Transcript for:
Kekurangan Etika di Generasi Muda

Anak muda zaman sekarang kagak sopan. Wow, primitif. Seperti pesona dunia lama. Wow, pasti tata kerama belum ditemukan di sini. Akhir-akhir ini, gue tuh sering banget ngedenger keluhan-keluhan dari orang-orang yang bilang bahwa anak muda zaman sekarang itu kagak sopan, cuy.

Dan kayak kagak diajarin tata kerama gitu, sama sekolah atau sama orang tuanya. Bahkan ketika gue teliti, ada salah satu survei yang melakukan survei pada orang tua di seluruh dunia. 70%-nya bilang bahwa anak muda sekarang memang kagak sopan dibandingkan anak muda dulu.

Dan sekarang udah banyak kasusnya ya yang viral karena ketidaksopanan. Gue mau ngebahas hal ini di video 1%. So, welcome to psychology of lifestyle yang aspek-aspek di dalamnya adalah habit.

Dan tentunya yang bakal gue bahas kali ini adalah apa yang lo lakuin sehari-hari yaitu etika dan manner. Dan gimana cara kita bisa improve, terutama buat lo yang merasa mungkin belum belajar dari kecil. Simak sampai habis. Sebenarnya anak muda sekarang tuh bener-bener gasopan gak sih? Well, bisa jadi.

Iya. Ada satu penelitian yang meneliti 14.000 orang di berbagai macam negara untuk meneliti tatak rama yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut. Dan lo tau gak, hasilnya tuh mencengangkan cuy. Karena hasilnya menunjukkan bahwa Bahwa anak muda zaman sekarang itu tuh punya empati yang 40% lebih rendah daripada generasi sebelumnya. 30% itu tuh seringkali lupa bilang kata-kata basic.

Kayak misalnya terima kasih, maaf. Jadi dibandingkan zaman dulu, etik dan manner zaman sekarang itu memang jauh lebih rendah. jauh lebih rendah daripada yang sebelumnya. Bahkan kalau misalnya lo bilang ini hanya terjadi di Gen Z, ternyata ini juga terjadi di millennial, cuy.

42% millennial itu, ketika misalnya mereka naik kereta atau busway gitu ya, itu tuh mereka kagak mau, cuy, untuk ngasih tempat duduknya ke misalnya ibu hamil, atau mungkin orang-orang yang memang butuh kursi prioritas. Kok bisa, gitu ya? Dan kenapa?

Pertama, egocentrik remaja. Jadi ya, basically, ya emang wajar nggak sih namanya juga remaja? Kenapa disebut egocentris juga? Karena kita merasa kita tuh yang paling benar, gitu.

Dan ketika orang lain bilang bahwa kita tuh gak sopan, bahwa kita tuh salah, kita juga gak bisa menerima itu. Alasan kedua adalah pengaruh lingkungan. Bisa jadi ya karena zaman semakin mengglobal gitu ya, globalisasi di mana-mana, dunia juga semakin bebas.

Jadinya mungkin ada juga pengikisan pembelajaran dari orang tua maupun dari sekolah. Yang awalnya mungkin pembelajaran itu lebih strik, sekarang jadi lebih gak strik. Mana ada sekarang murid yang dilempar pake kapur gitu, mungkin sudah tidak ada.

Tapi ternyata ada penurun. dalam hal etik dan manner yang mungkin di rumah gak terlalu diajarin karena orang tuanya bisa jadi sibuk main HP dan anak-anaknya juga jadi ngikutin sibuk main HP dan akhirnya jadi kebiasaan dan temen-temennya juga melakukan hal yang sama tambah juga dengan ngomong kasar dan lain sebagainya ya akhirnya beginilah situasi anak muda di zaman sekarang dan belum lagi memang anak-anak muda zaman sekarang itu lebih berani untuk speak up Dan speak up ini adalah faktor yang terjadi karena aspek ketiga, sosial media. Komunikasi lewat media sosial dan juga internet ya, itu bikin kita jadi bisa berinteraksi sama banyak orang.

Bikin kita bisa sharing tentang apapun yang terjadi di sekolah Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita Itu bikin kita jadinya jauh lebih mau untuk speak up Apalagi dengan fitur anonimus Ya kita bisa aja kan bikin second account Terus kayak curhat tentang pengalaman buruk kita Misalnya di suatu event Atau kita pengen menjek-jekin orang Ya akhirnya itu bisa dilakukan di zaman sekarang Dan ini juga sebenarnya bisa jadi bagus gitu ya Kalau misalnya ada orang yang berkuasa gitu ya Ketika masuk ke sosial media ya dia bisa di cancel abis-abisan Yang jadi pertanyaan adalah, emang gimana sih sopan dan santun etik dan manner yang seharusnya terjadi? Apakah ini tuh adalah hal yang wajar? Oke, kita bakal bahas di seksion kedua. Sebenernya kalau bicara manner, manner tuh sebenernya bagian terkecil ya.

Dan payung luasnya sebenernya bisa dibagi dua, etika dan... Etiket dan manner itu sebenarnya Merupakan bagian dari etiket Dan kalau misalnya ditanya Sebenarnya bedanya apa antara etika Dan etiket, kalau etika Mungkin kayak filsafah ya atau panduan nilai Moral yang bisa mengatur Hidup kita, kayak gitu Supaya kita bisa berperilaku baik Supaya kita bisa berperilaku harmonis Supaya peradaban ini Ada peraturannya, supaya kita bisa Berjalan dengan harmonis seperti itu Nah kalau Menteri sendiri kan sebenarnya bisa dibilang sebagai sebuah rata keramat. Nah, kalau etiket dan mener itu, dia cara praktisnya dan pasti berhubungan sama orang. Misalnya, ada etika yang bilang kita harus berbuat baik sama orang. Sebagai manusia, kita harus berperilaku baik dengan orang lain, sama manusia.

Nah, etiketnya adalah bagaimana caranya kita berbuat baik. baik kepada orang itu sendiri secara praktis misalnya bagaimana kita meminta tolong ke mereka bagaimana kita meminta maaf ke mereka bagaimana kita cara meminta bantuan kepada mereka seperti itu dan biasanya semuanya itu payungnya adalah diri kita sendiri makanya ada yang disebut sebagai konsep keutuhan diri ya atau selffulness seperti itu menerap konsep Keutuhan diri itu simpelnya bagaimana kita menjadi diri kita sepenuhnya dan kita bisa menjalankan peran dengan sempurna sih. Jadi diri dan peran ini penting ya. Jadi basic banget supaya kita bisa menjalani konsep yang tadi, etika dan etiket ya. Baik sosial maupun profesional.

Jadi sebenarnya intinya adalah keutuhan diri bagaimana kita bisa paham, paham betul secara... Dalam bagaimana diri kita dan bagaimana peran kita. Dan kita menyelesaikan itu baik di ranah sosial maupun profesional. Pernah sih, terutama mungkin di ranah profesional ya. Tadi kan soal awkward ya.

Ternyata aku baru sadar berhadapan dengan orang pun. Yang punya background berbeda pun juga harus punya treatment yang berbeda. Let's say dulu aku memang lebih banyak kerja di Jakarta misalnya. yang mungkin temen-temen tau bagaimana payskitnya di Jakarta nah setelah aku punya job di luar kota di Jakarta dan aku masih membawa styleku, masih membawa peranku di kota-kota lain dan tentu di orang-orang yang lain, di background yang lain itu ternyata gak bisa masuk gitu ternyata bagaimana aku nge-treat orang-orang berbeda gitu ya, berbeda behavior berbeda tempat tinggal, itu pasti berbeda juga dan aku dulu banyak fail sebenarnya disana, kalau aku keluar kota misalnya, atau keluar ke pulau saat itu mungkin aku masih punya attitude yang sama, masih punya manner yang sama, itu sebagian orang mungkin kasarnya ya, kesannya kayak kok ini orang kayak sumerawet kok ini orang gak punya sopan santun padahal sebenarnya hal tersebut bisa jadi tidak apa-apa di sebuah tempat gitu ya, gak apa-apa sebenarnya di sebuah situasi tapi setelah itu akhirnya aku sadar gak bisa kita pukul rata peran kita atau apapun yang kita lakukan di segala tempat jadi gini, kalau kita ngomongin soal etiks dan manner sebenarnya ini lebih dari sekedar aturan yang ngeribetin kita Tapi justru ini juga bisa mendefinisikan dan bahkan menunjukkan seberapa beradabnya kita. Karena gini, ethics dan manner adalah ilmu yang sebenarnya berfokus pada orang lain kan.

Gimana cara kita nge-treat orang dengan baik. Artinya, kita belajar untuk menghargai orang lain sesuai dengan porsi orang tersebut dan sesuai juga dengan fungsi saat acara-acara tertentu. Makanya ethics dan manner tuh banyak. Jadi buat lo yang nanya, kenapa sih kita harus nyium tangan orang tua?

Kenapa sih kita harus bilang terima kasih, tolong, maaf? Kenapa sih kita mau ngelewat harus bilang punten? Kenapa sih buang sampah nggak boleh sembarangan?

Karena ketika kita tidak melakukan itu, yang terjadi adalah chaos cuy. Coba bayangin kalau dunia nggak ada etika. Ya mungkin akan seperti video ini. Beli apa Bu?

Beli bensin. Oh iya, bentar ya Bu. Mas Yane!

Iya di sana! Itu kembar. Makanya gue bahkan berani untuk bilang bahwa kemajuan sebuah peradaban itu bisa diukur bukan hanya dari teknologi, dari sains, atau dari kemajuan ekonominya. Tapi juga dari etiks dan manner yang diterapkan. Ya mungkin ini bakal jadi kayak kau mendang-mending gitu ya.

Kayak mending negara ini, mending negara itu Well, sebenernya niatnya bukan kayak gitu Tapi kita coba lihat deh ya Negara tetangga kita yang mungkin cukup deket Singapura Itu udah beda banget lah Dari etiks dan mannernya Dimana-mana teratur Bahkan kalo misalnya lo gak ngantri Lo yang malu Nah sekarang yang mau gue bedah Adalah gimana sih Kondisi realita etiks dan manner di Indonesia Kalau kita melihat pada kurikulum di Indonesia, Indonesia itu sebetulnya itu sangat menjunjung tinggi etiks dan manner. Mulai dari upacara setiap minggunya, terus juga kita harus salam sama guru, kita juga ada pelajaran PPKN, Pancasila, bahkan ada pelajaran agama juga ya. di beberapa negara itu nggak ada.

Di level masyarakat pun udah cukup banyak lah. Bahkan buat beberapa orang kagak perlu diatur, itu kita atur juga. Contohnya aja adalah Undang-Undang ITE.

Itu kan sebenernya ngomongin soal etiks dan manner di dunia internet. Tapi dengan berbagai macam edukasi, dengan berbagai macam produk hukum, apakah iya etiks dan manner di Indonesia itu bisa dibilang baik? Well, gue sih secara subjektif.

Enggak, bahkan ya hampir tiap hari mungkin kita bisa ngeliat kasus-kasus viral yang berkaitan dengan ethics dan manner Kok bisa sih kayak gitu? Kalau dari yang gue coba research, pendidikan kita itu kurang efektif dan kurang praktikal dalam menjawab permasalahan ethics dan manner di Indonesia Gue sedikit cerita ya Gue ngerasa dari dulu Dari sekolah sampai dengan di universitas Gue gak pernah belajar soal Gimana caranya untuk melakukan ethics dan manner ini Di dunia bisnis Contohnya misal Gue aja gak tau gitu dulu bahwa Kalau nerima kartu nama Kalau misalnya orangnya udah kayak gini Pakai dua tangan Nerimanya pakai dua tangan juga Gue kagak tau dan akhirnya gue ditegor Dan lo tau gak sih kalo lo ngejabat tangan tuh harus natap matanya Dan mungkin lebih baik kalo menjabat tangan itu diinisiasi oleh orang yang jabatannya misalnya lebih tinggi Nah gue tuh baru tau hal-hal kayak gini ketika gue terjun memang di dunia bisnis dan dunia korporasi Itu dan itu pun harus ditegor dulu Itu kan semua adalah hal-hal yang praktikal Dan akan bagus gitu kalo misalnya diterapin di dunia sekolah Nah hal-hal penting ini yang memang belum diajarin di sekolah. Dan kalaupun sudah diajarin ya akhirnya ada juga sih oknum-oknum yang mensalah artikan arti-arti ethics dan manner ini pada senioritas yang sebenarnya kagak penting gitu bahkan membahayakan. Ya bisa dibilang ethics dan manner di Indonesia itu masih banyak PR-nya. Nah kalau misalnya gue ngomongin teknis, gue yakin video ini nggak bakal beres.

Makanya disini gue bakal nunjukin dan gue udah bikin worksheet-nya juga tentang 20 list basic manner yang harus lo miliki dalam kehidupan sehari-hari. Yang menarik adalah dari 20 list ini aja sebenernya belum cukup. Kenapa?

Karena nanti lo perlu belajar lagi. Bukan hanya yang terima kasih, minta maaf, tolong gitu. Itu kan basic banget. Masih banyak lagi konteks-konteks khusus. So, ya gue saranin memang untuk belajar lebih lanjut.

Kalau lo tertarik bisa ikut webinar di Life Skills ID dan 1% Konteks-konteks lainnya kayak gimana? Manor di dunia internet Ngejokes yang keterlaluan dan tidak keterlaluan itu kayak gimana? Jadi tanah pertama di dunia Jadi dunia ini dari Big Bang Jadi Bandung Bandung Udah ada gedung sati nggak? Oh belum ada Apa yang lo share dan nggak boleh lo share Manor saat nongkrong Nongkrongnya di mana udah beda manornya Nongkrong di warkop ya beda etikanya dengan lo nongkrong di restoran fine dining. Ada juga manner ketika lo lagi ketemu klien, ngobrol sama atasan, dan juga manner yang berbeda di setiap lokasi, daerah, dan setiap budaya.

Itu banyak lagi yang belum gue sebutin yang harus kita pelajari secara teknis. Dan ini juga bisa kita lihat dalam konteks yang baru-baru ini terjadi, Piala Dunia. Kan baru-baru ini rame banget ya.

Qatar versus berbagai negara-negara Barat ya, negara Eropa. Ini kan pertanyaan yang etik dan manner banget. Boleh nggak sih kita promosi LGBT gitu di negara Islam?

Pertanyaan ini bisa lo jawab masing-masing sih ya Kita bisa lihat pertanyaannya kan sederhana Meskipun jawabannya susah Kalau ini kita skip mempelajarinya di sekolah Ya jadinya banyak dari kita kan yang Gak bisa melihat aspek abu-abu nih dari ethics dan manner Terlalu hitam dan putih Nah ini kan adalah hal yang perlu kita pelajari So, setelah tadi kita membahas banyak kajian ya, apakah benar anak muda itu sekarang gak sopan? Jawabannya adalah cenderung benar. Meskipun relatif juga sih, karena ya manners dan etik akan terus berubah. Yang dulunya dilarang bisa jadi sekarang gak dilarang, dan yang dulunya dielulukan, yang dulunya dilaksanakan bisa jadi sekarang malah tidak boleh. Ya intinya adalah gimana cara kita memperlakukan orang lain dengan baik.

Gimana cara kita memperlakukan orang lain seperti kita mau diperlakukan oleh orang lain. Well, tapi kalau lo mau belajar tentang ethics dan manner ya lo bisa ikut webinar Life Skills Series yang diadain oleh Life Skills ID dan juga 1% yang mana salah satu topiknya adalah ethics dan manner. Selain itu kita juga udah nyediain grup komunitas Kalau yang ini gratis Silahkan masuk aja untuk berdiskusi disana Dan thank you udah nonton videonya sampe abis Kalau misalnya lo mau support Lo bisa membeli produk-produk 1% di 1%.net Atau lo juga bisa join Membershipnya 1% Mulai dari 10 ribu aja gitu ya Lo bisa dapetin banyak benefit dan perks Gue sih berharap lo bisa support terus Karena dari bisnis itulah kita bisa bikin konten-konten bermanfaat ini Secara gratis di Youtube ya Oke akhir kata semoga lo bisa kebantu dan semoga etiks dan manner kita semua bisa meningkat akhir kata gue Evan S1% well thanks