Transcript for:
Episode 1 : Berkenalan dengan Internal Audit

nge-rap assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh kembali lagi di channel RX information 111 kali ini adalah konten edukasi dan berbagi pengalaman dari saya yang 9 tahun berkarir di internal audit dan bersertifikasi e-content ini adalah bagian dari serial internal audit untuk menonton seri konten lainnya bisa lihat di playlist internal audit di link di atas atau di deskripsi jika ada pertanyaan seputar internal audit bisa Tulis di komentar Nanti akan saya jawab langsung atau kita buat di konten qw tersendiri dan sebelum masuk ke dalam konten ini jangan lupa untuk dukung channel ini dengan subscribe terima kasih dan kita langsung masuk ke dalam konten episode 1 berkenalan dengan internal audit dengan pendekatan 5W + 1H 5W yang pertama adalah What's atau apa-apa itu internal audit kita mulai dengan definisi internal audit kata per tak yaitu kata audit yang berasal dari kata audio yang berarti mendengar sehingga proses memeriksa harus melibatkan barang bukti dan hasil konfirmasi dengan pihak terkait dan kata internal yang berarti dilakukan oleh pihak di dalam organisasi jadi internal audit adalah orang dalam organisasi yang melakukan pemeriksaan berdasarkan barang bukti dan konfirmasi ke pihak terkait lalu apa itu internal audit menurut the eye internal audit adalah aktivitas audit dan konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan memperbaiki operasional organisasi audit berarti melaksanakan pemeriksaan dan memberikan penilaian konsultasi berarti melakukan tukar pikiran dan memberikan rekomendasi independen berarti posisinya tidak terikat dan bebas berpendapat objektif berarti bebas dari kepentingan dan sesuai fakta nilai tambah berarti sesuatu yang baru dan lebih baik perbaikan berarti kesempurnaan dari yang sudah ada operasional berarti secara organisasi bekerja sehari-hari organisasi adalah perkumpulan individu dengan tujuan tertentu bisa laba atau nirlaba lalu apa itu De Ai the iaea dalah lembaga yang mengatur profesi internal audit seluruh dunia seperti menetapkan standar Forum Komunikasi memberi pelatihan dan menyelenggarakan sertifikasi dan lain-lain bagaimana apakah sudah jelas atau masih bingung kalau masih bingung coba saya Sederhanakan definisinya sesuai pengalaman saya internal audit adalah seni memeriksa untuk memberi penilaian dan rekomendasi perbaikan operasional seni berarti unik atau bisa berbagai cara pendekatan dan metode memeriksa berarti memastikan kesesuaian dengan standar tertentu memberi penilaian berarti membuat kesimpulan pemeriksaan berupa peringkat rekomendasi perbaikan berarti penyampaian ide untuk perbaikan dan operasional berarti cara organisasi bekerja sehari-hari semoga sekarang sudah jelas dan bingung ya Lalu apakah orang tersebut alias internal audit adalah tukang cari-cari kesalahan untuk menjawab pertanyaan tersebut kita perlu membagi sifat internal audit menjadi dua yaitu yang pertama sebagai polisi atau juga internal audit sering disebut Watchdog atau anjing penjaga dan yang kedua Sebagai konsultan terdengar jauh lebih beradab daripada Woodstock bukan sifat internal audit sebagai polisi memang identik dengan stigma tukang mencari-cari kesalahan namun sifat tersebut melekat pada internal audit zaman dahulu atau yang masih memakai perspektif lama yang hanya berfokus melakukan pemeriksaan mencari temuan dan memberikan penilaian tingkat kepatuhan pada aturan namun internal audit sekarang sudah berubah sesuai sifat yang kedua yaitu sebagai konsultan internal audit modern atau zaman now sudah menggunakan perspektif baru yaitu tetap melakukan pemeriksaan namun fokusnya adalah memberikan rekomendasi alternatif perbaikan sistem Untuk penyempurnaan operasional dan mencegah terjadinya kesalahan yang sama atau yang baru di masa e&i akan dibahas di konten serial internal bikini adalah perspektif konsultan ya jika demikian Apa perbedaan antara audit dan konsultasi yang juga disebut dalam definisi dia ide awal dari segi fokus pekerjaan audit memiliki dua fokus yaitu memberi penilaian dan rekomendasi atas hasil pemeriksaan jika konsultasi hanya berfokus memberi rekomendasi dari hasil proses konsultasi dari segi independensi auditor harus independen tidak boleh dibawa pengaruh dan tidak terlibat proses operasional pihak yang diaudit jika konsultasi auditor atau konsultan yang bersangkutan ditoleransi untuk tidak terlalu independen karena proses kerja konsultasi yang mengharuskan auditor atau konsultan untuk bersinggungan langsung dengan operasional dan sangat sering berinteraksi dengan pihak yang membutuhkan jasa konsultasi lalu dari segi penugasan audit tahun berikutnya di objek audit atau konsultasi yang sama untuk audit auditor yang sama boleh mengedit objek audit yang sama di tahun berikutnya tidak wajib Tapi Jika memungkinkan bisa dilakukan rotasi auditor untuk menghindari kejenuhan karena kejenuhan rutinitas bisa beresiko melalaikan siapapun untuk konsultasi auditor yang sama tidak boleh mengorbit objek konsultasi di tahun berikutnya maudit harus diberi jeda satu periode laporan keuangan lagi atau dua tahun dari tahun penugasan konsultasi mengingat adanya penurunan independency yang terjadi saat konsultasi Sehingga dalam tanda kutip harus dicuci dahulu noda-noda penurunan independensinya dengan transaksi-transaksi baru selama dua tahun dari tanggal transaksi-transaksi yang dikonsultasikan namun jika kekurangan tenaga tidak bisa rotasi dan harus tetap auditor yang sama maka harus membuat surat pernyataan potensi penurunan independensi dan objektivitas sebelum melakukan audit dari tadi kita bicara masalah pemeriksaan apa sebenarnya diperiksa oleh internal audit yang diperiksa adalah tiga huruf yaitu gr dan C G untuk governance atau tata kelola er untuk keris atau risk management dan untuk kontrol atau internal control ketiganya tidak terpisah satu sama lain tapi merupakan satu kesatuan yang berhubungan Kris manajemen adalah bagian dari governance dan internal control adalah bagian dari risk management Ayo kita bahas satu persatu yang pertama adalah governance atau tata kelola organisasi bentuk umum diarsih yaitu proses organisasi menetapkan strategi dan mengawasi pelaksanaannya untuk mencapai tujuan organisasi untuk lebih mudahnya seperti planning dan kontroling dalam prinsip manajemen pokok yang diperiksa oleh internal audit adalah Apakah proses penetapan strategi dan pengawasan pelaksanaannya dilakukan mencukupi dan efektif yang kedua adalah risk management atau manajemen risiko lebih menyempit dari governance yaitu proses organisasi mengidentifikasi menilai dan menentukan respon atas resiko-resiko yang memapar Hai respon tersebut bermacam-macam bisa dibiarkan karena tidak signifikan dibagi ke pihak lain dengan kerjasama atau dimitigasi yaitu diturunkan signifikasi resikonya dengan menetapkan langkah-langkah internal control nya jika dilihat dari fungsi manajemen pwc meng-create manajemen masuk kategori organizing atau pengorganisasian yang diperiksa oleh internal audit adalah apakah respon Resiko yang ditetapkan sudah mencukupi atau belum yang ketiga adalah internal kontrol atau Pengendalian internal sudah pasti lebih sempit lagi dari resmi jemen yaitu proses organisasi melaksanakan respon risiko khususnya kontrol-kontrol yang ditetapkan risk management Jika dilihat dari fungsi manajemen PHC maka internal control masuk kategori exciting atau pelaksanaan yang diperiksa oleh internal audit adalah Apakah internal control sudah efektif dilaksanakan atau tidak untuk lebih memahami lagi konsep GRC kita pelajari dahulu hubungan organisasi tujuannya risiko dan kontrol misalkan ada sebuah masih dan organisasi tersebut menetapkan tujuan yang ingin mereka capai contohnya adalah kumpulan alumni suatu kampus ingin reuni dan makan-makan di sebuah restoran maka mereka akan melakukan semua upaya yang mereka bisa untuk bergerak menuju dan mencapai tujuan tersebut contohnya mereka jalan kaki menuju restoran dari rumah masing-masing makan bercanda dan pulang ini adalah harapannya langkah mulus lurus datar mencapai tujuan Tugu to be true dan muncullah risiko yaitu segala kemungkinan kejadian negatif yang menghalangi tercapainya tujuan resiko ini jika dibiarkan semuanya maka berdampak pada kegagalan tercapainya tujuan contohnya kemungkinan jadwal bentrok cuaca buruk restoran penuh dan segala kemungkinan kejadian negatif lainnya dan akhirnya ditetapkanlah kontrol usaha untuk menurunkan level risiko untuk mencapai tujuan organisasi contohnya sewa jasa kyunnie sewa mobil jemputan reservasi berbayar resto dan lain-lain tapi perlu diingat bahwa menetapkan kontrol Berarti ada biaya yang harus dibayar baik itu waktu Tenaga pikiran uang aset atau hal lain yang harus dikorbankan untuk melaksanakan kontrol tersebut dan hal terpenting yang perlu diingat konsep resiko kontrol ini tidak akan berlaku jika tidak ada tujuan yang ditetapkan selanjutnya Apakah perbedaan internal audit dengan external audit untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan mudah kita gunakan dua indikator sebagai pembeda yaitu indikator internal kontrol atau Pengendalian internal dan indikator laporan keuangan untuk internal audit tugasnya adalah menilai efektivitas internal control dengan mempertimbangkan kewajaran laporan keuangan sedangkan external audit kebalikannya tugasnya adalah menilai kewajaran laporan keuangan dengan mempertimbangkan efektivitas internal control Jika dilihat dari perspektif keilmuan on internal audit adalah audit manajemen dan eksternal audit adalah audit akuntansi lalu selain memeriksa internal control Apakah internal audit harus menemukan kecurangan dan menangkap pelakunya perlu diketahui bahwa menemukan kecurangan dan investigasinya bukan tugas utama internal audit dan kalaupun saat audit ditemukan adanya kecurangan atau fade investigasi hanya dilakukan jika diperintahkan oleh atasan internal audit yaitu owner atau presdir investigasi juga tidak bisa sembarangan harus oleh orang berkemampuan khusus investigasi bisa lewat pendidikan sertifikasi atau out sourcing Tapi satu hal yang pasti dan wajib dilakukan oleh internal audit yaitu Selalu mempertimbangkan risiko fraud atau kecurangan dalam pembuatan dan pelaksanaan program audit di tiap penugasan dan tiap objek audit dan yang terakhir untuk kategori World adalah Apakah internal audit harus membuat sop untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu melihat kondisi JRC di organisasi terkait untuk diam kondisi jersey nya masih lemah maka internal audit bisa membantu dalam pembuatan e-shop yaitu dalam koridor penugasan konsultasi bukan penugasan audit menjadi Pihak yang memberikan rekomendasi dalam pembuatan s&op namun Pia isi utama s&op tetap ditunjuk dari manajemen atau petugas operasional yang terkait dan untuk organisasi dengan JRC yang sudah matang atau kuat maka tugas internal audit adalah melakukan pemeriksaan menilai kecukupan dan efektivitas dan memberi rekomendasi untuk perbaikan e-shop yang telah ada di organisasi gue yang kedua adalah Who atau siapa siapakah yang jadi internal audit yang jadi internal audit adalah anggota dari organisasi yang dibebaskan dari kegiatan operasional dan ditempatkan di unit khusus yang hanya bertugas untuk melakukan audit lalu Siapa saja yang boleh jadi internal audit yang boleh jadi internal audit adalah anggota organisasi yang memiliki semua kompetensi seperti JRC governance risk pinjeman dan internal control kemampuan operasional finansial dan hukum yang berlaku di organisasi yang kecil kemungkinannya jika semuanya dimiliki oleh satu orang menjadi Superman sehingga semua kemampuan itu harus dimiliki secara kolektif oleh sekelompok orang atau menjadi super tim Selain itu yang bersangkutan juga harus memiliki skill internal audit dan Jika memungkinkan bersertifikasi lokal atau Global selanjutnya Siapakah atasan dari internal audit yang mengawasi dan menilai kerja internal audit jika mengacu pada aturan Global atau the iaea atas Saint internal audit adalah the board yaitu sekumpulan orang yang menentukan arah organisasi