Ini adalah salah satu jenis ikan predator yang meroket akhir-akhir ini. Mereka berwajah mengerikan, tetapi memiliki pola atau pewarnaan tubuh yang cantik. Dan kombinasi keduanya menjadikan mereka ikan yang unik, sehingga banyak pehobi yang tertarik dengan predator yang buas namun cantik ini.
dan memilihara mereka sebagai ikan hias. Beberapa dari kamu mungkin pernah melihat ikan ini di akwarium sahabat atau kerabat kamu, atau di feed sosmed favorit kamu. Di Youtube juga banyak videonya. Bahkan ada beberapa akun yang khusus membagikan foto atau video tentang ikan buruk wajah namun cantik tubuh ini. Ya, mereka sepopuler itu.
Saya sempat menduga kalau ikan ini bisa aja mengalahkan booming betta fish atau ikan cupang yang mulai meredah. Saya nggak bilang kalau mereka lebih cantik dari ikan cupang, tapi ikan ini punya faktor tidak biasa yang membuat mereka unik. Tapi entahlah, mungkin saya salah.
Oke, dalam video kali ini, mari kita sama-sama cerita tentang ikan predator air tawar berkepala ular, Snakehead, yang berasal dari genus Chana. Ini adalah ikan gabus, atau beberapa daerah menyebut mereka ikan toman, ikan kepala ular, atau mural. Tapi dalam dunia ikan hias, mereka terkenal dengan nama genus mereka, Chana.
Loh, itu kan ikan gabus yang biasa dimasak. Di pasar juga banyak yang dijadikan ikan asin. Benar, tapi spesies lain dari genus yang sama ternyata memiliki warna tubuh yang cantik, meskipun wajah mereka tetap gahar. Ini adalah ikan air tawar khas Asia dan Asia Tenggara dan dinilai sebagai salah satu ikan predator air tawar yang termahal di Asia, bahkan di dunia.
Mungkin belum bisa mengalahkan arowana atau lohan, tapi cukup membanggakan untuk genus ikan yang dulunya tidak dikenal oleh umum. Tapi, di beberapa negara, adalah ilegal untuk memiliki ikan ini hidup di dalam akwarium. Bahkan untuk mancing mania mantap, ada negara yang mewajibkan untuk membunuh ikan ini ketika terpancing.
Kenapa ya? Apa yang salah dari ikan cantik ini? Sebelum kita lanjut, saya ingin berterima kasih kepada teman-teman yang telah support Alam Semenit lewat donasi di Saweria.
Ketika mendengar ikan gabus, yang terlintas dalam pikiran saya adalah ini. Ini adalah ikan gabus malas atau betutu. Dulu saya sering menangkap ikan ini di sungai.
Saya pikir karena namanya sama-sama gabus, mereka masih satu keluarga. Namun ternyata saya salah. Mereka tidak berkerabat. Ikan gabus malas masuk ke dalam ordo gobiiforms, yang salah satu anggotanya pernah kita bahas, yaitu tembakul. Sementara ikan gabus yang menjadi pemeran utama dalam video ini masuk ke dalam ordo Anabantiformes.
Chana adalah genus ikan predator dalam keluarga Chanide, yang dikenal di seluruh dunia sebagai snakeheads karena kepala mereka yang mirip ular. Sebagai predator, makanan dari berbagai spesies cana termasuk ikan, katak, ular, tikus, burung, dan invertebrata seperti serangga dan crustacea. Dengan sirip punggung dan sirip perut yang memanjang ini, sesungguhnya belum begitu jelas filogeninya. Beberapa ilmuwan menganggap cana sebagai ikan yang paling dekat hubungannya dengan ikan yang memiliki organ labirin. Dan genera dalam famili Cyanidae ini sebenarnya masih terbagi dua, yakni cana dan para cana.
Chana memiliki anggota spesies terbanyak dengan sekitar 50 spesies yang telah diklasifikasikan. Salah satu fitur yang tidak biasa yang dimiliki oleh ikan cana adalah toleransi mereka terhadap kadar oksigen yang rendah. Dengan kata lain, mereka mampu beradaptasi di luar air selama 4 hingga 12 jam dengan kondisi tertentu.
Dan mereka menggunakan adaptasi ini untuk melakukan perjalanan melintasi daratan jika habitat mereka menjadi tidak ramah. Run! Mereka dapat melakukan ini berkat adanya pasangan organ suprabranchial yang terhubung dengan epitel pernafasan. Ini berarti kulit mereka telah dimodifikasi untuk menyerap oksigen di luar air.
Dan inilah sebabnya beberapa spesies ikan cana sering seperti bernafas mengambil udara dari luar air. Pernafasan udara ini wajib. Beberapa spesies cana harus menghirup udara setiap beberapa saat agar mereka tidak tenggelam. Heh, ikan kok tenggelam?
Aneh banget. Jika kamu merasa konsep ini aneh, cana bukanlah satu-satunya ikan yang bernafas di luar air. Banyak ikan dengan biologi serupa, seperti lele, piraruku, bahkan ikan cupang pun memiliki organ labirin ini.
Dan mereka akan tenggelam jika tidak muncul ke permukaan untuk menghirup udara. Kebiasaan aneh ini menimbulkan kesalahpahaman diantara pehobi. Ada yang berpendapat kalau ikan yang bernafas dengan udara, umumnya hidup di air yang tergenang dan relatif kotor di alam liar. Dan oleh karena itu, kondisi air bersih tidak begitu diperlukan di akwarium. Ya nggak gitu juga sih, beberapa cana memang dapat mentolerir berbagai kondisi air.
Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa spesies cana hanya dapat bertahan setidaknya selama 72 jam di dalam air dengan tingkat pH mulai dari 4,3 hingga 9,4. Ikan memiliki pH darah rata-rata 7,4, sehingga air kolam dengan pH terbaik harus mendekati 7,4. Ikan dapat menjadi stres di dalam air dengan pH yang berkisar antara 4 hingga 6,5 dan 9 hingga 11. Di dalam akwarium, mereka bukan tipe ikan yang perlu dekorasi yang bagus.
karena mereka kerap melakukan gerakan tiba-tiba yang bisa saja menghancurkan dekorasi atau justru melukai diri mereka sendiri. Jadi biasanya pehobi hanya menempatkan pasir saja dan satu benda untuk mereka bersembunyi. Mereka bukan perenang yang aktif dan biasanya melayang-layang di tengah air atau beristirahat di dasar.
Chana maculata adalah salah satu spesies yang paling populer. Mereka disebut blotched snakeheads. Ini adalah spesies asli Vietnam Utara dan Laos.
Pada awal abad ke-19, Chana Maculata diperkenalkan ke Madagaskar dan Hawaii, di mana mereka menjadi spesies invasif. Chana Asiatica merupakan spesies asli China Selatan yang diperkenalkan ke Taiwan dan Jepang. Chana Micropeltus populer di Asia Tenggara dan India. Mereka umumnya dikenal sebagai Snakehead Merah atau Snakehead Malabar.
Beberapa negara menyebut mereka ikan lumpur raksasa atau ikan Snakehead Raksasa karena sering ditemukan berukuran besar dengan panjang hingga 1,5 meter dan berat hingga 20 kilogram. Northern Snakehead atau Chana Argus adalah spesies yang paling agresif dan invasif di antara semua Chana. Ini adalah salah satu snakehead yang paling sering diselundupkan.
Mereka banyak ditemukan di Jepang dan Korea. Tetapi sesungguhnya, mereka merupakan spesies asli dari Cina Utara yang diperkenalkan ke seluruh Asia. Bicara tentang ikan termahal di dunia, mungkin yang ada di benak kita adalah ikan arowana. Tapi ada satu nama yang bisa menyaingi ikan arowana, yaitu canabarca. Harganya yang mahal membuat ikan ini terkesan eksotis dan eksklusif.
Rona warna ikan canabarca ini sungguh menawan. Tubuhnya didominasi oleh warna biru hijau dengan titik-titik hitam yang membentuk pola tertentu. Sirip atas berwarna oranye pucat, sedangkan sirip bawah berwarna biru kehijauan. Sirip dada yang dihiasi garis-garis hitam di ujungnya melengkapi keindahan tubuh ikan predator ini.
Berdasarkan bukti fosil, Chana diakini berusia lebih dari 50 juta tahun. Mereka diduga berasal dari bagian selatan Himalaya pada subkontinen India dan hidup di habitat pegunungan. Kemudian, Chana diakini menyebar ke Eurasia Tengah dan Barat.
Dan dari lokasi ini, mereka menyebarkan Afrika dan Asia Timur. Daya adaptasi terhadap iklim yang dimiliki ikan ini cukup efisien, sehingga membuat penyebaran mereka menjadi lebih mudah. Ada catatan sejarah yang menyebutkan kalau pada paruh kedua abad ke-19, China diperkenalkan ke pulau sebelah timur dari garis Wallace, serta di Kepulauan Pasifik dan Madagaskar. Mereka saat ini tersebar luas di sebagian besar India, Cina Selatan, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Indonesia, Filipina, Mauritius, dan bagian lain dari Asia Tenggara. Sebelum menghiasi akwarium di berbagai negara, beberapa spesies cana sangat populer sebagai ikan konsumsi, terutama di India, Asia Tenggara, China, dan Afrika.
Mereka juga telah lama menjadi bagian penting dari olahraga memancing. Dan dalam beberapa dekade terakhir, beberapa spesies cana telah dibudidayakan dan beberapa spesies digunakan sebagai predator alami untuk mengontrol populasi ikan nila dalam budidaya air. Karena popularitasnya sebagai ikan konsumsi di China Selatan dan Asia Tenggara yang berdekatan, spesies paling umum, yakni cana striata, telah disebarkan secara besar-besaran ke pulau-pulau di dekat samudera India bagian barat hingga ke Hawaii.
Sementara cana argus adalah market leader. Daging mereka banyak diminati dan dibudidayakan di China dan Korea. Spesies ini banyak diekspor ke negara lain, termasuk Kanada dan Amerika Serikat, di mana mereka dijual hidup di pasar dan restoran etnis tertentu.
Meskipun sengaja diperkenalkan dan populer di Jepang pada awal 1900-an, pada awal 1960-an, cana argus juga banyak ditemukan di kolam, sungai, dan waduk di negara Kazakhstan, Turkmenistan, dan Uzbekistan. Penyebaran ini diduga berawal dari beberapa ikan yang melarikan diri dari tambak sementara, ataupun orang yang melepaskan cana argus dalam jumlah kecil dan akhirnya berkembang biak dalam jumlah banyak. Spesies lain yang menjadikan konsumsi antara lain adalah cana asiatica, cana makulata, cana punggung tata, dan cana maurilius. Pada awal 2000-an, spesies cana ini juga kerap ditemukan dalam perdagangan makanan hidup dan sebagai ikan hias di akwarium.
Pelan tapi pasti, cana mulai populer sebagai ikan hias yang eksotik. Spesies cana yang digunakan dalam perdagangan ikan akwarium mencakup beberapa spesies kecil. kecil dan berwarna cerah. Mereka mulai mendapatkan tempat di kalangan pohobi di Jepang dan Eropa. Pada tahun 2004, beberapa spesies yang dipasarkan di Kanada mulai merambah Amerika Serikat yang beberapa negara bagiannya menetapkan cana sebagai ikan ilegal.
Namun, para pohobi dan importer tetap dapat melakukan transaksi melalui berbagai situs di internet. Karena sifatnya yang sangat predator, cana pada saat itu tidak memiliki banyak penggemar di Amerika Serikat. yang biasanya membeli ikan hias untuk digabungkan bersama ikan lain. Chana dari spesies yang lebih besar biasanya akan menyerang ikan lain, bahkan membunuh spesies mereka sendiri.
Belum lagi, cana membutuhkan makanan hidup yang harganya mahal, serta kecenderungan cepat tumbuh lebih besar dari akwarium mereka. Inilah yang menjadi penyebab umum pelepasan cana peliharaan di berbagai negara. Pemilik menduga memberikan kesempatan hidup yang lebih baik bagi cana daripada di akuarium mereka yang sempit, tanpa memikirkan nasib binatang lain di dalam ekosistem yang sama. Akibatnya, pertumbuhan cana melesat cepat dan mengancam kehidupan binatang endemik, baik karena persaingan dalam pencarian sumber daya ataupun rantai makanan yang tiba-tiba berubah.
Kebanyakan cana adalah soliter. Mereka jarang sekali ditemukan hidup dalam kelompok besar, dan biasanya hidup dalam pasangan monogami yang sangat agresif terhadap organisme lain, bahkan dari spesies mereka sendiri. Pengecualian terhadap cana Plurophthalma, yang di habitat alaminya sering membentuk kelompok kecil.
Spesies cana yang lebih besar kebanyakan bersarang, biasanya dengan membuat sarang di balik vegetasi di permukaan air, atau memanfaatkan benda berukuran besar di dasar perairan. Pada wilayah manusia, cana dapat hidup di parit, kolam atau danau, dan sawah yang tergenang air. Muslim kawin alami kebanyakan cana adalah pada awal musim hujan. Pejantan biasanya akan melakukan tarian untuk memikat betina, dan betina yang tertarik akan menyerahkan dirinya untuk dikawini.
Sebelum bertelur, pejantan umumnya menyiapkan sarangnya di atas tumbuhan terapung atau rumputan yang menyentuh pinggir perairan, untuk melindungi telur dari pemangsa. Fekunditas atau laju reproduksi cana adalah sekitar 600 butir telur per 100 gram. Beberapa spesies cana menunjukkan perilaku penjagaan terhadap telur mereka.
Setelah telur menetas, larva cana yang disebut burayak tetap berada di permukaan air. Induk mereka akan berada tidak jauh dan biasanya menjaga mereka dengan bersembunyi di dasar air. Pada beberapa spesies yang mendapat tugas menjaga kebanyakan dari pihak jantan.
Biasanya telur di habitat alami akan menetas dalam waktu 28 jam dan akan tumbuh hingga mencapai kematangan seksual dalam 35 hari. Ada perilaku dari beberapa cana yang diketahui, seperti cana barca yang ternyata adalah paternal mouth brooder. Pasangan cana barca akan meletakkan telur mereka di dalam mulut dan secara bertahap mengenalkan anak-anak mereka ke dunia luar. Sementara Chana Bleheri memiliki perlaku free spawning, di mana telur mereka mengapung bebas di permukaan air. Pasangan Chana Bleheri akan merawatnya, tetapi mereka tidak mengerami atau membangun sarang untuk menutupi telur mereka.
Biasanya mereka akan sangat agresif pada tahap penjagaan ini, dan akan menyerang siapa saja yang mendekat. Parental investment atau campur tangan induk merupakan bagian penting dari proses reproduksi kebanyakan spesies canan, mulai dari titik pembuahan hingga saat anak mencapai tahap fingerling, yaitu sekitar ukuran 15-20 cm. Kebanyakan cana akan berperilaku agresif untuk melindungi anak-anaknya. Baik jantan maupun betina akan berpartisipasi dalam menjaga anak mereka, sehingga selalu ada satu orang tua yang menjaga setiap saat.
Tapi meskipun kelihatannya mereka sayang terhadap anak-anak mereka, ketika makanan susah didapatkan, induk cana akan memakan anak-anak mereka untuk bertahan hidup. Pada spesies yang dibudidaya, pengembang biakan cana biasanya dilakukan dengan metode pemijahan manual. Chana akan disuntik dengan hormon ovaprim dengan dosis tertentu, dan pemijahan akan terjadi dalam 24 hingga 26 jam setelah injeksi.
Telur yang dibuahi akan mengapung dan memiliki diameter sekitar 1 mm. Masa inkubasi berlangsung antara 23-24 jam pada suhu 29 derajat celcius dengan tingkat penetasan sekitar 80-85%. Larva yang baru menetas memiliki panjang sekitar 3 mm dan kuning telur akan terserap sempurna dalam waktu 3 hari setelah mereka menetas.
Larva kemudian akan bermetamorfosis menjadi cana muda dalam waktu 20 hari setelah menetas. Tidak ada informasi yang cukup atau penelitian yang telah diselesaikan untuk mengetahui umur maksimal cana. Namun ada studi tentang spesies cana argus yang melaporkan rentang hidup mereka di alam liar adalah sekitar 7 tahun atau lebih.
Ini adalah pengembangan ular ular. Ular yang menakutkan. Ia memiliki ular seperti kuda, kegiatan yang monstruos, dan bahkan berjalan di tanah. Kedengarannya seperti di dalam film. Ular ini yang invasif dan sinis membunuh kompetisi.
Ular ini akan tumbuh hingga 3 feet dan bisa menakutkan jalan air. Ular ular telah diberi laporan di 14 negara, tapi yang pertama telah diberi laporan di Georgia sekarang. Sekarang, kita tak mau mengatakannya, tapi ular ini terdapat di ponda pribadi di Kota Gwinnett.
Dan orang-orang berpikir itu mungkin datang dari sungai yellow yang dekat. Di beberapa negara bagian Amerika Serikat, tidak ada yang boleh memelihara ikan cana di akuarium mereka. Di Eropa, beberapa negara menganjurkan membawa pulang untuk dimakan atau membunuh mereka ketika ikan ini terpancing.
Kemudian, wajib lapor kepada pihak terkait di mana ikan cana tersebut ditemukan. Kenapa sih kawan? Ada cerita apa dibalik perlakuan yang ekstrim terhadap ikan ini? Satu kata, invasif. Ada keyakinan bahwa beberapa spesies cana masuk ke ekosistem lain ketika pemilik ikan yang memelihara cana di akuarium membuang spesies cana yang tidak diinginkan ke saluran air setempat.
Selain itu, karena ikan ini juga merupakan sumber makan, yang penting di beberapa negara, bisa saja ada yang dengan sengaja melepaskan mereka ke saluran air untuk menciptakan sumber makanan baru bagi masyarakat lokal. Karena meskipun ilegal di beberapa negara untuk memiliki cana dalam kondisi hidup, mereka disajikan di beberapa restoran dan bahkan dijual dalam keadaan hidup di online shop dengan keterangan hanya untuk dikonsumsi. Ikan cana yang dilepas liarkan dapat menyebar tanpa diketahui, karena mereka umumnya berenang di dasar perairan. Jika kondisi air kurang baik, ikan ini mampu bernafas di luar air, untuk bergerak jarak pendek di darat dan menemukan sumber air yang lebih baik. Di habitat asli, kebanyakan cana adalah apex predator.
Ini berarti tidak ada ikan besar yang memangsa mereka. Dan di daerah yang bukan habitat aslinya, cana akan bersaing dengan ikan predator lokal, dan akan memakan apa saja yang bisa mereka temukan. Selain itu, laju reproduksi cana cukup tinggi, sehingga jika tidak dikontrol, populasi mereka bisa melonjak pesat.
Akibatnya, beberapa ikan predator lokal akan kehilangan mangsanya, bahkan akan dimakan oleh cana jika ukuran ikan predator lokal lebih kecil dari cana. Dan beberapa spesies lokal yang dilindungi akan terancam. Ini bisa mengarah kepada kepunahan, dan dampak besarnya bisa saja menuju kepada perubahan habitat yang akan mengecawakan ekosistem. Bagaimana dengan Indonesia? Apakah cana bisa invasif di Indonesia?
Beberapa cana adalah ikan lokal Indonesia dan sudah menjadi ikan konsumsi dari zaman bahala. Namun, bukan berarti kita bisa dengan santai melepas ikan ini di sembarang tempat. Harus mencari informasi lebih lanjut sebelum mantap melepaskan ikan ini di habis. Lokal bukan berarti endemik.
Spesies lokal mungkin saja endemik. Namun seperti cana, spesies lokal juga dapat ditemukan di belahan negara lain dengan ekosistem dan habitat yang serupa. Sementara, spesies endemic adalah spesies lokal yang hanya ditemukan di daerah tertentu dan tidak dapat ditemukan di daerah lain. Beberapa ikan endemic Indonesia terancam punah karena kurangnya informasi akan hal ini. Di antaranya adalah ikan julung-julung air tawar, ikan pirik, dan ikan pelangi Sulawesi.
Kebanyakan dari ikan ini tidak tumbuh mencapai dewasa karena satu dan lain hal. Dan salah satu hal tersebut adalah karena menjadi pesaing atau mangsa dari ikan invasif. Ah, tenang aja. Kan Indonesia orangnya suka makan ikan. Jadi kalaupun mereka menjadi banyak, ya nggak apa-apa.
Nanti kita tangkepin, terus kita jadi banyak makan ikan deh. Membantu orang lokal? Iya, enak orang lokal.
lokalnya bisa makan ikan. Tapi bagaimana dengan spesies lokal yang sebelumnya hidup adem-ayem, tanpa keberadaan spesies invasif? Nanti giliran mendengar kabar ada spesies endemik yang punah, malah main salah-salahan deh. Contoh gampangnya kucing di Australia deh, yang sebelumnya sudah pernah dibahas. Yang berawal dari perliharaan orang Eropa pada zaman dahulu, entah bagaimana mereka beranak pinak dan menjadi liar.
Australia adalah benua yang terisolasi, dan banyak spesies endemik yang hanya bisa ditemukan di Australia. Nah, kucing-kucing ini adalah spesies asing yang dapat dengan leluasa membangsa spesies endemik di sana. Bahkan berpotensi menjadi apex predator di suatu habitat, karena predator terbesar Australia adalah dingo, yang dapat dengan mudah dilewati oleh kucing-kucing.
kucing liar yang biasanya berburu saat malam ketika kebanyakan dingo tertidur. Jadi kontrol populasi terhadap kucing sangat diperlukan untuk menjaga populasi spesies endemik. Dan sebagai catatan, wabah tikus yang belum lama terjadi di Di Australia bukan karena hilangnya kucing-kucing liar akibat diburu, tapi lebih kepada bencana kebakaran hutan yang berlangsung dari 2017 hingga akhir 2020 yang membunuh banyak predator lokal. Jadi ketika musim panen tiba, tikus-tikus dapat berkembang biak dengan sangat cepat karena tidak ada predator alami seperti burung karnifora, ular, kadal besar, dan lain sebagainya.
Intinya, spesies asing dapat mengganggu ekosistem dan memiliki dampak yang serius, dan umumnya tidak terduga sebelumnya. Chana adalah ikan predator. Mereka memakan zooplankton dan krustasia mikroskopis dalam pertumbuhannya, dan ketika dewasa, mereka memakan ikan, serangga, dan krustasia besar. Ini dapat mengubah kebiasaan makan, ketersediaan makanan, dan perilaku dari anggota ekosistem lainnya. Ingat dengan arei pamai yang dulu dilepaskan di sungai berantas?
Ketakutan tentang dampak adanya ikan arapaima di sungai berantas Mojokerto benar-benar terjadi. Ikan predator asal sungai Amazon tersebut diduganya menghidup di sungai berantas dan memangsah ikan-ikan di sana. Ikan asli Amazon Amerika Selatan ini masuk dalam kategori invasif dan bisa memberikan kerugian ekologi, sosial, dan ekonomi bila hidup di luar habitatnya. Karena itulah ada dua payung hukum di Indonesia terkait ikan ini, yakni Undang-Undang No. 31 Tahun 2014 Ayat 1. dan Permen Kelautan Perikanan Nomor 41 Tahun 2014. Ini artinya siapapun yang mengirim dan membudidayakan ikan Arapaima gigas jelas melanggar hukum. Ini nggak boleh ya.
Arepama atau piraruku yang sempat bikin heboh dulu adalah gambaran kalau memelihara ikan predator membutuhkan area yang luas dan biaya yang cukup tinggi. Kalau udah gak kuat, lambaikan tangan ke rumah tetangga. Siapa tahu mereka mau pelihara. Atau lakukan apa yang sudah dilakukan warga lokal Amazon ketika menemukan Arepama. Makan.
Deging cana memiliki rasa yang enak, gizi yang tinggi, dan juga khasiat medis yang tinggi. Selain menjadi ikan konsumsi, ikan gabus dari genus cana ini juga digunakan sebagai obat tradisional untuk penyembuhan luka dan mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pasca operasi. Dan cukup populer sebagai makanan para ibu-ibu yang baru melahirkan.
Kehadiran asam lemak seperti prostaglandin dan tromboksan berkontribusi untuk mempercepat pemulihan luka luar dan luka dalam. Asam lemak Tajin Uganda dapat mengatur sintesis prostaglandin dan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga juga sangat baik untuk dikonsumsi oleh orang lansia. Selain itu, kebanyakan spesies cana mengandung 17 asam amin.
termasuk asam arachidonat dalam jumlah tinggi dan asam lemak omega 6 tak jenuh ganda yang penting untuk penyembuhan internal dan eksternal. China juga memiliki semua asam amino esensial terutama glisin yang penting untuk memperoleh pembentukan kolagen kulit manusia. Nah, buat kamu yang punya masalah kulit, boleh mempertimbangkan memakan cana. Spesies cana striatus mengandung Ducosahexionic Acid atau DHA serta asam lemak omega 3 yang sangat berguna untuk menjaga kesehatan kulit.
Asam lemak esensial ini telah diidentifikasi sebagai nutraceutical dengan nilai klinis dalam pengobatan penyakit kulit. Khasiat medis lainnya termasuk antimikroba, antimikroba, inflamasi, proliferasi sel, induksi agregasi trombosit, dan sifat antinosiseptif dari lendir mereka. Oleh karena itu, cana seriatus umumnya dikonsumsi untuk tujuan pengobatan di pasar Asia.
Hebat ya si cana, selain indah di mata, mereka juga enak dicerna dan memiliki khasiat yang istimewa. Memelihara ikan predator itu mahal. Kita sering melihat di Youtube banyak pohobi ikan hias yang gak sayang duit ketika membeli dan merawat ikan ini.
Pahobi ikan hias umumnya memiliki pengetahuan dan pastinya dana yang tinggi, sehingga mereka bisa merawat peliharaan mereka dengan baik. Karena kecintaannya terhadap ikan predator yang unik ini, banyak pahobi yang rela mengeluarkan dana yang tidak sedikit demi menjamin kehidupan bahagia dari peliharaannya yang sangat ia cintai. Memang kedengarannya seperti tak ada logika, tapi ya mau gimana kalau udah cinta?
Asalkan cana senang, majikan pun akan senang. Dari cana, kita belajar kalau cinta itu mahal. Cinta itu butuh pengorbanan.
Jika kamu mencintai, janganlah separuh hati. Ketika kamu hadir di luar mimpi, kamu telah memberi hidup ini penuh rasa dan arti. Karena itu, tetaplah mencintai, teruslah memberi arti. Jangan cepat pergi, dan jangan biarkan rasa ini mati. Asik.
Terima kasih telah menonton sampai menit ini. Saya sangat-sangat menghargai segala support yang teman-teman berikan kepada Alam Semenit. Jika ingin tahu lebih banyak tentang subjek pembahasan dalam video ini, cek deskripsi video. Di sana teman-teman bisa menemukan segala suatu video yang bisa Anda lihat. segala jurnal, literatur, dan referensi saya dalam menyusun naskah.
Kepada teman-teman yang baru subscribe, selamat bergabung. Semoga apa yang disediakan Alam Semenit bisa membawa manfaat bagi kita semua. Jika suka dengan pembahasan dari Alam Semenit, Like video ini dan share, karena like dan share dari kamu akan membantu perkembangan channel ini. Ikuti perkembangan semua hal yang aneh, menjijikan, dan indah yang mengundang rasa ingin tahu kita semua. Sampai jumpa di video selanjutnya.
Dari semuanya lelaki yang pernah mendampingi aku Tiada yang pernah selama dua jam bikin ku menunggu Kau yang pertama melakukannya Mengapa aku memisuh dari zikirmu Semuanya Lagi yang pernah Mencintai daku Tiada yang pernah Hingga detik ini Bikin ku cemburu Kau yang pertama Melakukannya Mengapa daku Membisu Di mana Logika Hatiku Jatuh cinta kepadanya Tetapi Ternyata Asmara Tak kenal dengan logika Dari semuanya lelaki yang pernah mendampingi daku Tiara yang pernah selama dua jam bikin ku menunggu Kau yang pertama melakukannya Mengapa daku membisu di ma... Tak kenal logika Hatiku jatuh cinta kepadanya Tetapi ternyata Asmara tak kenal dengan logika Terima kasih.