Transcript for:
Pengelolaan Emosi Dalam Parenting

Alhamdulillahirrabbilalamin, nama duwana sta'inu wa nasta'ufiruh, wa na'udzubillahi min syururi anfusina wa min sayyi'ati a'malina, mayyahdillah falamudillalah, wa mayyudlil falahadiyalah. Ashadu an la ilaha ilallah, wa ashadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh la nabiya ba'dah. Allahumma salli ala sayyidina Muhammad wa ala ahli sayyidina Muhammad.

Rabbi isyurahli sadri wa isyirli amri, wa hilaluk datamil lisani yafkahu qawli. Baik. Alhamdulillah kita masih berkesempatan lanjut ya Bapak Ibu kalau tadi pagi itu adalah rapat wali santri dimana kita ngomong sebagai keluarga untuk ngobrolin apa-apa yang hal yang bisa membuat anak kita menjadi jauh lebih baik kalau sekarang kita belajar tentang bagaimana lebih memahami kondisi anak-anak kita. Hai keknya mulai menyusut ya penduduk Buminya kayaknya mulai menyusut ya kalau tadi bapak-bapaknya cukup banyak terus Apakah karena sudah dapat kabar tentang hai hai Ini ya kabar-kabar baik lalu akhirnya memutuskan pulang gitu ya Alhamdulillah sekali lagi terima kasih buat ayah bunda Bapak ibu yang terus mau belajar menjadi orang tua Dan pada kesempatan kali ini kita ambil tema tentang mengelola emosi. Mengelola emosi.

Kenapa kita perlu belajar tentang parenting? Sebenarnya bukan berarti kami yang ada di depan ini itu lebih mahir gitu Bapak Ibu. Tapi faktanya bagi saya pribadi anak-anak mawadah itu adalah anak-anak kami. Yang mungkin memang tidak terlahir dari rahim kami tapi mereka adalah anak ideologi kami. Anak yang kami menitipkan harapan kami, anak yang kami menitipkan asa kami, yang kami sama-sama...

Berharap anak-anak kita santri-santri almawadah itu bisa menjadi penerus dakwah para masyayih yang beliau bilang saya tidak rela jika santriku tidak berjuang. Dan untuk bisa anak kita menjadi khairun nas anfa'uhumlin nas, maka mental yang pertama yang harus dibangun adalah bagaimana kondisi mental anak-anak kita. Setuju gak?

Setuju, karena sekali lagi kalau tadi ada yang presentasi tentang EI, bahwa sekarang itu Masya Allah Bapak Ibu, sebagai info ya, sekarang banyak pekerjaan manusia yang sudah mulai dikerjakan robot. Jadi kalau hanya... yang ngejar pinter, mungkin kita kalah sama Mbah Google.

Tapi yang tidak dimiliki adalah perasaan. Bahkan ada di istilah teknologi namanya jaruis. Karena kebetulan saya bergerak di bidang training ya.

Jarwis ini bisa memberikan ide Jadi kalau kita tulis ketik Hey Jarwis pengen ngadain seminar tentang parenting Ide apa yang bagus Dia akan ngasih ide Termasuk kalau kita bilang Hey Jarwis saya kesepian Dia akan memberi kata-kata penenang Coba Kebayang gak kecandian teknologi saat ini Kadang bisa bikin kita yang manusia Itu kayak mati gaya Dan yang membedakan adalah apa? Adalah hati, hati. Yang membedakan antara kita dengan EI itu, dengan robot-robot itu adalah hati. Bapak Ibu, dan pengalaman kami menemani putri-putri kita semua di Almawar. Wadah banyak sekali anak mawadah yang semua anak fitrahnya baik, anaknya baik, gampang banget disentuh hatinya.

Tapi faktanya banyak anak-anak yang cari perhatian dalam tanda kutip. tip-tip eh apa ya capernya dengan melanggar peraturan atau mungkin mencari perhatian dengan ingin menjadi pusat perhatian yang kelihatannya berbeda sama santri yang lain itu rata-rata adalah anak-anak yang secara emosional Secara batin itu ada yang miss dari orang tua. Seperti kita sampaikan tadi progres almawadah. Di bulan ini, dua bulan ini kita menghandle kasus delapan anak yang melakukan self-harm.

Self-harm itu adalah salah satu menyakiti diri sendiri yang menyilet-nyiletin tangannya. Dan itu adalah salah satu tren di TikTok bahwa anak-anak itu namanya di tren ini tren dari Korea namanya scan barcode. Anak-anak yang kadang tidak punya masalah itu juga jadi tren bahwa bikin barcode di tangan itu adalah baik.

Dan self-harm ini dari mana? Bukan murni dari santri, tapi memang dari beberapa. Belum lagi pembahasan anak-anak yang kamu punya pacar gak? Gak gaul anak sekarang gak punya pacar dan lain sebagainya.

Itu anak kita, anak kita. Jadi bukan berarti ketika kita masukin anak kita ke pesantren lalu berharap langsung semuanya kayak laundry, di laundry pagi siang langsung kering, langsung bersih. Tapi kita benar-benar Bapak Ibu butuh Anda untuk nemenin ini.

Karena sebaik apapun kami memberikan kasih sayang, pasti akan ada perkataan, iya Bunda disini ngertiin kami. Tapi orang tua kami? Jadi kita perlu kerjasama nih untuk melahirkan anak-anak yang bukan generasi strawberry seperti bahasan di RWS di parenting yang beberapa bulan yang lalu.

Jadi apa yang penting kita berlatih mengelola emosi saat kita orang tuanya terampil mengelola emosi maka anak kita akan pandai melakukan regulasi emosi. Bismillah, boleh tanya dulu. Siapa di sini bapak ibu yang secara batin merasa dekat sama putra-putrinya?

Dekat itu gimana? Dekat itu anak ngobrol banyak, cerita banyak, merasa nyaman dekat sama orang tua. Ada enggak? Ada? Atau hubungannya hanya sekedar salamualaikum apa boleh?

Rinso habis, deterjen habis, oh yaudah nanti dikirim, sudah dah gak usah ganggu-ganggu. Di rumah lagi repot, ada gak yang gitu? Ada apa banyak?

Ada apa banyak? Beberapa banyak. Beberapa anak-anak kami kalau mau dikurvakan, anak-anak kita di Almawadah Bapak Ibu adalah anak-anak yang tangki kasih sayangnya kosong. Akhirnya apa? Akhirnya adalah mungkin tadi ibu-ibu ngeliat ya bagaimana anak-anak datang meluk-meluk itu yang mereka butuhkan.

Dan hari ini kita akan belajar sedikit tentang perbedaan anak laki-laki dan perempuan. Dan ini bisa dipraktekkan juga. Buat bapak ibu agar komunikasi hubungan suami istrinya, komunikasi sebagai suami istri, sebagai orang tua juga semakin harmonis. Karena luka batin itu dimulai dari rumah.

Oke, baik kita buka bareng-bareng. Bismillah, next slide. Ada gak yang ngerasa kerepotan ngomong nasehatin anaknya?

Lalu kalau udah kerepotan tinggal bilang, Ustadzah titip ya. Lalu yang dimawadah jungkir balik. Bapak Ibu, Masya Allah ya.

Bayangin 420 anak rasanya. Gak tau lah Kadang saya tuh kalau ngeliat anak-anak tuh Ya Allah sweet banget sih Ya cuman memang kayak gitu modelnya gitu Kalau inget tuh mewe Mereka tuh kayak laboratorium saya gitu ya Maksudnya 420 anak nyari treatment buat kayak gini Oh ini gak pas, ini gak pas, ini gak pas Mereka adalah pembelajaran buat kita semua sebagai orang tua Kita belajar dari mereka Belajar menemani beberapa fase Apalagi sekarang anak di Mawadah Tidak hanya dari sekelas SLTP, tapi di Mawadah juga sudah ada tingkat MI. Kebayang gak?

Kebayang dong. Ada kelas 1 MI, ada kelas 3, ada kelas 6 dan itu subhanallah. Dan karena anak kita anak perempuan, maka ada beberapa hal yang harus kita pahami bahwa tentang ayah, bapak bagaimana sih komunikasi sama perempuan itu berbeda. Ibu kalau anda punya anak laki-laki, memperlakukan anak laki-laki dan perempuan itu berbeda. Jadi anak perempuan ini sebenarnya anak yang lentur, gampang diaturnya dari...

Pada laki-laki, jadi kalau di selatan itu kan ada dua wilayah ya, ada Arrumi, ada Mawadah. Itu sering suami kadang bilang, enak banget sebenarnya Mawadah ya. Iya memang enak banget, yang penting stok telinganya dibanyakin. pelukannya dibanyakin, stok sabarnya diluaskan. Kalau anak laki-laki itu kan kabur-kabur tuh bisa kemana-mana, kalau anak perempuan enggak, cuman ya itu.

Stok telinganya, jam tidur masih ngoceh. Itu luar biasa, belum lagi gampang terpengaruhnya. Tapi itulah yang kami upaikan dan kami butuh Bapak Ibu untuk memberi tangki cinta buat anak-anak agar mereka merasa menjadi anak yang berharga. Ketika mereka merasa menjadi anak yang berharga, anak yang berharga enggak usah kita minta mereka akan memberikan yang terbaik masalahnya banyak dari anak-anak kita yang merasa bahwa mereka dibuang di Mawadah mereka dibuang mereka tidak diharapkan mereka ditolak mereka bingung harus kemana Oke dan Bismillah kita akan bahas di next hai hai Nah tentang laki-laki dan perempuan, semoga ilmu ini juga bisa dipakai untuk lebih mengharmoniskan hubungan sesama pasangan.

Ada yang bareng pasangannya hari ini? Yang pasangannya ikut duduk bareng disini? Yang suami istri ikut duduk bareng disini?

Boleh angkat tangan dulu. Alhamdulillah pulang-pulang dari sini semakin harmonis insyaallah pak. Ibu-ibu sering ngerasa gak dimengerti gak sama bapak-bapaknya? Bapak-bapak sering gak disalahin sama istrinya?

Kenapa pak? Setiap hari masya Allah cocok berarti hadir disini. Ini hal yang perlu kita ketahui bahwa ketika orang tua tidak akur maka vibrasi ke anak pun jadi gak nyaman.

Dan betapa banyak anak-anak sekarang apalagi anak perempuan yang jadi trauma pernikahan trauma sama laki-laki karena sikap orang tua antara bapak dan ibunya tidak selaras. Efeknya apa? Banyak efeknya.

Anak perempuan yang tidak dekat bapaknya akan mudah rawan jatuh cinta. Dapet gombalan dikit bilang, kau adalah matahariku, langsung meleot. Langsung tersipu.

Anak perempuan yang melihat bapaknya keras, itu berpotensi mendapat kekerasan. Secara, mohon maaf, seksual. Jadi ketika bapaknya keras sama ibunya dan ada kekerasan secara verbal, secara omongan.

Kayak memarahi, maki-maki atau kekerasan secara fisik. Maka rentan buat anak itu akan terekam di memori anak dan anak rentan mendapat perlakuan kekerasan secara seksual. Jadi kalau menurut pengalaman pribadi saya menghandle kekerasan secara verbal. Kasus kekerasan seksual itu adalah rata-rata dimulai dari keluarga yang memang ada kekerasan di situ.

Jadi apa bedanya perempuan sama laki-laki? Secara otak laki-laki dan perempuan ini berbeda. Maka kenapa cara pengambilan keputusannya berbeda?

Maka kenapa cara melihat sesuatunya berbeda? Begitupun saat kita punya anak laki-laki dan anak perempuan kita tidak bisa menyeragamkan cara mengasuhnya. Kita buka lagi. Yes, perbedaannya.

Secara otak, ini yang laki-laki, otak laki-laki paling besar yang atas. Itu kenapa para bapak-bapak kadang kalau istrinya meninggal belum kering tanah kuburannya. Karena memang basicnya, kalau kita bilang kok kayak gitu, ini pemberian dari Allah. Terus yang kedua ada sport, senangnya kayak main-main, makanya kalau santri putra lihat tadi main sepak bola dan lain sebagainya. Berbeda sama anak perempuan.

Terus kemudian otaknya itu ada otaknya TV remote dan control center itu artinya adalah otak solusi. Para bapak-bapak otaknya seringkali langsung to the point solusinya apa? Maka kita perlu memahami dua hal yang berbeda, kebutuhan ibu apa, kebutuhan bapak apa, begitu pun kebutuhan anak perempuan, ini perempuan, perempuan emotion atau sex itu tidak terlalu banyak, maka kenapa ibu-ibu kalau sudah lelah tidak ngurus tentang urusan ranjang, benar gak? Tapi bapak-bapak bilang itu penting.

Jadi bukan mesum tapi emang kebutuhan bapaknya bu. Oke bu, ya penuhi itunya. Ya nanti akan kasih tipsnya biar si bapak-bapak langsung kalau dirembukin apa langsung. Itu nanti saya kasih tipsnya ya.

Terus selanjutnya, yang paling besar di perempuan otak perempuan adalah family. Tentang keluarga dan tentang talk, talk, talk. Ngomong, Maka kenapa madrasah utama itu adalah ibu? Karena ibu dari kecil anak mau pakai baju dia banyak ngomong, ayo adek kakinya kaki kanan angkat.

Tapi kalau anak-anak diasuh sama bapak, anak-anaknya gak banyak ngomong. Gitu gak? Tapi kalau dia asuh sama ibu-ibu kenapa?

Makanya otak bicara itu dari perempuan. Karena perempuan ibu-ibu itu mau mandiin aja dia banyak ngomong tuh. Sekarang pakai sabun dulu ya. Dan itu pak kenapa emak-emak banyak ngomel. Karena otak paling gedenya adalah tentang ngomong.

Menurut pelitian ketika perempuan kurang ngomong maka malamnya tidurnya tidak nyenyak. Oke, kita bahas dulu di next slide. Terus yang paling gede adalah family. Artinya apa?

Artinya otak laki-laki dan perempuan berbeda. Sebenarnya bahasan otak ini agak dalam. Ada istilahnya hipokampus, hipotalamus dan...

Dan otak tentang keluarga itu lebih besar perempuan. Tapi lemah di laki-laki. Jadi makanya kenapa perempuan ketika banyak perempuan yang single mother. Artinya memutuskan hidup sendiri.

Dan tetap bertahan untuk mengasuh anaknya. Karena otak tanggung jawab tentang keluarga itu lebih besar di perempuan. Berbeda sama laki-laki. Di next, ini ada beberapa perbedaan struktur kerja otak, ini otak kiri dan yang disini sebelah otak kanan.

Otak laki-laki, ini otak kiri, otak kiri itu tentang apa? tentang keputusan, tentang sesuatu yang logika itu ada di kiri, otak kanan itu otak emosi. Otak emosi itu artinya otak senang, kasih sayang dan lain sebagainya, itu di kanan.

Otak laki-laki dia bekerja terpisah antara otak kanan. dan otak kiri. Jadi kenapa kadang semisal anak sakit di rumah bapak tetap bekerja dengan tenang, itu bukan karena tidak sayang anak bu. Tapi karena otaknya dia bekerjanya terpisah.

Itu sebabnya hukum jatuh talak di Islam ada di laki-laki. Karena ketika dia sedang terbawa emosi, dia tetap bisa menahan diri untuk tidak banyak ngomong. Berbeda sama perempuan.

Perempuan otaknya zigzag. Begitu perempuan sedang sudah marah, lupa semuanya. Enggak kebayang kalau hukum jatuh talak ada di perempuan. Setiap hari bakal banyak janda.

Kenapa? Karena perempuan itu suka mengancam. Benar enggak Pak?

Kalau semisal bapaknya bilang, bu cobalah yang dandan agak modis sedikit, apa kata ibunya? Mending cari selagi sana, begitu cari beneran nangis darah. Perempuan kadang suka ngancem, tapi itu hanya ngomong doang.

Tapi kalau laki-laki cenderung gak ngomong, maka kedua perbedaan ini yang harus kita pahami. Kalau perempuan senangnya menyampaikan, ngomong, laki-laki senangnya memberi solusi. Yang sering bikin salah paham dan... di konflik di rumah tangga itu adalah ketika perempuannya ingin bercerita tapi laki-lakinya langsung matahin dan ngasih solusi.

Benar? Semisal, bapak pulang kerja, istri langsung bilang, aduh pak, tadi ya di pasar harga semuanya naik. Suami langsung bilang, ya tinggal beli. Terus istri ngomong, sebenarnya perempuan itu hanya butuh telinga. Pak, perempuan butuh telinga.

Yang penting dengerin, gak usah masukin ke hati, karena dia ngomong otak paling gedenya adalah tentang ngomong. Ngomong, ngomong, ngomong, tapi yang harus ibu-ibu sadari, sadar gak bu kalau kita perempuan itu adalah mahluk yang unik? Sadar gak bu? Sadar?

Oke kita bahas keunikannya. Di next slide kita akan bahas beberapa nanti poinnya di sini. Uniknya perempuan, perempuan itu suka sekali tidak bisa berterus terang ketika dia marah. Itu salah satu poin dari otak yang dimiliki perempuan. Maka penting buat perempuan mulai hari ini belajar clear dengan apa yang dia rasakan.

Contoh ibu marah, bapak nanya. Bu marah. Terus ibunya bilang enggak.

Benar enggak? Terus bapaknya pergi ninggalin. Tambah marah enggak bu? Pak. Itu yang pertama, yang kedua belum lagi kalau ditanyain, Bu mau makan apa?

Jawabnya apa Bu? Terus dijawab nasi goreng, gak suka. Apa Bu? Terserah.

Soto males berkuah. Urusan makan bisa jadi luka batin. Bisa jadi bilang, ternyata menikahiku 20 tahun tidak ngerti favoritku apa. Dan perempuan itu makhluk terkepo, itu valid. Perempuan sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bikin pertikaian rumah tangga kadang.

Contoh, Pak nanti kalau aku meninggal kamu nikah lagi enggak? Betul? Laki-laki logis, ingat laki-laki logis, dia akan diep, dia yang ngurus anak-anak siapa? Pasti nikah lah.

Lalu kata perempuan, kata istrinya, jujur sekarang ada siapa di dalam dirimu selain aku? Ribut. Itu yang harus dibedakan, yang perempuan pakainya perasaan, yang laki-laki logis sesuai logika.

Yang perempuan seneng digombali, yang laki-laki males ngegombali. Tapi kalau dibilang, iya aku gak nikah, aku akan setia, itu gak percaya kan Pak? Ah yang benar.

Itu perempuan, belum lagi pertanyaan-pertanyaan yang seringkali kadang terlihat dalam tanda kutip agak kurang masuk akal. Bapak-bapak pernah gak ditanyain gini, Pak sayang gak sama aku, pernah gak? Sering, Masya Allah.

Terus Anda jawab apa Pak? Bapak-bapak jawab apa kalau ditanyain kayak gitu? Ya sayang, terus masih nanya lagi sayangnya seberapa, berubah apa tidak gitu kan. Dan anak-anak perempuan kita juga butuh itu. Nah, mama sayang.

Terus kalau anda bilang, udahlah bun, anak-anak kan pasti tahu kalau orang tuanya sayang. Tapi ingat, ungkapan sayang juga butuh diucapkan. Karena kita bukan aliran kebatinan. Siapa di sini yang sering bilang, nak bapak sayang sama kamu?

Ada? Ada? Siapa yang sering bilang, nak ibu sayang sama kamu? Ada?

Mulai sekarang latihan Bapak Ibu sering-sering ngomong kayak gitu gak usah dipinta. Anak itu anak perempuan lebih suka kata-kata. Jadi ketika Anda sering bilang nak Ibu sayang sama kakak, Ibu sayang sama mbak.

Dia akan merasa disayang. Tapi kalau kita bilang kita sayang tapi kita marah-marah. Lalu tidak sinkron antara katanya sayang tapi sering dimarahin. Iya kan?

Maka penting untuk kita sering menyampaikan. Bapak juga mulai hari ini Pak ya pulang dari sini banyak-banyak bilang, Ibu I love you. Ini demi keutuhan rumah tangga Pak. Karena anak itu dilahirkan, anak yang luar biasa itu dilahirkan dari rumah tangga yang bagus. Yang harmonis.

Kok bapak-bapaknya langsung geli gitu sih? Atau bilang pak, love you sekebon. Oke, perhatikan di dalam sini di layar, di kiri itu gambaran otak laki-laki, ini gambaran otak perempuan. Jadi ketika otak laki-laki, ketika laki-laki dalam kondisi marah atau gak nyaman, maka yang ada bercaknya dia hanya termenggang. Bagian otak kanan, tapi ketika otak perempuan ketika dia marah maka amburadul.

Itu yang bikin kenapa perempuan lebih mudah stres daripada laki-laki. Laki-laki stres juga enggak? Stres juga.

Laki-laki itu stresnya karena perempuan banyak ngomong. Dan otaknya karena otak laki-laki itu adalah... solusi, maka kenapa kalau ibu-ibu cerita dia langsung matahin dan ngasih solusi itu yang harus dipahami jadi kalau bu, kalau anda cerita terus bilang pak, kayak gini, yaudah gini aja langsung bilang, Alhamdulillah laki banget suami saya, ya Allah Karena otaknya solusi, itu sebabnya kalau bapak-bapak nonton itu berubah-rubah channelnya. Bapak-bapak nonton nih di internet atau TV, ganti. Lagi iklan, ganti.

Kalau ibu-ibu lagi nonton sinetron, ditungguin meskipun iklan. Itu perbedaannya. Dan laki-laki dan perempuan itu berbeda, ketika laki-laki bilang gak apa-apa itu artinya memang tidak apa-apa, tidak usah dikejar ya ibu-ibu ya. Kalau bilang pulang kantor, pulang kerja terus bapaknya wajahnya agak mengkerut terus tanya, kenapa pak?

Gak apa-apa, berarti gak apa-apa beneran, gak usah dikejar. Tapi berbeda pak dengan perempuan, kalau pulang kenapa mah? Gak apa-apa, tanya terus pak, kenapa mah? Kenapa mah? Karena itu yang dibutuhkan perempuan.

Bisa dipahami? Karena laki-laki itu cenderung tutup poin, kalau enggak, enggak. Dan laki-laki, ibu-ibu sering kesel gak sama bapak-bapak? Karena kalau tidur langsung ngorok.

Nempe langsung. Terus yang ibu-ibu, enak sekali dia ya. Oke kita bahas dari secara otak. Ketika laki-laki tidur maka otaknya langsung off 70%. Maka kenapa laki-laki lebih mudah tidur nyenyak daripada perempuan.

30% nyanyalah hanya bisa mendengarkan suara-suara di luar rumah alias suara pager. Suara motor, suara ada bunyi bangun. Tapi suara anak nangis di dalam rumah, bapak tidak bangun.

Berbeda dengan perempuan, Allah kasih ketika perempuan tidur otaknya tetap nyala 70% 30% nya off. Maka kenapa ketika ada anak nangis dia bangun, itu adalah pemberian dari Allah. Jadi kalau suami anda tidurnya gampang alhamdulillah otaknya bagus.

Bapak Ibu ini penting, ini demi keharmonisan keluarga begitu anda harmonis, anak-anak itu happy, erat kaitannya. Kita pontang-panting belajar parenting, kalau hubungan di dalam rumah tidak oke, tidak sejauh. jalan maka tetap emosi Anda akan terbaca oleh anak nanti kita akan bahas bahwa anak itu memantulkan emosi orang tuanya tapi ketika bapak ibunya sweet saling cinta romantis harmonis maka itu itu bagus buat tumbuh kembang anak kita next slide ini beberapa perbedaan laki-laki dan perempuan ya Oke diklik klik klik klik kehebatan ada yang laki-laki ini laki-laki lebih mampu perempuan kurang mampu ya komunikator ulung anak perempuan juga ya pinter merayu kalau punya sesuatu pengen apa tuh hai hai Ibu sehat gak ada maunya.

Bapak ganteng deh hari ini. Komunikator ulung. Multitasking karena perempuan otak korpus kolosum yang lebih tebal maka lebih mudah multitasking. Bapak-bapak tidak bu ya. Jangan paksakan suami anda untuk multitasking.

Bapak-bapak. itu kalau lagi fokus sesuatu, beliau akan fokus kepada itu. Berbeda dengan ibu-ibu yang bisa melakukan banyak hal di satu waktu. Tapi efeknya adalah gampang, stress. Orang yang terbiasa multitasking, otaknya mudah rusak.

tapi bapak-bapak enggak. Lalu bapak-bapak ketika fokus kepada sesuatu, maka daya pendengarannya menurun. Jadi kalau bapak-bapak lagi pegang sama HP, fokus, itu enggak dengar. Kalau dipanggil, Pak, Pak, enggak noleh.

Bukan karena tidak menghiraukan, tapi karena daya pendengarannya menurun. Maka tidak usah terlalu lama dipanggil, lalu colekin saja. Bisa dipahami, Bu?

Jadi kalau bapak-bapak lagi nonton sesuatu, terus enggak dengar, itu bukan karena tidak ingin mendengarkan. Kan? Karena daya pendengarannya menurun.

Pola hubungan perempuan penyayang dan pengasih. Laki-laki lebih ke logika. Pemecahan masalah perempuan pakai perasaan. Laki-laki lebih realistis dan lebih mampu. Oke, di next slide.

Ini ya, kita baca perbedaan otak wanita dan perempuan. Otak wanita dan laki-laki. Oke, yang perempuan ini yang warna pink, yang laki-laki yang biru. Pria mengeluarkan tidak lebih dari 7.000 kata.

Menurut penelitian otak laki-laki itu mengeluarkan 7.000 sampai 9.000 kata. Laki-laki yang cerewet itu 9.000. Tapi perempuan 15.000 sampai 20.000 kata. Pak saya kasih tips pak biar sampai rumah kalau bapak pulang kerja istrinya sudah selesai ngeluarin 20 ribu kata. Setiap siang telepon pak, lost speaker dibiarin ngomong sendiri.

Bapak cukup ajukan satu pertanyaan, gimana tadi di pasar? Biarin cerita dulu. Bapak silahkan melakukan yang lain, habis itu nanya oh terus tadi harga cabai berapa? Nanti akan cerita. Itu dalam menghabisin stok 20 ribu kata, ini banyak yang dilakukan dan ini banyak yang dilakukan.

banyak efektif kawan-kawan. Begitu suami pulang dari kerja, istri sudah lemas karena sudah mengeluarkan 20 ribu kata. Cocok?

Tapi kalau bapak tidak nelpon dan tidak bertanya di siang hari, maka bapak pulang, istri masih seger untuk ngeluarin 20 ribu kata. Mending pilih yang mana? Maka bener, beberapa di training saya coba sampaikan ini dan ini bekerja.

Banyak para bapak-bapak yang akhirnya ketika kantor, ketika kerja itu nanya tuh, nanya, ma tadi masak apa? Cerita. Tadi gimana di kantor? Cerita.

Tadi gimana di rumah? Tadi gimana ini? Ya di law speaker aja, biarin dulu, cerita. Ketika pulang istrinya sudah seneng, kenapa? 20 ribu katanya udah keluar.

Jadi anda pun tidak akan dibombardir dengan banyaknya omongan-omongan lagi. Sepakat? Bu, telpon bapaknya siang, aku butuh mengeluarkan 20 ribu kata. Oke, dan ini pun yang terjadi di bumi damai al-mawadah. Santri kita punya stok 20 ribu kata.

20 ribu kata dikali 420 anak. Kebayang betapa rame-nya? rame kalau saya ngisi luar kota terus pada bilang gini iu-iu ataupun panitia penyelenggara bilang gini Masya Allah Bunda Anik capek ya di luar saya bilang saya justru istirahat di luar Kenapa kalau saya ngisi luar kota malam harinya saya bisa tidur lebih nyenyak tidak denger suara tapi kalau di kota itu tidak bisa terjadi jam 11 mungkin baru senyap setengah tiga itu udah mulai jam tiga udah udah mulai itu udah gak bisa Pak. Jam-jam sepi itu di Mawadaya itu adalah jam-jam sekolah.

Itu baru tenang rasanya. Kemudian riuh lagi 20 ribu kata. Jadi pahami ketika putri Anda interlokal, jangan bilang gini, apa boleh?

Cerita apa boleh? Tugas orang tua mendengarkan. Tidak perlu langsung.

Seber reaksi cerita, bu tadi ya nasinya itu bu ada gininya-gininya. Oh iya, sudah jangan langsung ya bentar lagi ibu telpon wali asuh. Salah, salah. Gimana dengerin, oh iya, iya, iya.

Selesai itu sudah kok. Benar gak? Kadang tidak butuh solusi anak-anak kita itu.

Butuh apa bu? Yang sakit itu baru dia cerita, Bu, tadi ya aku tuh di wilayah kayak gini, langsung ibunya naik darah. Langsung bapaknya bilang, kalau kayak gini ceritanya kita boyong aja.

Enggak gitu pak. Banyak santri di Mawadah ada beberapa ya kes yang kadang hanya butuh cerita ke orang tuanya. Bilang, aku enggak kerasan, disini kegiatannya banyak, aku kangen pengen nangis. Itu sebenarnya bukan untuk kita tindak lanjuti dengan...

serius. Kadang hanya untuk membuang 20 ribu. Tapi ada faktanya ada beberapa orang tua yang reaktif.

Yang langsung bereaksi. Langsung datang ke wilayah. Langsung bilang Neng, mau dijemput sekarang.

Terus anaknya galau. Gak mau boyong. Ibunya bilang, boyong.

Daripada telepon nangis-nangis terus. Ingat kalau anak-anak telpon cerita itu hanya butuh didengarkan. Anda tenang tidak perlu reaktif.

Oke? Bismillah bentar lagi interlokal rame nih. Jadi kalau anak cerita dengerin aja.

Meskipun ceritanya menyedihkan atau dia sedih atau dia ngerasa gimana. Dengerin dulu. Oh iya di kamar kayaknya aku tuh gak punya temen dan semuanya.

Oh iya iya ibu ngerti kamu sedih. Nanti kita akan ajarkan gimana. Bapak ibu bisa membantu anak untuk secara emosional itu nanti dewasa.

Terus selanjutnya, pada pria otak kanan berkembang terlebih dahulu. Tapi pada wanita otak kanan dan kiri berkembang seimbang. Itu sebabnya kenapa anak perempuan lebih kelihatan berprestasi daripada anak laki-laki. Anak perempuan yang kecil lebih mudah diajarkan baca tulis daripada laki-laki.

Tapi begitu laki-laki biasanya umur 7 tahun. dia otak kirinya berkembang dia akan melesat anak laki-laki ketika umur di bawah tujuh tahun itu diajarin baca tulis itu enggak serius bener enggak jadi akhirnya mikirnya kok anakku enggak sama ya sikap si adeknya yang perempuan cepet bisa sih kakaknya enggak karena otak laki-laki itu otak main termasuk kalau anda mau bertanya kepada anak laki-laki jangan langsung tanya PR nak pulang lah ada ada PR enggak? Jangan. Tapi yang ditanyakan apa?

Otak mainnya dulu, otak emosinya. Kamu senang gak di sekolah? Tadi main apa?

Main, main, main, main, baru pertanyaan ke 10 ada PR atau enggak? Maka kenapa seringkali di SD juara-juara kelas itu diraih oleh anak? Bisa dipahami sampai sini?

Bukan berarti ketika anak laki-laki tidak juara, bukan berarti tidak pintar. Tapi karena otak kanannya, otak mainnya, otak emosinya, dia berkembang duluan daripada otak kirinya. Tapi ketika laki-laki otak kirinya berkembang, dia pesat. Bagus.

Terus selanjutnya. Pria otak tengahnya tipis, otak kiri dan kanannya bekerja sendiri. Kalau pria tertekan, dia akan diam mencari solusi.

Berbeda sama perempuan. Kalau perempuan sedang tertekan, dia ngomel. Berarti kalau ibu-ibu banyak ngomel artinya ibu-ibu sedang tertekan. Bercanda.

Tapi kalau bapak-bapak ada masalah itu bawa dia diem bu. Jadi jangan dipaksa untuk bercerita dulu. Begitupun anak laki-laki. Kalau anak laki-laki ada masalah dia diem.

Diem dulu, temenin dulu. Baru kalau dia sudah siap untuk ngomong dia ngomong. Berbeda sama anak perempuan.

Kalau anak perempuan ada masalah dia pengen bercerita. Maka. maka Bapak Ibu di Mawadah itu ada delapan tim konselor delapan dan dua soalnya 10 ya 10 tim konselor 11 sama saya terus itu Masya Allah itu karena kebutuhan 20.000 kata anak kita itu tim-tim konselor yang banyak mendengarkan itu kayak diburun sama anak anak-anak ketemu sedang mau cerita itu Subhanallah makanya bantu urai kasih juga telinga buat anak-anak jadi ketika anak-anak cerita jangan langsung dipatahkan ya terus kemudian wanita juga tetap butuh bicara wanita jika curhat hanya ingin disimak anak perempuan kalau cerita pastikan mata kita menatap itu kunci Anak perempuan yang ketika cerita itu diabaikan sambil pegang hp, maka dia merasa diabaikan.

Jadi kalau anak perempuan kita mau cerita, bu aku mau cerita, taruh tatap apa nak? Itu dia merasa berarti. Siap pak ya? Bapak sepulang dari sini kalau istri mau cerita ditatap pak ya matanya ya.

Saya kasih info pak ya, di saat perempuan itu ketika ngomong itu matanya ditatap, diperhatikan anda serius menyimak. Maka itu sudah separuh obat buat perempuan. Begitu ibu-ibunya tenang, insyaallah suasana rumah aman. Karena ketika ibunya yang tantrum, ngereok, ibunya yang sompek pak, sompek. Semua rumah, di rumah kondisinya jadi horror.

Benar gak? Benar gak bu? Mending mana bu, ibu tenang sama ibu horror.

Iya kalau ibu-ibu tenang, bu ini kunci bu ya, kalau anda hatinya lapang, anda tenang, di dalam tubuh anda itu ada namanya istilahnya anti aging, anti penuaan. Kalau anda lapang dan tenang, anti penuaan di dalam diri anda itu akan terproduksi secara alami. Tapi kalau anda sering marah, maka... Meskipun Anda pakai skincare harga jutaan, itu tidak akan membuat anti-aging terproduksi secara baik. Jadi banyak sekali di kelas-kelas healing saya yang perempuan rajin rilis dan tenang itu suaminya bilang kok tambah cantik mah.

Ya jadi inner beauty nya begitu pun anak-anak kita, anak-anak kita butuh telinga dan dia butuh untuk disimak ketika curhat. Jadi kalau anak-anak mau cerita, nanti kan sambang santri lagi nih, tanyain langsung praktek, taruh HP-nya. Nah jarang-jarang kan bapak sama ibu dengerin kamu cerita, kamu pengen cerita apa? Gimana kabarmu di wilayah? Kamu sekarang gimana?

Tanya pertanyaan-pertanyaan yang membuat dia akhirnya bercerita banyak dan Anda perhatikan. Ingat ketika anak bercerita Anda tidak reaktif, tidak langsung bercerita. bereaksi, hanya butuh disimak, didengarkan. Anda gak perlu langsung bilang marah, yaudah nanti mama yang ngubungin wali asuh. Tenang, tenang, dia hanya butuh didengarkan.

Terus selanjutnya, pria kurang menyukai kontak mata. Lebih suka melihat benda. Itu sebabnya ibu-ibu kalau anda pengen tanya penampilan anda ke suami. Anda foto aja kirim ke HP-nya.

Karena laki-laki itu lebih senang melihat benda daripada face to face melihat mata. Itu bedanya. Maka ketika perempuan itu hectic morning. Kalau bahasanya itu kondisi pagi yang horror. Jalan-jalan itu di mata laki-laki itu sebagai benda.

Oke, jadi laki-laki memang lebih menghindari kontak mata, maka tapi perlu dilatih bapak-bapak demi kemakmuran rumah tangga dan agar anak-anak juga merasa diinikan kalau Anda punya anak cewek, ya anak cewek ya, wali santrinya. maka ditatap setiap bercerita pria sudut pandang matanya sempit berbeda sama wanita yang sudut matanya luas pria cara sudut matanya itu begini runcing menurut ilmu penelitian. Maka kenapa para bapak-bapak seringkali tidak bisa melihat sesuatu secara luas.

Jadi beliau bertanya semisal bajunya dimana? Ininya dimana? Sisirnya dimana?

Banyak nanya bu. Kadang dekat tapi gak kelihatan karena cara melihatnya runcing. Berbeda sama perempuan, perempuan melihatnya luas. Dan itu juga mempengaruhi ketika laki-laki belanja. Bapak-bapak kalau beli butuhnya sampo masuk langsung masuk rak sampo, bayar.

Benar? Kalau perempuan baru masuk pintu udah kelihatan seluruh isi toko. Kenapa sudut matanya luas? Begitupun anak perempuan kita, masuk kemana langsung kelihatan, aduh itu lucu, itu lucu. Jadi kalau anak perempuan bilang, ma ini lucu ya, itu minta dibelikan maksudnya.

Kalau laki-laki, apanya yang lucu? Ngelihat bloknot ini lucu ya Laki-laki apa yang lucu Maka pemilihan barang antara laki-laki dan perempuan itu berbeda Kalau laki-laki nyuruh tegas Bloknot gambarnya hitam Perempuan unyu-unyu Iya enggak? Benar? Maka kenapa perempuan, anak-anak perempuan kita Barangnya banyak sudah tadi dapat paketan cinta bu Terima kasih Itu karena beli sesuatu bukan berdasarkan kebutuhan, berdasarkan kelucuan.

Terus pria tahu arah dengan pasti, wanita kesulitan dalam membaca peta dan petunjuk. Makanya kenapa perempuan kurang bagus membaca mapping jalan, arahnya kemana. Kalau ditanyakan ini rute ke sini, ke kanan, ke kiri itu kesulitan.

Laki-laki lebih jago. Belanja adalah teror bagi pria, melelahkan. Tapi kalau perempuan itu adalah surga kalau suruh belanja.

Berbeda, memang berbeda. Terus pria gemar mengganti saluran TV karena otaknya solusi, perempuan tekun melihat TV, lebih tekun. Jadi sebenarnya anak perempuan kita...

anak-anak kita, anak perempuan itu lebih tekun daripada anak laki-laki maka saya melihat perbedaan yang cukup nyata antara anak arumi sama anak mawadah kalau anak arumi itu kurang kalau anak laki-laki gitu ya kurang tekun terus kemudian pria jika mengalami emosi negatif Hanya berimbas di otak kanan, tapi kalau perempuan dia berimbas ke semua otak. Oke, boleh di next slide. Pria jika kesel atau marah mudah berterus terang, tapi kalau perempuan saat marah susah terus terang.

Begitupun anak kita, kalau tadi ketemu terus wajahnya murung, adek kenapa? Gak apa-apa. Ingat anak perempuan, berarti harus dipaksa untuk ngomong lagi kenapa. Oke di next slide. Oke, so Bapak Ibu maka kita perlu berlatih mengelola emosi kita karena tadi sudah tahu perbedaan laki-laki dan perempuan.

Berbeda enggak ternyata? Bu, saya kasih tips ya untuk gimana, disini ada yang punya anak laki-laki? Sering ngerasa kesulitan enggak ngasih tahu anak laki-laki? Banget. Oke, ada beberapa hal yang membuat kadang anak laki-laki atau para laki-laki itu tidak mendengarkan.

Hindari menasehati anak laki-laki atau laki-laki pria, suami semisal dalam kondisi beliau sedang lapar. Tapi kalau bapak-bapak lagi makan atau sudah kenyang enak diajak ngobrol. Kalau bapaknya... Pastikan penuhi kebutuhan perut dan di bawah perut.

Itu aman. Maka itu kuncinya itu anak laki-laki yang pertama jangan ditanyain langsung akademik. Dapat nilai berapa itu gak suka.

Tanya dulu main-main apa baru nilainya. Kalau anak perempuan tanyain. emosinya, perasaannya, nak kamu ngerasain apa sekarang dan izinkan dia bercerita. Dan pastikan kontak mata kita itu saja sudah akan membantu membuat perubahan yang cukup besar buat anak perempuan.

Jadi sebenarnya kalau ditanya di mawadah anak-anak yang dalam tanda kutip sedang caper itu treatmentnya apa? Banyak disambangin, banyak dikasih peluk, didengerin. Sudah, kuat-kuat aja kayak gitu. Banyak ketemu peluk, nangis, itu kayak gitu treatmentnya.

Dan alangkah luar biasanya kalau kita kerjasama mengisi itu. Karena banyak dari kita yang ternyata masih belum terampil mengelola emosi. Apa yang terlintas di benak Bapak Ibu kalau dengar kata emosi?

Apa? Marah. Padahal apakah emosi itu hanya berisi tentang marah?

Enggak, emosi itu apa sih? Emosi itu adalah reaksi atau sebuah perilaku atas suatu kondisi yang mana emosi itu disebabkan oleh perjalanan masa lalu. Kondisi kita dan kondisi saat itu.

Jadi kalau kita lagi ngantuk maka lebih mudah reaktif, lebih mudah marah daripada kita lagi seger. Itu emosi. Dan emosi ini dihadirkan tidak untuk menyakiti kita. Emosi ini sebenarnya...

Ini adalah tanda bahwa kalau kita ngerasa marah apa nih yang harus diperbaiki. Tapi kalau kita ngerasa senang apa yang mesti dirawat. Jadi ketika Bapak Ibu punya rasa marah, kesel, kecewa, seneng. Itu jangan terlalu mendramatisasi perasaannya.

Tapi berpikirlah bahwa apa nih yang harus saya perbaiki kalau saya marah. Semisal Anda telpon anak terus Bapak... Bapak ibu kayak kesel sama mereka. Itu bukan lantas mendramatisasi dengan marah-marah ke anak.

Tapi berpikirnya adalah apa yang harus saya perbaiki. Karena saya ngerasa kecewa atau marah sama anak. Sepakat?

Jadi emosi ini bukan untuk kita dramatisasi. Karena apa? Emosi ini hanya sign. Sign itu artinya tanda. Sama kayak perut.

Perut itu adalah organ tubuh yang menjadi pusat tanda. Dari beberapa tanda yang terjadi di dalam tubuh kita. Orang yang lapar tandanya di perut. Orang yang masuk angin tandanya di perut. Orang yang kebelet ke kamar mandi tandanya di perut.

Kira-kira menjadi solusi enggak ketika kita lapar tapi kita enggak ngapa-ngapain. Solusi enggak? Atau kita lapar kita larinya ke kamar mandi. Solusi enggak? Jadi saat kita ngerasain emosi-emosi yang mungkin dirasa gak nyaman kayak marah, kecewa.

Jangan fokus pada emosinya. Tapi langsung Bapak Ibu berpikir bahwa apa yang saya harus perbaiki karena saya marah. Dan ini akan sangat membantu semakin orang tua terampil mengelola emosi maka itu akan membuat anak-anak tidak tempramen.

Jadi anak-anak yang emosional anak-anak yang dikit-dikit pokoknya aku harus dijemput sekarang. Itu adalah anak-anak yang lahir dari pengasuhan yang tidak terampil mengelola emosi. Pengasuhan yang ketika ibunya melihat handuk basah di kasur langsung marah.

Yang ketika melihat anaknya masih dalam proses belajar dan belum seperti ekspektasi kita langsung marah. Begitu orang tua gampang marah, maka anak meniru untuk mudah marah. Bapak Ibu boleh yuk coba direnungkan.

Menurut Anda, apakah anak-anak kita adalah gambaran diri kita? Benar? Gambaran Anda enggak kira-kira?

Jadi kenapa yang mesti belajar itu kitanya juga. Jangan cuma bilang, Mbak pengurus tolong anak saya diajarin gimana sabar. Tapi ternyata kita ada apa dikit langsung ngereok, langsung ngereok. Anak kita itu adalah cerminan, gambaran dari orang tua. Saat kita tidak terampil mengelola rasa marah kita, maka anak kita juga menjadi anak yang tempramen.

Tahu tempramen? Tempramental itu anak yang gampang reaktif. Ada hal dikit marah, ada hal dikit kena senggol temennya aja langsung nelfon.

Aku dibully. Ada loh kasus gitu, tapi ternyata cuma kena senggol tapi aku dibully. Ada yang cuma karena ngantuk waktu jamaah ngantuk dibangunin langsung marah ninggi.

Bisa gak aku gak dibangunin? Kenapa? Itu adalah cerita.

Terminan dari bagaimana mereka diasuh. Jadi PR banget di Mawadah. Dengan 420 santri yang latar belakangnya berbeda.

Pengasuhannya berbeda. Dan kami terus berlatih untuk menjadi orang tua. yang baik buat anak-anak dan mari bareng-bareng. Di saat kitanya tenang, tapi ketika anak tersulut pantulan emosi dari orang tua, maka dari mana anak akan tenang juga?

Oke? Itu Bapak Ibu. Maka tadi di RWS kita disampaikan kan bahwa tidak membebani kondisi psikis anak dengan kondisi yang ada di rumah. Belum lagi ketika orang tua marah, biasanya Anda bisa kontrol enggak apa yang Anda sampaikan.

sampaikan ke anak. Bisa enggak? Marah itu boleh enggak sih?

Boleh. Boleh. Boleh apa enggak? Kalau boleh kenapa banyak anak yang luka batin Bu? Boleh atau tidak?

Hah? Kenapa? Yang penting jangan sering-sering. Terus sekalinya marah keluar isi kebun binatang.

Kalau orang sudah marah, kadang dia gak kontrol apa yang disampaikan. Dan ketika kita orang tua marah, kita sekali ucap, anak mengingatnya itu seumur hidup. Kalau dicek lagi anak-anak kita yang dalam tanda kutip caper itu pernah dapat perkataan yang orang tuanya mungkin sudah lupa akan itu. Kalau kita lagi marah kita tinggal bilang memang nih anak gak tau diuntung selesai. Tapi anak mendengar dan itu terngiang sampai dia dewasa nanti.

Kok anak, kok beda banget sih sama kakaknya? Kita sekali ngomong gitu selesai, enteng. Tapi anak itu nancep di anak dan itu terbawa sepanjang hidupnya.

Maka nanti akan belajar, kalau lagi marah apa sih yang harus dilakukan? Oke lanjut, waktu kita terbatas. Ada tujuan spesifik emosi sekali lagi tadi untuk tanda di next slide.

Jadi mulai hari ini Bapak Ibu ayo berlatih bareng-bareng. Kalau ada perasaan gak nyaman, misal Anda kecewa, marah, bukan Anda berfokus kepada perasaan marahnya. Bukan hanya ingin berpikir melampiaskan marahnya Tapi berpikirlah apa yang harus saya benahi Sebab marah ini Bisa jadi kesabaran kita yang sumbunya masih pendek Di next slide, ada dua emosi. Ada emosi positif, ada emosi negatif.

Apa yang dimaksud emosi positif? Emosi positif itu adalah perasaan-perasaan yang dirasakan nyaman. Seperti tenang, bahagia, gembira.

Itu emosi positif. Emosi negatif apa? Emosi-emosi yang dirasakan tidak nyaman.

Seperti marah, kecewa, kesel, jengkel, sebel. Itu emosi negatif. Dan dua emosi ini dihadirkan oleh Allah. Bukan untuk melukai kita, termasuk emosi negatif. Jadi di saat anak kita marah, kita tidak perlu malah memarahin mereka.

Di saat anak kita kecewa, kita tidak perlu bilang gak boleh kecewa. Karena faktanya Bapak Ibu, ada beberapa anak kami, anak kita di Mawada. Yang sering ngedrop, sering down. Dan karena seringkali ketika dia sedih, orang tuanya langsung bilang, Cakunda iya lah nangis. Nangis tuh boleh gak sih?

Kenapa terus kalau saat anak nangis kita langsung panik? Nangis itu bapak, ibu adalah bagian dari pembersihan racun yang ada di dalam tubuh kita saat kita merasakan emosi negatif. Orang yang sedang nangis maka hormon yang keluar adalah hormon endosomal.

Hormon tenang. Maka di saat anak setelah nangis, dia akan punya kekuatan baru. Dan betapa sedihnya saat orang tua tidak mengizinkan anaknya hanya sekedar untuk nangis.

Banyak orang tua yang reaktif baru anak cerita, Di sini lagi ujian, gak hafal-hafal apalagi anak tafit. Ini gak lulus-lulus mau naik jus. Baru nangis orang tuanya langsung bilang gak usah nangis.

Bentar lagi dijemput kita boyong aja. Lo salah. Padahal maksud anak bukan gitu.

Akhirnya ketika anak bercerita dan mendapatkan reaksi atau feedback. Atau respon dari orang tua seperti itu. Dia akan takut bercerita.

Kalau Bapak Ibu boleh ngobrol lagi sama anak, anak itu banyak yang masuk program Tafid begini begitu kadang pengen jadi juara, itu kalau ditanyain untuk apa nak? Satu, nyenengin orang tua. Masalahnya, kadang kita orang tuanya terlalu egois, gak siap menemani proses itu.

Kalau ditanyain kadang nak ngapain, kadang nangis, kadang pengen ngasih yang terbaik buat orang tua. Tapi masalahnya orangtanya baru dia bilang, disini capek, yaudah kita pulang aja. Gak kayak gitu, dia hanya butuh wadah untuk meluapkan rasa capeknya. Ingat emosi positif negatif itu adalah suatu hal yang normal terjadi pada manusia. Tidak mungkin manusia, anak kita ceritanya seneng-seneng terus, itu gak mungkin.

Itu yang harus kita sadar. Kebayang gak bu, kebayang gak pak, kalau anak kita itu punya emosi positif saja, seneng doang, seneng aja. Begitu dia setiap ketemu ketawa terus tidak berhenti, ngeri gak?

Anda punya anak bayi, terus Anda bilang aku tidak ingin anakku nangis, terus anaknya ketawa terus. Kira-kira sama bapak ibu dibawa kemana? Diruyah, ini ketempelan apa, maka anak nangis, sedih, ketawa, senang, ceria, kecewa itu adalah bagian dari proses anak hidup.

Jadi ketika anak nelpon, Ma, aku tadi malam menang FBM, Ma. Alhamdulillah. Begitu anak nelpon lagi, Aku capek banget gak kerasan.

Alhamdulillah fasenya ganti. Gak usah yang, Wah kemarin seneng-seneng. Sekarang nelpon nangis. Bukan gitu. Apalagi kalau bilang, Udah-udah gak usah nangis.

Gak usah cerita. Di rumah lebih parah kondisinya. Kasian kan.

Terima anak kita kondisi jatuh bangunnya, bangkit jatuhnya, nangis ketawanya, kita terangkul semua. Karena ingat anak kita manusia bukan AI. Kalau anak anda robot, anda setel cus.

Ngafalin 30 juz satu bulan Langsung ketawa terus Senyum terus bisa Tapi karena anak kita manusia Imannya juga yazid wayangkus Maka kenapa tadi grafik Progres almawadah naik dan turun Namanya manu Manusia Jadi kalau bilang neng kemarin Alhamdulillah udah kerasan sekarang gak kerasan Normal Justru yang ngeri kalau kerasan terus Terus gak mau pulang Terima kasih Ya kan? Normal, jadi kalau nangis, ketawa, kadang kerasan, kadang enggak, itu adalah bagian dari dinamika kehidupan. Oke, ngomong-ngomong nih, karena kita akan belajar melakukan regulasi emosi, bagaimana kita akan tahu jenis-jenis emosi kalau kita belum kenal dengan emosinya. Bapak-bapak, ada Bapak Ibu ada yang tahu enggak apa bedanya gembira, senang, dan bahagia? Beda gak gembira, senang, bahagia?

Beda? Bedanya apa? Apa-apa? Oh ah gelap.

Gembira itu perasaan suka yang diekspresikan. Anak-anak tadi menang lomba, itu adalah ekspresi gembira. Kalau senang itu adalah perasaan suka yang hanya bertukar.

Tahan 2 sampai 3 bulan. Oh anak lagi senang nasi goreng. Dikirim nasi goreng terus.

Suka. Nanti tahun depan bisa jadi topiknya ganti atau lain. Kalau bahagia perasaan tenang dan tentram meskipun dia ada masalah. Itu bahagia.

Jadi kita seringkali kadang suka keliru. Bedain gembira, senang dan bahagia. Dari sisi emosi negatif. Apa bedanya sebel, kesel, jengkel? dongkol kira-kira ibu-ibu ke suaminya tingkatannya sebel kesel jengkel apa dongkol bedanya apa campur OS campur ya Bu Bapak ke istri tingkatannya sebel kesel jengkel apa dongkol Pak Oh saya Tuh, makanya lain kali ngajak suami ya, biar selaras kalau belajar.

Auto pulang sini auto honeymoon nanti, besok kan tanggal merah ya. Sebel, sebel itu perasaan tidak suka, yang sementara. Kesel, perasaan tidak suka yang sudah ada muatan rasa marah, ada muatan ingin ngerubah, itu kesel.

Jengkel, itu lebih. lebih dalam, dongkol lebih dalam daripada jengkel. Oke, di next slide. Kita selesaikan adzan dulu. Yang terekam bukan nasihat kita, melainkan emosi yang menyertai di setiap kata.

Sekali lagi, anak itu kadang kita gak usah bilang kalau kita marah, pantulan rasa marah kita sudah dibaca oleh anak. Kita gak usah bilang, aku kesel, mama kesel, ibu kesel, bapak kesel sama kamu nak, gak usah bilang, kita diem saja, mereka langsung bisa mengerti bahwa orang tuanya gak nyaman dengan dirinya. Pertanyaannya, ketika banyak anak yang merasa tidak diterima oleh orang tuanya, sebenarnya apa kondisi batin orang tuanya?

Berarti apa Bu? Apa Pak? Banyak loh anak-anak yang merasa tidak diterima oleh orang tuanya.

Bisa jadi kondisi batin orang tuanya membandingkan satu anak dengan anak yang lain. Bisa jadi kondisi batin orang tuanya mikir, kok anakku gak kayak itu ya? Kok dia gak kayak kakaknya ya?

Dia gak kayak adeknya ya, sehingga ketika kita dalam batin saja ngerasa kayak gitu, pantulan itu akan diresapin oleh anak dan dia akan merasa dirinya ditolak. Jadi Bapak Ibu sekali lagi, anak itu gak usah ngomong, anak itu pantulan energi. Maka coba perhatikan Ibu-Ibu, kalau Anda sedang tidak tenang, anak itu rewel.

Kalau Anda tenang, anak itu aman. Dan itu juga nyetrum ke yang dipondo. Kalau Anda lagi konflik, Anda teringat sama anak, anak langsung teringat sama orang tua.

Begitu anak juga ngirim batin, kangen mama, Anda juga keinget. Itulah kondisi batin. Maka kata-kata disini menjadi tidak terlalu berfungsi di saat kita masih batinnya enggak karuan. Banyak dari kita kadang bilang, saya sudah nasehatin anak dengan cara pelan. Tapi kalau batin disini anda masih marah, maka yang terekam oleh anak adalah rasa marahnya.

Bukan ucapan kita yang santun. Oke, dilanjut. Ini bahasa Madura, Bapak Ibu saya izin bacain bahasa Maduranya ya.

Our deepest pain and highest happiness always come from home. And highest happiness for the children come from a peaceful parent. Luka terdalam mulanya dari rumah. Anak merasa punya rumah, disupport, dia merasa berharga meskipun sekelilingnya membuli, itu juga kekuatannya datang dari rumah.

Anak meskipun dibully sepondok, tapi orang tuanya bilang, Mama bangga sama kamu, Mama percaya, gak apa-apa nak, Mama temenin, dia akan bangkit. Tapi meskipun sewilayah mawadah mensupport dia, begitu orang tuanya bilang, Tuh aja bangga, kamu mah apa yang bisa dibanggain? Hancur.

Maka terapis terbaik itu sebenarnya orang tua. Tapi ingat, penghancur mental terbaik buat anak itu adalah orang tua. Jadi orang tua itu punya dua mata sisi.

Terapis terbaik dan penghancur mental yang paling cepat itu juga orang tua. Bismillah, berkenan Bapak Ibu bekerja sama dengan kami untuk menjadi terapis buat anak-anak. Dengan senang hati, kalau Anda di grup wali santri mau bertanya, mending tanya.

Neng, anak saya ngerasain gini, kira-kira sikap sebagai orang tua harus apa? Itu jauh kami welcome. Beneran. Kita kan membangun anak bareng-bareng.

Daripada Anda melakukan sesuatu yang ternyata itu tidak selaras dengan prinsip-prinsip yang kita upayakan di Almawadah. Itu Bapak Ibu. Sering gak selama ini kita menggoreskan luka di hati anak-anak kita? Saya yakin orang tua, semua orang tua pasti akan menjadi garda paling depan untuk melindungi anaknya. Orang tua mana sih yang mau anaknya dibully gak ada?

Orang tua mana sih yang ketika anaknya bilang aku sama temanku diejek itu pasti langsung naik darah? Tapi pertanyaannya, yang sebenarnya sering menggores luka di hati anak itu siapa? Orang lain atau kita orang tuanya? Banyak anak-anak bullying yang ambruk itu bukan karena faktor utamanya, bukan karena dibully oleh lingkungan. Dibully oleh teman itu hanyalah pencetus.

Tapi anak-anak yang dibully dan dia ambruk banget, down banget itu adalah korban bullying dari orang tuanya. Maka Bapak Ibu, selama ini kadang kita tajam keluar tapi kurang bisa introspeksi. Ketika ada orang yang ngomong dikit, wah ini anakku gak terima.

Pertanyaannya, siapa yang sering menorehkan luka itu di hati anak? Dan dengan kehadiran Anda hari ini, belajar hari ini, anak-anak kita pun lihat, oh orang tua saya belajar. Maka dia punya motivasi yang baik juga fitrah keimanannya untuk merawat bahwa dia juga belajar. Tau orang tua saya belajar. Oke.

Dan. Kebahagiaan buat anak itu bukan saat dikirim dengan nominal 2 juta. Bukan saat dibelikan sepatu harga 1 juta. Kebahagiaan buat mereka saat orang tuanya menjadi orang yang tenang di setiap fase perjalanan hidupnya.

Kebahagiaan buat mereka adalah punya orang tua yang menjadi rumah yang menerima kondisi mereka seapa adanya. Ma, aku tadi hafalannya gak lancar. Gak apa-apa, latihan lagi. Ma, aku gak lulus nih untuk naik. Ini gak apa-apa latihan lagi.

Buat mama bukan nilai yang penting nak. Tapi kamu jadi anak yang baik, anak yang jujur itu penting buat mama. Banyak dari kita yang mengajarkan anak untuk meraih sesuatu. Tapi kita ajarkan pada anak bahwa tentang nilai-nilai itulah yang utama. Nilai kejujuran.

Kamu jujur udah bagus. Oke. Ini Bapak Ibu dan di next slide.

Akhirnya... Saat kita malah memberikan luka buat anak, kita menjadi toxic parent. Toxic parent ini adalah orang tua yang menjadi racun buat tumbuh kembang anak. Mestinya anak berpesat pertumbuhannya, maka jadi enggak pesat.

Termasuk ketika kita gampang marah sama anak, gampang bentak sama anak. Otak-otak sel di dalam otak anak itu putus. Maka kenapa anak-anak yang gampang dibentak, anak-anak yang sering dibumbui rasa bersalah, dia kurang cepat mangkap dalam.

dalam mempelajari sesuatu. Jadi ada erat kaitannya. Anak-anak yang loadingnya lama, itu karena terlahir dari keluarga yang mungkin secara emosional, kurang terampil mengelola emosi dengan baik.

Oke, karena ketika anak itu merasa dicintai, dia merasa mendapatkan full tangki kasih sayangnya, maka dia akan bisa belajar dengan luar biasa. Banyak anak yang kesedot energinya untuk hal-hal yang overthinking. Jadi anak mawadah itu juga banyak yang overthinking Bapak Ibu. Ngomongin tentang bahasa cinta, sudah pernah kita bahas, masih ingat gak ada berapa bahasa cinta? Lima, apa saja?

Tahu, tempe, terong, apa aja bahasa cinta? Yang pertama kata-kata, kira-kira coba anda renungkan anak-anak anda itu merasa dicintai kalau apa? Kata-kata, maka buat anak-anak.

Anak yang bahasa cintanya kata-kata, Anda sebagai orang tua, kita sebagai orang tua, mesti punya banyak stok kata-kata. Nak, terima kasih ya. Mama bangga padamu. Wah, itu langsung energinya yang tadi lobet, langsung terisi.

Yang tadi sudah ketemu anaknya, sudah sempat mengucapkan enggak? Atau masih sibuk gini, ini titipannya, ini kirimannya. Sibuk yang mana tadi? Atau peluk dulu dan bilang makasih?

Atau sibuk langsung mikir, ini kirimannya, titipannya, nanti awas jangan hilang? Banyak dari kita yang hanya peduli tentang fisik anak, tapi tidak peduli tentang kondisi batin anak. Itu yang pertama, kata-kata. Jadi kalau kita punya anak yang bahasa cintanya kata-kata, maka isi tangki cintanya dengan memperbanyak kata-kata.

Oke, yang kedua, ciri-ciri anak yang bahasa cintanya kata-kata itu apa? Ciri-cirinya, dia sering mengungkap... Bukan kasih sayangnya, ayah selamat hari ayah ya, kakak sayang sama ayah, fix bahasa cintanya kata-kata. Ibu I love you, terima kasih sudah menjadi penerang hidupku, anak-anak itu sweet loh, Anda pernah dapat surat gak dari anak-anak Anda?

Selain surat kiriman bu, tadi dibaca gak suratnya? Apa isinya tadi? Apa?

Oh suruh buka di rumah. Masya Allah sweet banget. Suruh buka di rumah suratnya yang tadi ya.

Subhanallah. Jadi lihat perhatikan anak-anak yang senang ngomong, senang mengungkapkan maka kemungkinan kata-kata. Jadi Anda...

Nanti akan diminta untuk ada sebuah sesi nanti untuk Anda juga mengungkapkan cinta itu pada anak-anak. Yang kedua, bahasa cinta yang kedua adalah pelayanan. Anak yang pelayanan ini ciri-cirinya adalah anak yang kalau semisal capek terus Anda pijitin, dia langsung rasanya kayak langsung meleleh gitu. Terus bapaknya bilang sini-sini bapak bukain botolnya, langsung bilang terima kasih pak. Itu anak-anak yang pelayanan.

Biasanya anak-anak yang pelayanan ini. Seneng layanin orang tuanya juga Sini adik yang bawa dan lain sebagainya Itu pelayanan Bahasa yang cinta yang ketiga adalah quality time Waktu yang berkualitas Anak seperti ini itu kadang gak mikirin kiriman Tapi mikirnya pengen cerita dan didengerin Dan biasanya kalau nanti mohon ya kalau sambang santri HP ditaruh dah berkualitas saja ngobrol peluk daripada sibuk anaknya dikasih HP, gak boleh ya kan gak boleh dari ini wilayah daripada Anda juga masih sibuk hapean, kan di rumah sudah hapean ketika disini, dengarkanlah cerita mereka jangan sampai kita kecolongan Bapak Ibu terus yang keempat yaitu sentuhan anak-anak yang seperti ini itu seneng dusun Seneng nempel minta peluk. Kalau bapak-bapak terus meluk diusuk-usuk.

Itu menjadi kenangan terindah seumur hidup pak. Beneran. Nanti kan masih ada ya. Sesi sambang santri peluk pak.

Dikium kenennya doain. Bisa jadi saat anak down. Itu yang mereka ingat. Karena saya membantu berkhidmat di dunia perempuan. Dan rata-rata anak perempuan yang sudah jadi emak-emak.

Kalau ditanyain memori baik apa yang... yang diingat tentang ayah. Ketika ayah pulang, bawain roti. Ketika ayah pulang, bilang, pengen apa nak?

Hanya sesimpel itu aja, itu menjadi kenangan baik yang dibawa sampai dia dewasa nanti. Oke, yang kelima adalah hadiah. Apa ciri-ciri anak-anak yang bahasa cintanya hadiah?

Ciri-cirinya adalah kalau kiriman ada ngasih apa selain yang sudah aku pesan? Jadi kalau ada yang senang dibawa kasih hadiah, makasih, makasih. Itu hadiah tuh, tidak harus mahal. Tapi kejutan-kejutan kecil yang Anda bisa lakukan. Dan kami berikhtiar lima bahasa cinta itu kita isi buat anak-anak.

Jadi kadang-kadang kita kasih lagu buat mereka, kasih tulisan, itu Masya Allah Bapak Ibu saya ada satu kamar ya, yang saya nulis surat itu sama mereka tuh kayak dibaca terus dibingkai kayak gitu. Itulah anak-anak yang bahasa cintanya kata-kata. Oke, menurut Anda putri Anda apa bahasa cintanya?

Sudah dapat enggak kira-kira apa? Atau masih gelap? Kita berlatih jadi orang tua yang peka, bukan nanya, nak kamu merasa dicintai kalau mama ngapain?

Berlatih, kira-kira kalau dikasih ini aman gak? Kalau ini aman gak? Ini Bapak Ibu, apa aja jadi toxic parent? Orang tua yang menjadi racun buat anak? Yang pertama, sumbu pendek, gampang ngegas.

Gampang reaktif, gampang marah. Insya Allah di ruangan ini gak ada. Kalau satu, bercanda ya insyaallah semuanya di ruangan ini orang tuanya Swalisantri al-mawadah, penuh dan kasih sayang.

Yang kedua, ciri-ciri toxic parent self-centered, orientasinya berpusat pada dirinya. Jadi berpikirnya adalah anak menjadi obses buat kita. Mama pengen kamu wisuda David 37 tahun ini.

Gimana caranya sampai anaknya mual-mual. Dipaksa, itu self-center. Terus tidak tepat handle anak, anak hanya pengen cerita tapi malah dijemput untuk boyong. Itu artinya tidak tepat handle anak.

Anak hanya pengen cerita tapi orang tuanya jadi memperbesar kondisi masalah anak, yang ngebuat anak akhirnya... jadi takut bercerita dan dia takut lagi gitu. Karena saat orang tua reaktif, anak cuma cerita, orang tua langsung bertindak, maka anak akan mikir, nanti kalau temanku tahu, aku nanti dibenci.

Itu anak-anak remaja. Maka kita penting untuk... Pelan-pelan momen treatment anak.

Saat anak cerita, terus kita bilang, oh iya nanti mama bilang sama pengasuh, mama bilang sama bunda. Dan kemudian langsung ditindak lanjuti, maka anak ini akan jadi korban lagi. Itu yang harus kita paham ya Bapak Ibu.

Terus selanjutnya suka ngontrol. Orang tua yang toksik itu ngontrol. Suka ngontrol banget. Ya semuanya pengen on control kita, termasuk ngontrol ranah yang bukan ranah kita gitu ya. Bapak Ibu terus selanjutnya nyalahikan anak, apa-apa anak yang salah padahal bisa jadi karena kesabaran.

kelebaran kita saja yang kurang luas, mempermalukan anak, membandingkan anak di depan umum, membandingkan satu anak dengan anak yang lain, merasa bersaing dengan anak. Merasa bersaing dengan anak artinya adalah kadang merasa bahwa Ketika anak berprestasi Terbersih perasaan Ini semua sebab diriku Itu merasa bersaing Termasuk bersaing dalam mendapatkan perhatian ayahnya Jadi kalau anak perempuan tiba-tiba deket sama ayahnya Terus ibunya cemburu Jangan bu Seneng kalau anak perempuan deket ayahnya ya Gak usah bilang Kalau anak perempuan deket Kalau ibunya tidak perempuan deket Itu artinya ibu sedang merasa bersaing. Jadi ketika anak perempuan kita dekat sama ayahnya bagus, bagus banget, itu akan membantu anak untuk punya figur laki-laki yang baik. Oke di next slide.

Kita akan belajar mengelola bukan mengendalikan emosi, karena kalau mengendalikan kita akan mengalami kebocoran energi. Di next slide. Gimana caranya mengelola emosi?

Ada poin-poin ini, tiga poin ini saja. Caranya kalau lagi marah gimana? Sadarin kalau Anda marah, kemudian diem dulu, lalu sadarin, oh ya Allah hamba sedang marah. Diam, pastikan di saat Anda marah tidak mengucapkan apapun. Karena luka-luka batin itu adalah kata-kata yang keluar di saat kondisi emosi sedang tidak baik-baik saja.

Pokoknya kalau lagi kesel, kecewa. kecewa marah diem diem diem diem masuk kamar atau masuk mana yang privasi ruang yang sendirian terus anda sadarin Oh saya sedang marah ya Allah kalau anda pengen ngomel ibu-ibu boleh ngomel asal sendirian di kamar Hai Ya tidak di telinga bapaknya, tidak juga di telinga anak. Jadi kalau ibu ngerasa marah maka ibu silakan masuk kamar, kunci kamarnya lalu ngomel lah sendirian di kamar. Itu cara membuang sampah marah dengan tepat. Tapi kalau ibu langsung ngomel saat itu, itu artinya ibu membuang sampah sembarangan.

Begitupun ke anak. Dan sampah-sampah yang dibuang sembarangan ini menjadi luka batin suatu saat nanti. Dan izinkan kalau ibu-ibu pengen nangis, misalkan lelah menjadi seorang perempuan, jadi ibu rumah tangga, capek, nangis saja.

Dikasih ruang, dalam artian diizinkan. Kalau begitu pun anak, begitu ibu-ibu mengizinkan dirinya ibu untuk... untuk nangis maka saat anak perempuan kita nangis kita juga mengizinkan dia untuk menangis Oke clear ya ini singkat saja cara mengelola emosi di next slide Saya mengutip katanya Sheikh Maulana Rumi, dalam keadaan marah dan murka jadilah seperti orang mati. Diam, jangan lakukan apapun agar tak salah dan menyesal kemudian.

Bapak Ibu, saya yakin setiap dari kita pasti pernah melakukan dosa pengasuhan. Benar gak? Saya yakin setiap dari kita pasti pernah. Ada perkataan yang terlontar dan itu rasanya kita sesali di saat kita ingat itu. Anda diminta bawa alat tulis oleh panitia, apakah membawa?

Baik, boleh dikeluarkan alat tulisnya. Kalau yang gak bawa boleh sharing, boleh berbagi. Bapak-bapak bawa alat tulis gak pak? Kok senyum? Bapak Ibu ingat anak kita perempuan, anak perempuan anak yang sangat peka atau lebih sensitif dengan kata-kata.

Di waktu yang baik ini, ayo yuk kita menuliskan. Surat buat mereka tentang mungkin kita selama ini pernah tanpa sadar melukai hati mereka, pernah gak sabaran sama mereka, pernah gemes dengan tingkahnya mereka. Satu hal yang perlu kita sadar, anak-anak masih anak-anak.

Kalau kita bilang, mama tuh kamu tuh gak ngerti maunya mama, memang nyatanya mereka masih anak-anak. Anak-anak belum pernah menjadi orang dewasa seperti kita, tapi kita orang dewasa sudah pernah melewati masa saat kita seperti mereka. Jadi ada satu hal yang harus kita sadari bahwa kita tidak memaksakan dulu, karena memang anak-anak belum fasenya nyampe ke fase kita.

Tapi yang kita rasakan kita pernah melalui fase seperti mereka. Dan berapa banyak selama ini tanpa sadar kitalah yang sempat melukai hati mereka. Dan Bapak Ibu di sesi ini saya mohon dengan hormat, dengan takdim. Sudikiranya Bapak Ibu menuliskan sepucuk surat.

Yang mana surat ini bisa menjadi kekuatan buat mereka. Saya seorang anak perempuan ingat banget waktu di pondok dulu. Saya sering dapat surat dari bunda. Ketika down saya buka surat itu.

Dan surat itu masih saya simpan sampai sekarang. Sebegitu luar biasanya ternyata motivasi dukungan dari orang tua. Ketika yang diingat anak hanyalah kata-kata buruk. Pernah kita marahin mereka bentak mereka dan itu yang terekam.

Tapi kita tidak counter, tidak nutupin. dengan kata-kata baik, lalu bagaimana kita akan menjadi orang tua yang penuh cinta dan kasih yang akan diingat oleh mereka kelak. Jadi saat ini Bapak Ibu, Anda tuliskan sepenuh hati, demi Allah tadi malam, anak-anak Anda nulisin surat buat Anda, itu menangis. Saya yang nemenin, mereka nangis berkali-kali suratnya dicung. Banyak kertasnya itu yang basah.

Mereka menangis baru kita bilang yuk nak nulis surat buat orang tua. Wah itu langsung nangis. Dan mereka sedemikian tulusnya nulis. satu kata demi kata, apa iya kita tidak akan memberikan bekal buat mereka selain hanya kebutuhan uang lah ya. Tapi surat ini akan menjadi jimat buat anak kalau dia ngerasa lelah dalam proses ditempa.

untuk belajar, untuk menjadi hadiah buat orang tuanya. Kelak, dia akan buka suratnya, dia akan merasa bahwa orang tuaku mencintaiku dan menaruh harapan besar padaku. Dan itu akan membuat energi booster, energi baru buat anak.

Jangan cuma kita lisan kita yang pernah menyakiti aja yang menjadi memori di dalam ingatan mereka. Izin Bapak Ibu silahkan buka kertasnya. Bismillah, kita tidak mungkin lama hidup di dunia ini, benar?

Kita gak tahu kita balik ke Allah kapan, tapi semoga surat itu bisa nemenin. Sehingga anak-anak terus menjadi anak-anak yang terus berlatih menjadi anak yang menyejukkan hati orang tuanya. Bismillah, saya kasih waktu buat Bapak Ibu untuk menuliskan sepucuk surat buat mereka. Mungkin lagu ini akan menemani Bapak Ibu untuk nulis surat. Bila suatu saat kau dengarkan lagu ini Dan aku sudah tak ada lagi di sampingmu Gitu menyebalkan aku di matamu Nah, jika saat nanti kau telah hidup sendiri Dan dunia ternyata tak seperti harapanmu Ku ada disini menjadi rumah yang selalu menanti ke pulanganmu Bahkan kau menjadi orang tua seperti aku Yang ingin anakmu bahagia dengan hidupnya Bila bentakan kecilku patahkan hatimu Lebih keras dari itu dunia kan menangkimimu Ku bentuk dirimu menjadi engkau hari ini Kau harus kuat, kau harus hebat Permata hatiku Tiba waktu kau harus tentukan jalanmu Yang mungkin tak searah dan indah di mataku Bila terjadi Berjanjilah kau akan selalu menjadi dirimu sendiri Kelakau kejadi orang tua seperti aku Yang ingin anakmu berkuasa atas hidupnya.

Bila bentakan kecilku patahkan hatimu. Lebih keras dari itu dunia akan menghakimimu. Ku bentuk dirimu menjadi engkau hari ini. Kamu sekolah. Kau harus hebat, aku adalah jemari dan ibumu benanya Dan kau lah puisi terindah yang pernah tercipta Semoga belayan kasihku, rendahkan hatiku Kau harus megah, kau harus indah, kau harus kuat, kau harus hebat, bermatahat Bapak Ibu, kita gak tahu umur kita bisa menemani mereka sampai dewasa kelah atau tidak.

Tapi dengan untayan kata yang Anda tulis hari ini, semoga itu bisa menemani perjalanan setiap fase yang anak Anda... Mereka menyadari bahwa ada orang tuanya yang mencintainya begitu besar. Ada orang tuanya yang menerima semua kekurangannya. Ada orang tuanya yang menunggu dia untuk menjadi anak yang khairunas anfa'uhumlinas.

Yang sudah selesai boleh dibagikan amplop. Panitia silahkan Anda tulis. Nama anak Anda biar gak ketuker. Mungkin memang kita gak bisa nemenin mereka 24 jam. Tapi setidaknya apa yang Anda tuliskan bisa memeluk batin mereka.

Anda boleh menyampaikan bahwa anak maaf ya kalau mama pernah bentakin. Maaf ya kalau mama terlalu sibuk, ayah terlalu sibuk. Maaf ya kalau selama ini ternyata hanya butuh didengarkan. Banyak anak-anak akhir-akhir ini yang sering nyanyi di mawadah itu. Anak-anak itu kalau belajar banyak gamenya dan sekitar seminggu ini ada nyanyian yang mengusik diri saya menjadi pengamatan saya.

Mereka sering nyanyi gini, sedang apa, sedang apa dan adanya jawab sedang lelah, sedang lelah. Terus lelah apa, mereka bilang lelah hidup, lelah hidup. Itu tamparan buat saya, lelah hidup.

Semoga apa yang Anda tulis menjadi bahan bakar anak untuk terus melangkah. Membuat anak kuat mentalnya. Semoga kita bukan hanya orang tua yang sibuk dengan tumbuh kembang fisik anak, tapi kita punya peduli yang besar terhadap kesehatan mental anak. Menjadi orang tua yang bukan hanya peduli tentang fisik anak, tapi peduli tentang kebutuhan batin anak.

Dari panitia mungkin ada kertas yang bisa dibagikan ke bapak-bapak. Kertas kayak gini juga gak apa-apa deh. Gak apa-apa nak.

Bapak-bapak ada yang berkenan untuk nulis surat juga? Yang berkenan boleh angkat tangan nanti biar kami bagikan kertas dan pulpen. Oke, ada beberapa boleh dikasih.

Itu, pakai. Di Bapak-Bapak sama bullpen-nya nak, pinjem dulu. Ada beberapa.

Bapak Ibu, sekali lagi, waktu kita udah gak banyak kan buat anak, setidaknya kita hujani mereka dengan perkataan yang baik, dengan ucapan yang tulus. Silahkan buat Bapak-Bapak, boleh angkat tangan yang tadi membutuhkan kertas. Masih teringat jelas semua cerita di hari itu Lewatku engkau lahir namun tak tercipta Aku beri semua kasih sayangku kepada kamu Namun tak akan pernah kupaksa tumbuh besar anakku jadi baik suatu saat nanti kau bahagia karena yang hati jadi indah dirimu suatu saat nanti kau yang akan menggantikan kami Meneruskan cerita ini Tetapnya langkah Walau dunia tak sejalan Karena kau kuat Karena kau hebat Tuhan yang jadi penuntunmu Oh Lord tumbuh besar anakku jadi bayi dirimu suatu saat nanti Dirimu suatu saat nanti, kau yang akan mengganti, teruskan cerita ini Suatu saat nanti, dia akan banyak hati Suatu saat mempunyai cerita ini Tumbuh baik anakku, jadi indah anakku, karena suatu saat nanti kau yang akan meneruskan cerita ini. Karena suatu saat nanti kau yang akan meneruskan perjalanan ini. Mungkin sudah sembenggal Dan kita akan menitipkan asa kita Kepada anak-anak kita sekarang Terima kasih Bapak Ibu Silahkan amplopnya dikasih nama Dan nanti kalau ketemu boleh langsung dikasihkan Terima kasih Selamat menjadi orang tua yang penuh cinta kasih Kurang lebihnya mohon maaf Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh