Catatan Kuliah: Control Flow Coverage - Bagian Kedua
Pendahuluan
Fokus pada Control Flow Coverage.
Telah dibahas sebelumnya: white box testing, keuntungan, kelemahan, dan coverage testing.
Memahami node, edge, dan branch serta membuat Control Flow Graph.
Kriteria Coverage untuk Control Flow
Statement Coverage
Pastikan setiap statement dieksekusi setidaknya sekali.
Contoh: 6 statement, 4 node.
Test case T1 (A=2, B=0): Menyentuh semua statement (100% coverage).
Test case T2 (A=2, B=1): Tidak menyentuh semua statement (80% coverage).
Condition Coverage
Memenuhi semua kondisi dalam setiap decision (true/false).
Contoh: Kondisi A > 1 dan B >= 0.
Test suite yang memenuhi: Test Suite A dan B bisa mencapai 100% coverage.
Branch Coverage
Setiap branch dalam decision harus dieksekusi setidaknya sekali.
Contoh: Decision yang menghasilkan true atau false.
Test case T1 dan T2 diperlukan untuk mencapai 100% coverage.
Kriteria Lanjutan
Decision Condition Coverage (DCC)
Memenuhi kondisi dari keputusan dan juga memenuhi kondisi individual (true/false).
Contoh: Test suite yang memenuhi harus memiliki true dan false pada setiap keputusan.
Modified Condition Decision Coverage (MCDC)
Memenuhi DCC dan harus ada independent effect pada setiap condition.
Independent effect: Mengubah satu kondisi mempengaruhi keputusan secara keseluruhan.
Multiple Condition Coverage
Semua kombinasi dari kondisi harus ada.
Misalnya, jika ada dua kondisi, harus ada 4 kombinasi (true/false).
Untuk tiga kondisi, harus ada 8 kombinasi.
Kesimpulan
Telah dipelajari berbagai jenis coverage dalam control flow: statement, condition, branch, decision condition, modified condition, dan multiple condition coverage.
Penting untuk memahami cara menghitung coverage untuk setiap kriteria.
Latihan dan kuis akan diberikan untuk memperdalam pemahaman.
Penutup
Terima kasih atas perhatian. Semoga bermanfaat dan sehat selalu!