Salam jumpa, video berikut ini akan memberikan contoh bagaimana melakukan percakapan coaching dengan alur percakapan tirta dalam bentuk tatap buka. Mohon perhatikan bagaimana posisi duduk coach dan coachee, serta bagaimana bahasa tubuh coach saat mendengarkan coachee. Selamat menyaksikan.
Hai Aira, selamat siang. Hai, siang. Thank you ya, sudah datang nih siang ini.
Kita mau ngobrol gak lama lah, sebentar aja. 10-15 menit. Apa nih yang mau kamu omongin siang ini? Ya, apa ya, sebenernya...
kondisi sekarang sih kondisi yang semuanya jadi serba tidak menentu ya karena pandemi terus guru-guru yang akhirnya beban kerjanya sepertinya terlihat berkurang pada justru terus berlipat-lipat ganda gitu karena enggak ada jam kerja yang yang apa namanya yang yang strik gitu ya gitu karena untuk nemenin anak-anaknya untuk nemenin menjaga apa ya kesejahteraan batin dan fisik anak-anaknya juga seperti itu gitu sih Oke mau ngomongin guru-gurunya Ira yang sekarang Iya ternyata beban kerjanya nambah gitu ya sekarang masalah lagi seperti itu sih sekarang gitu Oke jadi waktu kerjanya nambah bahwah sementara juga di rumah dia harus nemenin anak-anaknya juga gitu ya Oke jadi tadi kesejahteraannya kayaknya kok agak terganggu gitu ya sementara harus menjaga kesejahteraan anak-anaknya tapi saat yang bersamaan dia juga harus menjaga dirinya gitu kan ya betul gitu kita cuma punya waktu pendek Nira, Nira pengen dapat apa dari percakapan kita karena saya pengen sekali menolong dia membantulah bukan melayang membantu mereka untuk melewati proses perjalanan mereka gitu jadi mungkin hal-hal yang bisa saya lakukan kali ya untuk guru-guru di sekolah kita apa yang bisa dilakukan ya supaya tadi itu kali ya supaya jadi agak sejahtera gitu Iya Iya maksudnya supaya tenang supaya bisa fokus supaya ya sejahtera ya secara apa mental gitu mereka juga bisa kuat Karena kan mereka tugasnya berarti untuk nemenin anak belajar. Jadi jangan sampai mereka fokus ke anak-anaknya, tapi mereka menelantarkan diri mereka sendiri. Kalau dari pengamatan Ira dari guru-guru ini, kalau ngomong sejahtera, guru yang sejahtera buat Ira itu kayak apa sih sebetulnya?
Yang sebenarnya dia fokus, satu dia tahu tujuan dia sebagai guru itu apa, fokus di situ. Dan bisa membagi waktunya secara berimbang antara kepentingan pribadinya. dengan tuntutan profesionalismenya dia.
Jadi fokus dan bisa bagi waktu secara berimbang, itu yang idealnya kayak gitu. Nah kalau dia sekarang di level itu kita bilang 10, sekarang guru-guru Ira itu, Ira nilai ada di step berapa? Beragam ya, ada yang terus terang ada di angka 5, ada yang di angka sekitar sekitu sih.
Maksudnya kayak bingung nomor satu kondisi. ada yang tinggal di kos-kosan gitu ya tidak bisa pulang ke rumah keluarganya sehingga udah berbulan-bulan tidak bisa keluar gitu tapi tetap harus menjaga hubungan atau fokus kepada perannya sebagai pendamping belajar terus ada juga yang berperan sebagai orang tua gitu ya yang punya anak terus kemudian ada juga yang perannya juga selain guru nemenin belajar dia juga sebagai anak di rumah gitu ya jadi Banyak juga challenge ya selain harus ngajar di sekolah Nah kalau ini sekarang di 5 Ira sendiri sebetulnya pengen lihat kalau 10 ini kayaknya sekarang agak susah ya Mengingat bebannya kayak gini agak susah diwujudkan kalau tadi denger cerita Ira Ira pengen lihat paling tidak mereka ada di angka berapa ya secara fokus dan keseimbangan tadi Dengan kondisi yang seperti ini mungkin di angka 7 udah cukup baik Udah angka 7? Iya mungkin ya Apa yang bisa menurut Ira? Ira lakukan untuk membantu mereka nyampe ke angka 7 itu?
Sebenernya itu yang saya lagi pikirkan sih, apa yang bisa saya lakukan gitu loh untuk supaya ngebantu mereka, teman-teman guru di sekolah ini gitu. Kalau dari pengamatan Ira, guru-guru itu... senang diperlakukan bagaimana sih supaya lebih apa ya relax gitu atau lebih jadi bisa fokus itu sebenarnya mungkin ada ruang untuk kita ngobrol atau ngobrol yang bentuknya membantu mereka mencari mencari jalan keluar, tapi mungkin ada juga bentuk ngobrol yang emang hubungannya nggak ada hubungan sama kerjaan mungkin. Jadi kayak ada tempat-tempat atau waktu-waktu yang emang harus disiapkan untuk seperti itu gitu mungkin ya.
Butuh ada waktu khusus untuk ngobrol gitu ya? Ngobrol yang sifatnya untuk membantu mereka, mencarikan jalan keluar dari kebingungannya, dan juga mungkin waktu ngobrol untuk hal-hal yang nggak ada hubungannya sama pekerjaan. Dan kayak ngecek juga gitu apa benar sahabat.
Jadi kan lima itu asumsi ya, gitu, seperti itu. Dan itu gimana, Ira ngelihat aku terhadap dua hal tadi, ngobrol untuk membantu mereka dan ngobrol untuk ngobrol ngalor hidul kali ya, apapun saja yang nggak ada hubungannya sama kerjaan. Gimana Ira melihat bisa melakukan itu, kemungkinan dilakukannya oleh Ira sendiri? Bisa sih harusnya, hanya butuh dikasih apa ya, ya bisa sebenarnya harusnya gitu.
Iya, mungkin butuh waktu aja kali ya. Untuk saya meluangkan waktu mungkin. Dalam bayangan Ira, waktunya bakal kayak apa nih yang Ira luangkan untuk itu? Bisa bentuknya satu per satu.
Mungkin bisa juga bentuknya bersama-sama ya. Jadi kayak mungkin yang satu per satu itu kayak heart to heart ya. Hati ke hati. Kemudian itu tadi mengecek apakah betul ada di posisi mana mereka. Terus kemudian bertanya seperti Mbak Dita sampaikan mau seperti apa.
Terus yang berikutnya adalah ruang untuk ngobrol-ngobrol. yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Tapi itu bersama-sama, mungkin itu ya. Yang mana yang paling mungkin dilakukan dalam waktu dekat? Dalam minggu ini gitu misalnya?
Karena ini kan jumlah gurunya banyak ya, jadi mungkin yang lebih kebayang nomor satu untuk merelaxkan suhu, ya kan? Mungkin yang bersama-sama dulu, bersama-sama dulu, terus kemudian bikin action plan bersama-sama mungkin. Oke, kapan tuh kira-kira bisa dilakukan? Ya dalam minggu ini lah harus secepatnya ya.
Dalam minggu ini ya? Baiklah kita udah di ujung sesi nih Rahat, di sesi sekat ini. Apa yang Ira dapatkan dari sesi ini?
Ya yang saya dapatkan di awal kan saya bingung ya, saya harus bagaimana. Untuk di akhir ini mungkin saya udah tau lah, saya harus setidak-tidaknya. memberikan kontribusi apa gitu kepada teman-teman guru saya itu yaitu ngumpulin, terus kita coba bikin action plan bersama-sama untuk saling membantu satu dengan lainnya gitu kalau gitu kita ketemu lagi minggu depan ya saya pengen denger ceritanya tuh abis ngumpul-ngumpul dengan mereka seperti apa makasih banyak Yara ya, sampai ketemu minggu depan makasih