Transcript for:
Kehidupan di Kampung Sempit

Kisah ini tentang sebuah kampung yang sangat sempit. Tidak ada sedikit lapangan atau bahkan sedikit halaman. Anak-anak hanya bermain di jalan karena mereka tak punya pilihan. Tiang listrik seringkali putus kena layangan.

Tidak jarang kaca pecah karena bola yang melayang. Ayo, Assalamualaikum Waalaikumsalam kerjaan di rumah bu. Kerja? Kerja apaan ya? Itu kerjanya.

Kerjanya nganggur. Bawa gerobak mulu. Tuh bawa mobil tuh.

Skedan kek. Apret kek. Odong-odong kek. Tengkek.

Jalan sempit gini mana bisa. Yee, bisa lah. Ayo bu.

Eh bocah, kacanya pecah Kabur, kabur, kabur Dasar bocah buandel Ada lapangan aja Emang gak ada lapangan Diam, saya lagi kesal Untung gak dimakan kita Serem bener Kayak hantu Kenapa? Bola aku Mana bola kamu? Ini Bukan yang itu Ini Ayo rebut kalo bisa Ayo rebut Rebut, rebut.

Ayo, rebut. Hei, hei, hei. Mau nangis, mau nangis.

Jangan nangis. Hei, jangan nangis. Hei, hei, hei. Kau duduk.

Kau duduk. Dengan super. Waduh. Din.

Masuk ke rumah RT Muhammad, re. Untung Pak RT-nya nggak ada. Kalau ada bisa diikat kita.

Udah belum, re. Din, Din. Malah masuk kan tuh. Malah itu kumi serem bener lagi Tebal bener kayak ulat bulu Ada gak re bolanya?

Iya iya sabar Bawel banget Lagi dicari nih Eh eh bocah Bandel bandel bener Kabur Hah, nasib-nasib Tiap hari kena marah Pak RT marah Ma Acib marah Hah Sama, Bi Gak di rumah Gak di luar Bapak kutu, uh Gini salah Gitu salah Gini marah Gitu juga marah Eh nih, kata mamaku kalau orang kebanyakan marah, darah tinggi tuh dia. Ih, untung aku pendek, jadi gak marah-marah. Hah, apa ngaruhnya?

Ih. Kan bapamu kan tinggi, jadi darah tinggi. Aku kan pendek, jadi darah pendek. Kalau anak yang suka bolas gitu. Gak tau artinya darah tinggi.

Lagian mana ada sih darah pendek. Coba aja di kampung ini ada lapangan. Mana ada, Bi. Kampung ini nih kampung sempit, Bi.

Sini gak? Sini gak? Lepas lah layangannya Kalian kenapa? Eh cepetan Anak cewek gak usah ikut-ikutan ya Ini layangannya Berani, badan kecil mau digencet Sini layangannya Mujahat Tintin Tintin, kereta pol lewat Mau ikut?

Iya iya iya Gitu dah Sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss Hai e-jockey sendirian aja nih hehehe mau lari ke mana enggak ada Papa Aaron di sini hai hai Mau minta tolong sama siapa lagi emang? Oh jangan lari! Jangan lari!

Tapi! Jangan lari! Mukanya sih seneng, tapi kita yang gak seneng.

Kenapa dia jadi seneng banget sama Pak Baron ya? Padahal naik gerobak doang. Udah ikutin aja terus ikutin.

Assalamualaikum. Waalaikumsalam. Apa? Ssstt, ayo ikut! Udah, ayo ikut!

Yang penting kita harus selalu baik sama semua orang. Paling males dah kalo udah pake begini, Bom. Justru. Kita mata-matain dulu tuh si Baron. Ya gak pake kangkung gini juga kali, Bom.

Justru. Kita gak ketahuan Dedean dari mana sih? Justru dari jamesbon Jamesbon jamesbon Mana ada jamesbon pake kangkung Ada juga jameskebon kali Justru Justru justru lagi nanti saya Sumpul pake kangkung nih nih nih Ssst udah Emang gak ngeliat apa?

Udah 3 hari si Jackie dibawa naik gerobak sama Baron. Baron kan udah kerjanya gak jelas. Tiap hari mungutin sampah. Mana gitu, saya takut tuh, terus si Jackie diculik sama dia. Eh, dih dih dih dih dih!

Eh bocah, ngapain pada di sini? Urusan kaca kita belum kelar ya. Nambah-nambah aja. Shhh, tunggu Bapak di sini mengelola sampah.

Setelah sampah terkumpul, Bapak pisah-pisah. Sampah organik seperti sisa makanan, daun-daunan, itu akan Bapak olah menjadi pupuk. Dia orang baik ternyata ya?

Iya. Kita salah ya? Iya.

Di sini gatel ya? Shh! Emangnya gak capek? Sapa di kampung ini kan banyak.

Terus siapa lagi? Terus emangnya gak malu? Malu.

Tapi... Kayaknya semua warga di sini gak suka sama Pak Baron. Terus semua anak di sini juga gak suka sama aku.

Memang. Kita tidak bisa membuat... Buat senang semua orang.

Tapi kita berusaha baik pada semua orang. Kita ubah agar semua orang bisa lebih mencintai dan merawat lingkungan. Kita ubah semua orang untuk bisa berkumpul bersama. Bukan untuk membahas keburukan orang lain.

Tapi untuk kebaikan dan perdamaian. Kita dilahirkan untuk berdampingan Kita dilahirkan untuk kebersamaan Kita dilahirkan untuk senyuman Untuk satu kisah perdamaian Bukan untuk menyakiti, apalagi untuk membenci Sesama insan saling mengasihi Kita hidup saling bantu, karena kita saling butuh Untuk satu kisah perdamaian