Ketimbangan ekonomi yang terus meningkat menjadi permasalahan penting yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Kini Indonesia menepati peringkat keempat di dunia dalam hal ketimbangan ekonomi. Ketimbangan ekonomi adalah salah satu dari empat masalah ekonomi nasional yang dikemukakan 100 ekonom yang berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo pada Sarasehan yang diselenggarakan Desember 2016 lalu. Hasil dari pertemuan itu dirangkum dalam buku berjudul Menuju Ketangguhan Ekonomi, Sumbang Saran 100 Ekonom Indonesia yang diluncurkan di Menho Bursa Efek Indonesia Jakarta.
Ketimpangan ekonomi diantaranya disebabkan pengembangan kualitas sumber daya manusia yang tidak terlalu banyak. tidak merata di setiap daerah. Ini berimbas pada Ranking Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Indonesia yang menempati Ranking 113, berada jauh di bawah Malaysia dan Turki.
Satu, untuk memperbaiki kesenjangan itu adalah meningkatkan human development index kita ya, terutama sumber daya. Karena kita melihat ada korelasi yang signifikan. Di sisi lain, pembangunan ekonomi nasional juga harus sejalan dengan kebijakan yang telah ditetapkan dalam undang-undang.
Sebab, satu kebijakan akan berdampak pada kebijakan yang lainnya. Contoh misalnya, pemerintah ingin membangun infrastruktur. Habis-habisan digincot uangnya dari APBN.
APBN nambil dari pajak. Pelaksanaannya penunjukkan langsung BBM. Uang. pinjem dari bakteria hitam, modalnya diambil dari APBN. Satu sisi good, karena infrastruktur akan terbangun dengan cepat.
Tapi di sisi lain ada yang dikorbankan. Dengan pajak ditarik ke pasaran-pasaran, maka akibatnya terjadi konstruksi ekonomi. Konstruksi ekonomi akhirnya dari akhirnya turun. Selain masalah kesenjangan ekonomi, ekonom masih mencatat tiga masalah ekonomi lainnya, yakni persoalan fiskal, peningkatan produktivitas nasional, dan persoalan likuiditas perekonomian. Marta Tila, Jakarta