Mas Uri, ini kenapa? Kenapa ini begini? Tumben-tumbenan. Kenapa sih? Eh, Mat!
Apa? Sampai aku ngeliat kamu duduk dulu lah. Duduk. Kenapa sih? Gerak, Kak.
Gerak. Biar ini mau daftar. Daftar apa sih?
Sebagai guru penggerak. Jadi kamu mau daftar sebagai guru penggerak. Ini kan programnya Kemdek Budkan. Iya.
Jadi persiapannya adalah? Gerak yang banyak. Buat jadi guru penggerak. Guru kan contoh kan.
Kalau guru banyak gerak. Yang digugu dan ditiru. Iya.
Anak-anak juga bisa digerakkan gitu. Benar kan? Salam mulu hidup saya ini.
Aku bingung mau komennya gimana. Mendingan tanya aja kayak yang emang jelas. Tahu. kriterianya kalau mau jadi guru penggerak apa? Coba kita telepon ya.
Assalamualaikum Pak Samto, selamat bergabung nih sama kita di kopi Pak Samto. Assalamualaikum. Waalaikumsalam.
Pak, mohon dicerahkan. Mohon Nitya dibantu ini. Barusan Nitya melihat pemandangan yang sangat aneh. Mamat bergerak-gerak ke sana kemari.
Pas ditanya alasannya karena mau jadi guru penggerak. Benar kan? Betul betul Harus terus bergerak Tapi kan sebenarnya Kriterianya kan bukan cuma Yang penting gerakan Kalau mau jadi guru penggerakan Bukan ya, ini saya sabar dulu ya, Assalamualaikum Wr. Wb Waalaikumsalam Wr.
Wb Salam sehat, salam tangguh Salam sehat, salam tangguh Pak Biar kita semua terhindar dari pandemi COVID-19. Amin, itu harapannya. Iya, jadi Kementerian Pendidikan dan Kemudayaan memang saat ini sedang mengembangkan program namanya Guru Penggerak.
Itu maksudnya guru itu harus menjadi penggerak dalam pengembangan proses pembelajaran. Jadi bisa menggerakkan ketakdirnya untuk terus belajar. Dan dia juga menggerakkan guru-guru lain untuk selalu meningkatkan kemampuan diri dalam memberikan layanan pembelajaran kepada seluruh pesta didiknya. Berarti harus apa tuh kalau masuk kriteria guru yang bisa menggerakkan murid-muridnya, kemudian juga membantu mengembangkan sesama guru tuh harus gimana tuh? Harus bisa gerak kan Pak, lompat-lompat, iya kan?
Tetap loh ini. Gak percaya kan Nitya nih. Iya, memang tetap harus. Harus terus bergerak dalam arti terus meningkatkan pengetahuan dan ketanggilan dalam pembelajaran.
Itu bukan gerak-gerak dalam arti lari-lari ya. Tapi itu penting juga. Itu penting juga karena kita harus bergerak karena guru juga harus sehat.
Oke. Nitya pernah baca juga, ini kan juga bagaimana kita bisa menanamkan nilai-nilai Pancasila ya Pak ya. Kalau guru pengajian ini kan diharapkan juga supaya murid-muridnya juga...
Tidak hanya belajar, tidak hanya menghafalin. Amat hafal ngomong-ngomong Pancasila, Amat? Hafal lah. Hafal.
Sampai butir-butirnya semua saya hafal. Harus hafal butir-butirnya. Tapi Pak, berarti harapannya bagaimana? Ini kan sudah mau masuk sebentar lagi 2021. Banyak orang yang bilang kita harus menanamkan lena Pancasila untuk generasi muda bangsa.
Dalam konteks pandemi ini apa harapannya Pak Samto? Jadi begini, sekarang kan kondisi sudah... berubah dengan pandemi ini menyadarkan kita semua akan banyak hal. Yang pertama terkait dengan kesadaran kita terhadap perkembangan teknologi.
Kemudian kesadaran kita untuk kembali keterlibatan seluruh ekosistem pendidikan, keluarga, masyarakat, dan sekolah itu harus bersama-sama. Oleh karena itu, ke depan, bagaimana... Pendidikan ini bisa mewujudkan profil pelajar Pancasila yang bisa menyesuaikan dengan perkembangan terkini, kekinian.
Karena kita khawatir ya, anak-anak muda sekarang ini karena begitu cepatnya perkembangan teknologi, ada yang beberapa yang beranggapan bahwa nanti Pancasila nggak relevan lagi karena sudah misalkan gotong royong, kemudian kemandiri. Ya, takwa kepada Tuhan yang sekaya gitu kan tetap harus dipertahankan dalam era seperti ini. Jadi pandemi ini sebetulnya mengingatkan kepada kita semua untuk tetap kita berbayang. Tetap mengacu kepada budaya luhur bangsa Indonesia, nilai-nilai luhur yang digali dari bangsa Indonesia yaitu nilai-nilai Pancasila. Tapi Pak, menanamkan nilai-nilai Pancasila atau membuat murid itu mengamalkan Pancasila, ini kan sudah lama Pak, sudah dari dahulu kala.
Sudah lama Pak. Iya, apa yang membedakan dengan yang kali ini digalakan oleh Kemendikbud? Jadi begini, kalau mungkin selama ini kita agak-agak terporsir pada pembelajaran Pancasila, artinya belajar tentang pengetahuan Pancasila.
Seperti tadi Mas Maman, apalagi betul kan sila-sila Pancasila sama pengetahuan Pancasila. Boleh Pak kalau nanti mau dites. Apakah, enggak usah, enggak usah. Belum itu Pancasila.
Ini masalahnya, jadi kita akan perbaiki sistem pembelajaran itu betul-betul bahwa Pengamalan Pancasila itu include dalam proses pembelajaran, bukan hanya tentang pengetahuan Pancasila, tapi semua mata pelajaran, semua kegiatan dalam sekolah itu adalah pembukaan amalan dari Pancasila. Gimana Pak, contoh mudanya gimana Pak? Jadi begini, kalau selama ini kan pelajaran Pancasila itu pengetahuan tentang Pancasila ya, tetapi nanti gini, kalau seandainya tentunya pelajaran...
PPKN itu 6 jam, misalkan seminggu, darukata seminggu, 6 jam. Nanti yang 3 jam itu tentang pengetahuannya, yang 3 jam nanti pengamalan, bagaimana anak-anak membuat kegiatan-kegiatan dalam bentuk pengamalan pandasila. Misalkan tentang kebinekaan global, bagaimana anak-anak bisa mengamalkan atau membuat persepsi yang sama tentang Aku perbedaan misalkan perbedaan ekonomi, perbedaan agama, itu dalam satu konteks kegiatan bersama. Elaborasi mata pelajaran PPKN di sekolah atau niat jangka panjangnya dalam setiap pembelajaran mata pelajaran apapun, setiap aktivitas ekstra kurikuler pelajar apapun, Pancasila-nya itu bisa diamalkan, yang mana? Jadi bukan hanya PPKN, jadi nanti ter...
Kalau kita menggunakan kegiatan proyek pembelajaran, misalkan proyek pembelajaran tentang tadi yang kami sebutkan tentang kebenekaan, itu nanti meliputi banyak pelajaran yang bisa diamalkan di situ. Bukan hanya pengamalan PPKN, tapi juga nanti pengamalan tentang sejarah. Bagaimana nanti misalkan anak-anak membuat mini proyek tentang menulis sejarah kampung misalkan.
Nah itu kan nanti kan banyak hal yang bisa dielaborasi di situ. Jadi pengamalan, bukan hanya mengapalkan sejarah tentang kapan, dimana, siapa, kan gitu kan kalau pelajaran sejarah. Nah nanti kita semua itu akan diinginkan dalam proses pembelajaran namanya pembelajaran proyek. Jadi nanti ada tema-tema yang untuk mengujudkan tadi profil pembelajaran Pancasila tadi.
Kalau seramai ini kan anak-anak itu selalu diobsesi dengan ranking ya. Tapi kalau dengan kolaborasi ini, tidak ada nilai untuk individu, tapi nilainya kelompok. Jadi kita membelajarkan gotong royong itu pada praktek-praktek pembelajaran. Ini jadi bukan hanya mencari keunggulan individu, tapi semua akan hebat bersama dengan kolaborasi.
Bukan saing-saingan lagi siapa yang harus ranking satu, siapa yang... Kompetisi yang sehat tapi tetap mengapresiasi bagaimana kita bisa maju sebagai suatu kebersamaan tadi ya. Kebersamaan yang semuanya maju begitu.
Kita berkembangnya dengan kolaborasi. Kan seperti sekarang ya, kita memerlukan empat keterampilan dasar, salah satunya adalah kolaborasi. Kolaborasi kalau kita kembali ke masa lalu itu adalah gotong royong. Nilai-nilai kita sudah ada itu.
Menghidupkan kembali nilai-nilai yang memang sudah ditanamkan oleh founding fathers kita. Karena sekarang eranya adalah era kolaborasi bukan kompetisi. Berarti kita cek lagi nih sama guru-gurunya bagaimana.
Kan artinya tantangan baru untuk para guru-guru. Betul. Apalagi mereka masih punya tanggung jawab mengajar di tengah pandemi.
Gimana Pak Kalonitia abis ini undang guru-guru. Paling tidak memang langsung ketujuan ke lapangan untuk melihat kondisinya. Mana sih ideanya?
Ini bisa diserapkan oleh para guru gitu, supaya gak mentok karena di kotanya abis. Tapi salah satu pengamalan dari Pancasila juga adalah kita harus disiplin. Disiplin untuk kapan saatnya kita minum, nah sekarang nih.
Aku belum punya minum. Ya ambil sendiri. Kalau ini ketidakadilan. Ya enggak.
Ini suara pengamalan Pancasila. Ambil sendiri aja. Gimana sih katanya tadi maju bersama.
Mendingan ambilin buat aku dong. Di Indonesia Timur itu banyak sekolah-sekolah yang akhirnya guru-gurunya datang ke rumah siswa satu demi satu. Karena kan keterbatasan akses listrik dan internet. Hai nggak papa Emang harus mandiri ngambil dirumah sendiri sama kayak anak-anak zaman sekarang belajar sendiri itu hanya di rumah sila kelima nih keadilan sosial hai hai jadi adil udah masing-masing saya mengamalkan pak langsung sebelum terlalu jauh nih gimana sih baru mau mendaftar jadi guru penggerak udah mulai berteori mendingan cek aja langsung udah yang guru beneran nih pendamping guru penggerak ayo Mas Denny apa kabar Oh kalau yang sebelah kanan itu temennya Mama udah telepati kalau yang sebelah kanan Bhanila iya Mbak Nila ini Mbak Nila saya udah telepati Mbak Nila nih dia masih ingat nih Oh sempat waktu itu baca-baca beritanya soal taman bacaan pelangi ini luar biasa di Indonesia Timur ya Iya banget udah berapa banyak Mbak sekarang Taman Bacaan ya saat ini Taman Bacaan Pelangi sudah mendirikan 133 perpustakaan 133 18 pulau di Indonesia Wow keren banget banyak banget ya Mas Dini ya kita ikutan ini diikutan happy sekali terbayang muka anak-anak mereka semakin bahagia deh kayaknya kalau semakin banyak di Pontianak udah ada belum Mbak Nila tahun bacaan pelangi fokusnya di Indonesia Indonesia Oh oke.
Tapi ngomong-ngomong nih, gimana kalau sebelum kita ngobrol, Nitya punya satu video yang mau diputarkan dulu. Nitya pengen minta tanggapannya nih dari Mas Anto, dari Mas Denny, dari Mba Nila. Kita lihat sama-sama ya video satu ini.
Ya silah. 1, 1, 1, 1, 2, 2, keadilan dua-dua yang dua-dua kemanusiaan manusia yang ada yang ada yang berada Pancasila satu ketuhaya masa dua kemanusiaan keadilan dan adilan peradaban hahaha Tiga, persatuan Indonesia. Empat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat. Dalam kebijakan... Lihat di sini.
Satu, ketuhanan yang maha esah. Dua, ketuhanan yang maha esah. Maha Maha Maha Esa Cucu Pancasila satu ketuhanan yang masa dua kerayatan yang dipimpin kemanusiaan yang dipimpin hai hai Sentar, sentar Kalau disana itu mudah Tapi begitu naik panggung bisa lupa semuanya Maklum petani Nah, kita minta komentar ini dulu ya, komentarnya Pak Samta dulu deh, atau Pak Otoh Mas Denny dulu deh.
Mas Denny, ini terjadi di berbagai latar belakang profesi, usia, di banyak daerah gitu, komentarmu Mas Denny sebagai seorang... guru juga, pendamping guru penggerak juga. Ya, artinya Pancasila ini kan harusnya ini setiap warga negara di Indonesia udah harus hafal nih, karena kita mempelajari Pancasila mulai dari bangku SD ya. Cuma mungkin untuk kedepannya bahwa Pancasila ini dan nilai-nilainya bukan hanya sebagai hafalan, tapi... Bagaimana kita mengimplementasikan nilai-nilai itu dalam berhidupan.
Atau tadi ada yang demam panggung ya, dibelain sama Pak Jokowi tadi yang terakhir. Kalau sudah naik ke atas panggung itu bisa lupa semuanya, masih dibela. Walaupun cuma lima ya, cuma lima sih lah. Tapi kalau udah naik di atas panggung itu adrenalin meningkat, yang tadi dihafal jadi lupa. Iya, makanya tadi kalau ada satu video yang seorang ibu berusaha ngajarin anaknya gitu kan.
Sampai emosi ya. Yang lagi viral itu ya mbak. Sampai emosi.
Mbak Nila gimana? Kebayang ya pasti ketika kita mau mengajari anak atau juga anak-anak gitu kan ya. Ya susah gampang ya kalau ngajarin anak-anak ini. Iya benar, apalagi sila keempat tuh panjang tuh sila keempat. Yang Maha Esa aja tadi dia udah belibet apalagi sila keempat.
Makin panjang gitu ibunya marah-marah. Jadi dalamnya dimana nih gitu kan. Penggunaan kata dandan dalamnya yang bisa kembalik-balik.
Ya bahkan jangan kena anak-anak. Tadi juga beberapa video menunjukkan kelas atas bahkan ya. Ada pemerintah daerah bahkan.
Iya pemerintah daerah. Terus juga di demo-demo tadi kan. Itu menunjukkan bahwa ya tidak sepenuhnya.
semua sebenarnya menghafal ini dari semua lapisan, dari semua golongan. Jangan-jangan, Mat. Jangan-jangan.
Tadi kata Pak Samto bilang ini karena sebatas menghafal. Gitu ya, Pak? Iya.
Kalau menghafal itu bisa lupa. Jika Tidak ingin lupa Gampang syaratnya Jangan pernah menghafal Makanya tidak akan ada yang dilupakan Tapi diamalkan ya Pak Santok Tapi diamalkan Pancasila itu diamalkan Seringkali kita itu Menguji kepancasilaan seseorang Hanya karena menghafal Pancasila Berarti tidak terlalu penting Yang menghafalnya, yang penting aplikasinya Dalam kehidupan ya Pak Betul Bukan berarti pengetahuannya tidak penting, pengetahuan tentang Pancasila penting tetapi yang lebih penting adalah pengamalannya itu dari sisi Pancasilanya tadi dari ada proses yang agak mengkritik kita semua ketika di masa pandemi orang tua mendampingi anak-anak belajar ini seringkali orang tua mengambil peran sebagai guru padahal orang tua itu tugasnya mendampingi bukan mengajar mengajari kalau mengajari seperti itu akhirnya karena orang tua tidak punya basic seperti mas Deni kan sebagian seorang guru yang basic kesabaran terutama ya kesabaran ketawa tapi tapi pasang begini ikan kalau yang ke kembali but program yang sedang dijalankan tidak hanya guru penggerak tapi adegan juga ada komunitas penggerak toh gitu ya artinya sebenarnya orang tua juga disadarkan dengan eh Bagaimana pentingnya porsi orang tua untuk memastikan anak-anak ini ya bukan cuma diserahin ke guru gitu ya Pak Mas Denny ya? Ya betul.
Curahan hati serah guru nih kayaknya nih selama ini. Ya bahwa pendidikan itu bukan tugas kita sebagai seorang guru untuk memberikan pengajaran kepada anak, tapi peran serta dari orang tua itu sangat penting. Karena pada saat kita ketemu anak di sekolah itu kan ini cendung seperti kita melihat gunung es.
Ya Mbak Tia, jadi kita hanya lihat permukaan, tapi kebiasaan-kebiasaan yang sudah mereka lakukan ini mereka sudah dapatkan di lingkungan keluarga. Betul. Ini akhirnya terasa ketika pertemuan tatap mukanya juga sudah tidak bisa lagi dilakukan. Jadi kan porsi orang tua sendiri lebih besar.
Mbak Manila merasa hal yang sama ketika anak-anak kan kebutuhannya anak-anak untuk membaca juga ini kan semakin... Berubah gitu ya bentuknya, karena mereka nggak bisa lagi ke sekolah untuk membaca gitu, nggak bisa lagi ke taman bacaan terdekat untuk membaca. Perubahannya gimana kalau untuk taman bacaan yang ada di Indonesia Timur sendiri? Ya, kalau di Taman Bacaan Kelangi karena kami mendirikan perpustakaannya di sekolah-sekolah, di SD-SD, itu jadi karena pandemi ini kan banyak sekolah yang ditutup. Nah, otomatis sekarang peminjaman bukunya itu benar-benar manual.
Yang terjadi maksudnya itu adalah... Di Indonesia Timur itu banyak sekolah-sekolah yang akhirnya guru-gurunya dan... Datang ke rumah siswa satu demi satu gitu, karena kan keterbatasan akses listrik dan internet. Jadi guru masih harus datang satu-satu, jadi akhirnya kita bekali guru-guru itu dengan buku yang ada di perpustakaan. Jadi akhirnya...
Wah gurunya yang datang sambil bawa buku yang ada di perpustakaan untuk dipinjamkan ke anak-anak. Anak-anak. Lalu Taman Bacaan Pelangi juga punya program baru nih akhirnya di pandemi ini. Kita punya program namanya paket belajar. Dimana kita memberikan paket-paket belajar learning materials untuk anak-anak yang memang tidak ada akses internet.
Jadi guru-guru sambil datang ke rumah siswa sambil membawakan paket belajar dan buku yang ada di perpustakaan gitu. Oke. Keren juga ya.
Berarti memang sesuai dengan kondisi daerah masing-masing gitu dong ya? Pandemi mengajarkan bahwa kita memang tidak bisa menyamaratakan sistem dan proses pembelajaran di setiap daerah, begitu ya Pak Santo? Betul, betul.
Jadi tergantung dari kondisinya. Ketika PJC ini kan tidak semua bisa online daring ya, tetapi seperti yang disampaikan oleh Mbak Nila, di daerah Indonesia Timur itu memang, dan bukannya di Timur ya, di Jawa juga masih banyak yang ada sektor net, tapi anak-anak nggak punya device-nya, nggak punya HP-nya. Atau nggak punya kuotanya, Pak?
Kalau kuota kan sebetulnya dibantu oleh kementerian. Tapi kan nggak semua, Pak. Nah ya, artinya yang semua yang terdaftar yang punya nomor HP tidak bodit semua dibantu.
Berarti artinya dengan pandemi ini adalah membuka sedikit borok-borok pendidikan ya maksudnya. Di Indonesia sehingga mungkin setelah pandemi ini titik-titik yang sudah dipetakan ini seperti Indonesia Timur, kekurangan alat dan jaringan bisa dimanage oleh kemendikbud. Tapi yang perlu kita manage sekarang adalah perut yang kosong kak.
Oh gitu? Jadi nggak kembali ke Pontianak sama tempat pasanto juga? Iya, iya nanti saya makan dulu tapi saya lapar gak bisa berpikir.
Ini lagi-lagi tidak adil ya, kapan pengamalan Pancasila ya Pak Sabdo. Kita kembali sejenak lagi ya Pak ya sebentar. Aksi nyata atau praktik-praktik baik yang mau mereka lakukan di ekosistem sekolah ini agak terlambat dengan pembelajaran daring di sekolah.
Nah sehingga mereka juga harus berpikir ekstra nih bagaimana asing nyata mereka dapat dikerapkan. Hai mas ini tahu gak sih tadi kalau mama tidur latihan jadi guru penggerak dengan cara lari-lari kecil ya bisa menggerakkan semua-semua tinggal melakukan pendaftaran nih Bang Muhammad? Sudah didaftarkan Pak Samto katanya. Oh, jalur khusus ya. Jalur dalam, orang dalam.
Eh, jangan gitu dong. Ini kan sebenarnya kesempatan untuk membuka seluas-luasnya ya Pak Samto. Mas Denny. ini ya untuk orang-orang yang pengen kalau dulu mungkin program dari Kemenikut kan biasanya penunjukkan ya Pak Tanto ya jadi sudah ada nama-namanya untuk mengikuti program tertentu, tapi kalau yang guru penggerak ini benar-benar dikembalikan kepada Bapak dan Ibu Guru untuk yuk ikut program ini bagaimana Bapak dan Ibu Guru ini nantinya bisa menjadi guru penggerak yang bisa menjadi penyimpil pembelajaran yang membuat pembelajaran ini berorientasi kepada dan membawa teman-teman yang bersama-sama melakukan praktik baik di ekosistem sekolah dan lanjut ke komunitas yang diikuti oleh Bapak Deddy. Ada syarat khusus nggak sih Mas Denny untuk kemudian mendaftar?
Kalau yang gelombang pertama ini kan kalau nggak salah sudah selesai seleksinya ya tinggal pembelajaran. Nah sekarang yang gelombang kedua juga sudah tutup ya Pak Santo ya untuk pelajaran ya. Tinggal menunggu gelombang ketiga dan gelombang keempat. Kalau untuk syarat sih ya...
yang pastinya Bapak dan Ibu Guru punya NUPTK, kemudian pengalaman mengajar itu minimal 5 tahun. PNS, non-PNS nggak masalah? Non-PNS boleh, PNS juga boleh.
Atau lebih diprioritaskan untuk guru honorer supaya mereka juga... Ini siapa saja sih, Mbak. Yang pasti untuk Bapak dan Ibu Guru di bawah usia 50 tahun. boleh gak pengalaman mengajar di tongkrongan gitu apa harus spesifik mengajar di sekolah street learner gitu ya kan belajar bisa dimana aja gitu penggerak kehidupan tadi soalnya kan nah penggerak jiwa-jiwa yang kering nanti kita buat programnya Bang Womak karena kan kalau dilihat kan Sepertinya kan komunitas penggerak ini juga nggak kalah penting ya, Mbak Nila?
Iya, jadi kalau sepemahaman saya, kalau komunitas penggerak itu juga sudah ditutup ya pendaftarannya, dan itu sebenarnya merupakan program yang bagus di mana Kementerian Pendidikan berusaha untuk mengisi kekosongan. Jadi kan seperti kita tahu ini Indonesia PR-nya banyak sekali di bidang pendidikan, dan tentunya pemerintah mungkin tidak bisa. menghandle semuanya dan untuk itulah diperlukan bantuan dari seluruh lapisan masyarakat termasuk dari organisasi-organisasi sosial atau komunitas yang mana setiap organisasi itu kan punya kelebihannya masing-masing gitu kan dan inilah yang ingin disebarluaskan gitu ke berbagai daerah di Indonesia jadi itulah fungsinya komunitas penggerak dimana komunitas-komunitas ini membantu pemerintah Di dalam bidang program untuk khususnya literasi, numerasi ya Pak Samto ya? Iya. Jadi nanti sudah dipilih sih sebenarnya komunitas-komunitasnya ya Pak Samto ya?
Iya. Bagaimana kemudian komunitas penggerak dan guru penggerak ini bisa apa ya? Nge-blend ya?
Nge-blend betul-betul, bisa sinkron betul Mas Denny, Pak Samto. Jadi gini, mungkin perlu saya agak lurusan sedikit ya. Jadi ada guru penggerak.
Ada organisasi penggerak Kalau komunitas seperti Mbak Nila ini Ini memang sudah bergerak sebelum ada namanya penggerak-penggerak itu Komunitas literasi itu sudah Kalau saya sudah mengikuti itu 5 tahun yang lalu Bersama Mbak Nila ini luar biasa Bergerak masing-masing Tapi kalau yang program dari Merdeka Belajar ini adalah Organisasi Penggerak, kemudian guru. Oh iya, organisasi penggerak, maaf pak ya. Iya, iya.
Jadi kamera latih, guru penggerak dan organisasi penggerak begitu ya pak ya? Nah, kalau organisasi penggerak itu begini. Jadi organisasi-organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, yang memiliki praktek-praktek baik dalam pembelajaran, itu diberikan kesempatan atau kalau sebetulnya lebih tepatnya itu diminta bantuan oleh kemendikbud.
Untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan. Jadi misalkan organisasi-organisasi besar seperti Muhammadiyah, NU, kemudian organisasi-organisasi lain yang bergerak di bidang pendidikan yang selama ini langsung memberikan atau kasih langsung di sekolah-sekolah, itu diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk bersama-sama meningkatkan untuk pendidikan di sekolah-sekolah yang sesuai atensinya. Kalau memang yang diajak bekerjasama adalah organisasi yang memang sudah berkontribusi terhadap pendidikan, terhadap masa depan anak-anak generasi muda ini, apa yang baru kemudian Pak, ditawarkan dari organisasi penggerak ini? Justru ini kan sesuatu yang baru dari masing-masing organisasi.
Kan tidak, organisasi itu kan melakukan di komunitasnya masing-masing ya. Di... di lingkupnya masing-masing.
Bukan untuk skala yang lebih besar. Bicara mengenai penyelidikan di nasional begitu ya Pak ya? Nah, praktek-praktek baik yang dilaksanakan oleh organisasi-organisasi ini, skalanya diperluas gitu. Kemudian diberikan fasilitas oleh Kementerian Pendidikan, istilahnya diberikan fasilitas, silahkan mau kembangkan di mana, nanti sama-sama kita ukur capaiannya.
Karena... pendidikan itu pada endingnya adalah peningkatan kualitas atau mutu pendidikan mutu lulusan pendidikan di Indonesia, jadi tetap sasaran akhirnya itu adalah anak-anak Indonesia, siapapun yang melakukan Mas Denny Mas Denny ini kan udah mulai berjalan ya sebagai guru penggerak ini ya ya sudah masuk bulan kedua Udah masuk bulan kedua, nah dari dua bulan ini aja deh kira-kira kendala terbesar sebagai guru penggerak atau yang keluhan mumpung ada Pak Samto nih, kelukesannya dikeluarkan, siapa tau langsung di ACC hari ini juga. Yang pastinya kalau di kondisi di lapangan pada saat saya sebagai pendamping melakukan pendampingan individu kepada calon guru penggerak di sekolah masing-masing mereka, itu kendalanya mungkin karena sekarang ini... pelaksanaan pendidikan mereka itu dilakukan secara daring.
Nah, secara daring itu maksudnya pada saat mereka ingin menerapkan aksi nyata, aksi nyata atau praktik-praktik baik yang mau mereka lakukan di ekosistem sekolah ini agak terlambat dengan pembelajaran daring di sekolah. Nah, sehingga mereka juga harus berpikir ekstra nih bagaimana asing nyata mereka dapat Bagaimana pembelajaran yang mereka lakukan ini benar-benar berorientasi kepada peserta didik. Kalau untuk hambatan yang ribet gitu sampai saat ini belum ada.
Jadi masih lancar, jadi kita masih bisa melaksanakan pendampingan individu, kemudian kegiatan lokal karya juga bersama teman-teman calon budi bergerak dan teman-teman pendamping yang lain. Sejauh ini masih aman. Mungkin boleh diceritakan apa sih yang berbeda dari para guru penggerak, misi yang diemban oleh para guru penggerak ini, Mas Denny? Oke, kalau untuk pembelajarannya di bulan pertama saja, itu untuk calon guru penggerak, modulnya adalah filosofi pendidikan dari Kihan Jariwantara, dimana bahwa pembelajaran kepada anak itu kita berdasarkan pada kodrat anak dan kodrat zaman. Jadi pembelajaran yang kita berikan kepada anak itu tidak bisa kita perkesakan juga bahwa mereka memiliki kodratnya masing-masing untuk belajar.
Nah dengan pemahaman seperti itu diharapkan bahwa teman-teman dari calon guru penggerak ini nantinya itu bisa membuat suatu pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik sehingga kita benar-benar menemerankan peran kita sebagai fasilitator. Jadi kita menyiapkan segala kebutuhan yang... diperlukan oleh peserta didik sehingga anak bisa aktif bisa memecahkan suatu masalah, kemudian bisa berinteraksi satu sama lain seperti yang Pak Santo sampaikan tadi bahwa gotong royong ini yang juga harus kita terapkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah nah, kalau selama ini kan mungkin yang kita tahu bahwa masih banyak teman-teman guru yang berada di zona nyaman nah Dengan program ini harapannya kita mulai dari kelas kecil, kemudian nanti kita mengajak teman-teman yang lain, akhirnya bisa sampai kepada komunitas besar. Sehingga gerakan ini bisa secara masif dilakukan bukan hanya di kelas kita, tapi harapannya di Indonesia.
Untuk Mbak Nila nih, Mbak Nila sudah tergabung di komunitas atau organisasi penggerak ya? Kalau organisasi penggerak, tidak. Tapi kalau komunitas, walaupun Taman Bacaan Pelangi adalah merupakan organisasi, jadi kita memang sudah menjadi yayasan pendidikan, tapi kita aktif di komunitas penggerak ya Pak Samto ya. Taman Bacaan Pelangi juga aktif menggerakkan berbagai pegiatan kegemaran yang ada di Indonesia Timur. Jadi setiap kali kita pergi ke Indonesia Timur itu kita bikin gathering-gathering dengan para...
Pegiat literasi yang di Taman Bacaan dan kasih work group gratis untuk mereka. Oke artinya Taman Pelangi yang Taman Baca Pelangi ini kan sebenarnya sudah dari dulu terbiasa berjalan sendiri. Artinya mereka punya program sendiri, mereka punya cara-caranya sendiri untuk menggerakkan satu perpustakaan atau menggerakkan pendidikan di sekitar situ. Nah bagaimana nge-blendnya dengan... Aturan atau program daripada Kemendikbud ini menyesuaikan dirinya gimana?
Kalau Taman Bacaan Pelangi karena kita mendirikan perpustakaannya itu di sekolah-sekolah, di SD-SD kami selalu bekerja bersama dengan dinas pendidikan di masing-masing kabupaten. Jadi karena kita juga memberikan pelatihan guru, jadi di sekolah di mana Taman Bacaan Pelangi mendirikan perpustakaan itu semua... Gurunya termasuk kepala sekolah itu diberikan pelatihan selama 7 hari. Lalu juga kita sampai advokasi ke kepala dinas pendidikan di masing-masing kabupaten untuk adanya dedicated reading time.
Jadi ada jam mata pelajaran khusus untuk datang ke perpustakaan per kelas per minggu gitu. Iya jadi kita selalu bekerja sama dengan dinas pendidikan. Itu lebih online begitu ya. Selalu bekerja sama, kolaborasi yang erat.
Ditir pengen justru tanya sama Mamat, abis ini nih Mas Dhani kira-kira setelah mendengar penjelasan Mas Dhani tadi, Mamat masih merasa optimistis gak untuk mendaftar menjadi guru penggiatan? Sabar dulu, saya juga masih ada mau bertanya yang lebih rahasia-rahasia. Minum dulu aja. Makanya saya mau minum dulu. Saya lega.
Yoi. lebih utama kan disini bukan berapa besar honornya tapi jaminan karir karena kan tidak mungkin ya mas Denny ini seumur-umur menjadi guru harus juga nanti naik menjadi kepala sekolah naik menjadi pengawas tapi kan tidak semua kemudian dapat porsi menjadi kepala sekolah dalam kemampuan yang aman ya pak ya semua Nah, Mamat biasanya kalau ngagetin punya pertanyaan yang esensial nih. Iya, maksudnya saya kan udah mulai tertarik nih jadi guru penggerak.
Tapi ya belum bisa saya putuskan kalau belum tahu nih cuannya berapa. Maksudnya Mas Denny apa namanya? Intensif. Insentif.
Iya biar intensif kan. Insentif yang intensif. Insentifnya. Kita kan membicarakan bagaimana. Kesejahteraan ya.
Kesejahteraan daripada para pengajar ini. Ada gak? Dan kalau ada berapa nih kira-kira? Oke.
Kalau sebagai pendamping guru penggerak. Karena ada. beberapa aktivitas, karena disini kan kalau pendamping ada istilahnya yang Pak Tanto ya, itu pengajar praktik baik, jadi untuk beberapa kegiatan seperti pendampingan individu, kemudian kegiatan luka karya, itu adalah sejumlah honornya sesuai dengan jam pelajaran, itu diatur oleh penyelenggara, dalam hal ini sarjasnya adalah P4TK jadi nanti masuk ke wilayah P4TK nya ada Nah untuk nominalnya ya kalau penasaran ikut bergabung saja nih Bapak dan Ibu guru yang menyaksikan tayangan ini.
Daripada saya penasaran berlebihan mending saya tanya yang langsung Pak Samto. Pak berapa nih untuk pendamping ataupun gurunya, guru penggeraknya itu karena kita tidak bisa menutupi ya bahwa kesejahteraan guru pengajar itu yang paling utama sebenarnya. Jadi gini, kalau namanya guru penggerak, itu sebetulnya insentifnya yang terbesar itu bukan masalah honor duitnya ya, tapi ini terkait dengan karir.
Jadi, teman-teman yang menjadi guru penggerak, ini sudah masuk ke dalam nominasi calon kepala sekolah penggerak. Amin ya Pak. Nah, jadi kalau sudah masuk guru penggerak, ini sudah...
Sudah masuk ke akwarium yang nanti akan dipilih menjadi kepala sekolah penggerak. Demikian seterusnya nanti akan menjadi pengawas penggerak dan sebagainya. Jadi lebih ke karir.
Kalau honor guru sih sebetulnya kan sudah ada standarnya. Sudah ada standarnya sesuai dengan golongannya. Karena walaupun nanti ini honorer ya, nanti kan bisa menjadi ASN P3K atau... Pegawai merintah dengan perjanjian kerja itu sama, gajinya sama dengan PNS, kemudian tunjangannya juga sama.
Nanti yang lebih ditamakan di sini bukan berapa besar lelurnya, tapi jaminan karir. Karena kan tidak mungkin ya Mas Deni ini seumur-umur menjadi guru, harus juga nanti naik menjadi kepala sekolah. Ya sih, tapi kan tidak semua kemudian dapat porsi menjadi kepala sekolah dalam keputusan yang berkawan ya Pak.
Semua kan pasti kita bicara mengenai apresiasi, tapi gak apa-apa. Nitya setuju bahwa sesuatu yang baik itu harus dimulai dari berangkat dari moralitas tadi, dari nilai-nilai yang baik juga. Evaluasinya seperti apa Pak Samto?
Karena kan harapannya tadi bagaimana menggerakkan semua elemen-elemen yang ada di dunia pendidikan supaya balik lagi nih. Pelajar yang memiliki profil Pancasila tadi, evaluasinya bagaimana Pak Samto? Jadi gini, kalau hasil evaluasinya belum ya, karena baru kita mulai.
Tetapi hasil yang diharapkan nanti untuk adanya dengan guru penggera, sekolah penggera ini, yaitu yang pertama meningkatkan, meningkatnya untuk pendidikan di semua satuan pendidikan. Kemudian juga percepatan. percepatan pencapaian profil pelajar Pancasila. Karena nanti guru-guru penggerak ini akan dilatih bagaimana membelajar untuk memujudkan profil pembelajar Pancasila itu.
Tadi yang disampaikan Mas Deni bahwa yang paling utama adalah membelajarkan sesuai dengan kemampuan peserta didik atau bahasa kerennya itu teaching in the right level. Jadi begini gambaran mudahnya. Sekarang ini kan kenaikan itu berdasarkan kelas ya.
Misalkan Kak Mamat ini masuk ke kelas satu gitu. Kan bersama-sama dengan sekolah-sekolah lain. Itu harus di asesmen dulu oleh guru penggerak ini.
Diasesmen dulu kemampuannya seperti apa. Jadi nanti akan diberikan pelajaran sesuai dengan kemampuan masing-masing. Ini yang penting.
Dan nanti, dan pola. Karena apa? Sekarang ini kan polanya gini. Kalau...
Mana kelas 1 SMA, semoga dikasih pelajarnya yang sama. Mampu atau tidak, itu semua sama. Nah inilah nanti akan perubahan yang mendasar, bagaimana guru mengawali proses pembelajaran itu dengan melakukan asesmen kemampuan. Justru dari sini nanti guru...
Analisis kebutuhan ya, Pak Sabto. Iya, analisis kebutuhan. Jadi analisis kemampuan peta didik. Jadi profil masing-masing peta didik itu akan diketahui sehingga perlakuannya itu...
Beda-beda ya? Ya beda-beda, itu beda-beda, inilah yang kebaruannya dan nanti harus ditularkan kepada guru-guru yang lain. Memang hambatannya nanti ketika kita mengajak atau menerapkan inovasi, mengajak sesuatu yang baru itu, tidak semua bisa berjalan dengan mulus, pasti ada kendala-kendala, ada penolakan gitu ya. Justru inilah tantangan-tantangan bagi teman-teman guru penggerak untuk memperbaiki proses pembelajaran. ke depan.
Artinya tidak bakal seragam, semua harus sama pada kurikulum atau pada pelajaran tertentu, semua harus pintar bahasa Inggris. Soalnya kan itu kendala-kendala saya kayak gitu. Dipaksa harus pintar.
Bang Muhammad, yang terpenting adalah dalam pembelajaran itu adalah prosesnya. Bagaimana proses yang dijalani anak. Kadang kalau kita mengukur hasil, misalnya kita melalui asesmen akhir sekolah, kita nggak tahu pada saat mereka mempersiapkan untuk ujian yang terjadi di rumah seperti apa, kan kita nggak tahu.
Tapi selama prosesnya, kita berhadapan langsung dengan peserta didik. Sehingga yang paling penting adalah proses. Jadi angka 3, angka 5 yang diperoleh siswa, itu belum tentu juga menggambarkan kemampuan dari peserta didik.
Iya karena semua metodenya seperti metode Montessori ya Pak Samto ya Iya ya ya minat dan kualitas anak begitu ya tidak hanya diukur dari sekedar nilai dan pencapaian betul apa yang mau disampaikan oleh Manila supaya lebih banyak lagi orang-orang yang mendukung pembelajaran anak dimanapun itu berada apapun yang mereka pelajari karena kebutuhannya tentu berbeda anak yang berada di pulau Jawa di Pulau Kalimantan itu pasti kebutuhannya berbeda, potensinya pun berbeda. Apa yang bisa Manila sampaikan? Iya, kalau saya setuju banget dengan pendidikan yang memang kontekstual. Jadi kan tidak bisa disamakan materi untuk anak-anak yang di kota besar dengan materi untuk anak-anak yang di rimba misalnya gitu kan. Itu sangat berbeda.
Mereka tidak tahu mal itu seperti apa dan mereka... Tidak perlu tahu juga gitu ya sebenarnya karena mereka memang hidupnya di hutan gitu. Jadi kalau yang saya inginkan itu adalah pendidikan yang memang benar-benar bisa melestarikan budaya kita juga.
Jadi jangan sampai semua tekst sekolah itu seragam sehingga akhirnya justru membunuh tanda kutip budaya-budaya yang memang sudah tumbuh subur sebelum-sebelumnya gitu ya di masyarakat kita. Jadi jangan sampai anak-anak itu dan juga generasi muda lupa pada akar bangsa Indonesia, pada budaya bangsa kita. Jangan sampai terlalu silau dengan modernisasi gitu, sampai akhirnya lupa siapa sih kita, kita orang Indonesia yang memang sangat kaya akan budaya gitu.
Dan itulah sebenarnya tugas kita juga dan tugas Kementerian Pendidikan untuk menjaga supaya budaya kita itu tidak punah. Salah satunya dengan menerbitkan buku-buku yang memang kaya akan cerita-cerita yang ada di masyarakat ya, cerita-cerita budaya gitu. Dan juga saya sih, kalau bagi saya itu anak-anak perlu diajarkan toleransi dan benar-benar memahami bahwa Indonesia ini sangat...
Kaya akan budaya, caranya gimana? Salah satunya dengan ngajak mereka traveling misalnya. Tapi kan ini tentu... Pagi pandemi ya. Masnya tinggi ya.
Nah cara yang paling mudah sebenarnya dan juga cukup murah gitu dengan mengenalkan mereka dengan buku-buku yang syarat akan cerita-cerita rakyat. Jadi pikirannya dulu yang berkelana gitu ya? Iya. Dari imajinasinya tinggi.
Iya dari situ mereka paham-paham, wah Indonesia ini kaya sekali ya. Sehingga ketika nanti mereka pergi kuliah di luar negeri, mereka tetap akan pulang ke Indonesia gitu. Karena mereka sudah ada rasa bangga terhadap bangsa Indonesia gitu. Jadi jangan sampai pendidikan kita itu justru menyuruh anak-anak untuk pergi.
Tidak, seharusnya pendidikan Indonesia itu membuat anak-anak ingin pulang. Yang gak pulang kalau pergi ke luar negeri. pas apa nggak mau pulang ke Indonesia kayaknya cuma ini deh yang ke uang negara udah ilang banyak dah yang lain kayaknya masih punya rasa ingin untuk balik rindu rumah kalau mereka kan keadaan nih Mending di luar negeri terus gitu.
Bagaimana membesarkan anak-anak bangsa di masa depan nanti yang mempunyai profil Pancasila. Seperti harapan Pak Samto tadi memiliki komunitas yang juga regenerasi ya Mas Denny ya. Jadi anak-anak ini.
Dan juga punya cita-cita untuk menjadi guru-guru di masa depan berikutnya. Karena ini adalah suatu kebanggaan untuk bisa berbagi bagaimana mendidik ala Indonesia. Tadi seperti Mbak Nila bilang. Terima kasih sudah bergabung bersama kami.
Mudah-mudahan bukan lagi mempermasalahkan siap atau tidak siap tetap ngukah di 2021. Tapi sudah siapkah kita untuk mengubah mindset mengenai pembelajaran pendidikan untuk anak Indonesia ini. Terima kasih sekali lagi. Sehat-sehat.
Terima kasih. masih butuh dan pasang tuh harus dirjen dikep terima kasih terima kasih semuanya baik semuanya selamat sehat-sehat salam juga Pak Mbak Nila makasih Mas Denny dadah ya semuanya Yes, stay healthy!