Apakah akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan hutan? Hutan tak tergantikan fungsinya. Oleh karenanya, begitu kawasan hutan rusak dan terbuka, khususnya di kawasan dataran tinggi dan daerah hulu, berbagai bencana pun datang menimpa negeri ini.
Hilangnya vegetasi diatasnya membuat kawasan ini makin rentan terhadap bencana. Bencana tanah longsor dan banjir bandang disinyalir sebagai dampak pengundulan hutan yang dilakukan secara semena-mena oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Tidak sedikit kerugian harta benda maupun hilangnya nyawa secara sia-sia.
Masih adakah secercah harapan untuk menyelamatkan hutan kita? Strategi apakah kiranya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan? Beberapa pakar kehutanan menyatakan bahwa untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan hutan antara lain adalah Kebijakan Moratorium on Logging Moratorium on Logging atau jeda balak merupakan salah satu strategi yang dapat menyelamatkan hutan tropis sebelum seluruh hutan-hutan alam yang kita miliki hancur Kebijakan moratorium kiranya dapat dilaksanakan secara bertahap, mengikuti langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, penghentian pemberian izin-izin baru termasuk nelang HPH, Kedua, penurunan kapasitas industri perkayuan Ketiga, penyediaan lapangan pekerjaan bagi pekerja sektor kehutanan Keempat, penurunan kapasitas industri perkayuan Penghentian sementara seluruh aktivitas penebangan Kelima, Rekalkulasi sumber daya hutan Dan keenam, Penetapan ulang seluruh kebijakan di sektor industri kehutanan Untuk rehabilitasi dan konservasi hutan membutuhkan dana sangat besar. Untuk 1 hektare saja membutuhkan dana tidak kurang dari 2 juta rupiah.
Maka untuk mencapai target dibutuhkan dana sekitar 2 juta rupiah. sekitar enam triliun rupiah kita tidak memiliki dana untuk itu oleh sebab itu rehabilitasi dan konservasi hutan harus melibatkan masyarakat Tanggung jawab pemerintah terhadap usaha konservasi sudah cukup baik dengan adanya wilayah taman nasional, jagar alam, hutan lindung, dan arboretum sebagai area konservasi in situ. dan pertumbuhan dengan habitat aslinya tetap terjaga. Selain itu, konservasi eksitu dengan membuat hutan buatan juga dikembangkan seperti kebun raya dan hutan percobaan yang dikembangkan oleh perguruan tinggi.