Transcript for:
Memahami Sistem Ekskresi dan Fungsinya

Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Hai adik-adik, apa kabar semuanya? Masih dengan Kak Febri di channel Sigma Smart Study Di video kali ini kakak akan membahas sistem ekskresi Tapi sebelumnya, untuk yang belum subscribe, yuk di subscribe channelnya Lalu klik loncengnya supaya bisa update video-video terbarunya Sistem ekskresi adalah sistem organ yang berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa atau sampah dari metabolisme yang ada di dalam tubuh kita Nah, kalau kita bandingkan dengan dua sistem pengeluaran lainnya Kalau sekresi itu adalah pengeluaran zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh, contohnya enzim, hormon, air liur. Kalau defekasi itu adalah pengeluaran zat sisa pencernaan makanan atau dalam bentuk feses. Jadi buang air besar bukan ekskresi adik-adik.

Berarti apa saja sih organ-organ ekskresi? Organ-organ ekskresi hanya ada 4, yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Nah, kalau kakak biar gampang menghafalnya, ginjal kupahat, ginjal kulit paru-paru hati. Yuk kita bahas satu persatu organ-organnya.

Yang pertama adalah ginjal. Kita memiliki sepasang ginjal di rongga perut di bagian pinggang. Fungsinya adalah untuk menyaring darah, menjaga tekanan osmosis, menjaga pH darah, serta menghasilkan urin. Ginjal memiliki bagian-bagian seperti kortex, kemudian medula atau sum-sum ginjal, dan rongga pelvis renalis untuk mengumpulkan urin, lalu keluar dari ginjal ada saluran yang disebut ureter.

Di bagian kortex terdapat jutaan nephron atau unit penyaring yang akan menghasilkan urin. Nah ini adalah bagian-bagian dari nephron ginjal. Nephron ginjal memiliki bagian glomerulus, kapsula bomen, lalu ada tubulus contortus proximal yang melengkung di lengkung Henle, kemudian ada juga tubulus contortus distal. Setelah itu urin-urin yang terbentuk akan dikumpulkan di tubulus pengumpul atau tubulus kolektifus untuk disalurkan ke ureter.

Selanjutnya, kita akan bahas tahapan-tahapan pembentukan urin. Pembentukan urin ada 3 tahap, yang pertama adalah filtrasi. Filtrasi adalah penyaringan darah dari protein dan sel-sel darah, jadi protein dan sel darah tidak boleh keluar bersama urin.

Proses ini terjadi di glomerulus dan menghasilkan urin primer. Selanjutnya urin primer masuk ke tahap kedua yaitu reabsorpsi atau penyerapan kembali glukosa dan asam amino atau zat-zat lain yang masih dibutuhkan tubuh. Proses ini terjadi di tubulus contortus proximal dan hasilnya adalah urin sekunder. Selanjutnya urin sekunder akan masuk ke tahap yang ketiga yaitu augmentasi, yaitu pengeluaran zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh, seperti urea dari hati, kemudian ada amonia, kreatin.

Garam-garam berlebih, vitamin-vitamin berlebih, dan racun-racun, seperti misalkan kalau yang merokok racun nikotinnya dikeluarkan. Kalau yang makan obat, racun-racun berlebihnya juga dikeluarkan. Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan menghasilkan urin jadi atau urin sesungguhnya.

Selanjutnya, organ ekskresi yang kedua adalah kulit. Kulit merupakan lapisan terluar dalam tubuh kita yang terdiri dari 3 lapisan, yaitu epidermis, dermis, serta hipodermis atau yang biasa disebut dengan subkutan. Yuk kita bahas dari epidermis.

Lapisan terluar kulit ini terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan tanduk dan lapisan malpigi. Lapisan tanduk adalah lapisan paling luar yang tersusun atas sel-sel kulit mati yang selalu mengelupas, sementara lapisan malpigi adalah lapisan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah dan berpigmen. Berikutnya lapisan dermis yang terdiri dari kelenjar keringat yang fungsinya adalah menghasilkan keringat. Kemudian ada kelenjar minyak yang menghasilkan minyak untuk melembabkan rambut-rambut.

Kemudian ada lagi pembuluh darah yang mengalirkan darah ke seluruh sel-sel, serta ujung-ujung syaraf yang berfungsi untuk menerima rangsang. Nah, sistem ekskresi terdapat di lapisan dermis ya adik-adik. Selanjutnya, lapisan kulit terbawah adalah hipodermis atau subkutan.

Di lapisan ini terdapat jaringan lemak atau adiposa yang fungsinya adalah menjaga tubuh agar tetap hangat serta juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Jadi ketika kita sedang kedinginan, lemak yang ada di lapisan kulit ini akan menjaga tubuh tetap hangat. Nah, fungsi kulit dalam sistem ekskresi adalah mengeluarkan keringat.

Keringat sendiri berisi garam-garam, urea, dan air. Selain untuk ekskresi, pengeluaran keringat juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh lho. Jadi ketika suhu tubuh kita meningkat, pembuluh darah akan melebar dan mengantarkan panas ke kelenjar keringat, sehingga kelenjar keringat mengeluarkan keringat melalui pori-pori kulit. Keringat yang keluar tersebut akan berfungsi untuk untuk menurunkan suhu tubuh, selain juga untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme. Yuk kita lihat seperti apa sih bentuknya kelenjar keringat Kelenjar keringat seperti ini ya, ini adalah penampang melintang dari lapisan kulit Kelenjar keringat ini ada di lapisan dermis dan bermuara di pori-pori kulit Berikutnya organ ekskresi yang ketiga yaitu paru-paru Paru-paru seperti yang kita ketahui bersama adalah alat respirasi atau alat untuk bernapas ya adik-adik Terdapat di rongga dada sepasang Fungsinya adalah untuk menghirup oksigen Oksigen itu kita butuhkan untuk menghasilkan energi.

Selain menghasilkan energi, ternyata paru-paru juga melepaskan zat sisa yaitu karbon dioksida dan uap air. Reaksi respirasi adalah glukosa plus oksigen akan menghasilkan karbon dioksida, uap air, serta energi. Energi akan digunakan untuk kita beraktivitas sementara karbon dioksida dan uap air dikeluarkan. oleh paru-paru. Organ ekskresi yang terakhir adalah hati.

Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh kita yang memiliki banyak fungsi, seperti menawarkan racun, merombak sel-sel darah merah, merombak protein berlebih, menyimpan gula dalam bentuk glikogen, dan merubah provitamin A menjadi vitamin A. Tetapi, yang merupakan fungsi ekskresi dari hati adalah merombak sel darah merah tua dan merombak protein-protein berlebih. Sel darah merah yang dirombak itu akan melepaskan hemoglobin, lalu hemoglobin dipecah menghasilkan bilirubin.

Bilirubin sendiri akan dipecah lagi menjadi urobilin dan stercobilin. Keduanya merupakan pikmen pewarna. Kalau urobilin adalah pewarna urin, stercobilin adalah pewarna fesis.

Sehingga apapun makanan kita, urin kita tetap berwarna kuning dan fesis selalu berwarna kuning kecoklatan. Kemudian, protein-protein berlebih dalam tubuh kita akan diureakan oleh hati membentuk urea. Urea itu akan disalurkan ke ginjal dan kulit untuk dibuang bersama urin dan keringat. Nah, itu tadi fungsi-fungsi ekskresi pada organ hati.

Mudah-mudahan bisa kalian pahami ya adik-adik. Selanjutnya kita akan belajar mengenai gangguan-gangguan pada sistem ekskresi. Apa saja gangguan pada sistem ekskresi?

Yang pertama, yuk kita lihat gangguan pada ginjal. Ada batu ginjal, yaitu tumpukan kalsium yang mengeras di medula ginjal. Kemudian nephritis, yang merupakan peradangan pada nephron akibat infeksi bakteri streptococcus.

Ada juga albuminuria, di mana urin mengandung protein akibat kerusakan glomerulus sehingga filtrasi terganggu. Ada poliuria, kekurangan hormon ADH sehingga urin menjadi sangat banyak. Dan hematuria, yang menyebabkan urin mengandung sel-sel darah.

Orang-orang yang mengalami gagal ginjal biasanya harus melakukan hemodialisis atau cuci darah. Selanjutnya, gangguan sistem ekskresi pada organ lain. Bisa terjadi panukadas kudis kurap, ya, itu disebabkan oleh jamur. Kemudian pneumonia yang disebabkan infeksi bakteri pneumonia, ada TBC juga yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, cirosis pembengkakan hati, dan hepatitis yang disebabkan infeksi virus hepatitis di dalam hati.

Lalu bagaimana cara menjaga agar organ ekskresi kita tetap sehat? Kita tidak boleh menahan buang air kecil terlalu lama, kemudian harus banyak minum air putih, menjaga selalu kebersihan kulit, menjaga ventilasi udara untuk menjaga kesehatan paru-paru, rutin berolahraga, serta menjaga pola istirahat dan makan makanan yang bergizi. Dengan melakukan hal-hal tersebut, maka bukan hanya organ-organ ekskresi, tapi juga organ-organ tubuh kita lainnya juga akan tetap terjaga sehat. Oke adik-adik, selesai sudah materinya. Semoga bermanfaat ya.

Terima kasih untuk yang sudah menyimak. Semangat terus belajarnya! Intro