Catatan Kuliah: Tatris dan Syah
Pendahuluan
- Pembuka: Salam dan pengantar topik oleh pembicara.
- Tema: Kajian tentang Tatris dan Syah.
Tatris
- Definisi Tatris: Penyembunyian atau penggelapan informasi dalam periwayatan hadis.
- Jenis Tatris:
- Tadrisul Isna: Ketika seorang perawi menyebutkan hadis dari orang yang sezaman atau pernah ditemui tetapi tidak didengar langsung.
- Contoh: Perawi seolah-olah pernah mendengar dari guru padahal tidak pernah.
- Tadris Usuyuh: Ketika seorang perawi menyebut guru dengan nama yang tidak dikenal atau sifat yang tidak populer.
- Contoh: Menggunakan nama panggilan atau gelar untuk menyamarkan identitas guru.
Contoh Kasus Tatris
- Abu Ishak: Dikenal melakukan tadris, menyebut hadis tanpa menunjukkan jalur yang tepat karena ada kelemahan pada jalur tersebut.
- Ibn Jurens: Menyebut nama kunyah sebagai penyamaran, ada pendapat yang mengatakan gurunya bermasalah.
Syah (Hadis Syah)
- Definisi Syah:
- Secara bahasa: Sesuatu yang menyendiri.
- Menurut ulama: Hadis yang menyendiri atau berbeda dengan periwayat lain yang sikok.
- Pandangan Ulama:
- Ibn Shafi'i: Hadis syah adalah yang bertentangan dengan periwayat lain yang lebih sikok.
- Ibn Hajar al-Askolani: Dibuat oleh perawi terpercaya namun bertentangan dengan yang lebih terpercaya.
Contoh Kasus Syah
- Sanad Syah: Jalur sanad yang bermasalah dan bertentangan dengan jalur lain yang sikok.
- Contoh Jalur Syah: Adanya perbedaan dalam periwayatan hadis antara buku hadis yang berbeda seperti Bukhari dan Abu Dawud.
Kesimpulan
- Diskusi tentang perbedaan dan contoh dari Tatris dan Syah.
- Materi berikutnya akan melanjutkan tema ini.
- Penutup: Ucapan terima kasih dan salam penutup dari pembicara.
Catatan ini bertujuan untuk memberikan ringkasan materi kuliah mengenai perbedaan dalam periwayatan hadis yang dikenal sebagai Tatris dan Syah, serta contoh penerapannya dalam sejarah periwayatan hadis.