In tansur Allah yansurkum wa yuthabbit akudamakum Alhamdulillahirrabbilalamin Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh para malaikat akan mengelilingi mereka serta Allah SWT akan memuji mereka di hadapan makhluk-makhluknya semoga majlis kita ini termasuk dalam majlis yang disebutkan oleh Rasulullah SAW tadi salam-salam semoga senantiasa terjuruh limpahkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW kepada keluarga beliau, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman salam Jemaahirrahmanirrahim Kita lanjutkan kembali bacaan kita dalam kitab Fadailul A'mal Kumpulan hadis-hadis tentang Fadailul A'mal Yang ditulis oleh Al-Hafidh Yauddin Muhammad Ibn Abdul Wahid Al-Maqdisi Rahimahullah Ta'ala Kita masuk dalam fadlu as-samahati Kautamaan memiliki sikap yang ringan, yang mudah Dan bukan sifat yang kaku, yang sulit untuk bergaul Haliz yang diceritakan oleh Uthman Ibn Affan Radiyallahu anhu, qal Qala Rasulullah S.A.W Adakhala Allahu Rajulan Al-Jannata Yang artinya Rasulullah S.A.W bersabda Allah S.W.T memasukkan seseorang ke dalam surga Karena sebab apa? Karena sahlan Orang itu adalah seorang yang mudah Ba'i'an wa mushtari'an Ketika dia menjadi seorang penjual, dia seorang penjual yang mudah Ketika dia menjadi seorang pembeli, dia seorang pembeli yang mudah Wa qadi'an wa muktadi'an Dan ketika dia memutuskan urusan, dia memutuskan dengan cara yang ringan, tidak mempersulit Demikian juga ketika dia menuntut seseorang Dengan haknya ia pun menuntutnya dengan mudah Tidak dengan memaksakan diri Ada tiga hadith yang menyebutkan tentang keutamaan sifat ini Yang pertama tadi menyebutkan bahwa Allah SWT Memasukkan seseorang ke dalam surga karena memiliki sifat yang mudah ketika menjadi penjual, menjadi pembeli, menjadi pemutus urusan ketika ia menuntut hak-haknya. Di hadis yang kedua, dirilatkan dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah SAW berkata, Rasulullah SAW berkata, Rahimallah abdan. Allah SWT merahmati seorang hamba yang dimana hamba ini samhan iza ba'a mudah ketika menjual wa iza shtera mudah ketika dia membeli wa iza xtada dan mudah ketika ia menuntut haknya hadis sahih dirayatkan al-imam al-bukhari Hadis ketiga dari Abi Hurairah Juga dengan nada-nada yang sama An-Nur Rasulullah S.A.W. Makaal Sungguhnya Rasulullah S.A.W. Bersabda Inna Allaha Yuhibbu Sesungguhnya Allah S.W.T. Mencintai Samhal bayi Orang yang berjual belinya mudah Samhal shirai Orang yang Membeli Tadi menjual sekarang membelinya mudah Samhal qadai Dan mudah ketika memutuskan Urusan Riwayatkan oleh Tirmidin dan Halisnya Sahih Jemaahidrahmatillah Allah SWT Ini tiga hadis ini menyebutkan tiga keutamaan berbeda bagi mereka yang memiliki sifat tadi. Yang pertama Rasul katakan bahwa Allah subhanahu wa ta'ala masukkan orang itu ke dalam surga.
Yang kedua Allah subhanahu wa ta'ala merahmati. Orang yang memiliki sifat yang ringan dan mudah tadi Dan yang ketiga Rasul katakan bahwa Allah mencintai orang-orang yang memiliki sifat seperti tadi Sifat samhan atau samahah Itu adalah sifat yang sahal atau mudah Ringan, enak diajak, diskusi Kalau kita minta sesuatu tidak ribet Kalau dia pun ada urusan dengan kita tidak menyusahkan Karakter, perilaku Sebaliknya ada orang-orang yang bawaannya sulit Orang yang kalau kita lihat saya sudah tahu kita bakal ribet urusan kalau berurusan dengan orang ini Entah dia menjadi bawahan, dia menjadi pimpinan, dia menjadi tetangga, menjadi rekan, kalau ketemu itu Atau kalau ada urusan maka dia akan urusannya sangat jelimet Bawaannya Dan hal-hal seperti ini justru tidak dianjurkan Sebaliknya mereka yang memiliki sifat yang mudah Ketika dia yang memiliki hak Dia tidak terlalu memaksakan Ketika dia juga yang dituntut hak Dia tidak mempersulit orang untuk memperoleh haknya Ketika dia menjadi orang yang membutuhkan Dia tidak mendesak orang untuk memberikan kebutuhannya dan ketika dia yang akan atau orang membutuhkan kepadanya dia tidak persulit orang untuk dibantu ini samhad disini sebutkan dalam bab jual beli Allah subhanahu wa ta'ala mencintai, Allah subhanahu wa ta'ala akan memasukkan sorga dan merahmati orang-orang yang ketika dia membeli samhan Ketika dia menjual dia juga samhan Seorang pembeli dan penjual biasanya akan bertahan dengan keyakinan mereka masing-masing Pembeli keyakinannya barang ini harganya murah Ini terlalu mahal oleh penjual Maka dia akan berusaha menawar-menawar dengan harga-harga yang mencekik Sehingga penjual terkadang terdesak untuk memberikan dengan harga yang mepet Yang mungkin sampai-sampai tidak mendapatkan keuntungan Terutama pedagang-pedagang kecil Kalau pedagang-pedagang besar mereka gak tawar-menawar Lihat harga tertempel sudah tampak tawar-tawar Tapi kalau pedagangnya pinggir jalan, di pasar terbuka Maka disitu kemudian sering terjadi seperti ini Maka tidak demikian Justru ketika membeli kita menjadi Samhan sahlan Mudah Kalau kelihatan sudah memang segitu harganya Ya kita beli Apalagi kalau kita menggunakan unsur ketidakjujuran dalam membeli Seperti hadis pada pertemuan yang lalu Seseorang akan diberkahi dalam jual belinya apabila mereka itu jujur Ketidakjujuran artinya kedustaan sangat mungkin dalam jual beli Dan itu menyebabkan dicabutnya keberkahan dari transaksi tersebut Seorang pembeli ingin mendapatkan harga yang ringan Dengan mengatakan di tempat itu saya dikasih sekian. Murah.
Oh disini mahal. Padahal dia belum pernah mendapatkan atau tahu harga di tempat tersebut. Demikian juga penjual. Sangat berkulang untuk berdusta.
Untuk tidak jujur. Untuk menaklukkan pembelinya dia mengatakan harga segini gak bisa. Barusan ditawar dengan harga sekian. Saya gak kasih.
Padahal di dalam. Ada yang pernah menawar, atau mungkin ada yang menawar tapi tidak setinggi itu. Tapi tujuannya apa? Untuk meyakinkan pembelinya.
Namun itu dia tempuh dengan cara yang tidak jujur. mereka berdusta dan mereka menyembunyikan hakikat perkaranya bila demikian mereka keberkahan dalam jual beli mereka dicabut oleh Allah subhanahu wa ta'ala Ada pun dalam hadis ini adalah perilaku mudah, ringan. Ketika dia membeli, ketika dia menjual.
Dia tidak menaikkan harga dengan... Harga yang sangat tinggi Yang berlipat-lipat Karena dia tahu orang membutuhkan Kemudian dia pun memainkan harga yang tinggi Sehingga orang kesulitan untuk memperolehnya Atau sebagai seorang pembeli Dengan tawar-menawar yang sangat Merugikan Bahkan mencekik penjualnya Ini bukanlah samha Kalau memang dia sudah tahu harganya segitu Ya sudah Demikian juga ketika muktadian, ketika dia meminta haknya. Sebagai seorang bawahan, dia punya hak dari atasannya.
Sebagai warga, dia punya hak kepada pimpinan, desanya, lingkungannya. Sebagai karyawan, dia punya hak terhadap manajernya. Maka ketika dia meminta hak-hak tersebut, dia tidak menyusahkan. Dia meminta sesuai dengan kadarnya.
Ketika dia menghutangkan orang lain, dia meminta dibayar hutangnya. Dia memintanya dengan sahlan samhan. Maka orang-orang seperti inilah yang mendapatkan keutamaan tadi.
Akan dimasukkan ke dalam surga Mendapatkan rahmat Allah Dan mereka adalah orang-orang yang dicintai oleh Allah SWT Ini penting untuk direnungkan bersama Karena seorang ketika berhubungan dengan hak-hak Hak duniawi, ketika mereka fokus pada materi saja, Seolah-olah mereka harus mendapatkan itu semua. Lenyap dari ingatan mereka, dari sadar mereka, Tentang keutamaan orang-orang, Bila dia bersabar, bila dia mempermudah orang dalam urusan tersebut. Maka, tiga hadis ini, Memberikan peringatan kepada kita, Untuk senantiasa, Menjadi orang yang mudah, Dalam perkara-perkara ini.
Minfa'idil hadith Di antara fa'idil hadith ini adalah Al-hathu alat-taysir fi jami'in nawahil hayat Ma'alam yakun ithma Kita di dorong dan dianjurkan di dalam hadith ini Untuk mempermudah Untuk menjadi mudah Dalam segala urusan hidup ini Disini disebutkan Beberapa hal saja Ketika menjual Ketika membeli Ketika meminta hak Ketika memutuskan perkara. Tapi pada umumnya kita disuruh untuk menjadi manusia yang ringan. Yang mudah bersikap. Tidak mempersulit.
Tidak susah. malamnya kun ithma selama perkara itu bukan urusan dosa kalau dosa jangan cepat diizinkan seperti misalnya anaknya minta izin anak ceweknya minta izin untuk berkemah dengan teman sekolahnya campur putra putri anak muda silahkan Kata ustadznya kan harus mudah, ini tidak Justru kita harus selektif disini, menyelamatkan anak kita Dari pergaulannya Kalau anaknya ingin beli ini, ingin beli itu Dan dia punya uangnya, ya dibelikan Selama itu bukan hal yang mudarat untuk anaknya Tapi kalau itu berhubungan dengan pergaulan di luar kontrol, apalagi areanya sudah memang tempat terjadinya percampur bauran, maka di sini jangan dipermudah. Malamnya kun isma, selama tidak dalam hal dosa. kita dianjurkan untuk berperangi dengan akhlak-akhlak yang mulia dalam hadith ini adalah memiliki sikap yang mudah yang ringan dan kita berusaha sebisa mungkin untuk menjauh dari memiliki sikap-sikap perilaku yang membuat orang lain itu kesulitan Membuat orang lain itu geraknya tersempitkan oleh perilaku kita Susah, membuat orang sesak dadanya Kayak tadi, mendengar nama kita saja udah berurusan dengan fulan udah mengkerutkan jidat orang Berarti ini tidak termasuk dalam hadith ini Sebaliknya Bila orang mendengar nama kita Bila dia ingin berusaha dengan kita Sudah ada Harapan bahwa akan dia mendapatkan Kemudahan dari orang tersebut Dari kita Itu yang mesti kita usahakan dari kita Rasulullah SAW Ketika peristiwa Hudaybiyah terjadi nego beberapa kali beberapa utusan dari orang Quraish untuk menyelesaikan urusan yang pelik ini Rasul memasuk ke kota Mekah memelaksanakan umrah bersama komus di min Orang Mekah menghalangi, tidak terima kedatangan Rasulullah dengan para sahabatnya Karena nama besar mereka akan tercoreng Bahwa Rasul bersama pasukannya kini bisa masuk kota Mekah Maka ditolak mentah-mentah Maka terjadi negara Satu datang, dua datang, belum juga mendapatkan keputusan Sampai datang seseorang namanya, utusan orang Quraysh Namanya Sahal Sahal bin Amr Sahal itu artinya mudah Ketika Rasul mendengar bahwa utusan Quraish ini namanya sahal Maka beliau mengatakan Insyaallah selesai urusan kita Dipermudah urusan kita Dan betul Dengan datangnya sahal itu tercapai kesepakatan bahwa tahun ini gak jadi masuk, pulang dulu tahun depan balik dan diizinkan dan dibiarkan, dikosongkan kota Mekah khusus untuk Rasulullah dan kaum muslimin selesai urusan ini nah poinnya disitu apa? ketika Rasulullah mendengar nama sahal ini langsung Rasulullah mengatakan urusan kita akan mudah urusan kita selesai seperti itu jadi kita berusaha berperangai dengan akhlak-akhlak yang mulia mempermudah urusan orang dan menjauh dari perilaku yang membuat orang lain kesusahan yang ketiga al-hathu al-ibti'adi anil hirsi wa shuhi Menjauh dari perilaku, terlalu semangat dalam harta atau dalam urusan dunia, terlalu pelit.
Kalau urusannya sudah materi, orang ini luar biasa jelinya, luar biasa pelitnya. Bahkan seribu saja tidak lolos dari dia. Dia hitung betuk, kamu kemarin masih kurang segini, kamu belum berikan saya segini.
Ini syuhil, orang-orang yang punya jiwa bakhil Maka apabila hal itu suatu yang ringan, nilainya ringan Dan tidak terlalu berarti atau tidak terlalu merugikan bila kita ikhlaskan Maka ikhlaskan Jangan seperti istilah pedagang Cina katanya Semua dihitung detail-detail mungkin Kalau memang normal kondisinya, harganya sekian, bayarlah sekian, oke. Tapi kalau ada urusan, misalnya orang minjam sekian, kurang sekian, ya maka dimaafkan. Bila hal tersebut bukanlah nilai yang besar. Apalagi besar, kalau bisa dimaafkan, maka ini luar biasa. Kemudian alhaddu alal musamaha, husnul muamalah, wa isti'mal mahasin alakhlaq, wa makarimihah, wa tarkil musyahat fil bayi'Kita dianjurkan untuk saling memahami dalam urusan dunia ini Bukan saling menuntut Kalau memang itu hak yang kita tuntut Tetapi sangat dianjurkan Bila kita memberikan maaf Makanya dalam segala pertikaiannya Bila itu bisa berdamai Bisa saling memaafkan Maka bagus Maka Itu yang terbaik Tanpa harus maju ke meja persidangan Selesaikan dengan damai Apalagi bila itu berhubungan dengan Keluarga kita Dengan saudara kita Saudara kandung bahkan Dengan anak saudara kita, bahkan dengan orang tua kita, selesaikanlah secara secara saling memaafkan secara damai tanpa harus bertikai dihadapan hakim, karena kalau dibawa ke hadapan hakim, tidak ada lagi saling memahami disitu, tapi semua dibangun berdasarkan tuntutan berdasarkan bukti, berdasarkan saksi mau dia saudara kandung saudara beda bapak, beda ibu atau dia orang asing sama kedudukannya Namun sebuah Dalam itu kita bisa saling memahami Dianjurkan kita untuk tidak membuat orang lain kesulitan Dan kita dianjurkan untuk memberikan maaf Kepada orang-orang yang kita memiliki Tagihan atau tuntutan kepada mereka Nah ini dia Tiga hadis ini Menjelaskan tentang keutamaan Menjadi seseorang pribadi Yang memiliki sifat ringan Sifat mudah Tidak mempersulit urusan orang lain Dalam transaksi jual belinya Dalam ia menagih orang hak-haknya Dan dalam segala urusan Kita dengan sesama manusia Wallahu'ala Hadis berikutnya adalah Fadlu kaili ta'am Kautamaan Menggunakan kail untuk Mengukur makanan atau sandang pangan yang kita miliki artinya hadis ini akan berbeda tentang makanan beras atau gandum yang ada di rumah kita atau ketika kita berjual beli tentang hal tersebut menggunakan kail dan itu anjuran dari Rasulullah SAW dan kail itu adalah sebuah benda untuk mengukur takaran dari barang-barang tadi hadis pertama Ibn Ma'id Karib Radiyallahu anhu Rasulullah SAW Rasulullah SAW bersabda Ukurlah makanan kalian Dengan kail yubarak lakum fihi maka kalian akan diberkahi dalam makanan-makanan tersebut di hadis kedua juga demikian rawinya beda rawi yaitu ibn ummajah Disini Rasulullah SAW menyebutkan salah satu diantara metode mendapatkan keberkahan adalah dengan mengukur makan dengan kail walaupun ukuran ini sudah hampir kita gak temukan jarang kita lihat baik di Arab apalagi disini Artinya kita disuruh untuk mengukurnya atau menimbangnya lah istilah ini Agar kita tahu kadarnya Sehingga dalam berjual beli kita tidak asal-asalan memberi orang Atau mengambil barang dari pembelinya, dari penjualnya Tapi semuanya Berdasarkan ukuran.
Termasuk dalam memberikan nafkah kepada keluarga. Kita dianjurkan untuk menggunakan ini. Sehingga kita tahu bahwa perkiraan saya. Makan saya sekian.
Sehari habis setengah kilo misalnya. Berarti dalam sekian hari akan saya habiskan sekian. Seperti itu.
Kata Rasulullah SAW. Maka kalian akan diberikan keberkahan. Dalam.
Makanan kalian Keberkahan dalam makanan kalian Berhubungan dengan hadis ini Ada hadis lain yang justru sebaliknya Yaitu hadis Aisyah Dimana beliau bercerita Bahwa kami punya makanan Yang terus kita ambil untuk dimasak Tidak habis-habis Sampai suatu hari Budak beliau Mengkeil makanan tersebut Dan ditahu ukurannya setelah itu dia habis Justru disini terbalik Yang ada apa? Bahwa keberkahan yang mereka rasakan adalah Berada pada tidak mengkailnya Disitu dijelaskan oleh para ulama bahwa Disitu ada kepanikan dari Seng budak ketika melihat Makanan itu, maka segera dia mengkailnya Maka Allah subhanahu wa ta'ala pun Mencabut keberkahannya Dan menjadikan Prasangka mereka itu nyata Bahwa makan itu akan habis Ada pun hadis ini Maka kita disuruh untuk justru Agar mengetahui takaran Agar kita mendapatkan Ukurannya dan itulah yang diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta'ala Wallahu'alam Fadlu tabikir fil ashqal Kawtam an Kita bersegera dalam menjalankan aktivitas Setiap harinya Ada beberapa hadith, ada 3 hadith 2 hadith, salah satunya do'ib dan yang satunya sahih Tapi maknanya sama Yang pertama hadith Abi Hurairah Qala qala rasulullah s.a.w Rasulullah SAW bersabda Allahumma barikli ummeti fi bukurihah yawmal khamis yang artinya ya Allah berikanlah keberkahan kepada ummetku fi bukurihah di waktu pagi mereka di hari khamis yang kedua dilihatkanlah sahra al-ghamidi dan ini yang sahih Yang tadi itu daif, yang dibuatkan Ibn Majah. Rasulullah SAW resepda Allahumma barik li'ummatifi bukurihah.
Ya Allah berkahilah ummatku di pagi harinya. Wa kana iza ba'athasariyatan ba'athahum awwalan nahar. Dan adalah Nabi SAW bila mengirim pasukan, maka beliau mengirimnya di pagi hari.
Qal, perawi hadis menceritakan bahwa Sokhr yang menceritakan hadis ini Sokhr Al-Qamidi Kana Sokhru rajulan tajiran Beliau adalah seorang laki-laki yang tajir Pembisnis yang sukses Wakana yab'athu tijaratuhu fi awwalin nahar Dan beliau Membiasakan diri beliau, memberangkatkan perniagaannya di pagi hari. Maka beliau menjelma menjadi seorang sodagar yang kaya dan hartanya banyak. Hadis sahih dirayatkan Imam Tirmidhi Nasai dan yang lainnya.
Tajamahin rahmatillah subhanahu wa ta'ala Ini adalah doa Rasulullah s.a.w Untuk kita semua Terutama di pagi hari Pagi yang dimaksud oleh para ulama dijelaskan sejak habis subuh Sampai waktu duha Ini waktu-waktu yang diberkahi Untuk kita menjalankan aktivitas kita Aktivitas ukhrawi dan duniawi Ukhrawi seperti membaca Al-Quran, membaca ilmu, merajaah Al-Quran Mengadakan ta'lim seperti kita ini Ini waktu yang diberkahi Demikian juga dengan urusan dunia Seperti berbisnis atau bekerja satu yang lainnya mencari rezeki maka di pagi hari itulah waktu-waktu yang diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan perawi hadis ini adalah salah satu yang telah membuktikan dan mempraktekkan kejadian tersebut Rawi hadis yang menceritakan hadis ini yang setelah sahar mengatakan bahwa sahar yang periwayat hadis ini beliau biasa mengeluarkan perdagangan beliau di pagi hari maka beliau adalah menjadi orang yang kaya dan hartanya berlimpah berkat beliau mengikuti metode yang disebutkan oleh Rasulullah SAW Maka jangan sampai kita melewatkan waktu-waktu ini Meskipun ada di antara kita, mungkin banyak di antara kita Yang senang di pagi itu kita diem dulu, jauh dari aktivitas, bahkan melanjutkan tidur Dan itu pun yang disayangkan oleh Syekh Muhammad bin Salih al-Thaymin dalam penjelasan belotang hadis ini Melihat kenyataan masyarakat yang hidup di sana, di Arab itu, pagi itu sepi Nanti mereka keluar jam-jam 11 Baru mereka buka toko Keluar rumah Habis subuh biasanya melanjutkan Tidur tadi malam Karena mereka malamnya jarang yang tidur Paling cepat jam 12 tidurnya Kadang jam 1 jam 2 itu masih ngobrol Dekat subuh baru mau tidur Sehingga apa? Sangat butuh mereka melanjutkan tidur setelah subuh itu. Itu yang beliau keluhkan dari masyarakat di sana.
Padahal agama kita menyebutkan tentang keutamaan yang luar biasa yang ada pada waktu. waktu pagi entah dengan kita mengisinya dengan hal-hal ibadah seperti tadi, atau dengan aktivitas-aktivitas duniawi maka insyaallah orang-orang yang mengikuti hal ini dia akan diberkahi oleh Allah SWT Ima keberkahan yang bentuknya keberkahan din atau akhirat atau keberkahan yang dia langsung rasakan dengan hasil yang dia dapatkan sehingga keberkahan itu jangan hanya diukur dengan dunia jemaah Dengan banyaknya harta, dengan banyaknya keuntungan Ada berkah yang lain Ketenangan jiwa, selamatnya keluarga, bagusnya pergaulan anak-anak Ilmu yang kita dapatkan, ini berkah Keluarga yang soleh, ini berkah Dan juga bisa dalam bentuk real seperti tadi Bisnisnya, usahanya jadi menghasilkan Maka insya Allah orang-orang yang menempuh hal ini Dia akan mendapatkan berkah Sebagaimana para petani kita habis subuh keluar ke sawah Membajak, merawat tanamannya Maka insya Allah tanaman itu menjadi berkah Berkah dari apa yang akan dia dapatkan Dan berkah dengan hasil yang melimpah Kalau tidak hasilnya melimpah ya paling tidak berkah dari apa yang mereka nikmati dari hasil yang mereka dapatkan Para pedagang-pedagang pasar keluar. Masya Allah, di bypass itu. Sebelum subuh sudah ada para pedagang ibu-ibu ngebut.
Mencari pasar. Mudah-mudahan sudah sholat. Atau dia akan sholat di pasarnya tidak lewat.
Mengejar waktu pagi. Itu adalah orang-orang yang bekerja di pagi hari. Dan itu adalah waktu yang berkah. Dan Rasulullah SAW juga apabila mengirim utusan pasukan, beliau mengirimnya di pagi-pagi hari.
Dan ini berlaku untuk semua pagi. Makanya hadis pertama ini diantara... Kenapa dia atau... Kalau seandainya dia sahih maka dia akan sangat sempit pemahamannya yaitu keberkahan hanya di hari kemis.
Hari kemis memang bagus. Rasulullah SAW dalam banyak hal memilih hari kemis untuk bersafar misalnya. Untuk beramal.
Tidak dirakukan lagi keutamaan hari kemis Namun apabila Dihususkan hari kemis sebagai hari Paginya yang berkah Maka artinya yang lain tidak mendapatkan keberkahan Maka cukup dengan hadis yang sahih Yang kedua ini Bahwa Rasul bersabda Allah SWT Semoga Allah SWT memberkahi Umatku di pagi harinya Tanpa membatasi pagi hari apa itu Mau Senin, Kemis Selasa, Jumat, Sabtu Semua mendapatkan keberkahanan Keberkahan intinya waktu itu Di pagi hari Wallahu'alam Baik Satu poin lagi tentang Fadlu ittikadil ghanam Kautamaan Memelihara kambing Rasulullah SAW bersabda Sebagaimana diceritakan oleh Ummu Hani An Ummi Hani, radiyallahu anha, dari Ummu Hani bin Abi Talib, binti Abi Talib, anna nabiya sallallahu alaihi wasallam qala lahaa Rasul S.A.W berkata kepada Ummu Hani Ummu Hani ini sepupunya oleh sepupu Rasul S.A.W Beliau putri dari Abi Talib Disebutkan dalam riad beliau Beliau pernah dilamar oleh Rasul S.A.W Namun juga ada lamaran lain Yang masuk selain Rasul S.A.W Lantas Abu Talib menikahkan dia dengan orang lain tersebut gak jadi sama Rasulullah s.a.w Ummu Hani dan dia dekat dengan Rasulullah s.a.w Ummu Hani mengatakan Rasulullah berkata kepadaku ittakhid igonamen peliharalah Kambing Fa'inna fiha barokatan Sungguhnya pada hewan kambing ini Terdapat keberkahan Terdapat keberkahan Barokah Dan para al-ambia jamaah, mereka adalah para pengembala kambing. Tidaklah Allah SWT memilih profesi ini untuk para manusia-manusia pilihan, melainkan di situ ada keutamaan. Banyak hewan yang bisa dipelihara Ada kambing, ada sapi, ada kuda, onta Tetapi Rasulullah SAW menyuruh kita Menganjurkan kita untuk memelihara kambing Dan Rasulullah mengatakan disitu ada berkah Disitu ada berkah Di antara keberkahannya adalah dalam sabda beliau dirilatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim Rasulullah mengatakan Sikap rendah diri, sikap santun itu ada pada pemilik kambing Sementara sifat bangga, sifat angkuh itu ada pada pemilik ontah Tadi saya dirilkan oleh Al-Bukhari Muslim Orang-orang yang memeliharakan pingkat Rasulullah SAW itu lebih contoh memiliki sikap santun, rendah diri.
Ini keberkahan. Sebaliknya pemelihara onta, mereka lebih ke arah berbangga. Kenapa demikian? Di antara sebabnya karena onta besar Secara harga tinggi Sehingga orang-orang yang memilikinya Terhitung kehidupannya Di atas Adapun kambing maka Itu bawah Kemudian Secara perilaku Dera hewan ini juga berbeda Kambing lebih ke arah santun Lebih apa?
Nurut Lebih bersikap nurut Sebaliknya onta Punya Badan fisik yang kuat Bahkan Onta itu Bisa membunuh tuannya Dalam beberapa kejadian, onta itu membunuh tuannya Walaupun dia jina Tetapi kita belum dengar cerita Kalau ada kambing yang membunuh tuannya Maka disinilah keberkahan itu Rasul mengatakan Fa'inna fiha barokatan Di dalam kambing itu ada keberkahannya Tapi tentunya bila kita ingin memelihara hewan tersebut Tidaklah kita memeliharanya dengan profesional tidak sembarangan, tidak asal-asalan untuk mendapatkan kesuksesannya keberkahannya bisa bentuk duniawi dan ukhrawi berkah dalam arti sukses dia dengan perihara kambing itu dia untung besar Atau dengan makna tadi Yaitu keberkahan dini Keberkahan ukhrawi Allah berikan keberkahan Kepadanya mungkin tidak dalam jumlah Hewan yang banyak Atau untung yang banyak Tetapi keberkahan dari hasil yang diapatkan Meskipun sedikit Nah kalau mau keuntungan duniawi ya maka lakukan itu dengan profesional Beli kambing yang sehat pilih Kemudian tempatnya bersih Perhatian yang cukup untuk mereka Bukan asal beli di ikat di bawah pohon atau dilepas kemudian tidak diperhatikan, tidak akan ada hasil yang memuaskan banyak orang mencoba katanya untuk memelihara ini, tapi ujungnya gagal dan sebagainya apakah bertentangan dengan hadis ini? Tentu tidak Keberkahannya ada di wasp yang tersebutkan tadi Kemudian mungkin cara menjalankan Yang belum tepat Perlu ilmu Perlu pengalaman Orang-orang yang menjalankannya dengan ilmu Dengan pengalaman Masya Allah sukses mereka Kalau di sebagian tempat Pengarat itu Atau pemelihara sahabat itu dikenal Ekonominya rendah, miskin dan sebagainya Di tempat Di tempat lain justru mereka-mereka yang mengambil langkah sebagai pemelihara kambing, pemelihara sapi dan sebagainya, mereka orang-orang sukses. Kenapa? Karena mereka jalankan itu semua dengan ilmu, dengan fokus, dengan pengalaman.
Maka Allah SWT pun berikan kesuksesan pada mereka Hadis kedua Berhubungan dengan masalah yang sama Namun hadis ini Isnaduhu du'if Bunyinya apa? Asyatu mindawabil jannah Kambing itu adalah hewan surga Kambing itu adalah hewan surga. Seharusnya, Baif.
Dan yang terakhir adalah, Al-ibil, Izzun ni ahliha, Wal-ganam, Barakah. Ini sahih. Bahwa, Kambing, Onta itu, Izzun ni ahliha.
Bagi kemuliaan, Kebanggaan. Ada pun, Gonam, Onta, Barakah. Al-barakah. Wal-khairu ma'kudun, Fi nawasil khail, Ila yawmil kiyamah.
Dan kebaikan itu, Itu ada pada Berada di jidat Atau kepala-kepala Kuda Sampai hari kiamat Hadisnya sahih Diruatkan oleh Ibn Majid Disebutkan Sini kuda Kuda itu memiliki kelebihan, kebaikan Karena kuda memiliki kecepatan Sehingga bagus untuk berperang Dialah hewan tercepat untuk berperang Di zaman dulu Ada pun onta, keledai Maka itu cukup untuk membawa barang Dan semisalnya Ada pun untuk berperang yang cepat Maka itu dengan kuda Ini menjadi perhatian bagi kita Dan itu berlaku sampai hari kiamat Artinya meskipun zaman ini sudah berubah, teknologinya canggih, tetapi keberkahan atau kebaikan dalam kuda itu akan terus ada. Akan terus dimempaatkan oleh manusia, akan terus kita butuh kepada kuda. Terutama dalam berjihad, membela agama Allah SWT. Taja Mahindra Matta Masyarakatuh Itu dia beberapa hadith Yang kita bisa Kaji di pagi hari ini Yang pertama berhubungan dengan Bersikap lembut, bersikap mudah dalam segala aktivitas kita, urusan kita, dalam jual beli kita, dalam tagihan kita, dalam bergaul dengan sesama.
Kemudian keberkahan ada dalam makanan yang dikail, yang diukur. Kemudian yang ketiga adalah keberkahan ada pada waktu yang pagi, di pagi hari. Untuk kita memulih aktivitas kita baik bentuknya terkorup kepada kita. kepada Allah, ada pun urusan-urusan duniawi. Dan yang terakhir tadi adalah, keberkahan ada pada memelihara kambing.
Menjadi pengarat kambing itu ada keberkahannya. Berdasarkan hadis ini. Ittakhiri wanaman wa humuhani pelihara kambing, fa'inna fiha barokatan.
Sungguhnya pada hewan tersebut ada keberkahan. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa mengajarkan, menambahkan ilmu kita, ilmu-ilmu yang bermanfaat. Menjauhkan kita dari ilmu-ilmu yang tidak bermanfaat Allahumma inna nas'aluka ilman nafian Warizkan tayyiban wa amalamut qabbala Allahumma inna na'udhu wika min ilmin la yanfa Wa min qulbin la yakshat Wa min nafsin la tashba Wa min da'watin la yustajabu laha Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh