersifat haploid (N), akan membelah menjadi empat spermatid melalui meiosis 2.
  5. Spermatid: Berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid.
  6. Waktu Proses: Proses spermatogenesis memakan waktu sekitar 17 hari.

Struktur Sperma

  • Kepala: Mengandung akrosom yang bersifat haploid dan berfungsi saat penetrasi sel telur.
  • Leher: Menghubungkan kepala dan ekor.
  • Bagian Tengah: Mengandung mitokondria yang menyediakan energi untuk gerakan ekor sperma.
  • Ekor: Untuk pergerakan sperma.

Kesimpulan

  • Penjelasan diakhiri dengan rencana untuk membahas sistem reproduksi wanita di video selanjutnya.