Transcript for:
Dasar Hukum Kimia dalam Kehidupan

Video ini akan membahas tentang hukum dasar kimia di sekitar kita Materi IPA kimia kelas 10, kode kurung sekolah, penggerak Hukum dasar kimia di sekitar kita Hukum dasar kimia itu adalah hukum yang digunakan untuk mendasari hitungan kimia dan hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam persamaan kimia Kita tahu bahwa dalam reaksi kimia itu terdapat reaktan dan produk sehingga untuk menyatakan hubungan kuantitatifnya maka dikenalah suatu hukum yang dinamakan dengan hukum dasar kimia pada pembahasan bab ini terdapat 3 subab yaitu ciri-ciri, jenis, dan cara menuliskan reaksi kimia 4 hukum dasar kimia dan hukum dasar kimia untuk menyelesaikan kasus dalam kehidupan sehari-hari tetapi dalam video ini hanya akan dibahas 2 subab yaitu ciri-ciri, jenis, dan cara menuliskan reaksi kimia dan 4 hukum dasar kimia untuk pembahasan yang subab ketiga akan dibahas pada pada video selanjutnya pertama ciri-ciri jenis dan cara menuliskan reaksi kimia Reaksi kimia menjadi bagian dalam kehidupan. Kalian tahu kan bahwa setiap lini kehidupan terdapat suatu reaksi kimia yang sudah kalian pelajari pada bab yang pertama. Nah bagaimana kita mengetahui bahwa telah terjadi reaksi kimia? Apa dan bagaimana ciri terjadinya reaksi kimia akan kita pelajari pada bagian subab ini. Ciri-ciri, jenis, dan cara menuliskan reaksi kimia Kita lihat fenomena yang terjadi sekarang Terdapat fenomena tanah rawa Yang disulap menjadi hamparan padi Di sini lahan rawa ini sudah 15 tahun dibiarkan terlantar Keasaman tanah mencapai pH 2-3 Jadi tanah yang ada pada daerah rawa tersebut bersifat asal Langkah yang dilakukan agar lahan rawa menjadi produktif adalah menebas semak-semaknya, meratakan tanahnya dengan traktor, membuat tanggul, saluran dan pintu air, kemudian menetralkan keasam.

tanah dengan kapur dolamit nah disini upaya yang sudah dilakukan adalah upaya-upaya tersebut rumus kimia kapur dolamit itu adalah MGCO3 CACO3 petani yang tadinya tidak berminat menanam padi karena lahan tersebut tidak cocok untuk ditanamis yaitu sifatnya bersifat asam dan karena sudah dilakukan beberapa aktivitas tersebut maka pada akhirnya petani-petani tersebut bersemangat untuk menjadikan lahan barunya menjadi produktif mengapa tanah rawa yang sangat asam akhirnya bisa ditanamai padi adakah reaksi kimia yang terjadi kemudian reaksi kimia apa itu Berapa banyak kapur dolamit yang dapat ditambahkan? Bagaimana cara menghitungnya? Nah disini konsep hukum-hukum dasar kimia ternyata sangat bermanfaat ketika mengubah suatu lahan rawa yang tadinya tidak bisa digunakan untuk pertanian setelah dilakukan suatu kegiatan yang ternyata disitu mengandung konsep hukum dasar kimia akhirnya tanah yang tadinya tidak produktif menjadi suatu tanah yang produktif Perubahan kimia itu ternyata memiliki beberapa ciri-ciri Yang pertama, perubahan panas dan terdapat cahaya Di sini kita lihat contohnya adalah pada peristiwa kembang api atau bisa kita sebut sebagai reaksi pembakaran pernahkah kalian bermain kembang api tentu ya ketika ada event-event besar seperti perayaan tahun baru biasanya kita menyalakan kembang api kembang api itu terbuat dari fosfor atau P4 sifat fosfor sangat reaktif sehingga saat bertemu gas oksigen langsung bereaksi menghasilkan panas dan cahaya terang berarti kembang api tersebut bisa menghasilkan gas dan menghasilkan cahaya terang karena merupakan reaksi kimia dan salah satu ciri reaksi kimia adalah perubahan panas dan cahaya persamaan umum reaksi kimia pada peristiwa kembang api tersebut yaitu 1P4 solid ditambah 5O2 gas menjadi 2P2O5 gas Kemudian ciri reaksi kimia yang kedua yaitu perubahan warna Kita bisa lihat contohnya pada reaksi perkaratan atau korosi Pada saat terjadinya korosi Besi terus menerus terkena air dan udara yang mengandung gas oksigen. Timbul lapisan tipis berwarna kemerahan atau rumus kimianya Fe2O3 x XH2O.

XH2O ini berarti dia mengandung air. Pada permukaan besi inilah reaksi perkaratan atau kita sebut sebagai korosi. Jadi korosi itu salah satu contoh reaksi kimia yang terlihat.

nyatanya adalah perubahan warna nah persamaan umum reaksi kimia pada peristiwa korosi yaitu 4 Fe solid Fe atau besi bereaksi dengan oksigen di udara atau 3 O2 gas ditambah 2 X H2O liquid jadi perkaratan besi terjadi karena adanya reaksi besi oksigen di udara dan air menghasilkan lapisan tipis berwarna kemerahan yaitu rumus kimianya 2Fe2O3 x XH2O jadi ciri reaksi kimia yang kedua adalah ciri reaksi kimia yang selanjutnya yaitu pembentukan gas pada ciri yang ini kita bisa lihat pada reaksi fermentasi anaerob apa yang terjadi jika kita mencampurkan sisa kulit buah dalam air cucian beras kemudian diberi sedikit gula pasir atau gula merah lalu disimpan dalam wadah yang tertutup rapat selama beberapa hari ternyata ketika terjadi percobaan tersebut reaksi kimia ditandai dengan timbunnya gelembung gas yaitu pembentukan CO2 di dalam botol samaan reaksi umum yang setara yaitu C6H12O6 liquid terurai menjadi 2C2H5OH liquid plus 2 CO2 gas nah disini terlihat pada reaksi kimianya menghasilkan gas CO2 berarti ciri reaksi kimia yang ketiga adalah pembentukan gas selain itu kita bisa mencobanya ketika melarutkan kapur di dalam air atau proses terjadinya percobaan elektrolit dan non-elektrolit ini terbentuk gas CO2 pada reaksinya kemudian reaksi reaksi kimia yang selanjutnya adalah pembentukan endapan nah pembentukan endapan ini kita bisa lihat pada reaksi pengendapan kapus sirih ketika rendam di dalam air kemudian air hasil rendaman direaksikan dengan serbuk soda kue atau eh hco3 maka akan terbentuk pendapatan berwarna putih bisa dilihat dilihat di gambar di sini terdapat endapan berwarna putih yang kita sebut sebagai endapan ca-co3 nah ketika kita lihat reaksi kimia setaranya ternyata terdapat pada reaktan caoh akuos ditambah nah co3 solid atau soda kue ketika bereaksi akan membentuk ca-co3 solid endapan yang tadi kita sebutkan kemudian NaOH plus H2O jadi ternyata ketika kita mereaksikan CaOH atau kapur sirih dengan serbuk soda kue akan terbentuk suatu endapan putih CaCO3 yang ini merupakan salah satu ciri reaksi kimia Dan yang selanjutnya, ciri reaksi kimia adalah pembentukan gas. Tadi sudah ada juga ya contoh pembentukan gas. Dan di sini kita lihat contoh yang lain, yaitu reaksi pembusukan sampah organik.

atau sampah dari tanaman dan hewan oleh bakteri desulfofibria atau desulforomonas menghasilkan gas berbau seperti telur busuk gas tersebut yaitu gas H2S sering ya kita temui dalam kehidupan sehari-hari ternyata pembusukan sampah tersebut merupakan salah satu reaksi kimia yang menghasilkan cirinya adalah pembentukan gas untuk reaksi umum reaksi kimianya adalah 2 CH2O gas plus 2 H plus plus 2 SO42 min menghasilkan gas H2O 2S plus gas CO2 dan H2O atau air berarti ciri-ciri reaksi kimia merupakan perubahan kimia yang menghasilkan zat-zat baru tadi kan ada reaktan kemudian menjadi produk yang kita sebut sebagai zat baru yang memiliki sifat berbeda dari sifat zat asalnya keempat ciri reaksi kimia itu ada reaksi perubahan energi panas atau cahaya seperti pada saat kita menyalakan kembang api, perubahan warna, kemudian pembentukan endapan, dan pembentukan gas jadi keempat ciri tersebut merupakan ciri reaksi kimia yang sudah kita bahas contohnya yang ada dalam kehidupan sehari-hari disini ada avogadro bilangan avogadro dan jumlah mol setiap zat pada persamaan reaksi kimia memiliki jumlah zat yang sama dengan angka koefisien reaksi seperti yang sudah kita pelajari dari pada bab sebelumnya dalam reaksi kimia itu ada reaktan dan produk dan jumlah zat yang sama dalam angka koefisien reaksinya apakah maksud zat jumlah itu kita ingat kembali 7 besaran pokok pada materi SMP salah satu besaran pokok tersebut adalah jumlah Z yang mempunyai satuan mol jadi koefisien reaksi setara dengan jumlah mol Z tersebut Avogadro mengemukakan hipotesisnya bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, maka volume gas-gas yang berbeda memiliki jumlah partikel yang sama. Pada sistem internasional, mol adalah banyaknya suatu zat yang mengandung partikel elementer, yaitu atom. Molekul senyawa atau lainnya sebanyak jumlah atom yang terdapat di dalam tepat 2 gram karbon bernomor atom 12. Ini standar internasionalnya ya. Dan jumlah ini disebut dengan bilangan Avogadro atau disengkat NA. Nah untuk memahami konsep bilangan Avogadro ini dapat dianalogikan dengan ukuran lusin.

Kalian tahu bahwa 1 lusin itu sama dengan 12 buah. Jadi jika ada 1 lusin molekul maka ada 12 buah molekul. Nah, lusin ini dianggap sebagai mol.

Dengan adanya bilangan Avogadro, maka para ilmu-ilmu dapat membandingkan bilangan yang sangat besar yang terdapat dalam atom dan molekul. Na atau bilangan Avogadro itu setara dengan 6,022 x 10-23 partikel yang menyusun 1 mol suatu Z. Ini untuk menyederhanakan.

menakan dalam menyatakan dan menyatakan suatu molekul jadi bilangan Avogadro itu sebesar 6,022 kali 10 pangkat 23 bilangan Avogadro ini sangat penting untuk memahami susunan molekul serta interaksi dan kombinasinya misal dalam satu molekul air terdiri satu terdiri dari satu atom oksigen yang bergabung dengan 2 atom hidrogen maka dalam bilangan Avogadro dinyatakan bahwa 1 molekul air terdapat 1 mol oksigen 1 molnya dikali dengan bilangan Avogadro atau oksigen yang bergabung dengan 2 molekul hidrogen karena molekul hidrogennya ada 2 berarti 2 dikali bilangan avogadro yaitu 6,022 x 10 pangkalan Atau 2-3 atom hidrogen Kan kita tahu misal Dalam satu gelas air Tidak hanya ada satu molekul air Jadi untuk mempermudah Dalam mempelajarinya Dipakailah Bilangan Avogadro ini Subab selanjutnya yaitu 4 hukum dasar kimia Bisa dilihat ada seorang ilmuwan yang bernama Joseph Josim Becher Sebelum orang mengenal teori yang benar terkait reaksi pembakaran saat ini Ternyata ada teori yang dipercayai oleh para ilmuwan pada masa itu selama lebih dari 100 tahun Teori yang dimaksud adalah teori logik Johann Jochenbacher seorang ilmuwan kimia Jerman mencetuskan idenya tentang pembakaran logam Nah hal ini menjadi dasar munculnya teori Logiston Bacher beralasan bahwa bahan yang yang terbakar harus mengadung komponen yang mudah terbakar yaitu yang disebut elemen api atau terapingwis jadi Johan Jochenbecher ini merupakan fondasi dari teori-teori tentang hukum dasar kimia yang dipercaya selama hampir lebih dari satu abad nah baru munculah keempat hukum dasar kimia yaitu yang pertama hukum kekelahan masa yang dikemukakan oleh Gaylusat yang pertama hukum kekekalan masa oleh Antoni lafuase lafuase menyatakan masa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan masa total zat-zat hasil reaksi masa zat-zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi tidak berkurang atau tidak bertambah yaitu tetap lafuase melakukan percobaan terutama yaitu 32 gram belerang dan 63,5 gram tembaga setelah dicampur lalu dipanaskan dalam wadah tertutup dan reaksi berjalan sempurna maka terjadi zat baru atau hasil reaksi yaitu berupa tembaga 2 sulfida berapa masa zat baru tersebut sesuai dengan teori yang ia kemukakan tembaga awalnya 63,5 gram bereaksi dengan belerang 32 gram menghasilkan tembaga 2 supida 95,5 gram jadi masa total zat sebelum reaksi 63,5 gram ditambah 32 gram akan selalu sama dengan masa totalnya yaitu sebesar 95,5 gram ternyata masa zat sebelum Z baru tersebut sama dengan masa total Z-Z sebelum mereaksi, ini hukum kekalan masa yang dikemukakan oleh Anthony LaFoisse selanjutnya hukum perbandingan tetap yang dikemukakan oleh Joseph Rhodes, menurut Joseph Rhodes dalam suatu senyawa perbandingan masa unsur-unsur penyusunnya selalu tetap kita lihat contohnya sebanyak 2,5 2,8 gram kalsium oksida dihasilkan dari pemanasan batu kapur yang mengandung 0,8 gram oksigen Saat 1 gram oksigen direaksikan dengan kalsium, maka 3,5 gram kalsium oksiga diperoleh Buktikan bahwa keadaan ini memenuhi hukum perbandingan tetap Jadi terdapat 2 percobaan Masa kalsium oksigen yang pertama 2,8 Yang kedua 3,5 kemudian masa oksigennya 0,8 dan yang kedua 1 gram Masa kalsiumnya tinggal kita kurangkan dari masa kalsium oksida dikurang dengan masa oksigen. Didapatlah masa kalsium percobaan pertama sebanyak 2 gram dan yang kedua 2,5 gram. Kita bandingkan antara kalsium dengan oksigen. 2 dibanding 0,8 sama dengan 2,5. Dan untuk percobaan yang kedua, 2,5 dibanding 1, sama dengan 2,5.

Jadi perbandingan dari percobaan 1 dan percobaan 2 yaitu sama, 2,5. Terbukti bahwa perbandingan masa unsur-unsur yang menyusun kalsium oksida, yaitu unsur kalsium dan unsur oksigen. berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana yaitu 2,5 banding 2,5 atau bisa kita sederhanakan 1 banding 1 jadi pada reaksi antara oksigen dan kalsium membentuk kalsium oksida perbandingannya adalah 1 banding 1 Hukum dasar kimia yang ketiga yaitu Hukum perbandingan berganda yang dikemukakan oleh John Dalton John Dalton mengamukakan bahwa Bila unsur-unsur dapat membentuk dua macam senyawa atau lebar lebih dimana masa saat salah satu unsur tersebut tetap atau sama maka perbandingan masa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana kita lihat contohnya seperti pada reaksi nitrogen dan oksigen dapat membentuk beberapa senyawa yaitu N2O NO N2O3 dan N2O4 dengan komposisi masa terlihat pada tabel berikut ini untuk senyawa N2O yang terbentuk masa nitrogennya yang dibutuhkan sebesar 28 dan masa oksigennya Jika kita hitung perbandingan antara nitrogen dan oksigennya yaitu 7 banding 4 Kemudian NO, masa nitrogennya 14, oksigennya 16, perbandingannya sebesar 7 dibanding 8 N2O3 28 banding 48, ketika kita sederhanakan menjadi 7 banding 12 Terima kasih N2O4 masa nitrogennya 28 masa oksigennya 64 kita sederhanakan menjadi 7 banding 16 pada tabel tersebut terlihat bahwa bila masa nitrogen dibuat tetap atau sama sebanyak 7 gram maka perbandingan masa oksigen dalam N2O NO N2O O3 dan N2 O4 yaitu 4 8, 16 dan N12 dan 16 atau jika kita sederhanakan menjadi 1 banding 2 banding 3 dan banding 4 kemudian hukum dasar kimia yang terakhir yaitu hukum perbandingan volume yang dikemukakan oleh Gailusak Dalam eksperimennya, ia menemukan bahwa 199,89 bagian volume hidrogen dikonsumsi untuk setiap 100 bagian volume oksigen.

Jadi Gelusek ini melakukan percobaan mengenai volume hidrogen dan oksigen. Oleh karena itu, perbandingan volume gas hidrogen terhadap gas oksigen saat membentuk uap air adalah 2 banding 1. 1 sesuai persamaan berikut ini hidrogen bereaksi dengan oksigen membentuk air perbandingan volumenya hidrogen 2 koefisiennya kemudian oksigennya satu membentuk 2 gas H2 perbandingan volumenya hidrogen 2 dan volume oksigennya satu jadi itu adalah empat hukum dasar yang nantinya akan menjadi bekal untuk pembahasan yang ketiga mengenai bab ini