Transcript for:
Catatan tentang Personal Branding

Personal branding itu penting gak sih? Kalau kita nge-branding diri, nanti kita bakal dibilang pamer gak? Terus apa bedanya personal branding dan pencitraan? Halo, Assalamualaikum semuanya. Balik lagi bareng Shirley dalam program Apa Apa?

Teruntuk teman-teman yang sebentar lagi mau lulus kuliah atau lagi meniti karir. Pernah nggak kepikiran gimana caranya kita bisa dikenal sebagai ex di hadapan banyak orang? Misalnya, teman-teman pengen dikenal sebagai seorang penulis, sebagai seorang psikolog klinis, sebagai motivator, dan sebagainya. Atau...

Teman-teman yang bingung mulainya dari mana dan harus ngapain aja. Kalau ada di antara teman-teman yang lagi ngadepin masalah ini, you are on the right video. Pastikan teman-teman menonton video ini sampai habis karena Sally dan tim kali ini pengen berbagi tentang...

personal branding. Dan seperti biasa, video Apa Apa akan membahas dari tiga hal. Pertama adalah apa itu personal branding?

Yang kedua, kenapa personal branding itu penting? Dan yang ketiga adalah tiga tips dari Sally dan tim, gimana caranya kita bisa memulai personal branding kita. Secara sederhana kita bisa mengartikan personal branding sebagai seni membentuk perspektif orang lain terhadap diri kita. Loh, tapi kan persepsi orang lain itu sesuatu yang di luar kontrol kita, Kak Sher. Yes, kita nggak bisa mengatur persepsi orang, teman-teman.

Namun kita bisa mengarahkan persepsi orang Dan ini yang disebut sebagai seni dalam personal branding itu sendiri Tapi sebelum terlalu jauh, Sher dan tim sudah menyiapkan setidaknya dua definisi mengenai personal branding Definisi yang pertama adalah dari Caroline Caroline Castrillon, founder dari Corporate Escape Artists, yang mendefinisikan personal branding sebagai a unique combination of skills and experiences that make you who you are. Atau kita bisa artikan, personal branding ini adalah sebuah kombinasi unik dari keterampilan dan pengalaman yang membentuk siapa diri kita. Nah, menurut Caroline sendiri, personal branding ini membantu kita untuk ngasih tahu ke orang lain siapa kita sebenarnya, kemampuan apa yang kita miliki, dan sejenisnya. Definisi yang kedua, seri dan tim pinjam dari Sergei Gorbatov dan kolega-koleganya dari Fridje Universiteit Amsterdam yang menyatakan bahwa personal branding adalah proses strategis untuk meng-create atau menciptakan, memposisikan, dan mempertahankan kesan positif tentang diri kita. Yang dibangun dari kombinasi keterampilan tertentu, mereka juga menekankan bahwa personal branding ini menggandung konsekuensi bahkan kita juga harus mampu.

menunjukkan keterampilan itu secara profesional di hadapan audiens atau orang lain. Nah dari semua definisi tadi teman-teman, kita bisa nyimpulin minimal dua hal. Pertama, personal branding itu bukan sesuatu yang fake atau bohong, beda dengan pencitraan. Kita memilih bagian mana yang ingin kita show atau tunjukkan sebagai identitas kita.

Dan ketika ini kita lakukan secara konsisten, pikiran publik juga akan menangkap bahwa kita adalah sesuai identitas yang ingin kita tunjukkan. Dan yang kedua, personal branding adalah sebuah proses, bukan hasil akhir. Ketika seseorang sudah dikenal dengan brand tertentu misalnya, maka orang tersebut harus mau menerima konsekuensi untuk terus berkarya, terus berprogress, dan bertumbuh di bidang tersebut.

Dua alasan kenapa personal branding penting banget untuk kita semua miliki. Alasan pertama, trust atau kepercayaan. Bahwa kepercayaan itu kan nggak didapat dalam 1-2 hari ya teman-teman.

Dia butuh waktu, butuh untuk dibuktikan, konsistensi dan dipertahankan. Nah dengan teman-teman memulai nge-branding diri teman-teman secara spesifik, maka trust itu akan muncul sebagai buah dari konsistensi teman-teman. Impactnya apa saat trust itu muncul?

We're gonna get the opportunity. Kita bakal dapat kesempatan. Bukan hanya kesempatan, melainkan kesempatan yang lebih besar. Bahkan bukan gak mungkin, kita yang justru menciptakan kesempatan itu sendiri.

Dan ini adalah alasan kedua kenapa personal branding itu penting. Karena kesempatan itu lebih senang datang kepada mereka yang siap dan terlihat lebih siap. Berikut adalah 3 tips membangun personal branding ala Sergei dan tim Apa Apa. Tips yang pertama adalah originalitas.

Teman-teman, dari seribu orang penulis di Indonesia, what makes you different? Apa yang membuat teman-teman sebagai penulis menjadi berbeda? Dari seribu content creator, apa yang membuat teman-teman berbeda? Dari seribu peneliti, apa yang membuat teman-teman menjadi berbeda?

Dari jutaan mahasiswa yang ada di Indonesia saat ini, apa yang membuat teman-teman menjadi berbeda? Pertanyaan ini adalah pertanyaan pertama yang yang perlu kita jawab saat kita memulai perjalanan personal branding kita. Baik teman-teman memulainya sendiri, atau Apapun teman-teman datang ke konsultan personal branding, mungkin untuk menjawabnya kita butuh waktu khusus kali ya, untuk menelah, kemudian kita buat design thinkingnya. Namun hal paling dasar dan sederhana yang bisa kita lakukan adalah jawab.

analisa swan. Kira-kira kelebihan kita apa? Kekurangan kita apa? Opportunity yang masih tersedia seperti apa?

Dan tambahkan satu pertanyaan tambahan yaitu what if? Gimana kalau... Teman-teman bisa isi titik-titik ini sesuai dengan kreativitas teman-teman. Nah, disini adalah waktunya kita mengeksplorasi banyak hal dan berpikir kreatif.

Kita bisa menambal sulam kelebihan-kelebihan kita sehingga membuat satu identitas yang baru. Yang mungkin belum ada orang yang mengisi spot tersebut. Atau kalau pun sudah ada, belum begitu banyak pemainnya. Contoh, pemain basket itu kan udah banyak ya teman-teman.

Tapi pemain basket yang dengan berani menunjukkan skillnya terkesan sombong dengan pemain basket. dengan skillnya, ngevlog, dan ikut mengelomantari isu dan berita terkini, itu belum banyak. Maka Bang Denny Sumargo hadir mengisi spot itu. Dan again, berhasil. Nah yang perlu kita lakukan adalah melihat kelebihan kita apa, yang disukai oleh pasar seperti apa, dan kita mulai sulam tambal dan menyocokkannya.

Well, terdengar simple sih, namun ketika mengeksekusinya penuh dan lumayan menantang. Tips yang kedua adalah hasilkan karya, dan konsisten. Teman-teman, yang mahal dari karya itu kan adalah eksekusinya ya.

Karena kalau sekedar beride dan bergagasan, banyak yang bisa ngelakuin. Tapi hanya mereka yang berani mengambil resiko lebih yang akan mengeksekusi ide dan gagasannya. Untuk itu setelah teman-teman mulai punya self-aware, mulai sadar nih dengan kelebihan teman-teman, yuk kita mulai dari langkah kecil, segera hasilkan karya.

Jangan tunggu sempurna untuk memulai sesuatu. Mulai dulu, pelan-pelan kita sempurnakan. Nah dalam proses kita menyempurnakan ini, kita bakal berprogress dan bertumbuh. Itu sebuah kepastian. Dari yang awalnya mungkin ya biasa aja, mulai kita menjadi baik.

Dari yang udah baik, menjadi lebih baik. Dari yang udah lebih baik, menjadi yang terbaik. Kita mencapai titik the best version of us.

Dalam konteks menulis misalnya, maka segera hasilkan tulisan pertama teman-teman, kedua teman-teman. Lakukan itu secara konsisten, evaluasi dan pelajari. Lakukan lagi.

dengan sendirinya branding penulis itu akan melekat dengan diri teman-teman. Sama halnya dengan membuat konten, fotografi, editing. Segera hasilkan karya, lakukan itu secara konsisten, saat lelah istirahatlah, tapi bukan menyerah.

Ketika energi sudah kembali terkumpul, maka lakukan lagi, ulang lagi, evaluasi lagi. Dengan sendirinya, teman-teman akan dikenal sebagai aktivitas dan kegiatan yang terbaik. terus-penerus teman-teman lakukan. Karena kunci persepsi itu terbentuk adalah repetition atau pengulangan teman-teman. Semakin sering ia diulang, maka persepsi itu akan hadir.

Dan demikianlah sudut pandang atau cara kita melihat orang lain, organisasi lain, kejadian, benda, dan apapun yang ada di sekitar kita. Tips yang ketiga adalah be an expert and show it. Teman-teman ada istilah begini, banyak orang yang bisa ikut jadi pemain, namun tidak.

namun sangat sedikit yang bisa jadi pemenang. Nah para pemenang ini ada tiga kata kuncinya. Pertama, mereka yang mendapat momentum.

Kedua, mereka yang memang layak karena punya kemampuan serta kapasitas. Atau dengan kata lain, mereka adalah yang expert dalam bidangnya. Dan yang ketiga adalah mereka yang menciptakan kesempatan itu. Well, ketiganya jelas perlu diupayakan. Untuk menjadi expert misalnya, maka perlu melakukan pengulangan dengan jumlah jam tertentu.

Udah banyak teori yang mengatakan tentang 10.000 jam terbang Ulang skill tertentu sebanyak 10.000 jam Maka kita akan menjadi expert dengan sendirinya dalam bidang tersebut Namun untuk show atau showing it Menunjukkan Ini tentu kita harus mulai terbiasa Karena di zaman sekarang nih Do and give the best I know enough We should show it Kita harus tunjukkan dan mau menunjukkannya Terlebih kalau memang teman-teman punya kemampuan atau skillnya Tujuannya adalah agar orang tahu dan mulai sadar dengan kemampuan, dengan kelebihan, dan progres yang terjadi pada diri teman-teman. Nah, dalam menunjukkan diri atau karya kita ini, tentu ada teknik-tekniknya lagi. Bagaimana agar karya teman-teman langsung bisa dinotis oleh publik, long lasting, dan bisa sustain. Karena pada akhirnya, personal branding itu dibuat dan bisa berganti teman-teman.

Namun to make it sustain, maka lakukan dua hal. Pertama, tinggalkan label. dan yang kedua, make a positive impact.

Selesaikan masalah sosial yang ada di sekitar kita, di organisasi kita, di lingkungan kita, di wilayah kita, di negara kita. Maka dengan sendirinya, persepsi publik itu bakal terbentuk dan jauh lebih long lasting ada atau tidak ada kita ke depannya. Sosok boleh berganti, namun legacy dan nilai tentu akan dibawa mati. Maka mari pastikan personal branding kita bukan sekedar untuk kepentingan sesaat, namun justru untuk jangka panjang. Nah itu dia 3 tips membangun personal branding ala Shirley dan Tim Apa Apa.

Semoga bermanfaat dan terima kasih untuk teman-teman yang sudah menonton video ini sampai akhir ya. Sampai ketemu di video selanjutnya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.