Jangan bilang kamu tidak punya waktu atau tidak ada waktu Jangan bilang kamu tidak punya waktu atau tidak ada waktu You have exactly the same number of hours per day that were given to Helen Keller, Pastor Michelle Angelo, Mother Teresa, Leonardo, dan Vinci Semua tokoh besar Jangan bilang kamu tidak punya waktu, tidak ada waktu, atau tidak cukup waktu Waktu yang diberikan padamu sama persis dengan waktu yang diberikan pada Siapapun tokoh-tokoh besar Soekarno, Giyacar Dewantoro, Giyaji Yasim Asari, Giyaji Ahmad Dahlan Waktunya sama 24 jam Persis dan mereka bisa melakukan hal-hal besar Kenapa kamu tidak? Nabi Muhammad pun juga 24 jam Tidak ada dalilnya karena beliau nabi maka waktunya jadi 28 tidak ada 24 sama Tapi manfaat hidupnya luar biasa Maka jangan beralasan tidak punya waktu atau tidak ada waktu Jangan-jangan kita saja yang tidak bisa mengatur waktu Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillah, kita lanjutkan ngaji kita malam ini kita ada di sesi terakhir untuk bulan januari ya jadi setelah itu mungkin kita off sebentar sekitar satu bulanan kemudian kita mulai lagi gak apa-apa biar ada istirahatnya kalian kan waktunya libur hari ini kuliahnya belum mulai Oke kita ada di tema tidak terlalu serius, tema santai Kemarin ada harapan, ketakutan, waktu Tema-tema yang tanpa tokoh Meskipun gagasan-gagasan yang saya bawa itu dari tokoh-tokoh Jadi bukan milik saya sendiri Makanya Ngaji ini sebenarnya tidak luar biasa, yang luar biasa itu tokoh-tokoh yang kita gaji Kita cuma membunyikan kembali apa yang mereka katakan Tema malam hari ini adalah waktu Kebetulan waktu kita agak mundur Harusnya jam 8, sekarang jam 8 lebih baru kita mulai Tema waktu ini tema yang Sejak zaman dulu jadi bahasan Jadi filosof-filosof awal bahkan sejak Demokritos juga sudah membahas waktu Plato, Aristoteles, Immanuel Kant, Newton, ada Einstein, ada Stephen Hawking Dari tradisi abad tengah ada Agustinus, ada Ibn Rushd Bahkan Gozali dengan cara membahas masing-masing ngomong tentang waktu Jadi yang tertarik membuat tulisan, disertasi, tesis tentang waktu Tokohnya banyak tinggal milih Cuma masalahnya ngomong tentang waktu itu Seperti kalimatnya Agustinus itu Jadi katanya Agustinus, apakah waktu itu jika tak seorang pun mengajukan pertanyaan, aku tahu. Tapi jika seseorang mengajukan pertanyaan dan aku mau memberi penjelasan, Aku tidak tahu lagi Ini kalimat yang jujur Dari Agustinus Kita sering semacam ini Dalam banyak Kasus, dalam banyak Hal kita itu sering Merasa tahu Ketika tidak ada orang Tanya, tapi begitu ditanya Disuruh jawab Kamu biasanya tolah-toleh Terus Kamu itu loh teriak-teriak anti khilafah. Khilafah itu apa tau? Kemarin seolah-olah sudah ngerti, begitu ditanya Apa ya?
Kamu rame anti-demokrasi atau pro-demokrasi? Demokrasi itu apa? Anti itu apa?
Pro itu apa? Itu kamu mungkin ya bingung lagi Seolah-olah kemarin sudah tahu Tapi begitu ditanya, enggak tahu Makanya kalau kalian belajar mantek, bab pertama kitab mantek itu ta'rif, definisi. Definisi itu melatih kepandain kita mendefinisikan sesuatu, menjelaskan sesuatu. Nah ini dialami oleh Agustinus. Begitu saya ngomong waktu kan kalian rasanya sudah tahu saja semacam itulah Pak waktu.
Bayanganmu mungkin jam, kalender, apa lagi. Waktu Indonesia bagian Barat, WIB, WIT. Kan cuma itu yang ada di pikiranmu kalau ngomong tentang waktu.
Pagi, siang, sore, malam. Ngomong waktu selalu begitu. Atau waktu makan, waktu tidur, waktu pacaran, waktu apel.
Bayanganmu hanya itu tentang waktu. Tapi begitu kamu ditanya waktu. Waktu itu apa? Agustinus jawab, begitu ada yang tanya dan aku mau menjelaskan, macetlah penjelasannya. Seolah-olah aku tidak tahu lagi.
Tugas filsafat yang paling dasar adalah clarifying konsep Clarifying konsep itu memperjelas konsep sesuatu Ini persis kayak definisi tadi Kita sering ngomong, sering diskusi, bahkan sering debat dengan orang Tapi jangan-jangan kita tidak paham konsepnya Atau jangan-jangan konsepku dan konsepmu beda Misalnya tentang khilafah tadi yang sini ngomong khilafah bayangannya kayak dinasti ada rajanya Sementara yang sana ngomong khilafah itu ini jairun fil arti kholifah Makanya yang sana ngajal gak boleh kita anti khilafah Yang sini jangan lah gak harus itu istianya manusia Beda konsep Jadi beda definisi, maka clarifying konsep dulu, ayo diperjelas konsep dulu. Sama kayak waktu ini, ini problem perennial juga, ayo kita perjelas apa itu waktu. Tiba-tiba saya teringat Gibran di The Prophet, Sang Nabi itu.
Dia juga bingung sama kayak Agustinus ketika ngomong tentang waktu di The Prophet itu kan ada satu bab ketika ada seorang ahli astronomi tanya, guru bagaimanakah perihal waktu? Dijawab oleh sang guru Al-Mustafa yang jadi tokohnya Sang Nabi Engkau ingin mengukur sang waktu Yang tiada ukur Dan tanpa ukuran Kalimatnya panjang itu Cuma saya potong paragraf paling belakang Dan Bukankah sang waktu itu Sebagaimana hakikat cinta Tiada mengenal batas ukuran serta tak dapat dibagi Itu satu kalimat ini kan panjang Waktu itu kayak cinta ya Tidak ada batas, tidak ada ukurannya Awal itu tidak bisa diukur, paling awal itu kapan susah mengukurnya, akhir juga tidak bisa diukur, paling akhir itu kapan. Dibagi-bagi juga susah. Waktu itu kan kayak kita jalan saja, sekarang sudah setengah sembilan tadi jam.
Pokoknya dibagi-bagi dulu Biar waktunya biar gak jalan dulu Yang jalan yang ini aja Yang sini gak usah jalan gak bisa Sama kayak cinta Cinta itu gak ada batasnya Kalian mau membatasi cinta Cinta gak bisa cinta yang beneran ya Terus gak bisa dibagi-bagi Sampai akhir Sudahlah karena punya 4 yang sini 25%, 25%, 25% itu kalau cintanya nggak bisa dibagi Orang jatuh cinta itu ya utuh mesti Nah kalau 4 pak ya berarti ini 100, 100, 100, 400% Oke ya Jadi Apa itu cinta, Gibran? Eh, apa itu waktu? Ya, waktu itu kayak cinta gitu aja lah. Tapi apabila ada keharusan dalam pikiran untuk membagi sang waktu ke dalam ukuran musim semi dan musim dingin, ukuran musim demi musim, maka biarkanlah tiap musim merangkum musim lainnya.
Jadi kalau harus dibagi-bagi, termasuk cinta tadi, lampauilah jumlahnya. Buanglah kuantitasnya, jadikan satu Serta biarkan masa kini selalu memeluk masa lampau dengan kenangan Kapan-kapan kita bahas lagi ya Cintanya Khalil Gibran Cuma ini menunjukkan, menguatkan Agustinus tadi bahwa waktu itu tidak gampang Untuk sekedar dijelaskan Ada sosiolog ahli sejarah Islam Malik bin Nabi Beliau juga ingin menjelaskan waktu Ini salah satu tokoh yang kapan-kapan kita harus bahas Karena dulu saya janjikan membahas Malik bin Nabi itu di Filsafat Sejarah Cuma ada halangan jadi tidak terbahas Katanya Malik bin Nabi, waktu adalah sungai yang mengalir ke seluruh penjuru sejak dahulu kala, melintasi pulau, kota, dan desa, membangkitkan semangat atau meninabobokkan manusia. Ia diam seribu bahasa, sampai-sampai manusia sering tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya. Walaupun segala sesuatu Selain Tuhan, tidak akan mampu melepaskan dirinya dari waktu Itu Malik bin Nabi, kalimat-kalimatnya menurut saya mudah dipahami Kalimat-kalimat puitis Jadi, waktu katanya Malik bin Nabi itu Dia mengalir, meliputi segala sesuatu Bisa jadi sumber semangat, bisa jadi sumber kamu terlena Kamu yang santai-santai menikmati waktu tiba-tiba kaget Waduh, sudah waktunya ujian, waduh sudah waktunya bayar lagi Waduh sudah umurku sudah tua, waduh sudah semester akhir Nah itu waktu jadi sumber yang meninabobokkanmu Tapi ada kalanya, waktu Itu jadi sumber semangat Sama-sama ingat bahwa waduh sudah semester akhir Terus kamu jadi semangat untuk menyelesaikan Jadi dia punya dua kekuatan yang saling melengkapi Atau bisa juga dibaca saling kontradiksi Tergantung kita memakainya Nanti ada banyak penjelasan di belakang Oke Ada mitos tentang waktu Kemarin kita juga ketakutan Bawa mitos Harapan membawa mitos Sekarang untuk Waktu juga ada mitos Kalau di Yunani mitosnya waktu itu Kronos Saya gak tau ilmu-ilmu tentang mitologi Yunani Sampai mana Kronos itu golongan Titan Titan itu generasi dewa-dewa sebelum dewa-dewa Olympus jadi sebelum dewa-dewa Zeus dan kawan-kawan itu kronos ini sebenarnya Bapak isius kronos ini anaknya dua dewa-dewa gaya Dewa Uranus, Dewa Langit, dan Dewa Bumi Dewa Gaya dan Dewa Uranus ini punya 12 anak Yang paling muda Kronos Tapi Kronos ini paling jago Kalau kalian suka main game Saya dulu suka main game di PS2 itu ada God of War Ayo, kamu masih suka enggak?
Kalau sekarang sudah, sudah God of War 3 sudah ada yang punya Jepang. God of War itu perang antara Titan sama Dewa-Dewa Titan sama Olympus. Yo, nanti...
Cari ini Kamu penggemar game gak? Nah Jadi karena nanti yang meruntuhkan dinasti titan ini Dewa-dewa Olimpus, Sius dan kawan-kawan Kronos ini Nanti ada yang meramalkan bahwa yang akan meruntuhkan kekuasaanmu adalah anakmu sendiri Maka terus anak-anaknya dimakan semua termasuk itu yang disitu ya Ada Poseidon, ada Hades, ada Hera, ada Demeter, ada Hestia Itu dimakan semua oleh Kronos tinggal Zeus Cuma Zeus ini disembunyikan oleh ibunya Waktu lahir Nah nanti akhirnya yang bisa menaklukkan Kronos ini Zeus Dan kronos itu kalau di Yunani konotasinya adalah penguasa waktu Mungkin membacanya, waktulah yang melahirkanmu, tapi hati-hati Kalau kamu kalah oleh waktu, maka waktulah yang akan menelanmu dan mematikanmu Jadi dari situlah mitologi Kronos kemudian diasosiasikan dengan waktu Kalau kalian mungkin kenalnya Zeus ya Kalau Zeus itu di gunung Olimpus Nah ceritanya Zeus ini mirip kalau diwayang itu kayak resi Bisma. Resi Bisma itu juga saudara-saudaranya dibunuh oleh, kalau Bisma ibunya.
Jadi Bisma itu delapan bersaudara, kakaknya yang nomor satu sampai nomor tujuh oleh ibunya. Nah Dewi Gangga itu dibuang ke laut untuk menyelesaikan karma. Tinggal yang kelima.
Yang nomor delapan Dewa Barata yang nanti jadi Bisma. Kalian nonton no Mahabharata. Dan nanti Bisma ini kan yang jadi cikal bakal. Nanti munculnya dua kubu antara Pandawa sama Kurnawa.
Oke jadi mitosnya Kronos. Saya tidak tahu Kronos itu merek apa ya. Arloji apa-apa saya lupa.
Kalau di Indonesia. Oke kita lihat dasar, gagasan-gagasan dasar tentang waktu Yang pertama Plato sama Aristoteles, ini guru murid, cuma pendapatnya berbeda Nggak masalah, mungkin kalau Plato ngerti betapa dasarnya Aristoteles dia luar biasa bangga Kalau menurut Plato dan dua orang ini nanti banyak mempengaruhi tradisi filsafat Islam dan teologi Islam dalam pandangannya tentang waktu. Kalau bagi Plato waktu itu diciptakan abadi bareng sama dunia.
Karena waktu adanya, waktu ini kan perputaran dunia ini. Perputaran alam semesta itu kan yang melahirkan waktu. Dulu, kemarin, besok itu kan matahari berputar, alam berputar, lahirlah namanya durasi waktu. Jadi dia...
Adalah makhluk pertama, makhluk ya termasuk generasi makhluk pertama begitu Allah menciptakan makhluk Begitu ada makhluk saat itu juga lahir waktu, saat itu juga lahir masa Cuma pendapat ini nanti dibantah oleh muridnya Aristoteles Katanya Aristoteles Ada lemahnya pendapatnya pak guru saya pelatu ini Lemahnya dimana? Kalau menurut Aristoteles Waktu mendahului alam semesta Karena alam semesta ini kan logikanya diciptakan. Kalau dia diciptakan berarti ada fase, tidak ada kemudian ada.
Fase tidak ada ini kan ada waktu sudah kan. Sebelum ada alam dengan saat ada alam. Sebelum itu kan sudah menunjukkan waktu. Jadi ada waktu sebelum alam, padahal tadi waktu itu kan bukan muternya alam, alam itu kan baru, berarti waktu ini mendahului alam. Cuma kalau dipikir nanti bulat, sebelum Allah menciptakan waktu, Apa sudah ada waktu?
Ayo, susah ya mikir filsafat itu. Dan ini nanti masuk ke para teolog ketika memperdebatkan ciptaan. Ini diantara subyek yang dibahas oleh Gozali dan nanti dibantah oleh Ibn Rushd di Tahafud dan Tahafud-Tahafud tentang kebaruan alam.
Jadi, ya termasuk penciptaan alam itu kan penciptaan waktu tadi. Kapan Allah menciptakan waktu, akal tidak bisa membayangkan sesuatu yang dari tidak ada kemudian menjadi ada dan dia mendahului waktu. Jadi itu debat klasik, kalau ini namanya debat metafisik, metafisik itu dibalik fisik Filosofatnya namanya filosofat spekulatif Aslinya gimana ya kita enggak tahu, pokoknya pinter-pinteran saja, cerdas-cerdasan saja Besok ditanyakan langsung ke Allah Oke, mana lebih dulu alam atau waktu ini kan kayak ayam sama telur Kalau katanya Aristoteles, yuk enggak bareng katanya Aristoteles, yuk enggak mungkin bareng dong Katanya Plato, bareng Katanya Aristoteles, enggak bareng, siapa dulu, siapa belakang agak susah ini perdebatan klasik masuk ke modern Newton, Newton ini termasuk yang berpandangan waktu itu mutlak sifatnya dia eksak, mutlak independen punya logik sendiri punya proses sendiri Di orang-orang modern nanti waktu diasumsikan sebagai linier dan terbatas Maksudnya linier itu waktu itu jalan terus, gak mungkin balik Jadi, maju terus tidak mungkin ada waktu itu mundur. Meskipun kamu kalau lihat-lihat film kan banyak ada yang perjalanan kembali ke masa lalu, time travel.
Isu-isunya juga banyak. Cuma nanti kalau kalian googling nanti banyak sekali argumen-argumen untuk mematahkan ketidakmungkinan perjalanan waktu ke masa lalu. Nah kalau di modern waktu itu jalannya linier ke depan terus Hati-hati waktu itu terbatas maka jangan sampai kamu terlena Karena begitu lewat hilang sudah kayak kamu naik kereta tahap begitu ketinggalan selesai sudah karena keretanya tidak bisa balik sudah terlanjur jalan ini basicnya cara berpikir modern Di antara tokohnya Newton, jadi waktu itu sifatnya linier, terbatas, itu yang muncul banyak istilah hari ini kan ada keburu waktu, kehabisan waktu Jadi seolah-olah kenapa waktu bisa habis ya karena waktu terbatas, bahkan ada time is money, waktu adalah uang, begitu kamu kehilangan waktu, kamu kehilangan uang Jadi kamu ikut ngaji ini kan mau nyari menghabiskan waktu secara bermanfaat biar tidak merasa rugi kan antara lain itu Mungkin termasuk kamu menganut gagasan waktu itu linier dan terbatas Sehingga orang modern itu dikenal banyak yang keburu-buru ingin segera beres urusannya karena dia punya pendapat waktu ini harus dimanfaatkan baik-baik karena dia jalan terus tidak bisa kembali Oke, ini gagasannya Newton Dasarnya Yang punya teori gravitasi Waktu itu mutlak Waktu itu absolut Dia berjalan secara linier Dan terbatas Terus Pandangan pertama, pandangan kedua kebalikannya Waktu itu sirkuler, berputar Jadi tidak jalan habis tapi abam balik Ya mungkin dari segi kuantitas waktu itu bisa hilang, tapi dari segi kualitas dia bisa balik.
Jadi waktu itu berputar ulang, waktu itu melingkar, dia ada pola-polanya. Waktu itu bukan sumber daya yang terbatas, tapi dia tidak terbatas, berulang terus. Coba perhatikan waktu real dalam misalnya Indonesia Indonesia itu dulu zaman penjajahan Kita perang, perang, perang Terus merdeka Begitu merdeka kan gak berhenti perang Muter lagi, perang lagi ada pemberontakan pemberontakan terus ganti order baru terus perang lagi kan untuk menjatuhkan order baru, ganti reformasi puter terus, dan kalau ditarik ke belakang zaman kerajaan ya memang isinya perang terus Mojo Pahit jaya terus perang Si Ngo Sari mendirikannya pakai perang Keruntuhannya karena perang Mojo Pahit mendirikannya perang Keruntuhannya karena perang Nanti demak juga begitu Pajang juga begitu Mataram sampai pecah-pecah Kemudian jadi Indonesia isinya perang Jadi kalau ada yang bilang Indonesia negara damai, negara ramah, ya mungkin saja Tapi kok sejarahnya banyak perangnya Sampai hari ini perangnya ganti kan, dunianya dunia maya sekarang Kalau dulu perangnya dunia nyata Masih perang, ternyata muter dan gak jauh-jauh ya situ-itu aja Modelnya saja yang berbeda Jadi sejarah itu berulang, kalau ada yang punya pandangan begitu, itu namanya punya pendapat waktu itu sirkuler. Jadi jangan takut kehabisan waktu, waktunya selalu ada dan berputar lagi. Kamu males kok terus gagal Jangan putus asa Akhiri kemalesanmu nanti Kamu akan jadi sukses Jangan khawatir muter Tapi kalau kamu males ya muter lagi Kamu ketemunya gagal lagi Jadi itu Waktu sirkuler Kalau orang Jawa ideologi waktu sirkuler Ini nanti misalnya jadi Pandangan tentang cokro Manggilingan Cokro itu berputar Manggilingan itu Berputar Melindas itu manggilingan Jadi hidup ini kayak roda Dia berputar, kadang di atas, kadang di bawah Yang tadi di atas mungkin besok di bawah Yang tadi di bawah mungkin besok ke atas lagi Itulah hidup Kecuali rodanya baru macet Kalau macet atau sengaja dibikin macet sehingga yang di atas-atas terus, yang bawah-bawah terus.
Tapi enggak mungkin begitu, tunggulah saatnya cokro manggilingan. Enggak ada orang jaya terus-terusan, enggak ada orang jatuh terus-terusan. Jadi itu di Jawa, makanya kuasailah cokro-manggilingan ini.
Kalau di Jawa kuncinya apa? Trivikromo. Trivikromo itu menguasai tiga dunia. Masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Kalau tiga dunia ini kamu kuasai, maka kamu bisa menaklukkan cokro-manggilingan tadi. Naik turunnya hidupmu tidak lagi berpengaruh padamu kalau pas di bawah Kamu juga tidak akan merasa kesakitan kalau pas di atas kamu tidak akan lupa diri Nah itu ideologi wakil Waktu sirkuler, ternyata waktu juga berputar. Tergantung kamu menjelaskannya gimana. Yang benar yang mana pak?
Linear apa sirkuler? Ya kamu butuhnya yang mana? Hidup itu kan begitu. Kalau kamu butuh, ingin efektif pak, segera menemukan kesuksesan, mungkin kamu butuh ideologi waktu yang linear.
Harus efektif, serius, karena waktunya bisa habis. Tapi kalau kamu mungkin sedang ingin menikmati hidup, sedang ingin santai, sedang ingin bersyukur, nikmatilah alur waktu yang sirkuler. Banyak pandangan sirkuler ini ditemukan dalam falsafah timur, pandangan-pandangan timur.
jadi lebih cocok sama mental timur mungkin kita lebih serik sama yang sirkuler tapi yuk kita tetap harus Punya senjata yang linier tadi Karena Kalau enggak begitu ya mungkin Kita santai-santai terus Begitu waktunya sumpek Harusnya bangkit ala biasa Pak hidup itu kadang di bawah Kadang di atas Kamu enggak berjuang Berjuang kamu nanti Ya jadi Jumat ya jangan kemerungsung maju terus Nggak apa-apa Sekali-sekali gagal ya nggak apa-apa Balik lagi, ditunggu saja Selalu ada kesempatan Kan ada yang bilang Kesempatan tidak datang dua kali Itu teori waktu linier Iya Iya Kalau waktu sirikuler ya Nggak Kamu nggak lolos JPNS, nggak apa-apa Besok ada tes lagi Halo, iya kan, leite kan muter lagi, nanti ada tes lagi, kamu diuji lagi, tidak lolos lagi. Leia ada muter lagi. Leite kan itu sirkuler.
Jadi pokoknya pastikan saja rodanya tetap berputar. Kalau rodanya majet, ya nasibmu. Tidak jadi di atas di bawah Jadi jangan takut Kesempatan itu datang bolak-balik Jangan mau dibilangi Kesempatan tidak datang dua kali loh Anda Pasti nanti ada kesempatan lagi Jangan khawatir mungkin bukan kesempatan yang ini tapi kesempatan yang lain pasti ada kemarin waktu yang kita ngomong harapan kan jangan putus harapan ndak apa-apa satu menolak ndak apa-apa masih puluhan menunggu puluhan tahun lagi maksudnya oke oke jadi itu teori kedua ya Nah, ada teori juga bagus dari Agustinus. Tadi kan saya singgung ada masa lalu, masa kini, masa depan.
Kita banyak menganalisis apapun dengan teori. Teori tiga ini kan waktu itu ada tiga fase masa lalu, masa kini, dan masa depan. Nah Agustinus ini termasuk filosof sekolastik punya teori bahwa sebenarnya enggak ada masa lalu, enggak ada masa depan.
Waktu itu yang ada hanya masa kini. Lo kan ada Pak, masa lalu kemarin kita ngalami, lo yang kemarin itu masa kininya yang kemarin ketika hari ini Lo iya kan, ketika hari ini dia bukan masa lagi, itu dia masa lalu versi masa kini Kenapa? Hari ini dia cuma jadi kenangan, jadi memori Dia sudah enggak ada, yang ada itu hanya masa kini Masa depan juga gitu, masa depan itu kan cuma analisismu, hitung-hitunganmu, prediksimu, besok ada apa. Tapi dia sebenarnya enggak ada. Jadi masa lalu itu enggak ada, masa depan itu enggak ada.
Yang ada hanya masa kini. Masa lalu itu tampil di masa kini tidak sebab... sebagai dirinya sendiri tapi sebagai kenangan sebagai ingatan masa kini terhadap masa lalu masa depan juga begitu dia tampil hari ini tidak sebagai diri tapi hanya sebagai prediksi hanya sebagai perkiraan maka yang ada hanya masa kini Jadi kamu yang galau karena masa lalu itu sebenarnya kamu galau oleh sesuatu yang tidak ada. Sudah hilang, termasuk kamu yang galau tentang masa depan, besok saya mau jadi apa itu kamu sumpek sedih tentang sesuatu yang tidak ada.
Kok tidak mesti begitu kok kamu? Pak saya besok jadi apa? Pak rasanya saya itu suram masa depan saya. Lu kan suramnya itu besok dan itu tidak mesti suram, kok kamu sudah sedih sekarang?
Gitu loh, uang itu masih besok Indonesia kira-kira sekian ribu tahun lagi akan hancur Lu ya kan masih besok lah kok kamu sumpeknya sekarang Bok sudah yang besok urusan besok, yang kemarin sudah lewat Hidup kita di masa kini, itu kan maunya Agustinus Nikmati saja yang sekarang Mau aja pak sekarang juga sumpek Ya paling enggak kan sumpeknya enggak dobel tiga Karena masa lalu dan masa depan Tapi masa kini saja Sibukkan dirimu dengan masa kini Dan jangan salah masa kini itu Sesaat lagi akan jadi masa lalu Lalu itu kan enggak ada rumusnya Tadi pembukaan ngaji jam 8.15 Misalnya itu sudah jadi masa lalu Sudah tadi Jadi kalau kamu galau, ya sudah lewat. Ceritanya sudah beres. Kan tadi dibilangin perjalanan waktu itu tidak mungkin. Jadi makanya ada pepatah penyesalan, sesal kemudian itu tidak ada berguna.
Kenapa tidak berguna? Oh sudah lewat peristiwanya. Oke, dan itu kayak ada cerita sufi Satu ketika ada seseorang yang berkunjung ke rumah seorang sufi yang kaya raya Orang ini minta pelajaran pada sufi ini, saya dikasih nasihat, wah saya kalau ngasih nasihat gak bakat, sudahlah saya main nginep sini saja.
Nah, waktu nginep itu dia dikasih tempat tidur yang menggantung di tengah ruangan. Di atasnya banyak tombak-tombak yang goyang-goyang, tadi mungkin sewaktu-waktu bisa jatuh. Di bawahnya banyak ular. Jadi semalam dia tidak bisa tidur ke atas.
Waduh ada tombak ke bawah, banyak ular. Begitu pagi-pagi keluar, kok sampean kok lesu, tidak tidur tadi malam. Lah di mana bisa tidur? Di atas ada tombak, di bawah ada ular Padahal itu kasurnya Kasur terbaik, lumpuh sekali Saya tidak bisa menikmati Salahmu Dewi Saya tidak menikmati Saya takut Nanti tombaknya jatuh Atau ular yang di bawah matuk ke atas Kan buktinya sampai pagi Tidak jatuh Ya kan, ularnya juga gak naik ke atas Berarti yang membuatmu gak bisa tidur lah pikiranmu sendiri Nanti kalau jatuh kan malah gak terasa kan Kalau jatuh baru dibahas, kamu belum jatuh sudah mikir jatuh, akhirnya hidupmu tidak tenang. Yaitu pelajaran ini tadi kan, jadi kiasan tentang fokuslah pada masa kini.
Oke itu pelajaran dari Agustinus makanya nanti Agustinus mengajari lagi terus gimana cara ngukur waktu Nah ini juga unik dari Agustinus Agustinus kalau kita kan kayak pelatu sama Aristoteles debatnya tadi kalau kita Waktu itu karena gerakan benda-benda, gerakan bintang-bintang, gerakan matahari Katanya Agustinus salah Buktinya apa? Agustinus ngasih ilustrasi Joshua Joshua itu kalau di Islam Nabi Yusha bin Nun Yusha bin Nun itu yang melanjutkan Nabi Musa Jadi Nabi Musa itu meninggal sebelum Bani Israel masuk ke tanah yang dijanjikan itu Nanti yang melanjutkan perjuangannya Nabi Musa beliau Yusak bin Nun Yang di teman-teman tradisi Kristiani disebut Joshua Nanti ada kitabnya khusus kitab Joshua Nah Yusak bin Nun ini nanti yang bisa menaklukkan Kanaan Kanaan itu daerah Palestina Jina, Libanon, Jordania sekarang. Satu ketika Yusak bin Nun ini mau perang, menaklukkan satu daerah, cuma mungkin tempat yang mau ditaklukkan agak jauh dia jalan sampai ke tempat untuk perang itu sudah sore. Mungkin itu hari Jumat, karena kalau hari Sabtu kan nggak boleh ngapa-ngapain.
Ya, kayak di kita hari Jumat. Sampai sana Jumat Suri Wah ini gawat ini pasukan sedang semangat mau perang ini kalau ditunda Besok bisa kalah ini Akhirnya Yusak bin Nun madep ke matahari Dipentalengi mataharinya Eh saya mengemban tugas dari Allah Engkau juga ngemban tugas dari Allah Terus berdoa sama Allah Tolong mataharinya suruh berhenti sebentar Ya, kita menaklukkan daerah ini, tapi mataharinya jangan tenggelam. Kalau zaman dulu, kalau matahari tenggelam itu kan tidak boleh perang. Kalau sekarang kan kebalikannya, mau perang nunggu matahari tenggelam.
Oke, nah mataharinya berhenti. Tapi terus... Bisa menaklukkan dan menang Terus mataharinya jalan lagi Kalau di ceritanya wayang kan ada itu kan Waktu Arjuna bersumpah mau membunuh Jayadratha Jayadratha ini yang bunuh anaknya Arjuna namanya Abhimanyu Jadi dia bersumpah pokoknya besok kalau sampai matahari terbenam Saya tidak bisa membunuh Jayadratha Aku yang bunuh diri Itu kan Arjuna Krishna sumpah Bikin sumpah aja kok yang marahi sumpah Dan saya ternyata tahu sumpahnya Arjuna ini Terus dia sembunyi Pokoknya hari itu dia tidak kemana-mana Dilindungi, disembunyikan Biar tidak keluar, pokoknya tidak usah perang aja Lumayan sudah Arjuna nanti bunuh diri Itu kan sudah sore Mataharinya mau turun, sama kasusnya Cuma kalau Krishna Mataharinya tidak disuruh berhenti Cuma ditutupi Senjatanya cakra itu Begitu mataharinya ditutupi Orang terlihat Wah sudah sore ini Wah ini semua ngumpul Pengen lihat gimana Arjuna bunuh diri Termasuk Jayadratha Dia juga pengen lihat Arjuna yang bunuh diri Begitu Jayadratha keluar Senjatanya diambil masih siang Terus kelihatan Nah itu dia Jayadratha Ceritanya wayang begitu Nah ini dipakai oleh Agustinus Mataharinya berhenti Harusnya kalau waktu itu karena gerak Begitu matahari berhenti Waktunya akan berhenti Tapi ternyata kan tidak Kita bisa tanya Berapa lama matahari berhenti Itu juga waktu Matahari berhenti Dua jam pak Itu kan sudah waktu juga Mataharinya tidak muter Tapi waktunya tetap ada Berarti waktu itu mungkin bukan pergerakan benda-benda. Sudah setahun lupa mataharinya enggak muter-muter misalnya.
Loh, tahun itu kan waktu. Padahal menurutmu kan, waktu itu karena matahari berputar sampai... Di orbitnya atau bumi mengelilingi matahari Nanti 365 hari Kita sebut setahun Tapi mungkin Buminya mandek Atau mataharinya mandek Tetap kan kita tanya Berapa lama bumi tidak berputar Lo harusnya kalau bumi tidak berputar Kamu tidak bisa tanya berapa lama Karena berapa lama itu kan jawabannya waktu Kalau bumi tidak berputar Harusnya tidak ada waktu, tidak bisa dihitung Tapi tetap bisa, kenapa? Berarti kuncinya tidak digerakkan benda-benda katanya Agustinus Kuncinya dimana?
Kalau katanya Agustinus kuncinya di mental Manusialah yang mengklasifikasi waktu, manusia yang memahami waktu Mengingat masa lalu, menikmati masa kini, membayangkan masa depan, ada masa lalu, masa kini, masa depan itu hadirnya di mana? Dalam diri kita. Jadi ukuran waktu itu manusia. Sebenarnya. Bukan benda-benda atau gerak alam.
Nah itu istilahnya Agustinus. Jadi, kalau ada yang tanya, apa ukurannya waktu manusia? Itu kan uniknya filsafat kalau menjawab persoalan. Padahal selama ini teori kita ya waktu itu kan sifatnya objektif, kayak Newton tadi. Tapi katanya begitu ya enggak.
Ukurannya waktu itu mentalnya manusia, diri kita. Itu pandangannya Agustinus Terus dilanjutkan teori itu oleh Agustinus Ada waktu objektif, ada waktu subjektif Waktu objektif itu yang di kalender-kalender arlojimu itu kan waktu objektif Waktu subjektif itu waktu yang kamu rasakan Waktu yang kamu serap untuk dirimu sendiri Ngaji ini bagi yang gak ngantuk Mungkin waktunya biasa saja Tapi bagi yang ngantuk rasanya kok luama ya Kamu sudah teklak-tekluk bangun lagi Belum selesai sudah ngantuk Bangun lagi, belum selesai juga kok suwi Sementara Yang gak ngantuk, biasa saja. Kamu yang ujian, gak bisa jawab, rasanya waktunya kok cepet sekali. Sementara yang bisa jawab, ya waktunya cukup-cukup saja.
Itu waktu subjektif. Macet di jalan, itu rasanya waktunya lama sekali. Tapi di traktir teman rasanya waktunya cepat Nah itu namanya waktu subjektif Jadi waktu itu ada objektif, ada subjektif Maka kalau ada temanmu tanya, lama enggak acaranya? Lo itu subjektif apa objektif?
Kalau objektif ya Biasa sih paling satu jam Tapi kalau subjektif mungkin lama Karena ngaji filsafat itu kan membosankan Jadi suwi rasanya Ini namanya subjektif Jadi waktu itu katanya Agustinus Ada objektif Ada subjektif Ya kapan-kapan bikin undangan, kan biasanya ada itu, waktu tulisan, why? Subjektif. Jadi, ya dinikmati sendiri-sendiri lah maksudnya.
Kalau pas pacarmu datang itu rasanya cepat, kalau pacarmu gak datang rasanya lama membosankan. Waktu subjektif itu berarti. Jadi itu pandangannya Agustinus. Banyak jadi dasar analisis tentang waktu. Di situ saya kasih contoh misalnya Ashabul Kahfi.
Ashabul Kahfi yang tiga setengah abad tidur dalam gua. Itu kan waktu objektifnya yang tiga setengah abad. Tapi subjektifnya mungkin bagi yang ngalami Ashabul Kahfinya kayak tidur semalam. Jadi bayangkan kalian tertidur 350 tahun. Kalau ini 2000 ya mungkin kalian tidur mulai abad ke berapa?
Makanya kalau kamu sumpuk-sumpuk tidur aja kayak Ashabul Kahfi, sop ngerti bangun-bangun sudah. Indonesia jaya, tuh jangan-jangan Indonesia enggak ada besok. Itu Ashabul Kahwi, itu kan bedanya waktu objektif sama waktu subjektif Kalau Ibn Arabi pakai istilah Al-Waqt atau Bi'i, Al-Waktu, Waktu Alami dan Al-Waqt Fawqat Tabi'i Isra'mi'rrod, Nabi Muhammad, itu kan ada waktu objektif sama waktu subjektif. Nabi yang mungkin merasakan perjalanannya, ya perjalanan jauh, perjalanan berjam-jam, perjalanan tapi objektifnya cuma sangat sebentar. Atau kayak ilustrasi waktu dunia dengan waktu di surga itu kan ada objektif sama subjektif Di akhirat itu di dunia berapa puluh tahun sama kayak di akhirat sekian hari misalnya Itu mungkin logika waktu subjektif sama waktu objektif Oke, ini sebenarnya nanti melahirkan banyak sekali teori Tapi paling enggak kita sudah tahu dasarnya Penjelasannya pakai waktu objektif dan waktu subjektif Khutbah misalnya, kalian yang setelah ada acara Misalnya khutbah Jumat ini kuliah jam 1, khotibnya asik sekali, ceramah Enggak, selesai-selesai Kamu gelisah dengar khutbahnya, tapi bagi khotibnya, ini mungkin bagi dia, oh ini materi penting ini kalau enggak tak sampai ini.
Ini waktunya terlalu singkat, bagi khotibnya terlalu singkat, tapi bagi jamaahnya terlalu panjang. Itu dua-duanya subjektif. Kalau objektifnya kan bisa diukur, oh setengah jam, oh 45 menit bisa begitu. Kalau kalian ngalami gitu sebenarnya diintrupsi saja. Dulu saya punya teman khutbah Jumat itu diintrupsi.
Iya, jadi khotip lagi hasil-hasilnya dia angkat tangan, interupsi khotip Itu khotibnya kuaget itu, dia lagi asik-asiknya khutbah malah diinterupsi Karena mungkin dia kelihatannya mau keburu kuliah, khotibnya asik membaca Khutbahnya enggak lihat sudah jam 1 kurang seperempat Oh itu kelihatannya aneh tapi pahalanya besar dia Iya, yang lain enggak berani aja, padahal yang lain beraninya dehem-dehem. Oke, ya. Nanti kamu kasih kode arloginya, kamu ketuk-ketuk gitu kan.
Kalau khotipnya enggak paham, malah, oh iya, waktu adalah pedang. Oke. Malah nambah materi. Jadi, nah itu bedanya waktu objektif sama waktu subjektif Kalau ini dari Heidegger, ada waktu eksistensial Heidegger membahas waktu pakai dua istilah kalau dalam bahasa Jerman Innersegitgit dan Zeitlichgitgit Jadi waktu normal dengan waktu sementara Buku masternya Heidegger kan judulnya Being and Time Jadi waktu yang normal, waktu yang kalau diterjemahkan terlek keberadaan dalam waktu. Ya segala hal kalau bahasanya tadi semua makhluk itu ada dalam waktu.
Sebenarnya ya lengkapnya. Dalam ruang dan waktu Kayak teorinya Stephen Hawking itu Jadi selalu ada jalinan ruang dan waktu yang tidak terpisah Segala hal Cuma khusus untuk manusia Cara memahami waktunya beda Karena bagi Dassein Waktu itu bukan sesuatu yang niscaya atau untuk dinikmati saja, tapi manusia itu sendiri harus mewaktu. Mewaktu itu mengada dalam waktu, eksis sesuai waktu. Jadi eksislah jadi dirimu tampillah dalam waktu.
Berarti apa? Your being and time tadi Mengadalah dalam ruang dan waktu Namanya Dasain. Lawannya Dasain itu Dasman.
Dasain itu manusia otentik. Manusia itu otentik. Kenapa? Karena dia jadi dirinya sendiri.
Dia punya orientasi hidup sendiri. Dia punya penghayatan hidup sendiri. Punya makna hidup sendiri. Tidak sekedar ikut-ikutan orang lain.
Punya referensi boleh, tapi semua keputusan putuskanlah sendiri. Suka organisasi, mengafiliasikan diri dengan organisasi silahkan, tapi putuskan itu oleh dirimu sendiri, bukan karena ikut orang lain atau apalagi dipaksa orang lain. Itu namanya eksis. Mengada dalam waktu, mewaktu, jadi waktu akhirnya punya makna eksistensial Waktu jadi pendukung dirimu untuk eksis Yang hadir ngaji malam ini karena kamu ingin hadir sesuai orientasi hidupmu Kamu punya penghayatan dan pemaknaan sendiri tentang ngaji ini, maka kamu yang hadir jadi eksis. Tapi yang hadir malam ini hanya karena ikut temannya, enggak enak, enggak solidar temanku ngaji kok aku enggak, kasihan dia jadi aku ikut saja, atau karena ikut tren, wah teman-teman sakkos ini sekarang ngaji semua.
Sebenarnya pengen di kamar, serialnya belum selesai sinetronnya misalnya Tapi yang lain berangkat, aku ikut berangkat lah Maka kamu enggak dasen, tapi kamu dasman Bukan manusia yang otentik Jadi manusia yang palsu Dirimu bukan dirimu Jadi, engkau bukan yang kamu inginkan untuk dirimu sendiri, itu namanya tidak otentik. Dan ini manusia yang malang, katanya Heidegger. Kamu lahir tidak milih, nanti sekolah TK, SD dipilihkan orang tuamu, agama dipilihkan orang tuamu, kuliah sampai di mana jangan-jangan juga dipilihkan orang tuamu, mungkin besok pacar dan jodoh juga dipilihkan orang tuamu.
Kamu tidak pernah dewasa, tidak pernah memutuskan dirimu sendiri, kamu tidak pernah eksis. Nanti urusan apa-apa kamu ikut saja, temenmu kemana kamu ikut kemana, lingkunganmu kemana kamu ikut kemana. Maka kamu tenggelam dalam waktu. Kamu tidak eksis jadi dirimu. Nah ini pemaknaan waktu yang eksistensial.
Jadi waktu sebagai kendaraan untuk mengada Untuk membuat dirimu ada Nah ini pandangannya Heidegger, filosof eksistensialis Ada juga biasanya di tengah masyarakat ini Waktu sebagai makna dan imajinasi Contohnya banyak, jadi waktu itu tidak sekedar dirasakan secara subjektif atau dilihat keberadaannya yang objektif, tapi juga dimaknai sesuai kepentingan, keinginan, ideologi, perspektif manusianya. Kalau waktu yang objektif itu satu, waktu yang subjektif juga satu sesuai yang kamu hayati masing-masing Tapi ada level yang berbeda yaitu waktu yang sifatnya maknawi dan imajinasi Kalau ini biasanya sifatnya kesepakatan Matahari atau bumi mengitari matahari itu objektif tapi terus dipecah-pecah jadi namanya kalender Itu sifatnya maknawi Makanya kalender ada banyak, kamu tidak bisa tanya kalender yang paling cocok, pas itu kalender apa ya, oh iya macam-macam. Ada Hijriah, ada Masehi, ada Jawa, ada Aboge, Asopon, kamu lihat kalender itu.
Saya tidak yakin kalian yang mahasiswa, setiap kata yang di kalender itu kamu paham. Sistem penanggalan itu. Jadi lo masing-masing ada nalar falaknya sendiri-sendiri itu.
Nah itu contoh bahwa ini nalar maknawi, nalar imajinasi, memahami waktu sesuatu. Sesuai latar belakang keilmuan, latar belakang pandangan hidup manusia. Kemudian juga misalnya makna itu ada primitif, kuno, modern.
Ini kan manusia yang bikin. Waktu termasuk masa lalu, masa kini, masa depan itu juga manusia. Kalian itu mungkin ada bagian-bagian primitifnya, ada bagian-bagian modernnya, ada bagian-bagian kunonya itu pasti. Tapi dari mana itu datang manusia yang bikin?
Itu maknawi Matahari, bumi mengelilingi matahari pasti Tapi per berapa membaginya seperti apa Seminggu itu enaknya dibagi tujuh Atau lima kayak Jawa itu Atau mungkin bisa lebih Wong itu kesepakatan Rumusnya yang bikin manusia Ini hubungannya dengan makna dan imaj Jirasi dasarnya bulan apa matahari, itu kan nanti beda Atau mungkin kamu mau, Pak saya ingin bikin kalender sendiri, ya silahkan Mungkin dasarnya apa lah misalnya Dasarnya mood, Pak Jadi kalau lagi moodnya enak, gimana moodnya enggak enak, gimana misalnya Nah itu imajinasi Jadi manusia dengan imajinasinya menangkap waktu tidak dalam detik, menit, jam, hari Tapi bentuknya nanti kalender, masehi, jawa, cina, hijriah Termasuk nanti melahirkan mitos-mitos Ada mitos hari aktif, hari libur itu kan mitos I hate Monday misalnya Aku benci hari Senin Yuk gantiin aja namanya jangan Senin Wang nama itu kan kesepakatan Jadi itu mitos-mitos Ada mitos weekend sama weekday Wah weekend mau kemana? Itu kan bikin minder yang gak punya duit, gak punya pacar Nah sekarang jangan minder kenapa wong itu mitos kok bikinan Weekend itu kan waktunya istirahat pak dari kerja Orang yang butuh banyak istirahat dari kerja itu sebenarnya orang yang tidak menikmati kerjanya Iya kan? Kalau Saidina Ali bilang Kerjaku itu ya Rekreasi Atau rekreasi itu Rekreasiku itu kerja Kenapa?
Bisa menikmati pekerjaannya Kalau katanya Markyuse Logika weekend itu Dimana orang ingin bebas dan istirahat Itu hasilnya one dimensional man, hasilnya masyarakat kapitalis Ketika orang dipaksa kerja tanpa passion Targetnya apa? Cari uang Demi apa? Kebutuhan kapital Jadi dia tidak menikmati, padahal kerja itu kan harusnya eksistensial.
Dengan kerja kamu merasa ada, kamu merasa dibutuhkan, kamu jadi manusia. Karena kamu menghasilkan sesuatu, tapi di masyarakat kapital kamu tidak menikmati pekerjaanmu. Karena pekerjaan itu kadang-kadang tidak berhubungan sama eksistensimu, targetnya cuma cari uang. Akhirnya kamu tersiksa saat bekerja, kompensasinya apa?
Kamu semeneng cuti, semeneng hari libur, semeneng... Nah itu logika weekend kan munculnya di situ. Kuliah misalnya yang bukan passionmu, bukan bidangmu, kamu gak menikmati disitu itu kan siksaan. Luar biasa.
Kalau libur kamu bahagia setengah mati. Mau gak libur pun kamu meliburkan diri. Jadi itu... Harus dicek lagi Jangan-jangan memang Bukan passionmu, bukan Wilayah yang kamu sukai, harusnya kerja itu Melahirkan passion Melahirkan percaya diri, identitas diri Nah, ada banyak mitos-mitos termasuk ada mitos-mitos hari keberuntungan Atau waktu sial, ada kayak-kayak gini mitos Itu saya enggak ngomong salah tapi itu manusia yang memaknai Jadi Waktu yang sial, waktu yang kurang baik, waktu yang baik itu hitung-hitungannya manusia. Bisa ya, bisa tidak, cuma itu sumbernya manusia.
Meskipun kamu anti misalnya, Pak saya anti tanggal 13 Pak. Kamu anti pun ya tetap nanti kamu melewati tanggal 13. Nggak mungkin kamu nggak kenapa 13 ini objektif gitu loh kayak kamar hotel Nggak ada kamar yang nomor 13 misalnya Akhirnya yang harusnya kamar nomor 13 diganti nomor 14 Loh itu misalnya ada setannya yang bikin sial, kok setannya bisa ditipu yang harusnya 13 diganti 14 gitu Lo misalnya, oh ini kan harusnya 13 tapi 14 ya, apa ya begitu? Itu yang masalah itu angka 13-nya apa urutan ke 13-nya?
Nah itu kan makna dari manusia. Ada yang umur 13 enggak di sini? Jangan-jangan kamu mau maknai, wah umur 13 itu umur sial. Misalnya Jangan takut Makna dari manusia Imajinasi Ideologi, mitologi Yang membuat manusia Tinggal diatur saja Oke, jadi ini Tadi ada macam-macam linear Sirkuler, imajinatif Tentang waktu Nah Kalau ini Einstein, saya sebenarnya ingin banyak ngomong kuantum, relatifitas, tapi kok membayangkan kalian kayak agak berat. Saya bawakan anekdotnya saja.
Jadi Einstein ini sering ditanya orang yang... Nggak terlalu paham tentang teori relatifitas, dijelaskan sampai indaki-indaki juga orangnya nggak paham Akhirnya Einstein jengkel, kalau ada orang tanya relatifitas itu apa sih? Dijawab gampang-gampangannya gini loh katanya Einstein Letakkan tanganmu di atas kompor panas selama satu menit, maka rasanya seperti satu jam Lalu duduklah dengan gadis cantik selama satu jam, maka rasanya seperti satu menit. Itulah relatifitas.
Nah itu penjelasan jengkelnya Einstein. Ini saya bawa yang ini saja Karena kalau saya jelaskan relatifitasnya Yang asli ada relatifitas umum Relatifitas khusus Macam-macam nanti kamu puyeng Yang versi fisikanya Ada yang lebih dasar lagi Stephen Hawking yang menggabungkan Teori relatifitas dengan teori ruang waktu Macam-macam Oke, kita ambil sininya saja Kalau Hawking saya ambil yang ininya Hawking itu yang punya teori segitiga kerucut Tentang masa lalu dan masa depan Termasuk nanti sampai pada kesimpulan Berarti bintang itu yang kita lihat hari ini Nyampe ke mata kita itu berarti bintang yang jutaan tahun yang lalu sampai ke mata kita itu sebenarnya oh bintangnya sudah tidak ada jadi yang sampai di kita itu sebenarnya masa lalu jadi sesuatu yang berasal dari masa lalu tampilnya sekarang itu teorinya jelimet kita tafsirkan aja versi ngaji filsafat itu mungkin peringatan dari Allah bahwa Ayatnya Hoking tadi mengingatkan kita bahwa apa yang kita jalani hari ini itu pantulan dari apa yang kita perbuat di masa lalu Jadi apa yang kita kerjakan hari ini akan tampak di masa depan itu kayak bintang-bintang jauh sudah tidak ada tapi masih kelihatan maka jangan meremehkan yang kamu lakukan sekarang efeknya tidak cuma sekarang tapi jauh sampai ke depan itu memaknai sejarah spiritual bahwa bintang-bintang itu sampai ke mata kita dalam posisi dia sudah tidak ada Itu cahayanya jutaan tahun yang lalu Nyampe di kita sekarang Itu analoginya bisa macem-macem Tapi secara spiritual maknanya itu Bercahayalah seterang-terangnya sekarang, enggak usah khawatir, meskipun kamu enggak ada, nanti cahayamu dinikmati orang-orang setelahmu. Teori aslinya gimana?
Enggak usah saya jelaskan. Nanti geometrinya agak jelimet itu Teori tentang segitiga kerucut Masa lalu dan masa depan Oke Masih ada waktu kita masuk ke Agama sebentar ya Kita masuk ke Islam Ada quote yang sangat terkenal dari Imam Shafi'i Kalian mesti sudah apel kecuali yang belum Ya Jadi al-waktu kasayf in lang takta'uhu kota'aka Waktu ibarat pedang Kalau engkau tidak memotongnya Atau menggunakannya untuk memotong Maka ia akan memotongmu Jadi kayak tadi ya Waktu itu bisa jadi senjatamu untuk bangkit Menaklukkan dunia atau justru akan menggilasmu. Kayak Kronos tadi, dia bisa melahirkanmu tapi dia juga bisa menggilasmu. bisa menelanmu, memakanmu.
Sebenarnya itu masih setengah. Kalimat selanjutnya, Wanaf suka inlam tusgil habil haqi syaholat gabil batil. Jadi ini kayak isinya, bagaimana biar kamu tidak terpotong oleh waktu, perhatikan nafsumu. Nafsumu itu kalau dia tidak sibuk, nafsu artikan saja jiwamu, kalau dia tidak sibuk dengan kebenaran, maka dia akan menyibukkanmu dengan kebatilan.
Itu kalau maknanya digabung maka apa? Biar waktu tidak memotongmu Biar waktu tidak jadi sumber kecelakaanmu Sibuklah dengan kebenaran Itu mungkin sindiran kita hari ini ya, Indonesia hari ini sibuknya dengan hoax, hoax itu kebohongan Berarti jiwa kita hari ini sibuk dengan kebohongan Hati-hati karena kesibukanmu dengan kebohongan bisa membuatmu terpotong oleh waktu. Maksudnya apa?
Waktumu terbuang sia-sia, tidak produktif, kita tidak menghasilkan apa-apa. selain musuh gegeran dan kerusakan itu nasihat panjang dari Imam Shafi'i cuma ini terkenal karena dikutip oleh Ibn Qayyim di Al-Jawabul Qafi Oke, jadi itu nasihatnya Imam Syafi'i Kalau dalam Islam, ngomong tentang waktu itu Ada beberapa istilah, dalam Al-Quran juga ada beberapa istilah Yang pertama, ajal Yang kedua, dahir Yang ketiga, waket Yang terakhir, asr Ajal itu batas akhir Ila ja'a ajaluhum layastakhiru nasa'ataw walayastakdimun Kalau sudah sampai ajalnya, tidak bisa dimajukan atau dimundurkan Jadi batas akhir Misalnya kalau di kampus, batas akhir ujian itu berarti ajalnya ujian Itu tanggal sekian, ya memang maksudnya itu Jadi batas akhir Umur kita batasnya dimana? Jadi ajal fokusnya pada batas akhir Banyak ayat yang isinya ajal maksudnya mengingatkan bahwa segala sesuatu termasuk manusia ada batas akhirnya. Kamu sedang sumpuk ingatlah kesumpukanmu ada ajalnya, ada batas akhirnya maka jangan terlalu galau.
Kamu sedang senang dapat kenikmatan juga Jangan lupa diri karena ada batasnya Karena kenikmatan itu Kalau kamu tidak hati-hati mengelola Melampaui batasnya Bisa jadi kesumpekan Kesusahan Jadi itu pelajaran dari kata-kata ajal Ingatlah segala sesuatu ada ajalnya Ada batasnya Tidak ada senang terus-terusan Atau sedih terus-terusan terusan ndak ada nikmat terus-terusan atau laknat terus-terusan ada batas-batasnya yang kedua daher Hai daher ini kalau bahasa ek pasnya mungkin durasi-durasi itu Ngitungnya sejak lahir sampai mati itu durasi Misalnya HP ini durasinya masa hidupnya adalah 7 jam kalau aktif misalnya Kalau masih baru Itu namanya durasi Dari 24 jam hidupmu aktif itu mungkin durasi meleknya Ya 24 dikurangi 8 16 jam misalnya Kamu lebih 16 jam mungkin kamu sudah lemes Nah itu daher namanya Alam semesta ini ada durasinya Kalau ajal itu yang dilihat batas akhirnya Kalau daher ini dilihat durasinya Awal sampai akhirnya Jadi daher ini mengingatkan Bahwa segala sesuatu itu selalu ada awalnya dan ada akhirnya Kecuali Allah, Allah itu tidak berawal tidak berakhir Tapi semua makhluk ada awalnya ada akhirnya Namanya durasi Kesenanganmu ada awalnya Tapi nanti pasti juga ada akhirnya Akhir dari sesuatu Awal dari yang lain Nah itu pakai istilah dahar Ada lagi istilah waktu Kalau waktu ini biasanya ngomong peluang, ngomong tentang kesempatan, itu biasanya pakai istilah waktu. kata kanat alal mu'minin ya kitab mawkut jadi sholat itu ada waktunya kitab diwajibkan berwaktu mawkut ada waktu-waktunya ada kesempatannya ada tuhur Asar, Maghrib Ini kan waktu-waktu sholat Istilahnya waktu Karena begitu lewat Kita kehilangan kesempatan Makanya Misalnya subuh Subuh itu dari Munculnya fajar sampai Menjelang munculnya matahari Nah itu subuh Begitu jam 7 kamu sholat subuh Kamu kehilangan waktu Jadi ada waktunya Jadi kuliah itu waktunya sampai semester 14 Begitu lewat semester 14 kamu sudah kehilangan waktu Itu waktu Yang diwanti-wanti tadi jangan sampai kehilangan waktu Al-waktu kasoif Begitu kamu kehilangan kesempatan kamu akan habis Itu waktu, ada lagi asar Ya, memaknainya asar Tahu waktu menjelang terbenamnya matahari itu kan asar, tapi ini ngomong tentang masa. Kalau ngomong asar, ini lebih banyak ngomong keharusan mengisi dengan kebaikan.
Kenapa? Karena ini sudah detik-detik mau tutup. Itu asar. Asar itu kan ketika siang sudah habis mau ganti malam. Jadi waktu penting dalam hidup kita itu asar.
Asar itu sudah mau maghrib, mau maghrib itu berarti mau malam. Kalau kamu mau melakukan kebaikan, segera lakukan. Karena kalau tidak, sebentar lagi malam.
Itu waktu asar. Makanya banyak hadis yang menang. menggunakan sholat asar termasuk Alquran yang ada kata-kata was sholatil wustho itu banyak yang mengartikan as sholat wustho itu sholat asar karena ini memang waktu penting kunci kalau mau tobat segera tobat karena begitu lewat malam sudah waktunya tidur jadi ini waktu batas itu asar makanya Al-Quran mengingatkan wal-asri Demi waktu, demi masa Ini kan surat favorit Karena pendek ya, ini surat-surat idola Koncone al-ikhlas Koncone al-kausar Itu kan surat idola Kalau ada yang mau silahkan kamu nulis buku Surat-surat idola Diidolakan oleh Para makmum Dan imam yang tidak banyak apal Itu kan wal asri Itu pun kadang-kadang kamu yang bulet Oke, wal asri innal insana lafi husrin Jadi demi waktu asar ini saya bilang Atau kadang-kadang ya demi masa Karena memang artinya bisa juga demi masa Saya dulu punya guru yang Di kesempatan apapun Dalil yang beliau pakai adalah wal asri Lih mbok jangan males, kan ada ayatnya wal asri Mbok kalau kerja itu yang bener, wal asri Mbok jangan suka jalan-jalan keluar yang gak ada gunanya, wal asri Iya, apa sih enaknya Yang punya pacar kemana-mana jalan berdua, tidak ada untungnya, wal asri. Kamu menasehati apapun bisa pakai dalil wal asri ini. Iya, eman-eman waktumu kan gitu.
Bokyo kamu undang tobat, bukan ayat tobat yang diajukan tapi wal-asri. Kalau kamu enggak segera tobat, waktunya loh. Wal-asri, jadi ini kan artinya multifungsi kan. Alhamdulillah kamu sekarang punya ayat untuk segala momen.
Jadi, wal asri, inal insana lafi husrin Setiap manusia pasti rugi kecuali orang yang punya karakter Beriman, beramal soleh, saling menasehati Isilah waktumu dengan tiga ini, maka kamu tidak akan ditelan oleh waktu. Ingat-ingatlah kamu harus beriman. Beriman itu maksudnya apa?
Sadarilah kamu itu terbatas, tidak berdaya. Tidak wajib ada, punya banyak kelemahan, maka kalau kamu tidak beriman, hanya mengandalkan dirimu sendiri, kamu akan rugi. Karena dirimu sangat lemah dan terbatas. Yang kedua, beramalah soleh.
Lakukan kebaikan sekecil apapun, sesedikit apapun yang kamu tahu. Kalau tidak, kamu akan rugi. Selanjutnya salik menasehati tentang kebenaran dengan kesabaran Kuncinya tiga maka kamu akan jadi orang yang beruntung Kalau ini tidak, kamu akan rugi jadi wal asri Oke, jadi ini dalil untuk sapu jagad opowai bisa dipakai Ya kan, isinya hidup kan tiga itu, keutamaan puncak Keimanan, amal soleh, muamalah dengan makhluknya isinya dua Saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran Sudah, puncaknya cuma itu Jadi kalian wajib apal ini, sewaktu-waktu disuruh sambutan nama khutbah bisa pakai ayat ini Oke kuncinya disitu Oke saya kasih sebentar dari beberapa sumber Cara kita wal asri Manajemen waktu Jadi, yang pertama ada banyak teori sebenarnya tentang cara mengatur waktu Saya ambil beberapa prinsip paling dasar menurut agama Yang pertama jelas manfaat Lakukan apapun yang jelas manfaatnya Itu saja, kalian mau melakukan apa saja coba tanya manfaatnya apa Kamu ngaji, kamu nulis, kamu kuliah manfaatnya apa Mau minum saja misalnya Ada manfaatnya ada biar gak haus Nah itu kan Jadi lakukan yang jelas Manfaatnya Mau posting Mau ngobrol Mau nongkrong, bukan gak boleh Tapi Pertegas manfaatnya apa? Termasuk yang mau merokok, mau pacaran, mau semonggo. Tanyakan dulu asal paling tidak kamu sendiri ngerti manfaatnya ini.
Kalau saya tidak merokok, saya pusing. Mending saya tidak makan daripada tidak merokok. Paling tidak kamu sendiri ngerti ada manfaatnya. Jangan sampai orang lain menganggap tidak ada manfaatnya, kamu sendiri juga tidak.
Saya juga tidak tahu Pak kenapa saya merekok itu. Ya, ya janganlah ya. Jadi kamu harus tahu manfaat yang kamu... Kamu lakukan. Dalil-dalilnya banyak.
Kayak hadis itu kan. Nikmatani ma'ub. Bunun fihi makasirum.
Minan nasi asihah wal farah. Ada dua nikmat. Yang banyak sekali orang tertipu. Di situ. Yaitu nikmat waktu luang dan kesehatan.
Ini sering diceramahkan. Aktiflah melakukan kegiatan karena kebahagiaan itu ada dalam tindakan Banyak orang ngomong bahwa, ah kalau saya kaya saya tidak usah ngapa-ngapain, hati-hati tidak Ngapa-ngapain itu enggak enak Yang enak itu ngapa-ngapain Jadi ngapa-ngapain lah biar enak Yang penting ngapa-ngapainnya tau manfaatnya Terus termasuk juga untuk penelitian itu Orang yang sudah tua Banyak yang masih kelihatan enerjik sehat Itu nyambung dengan Aktifitasnya masih muda. Kalau masih muda, aktif sekali, rajin. Itu ketika sudah tua dia tidak bisa diam biasanya.
Dan itu lebih membahagiakan. Daripada ketika sudah tua kamu diem. Tidak ngapa-ngapain. Loyal. Energinya habis.
Kayak baterai sudah tidak bisa dicas lagi. Nah maka mulai sekarang kamu harus aktif, dibangunnya mulai sekarang karena urusannya mental, saraf, dan pikiran. Kalau enggak jadi habit, ya waktu tua ya enggak usah ditunggu pak. Saya sekarang mumpung masih muda senang-senang aja pak, besok baru serius anda.
Kalau enggak jadi habit, enggak bisa. Begitu mau serius, mulainya susah. Maka lakukan yang manfaat Itu saya bawakan dua quotes dari Ibn Mas'ud dan Hasan Basri Ya lumayan untuk bahanmu, kapan-kapan kalau disuruh kultum Katanya Ibn Mas'ud, Ma nadamtu ala syaiq, nadami ala yaumin ghorbat syamsuhu, nakusofihi ajali, walam yazid fihi amali. Tiada yang pernah ku sesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, umurku berkurang, tapi amalku tidak bertambah. Itu Ibn Masud.
Masud katanya Hasan Basri min alamati ikrodillahi ta'ala anil abdi ayyaj'ala syuhlahu fimala yaknih khudlanan minallahi azza wa jalla diantara tanda Allah berpaling dari seseorang hamba Allah menjadikannya sibuk dalam hal yang sia-sia Sebagai tanda Allah mencuekinya, menelantankannya Jadi hati-hati kok kalau kalian merasa saya itu lho pak, kesibuanku kok gak penting semua Gak ada gunanya semua, jangan-jangan Allah sedang mencuekimu Kamu dikasih yang tidak-tidak penting Kenapa bisa begitu? Karena Allah sedang berpaling darimu Cepat-cepat kembali ke Allah Kalau sangat banyak hal Yang kamu sibukkan Ternyata hampir semua tidak ada artinya Tidak manfaat untuk dirimu, untuk masyarakatmu, untuk agamamu. Jangan-jangan memang Allah sedang berpaling darimu. Maka cepat-cepat kamu kembali ke Allah.
Itu nasihatnya Hasan Basri. Prinsip manajemen waktu yang kedua efisien. Ini prinsipnya orang modern. Kalau bisa multitasking, multitasking. Ada saya kasih contoh berapa ulama itu misalnya Khotib al-Mbahdadi, ulama hadis.
Khotib al-Mbahdadi ini kemana-mana kalau jalan bawa buku dan baca buku. Tidak ada waktu yang terluang. Jalan-jalan sambil membawa buku, mungkin rekreasi sambil membawa buku.
Kalau kita kan hari ini membawa HP, sekarang membawa HP tidak apa-apa asal HP isinya yang penting, yang baik. Mungkin buku juga tidak apa-apa, itu niru khotib banget. tadi ada juga Imam Suleim Ar-Razi, ini ulama Safi'iyah satu ketika beliau keluar rumah ada kepentingan tidak lama kemudian kembali sudah beres, saya kepentingannya sudah, lumayan saya sambil menyelesaikan urusan bisa menghatamkan satu juz itu kan multitasking namanya sambil diem, santai sambil ngaji satu juz satu ketika pulpen pulpen beliau rusak.
Pulpennya diperbaiki, ditandani, tapi sambil tandani pulpen, rengeng-rengengnya ngaji. Untungnya dua, pulpennya beres, dapat pahala. Itu namanya efisien.
Hai kalau kalian kan paling sambil memperbaiki sambil nyanyi-nyanyi sambil itu yo enggak apa-apa sih multitasking cuma yang satu dapatnya blackpink sama idola mu hari ini Didi Kempot Oke terus bahkan ada yang saking memanfaatkan waktu menu makanan dan durasi makan juga dihitung misalnya ada ulama abul wafa bin uqail ini seorang Alifike mazhab hambali Beliau ngitung kalau saya makan kering Tidak ada sayurnya Dengan makan yang ada sayurnya Lebih cepat kalau saya makan yang ada sayurnya dicerna cepat, kemudian ditelan cepat, dan longgarnya di perut cepat. Itu beliau ngitung kira-kira selisihnya sekitar 50 ayat. Ngitungnya sampai selisih ayat.
Jadi maka saya tak makan yang ada sayurnya saja lah. Nah itu sampai sedetil itu ngitungnya. Oke, ya kalian bisa niru itu lah. Saya milih yang ada sayurnya pak, kecuali kalau di traktir.
Oke, yang bahkan ada ini unik, saya enggak tahu kalian kayak gini juga, namanya beliau Abul Barokat, Abul Barokat ini kakeknya Ibn Taymiyah, itu kalau beliau masuk kamar mandi atau WC, nanti saudaranya yang di luar kamar disuruh nungguin di depan kamar mandi WC cuma disuruh membaca buku keras-keras jadi bila sambil di kamar mandi itu sambil dengerin membaca buku, sambil mandi sambil nambah ilmu ya kayak kalian sekarang kalau ke WC bawa HP ya cuma itu menyusahkan yang ngantri Boleh diikuti tipsnya ini nanti kalian dikos gantian Siapa yang ngantri di luar baca buku keras-keras Biar yang di dalam cepat keluar Karena kalau semua ke kamar mandi bawa HP, nanti tidak keluar-keluar di dalam. Kamu di dalam kan tidak baca, paling main game kalau tidak begitu, ya. W-A-N-A-N, Facebook-an.
Ya, untungnya tidak ada jejaknya. Kalau ada jejaknya, wah ini dikirim dari WC ini. Mungkin kamu malu.
Oke, yang ketiga seimbang. Jadi, atur waktumu, kebutuhan kita banyak, yang penting-penting juga banyak. Maka pinter-pinterlah mengatur hidupmu, kalau pagi untuk apa, kalau siang untuk apa, kalau malam untuk apa. Sesungguhnya untuk Tuhanmu ada haknya Untuk badanmu ada haknya Untuk keluargamu ada haknya Untuk istrimu ada haknya Berikan haknya sesuai kadarnya Ya jangan sholat terus dibuat Masjid terus Tapi perawatan Badan juga ya, wong badanmu punya Hak, kalau sudah ngantuk ya tidur Kalau lapar ya makan, kalau haus ya minum Keluargamu juga punya Hak, istrimu Anakmu juga punya hak Berikan secara Seimbang Ini manajemen waktu kalau dalam Islam, ada tips Dari Nabi Ibrahim Dalam suhufnya Ibrahim itu Ada kalimat, orang yang yang berakal ini hubungannya sama pencari ilmu ya hendaknya mempunyai empat waktu yang pertama waktu untuk bermunajat kepada Allah waktu untuk instropeksi terhadap diri sendiri yang ketiga waktu untuk tafakkur, merenungi ciptaan Allah dan yang terakhir waktu untuk mengurusi kebutuhan hidup jadi kesehatan spiritual kesehatan mental dan kesehatan fisik semua diurusi secara seimbang Jangan mentang-mentang sufi terus dunianya gak diurusi sama sekali Karena ada sahabat yang dimarahi karena di masjid terus Jangan mentang-mentang filosof, filsafat, mikir terus Diajak ngapa-ngapain gak mau temannya kerja bakti kamu mikir aja Ya, enggak begitu rumusnya Imbang tiga-tiganya Badannya diurusi Mental pikirannya diurusi Spiritualnya juga diurusi Yang ketiga Yang keempat proporsional Sesuai kemampuan itu pasti Ukur kekuatan Dan istirahatlah Ambillah pekerjaan-pekerjaan yang engkau mampu. Sesungguhnya Allah itu tidak bosan sampai engkau sendiri yang bosan.
Sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah itu yang istiqomah, yang dawam. Yang rutin. meskipun cuma sedikit Jadi Tidak apa-apa Tidak yang berat-berat Semampumu saja Tidak usah iri sama Wah temanku itu bisa tahajud tiap malam Yang sana bisa senen kemisnya tidak putus-putus Yang sini malah puasa daud Aku tidak bisa Bisa ku cuma mendoakan Semoga yang puasa daud Yang senen kemis itu kuat dan sehat Misalnya Bisa ku cuma itu Tidak apa-apa Asal apa istiqomah, kamu rajin mendoakan teman-temanmu biar yang senen kemis dan dawut itu sehat Nggak apa-apa, Allah cinta yang semacam itu Kalau mampumu cuma itu ya nggak apa-apa Terus jangan diforsir Ya kerja ya istirahat Katanya Imam Ali Hiburlah hati Anda Sesaat-sesaat Karena hati itu jika capek Tidak bisa memandang pandang sesuatu dengan baik. Pikiran kalau capek, berpikirnya tidak jernih. Hati kalau capek juga tidak bisa jernih.
Melihat kebaikan, maka sekali-sekali piknik. Jangan kurang piknik. Maksudnya apa?
Menghibur hati. Meskipun kalau kita hari ini terlalu banyak hiburan. Kalau terlalu banyak hiburan kalimatnya diganti, ya sekali-sekali serius lah Istirahat bukan berarti berhenti tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi Ini pepatah dari Cina Istirahat tidak apa-apa tapi istirahat itu bukan berhenti Mengumpulkan kekuatan biar bisa berjalan lebih jauh Oke, saya tertarik hadis ini sebenarnya, Diriadusolihinada. Nanti kalian baca ya, karena hari ini banyak orang yang saya enggak tahu kadang-kadang mau Mencela saudaranya dengan kata-kata Munafik Ah kamu munafik Nah ada hadis Saya ketemu di Riyadus Solihin Itu panjang awalnya saya potong yang di belakang Jadi ada sahabat namanya Khan Zola bin Arrobi al-Usaidi Khan Zola ini galau sebenarnya dia merasa aku ini kok tidak bisa jadi orang soleh terus-terusan jangan-jangan aku ini munafik terus dia mengadu ke Abu Bakar, wah aku tidak bisa jawab, ayo ketemu Rasulullah saja terus diajak menghadap Rasulullah Abu Bakar tanya pada Rasulullah Rasulullah ini loh, Khan Zola ini Dia takut dirinya sendiri Dia takut kalau jadi orang munafik Terus Rasulullah tanya Lah kok begitu?
Alhamdulillah jawab Wahai Rasulullah Kita ini kalau pas bersama Rasulullah Bersama Tuhan Di sisi Tuhan Di sisi Rasulullah Terus panjen dengan mengingat Kita tentang surga neraka Sangat jelas Sampai seolah-olah bisa dilihat mata Bisa dilihat telinga Saya itu rasanya otobat Tapi setelah keluar dari sisi Tuhan Setelah keluar dari pengajian Kita masih juga Main main dengan istri, dengan anak, mengurus harta sehingga karena itu banyak yang kita lupakan tentang keduanya tadi jadi kandola ini mengeluh ya kalau pas ngaji, pengajian itu rasanya saya kayak toba Kayak ingin Tahajud terus, ingin puasa terus Ingin dekat sama Allah terus Tapi nanti begitu pulang ke rumah Sudah mikir bayar kuliah Mikir Aduh besok makan apa Mikir kos-kosan, mikir Kok saya bisa gini ya Jangan-jangan saya ini monafik Kok mikirnya dunia saja Padahal tadi Waktu pengajian tidak begitu Itu keluhannya Hanzalah Nah terus Rasulullah menjawab, demizat yang jiwaku ada dalam genggaman kekuasaannya, kalau engkau semua tetap sebagaimana hal keadaanmu di sisiku dan juga senantiasa. berpikir, niscaya para malaikat menjabat tanganmu semua, baik ketika engkau ada di hamparanmu atau ketika ada di jalananmu maksudnya waktu bangun atau waktu tidur, termasuk sedang berjalan Jalan tetapi Haihanzalah Kalau bahasanya Rasulullah Saatan Saatan Saatan-saatan itu Masing-masing ada Waktunya Sesaat Sesaat Memang kita zikir Sibuk dengan Allah Ngurusi Rohani kita Nanti sesaat lagi ngurusi Kehidupan kita Kita mencari sandang pangan dan lain-lain. Dan Rasulullah ngomong saatan-saatan ini diulang sampai tiga kali. Saatan-saatan.
Jadi tidak apa-apa kita berpikir duniawi. Asal tahu waktunya, tahu porsinya. Dan kalau ada orang berpikir dunia jangan dituduh munafik.
Katanya orang Islam, kok kelakuannya begitu? Kok yang dimikir dunia? Lu memang kalau pas waktunya mikir dunia, ya mikir dunia.
Waktunya ngopeni anak istri, ya ngopeni anak istri. Ada saatnya. Masing-masing.
Nah ini nasihatnya Rasulullah. Saya bawa ke sini, kelihatannya menarik. Don't waste time waiting for inspiration.
Begin and inspiration will find. Harriet Jackson Brown, Junior Jangan buang-buang waktu menunggu inspirasi Wah saya nyari inspirasi dulu pak Saya nunggu mood pak, setelah ketemu Mulailah saja pekerjaanmu, inspirasinya akan datang Harriet Jackson Brown Junior Ini motivator Dari Amerika Dia punya kalimat bagus juga Don't say you don't have enough time Jangan bilang kamu Tidak punya waktu atau tidak ada waktu You have exactly the same Number of hours per day That were given to Helen Keller, Pastor Michelle Angelou, Mother Teresa, Leonardo Dan Vinci, semua tokoh besar Jangan bilang Kamu dah Tidak punya waktu, tidak ada waktu, atau tidak cukup waktu. Waktu yang diberikan padamu sama persis dengan waktu yang diberikan pada siapapun tokoh-tokoh besar. Soekarno, Kiacar Dewantoro. Kiayaji Yasim Asari Kiayaji Ahmad Dahlan Waktunya sama 24 jam Persis dan mereka bisa melakukan Hal-hal besar Kenapa kamu tidak Nabi Muhammad pun juga 24 jam Tidak ada dalilnya karena beliau nabi maka waktunya jadi 28 tidak ada 24 sama Tapi manfaat hidupnya luar biasa Maka jangan beralasan tidak punya waktu atau tidak ada waktu Jangan-jangan kita saja yang tidak bisa mengatur waktu Oke, dan nengit-nengit katanya Steve Jobs yang almarhum tahun 2011 yang lalu yang punya Apple Incorporation Your time is limited, so don't waste it living someone else's life Waktumu terbatas, jangan buang-buang waktu untuk hidup versi orang lain Hiduplah versimu sendiri, Gama pengambangannya itu jadi hiduplah edisi dirimu sendiri kenapa eman-eman waktumu terbatas katanya Imam Safi'i al-waktu kasyaif jadi itulah gambaran-gambaran tentang waktu setiap isu tadi bisa kita bahas panjang lebar kapan-kapan oke saya kira itu pertemuan kita untuk malam hari ini ini ketemu di bulan Januari kita akan ketemu lagi mungkin di Februari Dua minggu terakhirnya ya Minggu ketiga dan keempat Mumpung bulan Februari kita ngomong lagi tentang cinta Keliatannya nanti kita ngajinya sudah melewati Valentine Day jadi aman Kita ketemu aja para pujangga muslim ya Kita angkat Sufi Sheikh Abdurrahman Jami Yang nulis Kisah alegoris tentang Yusuf Julaiha Jadi kita basisnya novel lah, saya Yusuf Zulaiha dan Sheikh Nizami minggu selanjutnya yang nulis Laila Majnun Oke, jadi kita ketemu Yusuf Zulaiha minggu pertama, bukan minggu pertemuan kita selanjutnya Dan terakhir kita ketemu Laila Majnunnya Nizami Oke itu pertemuan kita di bulan Februari Saya akhiri sekian untuk pertemuan Januari Kurang lebihnya mohon maaf Wallahul Muwafiq Wallahuaklam bisowab Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh