Transcript for:
Menghadapi Ujian dan Kesedihan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Alhamdulillahiladzi hamdan kathiran tayyiban mubarakkan fih Kama yuhibbu Rabbuna wa yardah. Ashadu an la ilaha ilallah wahdahu rabbila sharika lah. Wa ashadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhul ladhi la nabiya ba'dah. Rabbisrahli sadri, wa yassirli amri, wa ahlul uqdatan min lisani, yafkahu, kauli amma ba'a Maashiral muslimin wal muslimat yang dimuliakan Allah SWT Itu hadith nabi Dimana hadith ini dikeluarkan oleh Imam At-Tirmidhi Dan dinyatakan hadithun Hasanun Sahih Hadith ini dinyatakan Hasan Sahih dari Sahabat Abi Hurayratah Radiyallahu anhu Kala Rasul SAW Ma yazalul bala Bilmu'mini walmu'minati fi nafsihi wa waladihi wa ma lihi hatta yalqallah wa ma alihi khatia Kata Nabi SAW akan senantiasa Ujian itu diturunkan Allah kepada seorang mu'min laki-laki ataupun perempuan baik kepada dirinya, ataupun kepada anak-anaknya, ataupun kepada hartanya sampai dia berjalan menjumpai Allah SWT dan dia tidak membawa dosa sedikitpun. Hadith ini adalah hadith yang menjelaskan kepada kita tentang keutamaan sabar di atas al-banak, di atas ujian dari Allah SWT. Manusia tidak lepas dari tiga kata, haznun wa ghammun Wahamu, haznun artinya kesedihan, sedih memikirkan sesuatu yang sudah berlalu. Entah yang lalu-lalu kita pernah sukses kemudian, hilang kesuksesannya. Entah dulunya punya orang-orang yang dicintai kemudian sudah pergi meninggalkannya. Antah dulu dia pernah kaya, kemudian dia miskin. Teringat masalah Haznun. Sedih jadinya terpikir terus. Yang kedua, ghammun, susah menghadapi sesuatu yang sedang berlaku. Susah karena mungkin, karena ekonomi, karena kesehatan, karena mungkin pasangan, anak-anak, dan begitu selanjutnya. Kemudian yang ketiga, ghammun. Bingung memikirkan masa depan. Jadi manusia tidak lepas dari tiga perkara ini. Sedih memikirkan yang sudah berlalu. Susah memikirkan yang sedang berlaku. Bingung memikirkan yang akan terjadi masa depan. Manusia tidak lepas dari tiga perkara. Kalau tidak sedih, stres. kalau tidak seteranya susah itulah manusia Pak Asyur al-Muslimin yang dimuliakan Allah SWT Nabi Yaakub alaihi salatu wassalam ketika datang sepuluh anaknya merayu dirinya untuk membawa Nabi Yusuf bermain ke tempat yang jauh Yaakub tidak memberi izin waktu itu. Tetapi dengan berbagai macam alasan akhirnya 10 anak Yaakub ini berhasil merayu ayahnya. Sehingga membawa Nabi Yusuf. Yusuf ketika itu masih kecil belum balik. Masih 10 tahun usianya. Kemudian diajak main jauh, rupanya setelah pulang tak dibawa pulang anak itu dan dihabarkan mati diterkam serigala. Kemudian ditunjukkan bajunya yang berlumuran darah padahal darah kambing. Yusuf dimasukkan ke dalam sumber. Maka Allah subhanahu wa ta'ala menjelaskan dalam Al-Quran kesedihan Yaakub a.s. sedih luar biasa sampai Allah katakan bahwa air mata yang keluar daripada kedua mata Nabi Yaakub itu sudah tidak bening lagi tetapi yang keluar itu air mata berwarna putih sampai-sampai Allah katakan seperti itu Jadi tetesan air matanya itu sudah warna putih, sudah las itu, tidak ada lagi air mata yang keluar. Saking sedihnya. Sebab itulah kemudian Yaakub mengalami kebutaan. Karena bertahun-tahun memikirkan Nabi Yusuf menangis. Tapi walaupun demikian, Yaakub sabar. dan mengatakan kepada Allah subhanahu wa ta'ala innama ashku bathi wa huzni ilallah kata Yaakub sesungguhnya saya yang bisa mengadukan keperitanku dan kesedihanku kepada Allah subhanahu wa ta'ala karena kesabaran dan doa Nabi Yaakub bertahun-tahun akhirnya Allah pertemukan juga Yaakub dengan putranya Yusuf. Bahkan dalam kisah Israel, kesedihan Yaakub ini sampai Allah utus Malikat Jibril dan mengatakan, Ya Yaakub, kalau seandainya putramu Yusuf itu mati, pasti Allah akan hidupkan kembali. Untuk menghibur Nabi Yaakub. Terkadang kesedihan itu melanda kepada seorang Nabi. Tetapi yang kita contoh bukan kesedihannya, bagaimana dia menghadapi kesedihannya, sabar dan terus mengadukan kepada Allah SWT. Karena begini, maaf syurah muslimin, kalau kita lihat di masyarakat, ada orang-orang yang tidak tahan apabila ditimpa musibah, contohnya sakit yang berkepanjangan. Hai setahun tak sembuh dua tahun tak sembah 10 tahun tak sembuh akhirnya apa merasa merepotkan orang lain dia pun berangan-angan ingin mati pula dia banyak orang kayak gitu daripada saya merepotkan orang mati sajalah atau mungkin orang yang dicintainya mati dia punya anak si matawai yang mati dia pun ingin mati juga ada Ada juga yang seperti itu. Padahal ketika pamannya, Nabi SAW, Abbas Ibn Abdullah Musaib, detik-detik wafatnya itu, sedang sakit parah. Abbas itu sedang sakit parah. Nabi berusaha untuk menghibur di sampingnya. Kemudian, Abbas karena tidak tahan, Dia mengucapkan sesuatu dan Rasul mendengarnya. Apa ucapan Abbas itu? Sesungguhnya aku ingin mati lebih cepat. Maka Nabi SAW mengatakan kepada Abbas, Ya Ammi, La tatamanna yanna ahadakumul maut. Tidak boleh salah seorang di antara kalian berangan-angan. untuk mati Rasul s.a.w. mengatakan kepada Abbas tidak boleh orang itu berangan-angan ingin mati tidak boleh bidhurrin asabahu dengan madurat apapun yang menimpannya tidak boleh, dilarang haram seorang ingin mati itu apa alasannya? kata Nabi imma muhsinan fala allahu yazdat wa imma musian fala allahu yasta'atih Rasul menasihati pamannya Abbas kenapa engkau tidak boleh berangan-angan ingin mati wahai ammi pamanku boleh jadi kalau Allah berikan umur yang panjang tiba-tiba engkau berbuat baik kau bisa menambah pahala atau Mungkin engkau meninggalkan dosa, kemudian Allah beri panjang usia, itulah kesempatan taubah. Inilah kenapa kita dilarang, tidak boleh menginginkan kematian. Karena dua perkara. Yang pertama, boleh jadi kalau seandainya kita tidak jadi mati, Kita bisa menambah amal soleh sehingga menambah pahala sehingga lebih banyak lagi bekal yang akan kita bawa kepada Allah. Atau boleh jadi mungkin kita banyak dosa sebelum kita meninggal kemudian Allah tidak jadikan kita meninggal adalah kesempatan untuk taubat. Makanya Rasul mengatakan jangan berangan-angan salah seorang di antara kalian pengen mati. Tapi Nabi SAW mengatakan, wa inkana walabud, kalau memang harus, karena sudah tidak tahan penyakitnya. Sudah bertahun-tahun sudah merepotkan keluarganya. Karena sering saya katakan nih, orang sakit itu terkadang tambah sakit, bukan karena penyakit. Karena apa? Karena sudah tidak ada lagi yang mengunjunginya. Contoh nih, saya sakit. Berapa kali Antum mengunjungi saya sakit? Waktu kemarin saya sakit, berapa kali Antum mengunjungi anak sakit? Berapalah Antum kuatnya mengunjungi itu, walaupun ustadznya yang sakit itu. Nggak mungkin pula tiap hari Antum datang ke rumah. Paling sekali bawa pisang, bawa ini, bawa itu, rame-rame rombongan, habis itu les hilang. Entah berapa bulan lagi mungkin datang. Ya, oke lah itu orang lain. Keluarga, saudara, sampai kapan? Lama-lama bosan juga kan. Paling tinggi akhirnya yang menemani orang sakit itu, kalau dia punya pasangan, paling istrinya. Atau mungkin anaknya. Ya kalau anaknya berbakti, kalau anaknya durhaka. Hai sebenarnya orang sakit itu lebih sakit di masalah ini ya bukan penyakitnya sebenarnya ya penyakitnya sudah sakit lebih sakit ketika tidak ada lagi yang memperhatikan dia makanya akhirnya menginginkan kematian maka dari sini ikhwan kata Nabi waingkana walaupun kalaupun dia harus menginginkan kematian kata Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bolehlah kalian berdoa Allahumma ahyini makan atil hayatuh Khairan li watawafani makan ati makan atil wafatu Khairan li kata Nabi wasallam ya Allah Hidupkan aku, sembuhkan aku kalau memang kesembuhanku, kehidupanku lebih baik bagiku. Tetapi wafatku, kalau memang wafatnya diriku dan kematianku ini lebih baik dibandingkan aku hidup itu kalau harus berangan-angan kematian, ah seperti inilah doanya kalau ada orang yang mengatakan, kan Nabi Yusuf mengatakan dalam Al-Quran bahwa dia juga berangan-angan dengan kematian dimana Nabi Yusuf mengatakan apa? musliman wal haqwa al-hikni bisari wafatkan aku kata Nabi Yusuf lihat Nabi Yusuf saja berangan-angan ingin mati kita katakan jangan sampai sini bacanya teruskan tawafani musliman wal-hibni bis-salihin kata nabi yusuf ya Allah, kalaupun aku harus mati matikan aku dalam posisi muslim dan gabungkan aku bersama orang-orang soleh artinya bahwa nabi yusuf bukan berangan-angan ingin mati Tapi kalau harus mati gitu maksudnya Maka matikan aku dalam posisi muslim Dan libatkan aku dengan orang-orang salih Persis seperti firman Allah SWT Ya ayyuhaladzina amanutta kullaha haqqatu qati wa la tamutunna illa wa antum muslimun Hai way orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam posisi kalian muslim karena kalau meninggal dalam posisi muslim ada kesempatan masuk warga walaupun Allah takdirkan masuk neraka tapi kalau mati kafir tidak ada kesempatan lagi masuk sorga makanya kita meminta kepada Allah agar jangan sampai mati kecuali muslim menyembah Allah sebagaimana Nabi Yaakub alaihi salatu wassalam Allah katakan am kuntum syuhada idhadara yaakubal waduh Ithqala libanihi ma ta'buduna min ba'di Qalu na'budu ilahaka wa ilaha abaika Ibrahim wa Ismaila wa Ishak ilaha wahid ilaha wahida wa nahnulahu muslimun Ketika Yaakub sedang sakaratul maut, dipanggillah anak-anaknya Kemudian Yaakub berwasiat, Wai anakku, apa yang kalian akan sembah sepeninggalku? Maka anak-anaknya mengatakan, Wai ayahku, kami akan sembah Tuhanmu dan Tuhan Bapamu, Ibrahim, Ismail, Ishak, itulah Tuhan yang Esa. Wa nahnulakumuslimun, dan kami... Hai senantiasa lahu kepada Allah muslimun berserah diri kami muslim masyarakat muslimin yang dimuliakan Allah Azza wa Jal intinya bahwa disini Allah subhanahuwata'ala ingin mengatakan bahwa begitulah sifat seorang muslim kalau ditimpa musibah jangan pernah berangan-angan dengan sebuah kematian kalaupun harus berangan-angan hai hai bercita-citalah mati dalam posisi Islam. Ini balak yang pertama, balak kepada diri sendiri. Jadi kalau Allah takdirkan Allah berikan balak kepada diri sendiri, jangan sampai berangan-angan kematian. Nggak boleh. Maashurah muslimin yang dimuliakan Allah Azza wa Jal. Dahulu di zaman Rasul ada wanita namanya Ummuu Saib. Ada wanita namanya Ummuu. umus Saib ini kena penyakit humah umah itu demam panas kepalanya sakit dan kita sering mengalami kan kepalanya kok sakit gati atau demam juga jadi dia sampai mengadu-ngadu Aduh bahasa kita Jadi Nabi SAW ketika lewat kepada Ummu Musaib bertanya Malakaiya Ummu Musaib Ada apa dengan kau ya Ummu Musaib Kenapa kau mengerung seperti ini Maka Ummu Musaib mengatakan Qalat humma la barakatallah Penyakit humma, demam wahai Rasul Semoga Allah tidak berkahi penyakit itu Apa kata Rasul Ya Ummuah Sa'ib, la tasubbil humma, jangan celak penyakit demam. Nabi melarang, tidak boleh mencelak penyakit demam. penyakit disini, gak boleh kalau antum lagi sakit kepala jangan dicelah demam tak boleh kata rasulullah jangan celah penyakit kepala demam, meriang jangan kenapa? fa'innaha tuzhibu khataya bni adam Kama yudhibul kiru habathal hadith Karena penyakit demam, meriang, sakit kepala itu bisa menghilangkan kesalahan-kesalahan anak Adam seperti api bisa menghilangkan karat besi Kan banyak diantara kita ini mencelah penyakit saking Keras sampai ditepuk-tepuk kepala. Saib saja. Makanya kata Nabi SAW, إِسْبِرْ وَحْتَسِبْ Kalau Allah SWT memberikan bala kepada kita ujian, pertama sabar, yang kedua, mintalah pahala dengan penyakit itu kepada Allah. Karena hanya dengan dua kata ini, inilah yang bisa mengangkat derajat dan menghilangkan dosa coba bayangkan ikhwan kalau kita sholat malam tahajud belum tentuan tuh bisa bangun ya kan Seperti ke malam mantum bangun malam-malam dingin-dingin apalagi empuk dinginnya malas lah makin kita bangun dan itu bisa menghilangkan dosa-dosa kita Hai tetapi cukup kita sabar dengan penyakit demam tak perlu antum bangun malam sabar aja dengan demam kalau tidak sabar ya minum bodrek lah ilah tidak paham artinya bahwa jangan mencelah penyakitnya itu maksudnya karena penyakit itu sebenarnya bisa mengangkat derajat hai hai menghilangkan dosa. Ini yang pertama. Tetapi ada satu keedah sebelum saya lanjut. Kata para ulama, Kullu murrin, Saufa ya murru, Liya'tiyabadahu bil yusri ya surru. Apa kata orang Arab? Kullu murrin, Saufa ya murru liya'tiya ba'dahu bil yusri alladhi ya surru Apa maknanya? Setiap keperitan hidup pasti akan berlalu dan akan datang setelahnya kemudahan yang membawa kebahagiaan bagi hidupnya Tidak mungkin Allah subhanahu wa ta'ala, ikhwan, kalau menimpakan sebuah musibah, entah penyakit, entah yang lainnya, sakit terus dari awal sampai akhir. Tidak. Pasti ada sembuhnya juga. Atau Allah berikan kefakiran fakir terus, pasti Allah akan berikan juga kecukupan hidupnya. Karena Allah yang mengatakan, وَتِلْكَنْ أَيَّمْ نُدَا وِلُوَهَا بَيْنَ النَّاسِ Namanya hari-hari kan diputarkan, ikhwan. makanya sering saya katakan saya anda siapapun pasti dalam hidup kita mengalami kesulitan yang rasanya kita tidak bisa keluar dari kesulitan itu kiamatlah sudah tapi seiringnya waktu Sudah lupalah keperitan yang pernah antum rasakan dulu itu. Sekarang antum bisa tersenyum, tertawa, bahkan tak ingat pun keperitan yang sudah antum lalui dulu. Siapa yang menghilangkan kalau bukan karena Allah? Karena setiap kesulitan itu Allah datangkan dua kemudahan. Inna ma'al usri yusra. Inna ma'al usri yusra. Ketika Allah menyebutkan kalimat Al-Usri menggunakan Al-Iplam Ketika Allah menyebutkan Yusran, Allah nakirahkan Maknanya apa? Al-Usri ketika dibuat Al-Iplam berarti Usri yang pertama lah Usri yang kedua Tetapi ketika Allah mengatakan Yusran menggunakan Nakirah, menggunakan Tanwin tanpa Al-Iplam Nakirah itu tufidul umum, berarti kemudahan yang pertama bukan kemudahan yang kedua. Kesulitan yang pertama adalah kesulitan yang kedua. Maknanya setiap kesulitan Allah datang. Dua kemudahan, tiga kemudahan, empat kemudahan, dan begitu seterusnya. Karena Allah tidak mungkin membebankan sesuatu kecuali yang bisa dipikul oleh hambanya. Tidak mungkin Allah tidak pernah menimpakan musibah itu berlebihan di luar batas manusia itu mustahil. Kita saja yang merasa bahwa Allah sudah melebihkan musibahnya karena dia tidak mau menghadapinya. Sebenarnya tidak ada persoalan kalau dihadapi itu mudah sebenarnya. Terkadang ada orang yang terkalahkan sebelum perang. Sehingga merasa bahwa rasanya benang ini kusut semua, rasanya air ini keruh semua. Tidak ada air keruh kecuali bisa dijernihkan. Tidak ada benang kusut kecuali bisa diluruskan. karena Allah yang membuat masalah Allah yang mengangkatnya minta kepada Allah ya kemudian yang kedua kata Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam wawaladihi terkadang Allah memberikan musibah itu ujian itu dari anaknya seperti umpamanya di zaman Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ada seorang sahabat bawa anak kecil Oh ya usianya lima tahun enam tahun lucu-lucunya digendong Bapaknya hadir di majlis tadi jadi terkadang dicium-cium lah anaknya kayak kita lah bawa anak kecil kan kadang lari sana kemudian nempel lagi kita cium lagi sedang ngaji namanya anak-anak kan begitu jadi Nabi heran kata Nabi salam atau hibuhu ya pulang kau suka ya kau cinta dengan anak maka ya Orang ini mengatakan, Ya Rasul, Ahabbaqallahu kama uhibbuhu. Sebagaimana Allah fitrahkan kepadaku, aku mencintai engkau, begitulah kecintaanku kepada anakku ini. Setelah beberapa hari, orang yang bawa anak yang mencium-cium anaknya di majelis nabi yang sangat mencintai anaknya sama dengan mencintai Rasul itu, nggak pernah hadir lagi. Jadi Nabi bertanya lah, mana fulan, mana fulan yang kemarin bawa anak itu? Kok gak pernah hadir lagi? Kemana dia? Akhirnya dicari-cari berita rupanya, dia tidak hadir lagi di majlis ta'lim karena dia dirundung kesedihan anak si mata wayangnya itu yang suka dibawa di majlis ta'lim itu rupanya. meninggal dunia sedihlah dia gak tahan dengan kesedihannya sehingga tidak sanggup melangkahkan kaki ke majlis nabi akhirnya kemudian nabi s.a.w. datang ke rumahnya berusaha menghibur takziah kemudian kata nabi s.a.w. ya fulan bagaimana kalau Allah berikan dua pilihan kepada Allah hidupkan anakmu wa tumakti'bihi dan engkau bersenang-senang dengan anakmu di dunia atau kata nabi s.a.w atau an ta'ti'ababan min abwabil jannah illa wajaddahu yanta diruka atau yang kedua Engkau dapati anakmu yang sudah meninggal, tiba-tiba dia berdiri di pintu sorga dan dia sedang menunggumu. Milih mana? Milih Allah hidupkan kembali anakmu, engkau bersenang-senang sebatas di dunia dan di akhirat kau tidak dapat apa-apa? Ataukah anakmu kau ikhlaskan dia meninggal? Kau sabar, mintalah pahala, tapi nanti dia akan berdiri di pintu sorga, akan menunggu dirimu, dan akan menarik kamu ke dalam sorga. Milih mana? Kata Rasul. Akhirnya anak muda ini mengatakan, ya tentu memilih anakku berada di pintu sorga. Hilang kesedihannya. Makanya, suatu ketika Allah subhanahu wa ta'ala Dalam hadis kudusi bertanya kepada para malikat pencabut nyawa Allah subhanahu wa ta'ala mengatakan kepada para malikat itu Aqabadutu walada abdi Hei malikat-malikatku apakah kau sudah mencabut nyawa anak dari hambaku? Kata malikat pencabut nyawa Na'am ya rasuluh tentu ya rab maka Allah mengatakan apakah yang kau cabut itu anak si mata wayang dia yang dia sangat mencintai Maka malaikat ini mengatakan Kemudian Allah mengatakan Setelah anaknya meninggal, hambaku mengatakan apa? Maka malaikat ini mengatakan Dia pun mengatakan Maka Allah mengatakan Kalau begitu, Kalau begitu, bangunkan untuk hambaku ini, satu istana di sorga. Kasih nama istananya, Rumah Hamad Pujian. Karena dia bisa mengucapkan Alhamdulillah saat kematian anaknya. Ucapan Alhamdulillah bukan karena mensyukuri kematian, bukan itu maksudnya. Antum disangka orang gila nanti. Hai ya kan atau orang tua meninggal Alhamdulillah kira-kira kata orang sebelah-sebelah ini hitung incarwarisan itu begitu ya ya bukan pemahaman yang mengucapkan Alhamdulillah itu maksudnya kita masih bersyukur ada nikmat yang tersisa bukan dipikirkan musibah yang berlalu persis seperti perkataan siapa urwah Iban Zubair saat diamputasi kakinya, Urwahh bin Zubair ini mungkin kena penyakit diabetes lah mungkin kalau zaman sekarang kan harus diamputasi kakinya kata sang Tobi mengatakan ya Urwahh pasti kau akan mengalami kesakitan sebaiknya kau minum komer di zaman itu tidak ada bius, biusnya minum komer untuk mengurangi sakit biar mabuk biar Hai pusing berpotong kata urwah kepada Tobib dokternya enggak sehingga akan minum homer coba bayangkan kalau aku minum homer kemudian kau potong kakiku tiba-tiba aku mati itu sama dengan aku mati di atas homer katanya hai hai kata dokter gak ada cara lain seperti itu masalahnya kata urwah gini saja berikan kesempatan aku berwudhu kemudian aku sholat dua rekaat saat aku sholat itulah potong kakiku katanya nanti sakit gak apa-apa seandainya aku mati saat kau potong kakiku saat sholat berarti aku mati di saat aku sholat daripada aku mati di saat aku mabuk milih mana akhirnya sholat ya pas sholat dipotong kakinya betul namanya dipotong kaki sakitlah enggak ada obat bius lagi akhirnya dia mengalami sakit pingsan karena sakit yang luar biasa pingsan hurabin suarimu Hai kemudian sang dokter pun berusaha kemudian menyadarkan urwah bin Subir subhanallah masih Allah masih selamatkan siuman saat siuman itu datang pula habar yang kedua anaknya meninggal barusan dipotong kakinya hai hai Setelah itu anaknya pula meninggal. Makanya sering saya katakan, terkadang Allah memberikan musibah itu ada yang sifatnya beruntun. Satu belum selesai, datang yang lain. Satu belum selesai, datang pula yang lain lagi. makanya penting kesabaran tapi urwah mengatakan alhamdulillah sumalhamdulillah aku mengucapkan Alhamdulillah karena telah terpotong kakiku dan aku mengucapkan Alhamdulillah karena kematian anakku katanya Hai Tobi peran Kenapa dia mengatakan Alhamdulillah kemudian dikatakan Kenapa kau mengucap Alhamdulillah Wahai urwah kata Urwah, kau tidak lihat badanku, aku punya tangan dua, punya kaki dua, kalau baru dipotong satu masih ada tiga, Alhamdulillah masih ada tiga, anakku berapa? enam Kalau tinggal satu masih ada lima Alhamdulillah masih ada lima Jadi dia bersyukur bukan karena kematian Tetapi karena nikmat yang tersisa gitu maksud Dia masih mengucapkan Alhamdulillah Ada pun kemudian kepada musimah yang sedang Melanda dia Dia mengatakan Innalillahi wa inna ilaihi raji'un Jadi innalillahi untuk musibahnya, alhamdulillah untuk nikmat yang ter... sisanya dan itulah tingkatan redha paling tinggi kalau antum bisa mengucapkan Alhamdulillah inna lillahi wa inna ilaihi rajim ini redha paling tinggi karena manusia menghadapi musibah itu kan ada empat macam sering saya ulang-ulang pertama ada orang yang tasawud tasawud itu apa? tidak redha dengan hati Asyik moring-moring, marah-marah saja dengan musibahnya. Asyik saya terus, ya Allah. Kenapa saya terus ditimpa penyakit? Kenapa orang sehat-sehat saja? Kenapa anakku terus yang sakit? Kenapa anak orang sehat? Kenapa usaha aku asyik gulung tikar? Kenapa usaha orang masih makin maju saja? Allah disalah-salahkan dia. Ini namanya tersahkut. Ini seburuk-buruk manusia. Tidak bersyukur. Yang kedua, Hai pura-pura sabar diem tapi kalau diajak ngobrol keluar semua isinya ya kalau disenggel sedikit keluar semua isinya kemudian Nah itu tapi masih mendingan lah yang kedua ini peringkat yang pertama kan karena dia tidak tersabut mulutnya dia diem saja cuman hatinya berontak tidak rela mulutnya bisa sabar, diam kemudian yang ketiga, betul-betul sabar dan redha hatinya ikhlas lisannya pun tidak menyalahkan siapapun kemudian yang keempat, bukan hanya redha bukan hanya ikhlas, bukan hanya sabar tapi dia bisa mengucapkan Alhamdulillah Oke itu tingkat yang paling tinggi Dalam rezeki Kembali Bahwa kalau seandainya Allah takdirkan anak kita meninggal Seharusnya apa? Bahagia Karena anak kecil itu kalau meninggal Dia akan jadi syafat bagi orang tuanya Makanya dalam sebuah hadis Anak-anak yang meninggal itu Yang belum balik Maka dia akan menunggu di pintu sorga Kemudian Allah katakan, Udukhulul jannah. Eh anak-anak ngapain kok di pintu sorga? Masuk, masuk, masuk katanya. Jadi anak-anak kecil tuh, banyak di pintu sorga. Maksudnya anak-anak yang meninggal ketika belum balik. Tentu anak-anak orang-orang yang mu'min, yang muslim. Kalau anak kafir, kafir tidak bisa dapat syafaat. Jadi anak-anak itu di pintu-pintu syurga, kalau mengatakan, Tiba-tiba anak-anak itu mengatakan, mengatakan la ya robb hatta yadkhulu aba'una wa umma hatuna tidak ya robb sampai kami bawa bapak-bapak kami dan ibu-ibu kami enggak mau masuk anak-anak kemudian Allah katakan lagi seperti itu tetap jawabannya seperti itu sampai tiga kali akhirnya Allah mengatakan untuk huruf jembat hai hai Hai antum wa aba'ukum wa umma hatukum katanya ya sudah kalau kita masuk ke sorga ajak Bapak Ibu masukkan sekalian subhanallah ya jadi Allah Subhanahu wa ta'ala kalau takdirkan Ada ujian kepada anak kita meninggal dunia, maka sabarlah dan ihtisablah mengharap pahala Allah. Bukankah Nabi SAW diuji juga kan, anaknya meninggal kan. Qasim meninggal di waktu bayi, Abdullahlah meninggal di waktu bayi, Ibrahim pula meninggal di waktu bayi. Tiga-tiganya puteran Nabi meninggal di waktu bayi. Kemudian yang terakhir, kata Nabi SAW ujian kepada diri, ujian kepada anak, ujian kepada... kepada harta terkadang ada orang itu diuji dengan kefakiran hartanya diludeskan, fakir dia Dan ini juga terkadang membuat stres manusia kan. Jangankan lagi orang memang gak pernah kaya, orang kaya fakir saja kepikiran. Tetapi disini dari sisi-sisi akidahnya ikhwan, sebelum saya jelaskan yang ketiga, ada sisi akidah yang penting. Ada di antara manusia ketika diberikan ujian yang berat oleh Allah Azza wa Jal tidak sabar, akhirnya kemudian apa? Mengadu nasib. Kemana? Hai kedukung ada orang tidak tahan sakit karena sudah lama sakit kemudian adalah bisikan dari tetangganya Oh datanglah ke itu paranormal Anu itu itu bisa nyembuhkan udah banyak terbukti setan datang akhirnya menggoda walaupun diawalnya muahin pun tergoda juga enggak karena enggak tahan sakit kepala bawalah kedukunya penting sembuh itu kan banyak yang seperti karena kalau orang sudah sakit parah sudah merasa menyusahkan orang dia akan berusaha mencari jalan apapun caranya karena biasanya orang yang sakit seperti ini setan lebih dekat dibandingkan malaikat ataupun orang-orang yang bangkrut usahanya Orang-orang yang gulung tikar, orang-orang yang miskin, orang-orang yang lemah iman, mereka mengadu nasib kepada siap datang ke para normal. Iwan, sering saya katakan, manusia itu punya alam sendiri. Jin dan syaitan punya alam sendiri. Binatang punya alam sendiri. Kita tahu bahwa dukun itu kerjasama dengan alam jin, alam syaitan. dan tidak ketemu alam-alam ini antara alam jin alam manusia dengan alam binatang itu nggak akan ketemu bagaimanapun antum lintas alam gak akan ketemu contoh kita lihat di YouTube ada harimau nerekam kijang karena itu mangsanya makanannya langsung dikoyak dimakan hai hai Antum mau lintas hewan. Beli ayam di pasar, enggak digoreng, langsung dimakan mentah-mentah. Bisa antum kayak gitu? Beda. Memang binatang seperti itu. Antum enggak mungkin lintas binatang, niru-niru kan? Sebagaimana binatang punya alam sendiri, memang dia caranya begitu makannya. Kita bedalah. nggak bisa kita harus rajang bawang lulu, bawang merah, bawang putih, bawang apa. Jadilah dia gulai, jadi tengkleng, jadi macam-macam ya kan. Beda. Karena harimau pun dikasih tengkleng belum tentu mau. Apalagi banyak mericanya di situ. Persin-persin dia. Karena beda alamnya, makanan kita tidak mau juga binatang itu makan. Sebagaimana kita juga tidak mau nilai binatang. Artinya alam mereka berbeda, alam kita sendiri, alam jin juga berbeda. Kenapa jin itu disebut jin? Karena jin itu tidak nampak, makanya disebut jin. Kenapa tidak nampak? Supaya kita jangan ada komunikasi. Kenapa tidak boleh berkomunikasi? Karena tidak akan nyambung dengan kehidupan mereka. Lah, yang ingin saya katakan bahwa kita ini hidup di alam nyata. maka yang nyata-nyata sajalah di depan kita. Kalau depan kita ada kangkung, makan tuh kangkung. Kalau depan kita ada tempe, makan tuh tempe. Kalau ada lalapan, makan tuh lalapan. Kalau memang di hadapan kita ini, kita ini supir ojek, ya sudah jadi supir ojek. Kalau Anda supir teksi, jadilah supir teksi. Kalau Anda tukang bangunan, jadi tukang bangunan. Yang real saja lah gitu. Jangan menghayal. Karena orang yang datang ke dukun itu orang-orang yang menghayal sebenarnya. Kan itu menghayal orang itu. Dia ingin jadi manajer instan membahasannya. Tolong Pak Dukun. Mantra-mantra isi bos itu supaya saya bisa jadi manajer. Mereka dukun itu beda dengan dokter Iwan. Kalau dokter gini, gimana dok bisa? Oh kayaknya saya tidak bisa. Hai kayaknya antumas dirujuk ke dokter ini datanglah ke dokter ini ke dokternya Oh nampanya penyakitmu parah saya ndak bisa nih ah terujuk kedokteran itu dokter kalau dukun tak ada kata dukun ini oh saya tak bisa seru juga kedukun sana ada dukun tuh semua mengatakan bisa-bisa enggak ada dukun tak bilang tak bisa dukun mana yang tak bilang tak bisa itu semua dukun bisa-bisa Terima kasih. Semua dukun pasti bilang bisa. Gak akan bilang gak bisa. Karena dukun itu penipu. Makanya dia jawabannya pasti bisa. Gak akan bilang gak bisa. Kalau dokter itu gak ada yang menipu. Memang sesuai dengan bidang dia. Namanya gak tahu, ya gak tahu. Gak mungkin dia malpraktek. Tapi dukun itu dari awal sampai akhir malah malpraktek mereka itu. Gak ada prakteknya. Semuanya malpraktek. Makanya jawabannya bisa, gak ada rujukan. Kenapa? Karena dukun satu di satu. itu dengan yang lainnya saingan enggak mungkin kalau dia rujukan maknanya melemahkan bodi adukun tidak sakti enggak ada lagi orang tetap berdiri jadinya gen itu sama dengan merendahkan dia makanya enggak ada ceritanya dukun ngasih rujukan tuh ada makanya saya katakan kita hidup di alam nyata yang real sajalah kalau anda ingin jadi manajer bekerja sungguh-sungguh kuliah lagi ambil pendidikan jujur tekuni Kalau Allah takdirkan jadi Jadi Bukankah Allah suka dengan orang yang bekerja dan menekuni pekerjaannya Sampai Aisyah RA mengatakan Rasul itu kalau mengamalkan sesuatu Dia akan memudkinkan itu amalan itu Makanya usaha apapun Kalau ditekuni pasti sukses Tapi kalau mencera-mencera-mencera-mencera Tidak akan sukses Bosen disini pindah kesini Bosen disini pindah kesini Sampai kapan Artinya Allah itu suka Memandang hambanya yang kerja keras Ditelateni Jadi nanti itu Tapi orang-orang yang kedukun ini maunya Instan Secara instan jadi manajernya, sesuatu yang instan itu pasti menyesal. Berapa banyak orang yang datang ke dukun menyesal. Sudah bayar 100 juta, dukunnya kabur. Sudah datang 100 juta, tadi kabul-kabulkan, katanya syaratnya besar. kurang syaratnya lagi betapa banyak orang yang sudah habis duitnya mati pula syaratnya terlalu besar seperti pernah ada syarat dukun rendam dikali 3 hari mati akhirnya memang suruh mati sama dukunnya ya bayangkan ya jadi saya katakan bahwa kalau ada musibah enggak perlu datang kedukun apa yang datang kedukun untuk penghayal semuanya maka hiduplah dengan kenyataan hadapilah secara real kita ini punya alam sendiri Jin punya alam sendiri nggak perlu komunikasi dengan Jin yang lebih parah pula minta nikah dengan Hai dengan wanita jin makin bingung lagi secantik cantiknya Jin itu jelek Hai seorang Syekh pernah merugia rupanya yang masuk ke tubuh orang yang kesurupan ini Jin yang paling cantik di kabilah ketika ditanya Bagaimana bentukmu dia mengatakan aku punya sembilan kaki itu Jin yang paling cantik kakinya sembilan kira-kira nih Antum dijodohkan dengan model paling cantik bukan manusia tapi kakinya tiga disebut cap kaki tiga kira-kira mau ganteng ini betul-betul model cantik tapi kaki tiga saya kira mikir walaupun cantik apalagi Jin kalau kakinya sudah sembilan bukan manusia gurita untuk namanya itu sudah jadi Sopong itu jadi masyarakat muslimin yang dimuliakan enggak akan ketemu alam manusia dengan Jin itu jadi enggak perlu lintas alam tuh bahkan ngapain cuma orang datang kedukun mau lintas alam gaib dipercepat jadi manajer jadi ini jadi itu cepet kaya itu semua khayalan makanya kalau saya katakan berbicara soal masalah ujian musibah dan begitu seterusnya hadapilah kenyataan yang ada di depan kita itulah hadapi kenyataan seperti itu kalau memang Allah takdirkan masih miskin berdoa bekerja Hai dan begitu enggak perlu datang ke sana kemari Anda miskin datang kedukun makin miskinlah karena uangnya habis sama dukun kan itu miskin kuadrat namanya baik jadi ujian yang ketiga adalah ujian kepada harta ujian harta ini dua bisa kaya bisa miskin dua buahnya ujian justru kayak itu jangan lebih berat lagi karena soalnya dua dari mana kau dapat kemana kau belanjakan Kalau orang miskin mau ditanya, dari mana kau dapat, kemana kau belanjakan? Eh, aku tak dapat, macam mana mau belanja katanya kan? Nggak bisa dia. Kalau orang kaya sibuk dua-duanya tuh. Dari mana? Oh iya, hasil ini. Ini hasil itu, kemana kan kau tuh? Dua soalan. Makanya, kalau kita bicara tentang harta, ada orang itu satu, cara carinya halal. Cara membelanjakannya halal. Berkahlah hartanya. Karena bisa menjawab dua soalan. Yang kedua, Cara kerjanya halal, dibelanjakannya haram. Capek dia kerja, satu bulan dia banting tulang, keras. Terus bekerja, keringat bercucuran, eh sudah gajian satu bulan untuk berzina, untuk hura-hura, poya-poya, dan begitu selanjutnya. Maka dia tidak selamat dari pertanyaan yang kedua, tapi selamat dari pertanyaan yang pertama. Dari mana harta? Selamatlah antum. Hai kemanakan harta tak selamat tentu ya yang ketiga caranya haram caranya haram rampo ya mendustai orang mengambil hak orang tapi disumbangkan ke masjid ke anak yakin berarti di sini yang membelanjakannya bener ya kan caranya yang salah hai hai Gimana ceritanya kalau yang seperti ini? Tetap dua-duanya ditanya. Dari mana dan kemana? Dua-duanya kena dia. Kenapa? Karena niat baik menyumbang itu tidak cukup. Kalau cara dari awal itu salah. Kenapa? إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Baik. Hai tapi yang paling parah yang keempat caranya sudah salah dibelanjakan pula untuk yang salah dapat uang dari togel untuk masang togel togel ke togel namanya itu kuadrat ya gen atau dapat uang dari judi untuk berzinah untuk minum komer untuk ini udah udah nggak berkah hidupnya intinya berarti pilih melihatkan Allah Azza wa Jal Sebelum saya tutup, sudah malam juga. Ada firman Allah Azza wa Jal surah Zuhruf ayat 32. Allah mengatakan, أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكُمْ نَهْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْدٍ دَرَجَدٍ apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain maksudnya ada kaya dan miskin untuk apa? Supaya sebagian mereka memanfaatkan sebagian yang lainnya. Kalau semua kaya, siapa yang mau bekerja? Orang kaya tak mau bekerja. Kalau semua miskin, tak ada yang mau bekerja juga. Mau gajinya pakai apa? Ketika ada orang kaya, ada orang miskin, berarti saling menghajatkan. Orang miskin butuh orang kaya. untuk gajinya orang kaya butuh orang miskin butuh tenaganya disitulah saling memanfaatkan sehingga orang kaya tidak boleh sombong dengan kekayaannya karena anda berhajat kepada orang fakir orang fakir harus tetap tawadu tidak perlu sombong juga karena anda juga butuh uang dari orang kaya artinya bahwa Kaya miskin sama saja disini. Saling berhajat kan, membutuhkan satu dengan yang lain. Barulah stabil kehidupan manusia itu. Karena kata Allah SWT, Ada sebagian hamba-hamba Allah, kalau Allah berikan kekayaan, makin kufur dia. Tapi ada sebagian hamba-hamba Allah, kalau Allah miskinkan, makin kufur dia. Jadi ada, ada. Orang-orang yang terus dimiskinkan oleh Allah. Ada orang-orang yang terus dikayakan oleh Allah. Hikmahnya apa? Karena ada sebagian hamba Allah yang Allah cintai ini, dia kaya. Kalau dibuat miskin, nanti dia kufur. Ada sebagian hamba Allah yang beriman, yang mencintai Allah itu, dia miskin. Sengaja Allah miskinkan. Kalau dia kaya, nanti dia kufur. Karena ada kaedah. Al-Bala. seseorang di atas ujian tapi bisa mengingatkan kita kepada Allah jauh lebih baik dibandingkan antum bergelimang dengan Kenikmatan tapi melupakan Allah subhanahu wa ta'ala Catat ini Antum diberikan ujian oleh Allah Tapi dengan ujian itu mengingatkan antum kepada Allah. Itu lebih baik. Dibandingkan antum di atas kenikmatan. Tetapi melupakan Allah subhanahu wa ta'ala. Jangan-jangan itu istidrat saja. Allah sengaja-sengaja membiarkan, membiarkan, membiarkan. Sampai ketika antum lalai. Allah wafatkan antum tiba-tiba. Dan antum belum bertopat kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Soal khatmah. Tapi saya kira ini saja. Subhanakulah bihamd. Alhamdulillah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh