Transcript for:
Berpikir Kritis dalam Kehidupan Sehari-hari

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat datang di MAPEL PAI Channel. Kali ini kita akan kembali membahas materi PAI untuk kelas 12 tingkat SMA-SMK sederajat tentang menghidupkan nurani dengan berpikir kritis.

Ada pun pembahasan meliputi yang pertama, ayat Al-Quran tentang berpikir kritis. Dua, keterkaitan berpikir kritis dengan ulil albab. Tiga, manfaat berpikir kritis.

Dan keempat, menerapkan perilaku mulia. Berpikir kritis memiliki pengertian beragam dari berbagai pakar diantaranya menurut Mertes berpikir kritis adalah sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dengan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan. Adapun menurut Mustaji, berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Sebelum kita masuk ke pembahasan, silakan diklik dulu tombol subscribe-nya dan jangan lupa klik juga tombol loncengnya agar tidak ketinggalan video terbaru dari channel ini.

Baik, kita akan masuk ke pembahasan yang pertama yaitu ayat Al-Quran tentang berpikir kritis. Ayat Al-Quran tentang berpikir kritis tercantum dalam Quran Surah Ali Imran ayat 190-191 Inna fi khalqis samawati wal ardi wa khilafi allayli wal nahari la ayatin li'ulil albab Artinya, sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah SWT bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah SWT dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan memikirkan penciptaan langit dan bumi seraya berkata, Ya Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia, mahasuci engkau, ilindungilah kami dari siksa api neraka. Selanjutnya kita akan mencoba mengartikan per kalimat daripada Quran Surah Ali Imran ayat 190-191. Inna sesungguhnya fi khalqis samawati dalam penciptaan langit wal ardi dan bumi waqtilafi layli dan pergantian malam wa nnahari dan siang la'ayatin terdapat tanda-tanda kebesaran Allah.

bagi orang-orang yang berakal yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam keadaan berdiri dan dalam keadaan duduk dan dalam keadaan berbaring dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi Rabbana ya Tuhan kami ma khalaq Waktahada batila, tidaklah engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia. Subhanaka, mahasuci engkau, fakina adabannar. Lindungilah kami dari siksa api neraka.

Ada pun hukum tajwid yang terdapat dalam Quran Surah Al-Imran ayat 190-191 seperti tercantum pada tabel berikut ini. Yang pertama, khalkis samawati. Yudhum.

Syamsiyah atau alif lam Syamsiyah alasannya karena alif lam diikuti dengan huruf Sin kedua wal ardi izhar Qumariyah atau alif lam Qumariyah alif lam diikuti oleh huruf Hamzah Hukum Tajwid yang ketiga, Qiyamahu wa qu'uda. Hukum bacaannya, Idgum bi gunnah. Karena ada tanwin, diikuti dengan huruf waw. Keempat, Junubihim.

Madhubi. Karena ada domah, diikuti dengan huruf waw, mati atau sukun. Kelima, Kholakta.

Khol kola sugro. Huruf kop sukun di tengah kata. Yang terakhir, yang keenam, Adaban nari. mad arid lis sukun yaitu mad tobi'i diikuti huruf hidup dibaca wakob disamping daripada hukum tajwid yang ada pada tabel silakan untuk menemukan lebih banyak lagi lafal-lafal yang mengandung hukum tajwid pada kedua ayat tersebut selanjutnya kita akan membahas asbabun nuzul dari Quran surah Ali Imran ayat 190 sampai dengan 191 dari At-Tabari dan Ibnu Habi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a berikut bahwa orang-orang Quraish mendatangi kaum Yahudi dan bertanya, bukti-bukti kebenaran apakah yang dibawa Musa kepadamu?

Kemudian dijawab, tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar bagi yang memandangnya. Kemudian, Quraish ini mendatangi lagi kepada kaum Nasrani dan menanyakan, bagaimana halnya dengan Isa? Kemudian dijawab, Isa menyembungkan mata yang buta sejak lahir dan penyakit sopak serta menghidupkan orang yang sudah mati. Selanjutnya mereka mendatangi Rasulullah SAW dan kemudian berkata, Mintalah dari Tuhanmu agar bukit sofa itu jadi emas untuk kami. Maka Nabi berdoa, dan turunlah ayat ini Quran Surah Ali Imran ayat 190-191.

Mengajak mereka memikirkan langit dan bumi tentang kejadiannya. Hal-hal yang menarcupkan di dalamnya seperti bintang-bintang, bulan dan matahari serta peredarannya. Laut, gunung-gunung, pohon-pohon, buah-buahan. binatang-binatang dan lain sebagainya berikutnya adalah tafsir atau penjelasan ayat terkait dengan Quran Surah Ali Imran ayat 190 sampai dengan 191 diruayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW meminta izin untuk beribadah pada suatu malam kemudian bangunlah dan berwudu lalu sholat. Saat sholat Nabi Muhammad menangis karena merenungkan ayat yang dibacanya setelah sholat Beliau pun duduk memuji Allah SWT Dan kembali menangis lagi hingga air matanya Membasahi tanah Kemudian setelah itu Bilal datang Dan melihat Nabi SAW menangis Ia bertanya Wahai Rasulullah mengapa engkau menangis Padahal Allah SWT telah mengampuni Dosa-dosamu baik yang terdahulu Maupun yang akan datang Kemudian Nabi menjawab Apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah Dan bagaimana aku tidak menangis Pada malam ini Allah SWT telah menurunkan ayat kepadaku.

Kemudian beliau berkata, alangkah ruginya dan celakanya orang-orang yang membaca ayat ini tetapi tidak merenungi kandungannya. Dalam penciptaan langit dan bumi, serta pergantian siang dan malam, benar-benar merupakan masalah yang sangat rumit dan kompleks. Terus menerus menjadi lahan penelitian manusia. Banyak ayat yang menginspirasi dan memotivasi manusia untuk meneliti alam raya ini.

Di antaranya yaitu Quran Surah Al-A'raf ayat 54. bahwa penciptaan langit itu terjadi dalam 6 masa banyak para ilmuwan yang terinspirasi untuk membuktikan dalam penelitian-penelitian mereka terkait dengan penciptaan langit dalam 6 masa ini salah satunya adalah Dr. Ahmad Marconi di dalam bukunya Bagaimana Alam Semesta Diciptakan Pendekatan Al-Quran dan Sehens Modern pada tahun 2003 mengartikan bahwa kata ayam adalah bentuk jama dari kata yaum Kata yaum dalam arti sehari-hari dipakai untuk menunjukkan terangnya siang, ditafsirkan sebagai masa. Kata ayiyam dapat diartikan pula sebagai beberapa hari, bahkan dapat berarti waktu yang lama. Secara ringkas penjelasan enam masa dari Dr. Marconi adalah sebagai berikut. Masa pertama sejak peristiwa dentuman besar atau Big Bang sampai terpisahnya gaya gravitasi dari gaya tunggal atau superforce. Kemudian dilanjut kepada masa kedua, masa terbentuknya inflasi jagad raya, namun belum jelas bentuknya, dan disebut juga sebagai kosmik souk, subkosmos.

Kemudian masa ketiga, masa terbentuknya inti-inti atom di jagad raya ini. Lanjut ke masa keempat, elektron-elektron mulai terbentuk, dan masa kelima terbentuknya atom-atom yang stabil, memisahnya materi dan radiasi, dan jagad raya terus mengembang. Kemudian yang terakhir masa ke-6, jagad raya terus mengembang hingga terbentuknya planet-planet. Demikian juga dengan silih bergantinya siang dan malam. merupakan fenomena yang sangat kompleks.

Fenomena ini melibatkan rotasi bumi sambil mengelilingi matahari dengan sumbu bumi miring. Dalam fenomena fisika, bumi berkitar atau precision mengelilingi matahari. Gerakan miring tersebut memberi dampak musim yang berbeda.

Selain itu juga, rotasi bumi distabilkan oleh bulan yang mengelilingi bumi. Subhanallah. Semuanya saling terkait.

Sehingga fenomena penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan siang tidak akan dapat dipahami dan diungkap rahasianya kecuali oleh para ilmuwan yang tekun, tawadu, dan cerdas. Mereka itulah para ulul albab yang dimaksudkan dalam Quran Surah Ali Imran ayat 190 dan 191 ini. Baik, pembahasan selanjutnya yaitu keterkaitan antara berpikir kritis dengan ulul albab atau ciri orang-orang yang berakal. Seperti yang sudah disampaikan, Di awal bahwa definisi tentang berpikir kritis menurut Mustaji yaitu berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Ini memiliki arti bahwa kita harus memiliki kemampuan berpikir kritis dalam membuat prediksi tentang suatu masalah.

Seperti memperkirakan apa yang akan terjadi besok berdasarkan analisis terhadap kondisi yang ada pada hari ini. Dalam Islam, masa depan yang dimaksud bukan sekedar masa depan di dunia, akan tetapi lebih jauh dari itu, yaitu akhirat. Seperti sabda Rasulullah SAW berikut, Hawaha wa tamanna alallahi Ruwahut turmudi Artinya dari Abu Ya'la Yaitu Shaddad Ibn Aus R.A Dari Nabi S.A.W Beliau bersabda Orang-orang yang cerdas Ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya Dan suka beramal untuk kehidupannya setelah mati Sedangkan orang yang lemah Ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya Dan berharap kepada Allah S.W.T Dengan harapan kosong Hadis riwayat At-Tirmizi dan hadis ini adalah hadis Hasan Dalam hadis ini Rasulullah SAW menjelaskan Bahwa orang yang benar-benar cerdas itu adalah orang yang pandangannya jauh ke depan Yang hanya memikirkan akhirat Tentu saja itu sangat dipengaruhi oleh keimanan seseorang Kepada adanya kehidupan kedua yaitu akhirat Orang yang tidak meyakini tentang adanya hari pembalasan Tentu tidak akan pernah berpikir untuk menyiapkan diri dengan amal apapun.

Jika orang yang cerdas dalam pandangan Rasulullah SAW adalah jauhnya orientasi dan visinya ke depan atau akhirat, maka pandangan yang hanya terbatas pada dunia menjadi pertanda tindakan bodoh atau jahil. Hal ini bisa kita simpulkan bahwa kemaksiatan merupakan tindakan bodoh karena hanya memperhitungkan pengadilan dunia saja yang tentunya mudah untuk direkayasa. Sedangkan pengadilan...

Allah subhanahu wa ta'ala di akhirat kelak yang tidak ada tawar-menawar malah diabaikan orang-orang seperti itulah yang dikatakan dalam hadis tersebut sebagai orang lemah karena tidak mampu melawan hawa nafsunya sendiri dalam hadis lain Rasulullah s.a.w bersabda wa'an abiy hurairata r.a anna rasulullah s.a.w qawla badiru bil a'mali sab'an hal tang tajiruna illa faqoran mungsiyya aw ghinan mud'aghiya Artinya dari Abu Hurairah Yang berkata bahwa Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersabda Bersegeralah kalian beramal Sebelum datangnya tujuh perkara Yaitu Apa yang kalian tunggu selain kemiskinan yang melalaikan, atau kekayaan yang menyombongkan, atau sakit yang merusak tubuh, atau tua yang melemahkan, atau kematian yang cepat, atau dajjal, ia adalah seburuk-buruknya makhluk yang dinantikan, ataukah kiamat? Padahal hari kiamat itu adalah saat yang terbesar bencananya, serta yang terpahit dideritanya. Hadis riwayat At-Tirmizi, dan ini adalah hadis Hasan.

Di dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW mengingatkan kita Supaya untuk bersegera dalam beramal Rasulullah menyebutkan ada tujuh macam peristiwa yang buruk Agar bisa menyadarkan kita semua Pertama, kemiskinan yang membuat kita menjadi lalai kepada Allah SWT. Karena sibuk dengan mencari penghidupan atau harta. Kedua, kekayaan yang membuat kita menjadi sombong. Karena menganggap semua kekayaan itu karena kehebatan kita.

Yang ketiga, sakit yang dapat membuat ketampanan dan kecantikan kita pudar atau bahkan cacat. Yang keempat, masa tua yang membuat kita menjadi lemah atau tak berdaya. Kelima, kematian yang cepat.

karena usia atau umur yang dimilikinya tidak memberi manfaat. Yang keenam, datangnya dajal yang dikatakan sebagai makhluk terburuk karena menjadi fitnah bagi manusia. Yang terakhir, yang ketujuh, hari kiamat. Bencana terdasyat bagi orang yang mengalaminya.

Jadi, berfikir kritis dalam pandangan Rasulullah SAW berdasarkan dua hadis tadi, yaitu mengumpulkan bekal amal soleh sebanyak-banyaknya, Untuk kehidupan pasca kematian Yaitu akhirat Karena dunia ini merupakan tempat menanam Dan akhirat merupakan tempat untuk memetik hasil atau panen Oleh karena itu jika kita ingin memetik hasil di akhirat Jangan lupa untuk bercocok tanam di dunia ini Dengan benih-benih yang unggul yaitu amal solih Insyaallah dengan adanya amal solih Kita akan memperoleh hidup yang baik di dunia Dan juga memperoleh sukses di akhirat Amin Pembahasan berikutnya yaitu manfaat berfikir kritis. Ada pun manfaat berfikir kritis diantaranya yaitu 1. Dapat menangkap makna dan hikmah dibalik semua ciptaan Allah SWT 2. Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia 3. Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah SWT dalam mengembangkan IPTEC 4. Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam melalui penelitian 5. Mengantisipasi terjadinya bahaya dengan memahami gejala dan fenomena alam 6. Semakin bersyukur kepada Allah SWT atas anugerah akal dan fasilitas lain Baik yang berada di dalam tubuh kita maupun yang ada di alam semesta 7. Semakin bertambahnya keyakinan tentang adanya hari pembalasan 8. Semakin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner 9. Semakin bersemangat dalam mengumpulkan bekal untuk kehidupan di akhirat dengan meningkatkan amal soleh dan meninggalkan kemaksiatan. Baik kita masuk ke pembahasan yang terakhir yaitu menerapkan perilaku mulia.

Ada pun sikap dan perilaku terpuji yang harus kita kembangkan dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan berpikir kritis yang berdasarkan daripada ayat Al-Quran dan hadis yang sudah dipaparkan diantaranya yaitu 1. Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas anugerah akal sehat. 2. Senantiasa bersyukur kepada Allah atas anugerah alam semesta bagi manusia. 3. Melakukan kajian-kajian terhadap ayat-ayat Al-Quran secara lebih mendalam bersama para pakar di bidang masing-masing.

  1. Menjadikan ayat-ayat Al-Quran sebagai inspirasi dalam melakukan penelitian-penelitian ilmiah untuk mengungkap misteri penciptaan alam. Menjadikan ayat-ayat kaunia, alam semesta, sebagai inspirasi dalam mengembangkan IPTEC. 6. Mengoptimalkan pemanfaatan alam dengan ramah untuk kepentingan umat manusia. 7. Membaca dan menganalisis gejala alam untuk mengantisipasi terjadinya bahaya.

  2. Senantiasa berpikir jauh ke depan dan makin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner. 9. Senantiasa berupaya meningkatkan amal soleh. dan menjauhi kemaksiatan sebagai tindak lanjut dari keyakinan tentang adanya kehidupan kedua di akhirat dan sebagai perwujudan dari rasa syukur kepada Allah SWT atas semua anugerahnya.

Yang terakhir ke sepuluh, terus memotivasi diri dan berpikir kritis dalam merespon semua gejala dan fenomena alam yang terjadi. Baik, itu saja untuk pembahasan kali ini tentang menghidupkan nurani dengan berpikir kritis. Kurang lebihnya kami mohon maaf. Jazakumullah khairan khasir Terima kasih banyak yang sudah menonton Tekan tombol like jika menyukai video ini Dan share sebanyak-banyaknya Dan jangan lupa untuk subscribe Dan aktifkan lonceng notifikasinya Agar tidak ketinggalan video pembelajaran berikutnya Kita akhiri dengan membaca Doa kafaratul majlis Bismillahirrahmanirrahim Subhanakallahumma wabihamdika Ashadu an la ilaha ila anta Astagfiruka wa atubu ilaih Sekian, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh