Transcript for:
Kisah Inspiratif Rizka dalam Berwirausaha

Sahabat hikmah, Allah SWT memerintahkan bagi kaum hawa untuk menutupi auratnya. Tidak hanya dengan pakaian, tetapi juga pada bagian kepala. Iya, hijab menjadi pilihan untuk menutupi pada bagian ini.

Siapa sangka dari kerajinan membuat hijab ini, ada seorang wanita yang berhasil menjadi pengusaha. Lewat kreasi dan desain hijab miliknya, ia berhasil mengangkat derajat keluarganya. Wanita asal Sulawesi Selatan ini, bahkan di masa sulitnya dulu, pernah makan hanya dengan nasi dan garam saja. Namun berkat ridha Allah SWT dan kerja kerasnya, akhirnya sekarang ia menjadi pengusaha hijab dengan omset sampai miliaran rupiah. Kisah perjuangan Rizka dimulai ketika ia pertama kali merantau ke Jakarta tahun 2008 lalu.

Ia bertekad ingin mengubah nasib ibu dan saudaranya di kampung halaman. Kondisi keluarganya pun tidak bergelimang harta. Untuk makan saja, Rizka dan saudaranya hanya bisa makan dengan lauk yang sangat sederhana.

Aku saudara berempat kan, jadi mama waktu itu single parents, bekerja ke sana. Hanya digaji sedikit pun, mencari rejekit pun hanya adanya aja. Jadi karena melihat keluarga yang hanya sederhana, sudah cukup dibilang miskin, sempat makan lauk nasi dengan garam dan cabai, ya menurut kita itu sangat nikmat.

Karena kita walaupun memaksakan memang sudah tidak ada ya mas. Dengan membulatkan tekad agar bisa membantu perekonomian keluarganya, hanya berbekal ijasa sekolah menengah pertama, Rizka pun nekat merantau ke ibu kota Jakarta. Hari demi hari Rizka lewati untuk sekedar mencari pekerjaan, namun dengan ijasa yang hanya sampai SMP, ia tidak bisa berbuat banyak. Jadi awal mulanya ke Jakarta itu tidak membawa apa-apa sama sekali ya mas. Tidak ada saku dari orang tua, karena orang tua tidak punya apa-apa waktu itu.

Niat untuk ke Jakarta itu ingin membahagiakan orang tua. Akhirnya, perjuangan Rizka membuahkan hasil. Ia pun mendapatkan pekerjaan sebagai penjaga toko pakaian di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Rizka pun memutuskan tinggal di rumah susun yang lokasinya dekat dengan tempatnya bekerja, agar bisa menghemat biaya transportasi. Rupanya, bekerja menjadi penjaga toko tak semudah yang ia bayangkan. Ada saja hinaan yang diterima.

Mariska dari sesama rekan bekerja. Jadi untuk suka dukanya bekerja sama orang di awal-awal itu ya banyak ledekan, terus teman-teman makan enak sekitarnya enggak karena gaji hanya standar. terus sakit juga dikiranya hanya bohong, apa segala macam.

Pokoknya lumayan banyak lah ya mas. Mungkin di luar-luar sana juga pegawai-pegawai yang namanya anak baru pasti juga ngerasain seperti apa yang aku rasain. Seolah tidak ada habisnya, kesulitan dan cobaan silih berganti datang di kehidupan Rizka.

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, tiba-tiba ia kehilangan pekerjaannya yang sudah menjadi sumber penghasilannya selama puluhan tahun. Alasan yang diterima pun tidak memuaskan Rizka. Dengan perasaan sedih, ia tak tahu harus mencari nafkah seperti apa lagi.

Namun Rizka yakin, dibalik setiap kesulitan, pasti masih ada jalan keluarnya. Untuk masalah di PHK-nya itu memang benar, tapi tidak di PHK secara langsung sama owner sendiri. Cuma karena ada isu-isu di luar aja, dari omongan-omongan sana-sini, akhirnya akunya dipecat sama bos. waktu itu ya banyaklah isu-isu yang sangat tidak membuat kita nyaman ya dan akhirnya saya tahu masalah itu meminta untuk Apakah benar aku di PHK ya udah nggak papa aku di PHK Alhamdulillah setelah sempat hampir putus asa, Allah Ta'ala memberikan jalan bagi Rizka.

Ia bangkit dan mencoba membuka usaha berjualan hijab. Berbekal uang pesangonnya, Rizka pun mencoba peruntungan dengan menyewa kiosk. kecil di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat.

Namun usaha yang dirintisnya ini masih belum menampakkan hasil seperti yang diharapkannya. Saat itu Rizka hanya menjual hijab yang dibelinya dari orang lain, kemudian menjualnya kembali. Tokonya pun masih jarang pembeli yang datang.

Hanya sedikit hijab yang bisa laku terjual setiap harinya. Sahabat hikmah yang dirahmati Allah SWT Manusia itu tidak selamanya dikasih kesulitan Juga tidak selamanya dikasih kemudahan Namanya hidup, silih berganti pasti ada masalah Sebagai mana yang Allah katakan Am hasibtu Tidak akan masuk surga kecuali dia telah mendapatkan ujian. Jadi ujian itu bukan dalam rangka kebencian Tuhan kepada hambanya.

Tapi bentuk cinta dan perhatian hamba dari Tuhan. Istrinya Nabi SAW, yakni Zainab binti Huzayma, beliau punya gelar sebagai umul masakin, ibunya orang-orang miskin. Tapi beliau tidak punya anak.

Lalu apa yang dilakukan oleh Zainab? Nabi Tuhu Zaymah, beliau justru memperdayakan hartanya, kemudian intelektualitasnya, dan kemampuannya untuk mendorong agar masyarakat itu tumbuh dan berkembang. Dan karya ini yang kemudian membuat namanya wangi hingga hari ini.

Tak mau larut dalam kesulitan, Rizka memutuskan untuk memproduksi sendiri hijab buatannya. Bahkan ia terjun langsung memilih bahan baku untuk membuat hijab. Biasanya untuk memperoleh bahan baku kain yang baik sesuai dengan standar membuat hijab. Rizka mendapatkannya dari pabrik kain yang berada di kawasan Jabodetabek. Kain yang dipilih memiliki tekstur yang lembut serta tidak kasar.

Selain itu, ringan, mudah menyerap keringat, dan enak dipakai. Untuk kain yang bagus, Khusus itu harus berserat foil, benangnya harus yang serena, terus dia bisa menyerat keringat, ringan, tidak boleh licin banget. Karena kalau licinnya seperti satin itu kan dia tidak nyerap keringat. Tapi tergantung dari kualitasnya mas, itu semuanya tergantung dari kualitas, tergantung dari si pebisnisnya maunya apa. Setelah mendapatkan kain yang cocok, proses lanjut.

Selanjutnya adalah membuat desain motif hijab. Semenjak kecil, Rizka memang hobi menggambar. Dari kesukaannya inilah, lahir desain dan motif hijab hasil karyanya sendiri. Bersama tim desain produksi yang dimiliki, model dan motif hijab yang sedang tren di pasaran menjadi acuan dalam membuat hijab kekinian. Musik Selanjutnya, desain hijab yang sudah dibuat diberikan ke bagian konveksi untuk dijahit dan dikerjakan sesuai dengan pesanan.

Proses menjahit ini merupakan faktor paling penting dalam pembuatan hijab. Tak heran, apabila riska... selalu mengawasi pada saat proses penjahitan agar kualitas yang dihasilkan sesuai standar. Untuk proses pembuatan yang paling penting adalah di penjahit. Karena takutnya ada yang salah jahit.

ada yang salah produksi, miskomunikasi dengan kepala kompeksi, terus ngecek kontrolnya harus bolak-balik kompeksi, jangan sampai ada kesalahan. Masya Allah, seperti inilah tumpukan hijab penutup aurat bagi para kaum hawa yang sudah siap dipasarkan ke beberapa daerah. Pengemasannya pun dilakukan secara rapi dan aman agar kualitas hijabnya dapat terjaga sampai selesai.

sampai ke daerah tujuan Alhamdulillah pemasarannya pun kini sudah mulai dikirim keluar Pulau Jawa bahkan sampai ke luar negeri seperti negara Malaysia dan Filipina Sebagai seorang muslim yang taat, sesibuk-sibuknya berusaha, kewajiban untuk beribadah tak pernah Rizka tinggalkan. Rizka selalu memberikan arahan dan membiasakan karyawannya ketika azan berkumandang, berhenti dari pekerjaannya. Lalu bersama-sama untuk melakukan sholat berjamaah Sahabat, sholat berjamaah lebih utama daripada sholat sendirian Karena pahalanya 27 kali lipat Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW Sholatnya seseorang dengan berjamaah melebihi sholat yang dikerjakannya sendiri sebanyak 27 daftar Raja Hadis Riwayat Muslim Usaha hijab yang digeluti Rizka semakin berkembang pesat Omsetnya pun semakin meningkat Namun di tengah-tengah kesuksesannya Rizka mendapatkan ujian kembali dari Allah SWT Di tahun 2022, suami yang dicintainya dipanggil Allah SWT. Rasa sedih tidak terbendung, hatinya terasa hancur ketika suaminya yang dulu berjuang bersama di sisinya, sekarang hanya tinggal kenangan. Berjuang dari bawa gerobak ke gerobak, bertua dengan suami, akhirnya sukses bareng suami.

Dan di tahun 2022, suami saya udah gak ada waktu itu. Dia sakit, sempat aku down waktu itu selama 8 bulan, jadi usaha tidak bergerak. Tidak mau larut dalam keterpurukan dan kesedihan, akhirnya Rizka pun bangkit untuk melanjutkan usahanya kembali. Kehilangan seseorang yang selalu mensupport dirinya, dijadikan titik balik untuk semakin bersemangat berusaha demi membahagiakan kedua anak dan ibunya. Jadi untuk hal ini ya mas, sebenarnya sampai sekarang ini kalau mau dibilang memang perasaan masih tetap ya.

Tapi menjadi titik balikku itu adalah anak dan keluarga aku. Saya masih mempunyai orang tua. yang harus aku biayai terus anak-anak pun juga masih kecil yang ditinggal sama ayahnya yang membuat aku selalu semangat adalah untuk keperluan anak-anak aku kebahagiaan anak-anak aku dan utama para karyawan-karyawan aku jadi selalu memprioritaskan itu adalah di karyawan aku bukan di usaha aku perempuan di dalam Islam itu tentu berbeda dengan perempuan di dunia barat dari cara pandang mereka berpikir dari cara mereka bertindak karena apa?

karena kita sebetulnya dimuliakan oleh Allah SWT lihat bagaimana pemulihan Allah yakni diberikan nama surah di dalam Al-Quran surah Anisa dan lihat nama... di dalam Al-Quran seorang muslimah bernama Mariam. Islam meningkatkan derajat perempuan dari yang tadinya tidak ada harganya, kemudian menjadi mulia.

Bahkan di dalam banyak hadis atau berita-berita dari sejarah Islam, perempuan itu sebagai madrasah tul'ullah, sebagai madrasah utama. Bagi siapa? Bagi anak-anak mereka.

Kalaulah seorang ayah itu punya tugas untuk mengatur, mengendalikan, mengungkap. mengurus keluarganya sedangkan perempuan dalam sejarah Islam sebagai pencetak peradaban ini yang menarik di dalam Islam Nah maka dari itu perempuan tidak boleh kemudian punya futuran ya dalam belajar dia harus terus menimpa dirinya dengan ilmu dan kemudian setelah mereka menimpa dirinya dengan ilmu mereka melakukan aktivitas yang Insyaallah setiap aktivitasnya pasti mulia artinya apa Tidak ada yang sia-sia yang dilakukan oleh seorang perempuan di dalam Islam Semuanya bernilai pahala Mulai dari dia mengandung, kemudian melahirkan, sampai menyusui Semuanya dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat-lipat