Transcript for:
Diskusi Rian dan Budi tentang Hutang

Eh, Rian. Lama gak ketemu. Eh, Budi ya?

Udah lama juga gak ketemu. Gimana kabarmu? Alhamdulillah baik. Kalau kamu? Sekarang gue lagi susah, Bud.

Hah? Susah kenapa? Jadi gini. Atas nama Rian. Iya, dok.

Dengan saya sendiri. Jadi ini tagian untuk biaya rumah sakit dan sekaligus biaya kamar untuk pasien. Jadi biaya totalnya berapa dok?

Biaya totalnya adalah rupiah. Yang benar itu harganya dok? Iya, itu sudah termasuk biaya yang paling minimal di rumah sakit ini.

Jadi, gitu ceritanya. Kasian amat nasib lu. Jadi, boleh gak gua minjem duit lu dulu?

Nanti kalau udah gajian, gue kembalin deh. Boleh, asalkan demi kesehatan keluargamu. Beneran nih?

Wah, makasih banyak lho, Bud. Lu tuh udah membantu gue banget. Iya, sama-sama. Alhamdulillah, Bapak sudah sembuh. Aku juga sudah habis gajian.

Nanti Bapak mau aku bawa ke rumah makan kesukaan Bapak ya. Narian, bagaimana kamu bisa melunasi biaya rumah sakit Bapak? Sedangkan kamu baru saja gajian.

Aku meminjamnya dari teman lama aku, namanya Budi. Mantas, kenapa kamu tidak agar mengembalikannya? Tapi, aku ingin memberikan hadiah untuk Bapak. Ingatlah nak, menunaikan atau membayar suatu hutang adalah salah satu dari 77 suapuliman. Dan jika dilakukan, maka dapat memudahkan umat Islam dalam memahami tentang keimanan.

Dan mendapat sangat banyak pahala untuk bekal kita di akhirat, kawan. Baik, Pak. Rian mengerti.