Oke, kali ini kita akan membahas tentang Real Economy in the Long Run. Ini adalah bagian 9 dari buku teks Principle of Economics. Nah, lebih tepatnya hari ini kita akan membahas tentang Production and Growth. Ini ada di chapter 25 di buku cetak Anda. Nah, Production and Growth.
A country's standard of living depends on its ability to produce goods and services Nah jadi kualitas hidup atau standard of living di sebuah negara Itu dia kuncinya adalah di kemampuan negara tersebut memproduksi barang dan jasa Nah within a country there are large changes in the standard of living over time Nah jadi standard of living itu dia akan berubah ya dari waktu ke waktu Intro Kenapa? Karena kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa itu juga akan berubah dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, misalnya kita lihat Jepang misalnya.
Jepang, sorry, saya ganti dulu ininya. Oke, Jepang misalnya. For example, we have Jepang. Dulu dia...
adalah negara yang agraris ya, jadi dia dulunya fokus di pertanian agraris, maka dia dulu memproduksi hasil pertanian dan juga perikanan ya, karena banyak juga hasil laut di Jepang, tapi seiring berjalannya waktu, teknologi semakin baik, pendidikan semakin baik, capital semakin terakumulasi, sekarang dia menjadi negara industri. Di sini kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa itu berubah dari yang tadinya hanya agraris saja dengan metode tradisional, sekarang dia sudah bisa jadi negara industri yang lebih modern dan menggunakan teknologi yang lebih mutakhir. Nah inilah yang dimaksud bahwa kemampuan negara untuk memproduksi barang dan jasa, eh sorry maksud saya standard of living di sebuah negara itu akan berubah over time. Itu karena kemampuan memproduksi barang dan jasa itu juga akan berubah dari waktu ke waktu.
Oke? Oke. Nah, in the United States, over the past century, average income as measured by real GDP per person has grown about 2% per year. Nah, jadi salah satu indikator kemampuan sebuah negara memproduksi barang dan jasa itu adalah GDP. Jadi GDP ini karena dia merefleksikan kemampuan sebuah negara untuk memproduksi barang dan jasa, GDP juga merefleksikan standar hidup atau standar of living di sebuah negara.
Kita lihat di US, GDP-nya beberapa senturi terakhir itu dia tumbuh sekitar 2% per tahun. Nah, berikutnya kita akan bahas tentang productivity. Productivity refers to the amount of goods and services produced for each hour of workers'time.
Nah, jadi produktivitas itu dia merefleksikan berapa jumlah barang dan jasa yang bisa diproduksi pada setiap satu jam kerja. Oke, so each hour of workers'time. Nah, jadi semakin banyak barang dan jasa yang bisa diproduksi dalam satu jam. Jam kerja, maka sebuah negara itu dia semakin produktif. Karena produktivitas diilustrasikan dengan seberapa banyak barang dan jasa yang bisa diproduksi per satu jam kerja.
An Asian standard of living is determined by the productivity of its worker. Nah, jadi kunci dari standard of living sebuah negara itu adalah produktivitas. Karena kalau produktivitasnya tinggi, maka...
GDP-nya juga tinggi. Jadi, tadi GDP itu mengilustrasikan kemampuan sebuah negara untuk memproduksi barang dan jasa. Yang juga berarti dia mengilustrasikan standard of living. Nah, jadi di situ ya kuncinya di produktivitas.
Nah, tabel 1 ini menunjukkan data tentang variasi. pertumbuhan ekonomi ya, mari kita lihat Negara pertama disini kita punya Jepang misalnya, dia dari periode 1890 sampai tahun 2000an, real GDP per personnya dia in the beginning period itu adalah sekitar $1.256. Tapi at the end of period dia sudah menjadi $26.460. Nah kira-kira setiap tahun GDP-nya itu mengalami pertumbuhan 2,81%. Nah pertumbuhan GDP ini yang biasanya kita sebut sebagai pertumbuhan ekonomi.
Jadi kalau GDP-nya itu tumbuh, ya berarti itu artinya pertumbuhan ekonomi. Nah kita lihat di sini misalnya kita ambil Argentina misalnya. Periodenya dari 1900 sampai tahun 2000. Di awal periode atau di tahun 1900-an, GDP per personnya dia adalah $1.915. Di akhir periode atau di tahun 2000, dia menjadi $12.090.
Nah, growth rate-nya rata-rata per tahun adalah 1,86%. Nah, jadi pertumbuhan dari GDP atau pertumbuhan dari ekonomi itu dia melambangkan standard of living yang lebih baik di negara tersebut. Oke, secara teori seperti itu ya.
Oke, nah economic growth around the world. Living standard as measured by real GDP. Nah, jadi ini ya living standard itu diukur berdasarkan real GDP per person atau ya GDP per capita ya, real GDP per person.
Oh iya, ini saya ingin menjelaskan sebentar tentang apa yang dimaksud sebagai real. Nah, jadi kita punya, kita sempat bahas ini ya di kelas, kita punya yang disebut sebagai nominal dan kita punya yang disebut sebagai real. Nah, kita punya nominal GDP sama real GDP.
Nah, apa bedanya? Jadi apa bedanya nominal GDP sama real GDP? Nah bedanya itu adalah kalau real GDP itu dia inflation adjusted.
Jadi karena kemarin sempat kita bahas pengertian dari GDP itu adalah nilai pasar dari barang dan jasa yang diproduksi di sebuah negara. pada satu-satuan waktu tertentu, misalnya per tahun gitu ya. Nah, karena nilai pasar kan berarti terkait dengan harga. Nah, kalau harga itu kan pasti akan dipengaruhi oleh inflasi. Nah, nominal GDP itu kadang-kadang, bukan kadang-kadang ya, most of the time dia akan terpengaruh dengan inflasi.
Jadi bisa aja... GDP itu mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, tapi bukan karena dia memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak, melainkan karena harga barang dan jasa tersebut itu mengalami kenaikan atau inflasi. Nah nominal GDP itu bisa terpengaruh karena hal itu. Padahal dalam konteks GDP itu sebetulnya kita ingin fokus pada barang dan jasa yang diproduksi. Oke, jadi apakah...
Barang dan jasa yang kita produksi itu dia naik atau dia turun. Oleh karena itu penting untuk kita melakukan penyesuaian terhadap inflasi. Jadi kalau nominal GDP itu dia tidak inflation adjusted, jadi dia not inflation adjusted, jadi dia masih dipengaruhi inflasi, not inflation adjusted. Tapi kalau real GDP dia inflation adjusted, jadi Perubahan dari real GDP atau kalau misalnya kita ingin melihat pertumbuhan real GDP, nah itu sebetulnya kita memperhatikan pertumbuhan produksi barang dan jasa, bukan kenaikan atau perubahan harga dari barang dan jasa tersebut.
Jadi real GDP bedanya sama nominal GDP, kalau real GDP itu dia sudah disesuaikan dengan inflasi. Jadi ada penyesuaian dan dia tidak terpengaruh oleh inflasi. Nah, oleh karena itu di sini living standard itu dia diukurnya berdasarkan real GDP per person atau real GDP per kapita.
Nah, berikutnya the poorest countries have average level of income that have not been seen in the United States for many decades. Nah, biasanya... Negara yang miskin ya, itu dia GDP-nya di bawah kebanyakan negara maju.
Oke, nah itu intinya. Nah, annual growth rate that seems small become large when compounded for many years. Compounding refers to the accumulation of growth rate over period of time.
Nah, jadi pertumbuhan ekonomi itu most of the time. time dia sebenarnya kecil ya kalau kita lihat dari tahun ke tahun, misalnya tahun pertama ke tahun kedua, ke tahun ketiga, ke tahun keempat itu sebetulnya pertumbuhannya kecil paling hanya 1%, 2%, 2% itu sudah cukup tinggi ya bahkan kadang-kadang mungkin kurang dari 1% but it's okay, tapi kalau misalnya kita lihat secara akumulatif ya, jadi compounded itu akumulatif itu dia akumulasinya itu itu jadi besar kalau misalnya kita lihat secara akumulatif jadi kalau misalnya setiap tahun perekonomiannya tumbuh 1% misalnya maka dalam 10 tahun ya berarti 10 kalinya 1% itu berarti kan cukup tinggi ya nah jadi seperti itu productivity plays a key role in determining living standard for all nations in the world jadi seperti yang saya katakan tadi Produktivitas itu dia punya peran kunci untuk menentukan standard of living di negara-negara di dunia. Nah tadi produktivitas, jadi kita akan membahas mengapa produktivitas itu penting. Jadi tadi kita mengatakan bahwa produktivitas itu dia meriver pada barang dan jasa yang bisa diproduksi untuk setiap satu jam kerja. One hour of work.
To understand the large difference in living standard across countries, we must focus on the production of goods and services. Nah, jadi untuk bisa memahami perbedaan living standard di antara negara-negara, maka kita bisa melihatnya dari sudut pandang produksi barang dan jasa. Oke, mari kita lihat. bagaimana produktivitas itu ditentukan.
Nah, the inputs used to produce goods and services are called factor of production. Nah, ini sudah pernah kita bahas. Jadi, input yang digunakan atau sumber daya yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa itu disebut sebagai faktor produksi atau factors of production.
The factors of production directly determine productivity. Nah, jadi yang menentukan kita produktif atau tidak itu adalah faktor. faktor produksinya eh nah faktor produksi itu terdiri dari apa saja nah ini adalah beberapa faktor produksi yang saat ini kita diskusikan yang pertama kita punya physical capital atau kapital fisik seperti misalnya mesin misalnya gedung lalu kita juga punya human capital ini adalah pekerjaannya ya berarti Berikutnya kita punya natural resource, ini adalah sumber daya alam. Yang berikutnya kita punya technological knowledge.
Ini adalah teknologi atau boleh juga skill itu masuk ke sini. Baiklah, mari kita bahas satu-satu. Yang pertama adalah physical capital atau capital fisik. Capital fisik, I'm so sorry, I mean physical capital is a produce factor of production. It is an input into the production process that in the past was an output from production process.
Nah, jadi physical capital seperti tadi saya contohkan mesin misalnya. Misalnya saya contohkan mesin. Nah, dia itu adalah input.
Yang sebetulnya sebelum dia menjadi input, dia adalah output dari production process. Nah, jadi misalnya begini. Anda punya usaha toko kue misalnya.
Nah, Anda butuh capital fisiknya itu misalnya adalah oven. Nah, oven yang Anda gunakan sebagai input di toko kue Anda itu sebetulnya adalah output dari pabrik oven. Nah, jadi pabrik oven memproduksi oven. Sebagai barang final ya, sebagai output. Nah, lalu...
oven tersebut Anda beli sebagai input untuk bisnis Anda, untuk produksi Anda, untuk memproduksi kue. Nah, jadi misalnya seperti itu. Oke, maka di sini physical capital is a produce factor production.
Yang kedua, physical capital is the stock of equipment and structure that are used to produce goods and service. Misalnya, tools used to build or repair automobiles, tools used to build furniture, and office buildings. Jadi, physical capital itu secara umum terbagi menjadi dua. Yang satu ini, yang dia merupakan input.
yang Anda gunakan, tapi sebelumnya dia merupakan output dari proses produksi yang lain. Nah, yang kedua, dia adalah stock of equipment atau structure yang Anda gunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Nah, structure ini, dia sebetulnya lebih merifer pada building ya, atau tempat building or place.
Jadi toko fisik Anda tadi, toko kue Anda itu structure atau building atau place. Nah, stock of equipment ini dia merefer pada tools atau alat. Jadi kalau misalnya Anda punya bengkel, ya berarti alat-alat yang Anda gunakan untuk memperbaiki mobil.
Tadi kalau Anda punya toko kue, ya berarti tools-nya ini termasuk misalnya baking sheet atau cetakan kue. atau pisau, talenan, dan segala macam. Nah, itu masuknya ke sini. Nah, ini adalah physical capital.
Physical capital ada dua. Yang pertama ini is a produce factor of production, dan stock of equipment and structure. Oke, ini adalah contoh dari physical capital. Nah, yang berikutnya kita punya human capital.
Nah, human capital, this is basically the worker, atau pekerjanya. Nah, the economist turns for the knowledge and skill that worker acquire through education, training, and experience. Nah, jadi human capital, oke, disini sebetulnya dia merifer lebih luas daripada worker ya, jadi saya hapus aja deh.
Nah, human capital ini sebetulnya adalah istilah yang dia itu merifer pada knowledge and skill that workers acquire through education, training, and experience. Nah, jadi ketika seseorang itu bekerja, tadi misalnya di toko kue, jadi ada pekerja yang bekerja di toko kue, dan ketika dia masuk kerja ke toko kue Anda, Anda berikan training. Anda berikan training bagaimana caranya memanggang kue misalnya, atau bagaimana caranya membuat adonan kue misalnya.
Jadi di situ Anda berikan training dan juga edukasi. Dan semakin lama pekerja tersebut bekerja di toko Anda, maka dia akan punya experience. Nah, human capital ini dia merifer pada segala buah dari pendidikan, training, dan experience yang dimiliki oleh seorang pekerja. Jadi dia tidak hanya pekerja ya, tapi dia merupakan knowledge dan skill yang didapatkan oleh pekerja melalui pendidikan, training, dan experience. pengalaman.
Oke, nah jadi itu adalah human capital. Like a physical capital, human capital raise nation's ability to produce good and service. Nah, jadi ini menarik ya. Jadi sama seperti physical capital, human capital ini juga menaikkan kemampuan sebuah negara untuk memproduksi barang dan jasa. Karena pekerja yang dia itu punya knowledge dan skill yang tinggi itu dia akan lebih Productive.
Oke. So, kalau human capitalnya itu mengalami kenaikan, maka produktivitas juga mengalami kenaikan. Productivity juga mengalami kenaikan. Oke.
Nah, berikutnya adalah natural resource. Natural resource is input used in production that are provided by nature. Nah, jadi dia adalah input yang disediakan oleh alam.
Sebagai contoh, Tanah, sungai, mineral deposits, barang tambang misalnya ya. Nah, dia terbagi menjadi dua yang terbaharui atau renewable, contohnya adalah pohon-pohon dan hutan misalnya. Lalu yang non-renewable, ini contohnya adalah petroleum and coal atau minyak dan batu bara. Natural resource can be important but are not necessary for an economy to be highly productive in producing goods and services.
Nah ini menarik ya. Jadi sumber daya alam itu penting, tapi mungkin tidak necessary. Jadi dia penting tapi bukan sebuah keharusan. Jadi meskipun dia penting, tapi dia bukan merupakan sebuah keharusan yang membuat sebuah perekonomian itu menjadi highly.
Nah berarti apa yang bisa kita simpulkan dari sini? Ada atau tidaknya natural resource itu tidak terlalu berpengaruh dengan apakah sebuah negara bisa produktif atau tidak. Jadi seperti itu.
Contohnya apa? Kita lagi-lagi mengambil contoh Jepang misalnya. Jepang tidak. Misalnya dia tidak punya petroleum, dia tidak punya minyak. Dia nggak punya minyak, nggak punya misalnya, tapi dia tetap bisa produktif.
Nah, itu tanda bahwa produktifnya itu tetap tinggi. Nah, itu tanda bahwa SDA itu tidak mutlak ya sebagai penentu dari produktivitas sebuah negara. Ya, katakanlah bandingkan dengan Indonesia misalnya, produktivitas kita sama Jepang masih di bawahnya ya, padahal sumber daya alam kita lebih banyak. Nah, jadi itulah SDA. Nah, yang berikutnya adalah technological knowledge.
Technological knowledge is society's understanding of the best way to produce goods and services. Jadi, intinya adalah technological knowledge itu adalah pengetahuan tentang Cara terbaik dari memproduksi barang dan jasa. Human capital refers to the resource expended transmitting this understanding to the labor. Nah, jadi kalau misalnya knowledge ini, technological knowledge, itu dia diberikan atau ditransfer kepada labor force atau kepada pekerja, nah itu dia jadi human capital. Jadi ini seperti teknik atau teknologi yang diketahui di masyarakat tersebut sebagai cara terbaik untuk memproduksi barang dan jasa.
Misalnya bagaimana? Misalnya seperti ini. Misalnya, sebentar. Oh, ini misalnya.
Kita ambil contoh pertanian misalnya. Kita pakai farming misalnya. Nah, dulu waktu tahun berapa ya, mungkin tahun 50-an, waktu di tahun 50-an farming atau bertani itu dia masih tradisional. Nah, eh sorry, tradisional.
Nah, sekarang di tahun 2000-an, Ini 1950s. Di tahun 2000an sekarang kita punya teknologi untuk bertani. Misalnya sekarang pertanian itu udah high tech misalnya.
Udah bisa pakai mesin dan segala macam. Nah yang dimaksud dengan knowledge itu ya ini. Di tahun 1950 teknik tradisional dalam pertanian itu merupakan pengetahuan.
technological knowledge yang ada di masyarakat. Tapi seiring berjalannya waktu, technological knowledge itu mengalami kemajuan ya. Jadi sekarang the best way untuk melakukan farming itu adalah dengan mesin.
Dulu tradisional. Jadi ini ya yang dimaksud dengan best ways, itu adalah best ways yang dianggap di masyarakat tersebut. Jadi ini adalah contoh dari technological knowledge. Nah ini FYI, the production function, economy often use productivity function to describe the relationship between quantity of inputs used in production and the quantity of output from production. Nah jadi production function atau fungsi produksi itu dia menjelaskan hubungan antara kuantitas input yang digunakan untuk produksi dengan kuantitas output.
yang dihasilkan dalam produksi. Jadi sebetulnya seperti ini ya kita punya input di sini lalu kita punya production di sini jadi proses produksinya nanti keluar output. Nah production function itu adalah jadi production function Production function itu adalah fungsi yang menjelaskan.
Jadi dia. Jadi production function itu menjelaskan bagaimana kuantitas output itu merupakan fungsi dari kuantitas input. Jadi saya contohkan sederhana saja.
Jadi misalnya output di sini saya lambangkan sebagai Y. Nah input, tadi kan kita punya banyak ya. Kalau input kita punya physical capital, ini saya tulis sebagai K. Sorry, saya tulis sebagai...
Sebentar. Saya cari tempat yang enak buat menuliskan ini. Ini input. Misalnya input ini tadi kita punya capital.
Physical capital ya, K. Terus kita juga punya labor. Nah, misalnya terus kita punya natural resource.
Misalnya N. Nah, jadi katakanlah inputnya adalah capital, labor, sama natural resource. Dan outputnya adalah Y. Nah, di sini. y atau quantity of y, nggak usah deh, quantity of y ini, dia merupakan fungsi dari inputnya, k, l, sama n. Jadi seperti itu, ini adalah contoh dari production function.
Production function. Jadi berapa y yang mau dihasilkan, itu tergantung berapa input yang Anda... masukan ke dalam fungsi produksi.
Nah, oh rupanya di sini akan dijelaskan. Nah, ini contoh dari fungsi produksi ya, di mana Y kita sebutkan tadi adalah quantity of output, lalu kita punya A di sini, A ini adalah teknologi, kita punya F ini fungsi ya, function, lalu kita punya L, L adalah labor, K adalah capital, H adalah human capital, N adalah natural resource. Nah, ini adalah contoh dari production function. Jadi, outputnya itu merupakan teknologi dikalikan fungsi dari L, K, H, dan N. Production function has constant returns to scale if for any positive number X.
X Y equals to A F X L X K X H X N. That is doubling of all input cause the amount of output to double as well. Nah, dalam fungsi produksi itu ada yang namanya returns. Returns itu kan berarti berapa input yang kita masukkan, berapa output yang dihasilkan.
Nah, itu adalah returns. Nah, kita punya beberapa jenis returns. Salah satunya adalah constant returns to scale.
Nah, constant returns itu artinya adalah, kalau misalnya Anda memasukkan input sejumlah X, maka output yang keluar itu juga sejumlah X. Jadi artinya, misalnya Anda memasukkan, saya tulis di sini ya, saya, oh gini aja deh biar nggak bingung. Jadi ini adalah inputnya.
A fungsi L. K H N misalnya demikian nah misalnya saya memasukkan 2L misalnya jadi kita masukin dua labor dua capital dua human capital sama dua natural resource nah karena ini saya masukkan dua semua maka nanti hasilnya itu juga 2Y nah jadi constant return to scale namanya juga konstan ya jadi kuncinya di sini adalah kata konstan Karena dia konstan, jadi berapa input yang saya masukkan hasilnya outputnya juga segitu. Saya masukin 2 input, ya keluarnya outputnya 2 kali.
Saya masukin ini 3, ya berarti nanti outputnya keluarnya juga 3. Jadi ini ya, doubling all the inputs cause the amount of output to double as well. Nah itu artinya adalah constant return to scale. Oke, oke.
Nah. sebuah fungsi produksi yang dia itu punya constant return to scale, maka dia punya implikasi yang menarik ya. Jadi misalnya, kalau tadi ini kan kita punya ini ya, kita punya xy sama dengan a dikali fungsi xl, xk, xh, xn. Misalnya x-nya itu sekarang kita buat x sama dengan 1 per l.
Jadi x sama dengan 1 per l. maka masukkan ke dalam persamaan jadi yang tadinya kita punya Tadinya kan kita punya X Y sama dengan A dikali F X L X K X H X apalagi sih N. Ya kan?
Demikian. Nah ini, ini semua Anda kalikan dengan 1 per L. Kan berarti kan dibagi L ya. Nah maka Y dibagi L. Sama dengan A dikali F, ini L, dikali 1 per L itu sama dengan 1, lalu K dikali 1 per L sama dengan K per L, lalu H di sini dikalikan 1 per L sama dengan H per L, N dikali 1 per L maka sama dengan N per L.
Nah, maka di sini kita punya, saya pakai warna yang beda-beda aja ya, nah Y per L ini adalah output per worker. Karena Y adalah output dan L adalah labor atau worker, maka Y per L adalah output per worker. Nah yang berikutnya kita punya K per L, K adalah capital, L adalah labor, berarti K per L adalah physical capital per worker. Nah berikutnya kita punya H per L, ini adalah human capital per worker.
Nah terakhir kita punya, Ehm... Kita punya N per L, ini adalah natural resource per worker. Nah, the preceding equation says that the productivity depends on physical capital per worker, human capital per worker, and natural resource per worker, as well as the state of technology. Nah, persamaan tersebut itu dia mengimplikasikan bahwa produktivitas, nah jadi produktivitas tadi kan, Output atau barang dan jasa yang bisa dihasilkan oleh pekerja pada per jam kerjanya dia, nah itu sebenarnya adalah Y per L. Nah Y per L itu dia tergantung pada physical capital per worker atau K per L, human capital per worker atau H per L, dan natural resource per worker atau N per L juga tergantung dari A atau teknologi.
Nah, jadi ini dia sebetulnya mengulang apa yang sudah kita bahas tadi ya, bahwa produktivitas Y per L itu dipengaruhi oleh faktor produksi. Nah, faktor produksinya ini, K per L, H per L, N per L, sama A. Oke, nah berikutnya adalah economic growth and public policy. Government can do many things to raise productivity and living standard. Jadi pemerintah itu bisa melakukan banyak hal ya untuk meningkatkan produktivitas dan living standard.
Government policy that raise productivity and living standard. Nah ini adalah contoh kebijakan dari pemerintah yang bisa menaikkan produktivitas. Yang pertama adalah dia encourage saving and investment. Yang berikutnya adalah encourage investment from abroad.
Lalu encourage education and training, establish secure property rights and maintain political stability, promote free trade, dan promote research and development. Nah jadi kalau misalnya pemerintah itu menggenjot saving sama investment, jadi bayangkan seperti ini. Kalau misalnya pemerintah itu mengencourage orang untuk melakukan saving misalnya jadi Anda menabung lebih banyak di bank, bank bisa meminjamkan uang lebih banyak ke pengusaha misalnya.
Nah pengusaha yang meminjam uang di bank tadi, dia bisa membeli mesin lebih banyak atau menyewa gedung dan mengekspansi usahanya misalnya seperti itu. Nah jadi encouraging saving and investment itu ilustrasinya seperti itu. Lalu encourage investment from abroad, ini misalnya FDI misalnya Jadi misalnya dia government kerjasama misalnya sama manufaktur di negara lain untuk membangun cabang manufaktur di sini misalnya, di Indonesia misalnya.
Nah sekarang misalnya dengan Jepang katakanlah ya, terus bikin pabrik Honda atau Yamaha di Indonesia. Nah itu dia bisa meng-hire lebih banyak orang. Jadi orang yang tadinya nganggur gak bekerja jadi bisa bekerja misalnya seperti itu.
Lalu encourage education and training. Nah jadi kalau seseorang itu Ya, of course ya pendidikan itu akan berpengaruh baik secara standard of living bagi seseorang. Jadi untuk meningkatkan skill dan knowledge itu bisa melalui education and training.
Nah berikutnya secure property rights. Nah jadi ini penting ya, property rights supaya tidak terjadi penyalahgunaan atau konflik karena ketidakjelasan hak milik. Ini sangat penting. Lalu juga political stability juga sangat penting.
Berikutnya bisa juga mempromosikan free trade. Lalu yang terakhir adalah promote research and development. Nah, mari kita bahas apa pentingnya saving and investment.
One way to raise productivity is to invest more current resource in the production of capital. Nah, jadi... Salah satu kunci yang meningkatkan produktivitas itu investment ya, terutama di production of capital.
Nah, ini adalah grafik growth and investment. Jadi, di sini kita lihat salah satu negara yang growth ratenya cukup tinggi dari tahun 1960-1991, itu adalah South Korea. Jadi kita lihat bahwa pertumbuhan ekonomi South Korea dari 1960 sampai 1991 itu pesat ya.
Dia hampir, bukan hampir, bahkan dia 7%. Nah kita lihat bahwa South Korea itu juga investmentnya juga cukup tinggi ya. Lalu berikutnya misalnya kita lihat Singapura.
Singapura hampir 7% growth rate-nya dan dia saving sama investmentnya juga cukup tinggi. Begitu juga dengan Jepang di sini. Dia growth rate-nya cukup tinggi, investment-nya cukup tinggi. Nah berikutnya misalnya kita lihat negara yang pertumbuhan ekonominya tidak begitu tinggi, katakanlah Bangladesh di sini. Bangladesh dari 1960 sampai 1991 kenaikan growth rate-nya itu tidak sampai 2%.
Dan kita lihat bahwa investment-nya dia juga ternyata tidak sampai... 10% dari GDP-nya dia, dan itu dari 1960 sampai 1991. Nah, ini mengilustrasikan bahwa kebanyakan negara yang growth rate-nya tinggi, itu investment-nya juga tinggi. Jadi, percentage investment per GDP-nya itu tinggi.
Nah, berikutnya kita akan bahas um... Berikutnya kita akan bahas tentang diminishing return and the catch up effect. So as the stock of capital rises, the extra output produced from additional unit of capital falls.
This property is called diminishing returns. Jadi diminishing returns itu mengilustrasikan bahwa semakin Anda menambah kapital Anda, jadi nanti tambahan output yang dihasilkan itu akan turun. Misalnya seperti apa ilustrasinya? Jadi, ilustrasinya seperti ini.
Misalnya, di toko kue Anda sekarang, Anda punya satu oven misalnya. Anda punya satu oven. Mari kita tulis. Anda punya satu oven. Nah, itu Anda bisa memproduksi katakanlah 10 kek.
Terus Anda beli oven satu lagi. Jadi Anda sekarang punya 2 oven, Anda bisa memproduksi 15 kek misalnya. Begitu sekarang. Lalu Anda beli 3 oven misalnya. Nah ini Anda akan sekarang bisa memproduksi katakanlah 18 kek.
Lalu Anda punya 4 oven. Nah sekarang Anda bisa memproduksi katakanlah 20 kek misalnya. Nah, di sini yang perlu kita perhatikan itu adalah penambahannya. Oke, dari 10 ke 15 ini tambah 5. Dari 15 ke 18 ini tambah 3. Dari 18 ke 20 ini tambah 2. Nah, jadi delta outputnya atau perubahan outputnya itu dia diminishing ya.
Dia mengalami penurunan. Semakin banyak Anda membeli oven atau semakin banyak Anda menambah capitalnya. Oke.
Kenapa demikian? Nah, karena... Karena misalnya Anda hanya punya pekerja dalam jumlah yang tetap misalnya. Jadi Anda punya katakanlah berapa pekerja ya, 2 pekerja, eh enggak, 2 pekerja misalnya. Anda hanya punya 2 staff di toko Anda.
Tadinya kalau punya 1 oven, itu 2 pekerja ini tidak bisa mengoperasikannya dengan optimum karena cuma ada 1 oven. Oke, makanya hanya bisa 10K. Jadi kalau satu orang pakai oven, yang satunya nggak bisa. Misalnya seperti itu. Terus Anda sekarang punya 2 oven misalnya.
Nah, dengan 2 oven, ini satu orang itu bisa mengoperasikan satu oven. Yang satunya bisa pakai oven yang lain. Nah, sekarang Anda bisa memproduksi 15K.
Jadi lebih banyak. Nah, tapi kalau Anda tambah oven satu lagi, Nah, ini... Yang hanya 2 orang di sini, ini jadi tidak bisa mengoperasikannya dengan optimum ya. Jadi penambahan keknya juga tidak seperti tadi. Begitu juga ketika punya 4 oven.
Jadi penambahan keknya itu akan mengalami penurunan. Nah, jadi apakah kalau misalnya kita menambah kapital kita itu adalah sesuatu yang salah? Jadi nggak salah ya.
Menambah capital itu bukan sesuatu yang salah, hanya saja efek dari penambahan capital itu dia akan mengalami diminishing return. Jadi diminishing return itu adalah ini, jadi perubahan outputnya itu akan menurun. Jadi ketika kita ingin menambah capital itu idealnya kita ingin tahu kita harus menambahnya sampai di titik mana. Jadi di titik mana itu adalah Ketika kita mulai melihat bahwa kok penambahan outputnya itu mengalami penurunan, misalnya dari 5 ke 3, ini kan mengalami penurunan. Nah, di sini itu idealnya kita ingin berhenti untuk menambah physical capital, jadi tidak ditambah lagi.
Nah, tapi tidak mudah ya untuk memperkirakan sebetulnya kapan saat itu. terjadi atau titik itu terjadi itu enggak mudah menentukannya Oke ini cuman teori sederhana aja sih jadi idealnya seperti itu tapi di dunia nyata itu enggak mudah nah because of the menitin return and increase in saving rate slits to higher growth only for a while nah diminishing return ini juga berlaku secara agregat ya secara secara pertumbuhan ekonomi itu juga berlaku sama jadi Kalau misalnya kita menambah investment, jadi menambah saving itu berarti sama dengan menambah investment. Nah, jadi ketika kita permulaan, jadi di awal-awal menambah saving dan investment, itu pertumbuhan ekonomi akan naik. Terus kita tambah terus saving sama investmentnya, ya pertumbuhan ekonominya tetap naik, tapi kenaikannya itu akan lebih kecil daripada sebelumnya.
Nah, itu adalah diminishing. return and increase in the saving rate leads to higher growth only for a while in the long run the higher saving rate leads to a higher level of productivity and income but not in the higher growth in these areas jadi in the long run higher saving rate jadi tingkat tabungan yang tinggi itu dia akan mengakibatkan produktivitas dan income yang lebih tinggi tapi tidak berat tidak menjadi pertumbuhan perekonomian yang tinggi atau pertumbuhan ekonomi yang tinggi Oke nah kita lihat ilustrasinya ya Jadi kalau diilustrasikan ke dalam grafik, misalnya seperti ini. Jadi ini katakanlah investment misalnya. Ini adalah investment, ini adalah Y-nya atau GDP.
Eh, sorry, GDP. Misalnya seperti itu. Nah, wujud dari pertumbuhan GDP, eh, sorry.
Jadi hubungan antara GDP sama investment itu kira-kira bisa digambarkan seperti ini. Jadi dia akan mengalami kenaikan tapi kurang oke ya. Jadi katakanlah sebentar.
Jadi seperti ini. Nah jadi semakin kita menambah investment, itu GDP-nya itu pada awalnya dia akan mengalami kenaikan. Jadi investment-nya kita naik ke sini ya, ke arah kanan sini. Oh saya kasih titik-titik aja deh biar lebih jelas. Jadi misalnya pertama investment kita di titik ini misalnya.
Ini adalah I1. Oke, terus kita tambah investment ke I2. Misalnya seperti itu.
Terus I3 di sini. Terus I4 katakanlah di sini. Nah, ketika dia di I2, I3, dan I4 itu...
Dia posisinya di sini, Y1, Y2, Y3, Y4. Nah, mari kita lihat. Nah, jadi awalnya misalnya kita invest di I1.
Nah, di I1 itu kita punya pertumbuhan ekonomi atau output di titik Y1. Jadi di sini ya. Nah, terus kita tambah lagi investmentnya ke I2, ini akan mengalami kenaikan, yaitu dari Y1 ke Y2.
Nah perubahannya dari Y1 ke Y2 itu digambarkan dengan slope-nya ini. Nah yang warna merah, saya arsir warna merah, ini adalah pertumbuhan ekonominya. Nah terus kita invest lagi ke Y3.
Kalau Y3 nanti GDP kita ada di Y3. Nah perubahan ke Y3 ini adalah yang saya arsir warna merah yang ada, oh jangan warna merah, biar beda ya. Kita sekarang...
Nah, bandingkan dengan warna ungu misalnya. Nah, pertumbuhan ekonominya itu yang warna ungu. Nah, yang warna ungu ini, ini luasnya lebih kecil daripada yang warna merah.
Ya, gambar saya agak tidak proporsional ya, tapi yang ungu ini lebih kecil daripada yang warna merah. Nah, terus kalau kita invest lagi ke I4, maka kita lihat GDP kita itu akan ada di I4. Tapi, di sini, warna orange misalnya. Perubahannya itu tipis banget. Jadi perubahan yang warna orange atau pertumbuhan yang warna orange itu semakin kecil.
Jadi pertumbuhan ekonomi itu dia akan semakin dengan kita mengakumulasi kapital terus dan hanya mengakumulasi kapital saja. Itu dia akan mengalami perlambatan pertumbuhan. Jadi ini yang terjadi pada GDP kalau kita hanya.
meningkatkan saving atau investment ya. Jadi saving sama dengan investment. Nah, kira-kira seperti itu ilustrasinya.
Nah ini, kalau di dunia nyata seperti apa? Nah, kalau di dunia nyata ini sebetulnya ada banyak contohnya ya, terutama di negara-negara maju. Misalnya di Amerika, di Jepang, di mana lagi ya? Misalnya di Inggris.
Jadi negara-negara yang negara maju yang dia sudah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat puluhan tahun lalu, mereka mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, maka sekarang itu sebetulnya meskipun perekonomian mereka tetap tumbuh, tapi pertumbuhannya itu melambat. Karena apa? Jadi ibaratnya kita lihat contohnya Inggris misalnya. Inggris di sini, di bagian yang warna merah ini misalnya setelah dia mengalami revolusi, Industri.
Terus dia terus tumbuh, terus tumbuh, tapi pertumbuhannya melambat. Karena apa? Karena adanya tadi hukum diminishing returns.
Jadi kalau hanya akumulasi kapital saja akan ada diminishing returns. Dan itu yang terjadi di negara-negara maju sekarang. Nah, beda dengan negara berkembang.
Negara berkembang itu belum mengalami pertumbuhan yang tinggi atau pesat. Jadi karena mereka masih jalan terus ya. Jadi belum sampai di titik dia pertumbuhannya melambat.
Jadi pertumbuhan melambat itu terjadi di titik tertentu ya ketika sudah kena titik ini misalnya. Ini kan sebenarnya tidak tumbuh lagi, perekonomiannya akan stuck seperti itu. Nah negara berkembang itu belum di titik tersebut, makanya dia pertumbuhannya pesat. Nah inilah yang kita maksud dengan catch up efek So catch up effect refers to the property whereby countries that start poor off tend to grow more rapidly than the countries that start rich. Nah jadi catch up effect itu dia mengilustrasikan pertumbuhan ekonomi negara yang dia, negara berkembang ya, atau start of poor yang pertama-tama dianggap negara, ya bukan dianggap ya, yang dia adalah awalnya negara miskin, itu dia akan tumbuh lebih pesat daripada negara-negara.
Yang dia start of rich. Oke. Nah jadi itu namanya catch up effect. Si negara yang awalnya miskin ini dia akan tumbuh besar dan nanti bisa menyusul tingkat pertumbuhan negara yang sudah kaya tadi.
Apakah itu terjadi di dunia nyata? Yaitu debatable. Anda bisa mendiskusikan itu sendiri dengan rekan-rekan Anda.
Oke. Nah. Mari kita beralih ke investment from abroad.
Governments can increase capital accumulation and long-term economic growth by encouraging investment from foreign source. Nah, jadi tadi salah satu kunci dari penambahan kapital itu kan investment. Nah, pemerintah itu juga bisa mencari investment dari sumber asing ya.
Nah, kita nggak akan bahas apa... Kebaikan-keburukan dari investment asing, kita tidak akan membahas itu di kelas ini. Kita membahas ini dalam konteks bahwa investment itu secara teori bisa encouraging economic growth.
Nah, investment from abroad. Jadi, investment from abroad itu dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah FDI atau Foreign Direct Investment. Ini adalah Capital Investment Owned and Operated.
by foreign entity jadi contoh dari FDI ini adalah pabrik pabrik asing misalnya nah jadi ini adalah investment real bukan investment real ya, tapi investment yang bisa kelihatan seperti misalnya membangun pabrik misalnya Apple punya pabrik di Cikampek misalnya seperti itu itu adalah contoh dari foreign direct investment nah berikutnya adalah foreign portfolio investment nah ini adalah investasi finance ya investment finance with foreign money but operated by domestic resident nah ini contohnya ya surat berharga itu yang pertama misalnya negara lain memiliki saham perusahaan-perusahaan di Indonesia Misalnya seperti itu. Nah, berikutnya adalah education. Kita tahu dia tadi salah satu kunci dari produktivitas ya. For a country's long-run growth, education is at least as important as investment in physical capital. Nah, jadi pendidikan dan physical capital itu sama pentingnya.
Jadi, in the United States, each year schooling raise person's wage. Nah, jadi banyak studi ya yang mengatakan bahwa penambahan satu tahun... sekolah itu dia menaikkan upah secara average itu sekitar 10% ini studi dan ya eh sorry ini studi dan ya ini studi yang di US tapi sebetulnya di negara lain pun banyak studi seperti ini termasuk di Indonesia dan memang hasilnya setiap penambahan satu tahun sekolah itu menambah secara rata-rata upah itu jadi lebih tinggi ya That's one way the government can enhance standard of living is to provide school. Jadi salah satu cara untuk menaikkan standard of living adalah dengan menyediakan sekolah dan menghimbau masyarakat untuk mengambil benefit dari adanya sekolah tadi.
An educated person may generate new ideas about how best to... To produce goods and services which in turn may enter society's pool of knowledge and provide external benefits. Oke, nah jadi seseorang yang berpendidikan dalam konteks ini, dia punya potensi untuk melahirkan ide baru, teknologi baru tentang bagaimana cara memproduksi barang dan jasa. Nah, nanti itu akan bermanfaat ya bagi masyarakat secara umum. Oke, nah.
Tapi ada juga nih satu problem tentang edukasi. So one problem facing some poor countries is the brain drain. Brain drain is the emigration of many of the most highly educated workers to rich countries. Nah, jadi salah satu sisi negatif dari education itu adalah brain drain.
Nah, brain drain itu misalnya seperti ini. Misalnya Anda dikirim untuk sekolah di Singapura. Di Singapura, Anda menuntut ilmu dan Anda melihat bahwa ilmu ini sangat bermanfaat dan sangat baik dan hidup di Singapura itu lebih enak misalnya daripada hidup di Indonesia. Lalu Anda memutuskan bahwa, oh saya stay aja di Singapura dan saya bekerja di Singapura karena kalau saya kerja di Singapura, income saya lebih tinggi daripada kalau misalnya saya kembali ke Indonesia.
Nah, itu adalah ilustrasi dari brain drain. Orang yang disekolahkan ke luar negeri, itu dia memilih untuk tidak pulang ke negara asalnya. Karena apa?
Karena kehidupan di luar negeri lebih baik, misalnya secara standard of living. Itu adalah brain drain. Nah, berikutnya adalah property rights and political stability.
Property rights refer to the ability of people to exercise authority and resource of their own. Intinya hak milik ya. Hak milik itu penting sekali, kalau nggak ada hak milik maka nanti terjadi konflik.
Karena orang bisa main claim, main claim tentang misalnya ini adalah tanah milik saya. So, it will not work. Jadi akan terjadi konflik.
That's why property right itu penting. Kalau misalnya nggak ada property right itu juga bisa mendiscourage investment ya. Jadi karena biasanya kalau nggak ada property right itu banyak konflik.
maka orang lebih reluctant atau lebih tidak ingin untuk investasi. Nah, berikutnya adalah free trade. Free trade is in some way a type of technology, a country that eliminates trade restrictions will experience same kind of economic growth that would occur after major technological advance.
Jadi disini dikatakan bahwa free trade, ya karena namanya juga free trade ya, kalau kita menjalin hubungan dengan negara lain, misalnya hubungan perdagangan, nah itu kita bisa berpotensi mengalami economic growth yang sama dengan partner trade kita misalnya. Karena salah satu jenis trade itu adalah kita punya keuntungan untuk bisa mengadopsi teknologi yang digunakan oleh partner dagang kita. Jadi itu salah satu keuntungan dari free trade.
Nah, some countries engage in inward oriented trade policies. Itu artinya dia menghindari interaksi dengan negara lain. Lalu juga ada sebuah negara yang outward. oriented rate policies itu dia meng-encourage interaksi dengan negara lain yang mana yang lebih baik, yaitu Anda bisa diskusikan dengan rekan Anda yang berikutnya adalah research and development research and development the advance of technological knowledge has led to higher standard of living jadi kemajuan teknologi itu dia akan berujung pada kemajuan standard of living atau standard of living yang lebih tinggi.
Advance of technological knowledge itu bisa didapat dari penelitian dan pengembangan atau research and development. Jadi, namun di sisi lain, most technological advance comes from private research by firms and individual inventors. Tapi kebanyakan kemajuan teknologi itu datang dari private sector ya.
Maka pemerintah di sini bisa mengambil peran dengan cara meng-encourage development dengan memberikan insentif, misalnya research grant, tax breaks, sama patent system. Ini case tadi, Anda bisa baca sendiri ya di slide yang sudah saya share. Nah, ini apa ya, the growth in real GDP per person, ini kayaknya oke.
Ini nggak ada negaranya ya, sebentar. Sepertinya ini US ya konteksnya. Nah, jadi kita bisa lihat di US ini adalah... tahunnya kita bisa lihat growth rate per per year Nah jadi dari tahun 1870-an ini 1890-an ini 1910-1930 nah ini setelah revolusi industri itu kita bisa lihat bahwa growth rate di US itu menjadi tinggi banget ya tinggi banget Nah lalu dia mengalami penurunan Nah jadi tadi saya sempat mengatakan bahwa Negara yang sekarang itu kaya, itu dia mengalami pelambatan growth rate.
Nah, itu sebetulnya bisa kelihatan dari sini. Jadi, ini waktu US masih jadi negara miskin ya. Jadi, zaman dulu masih tradisional dan segala macam.
Terus, tiba-tiba ada revolusi industri, maka dia melejit sekali. Tapi, sekarang sudah melambat. Growth ratenya itu turun, seperti itu.
Tapi mungkin ini masih lebih tinggi ya daripada Indonesia misalnya. Ya nggak apa-apa karena kita masih negara bergembang, justru kita masih akan pertumbuhan ekonominya lebih pesat lagi. Nah berikutnya adalah population growth. Economists and other social scientists have long debated how population growth affects society.
Jadi ada perdebatan ya bagaimana pertumbuhan populasi itu... itu mempengaruhi sebuah masyarakat atau sebuah perekonomian. Nah, population growth interacts with other factors of production.
Nah, jadi population growth itu dia akan punya hubungan yang sangat erat ya dengan faktor produksi. Dia akan mempengaruhi faktor produksi. Misalnya, kalau misalnya population growth-nya naik, itu artinya Oke?
Natural resource-nya itu pembagiannya akan semakin ketat. Ya, misalnya penduduknya tumbuh terus, tapi kan tanah atau land kan nggak akan bertambah ya, ya maka ya terjadi kelangkaan. Nah, lalu juga dengan population growth yang semakin tinggi itu juga diluting capital stock. Yang berikutnya, Ini adalah sisi positifnya ya, dengan population growth yang tinggi itu kita punya potensi untuk promoting technological progress.
Kenapa? Karena di sini semakin banyak populasi, misalnya populasinya naik, tapi populasi tersebut teredukasi dengan baik, maka di sini human capital itu juga mengalami kenaikan. Human capital mengalami kenaikan, maka akan ada technological progress.
Jadi ini yang positif ya Yang dua ini adalah yang negatif Oke, nah ini adalah summary dari materi kali ini Anda bisa baca sendiri Nah, jadi itu intinya Tadi bahwa kunci dari standard of living sebuah negara adalah produktivitas Oke, itu saja untuk materi kali ini I will see you in the next chapter Thank you