Seorang pelajar yang juga atlet sepak bola di Tasik Malaya, Jawa Barat, ditemukan tewas tergeletak di jalan raya. Korban ini mengalami luka di bagian kepala. Ibu korban tak berdaya di kamar jenazah rumah sakit, melihat tubuh gasuan Gaisani Muhammad Syakir yang sudah tidak bernyawa.
Bocah berusia 14 tahun itu tewas dengan luka di bagian kepala. Diduga korban tewas akibat ulah kem motor. Korban ditemukan tewas di pinggir jalan raya Lejen Masudi, tepatnya Kampung Negla, Kelurahan Setiajaya, Kecamatan Ciberem, Kota Tasik Malaya pada minggu dini hari.
Awal kejadiannya, pertamanya banyak motor, itu kayak geng motor, gaur-gaur motor gitu. Ada datang lagi motor, beda lagi suaranya, mungkin ada tiga motor gitu. Cuma nggak lama kedengeran kayak bruk gitu.
Nggak tahu dilempar, nggak tahu dipukul gimana, nggak tahu. Terus nggak lama gitu, dia bilang, udah, udah, udah, pulang. Itu...
Jam berapa itu, Bu? Itu sekitar jam 1-an. Jam 1?
Jam 1 malam. Ibu sempat ngelihat atau emang cuma ngedengar doang? Gimana, Bu?
Nggak ngelihat kesana, cuman kan dari sini, dari itu di lubang-lubang ngelihat. Cuman udah pada bubang, itu yang banyak nama. Cuman masih ada korban sama yang temannya satu lagi. Masih ada di tempat. Karena luka korban janggal, petugas kepolisian akhirnya membawa jasad korban yang merupakan pemain sepak bola Persikotas Kota Taksik Melayu U14 ke Rumah Sakit Sartika Asi Bandung untuk dilakukan otopsi.
Usai diotopsi jasad gasuan Gaisani dibawa ke rumah duka di kampung Pelang, Kelurahan Sukamana, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat untuk disemayamkan. Dari Tasikmalaya, Jawa Barat, Denden Adhani, TV One mengabarkan. Ya dan untuk mengetahui kronologis kejadian ini, pebersa kami ajak Anda bergabung bersama dengan ayah korban, yakni Bapak Eris Heri Wahyudi.
Selamat pagi Pak Eris. Selamat pagi Ibu Ina. Pak Eris tentu kami sampai ke...
Ceritanya gini, pas malam-malam anak saya datang ke Pasar Siprobo, katanya kata anak saya sudah dari... Mana? Dari Mani'i, mau pulang, nggak punya uang, ketak sama saya, dikasih uang Rp20.000, uang ketaknya, udah, udah malam, pulang aja, ke rumah, takut banyak yang motor, ya Pak, mau pulang, nggak uang, dikasih sama saya, Rp20.000. Bukina. Oke.
Pada saat itu, Pak, waktu itu setelah mendengar kabar atau peristiwa yang dialami oleh Syakir, keluarga sempat melihat jenazah Syakir? Enggak, Pak. Jadi enggak?
Banyak. Silahkan, Pak. Saya kan dikasih kabarnya jam 3 malam sama adik saya.
Pada waktu itu anak saya sudah di rumah sakit. Tahunya sudah di rumah sakit, sudah meninggal. Baik.
Pak Eris, apa yang kemudian diharapkan oleh pihak keluarga kepada pihak kepolisian? Ya, saya mau maju... Mau maju dulu, mau ditindak lanjut.
Mau ditindak lanjut dan bisa mengungkap begitu penyebab kematian dari Syakir. Baik, terima kasih banyak Pak Eris. Kami doakan yang terbaik.
Semoga apa yang diinginkan keluarga ini bisa segera terwujud. Keadilan dan juga pengungkapan penyebab kematian dari Syakir. Terima kasih Pak. Selamat pagi.