Baik, kali ini kita akan mengulas komponen 3 pada instrumen akreditasi tahun 2024 tentang iklim lingkungan belajar. Langsung saja kita masuk ke butir 10 yaitu sekolah memastikan terbangunnya iklim kebenekaan bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Ini kata kunci.
adalah sekolah atau madrasah ya masuk ke indikator pertama 2010 adalah membangun sikap menghargai keberagaman beserta didik nah kita lihat pada pembuktian indikator ya melalui telah ada dokumen diperoleh bukti yang menunjukkan adanya program kegiatan pembelajaran yang membangun sikap menghargai keberagaman keberagaman siswa seperti kegiatan festival budaya pertandingan antarkelas saling kunjung dengan sekolah lain atau istilahnya yang lebih familiar persahabatan dengan sekolah lain nah Bapak Ibu untuk bukti kinerjanya atau bukti dukungnya adalah bisa dokumen kegiatan program yang mengadakan suatu festival budaya atau kelas meeting atau persahabatan bisa dipenuhi semuanya atau salah satunya ya Pak pokoknya pada intinya tiap indikator ini jangan sampai tidak ada bukti kinerjanya atau bukti dukungnya ya mungkin yang secara umum banyak dilakukan oleh sekolah atau madrasah misalkan kelas meeting ya atau misalkan persahabatan dengan sekolah atau madrasah lainnya nah ini nanti siapkan bukti-bukti program kegiatan maupun dokumentasi kegiatannya ya hai hai Kita berikan salah satu contoh ya, ini hanya alternatif dari bukti kinerjanya ya. Misalkan ini untuk kegiatan kelas meeting misalkan. Tentu Bapak Ibu nanti bisa menyiapkan dalam bentuk dokumen atau dalam bentuk foto dan video.
Misalkan ini kegiatan kelas meeting ya. Ini ada nama kegiatannya, ada tanggalnya, ada tujuan kegiatannya. Ada rencana kegiatan, kemudian ada jadwalnya, kemudian yang paling penting ada foto-foto menunjukkan bahwa benar-benar kegiatan itu dilakukan di suatu sekolah atau madrasah. kalau bisa ya di videokan, tidak perlu terlalu panjang videonya ya, asalkan mewakili ada kegiatan itu ya kalau ada dokumen lain bisa dicantumkan bisa ada poster, pamflet ada berita acara dan sebagainya kalau memang diperlukan ya oke, yang paling penting adalah nama kegiatan dan bukti dokumennya ya minimal dalam bentuk foto-foto kegiatan Oke, kita lanjutkan Bapak-Ibu ya Pada indikator yang kedua Butir ke-10 Yakni mengenali keberagaman profil pendidik dan peserta didik ya melalui telah ada komedi diperoleh bukti berupa data demografi nah ini kata kuncinya data demografi siswa dan guru yang melibuti keragaman diantaranya gender suku bangsa, agama, bahasa, sosial ekonomi, lokasi tempat tinggal, dan lain-lain sebagainya. Nanti kita siapkan, Bapak-Ibu, data demografi siswa dan guru minimal.
Minimal ada data demografi siswa dan guru. Bisa kita tunjukkan contoh semacam ini, Bapak-Ibu. Data demografi. Nah, ini data demografi, ada data gender berdasarkan jenis kelamin, untuk kelas, misalkan untuk kelas 10, 11, 12 berdasarkan jenis kelamin.
Ada lagi data berdasarkan bangsa, misalkan ya suku bangsa, ada Jawa, Sunda, Batak, Madura, dan lain sebagainya ya. Kalau misalkan Jawa semua ya nggak apa-apa ditulis Jawa, yang lain dikosongi gitu aja. Data agama. juga begitu ya, kalau di matresa pasti semuanya beragama Islam ya, tapi mungkin kalau di sekolah bisa jadi ada beberapa agama, kemudian ada data bahasa yang digunakan dalam keseharian ya ada Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Inggris, dan sebagainya.
Ada berdasarkan sosial ekonomi. Ini misalkan kita petakan berdasarkan pendapatan. Tentu data ini kan biasanya diperoleh dari data awal masuk biasanya di BPDB. Kemudian ada data lokasi tempat tinggal. Kemudian ada data.
demografi guru, tadi yang atas itu siswa atau beserta didik yang bawah itu guru, karena yang diinginkan itu adalah data demografi siswa dan guru ini sama, data gender data suku bangsa kemudian agama kemudian data sosial ekonomi dan lain sebagainya ini minimal memberikan gambaran tentang data demografi, oke kita lanjutkan lanjutkan selanjutnya adalah butir ketiga membangun sikap menghargai kesetaraan gender pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik melalui telah ada dokumen diperoleh bukti kebijakan yang menunjukkan adanya kesempatan yang setara jadi sifatnya inklusif ya bagi warga sekolah antara laki-laki dan perempuan, warga sekolah itu yang bisa guru bisa tenaga kependidikan atau peserta didik nah nanti Bapak Ibu sekedar contoh nanti cantumkan kebijakan sekolah atau madrasah yang menyangkut kesetaraan gender misalkan dalam pemilihan OSIS atau pemilihan ketua kelas atau pemilihan wakar atau pemilihan kepala sekalipun itu ada yang namanya kesetaraan gender ya tidak mengistimewakan atau tidak memprioritaskan berdasarkan jenis kelamin dan lain sebagainya semuanya diberikan kesempatan yang sama berdasarkan potensi dan prestasi ya oke ini adalah 10 pada indikator yang ketiga misalkan jantung kebijakan itu semacam ini misalkan adanya kebijakan kesempatan setara atau gender ini nanti ada deskripsi-deskripsi misalkan dalam penerimaan peserta didik ya tanpa diskriminasi jenis kelamin misalkan tapi kalau memang itu suatu sekolah atau madrasah hanya menerima cuma misalkan siswa perempuan saja atau siswa laki-laki saja tentu ada alasan-alasan tertentu yang bukan karena diskriminasi gender. Mungkin ada alasan-alasan lain yang rasional, itu bisa dijelaskan nanti ya. Kemudian dalam pemilihan OSIS juga demikian.
Ada aturan-aturan di madrasah di mana dilakukan secara demokratis dengan memperhatikan kesempatan yang sama kepada semua siswa. laki-laki dan perempuan jadi kalau menurut instrumen akreditasi ini seharusnya dalam proses-proses kegiatan pembelajaran atau pemilihan ketua atau yang lain itu sebaiknya tidak ada yang namanya diskriminasi gender baik laki-laki atau perempuan diberikan kesempatan yang sama berdasarkan potensi dan prestasinya kemudian juga pembelajaran pemilihan ketua kelas, kegiatan ekstra kurikuler, juga demikian, ya. Kebijakan-kebijakan dan pelatihan kesetaraan gender. Ini hanya sekedar contoh, ya.
Oke, kita lanjut lagi, Bapak-Ibu, ya. Ke indikator selanjutnya. Nah, sekarang masuk butir yang ke-11. dari komponen yang ketiga baik kita lanjutkan butir yang ke sebelah sekolah menyediakan lingkungan belajar yang inklusif untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik yang beragam indikator pertama adalah memiliki kebijakan dan atau prosedur yang mengakomodasi lingkungan belajar yang inklusif bagi berbagai kebutuhan belajar perserta didik jadi inklusif itu bisa diadakan sebagai kesetaraan artinya memberikan kesempatan yang sama pada peserta didik dalam berperan baik itu dalam proses kegiatan belajar mengajar atau kegiatan yang lain kita baca pembuktian indikatornya adalah melalui telah ada dokumen diperoleh bukti adanya kebijakan yang menunjukkan visi-misi sekolah yang mengatakan akomodasi lingkungan belajar yang inklusif ini bisa kita tunjukkan pada KOSP atau kurikulum madrasah atau KM itu ya terutama pada proses yang namanya pengorganisasian pembelajaran lah disitu nanti kita lihatkan bahwa proses sebagaimana pada komponen sebelumnya proses pengaturan pembelajaran pengorganisasian pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik tanpa adanya diskriminasi pada peserta didik kemudian bisa juga nanti kita berikan gambaran tentang proses pembelajaran kita proses pembelajaran sesuai dengan visi misi itu persifat bersifat inklusif ya bersifat inklusif kita lihat misalkan ya kita berikan contoh RPP berdiferensiasi dimana dalam proses pembelajarannya nanti itu ada sebuah proses pembelajaran yang bersifat inklusif pendekatannya berdasarkan kebutuhan peserta di didik ya berdasarkan kebutuhan peserta didik sehingga nanti kita bisa memberikan perlakuan yang tepat sesuai dengan kebutuhan peserta didik tanpa ada unsur diskriminasi atau melibatkan sebuah proses inklusif kesetaraan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran Oke, ini hanya salah satu contoh, nanti Bapak-Ibu bisa mengembangkan sendiri contoh-contoh yang lain ya Yang jelas bagaimana dalam bukti dokumen itu menggambarkan adanya kebijakan ya Yang menunjukkan misi sekolah yang mengakomodasi lingkungan belajar yang inklusif Oke, kita lanjutkan pada butir yang kedua Yaitu melaksanakan program bagi pendidik, orang tua wali, dan peserta didik untuk mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik Melalui telah ada dokumen diperoleh bukti yang menunjukkan bahwa sekolah telah menjalankan program untuk mengakomodasi keragaman kebutuhan belajar bagi peserta didik Misalkan adanya dokumen program khusus IEP untuk murid ABK Nah misalkan kita Dalam bukti kinerjanya Bisa ada misalkan dokumen fasilitas ramah disabilitas Bukti adanya fasilitas yang mendukung penyandang disabilitas Seperti aksesibilitas fisik dan alat bantu belajar Ini kalau ditemukan adanya siswa yang berkebutuhan khusus atau nanti juga bisa dalam bentuk regulasi-regulasi PBDP dimana dalam regulasi itu sekolah atau madrasa yang bersangkutan menerima apabila ada siswa yang berkebutuhan khusus seperti itu Bapak Ibu ya contoh-contohnya misalkan untuk fasilitas disabilitas ini ya bisa dalam bentuk ruang kelas dilengkapi dengan pintu yang cukup lebar untuk akses kursi roda misalkan dan ruang gerak yang memakai yang memadai untuk mobilitas kemudian toiletnya juga begitu sangat support untuk penyandang disabilitas dan fasilitas-fasilitas sarana-sarana yang ada di sekolah sekolah atau madrasah pokoknya sangat mendukung eh untuk siswa yang mengalami atau mempunyai kebutuhan khusus ya oke semacam itu contohnya Bapak Ibu bisa mendefinisikan atau mencoba bukti kinerja yang lain ya oke Bapak Ibu itu eh apa namanya eh tentang Tentang indikator yang kedua ya.
Kemudian, masuk pada indikator yang ketiga, melaksanakan kegiatan yang memfasilitasi pembelajaran untuk peserta didik dengan kebutuhan yang beragam. Tentu saja ini nanti melalui telah ada dokumen di prolet, tapi adanya dokumen RPP yang memunculkan pemenuhan kebutuhan belajar peserta didik yang beragam. Ini nanti juga ada di KOSB, terutama di pengorganisasian pembelajaran.
pelajaran ada juga di rbb nanti rbbnya buat rbb yang berdiferensiasi ya Oke misalkan begini untuk 11.3 ini ya jadi hampir sama dengan rbb yang berdiferensiasi di sini ya rbb yang berdiferensiasi Oke, nanti ada... Hai pengelompokan minimal pengelompokan ini berdasarkan kesiapan belajar ya berdasarkan kesiapan belajar ya asal jangan pengelompokan berdasarkan gaya belajar ya itu sudah dianggap tidak tepat ya jadi nanti mulai dengan assessment awal Bapak Ibu assessment awal ya assessment awal ini nanti disini kan ada kegiatan assessment awal ya di dalam penyusunan Rencana pembelajaran ini Dari asesmen awal itu Nanti di Apa namanya Buat bahan untuk Pengelompokan peserta didik Berdasarkan Kebutuhannya minimal Yang saya sarankan adalah Berdasarkan Kesiapan belajar Sehingga nanti bisa Dikelompokkan dalam 3 Kategori CFD tinggi kemudian siap sedang dan siap rendah kita tampakkan semacam ini Oke ini mengenai RPP berdiferensiasi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang tercantum dalam indikator yang ketiga yakni adanya dokumen RPP yang menunjukkan pemenuhan kebutuhan belajar dan studi yang beragam Selanjutnya kita masuk ke butir yang ke-12 Sekolah mewujudkan lingkungan belajar yang aman secara pesikis bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan Kita mulai pada indikator yang pertama, melaksanakan kebijakan dan program untuk mencegah dan menangani perundungan dan kekerasan lainnya. Melalui telah ada dokumen, diperoleh bukti telah terbentuknya tim pencegahan dan penanganan kekerasan ya ini nanti Bapak Ibu ya harus ada apa namanya tim yang disusun oleh kepala sekolah atau kepala madrasah yakni tim pencegahan dan penanganan kekerasan atau tppk kemudian juga lengkapi dengan tata tertib atau kode etik di komponen satu itu juga sudah ada Data terdekomponen yang menyatakan, indikator yang menyatakan bahwa tidak boleh adanya suatu tindakan agresif ya, sebagaimana yang sudah kita ulas pada video sebelumnya.
sebelumnya ya Nah untuk tim pencegahan dan penanganan eh kekerasan ini bisa kita contohkan semacam ini Bapak Ibu ya Jika lagi ini hanya sekedar contoh ya Nah seperti ini dieskakan oleh kepala madrasa atau kepala sekolah ya ada menimbang mengingat kemudian memutuskan menetapkan pertama membentuk tim pencegahan dan penanganan kekerasan di madrasa atau sekolah dengan susunan keangkutan sebagai berikut ada para ketuanya adalah Wakil ketua, kemudian ada sekretaris, ada anggota. Nah, yang paling perlu diperhatikan, libatkan perwakilan orang tua atau wali murid atau orang tua siswa. Ini dilibatkan Bapak-Ibu ya, tidak hanya dari guru ya, ada dari konselor, ada dari perwakilan orang tua, dan lain sebagainya.
Libatkan orang tua pada struktur kepengurusan tim pencegahan dan penanganan kekerasan ya. Oke, itu contoh TPPK. Nah, kemudian nanti cantumkan juga pada bukti kinerja atau bukti dukung.
tata tertib tata terkip yang sekiranya itu berhubungan dengan pencegahan dan penanganan kekerasan atau yang bullying lah misalkan ya Oke selanjutnya untuk indikator yang kedua memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang memahami tata laksana penanganan perundungan dan kekerasan nya melalui telah ada komentar diperoleh bukti yang menunjukkan adanya Tata laksana penanganan perundungan dan kekerasan di sekolah Jadi nanti ada sebuah mekanisme yang dilakukan oleh sekolah atau madrasa Apabila terjadi tindak perundungan atau kekerasan ya Nah ini nanti kita buat dokumen tata laksana penanganan perundungan Atau kekerasan di sekolah Kemudian dokumen penanganan perundungan kekerasan di sekolah bisa dalam bentuk foto atau video misalkan kalau ada anak yang berkelahi itu kan bisa dimungkinkan itu ya namanya anak-anak sekolah atau ada anak yang membuli temannya dan sebagainya nanti tentu ada penanganan terutama nanti dilakukan oleh tim yang sudah disediakan oleh sekolah atau madrasah termasuk tadi itu TPP PPK yaitu tim pencegahan dan penanganan kekerasan ya contoh untuk eh dokumen tata laksana ini ya bisa seperti ini ini sekali lagi sekedar contoh Bapak Ibu ya tata laksana penanganan perundungan atau kekerasan di madrasah tujuannya definisinya prinsip Kemudian langkah-langkah penanganan, ini yang penting. Ada langkah-langkah pencegahan melalui pendidikan pelatihan, kemudian kebijakan sekolah, kemudian ada lingkungan sekolah, ada identitas. identifikasi pelaporan, bagaimana sistem pelaporannya misalkan menyediakan saluran pelaporan yang aman dan anonim bagi peserta didik orang tua dan setaf seperti kotak saran atau aplikasi pelaporan, jadi matresan nanti usahakan punya kotak saran atau kotak pengaduan ya, kadang-kadang kan baik itu peserta didik atau orang tua, itu tidak semuanya berani untuk melapor mungkin malu atau atau atau lain sebagainya.
Bisa mungkin lewat media sosial, WL tertentu yang disediakan oleh materi satu sekolah. Kalau ada misalkan pelaporan-pelaporan antaranya tindakan, kekerasan, pembulian, dan lain sebagainya. Kemudian memberi informasi kepada semua pihak mengenai cara, dan pentingnya pelaporan perundungan atau kekerasan. Sekali lagi, usahakan di sekolah nanti ya.
kotak sarang ya kemudian memberikan informasi kepada sebuah acara dan penanganan Pertama, pelaporan perundungan, identifikasi kasus, dan lain sebagainya. Biar nanti bisa dibaca sendiri. Investigasi, proses investigasi, ada tindakan, ada pendampingan, ada tindakan disipliner.
ada intervensi, juga ada pemantauan, evaluasi, kemudian peran dan tanggung jawab, ini nanti dari setiap anggota TPPK tadi itu ada tugas dan perannya sendiri ya. Nah mekanisme ini tata laksana ini penting sehingga nanti semua elemen yang ada di sekolah atau madrasah itu memahami prosedur tata penanganan perundungan kekerasan ya. Oke kita lanjutkan Bapak Ibu ya masuk ke indikator selanjutnya ya selanjutnya apa itu tentang indikator. yang ketiga yakni melibatkan orang tua atau wali dalam pencegahan dan penanganan perundungan dan kekerasan yang pertama tadi sebenarnya ada di TPPK tadi ya ada perwakilan dari wali murid atau orang tua ya, kemudian melalui telat dokumen didapatkan bukti adanya kegiatan program yang melibatkan orang tua untuk memahami kebijakan tata laksana sekolah dalam penanganan perundungan dan dan kekerasan di sekolah, misalkan dalam bentuk pertemuan orang tua. Nanti siapkan dokumen pertemuan orang tua, wali murid, misalkan diadakan penjelasan oleh kepala madrasa atau guru, atau mungkin diadakan seminar yang mendatangkan, misalkan pakar di bidang tentang penanganan perundungan dan kekerasan.
Misalkan di sini saya kasih contoh dokumennya ini, jadi dokumen ini bisa, dalam bentuk bermacam-macam pokoknya menggambarkan kegiatan yang melibatkan orang tua dalam kebijakan tata laksana penanganan perundungan dan kekerasan misalkan disini contohnya adalah bukti dukung dalam bentuk pertemuan orang tua wali murid dan pihak madrasa atau sekolah tentang seminar tata laksana sekolah dalam penanganan perundungan dan kekerasan ya ini kita bisa seperti ini, bisa sosialisasi dari kepala madrasah kepada orang tua mungkin ini bisa tidak secara khusus ya, mungkin pada saat pertemuan, pengambilan rapot atau apa disitu kan orang tua kumpul itu ya tentu saja ini momentum ketika orang tua berada di madrasah ini betul-betul kita manfaatkan bukan hanya sekedar untuk rapot dikasihkan gitu aja ya, tapi buat kegiatan-kegiatan misalkan pertemuan orang tua disini dengan maksud dan tujuan adalah sosialisasi kebijakan sekolah mengenai pencegahan dan penanganan perundungan ini siapkan undangannya kemudian notulen notulen pertemuan kemudian nanti ada yang paling penting juga adalah dokumentasi-dokumentasi dokumentasikan itu dokumentasi foto-foto kegiatannya, masukkan ke sini nanti mungkin dibuatkan banner dan lain sebagainya yang menunjukkan kegiatan seserisasi kebijakan sekolah atau madrasah dalam penanganan kekerasan atau perundungan Oke Bapak Ibu ya, selanjutnya untuk indikator butir 13 sekarang. Kita masuk ke butir 13 tentang sekolah memastikan keselamatan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Baik kita langsung masuk ke indikator yang pertama yakni memiliki menggunakan bangunan dengan kondisi baik tidak rusak sedang dan atau rusak berat ya melalui observasi diperoleh fakta bahwa semua bangunan dari bangunan sekolah masih berfungsi baik dan tidak berpotensi membahayakan manusia jadi ini kalimatnya adalah melalui observasi ya Nah Bapak Ibu tinggal buat saja dokumennya misalkan foto atau video bangunan yang aman untuk KBM yang ada di sekolah atau madrasah Bapak Ibu sehingga bukti kinerja atau bukti dukungnya itu berupa foto atau video misalkan begini Bapak Ibu Hai nah cukup buat dokumen semacam ini ya jenis bangunan dokumen atau foto video bangunan yang aman untuk KBM ya kemudian buat deskripsinya misalkan ini konstruksinya ya aman layak untuk proses kegiatan belajar mengajar tidak membahayakan pendidik maupun peserta didik kalau bisa ya dikasih informasi bangunan-bangunan semacam ini kalau tidak bisa ya kasih foto-fotonya saja aja ya dikasih fotonya kemudian diberikan deskripsi-diskripsinya ya oke saya kira ini mudah dipahami ya kemudian untuk indikator yang kedua putri ke-13 melaksanakan prosedur keselamatan peserta didik melalui pengawasan dan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana ini nanti melalui telah adhokumen berarti harus ada dokumen ya diperoleh bukti yang menunjukkan hasilnya jadwal pemeliharaan sarana dan prasarana buat jadwal pelaksanaan pemeliharaan salpras melalui telak dokumen lagi nah ini satu indikator tapi ada telak dokumennya dua ya di prolet bukti yang menunjukkan adanya alokasi anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana nanti kita perlihatkan RKT dan RKAM kita kita munculkan alokasi anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana kemudian siapkan jadwal juga nanti dokumen-dokumen pemeliharaan, kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana oke kita coba memberikan contohnya semacam ini Bapak-Ibu ya misalkan rencana pemeliharaan sarpras ya nah ini penting pemeliharaan sarpras ini kadang-kadang bisa membeli tapi tidak bisa memelihara sehingga kadang-kadang cepat rusak dan sebagainya ini ada deskripsi tujuan tadi dan sebagainya, pemeliharaan itu ada yang bersifat rutin, ada yang bersifat berkala, ada yang bersifat darurat, hampir mirip dengan bukti dukung komponen yang lain, komponen yang kedua, juga ada bukti dukung semacam ini.
Kemudian ada sasaran pemeliharaan, bisa ruang kelas, bisa laboratorium, bisa perpus, misalkan peralatan THK seperti seperti komputer, jaringan, dan lain sebagainya. Kemudian ada jadwalnya, jadwal pemeliharaan. Bisa setiap bulan, bisa juga pada tiap triwulan, dan lain sebagainya.
Semacam ini Bapak-Ibu gambarannya. Kemudian ada pelaksanaan pemeliharaan, misalkan pemeliharaan puting ruang kelas, dilakukan pada tanggal berapa dan lain sebagainya. Pemeliharaan yang di sini dimaksud ya. termasuk perbaikan-perbaikan kecil ya misalkan pengecekan meja dan kursi perbaikan kecil pada papan tulis kalau ada yang rusaknya akhirnya akan dihasilkan semua meja dan kursi dalam kursi baik papan tulis juga telah diperbaiki kalau misalkan ada kerusakan dan sebagainya ini contoh-contohnya Bapak Ibu hanya sekedar contoh-contohnya Bapak Ibu bisa memilih nanti misalkan tidak harus semua ditampakkan ya bisa jadi begitu, terserah lah pokoknya intinya itu semacam ini ya, ada jadwal pemeliharaan, kemudian ada pelaksanaan pemeliharaan lengkapi dengan dokumen-dokumen fotonya kemudian yang kedua untuk RKT atau RKM kita munculkan karena disini ada kalimat pada pembuktian itu adalah adanya alokasi anggaran oke, saya ya coba untuk menunjukkan ini di DRKT DRKT itu kan ada kegiatan yang direncanakan dalam kurun waktu tahunan munculkan disini nanti nah ini DRKT ini munculkan program pemeliharaan ini saya kasih tanda Ada kegiatan yang namanya pemeliharaan sarana-prasarana Tentu hubungannya dengan pembayaran pemeliharaan sarana-prasarana Supaya sarana-prasarana ...terbayar dengan baik, kemudian juga ada mungkin nanti pengadaan peralatan pemeliharaan sarpras, menanggung jawabnya siapa, misalkan kemarah sekolah, wakasarana-prasarana kemuliaan. Kemudian, nah ini yang paling penting, poin yang paling penting adalah munculkan di rencana anggaran madrasah.
Seperti ini misalkan, ini hanya contoh, kita tampilkan di sini. Berarti ini dianggarkan oleh madrasa untuk kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana. Oke Bapak Ibu, itu contoh-contoh untuk butir tentang pemeliharaan sarana dan prasarana.
Ada rencananya, ada rekamnya. Kita lanjutkan. adalah indikator yang ketiga melaksanakan prosedur dan perlengkapan pertolongan pertama pada kesalahan melalui dokumen diperoleh dokumen yang menunjukkan pengadaan pelatihan P3K untuk pendidik dan lainnya pelatihan P3K berarti harus ada dokumen pelatihan P3K Kemudian nanti ini kan ada informasi tentang pengalaman baik pendidik maupun peserta tentang melakukan P3K di sekolah.
Jadi siapkan juga dokumen P3K. bisa dalam bentuk foto atau video dokumen pelatihan P3K nanti ada kelan itu ya pelatihan tentang P3K Ini adalah 13.3, jadi itu saja nanti Bapak Ibu bisa membuat sendiri dokumen kegiatan pelatihan P3K. Untuk siapa?
untuk pendidik dan tenaga kependidikan nanti yang melatih siapa misalkan kita bisa memanfaatkan sumber daya di sekolah atau madrasah yang ahli di bidang P3K kalau tidak ada ya bisa memanggil dari FASKES atau dari tenaga kesehatan di Bukesmas nanti dikasih tahu cara pelatihan pelaksanaan P3K kemudian lakukan pendokumentasian bisa dalam bentuk foto maupun dalam bentuk video oke kita lanjutkan pada indikator yang keempat melaksanakan prosedur simulasi evakuasi untuk ragam potensi bencana yang relevan dengan kondisi yang ada misalkan kemarin itu beberapa bulan kemarin kan banyak terjadi kempai terutama di Pulau Bawian atau daerah Tuban daerah Anggerse, daerah Kemongan nah itu kalau ada potensi-potensi semacam itu anak-anak bisa dilatih nanti untuk melakukan simulasi evakuasi ya jadi disini terdapat dokumen atau foto latihan simulasi evakuasi untuk ragam potensi bencana bentuknya ya dalam bentuk dokumen foto latihan melakukan simulasi evakuasi untuk ragam potensi bencana sesuaikan dengan kondisi yang ada di satuan pendidikan masing-masing ya Hai misalkan Bagaimana kalau ada gempa bumi misalkan Bagaimana cara melakukan evakuasi ya oke Bapak Ibu bisa kita kasih misalkan contoh semacam ini ya Nah ini bukti kinerja konsultasi tentang evakuasi ketika ada bencana ya ada informasi situasi simulasi evakuasi ada bencana bumi ada kebakaran ada banjir ya di bisa dipilih salah satulah ya tidak harus semuanya ya oke Kemudian bagaimana cara simulasinya. Kemudian kalau misalkan untuk kebakaran ya kita panggil dinas yang menangani kebakaran itu ya. Kemudian ada dokumentasi, ada foto-foto kegiatan, ada hasil dan dampak simulasinya ya. Oke.
Kita lanjutkan Bapak Ibu Masuk pada butir yang terakhir yaitu butir ke-14 Tentang sekolah menjamin lingkungan yang sehat dan memiliki atau melaksanakan program yang membangun kesehatan fisik dan mental pada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan Baik kita masuk pada indikator pertama Melaksanakan program untuk menjaga kebugaran peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan Terdapat dokumen, dokumentasi yang menunjukkan telah dilaksanakan program untuk menjaga kebugaran peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, jadi menyangkut semua warga madrasa atau sekolah ya nah siapkan saja karena disini yang ditanyakan itu adalah program sekaligus pelaksanaan pelaksanaan kegiatan siapkan program dan pelaksanaan untuk menjaga kebugaran berserba didik pendidik dan tenaga kemudian kemudian dokumentasikan kegiatan-kegiatannya misalkan melakukan senam pagi ekstra olahraga dan sebagainya itu kita foto itu kita foto ya kita dokumentasikan atau kita video kan juga tidak apa-apa ya jadi seperti ini Bapak Ibu misalkan ya hai hai Kita buat program kebugaran dulu yang sekiranya bisa diterapkan di suatu sekolah atau madrasah. Misalkan programnya adalah senam pagi rutin. Jadwalkan itu ya setiap hari Jumat misalkan di lapangan madrasa atau sekolah sasarannya peserta didik pendidik dan tenaga pendidikan jadi yang ikut nanti bukan hanya siswanya tapi juga gurunya, staf TU-nya dan lain sebagainya. ikut semua ya kemudian ada penjadwalan untuk misalkan jalan sehat ya bulanan misalkan ya atau olahraga bersama ada lagi mungkin lomba-lomba atau turnamen olahraga dan lain sebagainya ya yang menyangkut kebugaran saya kira ini mudah ya selanjutnya Bapak Ibu indikator yang kedua yaitu menyediakan layanan untuk untuk kesehatan sekolah atau UKS atau terhubung dengan fasilitas kesehatan terdekat melalui telah ad-dokumen terkait dengan layanan UKS atau terdapat bukti-bukti kerjasama sekolah dengan FASKES terdekat kita siapkan saja di dokumennya itu MOU dengan FASKES terdekat misalkan dengan FASKES mas ya dokumen layanan UKS bisa dalam bentuk foto atau atau video dokumen akses ke FASKES bagi yang tidak memiliki UKS bisa kita lihatkan semacam ini Bapak Ibu ya misalkan ini kita buat MOU dengan Bukesmas misalkan, kemudian ketika teman-teman dari Bukesmas melakukan kegiatan misalkan pemeriksaan kesehatan kemudian layanan konsultasi kesehatan etik edukasi kesehatan kampanye pola hidup sehat penanganan kasus dan sebagainya ini nanti kita foto kita dokumentasikan ya kita dokumentasikan nah seperti ini Bapak Ibu MOU nya ya saya kira ini juga mudah dibuat mungkin dengan bukaismaster dekatlah ya oke kemudian Indikator yang ketiga adalah mendorong tersedianya pilihan makanan yang di lingkungan dan sekitar sekolah yang tidak mengandung pemanis buatan, jad pewarna, dan pengawet makanan yang tidak aman. Minimal bebas 3P lah.
Pemanis buatan, pewarna, dan pengawet. Melalui wawancara dengan murid atau orang tua ditemukan informasi bahwa sekolah telah mendorong. warganya untuk tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung pemanis buatan zat pewarna dan pengawet nah apa bukti kinerjanya atau bentuk dukunya bisa dokumen pertemuan dengan wali murid ajakan untuk mengkonsumsi makanan sehat beza juga disediakan di dekat kantin atau di area sekolah atau madrasah membuatkan poster ajakan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung pola pemanis buatan zat pewarna dan pengawet makanan Atau dibuat nanti kebijakan kantin yang menyediakan pilihan makanan yang tidak mengandung pemanis buatan, dan pengawet makanan yang tidak aman. Jadi bisa ditempu dengan berbagai cara untuk menyiapkan.
bukti kinerja atau bukti dukungnya ya kita gambarkan semacam ini sekitar gambaran, misalkan nanti buat aturan apa namanya, kantin aturan kantin Nah, di dalam sini ada larangan memakai isat pewarna. Jadi yang jualan-jualan itu, baik yang diorganisir oleh sekolah atau madrasah di dalam ruang atau di area sekolah atau madrasah maupun yang berjualan di dekat sekolah atau madrasah, ya diberikan sebuah aturan, jangan menjual makanan yang mengandung isat pewarna buatan. Jangan menggunakan menjual makanan yang ada pengawet buatan Atau pemanis buatan ya Nah inilah bisa jadi bukti dukung bahwa madrasah itu atau sekolah punya kebijakan ya Supaya mengkonsumsi makanan yang sehat Kemudian bisa juga Bapak Ibu menempelkan poster-poster ya Poster ajakan untuk makan sehat semacam ini ya ini bisa ditempelkan dekat kantin dan lain sebagainya nah seperti ini poster-posternya ya nanti poster-posternya juga difoto atau divideokan untuk ditunjukkan bahwa madrasah punya program untuk mengkonsumsi makanan sehat Oke, selanjutnya adalah indikator yang keempat, melaksanakan program untuk membangun kesadaran tentang kesehatan mental bagi peserta didik dan tenaga keberdikan. Dokumen video karya siswa atau lainnya yang membangun kesadaran kesehatan mental. Contohnya dalam materi pembelajaran, program, bimbingan, dan sebagainya.
Nah ini misalkan membangun kesadaran mental ini bisa dalam bentuk materi pembelajaran atau bisa dalam bentuk bimbingan dan penyuruan ya. bisa mendatakan peskiater atau bukti dukung yang lain yang mudah lah misalkan nanti ada guru BK atau guru yang ditunjuk yang mempunyai kemampuan untuk di bidang kesehatan mental ini untuk memberikan materi pembelajaran atau sosialisasi pada peserta didik pendidik dan tenaga kependidikan bisa menampilkan video-video yang berhubungan dengan kesehatan mental dan sebagainya kemudian gurunya membimbing melalui tanya jawab dan lain sebagainya pokoknya ada dokumennya ya tidak harus sulit-sulit misalkan kalau memang tidak mampu melakukan seminar tentang kesehatan mental, ya lakukan sendiri oleh guru kepada para peserta didiknya kepada teman sejawatnya, gurunya atau tenaga kependidikannya siapkan materinya kemudian kita sampaikan di depan kelas atau pada pertemuan intern di suatu sekolah atau madrasah kita dokumentasikan kita videokan ya Oke, semisal ya, semisal Bapak Ibu ya, ini ada laporan seminar kesadaran kesehatan mental ya, bisa dilakukan sendiri oleh gurunya sebenarnya ini sebagai narasumber, atau mengambil dari narasumber yang kompeten ya, seperti ini, bisa dibuat pelaporan. Jangan lupa nanti ada dokumentasi-dokumentasinya, terutama dalam bentuk foto maupun video, seperti ini ya.
Ada foto satu, narasumber memberikan materi tentang pentingnya kesehatan mental Ada foto peserta didik yang mengikuti Kemudian ada kegiatan penyeluruhan kesehatan mental dan lain sebagainya Oke, kita lanjut ke indikator yang kelima indikator yang kelima yakni memahami kesempatan untuk kebutuhan istirahat dan bergerak aktif bagi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan melalui telah dokumen diperoleh bukti bahwa sekolah telah memberikan kesempatan bagi peserta didik, pendidik dan tenaga kepedidikan untuk istirahat bergerak aktif contohnya jadwal kegiatan sekolah yang memuat waktu istirahat nah saya kira ini semua adalah ya Misalkan jadwal pelajaran itu ya, mesti ada waktu istirahat, bisa waktu istirahatnya satu kali atau bisa dua kali ya. Yang sesuai dengan kebutuhan usia peserta didik dan beragamnya jenis kegiatan sehingga peserta didik tidak hanya duduk. sepanjang hari ini bisa dokumennya apa jadwal pelajaran ya saya kira jadwal pelajaran semuanya ada waktu istirahat kemudian dokumen sarana istirahat dan bermain bergerak aktif ya bisa kita foto itu ya, bisa kita foto terutama kegiatan anak ketika waktu istirahat atau buat aturan tata tertib kegiatan anak waktu istirahat kan ada itu ya aturan-aturan ketika istirahat itu ya misalkan ini, ada aturan ketika istirahat misalkan anak jangan berada di kelas ketika waktu istirahat bisa juga ke lokasi istirahat diperbolehkan ke kamar kantin, halaman, lapangan atau area yang telah dibentukkan dilarang berada di dalam kelas dan sebagainya, ya semacam ini kemudian dokumentasikan, misalkan ini anak waktu istirahat ada yang bermain-main, biasanya kan begitu, pokoknya ada gerak aktif lah, tidak hanya duduk-duduk ada yang ke kantin ada yang santai duduk-duduk istirahat di depan kelas, karena ada fasilitas tempat duduk dan lain sebagainya ya semacam ini seperti ini dokumen-dokumennya sebagai alternatif Bapak Ibu dalam menyiapkan dokumen untuk indikator yang kelima untuk butir yang keempat belas kemudian untuk indikator yang keenam melakukan edukasi tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan adiksi terdapat dokumen video foto karya siswa diperoleh bukti kegiatan peserta didik tentang kesehatan reproduksi seperti kegiatan pembimbingan penyuluhan sebagainya ya jadi nanti kalau ada bimbingan itu sekali lagi ini kalau bisa ya mendatangkan pakarnya ya kalau gak bisa ya dilakukan oleh guru sendiri bahan-bahannya kan sekarang banyak ya bisa melalui video-video di youtube kita ajak nonton bersama kemudian untuk refleksi dipandu oleh bapak ibu guru pokoknya adalah kegiatan yang semacam ini untuk kesehatan reproduksi misalkan seperti ini Bapak Ibu ya kita lakukan seminar kesehatan dan sebagainya seminar sebenarnya kalau bisa dari luar yang pakar kalau tidak bisa ya gurunya sendiri saja pokoknya memperlihatkan pernah dilakukan pendidikan tentang kesehatan reproduksi ya seperti ini kemudian ada foto-fotonya ada kegiatan pembukaan penyampaian materi ada tanya-jawab Hai kemudian dokumentasi peserta yang hadir dan lain sebagainya kita foto jangan terlalu dibuat sulit ya kalau memang tidak mampu dalam waktu yang dekat ini terutama yang kuota 2024 ya dilakukan oleh gurunya sendiri juga tidak apa-apa tentu yang ada keahlian di bidang ini misalkan guru biologi atau nanti juga karena berhubungan dengan reproduksi dihubungan dengan kegiatan keagamaan ya guru fakir dan lain sebagainya tentang misalkan tentang menstruasi dan tentang bersuci dan lain sebagainya ya tinggal kita dokumentasikan saja nanti Bapak Ibu melalui foto-foto kegiatan ya oke Bapak Ibu itu dari komponen 3 selanjutnya komponen 4 komponen 4 ini tidak membutuhkan persiapan bukti kinerja atau bukti dukung karena nanti komponen 4 itu langsung hasil analis bisa baik sistem melalui hasil anarsis assessment nasional nah saya kira itu pembahasan-pembahasan saya tentang komponen butir indikator pembuatan buatan indikator dan bukti dukung atau bukti kerja. Sekali lagi ini hanya sekedar referensi, Bapak Ibu bisa mengembangkan sendiri, tidak harus sama seperti ini, karena setiap kita itu punya interpretasi masing-masing, minimal hanya sebuah gambaran, memberikan sedikit referensi kepada Bapak Ibu dalam mempersiapkan sekolah atau madrasahnya dalam menghadapi akreditasi, terutama di tahun 2024 ini. ini mudah-mudahan ada guna dan manfaatnya saya doakan semoga Bapak Ibu terutama yang mempersiapkan akreditasi tetap semangat mudah-mudahan sehat walafiat dilancarkan semuanya urusannya dan semoga nanti memperoleh hasil sebagaimana yang diinginkan ya saya kira cukup saya akhir wallahul muhafiz ila aku wa mitarik assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh