Seorang hacker asal Cina bernama Yunhe Wang ditangkap di Singapura.
Mengendalikan salah satu jaringan komputer paling berbahaya, dikenal sebagai Botnet 911 S5.
Dugaan kejahatan termasuk eksploitasi anak, penipuan uang, pencucian uang, dan hacking yang melibatkan 19 juta komputer Windows.
Botnet 911 S5
Menjalankan botnet sejak 2018 hingga 2022.
Menyebarkan botnet melalui VPN gratis atau software bajakan.
Fitur botnet: mengumpulkan data pribadi, melakukan pengintaian aktivitas online, mengirim data secara massal, instalasi aplikasi, infeksi perangkat lain.
Menjual akses alamat IP yang terinfeksi kepada hacker lain.
Modus Operandi
Botnet infeksi melalui VPN atau software bajakan.
Setelah terinfeksi, hacker bisa mencuri data dan melakukan berbagai kejahatan dari perangkat korban.
Membeli properti dan barang mewah dari hasil kejahatan.
Investasi dan Aset
Memiliki properti di Singapura, Amerika Serikat, Cina, Thailand, dan Uni Emirat Arab.
Koleksi supercar dan properti mewah, serta aset dalam bentuk uang di berbagai rekening bank.
Memiliki 21 properti di Sign Kids dan Nevis.
Pendapatan dari kejahatan mencapai 99 juta USD atau Rp 1,6 Triliun.
Penangkapan dan Ekstradisi
Ditangkap di Singapura pada Mei 2024.
Kerjasama penangkapan melibatkan Amerika Serikat, FBI, dan beberapa negara.
Ekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi hukuman maksimal 65 tahun penjara.
Dampak dan Skandal
Botnet Wang menyebabkan 560,000 klaim asuransi pengangguran palsu di AS.
Membobol bantuan sosial COVID-19 sebesar 5.9 miliar USD.
Merugikan reputasi Singapura sebagai negara aman dan terpercaya.
Langkah Keamanan Cyber
Amerika dan negara lain berusaha keras untuk melumpuhkan jaringan Wang.
Departemen Kehakiman AS mengumumkan penutupan layanan proxy 911 S5.
Para ahli keamanan cyber mengingatkan pentingnya protokol keamanan.
Lanskap Keamanan Cyber di Asia Tenggara
Indonesia juga pernah mengalami kasus botnet, contohnya Kashmir Black.
Penggunaan botnet untuk aktivitas kejahatan digital dan penggalian cryptocurrency tanpa izin.
Kesimpulan
Demonstrasi pentingnya keamanan cyber dalam mengelola data dan perangkat digital.
Perlunya kewaspadaan terhadap ancaman cyber serta peningkatan kualitas keamanan digital negara.
Usulan mengganti staf lembaga keamanan dengan tenaga muda yang lebih ahli dalam dunia digital.