dan mengawasi kerja para pelaksananya yang jika diadopsi ke Indonesia maka yang paling mendekati adalah dewan komisaris karena menurut aturan de e atau Global dewan direksi masuk kategori pelaksanaannya yaitu senior management seperti CEO dan lain-lain namun jika menurut OJK di Indonesia atasan Ronaldo adalah presiden direktur kurang ideal seperti standar the eight karena presdir juga membuat keputusan operasional dimana semua keputusan operasional adalah objek audit dari internal audit di mana internal audit beresiko tidak memberikan penilaian objektif atas keputusan atasannya yaitu presdir tapi bagaimanapun juga itulah aturan yang berlaku sehingga Harus dipatuhi dan jika menurut pengalaman saya atasan internal audit bisa jadi cukup membingungkan karena pimpinan tertinggi di suatu perusahaan terkadang tidak hanya ada satu orang ada yang secara resmi tercatat sebagai pimpinan atau presdir namun tidak boleh membuat keputusan dan ada pimpinan lain yang tidak masuk dalam legalitas namun mengontrol penuh jalannya organisasi yang kita sebut saja sebagai Ona dalam kondisi seperti ini Bagaimanakah sikap internal audit internal audit harus melapor kepada keduanya dalam dokumen resmi Kepada presdir dan dalam pelaporan lisan kepada owner dan Harus proaktif untuk selalu mengkonfirmasi jika serangan presdir atau arahan owner yang berbeda satu dengan lainnya lalu Siapa sajakah yang diaudit oleh internal audit yang diaudit oleh internal audit adalah seluruh anggota di dalam organisasi dari dewan direksi sampai level staf Apakah flashdisk sebagai atasan internal audit juga diaudit orang yang membuat keputusan operasional yang merupakan objek audit sekaligus orang yang menilai kinerja internal audit yang mempengaruhi besaran gaji dan tunjangan internal audit jawabannya harus diaudit tapi hanya untuk internal audit yang berkualitas tinggi yang punya nyali besar dan bukan bermental penjilat mengejar kebenaran dan bukan kenaikan gaji besar di penilaian karyawan tahunan ya begitu resiko dan Dilema jika internal audit berada dibawah presiden sesuai aturan OJK selanjutnya siapa saja stakeholder atau pihak lain yang bersinggungan dengan internal audit karena semua pihak di dalam organisasi telah menjadi atasan dan objek dari internal audit maka stakeholder dari internal audit adalah pihak-pihak organisasi seperti supplier customer pesaing pemerintah masyarakat dan pihak lainnya stakeholder ini tidak bisa diaudit tapi bisa menjadi sumber informasi untuk audit jika saling setuju W yang ketiga adalah where atau dimana dimana sajakah internal audit berada internal audit berada di semua jenis organisasi baik yang berorientasi laba ataupun organisasi nirlaba sosial kemasyarakatan dan lingkungan lalu Dimana letak internal audit dalam struktur organisasi internal audit berada dibawah presiden direktur dan di atas direktur atau diantara presiden direktur dengan direktur atau bisa dibilang terletak di leher letaknya di struktur organisasi yang unik itulah yang memberi internal audit independen si dari pengaruh bagian operasional semaksimal mungkin sehingga bisa bekerja subjektif mungkin selanjutnya dimana internal audit melaksanakan proses audit internal audit melakukan audit di dalam semua bekas milik organisasi bisa juga di fasilitas umum yang tidak mengganggu ketertiban dengan meminta izin jika diperlukan lalu di bagian organisasi mana saja yang diaudit oleh internal audit di semua bagian dalam organisasi dari bagian hulu sampai Hilir dari tingkatan paling atas sampai paling bawah gue yang keempat adalah when atau kapan kapankah internal audit ada dalam organisasi internal audit ada dalam organisasi ketika kebutuhan akan adanya internal audit muncul umumnya saat organisasi tumbuh semakin besar dan membutuhkan penyempurnaan proses JRC dan pertanyaan ini erat kaitannya dengan gue yang terakhir yaitu W yang akan dibahas nanti lalu Kapan pelaksanaan internal audit dalam organisasi internal audit dilakukan secara reguler sepanjang tahun dengan siklus 1 tahunan dalam bentuk penugasan penugasan dimana suatu penugasan hanya untuk satu objek audit yang spesifik namun terkadang ada kasus-kasus tertentu yang memerlukan internal audit di luar jadwal reguler sehingga internal audit juga bisa melakukan audit secara khusus dengan perintah dari presdir atau owner UN clima dan yang terakhir adalah way atau kenapa-kenapa ada internal audit karena adanya skeptisme atau ketidakpercayaan yang umumnya dari top manajemen terhadap laporan hasil kerja anak buahnya yang biasanya dibuat lebih bagus dari kenyataan untuk kepentingan meningkatkan nilai evaluasi pegawai tahunan yang menaikkan gaji bonus tunjangan dan lain-lain yang terjadi seiring dengan proses pertumbuhan dari organisasi yang akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut untuk mempermudah ilustrasi kita pakai contoh organisasi yang berorientasi laba saja Misalnya Pak Adam ingin memulai bisnis pembuatan dan penjualan biskuit Pak ada memulainya seorang diri maka dia menjadi owner dari sebuah usaha mikro berskala rumahan dengan pasar di RT atau RW sekitar punya kepada motor selanjutnya kita sebut sebagai owner memiliki mimpi untuk menjadi produsen biskuit internasional sehingga dia menyusun action plan untuk mewujudkan mimpi jangka panjangnya tersebut action plan diubah menjadi target target jangka pendek dan menjadi target tahunan atau PPIC performance Indicator dan karena hanya sendiri maka kepiye perusahaan tahun ke-1 adalah KPI owner sendiri sehingga owner melakukan seluruh proses operasional sendiri mulai dari proses produksi biskuit administrasi kantor dan penjualan biskuit owner melaksanakan semua proses tersebut sendirian mengawasi kesesuaian pelaksanaan dengan KPI sendiri membuat laporan hasil kerja sendiri berisi pencapaian target tahunan KPI mengevaluasi dan memprediksi kasih laporan hasil kerja sendiri dan menikmati reward atau menjalani hukuman atas hasil evaluasi pencapaian target tahunan juga sendiri tahun ke-1 berlalu dengan kesuksesan dan berhasil mencapai section plan jangka pendek yaitu memperbesar toko dan kapasitas produksi dan mentransformasi bisnisnya jadi usaha kecil yang berpangkat pasar Kelurahan atau Kecamatan sekitar dan owner sudah tidak mampu menjalankan semuanya sendirian dan direkrut lah tiga orang pegawai level staf yang masing-masing memegang proses produksi administrasi dan penjualan visi organisasi owner dipecah menjadi target kerja tahunan atau KPI untuk masing-masing pegawai sesuai fungsinya pelaksanaan operasional diserahkan seluruhnya ke tiap pegawai sesuai fungsinya karena jumlah staf hanya tiga orang maka operasional masih bisa dikendalikan penuh oleh owner pengawasan secara ketat atas proses Oplosan operasional harian semua pegawai masih mudah untuk dilakukan dan tiap pegawai sesuai fungsi daily membuat laporan kinerja tahunan berisi pencapaian target tahunan atau v-pay verifikasi laporan kinerja tahunan tiap pegawai dan evaluasinya juga dapat dilakukan dengan mudah dan efektif karena pengawasan kinerja harian mudah jadi owner tahu semua kondisi aktual dan tahu jika laporan dipalsukan pemberian reward atau punishment kepada semua pegawainya juga objektif sesuai kinerja aktual lapangan semakin tinggi pencapaian target semakin tinggi reward Begitupun sebaliknya tahun kedua juga sukses dan kembali berhasil mencapai action plan jangka pendek kedua yaitu memperbesar toko membuat kantor dan membuat fasilitas produksi di lantai dua dan mentransformasi bisnisnya menjadi usaha sedang atau menengah yang berparas apa sar kota atau Kabupaten sekitar owner dan tiga stafnya tidak sanggup menangani kapasitas usaha yang semakin meningkat sehingga tiga stafnya diangkat menjadi manajer divisi masing-masing dan direkrut kan 3 supervisor dan staf untuk tiap-tiap manajer tersebut total karyawan dari tiga orang menjadi 39 orang visi organisasi owner kembali dipecah menjadi target kerja tahunan atau KPI untuk masing-masing divisi sesuai fungsinya yang oleh manajer target kerja tahunan atau KPI dipecah sesuai fungsi level dan bagian di divisi masing-masing pelaksanaan operasional diserahkan ke divisi masing-masing akan didelegasikan oleh manajer ketiak fungsi level dan bagian di dalam divisinya organisasi yang mulai besar dan kompleks membuat rentang pengendalian operasional oleh owner tidak lagi seefektif dulu cukup sulit dilakukan dan menguras banyak waktu dan tenaga sehingga diperlukan standard operating procedure atau e-shop untuk standarisasi kualitas kinerja secara sistematis sehingga dibuatlah save oleh owner untuk tiap-tiap divisi dan disosialisasikan oleh manajer ke tiap-tiap bagian sebagaimana rentang pengendalian yang semakin dan Tidak Efektif fungsi pengawasan owner juga tidak bisa menjawab kinerja harian seluruh pegawai sehingga hanya mengawasi kinerja manajer dan pegawai melalui manajer fungsi pengawasan kinerja seluruh pegawai mulai didelegasikan oleh owner kepada para manajer hal ini memberi tambahan Wewenang yang dimiliki oleh manajer yang membuatnya mulai merasa memiliki kekuatan proses pelaporan kinerja pegawai juga tidak langsung ke owner namun dikumpulkan dahulu ke manajer barulah oleh manajer lintasannya berupa laporan kinerja divisi disampaikan kauna belajar dari tahun sebelumnya yaitu pencapaian target tinggi akan diberi reward yang tinggi juga mulai muncul benturan kepentingan dan penurunan objektivitas dalam membuat laporan kinerja pencapaian target tahunan resiko pelaporan kinerja melebihi kondisi aktualnya mulai membesar akibat ketidaktahuan owner atau seluruh kondisi aktual karena pengawasan owner yang tidak bisa mencapai kegiatan harian seluruh pegawai di pencapaian target tahunan juga Jadi kurang efektif karena laporan kinerja divisi jadi sulit diverifikasi kebenarannya akibat rentang pengendalian melebar dan tidak bisa mengawasi kinerja harian pegawai satu persatu mulai muncul perbedaan antara laporan kinerja pencapaian target tahunan KPI divisi secara detail dengan pencapaian visioner secara umum tapi owner masih mampu mengkonfirmasi dan memverifikasi karena indikator-indikatornya masih sederhana evaluasi kinerja tiap pegawai juga Mulai didelegasikan oleh Ona kepada para manajer gimana wewenang ini membuat manajer merasa semakin powerful setelah sebelumnya Diberi wewenang pengawasan dan pelaporan pemberian reward tidak subjektif sebelumnya karena mulai sulitnya verifikasi kebenaran pencapaian target tahunan pada laporan kinerja namun pemberian reward para manajer masih relevan dengan pencapaian visioner dan untuk pemberian reward atau punishment para pegawai kembali didelegasikan kepada para manajer karena merekalah yang lebih mengetahui kinerja harian anggotanya dan membuat pewarna Manager bertambah wewenang manajer yang banyak bisa dibilang hampir menyerupai wewenang owner seperti setting KPI atur s&op pengawasan pembuatan laporan informasi kinerja dan pemberian reward atau punishment bisa beresiko penyalahgunaan wewenang jika tidak diawasi dengan seksama tahun ketiga cukup baik tapi tidak sesukses 2 tahun sebelumnya tapi action panjang-pendek ketiga masih dapat dicapai yaitu membangun kantor toko dan pabrik secara terpisah dan meningkatkan kapasitas produksi serta penjualan dan mentransformasi bisnisnya menjadi korporasi yang terpaksa pasar antarprovinsi sekitar owner tiga Manager 9 supervisor dan 27 staf tidak sanggup lagi menangani kapasitas usaha yang semakin meningkat sehingga di divisi masing-masing tiga Manager diangkat jadi direktur 9 supervisor diangkat kirim Manager 27 staf diangkat jadi supervisor dan direkrut kan 81 staf untuk seluruh DPC total karyawan dari 39 orang jadi 120 orang visi organisasi benar kembali dipecah menjadi target kerja tahunan atau KPI untuk masing-masing divisi sesuai fungsinya diserahkan melalui direktur dan Oleh Direktur target kerja tahunan atau KPI dipecah software fungsi lever dan bagian di divisi masing-masing pelaksanaan operasional diserahkan ke divisi masing-masing yang akan didelegasikan Oleh Direktur ketiak fungsi lever dan bagian yang ada di dalam dicucinya organisasi yang semakin besar dan kompleks membuat rentang pengendalian owner Tidak Efektif lagi kendali operasional harian 1 episode pegawai oleh One tidak mungkin lagi dilakukan sehingga standard operating procedure sop jadi kebutuhan pokok untuk standarisasi kualitas kerja secara sistematis stop lama di-update sesuai pertumbuhan organisasi dan disosialisasikan direktur ketiak bagian sebagaimana rentang pengendalian yang semakin tidak efektif fungsi pengawasan owner juga semakin tidak mampu menjangkau kinerja hal yang seluruh pegawai sehingga hanya mengawasi kinerja direktur dan pegawai melalui direktur fungsi Fauzan kinerja seluruh pegawai kembali didelegasikan or kepada para direktur semakin besarnya organisasi membuat wewenang pengawasan direktur semakin besar dan membuatnya merasa semakin kuat proses pelaporan kinerja pegawai tidak langsung ke owner namun dikumpulkan dahulu ke direktur berulang Oleh Direktur ringkasannya berupa laporan kinerja divisi disampaikan kawanan belajar dari tahun sebelumnya yaitu pencapaian target tinggi akan diberi reward yang tinggi juga benturan kepentingan dan penurunan objektivitas pun memburuk dari laporan kinerja pencapaian target tahunan tahun sebelumnya pelaporan kinerja melebihi kondisi aktual semakin parah memanfaatkan ketidaktahuan owner atau seluruh kondisi aktual karena pengawasan owner yang mustahil mencapai kegiatan harian seluruh pegawai evaluasi pencapaian target tahunan sudah tidak efektif karena laporan kinerja divisi semakin sulit diverifikasi kebenarannya akibat rentang pengendalian sangat lebar dan mustahil mengawasi kinerja harian pegawai satu persatu pencapaian target tahunan KPI dalam laporan kinerja divisi sangat baik dan biasa sedangkan visioner banyak yang tidak tercapai proses konfirmasi dan verifikasi sangat sulit karena indikator kinerja semakin Kompleks evaluasi kinerja tiap pegawai yang didelegasikan oleh owner kepada para direktur membuat direktur merasa semakin powerful karena semakin besarnya organisasi dan semakin banyaknya karyawan di bawahnya pemberian reward direktur menjadi semakin tidak objektif dan tidak relevan karena pencapaian target tahunan pada laporan kinerja lebih tinggi dibanding pencapaian visioner dan untuk pemberian reward atau punishment para pegawai didelegasikan kepada para direktur yang lebih mengetahui kinerja harian anggotanya sekaligus menambah wewenang direktur wewenang direktur sangat banyak dan disalahgunakan dengan membuat laporan kinerja lebih tinggi dari aktual agar dapat reward lebih tinggi dan sulit diverifikasi karena penguasa North yang lemah akibat organisasi yang semakin besar akhir tahun ke-4 visioner untuk memperbesar korporasi lokalnya menjadi internasional tidak tercapai dan stagnan tetap menjadi korporasi level lokal yg namun laporan para direktur menunjukkan hasil mencapai semua target tahunan dengan hasil luar biasa yang sangat bertolak belakang dengan gagalnya visioner di tahun yang sama Hal tersebut diakibatkan fungsi pengawasan owner yang kurang efektif karena seorang diri mengawasi lebih dari 100 orang dalam organisasi owner membutuhkan partner untuk kembali mengefektifkan fungsi pengawasannya sehingga perlu direkrut salah satunya adalah internal audit sebagai bagian dari fungsi pengawasan owner dalam organisasi yang melakukan pemeriksaan dan penilaian atas laporan kinerja khususnya proses tata kelola manajemen risiko dan Pengendalian internal yang dilakukan para direktur dan divisinya lalu Bagaimanakah proses internal begitu kita bahas di episode selanjutnya ya Terima kasih sudah menonton sampai akhir untuk menonton seri konten lainnya bisa lihat di playlist internal audit atau klik link di atas atau di deskripsi jika ada pertanyaan seputar internal audit bisa Tulis di komentar Nanti akan saya hop atau kita buat konten khusus digne jangan lupa like konten kali ini dan share ke kerabat kalian subscribe untuk support channel ini dan dapat notifikasi video baru terima kasih dan sampai jumpa di konten selanjutnya assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh