Transcript for:
Agama dan Sekularisasi dalam Kehidupan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua Tentu saja bagaimana kabar hari ini? Alhamdulillah kita dalam kondisi sehat Maksudnya saudara sehat, saya sehat Sehingga bisa mengikuti perkuliahan Fisologi Agama Pertemuan ke-6 dengan baik Semoga saja saudara betul dalam kondisi baik semuanya Jadi, kita sudah melaksanakan 5 kali pertemuan kemarin. Ini adalah pertemuan ke-6 yang selalu beruntut. Masih ingat kan pertemuan kemarin? Nanti kita tampilkan di slide kita.

Tapi kita, atau saya ingin menampilkan bahwa seperti di bawah ini, kita akan membahas sosiologi, maksudnya agama dan sekularisasi. Jadi, sisiologi akan tampil bagaimana membuka cakrawala saudara semuanya, atau bahkan semua masyarakat, tentang bagaimana hubungan agama dengan sekularisasi. Karena sering kita pahami agama itu berdiri sendiri, kehidupan lain itu berdiri sendiri. Ditaruhlah politik kehidupan pernegara, kehidupan...

ekonomi itu berdiri sendiri bahkan yang paling mencolok ada hubungan agama dan negara sehingga memunculkan tema yang kita bahas hari ini agama dan sekularisasi sekularisasi ini adalah yang kita bahas kemarin maksudnya ini adalah pertemuan keempat sebelum pertemuan kelima Disitu relasi agama dan masyarakat kita menampilkan pemberikan trainer and turner. Disitu ada agama sebagai perangkat sosial, kontrol sosial, legitimasi politik, jangkauan sosial, feudalisme, politik global, pertukaran, individualisme, kapitalisme, dan lain-lainnya. Kalau melihat relasi agama dan masyarakat ini sepertinya, sudah tidak ada yang namanya.

Sekularisasi tadi, karena posisi agama itu selalu menyatu dengan kehidupan masyarakat. Taruhlah menjadi perkat sosial, menjadi kontrol sosial. Itu sederhana mungkin, oh iya menyatu ya.

Kemudian kalau berbicara pertemuan kelima, agama dan kebudayaan. Kemarin kita menampilkan... Seperti bagaimana hubungan agama, misalkan di agama-agama negara, agama ekonomi, dan teman-teman protestan.

Ketika ada etik protestan, Marx Weber menampilkan etik protestan. Ada sebuah doktrin di dalamnya bahwa bermalas-malasan itu dosa besar. Kalau melihat tema ini sepertinya, agama menyapu. Tidak memisahkan antara kehidupan agama dan kehidupan ekonomi. Kalau agama dan perubahan sosial juga menyatu.

Agama pembentuk budaya agama yang menyatu. Itu pemikiran-pemikiran yang produk dari penelitiannya selama di Indonesia, khususnya di Jawa, yang lebih spesial dari Maju Kutub. Jadi pertemuan ke... Kalau kita meneliti pertemuan kelima dan keenam, tema hari ini agama dan sekularisasi kelihatannya tidak masuk.

Tapi, pasti saudara masih ingatkan atau pengiannya, janganlah dijadikan agama sebagai bla bla bla terhadap negara. Atau sebaliknya, jangankan negara ini menjadi agama negara sekular, ini membahayakan. Contoh, negara Turki itu dulu negara agama, selanjutnya Kemaatatru pada menjadikan negara sekuler. Coba lihat, ketika dia meninggal dunia, bagaimana jasad dari Kemaatatru?

Akhirnya pun dihubung-hubungkan. Apakah antara kehidupan agama dan selanjutnya? dihubungkan dengan negara itu sampai berefek berhadap Ketika seorang meninggal dunia, itu yang akan kita bahas pada pertemuan kita kali ini. Jadi, agama dan sekularisasi, apakah, sekali lagi, hal itu masih menjadi tema yang menarik, menjadi isu politik yang menarik, menjadi isu sisi lain yang menarik, ketika dihubungkan dengan manusia dalam kehidupan beragama dan di dalamnya ada kehidupan-kehidupan lainnya.

Religion and Politics, ini yang saya katakan tadi, Religion and Politics ini adalah yang paling sering ditampilkan ketika tema sekularisasi. Menampilkan tadi contoh dengan kematah Turki-Turki, jadi mungkin saudara perlu mengetahui betul, apakah bentuk pemerintahan atau pemerintahan menurut agama itu seperti apa sih? Saudara sebagai muslim seperti apa? Seperti republik ini dan kemudian menggunakan demokrasi atau menggunakan kehilafahan seperti Tokyusmani atau Fatinia atau menggunakan kekaisaran, teman-teman yang ada di Jepang atau menggunakan pelakerajaan atau Kerajaan itu mungkin identik dengan, ya kalau di Jawa itu kan ketika melihat wayang itu kan kerajaan yang berhubungan dengan bagaimana Hindu hadir dengan kerajaan kita mengenal Pandawa kan, mengenal musuhnya Pandawa, siapa hayo ingat mereka kan sepertinya.

Kurowo itu, itu kan juga dari kerajaan, kerajaan Astinapura, kerajaan. Selanjutnya, kalau kita tarik ke wilayah Indonesia, sebelum Indonesia perdikam, itu juga kerajaan. Kita mengenal Majapahit, Singosari, Kediri, Rasul Wijaya, dan sebagainya. Bahkan.

Inggris yang dikatakan sebuah negara modern, sampai hari ini juga tidak menghilangkan kerajaan itu. Maksudnya kerajaan itu masih ada di sana, meskipun di sana ada perdana mandri setelah dunia berbeda dengan Indonesia. Dan bukan seperti dahulu yang total semua diberi bangga rakyat.

Di Belanda yang menjajah kita pun juga sama. Nah, apakah di Inggris mereka tidak beragama? Mereka beragama, teman-teman. di Belanda bagaimana mereka juga beragama. Kristen yang ada di sana juga menjadi, seperti di Indonesia lah, mempertanyakan bagaimana kehidupannya sebenarnya, apakah menyatu antara kehidupan agama dengan kehidupan bernegara.

Sehingga seperti yang ada di kita ini tadi, religion and politik ini yang sering dijadikan sebagai pembicaraan ketika berbicara agama dan sekularisasi. Jadi agama itu biar jalan sendiri, politik jalan sendiri. Tetapi ada yang mengingat agama itu dengan politiknya jadi satu. Tadi tidak ada masalah.

Nah, selanjutnya pada detik-detik terakhir, jadwal sering muncul, sering mendengar. Jangan. menjadikan agama sebagai alat legitimasi politik.

Ternyata tidak. Jangan dijadikan agama blablabla. Itulah yang selanjutnya menarik kita bahas pada kesempatan ini.

Selanjutnya muncul modernisasi, westernisasi, sekularisasi. Modernisasi itu berbeda dengan westernisasi. Beda dengan sekularisasi.

Modern itu belum tentu barat. Belum tentu sekuler. Western, belum tentu barat.

Belum tentu modern. Westernisasi ke barat-baratan, belum tentu modern. Ya mungkin sedikit agak sekuler.

Sekulerisasi, belum tentu modern. Belum tentu western. Jadi berbicara modernisasi, westernisasi, sekulerisasi ini adalah sebuah tema yang harus kita kupas semuanya. Intinya adalah modernisasi dalam kehidupan pernegaraan beragama itu. tidak harus menilu barat itu modern tidak menjadikan sekolah itu modern dan sebaliknya intinya ini adalah tema yang berbeda meskipun sering orang melebelkan menjadikan satu hal itu semuanya jadi sekali lagi kita kupas lagi modern itu belum tentu westernisasi dan belum tentu sekolahisasi kalau westernisasi ke barat-baratan itu krimnya itu adalah modern dan biasanya sekuler.

Kalau sekulersasi, itu belum tentu modern. Bahkan bisa-bisa sebaliknya. Kembali kepada pola yang sangat lama, ke zaman lampau, sekuler, karena memisahkan.

Kemudian, apakah sekulersasi termasuk westernisasi? Mungkin iya, mungkin tidak. Sangat bergantung pada konteksnya. selanjutnya inilah agama dan sekularisasi sekularisasi itu berasal dari kata latin yaitu sekulum yang berarti masa sekulum yang berarti masa sekarang jadi sebetulnya kalau kita kembalikan tadi ya tema modernisasi, westernisasi, sekularisasi maka ada perbedaan sekularisasi itu ya yang terupdate modernisasi, sekularisasi itu sebetulnya yang terupdate tapi belum tentu modern kemudian sklerisme sebuah doktrin semangat kesadaran yang menjunjung tinggi prinsip kekinian mengenai ide sikap keyakinan serta kepentingan individu jadi sebuah doktrin yang mempunyai semangat kesadaran yang menjunjung tinggi prinsip kekinian mengenai ide sikap keyakinan serta kepentingan individu jadi itu lalu update atau tidak lalu perkinian atau tidak Di barat, penerjemah kodasi, formulasi ide yang menegaskan bahwa antara agama dan negara merupakan dua entitas yang berbeda dan berbeda. Beberapa pemikiran yang ada di barat begitu, jadi agama dan negara itu hal yang harus dibisarkan.

Yang menjelaskan bahwa agama merupakan keyakinan yang dipegang oleh berkemanusia. Selain manusia lebih nyaman, apabila negara tidak ikut campur dalam urusan agama. Jadi kalau di barat itu, agama itu urusan sendiri, urusan pribadi, jangan dihubungkan dengan negara.

Mungkin jadwal langsung terbelah lah, kok berbeda ya dengan Indonesia? Itu berbeda dengan yang ada di kita. Nanti kita bahas.

Konsep skolarisasi mengacu pada proses di mana pengaruh agama atas banyak bidang kehidupan menjadi berkurang. Bagaian sosok menyetujui keberadaan skolarisasi karena Munculnya industrialisasi di barat. Ekstrim atau para pembak ekstrim, secara ekstrim adalah kekuatan yang tidak bisa dicegah, memuncak saat agama terorganisir.

Jadi sekarang itu, berbicara agama kalau di barat, awalnya yang dikira itu adalah kehidupan individu, tapi sekarang terorganisir. Jadi sekarang menjadi sebuah kekuatan. Taruhlah seperti di Indonesia, menjadi kekuatan yang luar biasa.

Yang awalnya. itu adalah kehidupan individu. Moderat, maksudnya kelompok moderat, sekularisasi secara historis mempunyai kejenderaan yang penting dan tidak harus mematikan beragamnya kegiatan agama terorganisasi. Jadi, agama terorganisasi itu menjadi tema tersendiri ketika dalam dunia parolah politik atau ekonomi, agama terpengaruh di dalamnya. Beberapa pandangan Jeffrey Hayden pada 1987, tes disekularisasi telah demikian wasmiah, dirangkul para sosial sehingga menjadi suatu kebenaran tidak berhalang diterima tanpa bintangan.

Setelah Perang Dunia II muncul kebangkitan agama. Jadi, pasca industri, dunia industri, pasca Perang Dunia II itu... Timah, semangat untuk kembali ke agama, bahkan semuanya direferensikan dalam kehidupan agama itu muncul.

Dasar warisan terakhir muncul pertumbuhan besar tradisi-tradisi keagaman yang lebih konservatif, fundamentalis. Kalau mungkin pada saat sekarang, saya tidak terlalu melihat, tetapi kalau saya melihat di sekitar tahun 90, tahun 2000, sangat kelihatan hal itu. Kepercayaan dan perilaku Katolik Amerika dipengaruhi Fatikan II, Fatikan II, yaitu menang gereja lebih kuat. Jadi pengaruh tokoh, sentral. Kalau di Islam itu pengaruh misalkan kekuatan Oki, misalkan kekuatan Arab atau Mekah, atau apa namanya pusat-pusat kekuasaan Islam itu kemudian pengaruh betul.

Kalau di sini adalah di teman-teman Katolik itu adalah panggikan. Mayoritas mereka percaya pada Tuhan. berpuatik pengunjung gereja stabil. Maksudnya, kehidupan beragama setelah Perang Dunia itu luar biasa sehingga melebihkan segala-galanya. Timothy Trippin pada 1988 mengkritisi sekolahisasi agama dalam masyarakat modern sebagai mengalami transformasi tetapi bukan menurun.

Terjadi penyusutan agama tradisional tetapi kesadaran keagama tetap kuat. Jadi, kata Timothi Sriven, agama-agama tradisional itu relatif, tidak diikuti. Maksudnya agama tradisional itu dari tradisi-tradisi, tapi kepemilikan Tuhan, identitas terhadap agamanya itu lebih kuat.

Itu yang selanjutnya Timothi Sriven mengkritisi, skularisasi bahwa agama dalam masyarakat modern mengalami transformasi, jadi terjadi perubahan. yang semakin meninggi meskipun dalam praktek ritualnya berbeda, maksudnya menurun, tetapi dalam kehidupan kepemilikan simbol-simbol agamanya itu lebih kuat. Itu terkait dengan tema kita, agama dan sekularisasi. Jadi, kalau kita melihat beberapa buku, misalkan ini ada agama sibil, sibil religion.

Civil religion ini juga dia sedikit banyak melaporkan terkait dengan agama dan sekolahisasi. Kita lihat ya, disini ada bahwa hewan negatif, agama dan peradaban iman, soliditas orang-orang yang terguncang, teologi sipil dan kesadaran historis, kebijakan pembedaan anti-politik. sedikit banyak bahwa disini juga dibahas tentang sekularisasi meskipun tidak secara langsung kemudian di dalam disini ada juga buku yang lain Agama-agama manusia, Kristen Smith, kata pengantar Johana Fendi ini juga menarik untuk dibaca di dalamnya sedikit banyak membahas tentang agama dan sekularisasi bagaimana kebutuhan-kebutuhan manusia dalam kehidupan untuk meningkatkan dan selamat datang dan jalan selamat dunia.

Dia menampilkan semua agama, baik Buddha, Rokuncu, Taoisme, Islam, Yahudi, Kristen, yang semuanya itu dibahas oleh Kristen Smith. Dia dihubungkan dengan posisi agama dengan peradaban tersebut dan dihubungkan dengan yang kekinian. Dan kalau ingin tahu lagi, dalam bukunya Dialog Keterbukaan Prof. Dr. Nurul Khalis Majid, Dialog Keterbukaan, Afrikulasi Penilai Islam dalam Wacana Sosial Politik Kontemporer, ini saudara juga bisa menemukan apa yang menjadi tema kita tentang agama dan sekularisasi.

Sehingga saudara sudah bisa memahami terkait dengan... agama dan sekularisasi. Apa yang menjadi pertanyaan pada awal kita tadi? Sedikit banyak berbeda, bahwa sekularisasi itu bukan westernisasi, atau modernisasi lebih khusus, modernisasi itu bukan westernisasi dan bukan sekularisasi, belum tentu, tetapi sering disalah artikan seperti itu.

Jadi, seakan-akan, kalau sedang menjadi kelompok agama, organisasi keagamaan saudara atau bahkan praktek kemudaran agama saudara itu selanjutnya dilebelin ketika memberi label nama modern orang langsung menganggap oh itu mengarah kepada barat padahal berbeda padahal belum tentu sekuler tetapi apa yang terjadi pada westernisasi yang menampilkan kehidupan keagamanya dengan pola ala badan-badan belum tentu modern. Begitu juga ketika saudara menampilkan sekularisasi itu adalah terbaik, contohnya yang ditampilkan Kemal Ataturk Turki yang Menghilangkan keholifahan Meskipun pada saat ini Pengen teman-teman menghadirkan Atau bukan teman-teman ya Para pejuang-pejuang mereka Menampilkan keholifahan lagi Meskipun seperti apa Itu menjadi perketatan Sehingga kalau berbicara di Indonesia Mereka yang ingin menampilkan Keholifahan Selanjutnya dibubarkan oleh negara kesatuan di publik Indonesia karena jelas dong kalau di negara Indonesia itu kan sudah jelas memakai Pancasila dan menampilkan demokrasi tidak kekholikwahan meskipun perdebatannya panjang saudara sehingga saudara-saudara berkait dengan agama dan sekularisasi ini menjadi tema yang selalu update untuk saudara ketahui dan saudara pahami Biasanya ini muncul ketika ada hubungan agama dengan kehidupan pernegaraan, lebih spesifik lagi kehidupan politik, Seakan-akan ingin memisahkan antara kelompok agama dengan kehidupan pernegaraan, tetapi di kelompok yang lain, kemudian enggak. Ini jelas pada posisi agama dan posisi negara. Intinya bahwa dalam pembahasan agama dan sekularisasi ini, daerah tidak boleh terjebak dalam pembahasan yang pijik. Maksudnya, terminologi sekularisasi yang pijik.

Menjadikan seseorang atau menjadikan saudara sangat sempit memahamkan terkait dengan hubungan agama dengan negara. Bahwa saudara Islam, Kristen, Hindu, Buddha, ataupun agama yang lainnya dalam kelas ini atau yang melihat ini, pasti semuanya mempunyai ajaran masing-masing dan terkait dengan tema sekularisasi, pemisahan antara agama dan negara taruhlah begitu, kehidupan agama dan negara, pasti mempunyai jawaban masing-masing, tetapi pada umumnya, mereka ingin menjadikan satu tetapi, tidak ingin maksudnya, antara kehidupan agama dan kehidupan sehari-hari, kehidupan bernegara, itu menjadikan satu, tetapi jangan sampai label-label agama dijadikan sebagai alat politik Maksudnya, sebagai legitimasi politik, itu yang sampai hari ini menjadi perkembatan yang tidak pernah selesai seakan-akan begitu. Tapi kalau saudara sudah bisa memahami bahwa kehidupan agama dan kehidupan pernegara, kehidupan agama dan kehidupan permasyarakat, itu bisa bersama-sama tanpa harus ada politik, mempolitisir, maka sebetulnya it's okay.

yang mengatakan agama itu harus dipisahkan dari kehidupan negara, atau sebaliknya, itu biasanya mereka dihubungkan dengan berbagai hal yang berhubungan dengan politik. Maksudnya, politik itu selanjutnya menjadikan hal yang sebetulnya positif menjadi berbeda. Meskipun jangan diartikan yang politik praktis ya, ini sangat berbeda antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.

Semoga bermanfaat, semoga... oh iya, ini tadi belum ada tugas ya. Pada kesempatan ini silahkan saudara mencari sebuah contoh tentang agama dan spoliosasi. Berikan contoh di daerah saudara.

yang menjadikan kehidupan agama itu harus dipisahkan dengan kehidupan, maksudnya kehidupan sehari-hari harus dipisahkan dengan kehidupan agama, yang itu tidak boleh dicampur adukan. Kalau di desa atau di kesamatan, di kabupaten, tidak ada, bolehlah dicontoh lebih besar lagi. Kalau misalkan dalam kehidupan bersekolah, dalam kehidupan kesawa, ataupun yang lain.

Silakan. Dan selanjutnya silahkan ditulis di konten. Semoga bermanfaat.

Ketemu minggu depan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sampai jumpa.