Filsafat Minimalisme dan Stoikisme

Aug 4, 2024

Catatan Kuliah tentang Filsafat Minimalisme dan Stoikisme

Pendahuluan

  • Pentingnya menjalani hidup dengan bijaksana dan melakukan perbaikan diri.
  • Kekayaan dan uang akan datang secara otomatis jika kita menjalani hidup dengan benar.

Hubungan antara Minimalisme dan Stoikisme

  • Banyak orang mengaitkan minimalisme dengan stoikisme.
  • Epictetus: Kekayaan tidak diukur dari harta, tetapi dari keinginan yang sedikit.
  • Seneca: Orang yang menginginkan lebih adalah orang yang miskin, bukan yang memiliki sedikit.
  • Marcus Aurelius: Energi dan waktu terbatas; jangan sia-siakan untuk yang tidak penting.

Menghadapi Reaksi Orang Lain

  • Tidak perlu berusaha untuk menyenangkan semua orang.
  • Fokus pada hal yang bermanfaat dan sesuai keyakinan kita.
  • Menghindari overthinking terkait dengan komentar orang lain.

Prinsip Minimalisme

  • Filsafat Cukup: Hidup bahagia tidak tergantung pada banyaknya yang dimiliki, tetapi pada kemampuan menikmati yang sedikit.
  • Socrates: Ketidakpuasan dengan apa yang dimiliki sekarang akan berdampak pada ketidakpuasan saat mendapatkan lebih.
  • Lausu: Orang yang merasa cukup dengan yang dimiliki adalah orang kaya.

Kebahagiaan Melalui Sederhana

  • Kebahagiaan datang dari merasa cukup dengan yang ada, bukan dari mengejar kekayaan atau hal-hal duniawi.
  • Gandhi: Hidup sederhana agar orang lain juga dapat hidup.
  • Confucius: Hidup ini sederhana, tetapi kita yang membuatnya rumit.

Memperbaiki Hidup

  • Mengurangi keruwetan dalam hidup: menyederhanakan keputusan dan tindakan.
  • Fokus pada yang hakiki dan berguna, bukan yang tidak perlu.

Penerapan dalam Kehidupan

  • Mengumpulkan pengalaman hidup lebih berharga daripada mengumpulkan barang.
  • Menjalani hidup dengan kebersihan dan kesederhanaan, mengikuti contoh Rasulullah.

Karakter Rasulullah yang Patut Dicontoh

  • Problem Solver: Menyelesaikan masalah dengan bijaksana.
  • Living Quran: Mencontohkan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
  • Rendah Hati dan Empati: Mampu merasakan kesulitan orang lain dan bersikap lembut.
  • Kegerakan dalam Ibadah: Konsisten dalam beribadah dan berbuat baik.

Kesimpulan

  • Menjalani hidup dengan kebijaksanaan, kesederhanaan, dan kebersihan.
  • Menjadi manusia yang empatik, sabar, dan penuh keceriaan.
  • Fokus pada pengalaman hidup yang berharga dan membagikannya kepada generasi mendatang.