Transcript for:
Gaji dan Karir CEO Tokopedia

Intro Berapa sih gaji CEO Tokopedia? Ya kalau gaji mulainya dulu 3 juta rupiah. Mulainya dulu? Ketika perusahaan betul-betul masih?

Masih mulai. Kalau sekarang ketika valuasinya sudah triliunan? Tetap bukan orang yang menarik gaji paling tinggi di perusahaan. Saya mau ngelamar tuh, jadi yang gajinya paling tinggi?

Ada ya, tim-tim anggota tim. Yang jauh lebih pintar dari seorang William Tanuijaya. Yang lebih pintar dari founder dan CEO-nya? Itu banyak sekali.

Banyak sekali? Terus kenapa bisa jadi CEO kalau bukan yang paling pintar? Kalau buat saya, CEO ini jabatan sementara, jadi saya berusaha menemukan orang yang bisa menggantikan saya. Saya melihat kebanyakan perusahaan di dunia dibangun seperti sebuah kerajaan, tapi justru saya melihat seharusnya perusahaan yang baik itu bisa dibangun seperti sebuah universitas. Kalau kerajaan itu terkenal karena sosok raja atau ratu atau pendiri perusahaan, tapi kalau universitas tidak pernah dikenal oleh sosok pendirinya atau tidak dikenal oleh seorang sosok guru saja, tapi dikenal justru.

Justru karena fungsi universitas tersebut oleh bahkan lulusan-lulusannya, dan yang paling penting impact mereka terhadap lingkungan sekitar mereka. Jadi itu tujuan utamanya? Tidak perlu jadi yang terkenal, tidak perlu jadi yang ini, yang penting hasilnya yang bisa dilihat nyata tidak dampaknya ke masyarakat. Kita bisa lihat perusahaan-perusahaan maju di luar, CEO-nya itu rata-rata bukan pendirinya lagi, seperti Google, Facebook masih, tapi misalnya Google. Justru perusahaan yang sangat kuat itu adalah adalah perusahaan yang bisa meneruskan tongkat estafet dan masih bisa berjalan begitu solid sesuai dengan misi ketika perusahaan tersebut berdiri.

Tanpa harus foundernya yang menjadi. Dan itu tujuan saya kalau bisa. Tahun ini Tokopedia sudah 9 tahun. Kalau bisa, saya berharap dalam beberapa tahun ke depan saya sudah bisa meneruskan tongkat estafet untuk menemukan CEO Tokopedia yang lebih baik. Boleh di-share lagi, awal-awal ketika Ahmad Zaki menemukan ide Bukalapak.

Dulu tahun 2000, saya mulai Bukalapak 2010, dan kalau kita ingat ya 2010 itu kan kalau gak salah booming komoditas, terus kita ngeliat. sosok seorang pengusaha Indonesia itu umumnya ya dari komoditas terus harus bermodal besar untuk memulainya atau punya teman yang bermodal besar gitu dan saya gak memenuhi syarat Karena saya orang tuanya guru, terus gak ada pengalaman, gak ada darah bisnis. Modalnya nol lagi, gak punya modal mbak.

Dari kampung kan? Betul, dari kampung Sragen, mungkin banyak yang gak tau dimana itu. Tapi kira-kira ketika mulai bisnis tidak ada sama sekali ekspektasi untuk, oh ini tuh bisnis besar, bisa besar. Jadi ekspektasi saya, oh nanti usia 50 nanti bisa pensiun, punya bisnis. bisnis karyawannya ribuan gitu, itu usia 50 gitu, maksudnya tua gitu.

Paradigma saya sejak 8 tahun ngeran Bukalapak itu totally change, kenapa? Karena di dunia digital ini ternyata justru saya menemui fakta bahwa semakin kita muda itu ternyata makin kompetitif ya di industri digital ini ya. Jadi kalau teman-teman usia muda jangan takut justru malah makin kompetitif.

Sekarang yang ketakutan justru kalau kita kembali ke industri digital, kalau saya sekarang usianya 31, saya masih mulai merasa tua karena takut sama anak-anak muda yang, kalau mana anak tau ya, yang bikin konten gila, pinter-pinter gitu loh, generasi muda sekarang. Jadi, ya itu sih yang... Jadi tidak pernah terbayangkan akan sampai pada posisi ini ketika pertama mau mulai?

Tidak terbayangkan, tapi paradigma saya berubah. Ternyata yang dulu saya pikirin 2010, itu salah sama sekali gitu loh. Kapital jadi tidak penting, terus kemudian experience jadi irrelevant lagi.

terus kemudian keturunan jadi sedikit irrelevant karena dunia sudah berubah sangat cepat 8 tahun terakhir. Jadi yang penting apa dong? Kalau capital gak penting, keturunan gak penting, experience gak penting, apa yang penting? Yang penting adalah kerja keras dan kreativitas menurut saya. Jadi kalau teman-teman mau bikin bisnis itu menurut saya paling penting kerja keras gitu.

Jadi kalau saya… itu seperti apa? Karena orang beda-beda nih, merasa udah kerja keras tapi gak kaya-kaya juga. Iya, saya kasih contoh. Kalau saya investor nih ya, saya bayangin saya investor sekarang, Bukalapak sekarang juga terbuka, kita invest juga, invest ke perusahaan. Yang kita lihat adalah anak muda yang dia tidak pernah memasukkan faktor finansial dalam dirinya.

Contoh saya ketemu kemarin ada startup yang dia itu kantornya jelek banget, kantornya jelek banget. Terus dia saya tanya, kamu gajinya gimana? Saya gak digaji mas. Wah hebat nih orang. Ini orang akan jadi orang besar menurut saya.

Terus, udah untung belum? Udah revenue-nya nih dibukain kayak gini. Wah gila. Saya mau invest boleh gak? Dia bilang gak boleh.

Saya mau keep ownership ini. Wah ini orang hebat. Jadi dia tanpa modal, tapi kerja keras, komitmennya tinggi, dan jalan gitu loh.

Itulah yang dicari sama investor. Sekarang itu investor-investor mencari startup atau founders. founders yang ciri-cirinya seperti itu.

Dan itu juga yang Mas Zaky rasa itu menjadi modal ketika kemudian akhirnya Bukalapak menjadi sebesar. Betul, saya rasa kalau saya pakai kacamata investor saya dulu, mereka melihatnya akan seperti itu. Ini Zaky ini gak dikaji bisa jalan, terus kemudian kantornya jelek banget gitu lah. Mungkin sama.

Dulu jelek banget ya Bukalapak kantornya? Iya, dulu kantornya kita kos-kosan. Jadi hal-hal sekarang Alhamdulillah punya gedung sendiri.

Wih harusnya. Harus ada happy endingnya dong. Ya kira-kira perubahan paradigmanya itu sih yang saya alami sendiri selama 8 tahun running Bukalapak.

William, sebetulnya story-nya kurang lebih sama teman-teman. Tetapi kemudian bisa sampai sekarang tidak mau nyebut gaji itu prestasi Bagaimana caranya? Apa yang dilakukan berbeda ketika itu? Berbeda dengan orang kebanyakan?

Mungkin saya selalu mengatakan saya beruntung karena saya diberikan kesempatan untuk gagal Lebih awal dan lebih banyak Jadi Tokopedia ini sebelum mulai saja sudah gagal Saat itu alasan gagal juga rata-rata pemodal selalu menanyakan tentang masa lalu Mereka menanyakan Banyak kan bisa tidak sebutkan satu orang Indonesia yang sukses atau kaya karena bisnis teknologi. Tahun 2007 tidak ada Jaki, tidak ada Nadiem, tidak ada Ferry, tidak ada kisah sukses. Mereka mengatakan Indonesia ini negara pasar yang besar. Jika kamu membuktikan Indonesia butuh Tokopedia, maka raksasa-raksasa akan berbondong-bondong masuk ke Indonesia bagaimana kamu bisa mengalahkan mereka. Jadi kemudian bagaimana cara meyakinkan ketika itu sampai akhirnya ada yang willing to take the bet.

Saya mau nih taruhan, saya kasih uang, bikin deh Tokopedia. Ya buat saya, saya selalu mengatakan saya belajar tentang semangat bambu runcing. Pertama harus punya keberanian, kedua harus punya kegigihan.

Lewat kegigihan tersebut kami berhasil meyakinkan investor pertama. Tapi itu tidak mudah, kemudian berikutnya. Jadi meyakinkannya pakai apa waktu itu?

Meyakinkannya pakai waktu. Jadi pakai waktu dan akhirnya saya pikir faktor keberuntungan juga menjadi kata kunci. Jadi diberikan tiket untuk berrompong.

membahas seperti itu. Tapi kemudian sebenarnya tidak mudah. Tidak lama setelah itu, misalnya, hal pertama yang saya lakukan setelah mendapatkan modal, saya balik ke kampus saya.

Karena buat saya, membangun bisnis teknologi itu semua tentang manusianya. Saya berusaha menarik orang untuk masuk. ke perusahaan saya.

Saya berdiri dua hari di kampus saya, tidak satupun yang mendrop CV. Di depan saya adalah but salah satu bank swasta besar Indonesia dan ada ribuan orang mendaftar di sana. Dan di sana lah saya mengerti bahwa Indonesia memang bukan Silicon Valley. Tidak ada ada mimpi atau cita-cita untuk bekerja di perusahaan teknologi. Ketika itu?

Tahun 2007, 2008, 2009. Itu juga yang anda alami Zaky? Iya, masa-masa itu menurut saya masa kelam sih. Karena benar-benar seperti mas William sampaikan, gak ada yang percaya bisnis internet.

Proposal saya pertama itu 100 juta. Dan diketawain benar-benar internet itu gak ada bisnisnya gitu. Bisnis yang asli adalah...

Diketawain karena dianggap? Karena apa? Karena mereka...

100 juta itu dianggap terlalu besar begitu? Besar dan juga gak kelihatan barang. Mereka menurut mereka bisnis itu haruslah bisnis yang kelihatan nih, kelihatan barangnya gitu.

Menurut mereka, ya saya memahami sih, waktu itu juga membenarkan juga sebenarnya. Benar juga ya mungkin keberuntungan saya bukan di internet, internet memang gak ini. Tapi, kita jalanin, kita jalanin ternyata trennya justru.

Jadi, saya makin percaya bahwa untuk bisnis itu besar, menurut saya idenya itu harus ada orang yang bilang itu gila gitu. Kalau kita pitching nih, kalau ada yang bilang, kamu gila, nggak mungkin. Itu berarti idenya bener, kemungkinan besar ya. Semakin gila, semakin bener.

Betul. Kapan sih big break itu dirasakan? Kapan, pada momen apa merasa this is my big break? Dapat kesempatan nih untuk bisa membuat mimpi tadi jadi lebih besar. Pada momen apa?

Oktober 2014, Tokopedia menjadi perusahaan pertama. di Asia Tenggara yang dapat kepercayaan dari pemodal besar teknologi Sohbang dan Sequoia Capital saat itu mereka memberikan injeksi dana 100 juta dolar, ini tiket 100 juta dolar pertama di Asia Tenggara untuk perusahaan teknologi dan ketika itu menjadi Di mana-mana bisnis digital menjadi luar biasa, itu jadi suntikan semangat buat siapapun yang berada di industri digital ketika mendengar 100 juta dolar Tokopedia dapat. Dan buat sekarang 100 juta dolar itu seperti tiket yang angkanya kecil, karena sekarang semuanya bicara tentang miliar dolar.

Tapi buat kami saat itu 100 juta dolar adalah sebuah breakthrough. Sebelum itu kami juga menselebrasi 1 juta dolar pertama kami. Ketika kami menerima 1 juta dolar, kami harus menghadapi kompetisi global di Indonesia yang punya... yang punya modal 38 kali lipat lebih besar dari kami. 1 juta dollar itu tahun berapa?

1 juta dollar itu tahun 2012. 2012 1 juta dollar, 2014 100 juta dollar, 2018? 2017 kemarin kan 1,1 miliar dollar. 1,1 miliar dollar. Itu angkanya berapa ya? Nolnya berapa tuh?

Tapi big break pertama dirasakan ketika 2014 itu. Dan itu didapat dari apa ya? Mana tiba-tiba?

Dari apakah ada keberuntungan? tadi Anda katakan atau situasi memang berubah semakin banyak orang yang melihat potensinya memang besar atau ada faktor lain? Saya selalu menganggap diri saya beruntung sih, Bu Anana. Jadi buat saya internet mengubah hidup saya benar-benar drastically.

Tapi most importantly lewat internet saya juga melihat bagaimana perusahaan yang saya bangun mengubah hidup banyak orang. Tokopedia saat ini sudah membantu 4 juta masyarakat Indonesia memulai bisnis mereka. 70% di antara mereka adalah pebisnis untuk pertama kali dalam hidup mereka, ibu rumah tangga, pekerja kantor. Perbulan kemarin Tokopedia sudah dikunjungi 78 juta masyarakat Indonesia setiap bulannya.

Nah itu breakthrough yang, itu track scene yang tidak jadi dalam satu malam. Track scene itu dibangun. Dan di tahun 2014 lewat rekam jejak yang dibangun itu, dikombinasi dengan visi misi kedepan, akhirnya kepercayaan itu datang.