Korea Utara Setelah Perang Dunia II

Aug 5, 2024

Catatan Kuliah: Korea Utara Pasca Perang Dunia II

Pembagian Wilayah

  • Setelah Perang Dunia II, Semenanjung Korea dibagi menjadi dua:
    • Utara: Dikuasai oleh Uni Soviet, menjadi Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara).
    • Selatan: Dikuasai oleh Amerika Serikat.

Ideologi dan Kepemimpinan

  • Ideologi: Korea Utara menganut prinsip komunisme, nasionalisme, dan totalitarianisme.
  • Pemimpin Pertama: Kim Il-sung.
  • Isolasi: Korea Utara terisolasi di bawah kepemimpinan diktator, mengedepankan prinsip kemandirian.

Kekuatan Militer

  • Personil Militer: 1,2 juta aktif, 600.000 cadangan.
  • Kekuatan Missil: Salah satu yang terkuat di dunia.

Wajib Militer

  • Kebijakan: Wajib militer bagi warga berumur 20-an.
    • Laki-laki: 8 tahun
    • Perempuan: 5 tahun
  • Kerja setelah Wajib Militer: 3 tahun di sektor pertanian.

Partisipasi di Olimpiade 2018

  • Mengirim 22 atlet dan 230 cheerleader untuk propaganda.

Kekerasan dan Eksploitasi

  • Kekerasan Seksual: Banyak tentara perempuan menjadi korban, meskipun ada pernyataan resmi yang menolak.
  • Kesaksian Mantan Tentara: Mengalami trauma dan kekerasan selama dinas.

Kondisi Kesehatan

  • Tentara wanita tidak mengalami menstruasi akibat kelelahan dan malnutrisi.
  • Pleasure Squad: Unit wanita muda untuk hiburan elit politik, mulai stigma negatif di era Kim Jong-il.

Krisis Pangan

  • Korea Utara mengalami kekeringan parah dan krisis pangan sejak 2001.
  • Penutupan perbatasan pasca-COVID-19 memperburuk kondisi hidup.

Pembelotan

  • Jumlah Pembelot: Diperkirakan 3.000 orang per tahun, namun berkurang akibat pengawasan ketat.
  • Hanawon: Fasilitas untuk pengungsi dari Korea Utara.

Tindakan Brutal Kim Jong-un

  • Eksekusi terhadap pejabat yang tidak setia. Contoh:
    • Hyun Yong-chul (2015): Dihukum mati dengan senjata anti pesawat.
    • Jang Song-thaek (2013): Dihukum dengan cara brutal.