Transcript for:
Materi Bahasa Indonesia Kelas 11

Video book, rangkuman materi pelajaran Bahasa Indonesia, kelas 11, semester 1 dan 2. Dapter isi video book. Bab 1, menyusun prosedur. Bab 2, mempelajari teks eksplanasi. Bab 3, mengelola informasi dalam ceramah.

Bab 4, meneladani kehidupan dari cerita pendek. Bab 5, mempersiapkan proposal. Bab 6 merancang karya ilmiah. Bab 7 menilai karya melalui resensi. Bab 8 bermain drama.

Namun sebelum mulai, jangan lupa untuk klik like, share, dan subscribe. Bab 1 menyusun prosedur. Teks prosedur memiliki ciri terdapat bagian pernyataan umum dan tahapan-tahapan melakukan kegiatan. Teks prosedur dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkah-langkah, dan penegasan ulang.

Pada umumnya, teks prosedur memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut. Pertama, banyak menggunakan kata-kata kerja perintah. Kata kerja imperatif dibentuk oleh akhirankan, i, dan partikel h. Kedua, banyak menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya. Ketiga, banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan.

Keempat, banyak menggunakan pernyataan persuasif. Kelima, apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan gambaran terperinci tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna. Tekst prosedur yang salah dapat beresiko terjadi. tinggi apabila petunjuk itu kenaan dengan sesuatu yang membahayakan misalnya berupa penggunaan mesin atau obat-obatan dengan demikian kejelasan itu merupakan hal yang utama dalam suatu teks prosedur teks prosedur sekurang-kurangnya memiliki tiga macam diantaranya adalah sebagai berikut pertama teks bertema kebiasaan hidup misalnya kiat hidup sehat kiat belajar menyenangkan dan diatur berdetangga kedua teks bertema aktivitas tertentu misalnya cara membuat bolu kukus cara menanam jagung hibrida dan cara memelihara kucing ketiga teks bertema penggunaan alat misalnya cara penggunaan laptop cara menghidupkan motor bekas atau cara menggunakan pisau cukur bab 2 mempelajari teks eksplanasi Tekst eksplanasi dapat disamakan dengan tekst yang menceritakan prosedur atau proses terjadinya sesuatu. Dengan tekst tersebut, pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadi sesuatu secara jelas dan logis.

Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta dan pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab-akibat. Namun, sebab-sebab atau akibat-akibat itu berupa sekumpulan fakta menurut penulisnya. Tek eksplanasi memiliki struktur baku, sebagaimana halnya jenis teks lainnya. Sesuai dengan karakteristik umum dari isinya, tek eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut.

Pertama, identifikasi fenomena, yaitu yaitu mengidentifikasikan sesuatu yang akan diterangkan. Kedua, penggambaran rangkaian kejadian, memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan, sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa. Ketiga, ulasan berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya Kaedah kebahasan teks eksplanasi antara lain sebagai berikut Pertama, banyak menggunakan kata yang bermakna denotatif Kedua, banyak menggunakan konjungsi kausalitas ataupun kronologis Ketiga, banyak menggunakan keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya Kempat, banyak menggunakan kata ganti benar benda baik konkret ataupun abstrak kelima banyak menggunakan kata kerja pasif keenam banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan sesuai dengan topik yang dibahasnya langkah-langkah penyusunannya adalah sebagai berikut pertama menentukan satu fenomena peristiwa alam atau sosial budaya misalnya peristiwa alam gempa bumi kedua mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks eksplanasi ketiga Tiga, menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai dengan struktur baku dari teks eksplanasi, yang paragraf-paragrafnya dapat disusun secara kausalitas atau kronologis.

Temp. pengumpulan data. Kelima, mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang lengkap dan utuh dengan memperhatikan struktur bakunya, identifikasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Kebab tiga, mengelola informasi dalam ceramah.

Ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi, pengetahuan, dan sebagainya yang menyampaikannya. adalah orang-orang yang menguasai di bidangnya dan yang mendengarkan biasanya melibatkan banyak orang. Medianya bisa langsung ataupun melalui sarana komunikasi seperti televisi, radio, dan media lainnya.

Selain itu, ada pula yang disebut dengan pidato dan khutbah. Pidato adalah pembicaraan di depan umum yang cenderung bersifat persuasif, yakni berisi ajakan atau dorongan pada halayak untuk berbuat sesuatu. Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian pengetahuan keadilan. atau praktik ibadah dan ajakan-ajakan untuk memperkuat keimanan.

Cerama merupakan teks yang berfungsi untuk menyampaikan informasi yang berupa pengetahuan pada hal layak untuk mengajak atau meyakinkan. mimpi ingkat tekstur ramah memiliki bagian-bagian tertentu yang meliputi bagian pembuka isi dan penutup tekstur ramah memiliki kaedah kebahasaan sebagai berikut pertama menggunakan kata ganti orang pertama dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan kedua menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas ketiga menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan arus argumentasi atau sebab-akibat keempat menggunakan kata-kata kerja mental seperti diharapkan memprihatinkan memperkirakan mengagumkan menduka berpendapat berasumsi dan menyimpulkan kelima menggunakan kata-kata persuasif seperti hendaklah sebaiknya diharapkan perlu dan harus hai hai Bab 4 Meneladani Kehidupan dari Cerita Pendek Cerita pendek merupakan salah satu karya sastra yang memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi. Dalam cerita pendek, kita akan banyak menemukan berbagai karakter tokoh, baik protagonis maupun antagonis. Keduanya merupakan cerminan nyata dari kehidupan di dunia.

Namun, dari karakter tokoh tersebut, kita dapat menemukan nilai-nilai kehidupan, yaitu perbuatan baik yang harus kita tiru dan perbuatan buruk yang harus kita jauhi. Struktur cerita pendek secara umum dibentuk oleh bagian pengenalan cerita. Penanjakan menuju konflik, puncak konflik, penurunan, penyelesaian. Bagian-bagian itu ada yang menyebutnya dengan istilah abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.

Serpen memiliki ciri-ciri kebahasaan seperti berikut ini. Yang pertama, banyak menggunakan kalimat bermakna lampau. yang ditandai oleh fungsi-fungsi keterangan yang bermakna kelampauan, seperti ketika itu beberapa tahun yang lalu telah terjadi. Kedua, banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu, contoh, sejak saat itu.

Setelah itu, mula-mula atau kemudian. Ketiga, banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi. Seperti menyuruh, membersihkan, menawari, melompat, dan menghindar. Keempat, banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung.

Sebagai mana cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Kelima, banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan. atau dirasakan oleh tokoh. Kenam, menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda dan kata kerja yang menunjukkan kuturan langsung.

Ketujuh, menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Keempat, mempersiapkan proposal. Proposal adalah rencana kegiatan yang ditulis dalam bentuk kancangan kerja yang akan dilaksanakan.

Rencana tersebut harus dituliskan agar pihak yang berkepentingan dapat memahami dengan baik, memberikan izin dan menyumbangkan dana supaya kegiatan tersebut bisa terlaksana. Informasi penting dalam proposal kegiatan atau penelitian terdapat pada Pertama, latar belakang. Kedua, perumusan masalah.

Kemudian tujuan, lalu kontribusi penelitian. Selanjutnya, definisi operasional, tinjauan pustaka, metode penelitian, jadwal pelaksanaan, rencana anggaran, daftar pustaka. Struktur penulisan proposal dapat bermacam-macam. Hal ini bergantung pada jenis kegiatan yang diusulkannya.

Dalam beberapa aspek, proposal penelitian memiliki beberapa perbedaan. dengan proposal kegiatan masyarakat. Sistematika penulisan proposal penelitian adalah sebagai berikut.

Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, Tandasan teori, metode penelitian, kerangka penulisan laporan, sistematika proposal bersifat fleksibel bergantung pada jenis kegiatan yang akan dilaksanakan serta lembaga yang hendak dituju. Biasanya, setiap lembaga memiliki sistematika proposal yang relatif berbeda-beda. Oleh karena itu, pengusul hendaknya memperhatikan sistematika yang dihendaki pihak menerima usul.

Bab 6. Merancang karya ilmiah Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah tulisan yang berisi tentang fenomena atau peristiwa yang ditulis berdasarkan kenyataan, bukan cerita fiksi. Misalnya, tulisan tentang ilmu pengetahuan, alam sekitar, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui studi kebustakaan, penelitian, atau pengalaman di lapangan, dan pengetahuan orang lain sebelumnya. Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian.

Setiap bentuk itu berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis. yaitu bentuk populer, bentuk semiformal, dan bentuk formal.

Beberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah, antara lain judul, pendahuluan, kerangka teoritis, etodologi penelitian, pembahasan, simpulan dan saran, lalu daftar pustaka. Berikut langkah-langkah menyajikan makalah dalam forum diskusi resmi. Pertama, tampillah sebagai pemakalah setelah mendapat izin dari moderator.

Selanjutnya, kalau tidak diperkenalkan oleh moderator, perkenalkan diri dengan rekan. rendah hati lalu sampaikan masalah umum dari isi makalas yang akan dipaparkan selanjutnya jelaskan pokok-pokok isi makalas dengan bahasa yang lugas sertakan ilustrasi dan fakta-fakta penting yang menyertai penjelasan di atas akhiri paparan dengan menyampaikan simpulan untuk menulis karya ilmiah yang baik langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah sebagai berikut pertama menentukan topik kedua membuat kerangka tulisan, ketiga, mengumpulkan bahan, keempat, pengembangan kerangka menjadi teks yang utuh dan lengkap. Kerangka yang telah dibuat, kita kembangkan berdasarkan teori dan data yang telah dipersiapkan sebelumnya. Langkah pengembangan tersebut harus pula memperhatikan kaedah-kaedah kebahasaan yang berlaku pada penulisan karya ilmiah.

Bab tujuh, menilai karya melalui resensi. Resensi adalah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai suatu karya, baik itu buku, film, atau karya lain. Tugas penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya.

karya Apakah rakyat dibaca atau tidak hal-hal yang dapat ditanggapi dalam resensi ialah kualitas isi penampilan unsur-unsur bahasa dan manfaat bagi pembaca unsur-unsur atau Sistematika yang terdapat dalam resensi diantaranya adalah sebagai berikut. Pertama, judul resensi. Kedua, identitas buku yang diresensi. Tiga, pendahuluan yang isinya memperkenalkan pengarang, tujuan pengarang buku, dan lain sebagainya. Keempat, inti atau isi resensi.

Kelima, keunggulan buku. Kenam, kekurangan buku. Ketujuh, penutup.

Resensi memiliki kaedah-kaedah kebahasaan sebagai berikut. Satu, banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu. Dua, banyak menggunakan konjungsi temporal, sejak, semenjak, kemudian, akhirnya.

Tiga, banyak menggunakan konjungsi penyebaban, seperti karena, sebab. Empat, menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran. atau rekomendasi pada bagian akhir teks.

Hal ini ditandai oleh kata jangan harus hendaknya. Penulis resensi tidaklah mudah. Untuk melakukan kegiatan ini diperlukan beberapa persaratan. Berikut persaratan tersebut.

  1. Penulis harus memiliki pengetahuan di bidangnya. 2. Penulis harus memiliki kemampuan menganalisis. 3. Seorang penulis juga dituntut memiliki pengetahuan dalam acuan yang sebanding. Bab 8. Bermain drama.

Drama adalah sebuah cerita atau kisah yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku acting atau dialog yang dipentaskan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, drama memiliki beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai sair atau prosa yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah yang melibatkan konflik atau emosi yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Pengertian lain drama adalah kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di pentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, dan untur-untur pembantu.

Drama memiliki jenis-jenis yang cukup banyak. Pembagian drama adalah kisah-kisah yang terdapat di dalam drama. berdasarkan pada tiga dasar yakni berdasarkan penyajian lakon drama berdasarkan sarana dan berdasarkan keberadaan naskah drama jika berdasarkan penyajian lakon drama dibagi menjadi tiga bagian bagian satu drama komedi merupakan drama yang memiliki alur cerita tentang kelucuan para tokoh kedua drama tragedi merupakan drama yang memiliki alur cerita kesedihan tiga tragedi ini merupakan drama yang dipadukan antara drama tragedi dan komedi. Keempat, Opera.

Merupakan drama yang dilakukan dengan cara dinyanyikan, sembari diiringi dengan musik. Farce merupakan drama yang berupa dagelan, tetapi tidak keseluruhan adegan dalam farce sama dengan dagelan. Tablo merupakan drama yang tokohnya lebih mengutamakan gerak. Para tokoh tidak melakukan dialog, hanya melakukan berbagai gerakan saja. Sendatari merupakan perbaduan antara drama dengan seni tari.

Pembagian drama berdasarkan sarana dibagi menjadi 6 jenis sebagai berikut. 1. Drama panggung yang dilakukan atau dipentaskan di atas panggung sepenuhnya. 2. Drama wayang yang biasanya diiringi dengan penggelaran wayang. 3. Drama radio yang hanya bisa didengar. 4. Drama televisi.

Sebenarnya jenis drama ini merupakan drama panggung yang ditampilkan di televisi. 5. Drama film. Drama yang biasanya menggunakan layar lebar sebagai medianya.

  1. Drama Boneka Sama halnya dengan drama wayang, pemeran drama ini tidak dimainkan oleh aktor secara langsung, melainkan menggunakan media boneka untuk pemerannya. Sedangkan, pembagian drama berdasarkan keberadaan teks naskah dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut. 1. Drama Modern merupakan drama yang dilakukan dengan adanya sebuah naskah.

Buah drama tradisional merupakan drama yang dilakukan secara ototidak atau tidak menggunakan naskah. Di dalam drama juga memiliki unsur yang harus dipenuhi agar drama dapat teraktanah secara baik, yaitu unsur tema, unsur alur, tokoh, kuatak, latar, dan amanat. Struktur drama antara lain, prolog merupakan bagian awal dari sebuah drama. Prolog biasanya digunakan untuk menceritakan gambaran drama yang akan dimainkan secara umum. Dialog merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah drama, menjadi hal inti pada pentasan drama dengan memiliki fungsi sebagai pengantar komunikasi antar tokoh.

Epilog merupakan bagian akhir atau bagian penutup dari sebuah drama. Epilog biasanya berisi tentang kesimpulan dan pesan yang bisa diambil dari cerita drama tersebut. Terima kasih telah menyaksikan video ini.

Sampai jumpa di video lainnya. Jangan lupa untuk klik like, share, dan subscribe.