Pancasila dalam Tata Urutan dan Peranan Negara Indonesia
Tempat dan Urutan Pancasila
Setiap sila Pancasila memiliki tempat yang tetap dan urutan yang tidak dapat diubah, sesuai dengan Alenia Keempat Undang-Undang Dasar 1945.
Istilah 'Pancasila' tidak terdapat dalam pembukaan maupun pasal-pasal UUD 1945, hanya rumusan silanya.
Pancasila menjiwai pembukaan dan pasal-pasal UUD 1945.
Penjiwaan Pancasila terhadap Pembukaan dan Pasal UUD 1945
Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Menjiwai Alinea Ketiga Pembukaan UUD dan Pasal 29.
Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menjiwai alinea pertama pembukaan dan pasal-pasal tentang HAM.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Mencakup persatuan dalam ideologis, politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan (Ipolexosbud dan Hankamnas).
Menjiwai Alenia Keempat UUD 1945 dan pasal tentang budaya, bendera, bahasa, dan lambang negara.
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Menjiwai alinea keempat tentang kedaulatan rakyat dan pasal tentang kebebasan berpendapat dan berserikat.
Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Menjiwai alinea kedua pembukaan UUD 1945 tentang negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur, serta pasal-pasal tentang perekonomian dan kesejahteraan.
Penjelasan Nilai, Norma, dan Moral
Nilai: Pertimbangan cipta, rasa, dan karsa seseorang atas kesadaran dan keyakinan.
Jenis Nilai: Material, Vital, Kerohanian
Norma/Kaida: Petunjuk tingkah laku yang harus dilakukan dengan disertai sanksi.
Jenis Norma dan Sanksi: Agama (Tuhan), Kesusilaan (rasa malu), Sopan Santun (sanksi sosial), Hukum (pemerintah).
Moral: Ajaran baik buruk perbuatan/tingkah laku manusia.
Pancasila sebagai Nilai Kerohanian
Pancasila termasuk nilai kerohanian yang mengakui nilai material dan vital.
Hierarki sila Pancasila: religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan sosial.
Pendekatan Pembelajaran Pancasila
Pendekatan Historis/Sejarah: Tumbuh dan berkembangnya nilai Pancasila.
Pendekatan Juridis Konstitusional: Segi-segi hukum ketatanegaraan Pancasila.
Pendekatan Filosofis: Penerapan metode ilmu filsafat dalam mempelajari nilai-nilai Pancasila.
Peranan Pancasila dalam Tata Kehidupan Bangsa
Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Sumber Hukum Negara
Tertulis dan tidak tertulis.
Pancasila sebagai Cita-cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan
Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa
Pengamalan Pancasila
Pengamalan sebagai Pandangan Hidup (Subyektif)
Sila Pertama: Percaya pada Tuhan dan saling menghormati antar agama.
Sila Kedua: Menghargai martabat dan hak asasi manusia.
Sila Ketiga: Mencintai tanah air dan menempatkan kepentingan umum di atas pribadi.
Sila Keempat: Menjunjung tinggi asas kerakyatan.
Sila Kelima: Menumbuhkan sikap tolong-menolong dan gotong royong.
Pengamalan sebagai Dasar Negara (Objektif)
Negara kesatuan, keadilan sosial, kedaulatan rakyat, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Susunan dan sistem pemerintahan berdasarkan Pancasila.
Kesimpulan
Sebagai bangsa Indonesia, wajib mengamalkan Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara.
Mengamalkan nilai dan peranannya, serta mengamankan Pancasila dari ideologi yang bertentangan (komunisme, liberalisme).