Transcript for:
Sejarah dan Kebangkitan Kota Vatikan

Kota Vatikan sekarang, selain sebagai tempat hiburan, dulunya tuh juga dikenal sebagai tempat dihukumnya orang-orang Kristen. The Pope did not appear in public, and Catholics could not work in public institutions. Sosok yang berarti nyelesain konflik antara Itali sama Vatikan selama puluhan tahun, itu ternyata seorang pemimpin fasis, loh.

Udah lama kayaknya kita nggak bahas negara-negara unik di dunia, ya. Dan kebanyakan yang kita bahas kalau yang unik-unik gitu tuh kan negara-negara Afrika, ya, biasanya, ya. Nah makanya kali ini gue mau bahas negara terkecil di Eropa yang sekaligus jadi kota sucinya umat Katoli.

Iya, gue mau bahas Vatikan. Soalnya cukup banyak juga nih yang nanya ke gue, Bang, kenapa ya Vatikan berdiri jadi negara sendiri? Kenapa nggak gabung sama Itali aja? Dan tentu saja penasarannya anda kan celah konten saya.

Jadi yaudah kalau gitu, ayo langsung aja kita bahas kenapa Vatikan berdiri jadi negara sendiri. Di Learning by Googling. Ya, gue yakin lo pasti tau lah, atau seenggaknya pernah ngedenger nama Vatikan.

Kalau menurut Britannica, Vatikan, atau yang dikenal juga sebagai Vatikan City, dia ini merupakan sebuah negara independen yang jadi pusat utama gereja Katolik Roma. Dan negara Vatikan ini diperintah sama The Holy See, atau Tahta Suci, sebagai badan pemerintahan pusat negara suci Vatikan. Dimana Paus itu jadi pemimpinnya.

Nah, sebagai sebuah negara, Vatikan tuh punya luas wilayah yang kecil banget ya. Cuma sekitar 44 hektare aja, atau sedikit lebih kecil dari luas Jakarta Pusat lah. Kecil amat ya. Dan wilayah Vatikan sendiri tuh ada di dalam kota Roma, Italia.

Atau tepatnya ada di sebelah barat Sungai Tiber. Kalau berdasarkan survei di tahun 2023, jumlah penduduk Vatikan tuh ada sekitar 764 jiwa. Termasuk di dalamnya tuh beberapa orang pengawal Tata Suci asal Swiss, sama pastinya Sang Pau sendiri.

Dikit amat ya. Nggak nyampe seceng lho. Vatican City is a tiny speck of a city-state located in the heart of Rome. It's only one kilometer wide at its widest point. Not the kind of place that would need a robust transportation system worthy of a real city.

And yet, there's a lot happening in that small space. Nah sebelum berdiri jadi negara sendiri kayak sekarang, Vatican tuh ya masuknya tuh ke wilayah Italia ya, atau lebih spesifiknya tuh wilayah kota Roma. Dan nama Vatican sendiri tuh udah dipake dari masa Republik Romawi. dipake buat nyebut sebuah daerah berawal di tepi barat sungai Tiber. Atau ya dengan kata lain, sebelum ajaran Katolik Roma berkembang, wilayah Vatikan ini tuh emang udah terkenal ya.

Tapi ya waktu itu terkenalnya tuh sebagai wilayah yang suram. Terus di abad pertama Masehi, wilayah Vatikan mulai dibangun sama Agrippina, sama ibunya Kaisar Kaligula. Ya ini mungkin kalo lu belum tau nih, Kaisar Kaligula tuh adalah salah satu kaisar paling gila dalam sejarah Romawi kuno.

Yang buat kisah detailnya bisa lo tonton di video gue yang ini. Ya jadi sama Agri Pina, wilayah Vatikan tuh dibikin jadi taman. Terus dikembangin lagi jadi wilayah sirkus waktu Kaligula naik tahta. Tapi walaupun dimulainya di era Kaisar Kaligula, pengembangan wilayah Vatikan jadi sirkus tuh baru kelarnya tuh di era Kaisar Nero. Makanya nama wilayah ini dikenal juga sebagai Sirkus Nero.

Oh iya ini kalo lo ngebayangin wilayah sirkus tuh kayak banyak tenda-tenda warna-warni gitu. Terus banyak badut segala macem kayak sirkus zaman sekarang. Ini beda ya, nggak kayak gitu ya. Iya emang, sirkus modern zaman sekarang tuh namanya tuh diambil dari nama sirkus di zaman Romawi kuno.

Tapi ya tetep ada bedanya nih. Kalau sirkus Romawi kuno tuh lebih kayak apa ya? Ya kayak stadion olahraga gitu lah. Jadi kalau tujuannya sih sama ya, sebagai tempat hiburan gitu ya.

Tapi hiburan yang dipertontonkan tuh beda. Kalau sirkus yang zaman dulu, yang zaman Romawi kuno, hiburan yang paling banyak dipertontonkan tuh balapan kereta kuda. Makanya tempat-tempat sirkus zaman dulu tuh bentuknya tuh selalu kayak gini. Nah dulu Vatikan bisa dibilang itu tuh pusatnya sirkus. Makanya kalau kita lihat di St. Peter's Square, salah satu landmarknya Vatikan, di situ tuh ada satu obelis yang menjulang tinggi.

Nah obelis ini, ini adalah satu-satunya sisa dari sirkus Nero yang masih ada sampai sekarang. Tua banget dong berarti dong umurnya dong. Gila. Intro Dan kalau kita ngomongin sirkus nero di Vatikan lama, bisa dibilang image-nya tuh beda banget sama image Vatikan City sekarang.

Beda banget sama image Vatikan yang dikenal sebagai pusat agama Katolik Roma. Ya gimana nggak beda? Sirkus Nero, kota Vatikan sekarang, selain sebagai tempat hiburan, sirkus ini tuh dulunya tuh juga dikenal sebagai tempat dihukumnya orang-orang Kristen yang dianggap membelot dan nggak tunduk sama kekaisaran.

Karena memeluk agama Kristen yang dianggap sebagai agama baru. Dan yang dihukum tuh termasuk salah satunya tuh Santo Petrus, salah satu dari 12 murid Yesus sekaligus rosul dalam ajaran Kristiani. yang dihukum dengan cara disalib secara terbalik. Makanya nggak heran kalau akhirnya sekarang banyak tempat di Vatican City yang dikasih nama berdasarkan nama Santo Petrus.

Ya jadi kayak semacam penghormatan gitu lah ya atas kematian beliau ya. Kalau dulunya tempat ngeksekusi orang Kristiani, kenapa sekarang malah jadi pusat ajarannya? Nah ini, jadi setelah wafatnya Santo Petrus tadi, ajaran Kristen tuh bukannya mati, tapi malah makin berkembang di wilayah Kekaisaran Romawi. Bahkan di tahun 313 Masehi, Kaisar Roma saat itu, Konstantin I, dia tuh sampai ngeluarin Dekrit Milan. Dekrit Milan tuh dokumen resmi yang menyatakan diakuinya agama Kristen oleh Kekaisaran.

Dan akhirnya 10 tahun kemudian, agama Kristen jadi agama resmi di Kekaisaran Romawi. Terus nggak lama setelah agama Kristen diresmiin, dibangun deh tuh gereja di atas Sirkus Nero, di tempat yang selama ini jadi simbol ancaman buat orang-orang Kristen. Dan gereja ini kemudian didedikasikan buat Santo Petrus.

Yang jadi martir waktu nyeberin ajaran Kristen sampai akhirnya dieksekusi di tempat itu. Makanya akhirnya gerejanya dikasih nama St. Peter's Basilica. Atau kalau diartiin tuh kira-kira Basilica Santo Petrus. Milion orang-orang yang berjalan ke sini, ke Vatican, untuk datang ke dalam Basilika St. Peter. Kenapa Basilika St. Peter begitu istimewa?

Karena itu rumah Bapak, tapi terlebih dahulu di dalam. Nah, waktu masuk ke era-era di mana stabilitas kekuasaan kekesaran Romawi memburuk, sampai akhirnya runtuh di abad kelima masehi, di situ gereja tuh justru jadi organisasi yang makin kuat di Roma. Terutama di periode Paus Gregorius I. Waktu organisasi kepausan dibikin lebih matang lagi dengan ngasih keutamaan kepaus.

Yang sebenarnya waktu itu statusnya tuh cuma uskup dari kota Roma. Nah itu di era itu dikasih keutamaan tuh. Posisi uskup Roma jadinya jadi yang paling tinggi.

Atau ini biar lebih jelas tentang uskup ini enaknya kita bahas lebih detail dikit deh. Sebenarnya uskup tuh apa sih? Dan posisinya di gereja Katolik tuh kayak gimana?

Dan ini kalau ada yang lebih paham, boleh banget nih ya kalau mau koreksi ya, kalau mungkin gue ada salah nih ya. Jadi uskup tuh bisa dibilang adalah level tertinggi dari pendeta di gereja Katolik. Nah dalam tradisi Katolik, mereka tuh percaya kalau Yesus sendirilah yang ngasih keutamaan kekeuskupan Roma.

Makanya paus tuh jadi semacam uskup yang paling tinggi dan jadi semacam pemimpin uskup lain di seluruh dunia. Nah organisasi kepausan yang makin matang ini kemudian ngebikin munculnya Papal State di abad ke-8. Ngebikin munculnya negara kepausan atau biasa disebut juga negara gereja.

Dan negara kepausan ini bisa hadir, bisa berdiri. Salah satunya ya karena pengaruh gereja yang makin kuat. Yang ngebikin banyak wilayah di semenanjung Itali jadi mempercayakan pemerintahan mereka di bawah gereja.

Khususnya di bawah kepausan di Roma. Jadi wilayah-wilayah di semenanjung Itali yang tadinya mereka tuh masing-masing, mereka sendiri-sendiri. Setelah mereka ngeliat solidnya gereja waktu itu. Setelah mereka ngeliat negara kepausan waktu itu. mereka jadi tertarik buat gabung.

Mereka tuh jadi kayak, buat urusan pemerintahan, sepertinya kita percayakan ke pihak gereja saja. Kita bergabung saja ke negara kepausan. Wilayah A mikir gitu, wilayah B mikir gitu, wilayah C mikir gitu, akhirnya jadi strong mereka, jadi kuat.

Dan berkat ini, negara kepausan akhirnya hadir sebagai entitas pemerintahan sekuler di luar status paus sebagai pemimpin keagamaan Katolik. Atau simpelnya waktu itu, paus tuh jadi pemimpin negara iya, jadi pemimpin keagamaan iya, tapi tetep... ini dua entitas yang berbeda. Negara ya negara, agama ya agama.

Tapi tetap pemimpinnya sama-sama paus. Dan buat wilayah negara kepausan ini, kira-kira dulu tuh wilayahnya tuh segede gini. Ya, lumayan gede lah ya.

Jadi ya bisa dibilang sebagai pemerintahan, keberadaan negara kepausan tuh ya sukses besar lah masuknya. Ya gimana nggak sukses? Negara ini tuh berhasil berdiri selama lebih dari seribu tahun loh. Dari abad ke-8 sampai akhir abad ke-19.

Ya lama banget sih ini berarti umurnya ya. Dan nantinya berakhirnya negara kepausan inilah ya. yang berujung ke lahirnya Fatikan sebagai negara independen. Nah, ini, ini. Oke, sekarang kita masuk ke proses berdirinya negara Vatikan.

Jadi di awal abad ke-19, narasi soal nasionalisme Itali tuh jadi makin populer kan? Dan kelompok nasionalis ini yakin kalau bangsa Itali tuh merupakan bangsa tunggal yang harus bersatu dalam satu negara. Nah dari situ, wilayah-wilayah yang sebelumnya berdiri sebagai kerajaan-kerajaan yang terpisah, yang belum masuk ke negara kepausan, mereka pelan-pelan mulai bersatu nih. Sampai akhirnya singkat cerita, di tahun 1861...

Satu, kerajaan Italia yang berasal dari wilayah-wilayah yang bersatu ini, mereka resmi berdiri lewat deklarasi di sidang parlemen pertama Italia di kota Turin. Dan di sidang itu, parlemen Itali juga mendeklarasikan kota Roma sebagai ibu kota kerajaan baru mereka. Nah, masalahnya padahal waktu itu, kota Roma tuh masih ada di bawah kendali gereja. Roma tuh masih jadi bagian dari negara kepausan.

Makanya walaupun orang Itali tuh pengen banget ngejadiin Roma sebagai ibu kota mereka, Tapi tetap waktu itu, kerajaan Itali dan kelompok nasionalis, mereka tuh tetap nggak bisa ngambil alih Roma. Karena ya itu, Romanya masih masuk ke wilayahnya negara kepausan. Dan negara kepausan sendiri, mereka tuh waktu itu punya backing-an yang kuat banget. Backing-an yang namanya Perancis. Ya jadi di masa-masa itu, kerajaan Perancis tuh aktif banget ngirim garnisunnya, ngirim pasukannya ke negara kepausan.

Buat ngelindungi negara kepausan dari serangan pasukan nasionalis Itali. Dan ini Perancis sampai segininya Soalnya pemimpin Perancis waktu itu, Napoleon III Dia tuh emang pengen akrab sama sosok Paus Pius III Yang merupakan sosok terpenting umat Katolik waktu itu Kenapa pengen akrab? Soalnya dia butuh sosok Paus Pius III Buat mendulang dukungan politis dan diplomatis Baik di dalam negeri maupun di luar negeri Terutama dukungan dari kelompok Katolik di Perancis Makanya butuh keliatan deket nih doi nih sama petinggi-petinggi katolik nih Dan bener pelan-pelan makin akrab nih Perancis nih sama negara kepausan nih Dan keakrapan ini akhirnya jadi tembok besar yang menghalangi ambisi kerajaan Itali Buat ngejadiin Roma sebagai ibu kota mereka Tapi sayangnya di tahun 1870 Perancis tuh terlibat perang ngelawan kerajaan Prusia Dan perang ini ngebikin Napoleon III terpaksa narik pasukan mereka yang ada di negara kepausan ditarik buat ngebantu pasukan Perancis yang lagi perang. Dan penarikan ini jelas ngebikin Roma, yang waktu itu masih jadi pusat pemerintahan negara kepausan, jadi makin rentan diserang sama kerajaan Itali. Yang emang udah nunggu-nunggu banget nih, nunggu-nunggu pasukan Perancis pergi dari Roma.

Apalagi kan terus dalam perkembangannya, Perancis kan kalah kan dari kerajaan Prusia kan? Nah itu makin ilang deh tuh aroma-aroma backingannya. Dan kekalahan Perancis ini jelas jadi momentumnya kerajaan Itali dong.

Momentum buat mereka ngambil alih Roma dan melengkapi ambisinya menyatukan Itali. Dan yaudah dari situ dimulai deh tuh misi kerajaan Itali mengambil alih kota Roma. Nah disini sebenernya Raja Victor Emmanuel II, Raja Kerajaan Itali waktu itu, dia tuh awalnya pengen naklukin Roma tuh secara damai aja udah. Apalagi Perancis ya selama ini jadi pelindungnya negara kepausan juga kan udah nggak ada kan.

Jadi ya untuk apalah ribut-ribut. Si Raja Itali mikirnya gitu. Makanya disitu kerajaan Itali tuh nawarin diri tuh buat ngambil alih Roma. Nggak pake nyerang, nggak pake ngempung-ngempung segala macem. Bener-bener sopan.

Bener-bener mereka ngajuin penawaran. Tapi ternyata penawaran ini ditolak sama Paus Pius IX. Bahkan walaupun beliau tahu kalau pasukan negara kepausan tuh nggak bakal bisa menang ngelawan pasukan kerajaan Itali. Tapi sang paus tuh tetap keke minta para pasukannya buat ngelindungi negara kepausan sampai titik darah penghabisan. Kenapa keke segitunya?

Alasannya satu, beliau nggak mau Roma jatuh ke tangan Itali secara sukarela. Beliau pengennya kalau emang jatuh ya itu harus dengan perlawanan. Jadi kalaupun akhirnya jatuh, itu artinya Itali ngerebut Roma.

Bukan Roma secara sukarela gabung sama Itali. Ini pride banget nih berarti nih. Dan yaudah, di tanggal 10 September 1870, mulai deh tuh pasukan Itali masuk ke perbatasan negara Kepausan dan terus merangsak menuju kota Roma. Jadi wilayah negara Kepausan yang tadinya segini, itu pelan-pelan ngecil-ngecil-ngecil terus tuh setelah ditaklukin satu persatu sama kerajaan Itali.

Dan karena kayak yang gue bilang tadi, karena basicnya pasukan Kepausan tuh emang nggak... Sebanding sama pasukan Itali, terutama secara jumlah, akhirnya nggak butuh waktu lama buat pasukan Itali ngambil alih Roma. Akhirnya 10 hari kemudian, di tanggal 20 September 1870, Itali secara resmi berhasil ngambil alih kota Roma dan sekaligus jadi tanda berakhirnya negara kepausan yang udah berdiri lebih dari seribu tahun.

The Pope did not appear in public and Catholics could not work in public institutions. Tapi walaupun Roma akhirnya udah direbut sama Itali, tapi Paus waktu itu dia tuh tetep nolak buat jadi bagian dari Itali. Dia nolak tawaran Itali buat jadi pelindung Paus, dia nolak keluarga negaraan Itali, bahkan dia lebih milih buat ngunci diri di kota Leonin yang terletak di Bukit Fatikan.

Atau tepatnya beliau tuh mengunci diri di Istana Apostol. Nah, wilayah Leonin sendiri, dia tuh sebenernya tuh masuknya tuh ke kota Roma. Tapi terus dia dibatasiin sama tembok Leonin.

Yang juga jadi cikal bakal negara Fatikan. Makanya walaupun akhirnya mereka ada di wilayah Itali, tapi gereja tuh tetep nolak buat tunduk di bawah Itali. Apalagi secara aturan kanonik juga, secara aturan gereja, mereka tuh tetep punya kewenangan kan.

Mereka tetep punya kedaulatan menjalankan fungsi gereja. Makanya mereka tuh akhirnya kayak... Oke lah negara kepausan ditaklukan sama Itali Oke lah Roma diambil alih sama Itali Tapi tetap kami gereja tidak mau tunduk sama Itali Dan tensi panas antara pihak kepausan sama pihak kerajaan Itali ini tuh berlangsung selama kurang lebih 50 tahunan Sampai kemudian di tahun 1929 dicari detu jalan keluarnya lewat perjanjian lateran Perjanjian apa tuh? Simpelnya banget perjanjian Lateran tuh berisi kesepakatan buat menjadikan Fatikan sebagai negara berdaulat di bawah pemerintahan tahta suci. Atau ya dengan kata lain jadi kayak Fatikan yang sekarang kita tau lah.

Dan menurut gue sih yang menarik dari perjanjian Lateran ini adalah orang yang jadi perwakilan Itali di perjanjian ini. Benito Mussolini. Menarik kan ini?

Unik loh ini loh. Ternyata dari sisi Itali sosok yang ngesahin berdirinya Fatikan sebagai negara sendiri. Dan sosok yang berarti nyelesain konflik antara Itali sama Vatikan selama puluhan tahun, itu ternyata seorang pemimpin fasis loh. Bisa gitu ya?

Dan Mussolini kan emang waktu itu udah ngejabat sebagai Perdana Menteri Itali kan. Makanya nggak heran kalau akhirnya dia yang jadi perwakilan Itali di perjanjian ini. Terus selain mengesahkan berdirinya negara Vatikan, Itali juga setuju buat ngebayar kompensasi finansial ke gereja Katolik Roma atas hilangnya negara kepausan.

Dan yaudah dari situ akhirnya negara Vatikan resmi berdiri sebagai negara yang berdaulat dan jadi pusat agama Katolik. Ngegantiin negara kepausan yang secara resmi bubar. Jadi gitu tuh alasan kenapa Vatikan bisa berdiri sebagai negara sendiri. Padahal wilayahnya kecil banget kan. Nggak lebih gede dari Jakpus, Jir.

Namun, sebagai cara untuk mengakhiri konflik ini, pada Februari 11, 1929, Bapak Pius XI dan King Victorio Emanuele mengirimkan representatif mereka, Cardinal Pietro Gaspari, dan Pemerintah Prima Minister, Benito Mussolini, untuk menandatangani perjanjian yang lain. Oke, sekian lari buku ini tentang sejarah Fatikan. Dari yang awalnya di zaman Romawi kuno jadi tempat sirkus tadi kan, terus berkembang jadi negara kepausan, terus diambil sama Itali, sampai akhirnya jadi negara Fatikan yang kita kenal sekarang. Ya, kalau lo mau revisi kayak gue ada salah, atau lo mau nanya, atau lo nambahin di video, bisa tulis di komen, kita diskusi kayak biasa.

Sekali lagi, thank you udah nonton. Jangan lupa like, comment, subscribe. Bye!